PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

PENGEMBANGAN TRAINER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM ON GRID DENGAN PLN UNTUK MENUNJANG MATAKULIAH PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. perhatian utama saat ini adalah terus meningkatnya konsumsi energi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

Otonomi Energi. Tantangan Indonesia

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSIAPAN UAS SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 KELAS 6 TEMA 4 1. Perhatikan gambar! 7. Perhatikan gambar!

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

Gambar 1.1 Global direct normal solar radiation (Sumber : NASA)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Indonesia masih menghadapi persoalan untuk mencapai target

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

BAB IV SIMULASI 4.1 Simulasi dengan Homer Software Pembangkit Listrik Solar Panel

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI PEMBASMI HAMA MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIC DENGAN MEMANFAATKAN PANEL SURYA (SOLAR CELL)

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi manusia untuk beraktifitas sehari-hari dapat terpenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari pulau

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Pengaruh tingkat kekristalan..., Arif Rahman, FT UI, 2009

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

PERENCANAAN SISTEM FOTOVOLTAIK BAGI PELANGGAN RUMAH TANGGA DI KOTA PANGKALPINANG

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik sangat di butuhkan pada zaman modern ini, karena saat ini kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Kebutuhan tenaga listrik di suatu wilayah

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DI PULAU SAUGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studi Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Elektro

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Banyak masyarakat yang sangat bergantung akan keberadaan energi listrik.

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

ANALISA RANCANGAN SEL SURYA DENGAN KAPASITAS 50 WATT UNTUK PENERANGAN PARKIRAN UNISKA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potensi..., Andiek Bagus Wibowo, FT UI, Universitas Indonesia

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

ANALISIS PEMANFAATAN ENERGI PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

KAJIAN KELAYAKAN SISTEM PHOTOVOLTAIK SEBAGAI PEMBANGKIT DAYA LISTRIK SKALA RUMAH TANGGA (STUDI KASUS DI GEDUNG VEDC MALANG)

Transkripsi:

LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Oleh : 1. Ir. Chris Timotius, MM Ketua 2. Drs. I Wayan Ratnata, ST, MPd Anggota 3. Drs. Yadi Mulyadi, MT Anggota 4. Drs. Elih Mulyana, M.Si Anggota Dibiayai oleh: Dana Masyarakat (Usaha dan Tabungan ) Tahun Anggaran 2009, Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Hibah Kompetitif, Dengan SK Rektor UPI Nomor : 3099/H.40/PL/2009 tanggal 19 Mei 2009 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM STUDI PENDIDIKANTEKNIK TENAGA ELEKTRIK FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

A B S T R A K Energi surya merupakan energi utama yang diterima bumi. Kurang lebih 173 triliun kilowatt energi diterima melalui bagian atas atmosphir: 30% direfleksikan kembali, 47% diserap oleh molekul molekul di atmosphir, diubah panjang gelombangnya kemudian diradiasikan kembali sebagai radiasi infra merah; dan sisanya yang 23% sebagian besar diubah melalui proses gerakan thermo chemo dinamik di permukaan bumi, seperti angin, arus laut, dan juga proses penguapan dan fotosintesis, dan lain lain. Energi hasil fotosintesis pada umumnya disimpan dalam bentuk tumbuhan yang kemudian dalam proses alam sebagian berubah menjadi fosil karbon, seperti batu bara, minyak dan gas alam. Energi surya melalui konversi di manfaatkan menjadi energi listrik, yang diperoleh dengan sistem fotovoltaik ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Pembangkit Listrik Tenaga Surya diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para pemakai di daerah terpencil yang tidak mungkin dijangkau oleh jaringan PLN. Penelitian dilakukan dengan tujuan : a) Mengetahui karakteristik pancaran / radiasi sumber matahari di lokasi penelitian, pada cuaca cerah selama 12 jam dari jam 07.00 sampai dengan jam 18.00 b) Dalam kondisi pengoperasian yang bagaimana Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut dapat menghasilkan kinerja optimum? c) Berapa beban maksimum yang dapat dilayani Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut dengan hasil yang baik dan memuaskan dengan perkataan lain berapa beban maksimum yang dapat dilayani secara terus menerus dalam suatu waktu pemakaian yang normal. Sebagai hasil penelitian, diperoleh:: a) Karakteristik pancaran / radiasi sumber matahari pada cuaca cerah didaerah dimana dilakukan penelitian ( Majalengka) berupa kurva normal, dengan nilai puncak didapat antara jam 11.00 jam 12.00 sebesar 1,8 A. b) Kinerja maksimum Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut diperoleh pada saat seluruh peralatan ( sel surya, alat pengatur elektronik, baterai ) dioperasikan. c) Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan spesifikasi sesuai dengan yang dinyatakan dalam penelitian ini ternyata beban maksimum 1 lampu Phillips essential 8 Watt dapat dioperasikan dengan hasil yang baik dan memuaskan, dengan perkataan lain dapat dinyalakan terus menerus secara kontinyu selama 30 hari lebih., tidak terpengaruh pada kondisi cuaca alam mendung ataupun hujan. Kata kunci: energi surya, listrik tenaga surya, photovoltaic i

