Analisis Ekonomi Program/Proyek Gizi

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

MANAJEMEN KEUANGAN/ANGGARAN

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

VIII. ANALISIS FINANSIAL

Pendekatan Perhitungan Biaya, Pendapatan & Analisis Kelayakan Usahatani

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis Pengertian Usaha

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

TUGAS PENGANTAR EKONOMI PRODUKSI ANALISIS USAHA JAHIT ARYAN TAILOR

1. Studi Kelayakan Proyek. 2. Capital Budgeting. 3. Analisis Biaya-Volume-Laba

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

III. METODE PENELITIAN

HARGA PANGAN DAN ZAT GIZI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia

III. METODE PENELITIAN

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

BAB III LANDASAN TEORI

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS OUTPUT MAKSIMUM YANG DAPAT DIPRODUKSI DALAM SATUAN WAKTU TERTENTU. KAPASITAS PRODUKSI DITENTUKAN OLEH KAPASITAS

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

Kuliah ke-2 Ekonomi Teknik Biaya, Keuntungan, dan Aliran Kas (Cost, Benefit, dan Cashflow) Prof. Dr.oec.troph. Ir. Krishna Purnawan Candra, M.S.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis Biaya-Volume-Laba, Laba Optimal. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGERTIAN EKONOMI PANGAN

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang

VII. RENCANA KEUANGAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

Bab XIII STUDI KELAYAKAN

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

VIII. ANALISIS FINANSIAL

A. Kerangka Pemikiran

membuat keputusan investasi Oman Suharto, 1995). Karena pada umumnya

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

BAB III MATERI DAN METODE. sangat baik, karena produk yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI MIKRO MAKRO PROYEK PARIWISATA DAN HOSPITALITY

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

IV. METODE PENELITIAN

METODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL II. ANALISIS RESIKO MENJALANKAN USAHA

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian. Menurut Hasibuan ( 2007 ), dfinisi manajemen yaitu :

III. METODE PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

ANALISA BREAK EVENT POINT

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

X. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

BAB II LANDASAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Transkripsi:

Analisis Ekonomi Program/Proyek Gizi By Office : Suyatno, Ir. MKes : Dept. of Public Health Nutrition, Faculty of Public Health Diponegoro University, Semarang Contact : 081-22815730 / 024-70251915 Blog : suyatno.blog.undip.ac.id

Latar belakang program gizi atau proyek adalah salah satu bentuk investasi (human infestation) dalam suatu proyek investasi maka uang dan waktu harus diperhitungkan karena seorang investor (pemerintah, penyandang dana) tentu tidak ingin proyeknya merugi atau keuntungan sedikit oleh karena itu diperlukan analisis ekonomi (economic analysis)

Kapan perlu dilakukan analisis Proyek/Program Tahap perencanaan program: project alternative priority (pre-evaluation) kelayakan proyek (feasibility) Tahap evaluasi pelaksanaan program: pasca proyek (post-evaluation)

Faktor2 yang dipertimbangkan Konsep biaya dan keuntungan Konsep uang, bunga, dan waktu: Nilai sekarang (Present Value) Nilai akan datang (Future Value) kelayakan proyek (project feasibility): BEP B/C ratio cost effectiveness dll

Biaya (cost) Investment (capital) cost/initial investment (Ko) and Operation/production & maintenance cost Variable Cost and Fix Cost Opportunity Cost

Biaya (cost) Investment (capital) cost/initial investment (Ko) : sebelum proyek beroperasi, al. o engineering & feasiblity studies o tanah o biaya kontruksi dan pengadaan peralatan o bunga selama masa kontruksi o modal kerja

Operation/production & maintenance cost o bahan baku o bahan penolong o air, listrik, dan telpon o bahan bakar o peralatan kantor o pemeliharaan gedung dan mesin o gaji dan upah

Contoh: Macam Biaya MACAM BIAYA Biaya Investasi Biaya Operasional Biaya Pemeliharaan (Untuk..) BIAYA UNIT PENUNJANG o gedung o alat non medis o pendidikan o gaji/honor dll o ATK/bahan habis pakai o listrik, air, telp o perjalanan o dll o gedung o alat non medis o pelatihan BIAYA UNIT PELAYANAN o gedung o alat non medis o alat medis o pendidikan o gaji/upah o ATK/Obat/bahan o listrik, air o perjalanan o makan o gedung o alat non medis o alat medis o pelatihan

