Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

Kata kunci: understeer, oversteer.

Studi Kekuatan Spur Gear Dengan Profil Gigi Cycloid dan Involute

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

Erfandi Carera, et al.rancang Bangun Alat Sistem Pemulihan Energi Kinetik (KERS) Untuk Pengisian Energi Pada Baterai Mobil Listrik

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Antiremed Kelas 11 FISIKA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

Analisa Perilaku Gerak Belok Mobil Listrik ITS 1

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

ANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID

Studi Aplikasi Flywheel Energy Storage Untuk Meningkatkan Dan Menjaga Kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL UJI DAN PERHITUNGAN MENGETAHUI KINERJA MESIN MOTOR PADA KENDARAAN GOKART

BAB II LANDASAN TEORI

Kata kunci : regenerative shock absorber, orifice, gaya redam, daya bangkitan

STUDI EKSPERIMENTAL SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK PADA VERTICAL AXIS WIND TURBINE

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3

PENGENDALIAN OTOMATIK KOPLING MAGNETIK PADA SISTEM KERS SEPEDA MOTOR SUZUKI RC 110 CC

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Presentasi Tugas Akhir

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

Tabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)

PENGARUH JUMLAH SUDU DAN VARIASI KEMIRINGAN PADA SUDUT SUDU TERHADAP DAYA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN KINETIK POROS HORIZONTAL SKRIPSI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Studi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad

RANCANG BANGUN DRAFT TUBE,TRANSMISI DAN PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS DENGAN KAPASITAS 500 L/MIN DAN HEAD 3,5 M

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

OPTIMASI DAYA TURBIN ANGIN SAVONIUS DENGAN VARIASI CELAH DAN PERUBAHAN JUMLAH SUDU

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SIMULASI RANCANGAN SISTEM MEKANIK PEMANFAATAN BOBOT KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI PEMBUKA PALANG PINTU (PORTAL)

Surya Hadi Putranto

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

PEMILIHAN MOTOR LISTRIK SEBAGAI PENGGERAK MULA RUMAH CRANE PADA FLOATING DOCK DI PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD GRESIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius

RANCANG BANGUN BAGIAN TRANSMISI MESIN KATROL ELEKTRIK (PULI DAN SABUK)