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv v vi BAB I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah 1 B. Perumusan Masalah 4 C. Tujuan Penelitian 4 D. Manfaat Penelitian 4 BAB II. KAJIAN PUSTAKA 6 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 11 A. Metode Penelitian 11 B. Subjek dan Objek Penelitian 11 C. Waktu dan Lokasi Penelitian 11 D. Prosedur Penelitian 11 E. Instrumen Penelitian 12 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 13 A. Pembangkit Listrik Tenaga Surya 13 B. Pengukuran energi matahari setempat yang diserap sel surya 14 C. Pengujian Sistem 15 D. Pengambilan Data 21 E. Pembahasan 28 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 31 A. Kesimpulan 31 B. Saran 31 DAFTAR PUSTAKA 32 LAMPIRAN 1. RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI 33 iii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Percobaan lampu 12 Tabel 2. Data Percobaan Karakteristik Sel Surya 14 Tabel 3. Petunjuk Penggunaan PLTS pada kondisi tidak bekerja 16 Tabel 4. Petunjuk Penggunaan PLTS pada saat akan bekerja 17 Tabel 5. Petunjuk Penggunaan PLTS pada kondisi pengisian accuu 18 Tabel 6. Petunjuk Penggunaan PLTS pada kondisi pengkonversian energi listrik dari DC ke AC 19 Tabel 7. Petunjuk Penggunaan PLTS pada kondisi pembebanan 20 Tabel 8. Data Percobaan Penggunaan PLTS dengan beban percobaan lima lampu 22 Tabel 9. Data Percobaan Penggunaan PLTS dengan beban percobaan empat lampu 23 Tabel 10. Data Percobaan Penggunaan PLTS dengan beban percobaan tiga lampu 24 Tabel 11. Data Percobaan Penggunaan PLTS dengan beban percobaan dua lampu 25 Tabel 12. Data Percobaan Penggunaan PLTS dengan beban percobaan satu lampu 26 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1,Rancang bangun energi alternative untuk rumah sederhana 10 Gambar2. Grafik Percobaan Karakteristik Sel Surya 15 Gambar 3.Kondisi PLTS saat tidak bekerja 16 Gambar 4. Kondisi PLTS pada saat solar cell akan bekerja 18 Gambar 5. Kondisi PLTS pada saat pengisian accuu 19 Gambar 6. Kondisi PLTS pada saat pengkonversian energi listrik dari DC ke AC 20 Gambar 7. Kondisi PLTS pada saat pembebanan. 21 Gambar 8.Grafik percobaan penggunaan PLTs dengan beban lima lamp 22 Gambar 9.Grafik percobaan penggunaan PLTs dengan beban empat lampu 23 Gambar 10.Grafik percobaan penggunaan PLTs dengan beban tiga lampu 24 Gambar 11.Grafik percobaan penggunaan PLTs dengan beban dua lampu 26 Gambar 12.Grafik percobaan penggunaan PLTs dengan beban satu lampu 28 v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Peneliti 33 vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan energi dunia sangat meningkat tajam, terutama dengan munculnya negara-negara industri raksasa. Peningkatan ini sangat terasa pada dekadedekade awal abad ke-21. Sebagai contoh, pada tahun 2009 kebutuhan energi listrik dunia telah mencapai 17~17,5 trilyun KWH dan pada tahun 2015 akan mencapai 19,5-20 trilyun KWH. Pada dekade ini, bahan bakar fosil dan gas bumi sebagai sumber primer hanya akan mampu menyumbang 12.4 trilyun KWH saja. Padahal sumber primer jenis ini amat sangat terbatas, dan pada suatu saat kelak benar-benar akan habis. Tenaga nuklir sebagai alternatif diversifikasi sumber energi listrik hingga saat ini masih dibayangi masalah bahaya pencemaran radioaktif dan penanganan limbah yang rumit serta mahal sehingga mengakibatkan sebagian masyarakat tak menghendaki kehadirannya karena tingkat resiko yang relatif sangat tinggi. Walaupun demikian, hingga thn 2006 energi nuklir sudah menyumbang 2,7 trilyun KWH. dan diperkirakan akan bertambah menjadi 3,8.trilyun KWH pada tahun 2030. Sumber energi lain ( air, angin, panas bumi, surya, dsb) pada tahun 2006 menyumbang energi listrik 3,42 trilyun KWH, dan diperkirakan tahun 2030 akan menyumbang 6,68 trilyun KWH. Selain itu kebutuhan energi di negeri kita Indonesia semakin lama semakin meningkat sebagaimana laju pertumbuhan pembangunan. Begitu juga dengan kebutuhan energi listriknya, hampir disetiap bidang pembangunan membutuhkan energi listrik bagi proses kegiatannya, hal ini dapat kita mengerti karena pertumbuhan pembangunan di negara kita ditandai dengan laju pertumbuhan industri, baik industri menengah maupun industri besar sekalipun dan semua itu membutuhkan energi listrik

