Kartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

dokumen-dokumen yang mirip
ELASTISITAS PRODUK PERBANKAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan memberikan kontribusi yang besar di Indonesia. Lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN UKDW. termasuk satu negara bank based yaitu negara yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter Bank Indonesia dilaksanakan dalam rangka mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara akan sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mekanisme transmisi kebijakan moneter didefenisikan sebagai jalur yang

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan berperan dalam mendorong tingkat pertumbuhan ekonomi dan

Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Rasio Efisiensi (BOPO) Terhadap Profitabilita

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup sangatlah beragam, untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi global menghadapi tekanan yang berat dari krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat suku bunga. Tingginya tingkat suku bunga seolah menjadi bayang-bayang

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil. Kemudian. (BPR), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB I PENDAHULUAN. serius dalam bisnis perbankan, sebagian besar bank kesulitan karena modal

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

I. PENDAHULUAN. rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia yang sedang berkembang, berusaha untuk semakin

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

I. PENDAHULUAN. menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank-bank umun pemerintah dan Bank-bank umum swasta nasional di

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

Bab I. Pendahuluan. Bank merupakan sebuah lembaga keuangan (financial institution) yang

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara, peranan bank sangatlah penting. Pembangunan ekonomi di suatu

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. dana dalam bentuk simpanan seperti tabungan, deposito, giro, dan lain-lain dari

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan peningkatan total output dalam suatu perekonomian. Struktur. perekonomian Indonesia didominasi oleh Pulau Jawa.

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia membawa pengaruh pada. berbagai sektor ekonomi, baik sektor riil maupun sektor moneter.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh BI-Rate Terhadap Tingkat Pembiayaan Produktif Di BMT

SURVEI KREDIT PERBANKAN

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

1. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai peningkatan dan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

PENDAHULUAN. untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

SURVEI KREDIT PERBANKAN

*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang 1

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini mengalami perkembangan dan

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

I. PENDAHULUAN. harian bank (cash in vaults), dikurangi kewajiban Giro Wajib Minimum (Reserve

BAB I PENDAHULUAN. moneter akan memberi pengaruh kepada suatu tujuan dalam perekonomian.

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. orang. Manfaat bagi kegiatan setiap orang yakni, dapat mengakomodasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara yang sedang berkembang yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. apabila suatu negara memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil maka selain

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

Transkripsi:

ELASTISITAS KREDIT TERHADAP SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA Kartika Sari, SKom., MM Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma E-mail: kartika@staff.gunadarma.ac.id PENDULUAN Sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia yang demikian cepat, sektor perbankan pun mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai kebijakan digulirkan pemerintah dalam rangka meningkatkan kegiatan perbankan dalam usahanya pengerahkan maupun penyalurkan dana masyarakat sesuai dengan fungsi perbankan sebagai agent of development, agent of trust dan agent of equality Namun krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 997 telah memporakporandakan perekonomian yang juga berdampak pada sektor perbankan yang pada masa itu mengalami perkembangan yang sangat pesat. Berbagai kebijakan di ambil oleh pemerintah untuk menjaga kestabilan perekonomian terutama dalam sektor perbankan, diantaranya Pemerintah menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk menarik dana dari masyarakat. Meningkatnya suku bunga SBI tersebut membawa dampak peningkatan suku bunga perbankan lainnya. Stabilitas kerekonomian tidak lepas dari peran industri perbankan yang menjadi media penggerak sistem keuangan di Indonesia. Pemulihan industri perbankan yang nyata akan juga berdampak pada sektor lain. Perkembangan dunia bisnis yang terdiri dari beragam perusahaan dan bergerak dalam bidang industri,perdagangan, pertambangan, jasa jasa (pengangkutan, komunikasi, pariwisata dan sebagainya) tak akan lepas dengan masalah kebutuhan dana. Kebutuhan akan dana tersebut ditopang dengan adanya bank yang merupakan lembaga keuangan. Bank melayani sebagian besar pembiayaan kegiatan ekonomi yang dijalankan masyarakat. Studi struktur dan perkembangan pasar keuangan Bank Indonesia () menyatakan sumber utama pembiayaan investasi di Indonesia masih didominasi oleh penyaluran kredit perbankan. Sehingga wajar apabila melambatnya penyaluran kredit perbankan di Indonesia setelah krisis 997 dituding sebagai salah satu penyebab lambatnya pemulihan ekonomi Indonesia dibanding negara Asia lainnya yang terkena krisis (Korea Selatan dan Thailand). Kebijakan menaikan atau menurunkan BI Rate selalu mendapat respon dari pelaku ekonomi baik di sektor keuangan maupun sektor riil. Secara