Cost opportunity: Biaya akibat kesempatan yang hilang Banyak digunakan untuk menghitung biaya yang tidak biasa ditentukan besar upahnya Biasanya diperhitungkan dg rate (bunga)

Keuntungan (benefit) direct benefit indirect benefit: di luar proyek (external factor) intangible benefit: sulit jika diukur dengan uang

Direct Benefit Kenaikan dalam nilai produk fisik Perbaikan kualitas produk Perubahan lokasi dan waktu penjualan demand meningkat Perubahan bentuk (greding processing) lebih efisien

Indirect Benefit Benefit yang timbul di luar proyek: Benefit yang timbul karena adanya proyek jalan raya Benefit yang timbul karena mutu tenaga kerja meningkat Benefit yang timbul karena dibangunnya rumah sakit di suatu tempat

Intangible Benefit Perbaikan lingkungan Perbaikan distribusi pendapatan Perbaikan keamanan pangan Perbaikan status gizi

PROJECT FEASIBILITY ANALYSIS

PROJECT FEASIBILITY ANALYSIS Cost Benefit

Determinan Penting: Economic Life: Umur Proyek Present Value : nilai uang sekarang, yang diperoleh dengan cara mendiskonto (discounting). Aliran cost dan benefit yang telah dikonto akan menghasilkan: present value dari cost dan present value dari benefit Analisis dilakukan setelah dihitung present value dari cost dan benefit

Compounding dan discounting Compounding: Misal: Anda mendipositokan uang Rp 1000 dengan bunga 18 % per tahun, maka berapa jumlah uang pada tahun ke t? Jawab: F = 1000 + (1000 x 18 %) t F = 1000 (1 + 18 %) t F = P (1 + r ) t P = F/ (1+r) t

Discounting: Misal: Anda mendipositokan uang pada tahun kedua nilainya Rp 1000 dengan bunga 15 % per tahun, maka berapa jumlah uang pada saat ini? Jawab: P = 1000 x 1/(1000 x 15 %) 2 P = 1000 x 0,757144 = 757,144

F = P (1 + i) t P = F/ (1+ i) t P = Fx 1/ (1+ i) t

Kind Of Economic Analysis

Ranking by Inspection: Proyek I dan II punya investasi sama dan dalam periode sama punya net benefit sama. Jika pada tahun berikutnya proyek II masih menghasilkan net benefit maka dipilih proyek II Proyek III dan IV punya biaya investasi dan net benefit sama, namun proyek IV dlm waktu yg lebih awal menghasilkan net benefit yang lebih besar maka dipilih proyek IV

Payback Period: Jangka waktu tercapainya net benefit menyamai biaya investasi Proyek yang dipilih adalah yang lebih cepat tercapainya payback periode

Net Present Value (NPV): Hasil pengurangan present value dari total gross benefit dengan present value dari total cost NPV negatif proyek ditolak, dan NPV positif proyek dilaksanakan

B/C (Benefit Cost Ratio): Membandingkan total present value dari benefit (B) selama umur ekonomi proyek dengan total present value dari cost selama umur ekonomi proyek Apabila B/C >1 proyek diterima B/C < 1 proyek ditolak B/C = 1 tercapai BEP Apabila terdpt sejumlah proyek dg B/C>1, maka dipilih proyek dengan B/C terbesar

Contoh: Bunga: 10 % Neraca PV tahun Pemasukan (B) Pengeluaran (C) Pemasukan (B) Pengeluaran 1 100000 50000 90909.1 45454.5 2 100000 50000 82644.6 41322.3 3 100000 50000 75131.5 37565.7 4 100000 150000 68301.3 102452.0 5 100000 200000 62092.1 124184.3 total 500000 500000 379078.7 350978.9 B/C Ratio = 1.08

Cost Effectiveness: Yaitu bagaimana tujuan dapat dicapai dengan memilih alternatif dengan Unit Cost terkecil Berbeda dengan B/C yang menekankan alternatif dengan benefit maksimum, cost effectiveness lebih menekankan pada pencapaian tujuan dengan biaya termurah

Perbedaan B/C dan Cost Effectiveness Benefit Cost Ratio Benefit dan cost diketahui dan quantifiable Dipilih alternatif proyek yang memberi manfaat semaksimal mungkin Sbg teknik menentukan benefit maksimum B/C paling besar Sbg evaluasi:alternatif dg B/C > 1 diranking dari yang tertinggi sampai terendah Cost Effectiveness Benefit dan cost diketahui, benefit unquantifiable dan cost quantifiable Dipilih alternatif proyek dengan biaya paling minimum Sbg teknik menentukan biaya seminimum mungkin biaya paling sedikit Sbg evaluasi: alternatif dg unit cost terendah sbg diranking pertama