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

TUGAS AKHIR STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELEKTRIK

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

BAB II LANDASAN SISTEM

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

Antiremed Kelas 10 Fisika

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN POWERTRAIN PADA SEGWAY

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 1 Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik Andhika Iffasalam dan Prof. Ir. I Nyoman Sutantra M.Sc PhD Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: tantra@me.its.ac.id.com Abstrak Pada dunia otomotif, konsumsi energi paling besar yaitu pada pengereman. Dimana ketika sebuah kendaraan masih melaju dengan kecepatan tertentu, disaat pengereman justru kendaraan melambat atau berhenti. Pada perancangan ini dilakukan perancangan Elektrik Energy Recovery System (EERS) pada sepeda listrik. nya ialah untuk menambah kapasitas accu dan membantu mengurangi kecepatan saat melaju pada kemiringan jalan dan ketinggian tertentu. Untuk pengurangan kecepatannya di variasikan menjadi 30%, 40% dan 50%. Untuk energi yang digunakan nantinya divariasi menjadi 0km/jam, 30 km/jam,dan 40 km/jam Kata Kunci Sepeda Listrik, Pengereman, Energy potensial, Energy Recovery PENDAHULUAN INYAK bumi merupakan sumber daya alam yang tidak Mdapat diperbaharui. Karena jumlahnya yang terbatas maka sekarang ini ilmu pendidikan mencari cara lain untuk menciptakan penghasil energi. Adapun ditinjau lebih jauh, penggunaan energy minyak bumi masih lebih mahal dari penggunaan energy listrik, selanjutnya seiring dengan berkembangnya teknologi otomotif yang begitu pesat saat ini, maka tercipta teknologi EERS (Elektrik Energi Recovery system). Teknologi ini berupa perangkat yang berfungsi sebagai pengganti salah satu piranti pengereman dan dimanfaatkan untuk mengisi tegangan ulang pada kendaraan.. Prinsipnya teknologi EERS ini mengganti energy mekanik yang terbuang saat pengereman menjadi energy listrik yang disimpan pada baterai, Selain itu piranti ini berfungsi mengoptimalkan waktu yang dipakai untuk pengisian tegangan pada baterai. Dengan piranti yang digunakan pada kendaraan ini diharapkan mendapatkan nilai efisiensi yang mendekati 100%. Efisiensi ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan untuk pengereman sesuai dengan kondisi riil. Selanjutnya pada tugas akhir ini akan dianalisa dan dikembangkan teknologi EERS pada sepeda listrik yang bertujuan untuk menyimpan energy yang terbuang saat pengereman pada kondisi riil. I. METODE PENELITIAN Perancangan EERS ini terlebih dahulu mempelajari tentang prinsip kerja dari teknologi KERS dan sepeda listrik. KERS merupakan pemanen Energi yang digunakan untuk menghasilkan energi kinetic. Dimana energi tersebut digunakan untuk akselerasi awal. Untuk sepeda listrik sendiri menggunakan sepeda listrik yang ada di pasaran. Kendaraan tersebut digunakan untuk mengetahui tata letak dan posisi yang tepat untuk perancangan disain EERS. Dengan mempelajari design awal milik VEDC Malang. Maka dari design tersebut ditemukan beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Seperti; [1]masih banyaknya slip, [] posisi dan tata letak yang kurang ergonomis. Setelah mempelajari literature-literatur diatas maka dapat dicari energi. Metode eksperimen yang dilakukan dengan cara mencari jalan dengan permukaan miring. Pengukuran jarak dan kemiringan juga dilakukan guna mengetahui nilai ketinggian. Dari nilai ketinggian dan masa pada kendaraan didapat nilai energi potensial. energi kinetic dicari dengan menggunakan kecepatan dan massa kendaraan. Kecepatan kendaraan tersebut dapat dicari menggunakan speedo meter. Untuk dapat mengetahui energi listrik yang diserap maka energi potensial yang didapat dikurangi dengan energi kinetik. Pengurangan kecepatan juga dilakukan dengan memasukkan beberapa variasi pengereman yaitu; 30%, 40%, dan 50%. Tujuan dari pengurangan kecepatan ini untuk mengetahui perubahan energi kinetic menjadi energi listrik. Pemanfaatan energi listrik yang didapat digunakan untuk berjalan dengan beberapa kecepatan variasi 0km/jam, 30km/jam, dan 40km/jam selama satu jam. Jalan yang ditempuh nantinya merupakan jalan datar dan tanpa hambatan. II. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan nilai ketinggian dapat dilihat pada tabel no. 1 Tabel 1. no Jarak (m) Sudut Berat (kg) Pengendara (kg) Kecepatan (km/jam) 1 31 7 98 60 8 31 7 98 60 30 3 31 7 98 60 7 4 18.4 13 98 60 30 5 18.4 13 98 60 31 6 31 13 98 60 34 7 31 13 98 60 40 Setelah nilai dari jarak, sudut, dan kecepatan diketahui. Maka dapat dicari nilai ketinggian dengan menggunakan rumus