umum, kondisi industri perbankan menunjukkan pertumbuhan, seperti tercermin pada pertumbuhan total asset yang didukung pertumbuhan aktiva produktif, termasuk kredit. Pertumbuhan kredit selama tahun terus mengalami pertumbungan yang sangat besar, walaupun porsi terbanyak terdapat pada Kredit Modal Kerja. Sementara itu, di tengah kecenderungan suku bunga kredit yang bergerak turun. Di sektor riil, sinyal penurunan BI Rate telah mendorong peningkatan keyakinan konsumen dan optimisme produsen terhadap perbaikan perekonomian. Hal ini tercermin dari meningkatnya konsumsi dan produksi. Selain itu, penurunan BI Rate juga membuka peluang bagi dunia usaha untuk memperoleh alternatif pembiayaan nonbank yang semakin murah. Kondisi ini memungkinkan dunia usaha untuk meningkatkan produksi dalam rangka memenuhi peningkatan permintaan domestik. Tidak ada yang menyangsikan bahwa pemberian kredit bagi masyarakat disamping merupakan fungsi utama bank, juga merupakan sumber utama pendapatan bank pada umumnya, bahkan tidak jarang pemberian kredit tersebut juga membawa dampak berupa meningkatnya dana simpanan masyarakat dalam berbagai bentuk terutama dalam bentuk giro, deposito dan tabungan. Tetapi ketika Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan kenaikan suku bunga Sertifikat Bank Indonseia (SBI), maka industri perbankan sebagian besar mengalokasikan dananya pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) daripada menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Meningkatnya Suku Bunga SBI telah mendorong perbankan untuk menaikkan suku bunga sumber dana bank. Tidak dapat dihindari dengan kenaikan suku bunga sumber dana bank akan mendorong perbankan menaikan suku bunga pinjanan. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kasmir () secara sederhana : bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakatan serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya. Menurut Dendawijaya () pengertian bank yaitu : Bank adalah suatu badan usaha yang bertugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berlebihan dana (idle fund/surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.

Bank yang merupakan lembaga intermediasi keuangan memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan dananya dan mendukung kestabilan sistem keuangan. Pengelolaan dana tersebut harus ditunjang dengan kegiatan usaha bank yang mampu menjaga agar spread bank tidak mencapai posisi negatif. Dan menjaga kestabilan likuiditasnya agar tetap mampu menyediakan dana untuk memenuhi penarikan simpanan maupun permintaan kredit. Bank pengelola yang dimaksud adalah bank umum yang memiliki tugas yang lebih luas dari pada bank perkreditan rakyat karena langsung melayani penyimpanan dan pendanaan oleh masyarakat. Kemampuan bank tersebut dipengaruhi oleh adanya keberadaan bank Indonesia yang mengatur perbankan di Indonesia, dimana setiap bank harus menempatkan dananya pada bank Indonesia sebagai cadangan. Nopirin (99), Dalam Teori klasik dinyatakan bahwa bunga adalah harga dari dana investasi (loanable funds) dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar dana investasi. Menurut teori Keynes bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang (ditentukan dalam pasar uang). Kamsir () menyatakan Bunga bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Atau bisa diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan ) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memiliki pinjaman). Kamsir () Ada macam jenis bunga yang diberikan nasabah :. Bunga Simpanan Merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito.. Bunga Pinjaman (suku bunga kredit) Merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Disebut juga bunga kredit. Kasmir () menyatakan suku bunga simpanan dan pinjaman bank merupakan komponen utama biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga bunga yang di keluarkan oleh pihak perbankan tidak terlepas dari pengaruh perubahan dari suku bunga SBI yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang mengatur perbankan indonesia. Suku bunga SBI adalah suku bunga atas penempatan dana bank pada Bank Indonesia. Suku bunga SBI ini merupakan alat atau instrument bagi Bank Indonesia dalam operasi pasar terbuka. Pergerakan suku bunga SBI akan mempengaruhi besarnya jumlah dana bank umum yang ditempatkan di Bank Indonesia.