Cost and Effectiveness Type of intervention Change (%) effectiveness Cost (Rp/person) Cost/unit Iodized Salt 52,3 48,5 585,3 12,1 Iodized water 41,6 37,8 928,0 24,6 Oral iodized oil 64,5 60,7 936,9 15,4 Control 3,8 Source: CFNPS (1995)

Karakteristik Program Gizi Umumnya keuntungannya program gizi sulit diukur secara kuantitatif Jika diukur secara kuantitatif memerlukan pendekatan, misalnya: hilangnya kecerdasan, berkurangnya hari sakit produktivitas Jika tidak bisa diukur maka analisis ekonomi dikaitkan dengan affectivities

Tabel : Perkiraan Biaya Intervensi per Orang Per Tahun Pendidikan (misalnya pemberian ASI) Suplementasi Zat Gizi Mikro: o o o Yodium Zat besi (per kehamilan) Vitamin A Fortifikasi zat gizi mikro : o Yodium o Zat besi (per kehamilan) o Vitamin A Intervensi (USD) 5.00 0.50 1.70 0.20 0.05 0.09 0.05-0.15 Program pemberian makanan 70.00-100.00 Program berbasis masyarakat (pekarangan rumah, monitoring pertumbuhan) 5.00-10.00

Analisis Titik Impas (Break Even Point/BEP) Adalah suatu keadaan dimana jumlah produk yang dijual menghasilkan keuntungan bersih nol Jika penjualan meningkat di atas keadaan BEP akan memberikan laba usaha, sebaliknya jika di bawah BEP berarti rugi

Komponen Biaya (Cost): biaya tetap (fixed cost) : biaya yang diperhitungkan di awal kegiatan, dimana biaya tersebut tetap meski jumlah produksi atau omset penjualan meningkat atau menurun. biaya variabel (total variable cost) : biayabiaya yang berubah mengikuti naik turunnya jumlah produk yang dihasilkan atau omset penjualan.

Total Biaya Total biaya = Total biaya variabel + Biaya tetap TC = TVC + FC Dimana : TVC = Q x VC Q = quantity/jumlah barang VC = biaya variabel per unit produk

Komponen Pendapatan (Revinue) Adalah perkalian antara jumlah barang yang dijual dengan harga jualnya TR = Q x P Dimana : TR = Total Revenue (pendapatan keseluruhan) Q = Quantity/jumlah produk P = harga

Menghitung BEP/Titik Impas Total Pendapatan = Total Biaya TR = TC Q x P = TVC + FC (Q x P) = (Q x VC) + FC (Q x P) ( Q x VC) = FC Q (P VC) = FC

Catatan : Semakin rendah FC akan semakin kecil tingkat BEP, usaha semakin cepat untung. Jika semakin tinggi FC maka semakin tinggi tingkat BEP, usaha bisa menguntungkan jika produk yang dijual banyak Semakin besar Contribution margin (P - VC) maka akan semakin kecil BEP sehingga dengan menjual produk sedikit akan memberi keuntungan. Q adalah produk yang dijual dan sama dengan produk yang dibuat.

Kegunaan BEP Untuk Menghitung: Jumlah Produk minimal Q = FC / (P VC) Harga minimal P = (FC/Q) + VC Dimana : - Q = jumlah produk pada tingkat impas - FC = Fixed Cost (biaya tetap keseluruhan) - VC = biaya variabel per satu unit produk - (P - VC) = contribution margin

Latihan 1. Jika seorang usahawan dodol ingin membuat dodol dengan rasa baru dengan harga per pak Rp. 20.000,- Biaya untuk meproduksi per paket Rp. 10.000,- dengan biaya tetap sebesar Rp. 2000.000,- /bulan Berapa jumlah paket minimal yang harus dijual/diproduksi per bulan agar tidak rugi?

Latihan 2: Unit pelayanan restoran ingin memasarkan menu pilihan special to day untuk konsumen. Jika biaya produksi per paket Rp. 15.000,- dan biaya tetap untuk memproduksi adalah Rp. 200.000,-/hari sedangkan jumlah konsumen yang kemungkinan memesan paket tersebut adalah 150 orang. Berapa harga minimal yang harus dijual kepada konsumen agar tidak rugi?

CEKAP SEMANTEN TERIMA KASIH