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 h = r. sin (sudut) = 31 m. sin 13 h = 6,97 m Energi potensial menggunakan perhitungan rumus sebagai EP = m. g. h = 158 kg. 9.8 m /s. 6,97m = 1079.35 kg.m /s = 1079.35 joule Sedangkan untuk energi kinetik yang didapat secara simulasi diolah menggunakan rumus (.4): EK = ½. m. v = ½. 158 kg. (40km/jam) = ½. 158kg. (11.11m/s) = 9751.14 Nm = 9751.14 joule EL = 0.895 Wh (Watt-Hour) Salah satu syarat untuk mendapatkan nilai transformasi energi yang besar maka: [1] nilai h harus lebih besar [] nilai v atau kecepatan harus lebih kecil. Dalam hal ini kecepatan kendaraan diperlambat atau dikurangi. besarnya pengurangan kecepatan kendaraan tersebut adalah 30% seperti pada tabel Tabel 3 Tabel Untuk kecepatan teori dapat digunakan rumus energi kinetic dan potensial, dimana: EP = EK m. g. h = ½. m. v g.h = ½. v v =.g.h v =. 9,8 m/s.6.97m v = 11.688 m/s Dimana nlai dari kecepatan riil lebih kecil dari kecepatan yang dicari secara teoritis. Hal itu berarti ada sebagian energi kinetic yang berubah menjadi energi yang tidak terpakai. Untuk mengetahui besaran energi tersebut maka: EL= m. g. h ½. m.(v*) EL = 1079.35 kg.m /s 9751.14 kg.m /s EL = 1041.1 Nm Dari tabel diketahui nilai kemiringan, ketinggian, massa, dan kecepatan awal. Kemudian nilai kecepatan awal yang ada dikurangi nilai 30 persen. Untuk mencari nilai energi listrik yang diserap maka perhitungan yang dilakukan adalah: EL1= m. g. h ½. m.(v*) EL 1 = 158kg. 9.8m/s. 3,7m ½. 158kg.(5,444m/s) EL 1 = 5760.048 kg.m /s 341.7 kg.m /s EL 1 = 3418.33 kg.m /s EL 1 = 3418.33 joule EL 1 = 0.949613 watt-hour

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 3 Nilai tersebut merupakan energi yang dihasilkan dari penurunan dengan jarak 31 meter. Kemiringan 7 derajat dan kecepatan yang dikurangi 30%. Untuk mengetahui penggunaan energinya dengan variasi kecepatan 0km/jam, 30km/jam,dan 40km/jam. Maka contohkan perhitungan sebagai EK 0 = ½.m.v EK 0 = ½. 158kg. (5.55m/s) EK 0 = 433.98 kg. m /s Jika kendaraan digunakan selama 1 jam berarti: 0.676 watthour. Sedangkan untuk penggunaan kendaraan pada kecepatan 30 km/jam, perhitungan penggunaan energinya adalah sebagai EK 30 = ½.m.v EK 30 = ½. 158kg. (8.33m/s) EK 30 = 5481.7 kg. m /s Jadi energi dibutuhkan selama 1 jam berjalan adalah: 1.58 watt-hour. Jika kendaraan dengan bobot yang sama dijalankan dengan kecepatan 40 km/jam maka dengan menggunakan persamaan dari (.4) didapat perhitungan sebagai EK 40 = ½.m.v EK 40 = ½. 158kg. (11,11m/s) EK 40 = 5751.1 kg. m /s Jadi energi yang dibutuhkan selama satu jam menjadi:.7089 watt-hour Untuk mengetahui lama waktu pengisian yang dibutuhkan untuk perjalanan 0km/jam selama satu jam perjalanan tanpa hambatan maka: Untuk penggunaan kecepatan 40km/jam maka didapat perhitungan: Roda gigi dimulai penghitungan mulai dari roda belakang, penghubung, dan gearbox. Terlebih dahulu diketahui kecepatan maksimal pada kendaraan guna perhitungan putaran roda. V = 40 km/jam. 1jam/3600s. 1.10 3 /1km V = 11.11 m /s R =16/ inchi Dari putaran gir belakang ditransfer menuju gir depan dengan perhitungan sebagai Gir depan : 33 mata Gir belakang : 0 mata Sedangkan untuk 30km/jam didapat jarak tempuh dan lama waktu sebagai N 1 maka: Jika kecepatannya diubah menjadi fungsi jarak Gambar 1 gir belakang dan depan Putaran tersebut menghasilkan 348.11rpm. dari putaran 348 rpm ditransfer menggunakan gir dan rantai Menggunakan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 4 ukuran gir dengan ukuran yang sama. Dari putaran tersebut dinaikkan lagi putarannya menggunakan gearbox dengan persamaan sebagai 348 rpm dengan velocity rasio 3 Maka dengan jumlah gigi 60 mata Dan yang digerakkan 0 mata N t1 60 = 16 x d d = 3.75 inch = 93.75 mm = P x d Gambar 4 gearbox dan alternator Dari design tersebut nantinya akan di aplikasikan ke dalam gear box sepeda listrik. Hal ini bertujuan untuk penerapannya yang sesuai: 1 Gambar gigi rasio 1 dan Setelah putaran masuk pada rasio pertama dan keluar pada gigi rasio kedua dengan kecepatan 1044 rpm. Karena putaran belum memenuhi putaran maka dinaikkan lagi menggunakan rasio 3 dan 4 dengan perhitungan sebagai 4 3 Gambar 3 gir 3 dan gir 4 Tegan gan maksimal yang terjadi akibat pembebanan pada profil gigi cycloid dan tegangan maksimal yang terjadi pada profil gigi involute kemudian diplot menjadi suatu grafik. gambar 5 aplikasi girbox pada sepeda listrik Dimensi penerapan girbox memiliki ukuran dimensi sebagai Panjang :.6cm Lebar dengan alternator :.8cm Tinggi : 1.5cm Sehingga, volume total ruang yang dibutuhkan untuk meletakkan perangkat ini adalah: Panjang* lebar* tinggi= volume perangkat.6*.8* 1.5= 6441cm 3: Dimana batasan dari ruang yang disediakan: 7000cm 3. Maka masih tersisa ruang : 0559cm 3. Untuk pemilihan komponen pendukung mengikuti dengan kemampuan dan ukuran bentuk komponen agar tetap kompak pada saat pemasangan. Untuk akumulator menggunakan: Untuk penambahan accu atau batterai, masih menggunakan tipe dan spesifikasi dari bawaan sepeda listrik. Akan tetapi penambahan yang dilakukan tidak sebanyak penggunaan dari aslinya yang berjumlah empat buah. Penjumlahan aki hanya berjumlah satu dengan spesifikasi sebagai Ukuran; P*L*T : 1cm*8.5cm*1.5cm Type : kering Tegangan :1 volt Arus :1 ampere