untuk penerangan maupun untuk menggerakan mesin-mesin. Selain itu sistem pembangkit PLN saat ini menggunakan BBM mencapai 50 persen di luar Jawa dan hampir 25 persen pada sistem Jawa-Bali. Bila harga BBM tak bisa lagi disubsidi maka harga bahan bakar diesel akan mencapai lebih dari Rp 4.500,- per liter dan membuat harga listrik naik dua kali lipat. BBM Indonesia bila tidak ditemukan lagi cadangan baru dan produksi tetap dipertahankan 500 juta barrel per tahun, maka bisa habis hanya dalam waktu 18 tahun lagi. Padahal, tahun 2025 pemerintah menargetkan 95 persen dari seluruh rumah Indonesia sudah terlistriki. Padahal pada tahun 2005 saja rasio kelistrikan baru mencapai 52 persen atau 18 juta rumah saja, sudah membutuhkan BBM dalam jumlah yang sangat besar untuk operasional pembangkit listrik. Selain untuk keperluan industri juga masih banyak sektor-sektor lain yang sangat memerlukan enegi listrik, salah satunya yaitu untuk keperluan rumah tangga, semakin meningkatnya penggunaan listrik dalam rumah tangga, telah meningkatkan pula produktifitas rumah tangga, hal ini dikarenakan bagi mereka yang biasa bekerja disiang hari dapat juga bekerja pada malam hari dan biasa mengerjakan sesuatu dengan alat tangan karena telah dapat menggunakan motor-motor listrik. Dengan demikian jelaslah bahwa penggunaan energi listrik semakin lama semakin meningkat, namun peningkatan kebutuhan energi listrik ini perlu diimbangi dengan upaya pencarian sumber energi baru. Salah satu upaya kearah itu yaitu dengan memanfaatkan energi surya. Energi surya merupakan energi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan energi yang sangat diperlukan pada masa-masa sekarang ini. Apalagi kita sadari bahwa negara Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa yang kaya akan pancaran energi matahari, karena itu

rata-rata musim kemarau (panas) sangat panjang, sehingga kita dapat memanfaatkan kondisi tertentu untuk membangkitkan energi listrik, salah satunya yaitu melalui Solar Cell ( sel surya). Pembangkit energi fotovoltaik atau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah metoda yang relatif baru dalam pembangkitan listrik dengan memanfaatkan energi surya. Sistem listrik tenaga surya (LTS) sebagai pembangkit listrik diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para pemakai di daerah terpencil yang tidak mungkin dijangkau oleh jaringan PLN. Sasaran pemanfaatan Listrik Surya dengan sistem foltaik adalah : Elektrifikasi untuk daerah terpencil sebagai pemerataan hasil pembangunan. Pemanfaatan energi lokal sebagai pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah tentang diversifikasi penggunaan energi terutama non BBM. Melihat kriteria tersebut diatas, penggunaan listrik tenaga surya fotovoltaik di tempat tempat terpencil merupakan suatu pilihan yang tepat. Untuk itu penulis mencoba untuk merancang energi alternatif untuk rumah sederhana yang bersumber dari energi matahari dan untuk mengetahui karakteristik penggunaannya serta mengetahui faktor ekonomis dalam penggunaannya. Sehingga kita memperoleh keuntungan agar dapat memanfaatkan energi surya sebagai salah satu sumber energi listrik serta memperoleh pengetahuan tentang teknologi terbarukan yang diterapkan oleh pemerintah. B. Perumusan Masalah

Perancangan Pembangkit listrik tenaga surya dikhususkan untuk rumah sederhana, secara spesifik rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagimana cara membuat pembangkit listrik tenaga surya? 2. Bagaimana cara menguji komponen sistem pembangkit listrik tenaga surya? 3. Bagaimana karakteristik energi surya yang dikonversi oleh sel surya? 4. Bagaimana energi optimum yang dibangkitkan oleh energi surya? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan, maka tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kinerja sistem pembangkit sel surya. 2. Mengetahui karakteristik sumber matahari yang dikonversi oleh sel surya. 3. Mengetahui nilai optimum energi listrik yang dibangkitkan oleh energi surya D. Manfaat Penelitian Kegiatan penelitian Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi peneliti dalam perancangan pembangkit listrik tenaga surya 2. Memberikan kesempatan bagi swasta menjadi penyedia suplai tenaga listrik diluar PLN, di daerah daerah terpencil yuang letaknya jauh dari jaringan PLN. Hal ini mengingat mahalnya supply listrik PLN dari pembangkit, transmisi samapai ke distribusi pemakainya dibandingkan dengan pembangkitan supply listrik tenaga surya untuk suatu perumahan lokal yang jauh dari jaringan listrik PLN. 3. Memberikan kontribusi positif pada dunia pendidikan terutama di bidang ketenagalistrikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat diandalkan.

DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir; Energi; Penerbit Universitas indonesia, 1989 Djiteng Marsudi; Pembangkitan Energi Listrik; Penerbit Erlangga, 2005 Wiranto Arismunandar; Teknologi Rekayasa Surya; PT Pradnya Paramita 1995. WWW.Deustche Welle, Sumber energi terbarukan, [14 Januari 2006] WWW.Wikipedia, Panel Surya, [2 Desember 2005] WWW.Exo.net, Listrik tenaga matahari, [Juli 2005] WWW.Energi.lipi.go.id, Solar power satellite, [2 Januari 2005] WWW. Elektro Indonesia.Com, Teknologi sel surya, [22 November 2004] WWW.Scientific Explorations, Solar Cells, [1 November 2003] WWW.IPTEK.Com, Solar Cell, [14 Februari 2003] www.indexmundi.com; World Electricity consumption ( September 17, 2009) www.eia.doe.gov : International Energy Outlook 2009 ( May 27,2009). www.wikipedia.org ;Solar Power ( November 19,2009) www.environmentalleader.com; Solar Energy Can Power 25% of the World s Electricity Needs by 2050 Zuhal, Ketenagalistrikan Indonesia; Pt Ganeca Prima, 1985.