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (01) 1-5 5 [5] Zuhal. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya, Gramedia, Jakarta, 1988. [6] Wibowo. Rancang Bangun Sistem Transmisi Pada Sepeda Motor,non degree Teknik Mesin D-3 FTI ITS, 010. [7] Irasari, Puji. Experiment And Analysis of Car Alternator For Wind Turbine Application, Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology, Vol. 0, no 1, 011 gambar 6 akumulator Alternator yang digunakan merupakan alternator milik mobil. Arus yang dihasilkan tidak merusak battrai atau accu, maka digunakan alternator dengan spesifikasi Ukuran; Diameter : 1cm Panjang : 11.5cm Tegangan : 1 volt Arus : 55 ampere gambar 7 akumulator III. KESIMPULAN Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa dengan mengurangi kecepatan 30% dari kecepatan awal 8 km/jam menjadi 19.6 km/jam maka energi yang dapat diserap adalah 3418.33 joule-meter. Jarak tersebut didapat dari jarak 31 meter. untuk menggunakan kendaraan pada perkotaan dengan kecepatan untuk rancangan girboxnya didapat gir rantai ukuran 0-33 dengan gir penghubung 0 mata, gir rasio 1 dan berukuran 60 dan 0. Untuk gir rasio 3 dan 4 berukuran 60 dan 0. Untuk desain perangkat gearbox EERS didapat dimensi.6cm x.8 x 1.5 =6441 cm 3. DAFTAR PUSTAKA [1] Nyoman sutantra, sampurno B., Teknologi Otomotif, edisi kedua, Surabaya, Desember 009. [] Briggs&Stratton. Alternator Spesifications, june 011 [3] Deutchman, D. Aaron, Machine Design, Collier Macmillan International Editions, Newyork 1975. [4] Wulandari, Diah. Studi Pemanfaatan Teknologi Kinetic Eenergy Recovery System Pada Sepeda Motor Untuk Meningkatkan Akselerasi, thesis Jurusan Teknik Mesin S- FTI-ITS, 010.