Perhitungan elastisitas besarnya kredit dan Suku bunga Sertifikat Banki Indonesia didasarkan pada persamaan : p p % Q % P % Perubahan Kuantitas % Perubahan harga ( suku cadang ) Bila Nilai p kurang dari ( p <) maka dikatakan bahwa kedua faktor tersebut inelastis, sedangkan jika nilai p lebih dari ( p >) maka hubungan nya adalah elastis. Sedangkan jika nilai p =, inelastis sempurna. Dan nilai yang lebih besar lagi dari angka atau bahkan tak berhingga diartikan bahwa hubungannya alahan elastis tak berhingga. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan data sekunder dan dilakukan terhadap variabel suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dan dana kredit yang disalurkan oleh perbankan Indonesia, selama periode Januari sampai dengan Desember. Variabel suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini diproxikan dengan suku bunga SBI bulan dan bulan. Sedangkan untuk variabel kredit diproxikan dengan kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit konsumsi yang disalurkan oleh bank umum secara agregat. Analisis dilakukan secara deskriptif dan penggunaan formulasi elastisitas terhadap kedua variabel tersebut. Analisis dimulai dengan melakukan perhitungan nilai elastisitas ketiga proxi kredit terhadap variabel suku bunga. Setelah ditemukan perkembangan nilai elastisitas selama periode penelitian, dilakukan ploting untuk melihat sebaran nilai elstisitas secara umum selama periode penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada dasarnya pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia menyadari bahwa suku bunga yang ditetapkannya akan berdampak pada nilai produk dan aktivitas perbankan dan juga sektor riil. Oleh karena itu BI selalu berupaya menetapkan tingkat bunga pada tingkat yang paling kondusif bagi iklim usaha, baik bagi sektor perbankan maupun bagi sektor riil, agar kedua sektor tersebut dapat peroperasi dengan optimal dan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perekonomian nasional. Berikut adalah perkembangan suku bunga SBI bulan dan bulan selama periode penelitian, juga di munculkan suku bunga pinjaman.

Persentase 5.. 5.. 5. % SBI bln % SBI bln % Kredit Konsumsi % Kredit Investasi % Kredit Modal Kerja - Gambar. Perkembangan Suku Bunga SBI dan Suku Bunga Kredit Bank Umum Dengan berbagai kebijakan monetor BI pasca krisis, tingkat suku bunga di Indonesia berangsur turun dan stabil pada kisaran 8% s.d. %. Hal ini tentunya memberi angin segar dan harapan bagi sektor perbankan dan terutama sektor riil untuk kembali bangkit dan mengembangkan aktivitas produksinya. Sementara itu, perkembangan pinjaman (kredit) yang berhasil bank salurkan selama periode penelitian dapat di lihat pada gambar, sebagai berikut. 8,. 7,. 6,. 5,. 4,.,. Kredit Kons Bank Umum Kredit Inv Bank Umum Kredit MK Bank Umum,.,. - Gambar. Perkembangan Nilai Jenis Kredit Bank Umum Pada gambar terlihat bahwa diawal tahun, kredit Modal Kerja terus mengalami peningkatan. Sementara untuk kredit Komsumsi sudah mulai menurun dan kredit investasi hanya sedikit mengalami peningkatan. Dari kedua gambar bisa di uraikan bahwa pada tahun dimana tingkat suku bunga tinggi jumlah dana yang di pinjam masayarkat juga masih rendah. Namun

Persentase Persentase Persentase pada saat persentase nya mulai menunjukkan gejala turun, maka permintaan akan dana juga mengalami meningkatan. 4 Suku Bunga SBI Bulan dan Kredit Konsumsi Gambar. Elastisitas Kredit Konsumsi dan Perubahan Suku Bunga SBI bulan 4 Suku Bunga SBI Bulan dan Kredit Investasi Gambar 4. Elastisitas Kredit Investasi dan Perubahan Suku Bunga SBI bulan 4 Suku Bunga SBI Bulan dan Kredit Modal Kerja Gambar 5. Elastisitas Kredit Konsumsi dan Perubahan Suku Bunga SBI bulan

Persentase Persentase Persentase Tiga gambar di atas menunjukkan bahwa baik Kredit Konsumsi, Kredit Investas dan Kredit Modal Kerja secara umum memiliki nilai elastisitas di bawah dan cenderung mendekati nilai. Namun khusus untuk Kredit Modal Kerja di sekitar tahun dan akhir nilai elastisitasnya diatas nilai (tak berhingga). Hal tersebut menandakan bahwa perubahan suku bunga SBI mengakibatkan jumlah permintaan Kredit bertambah (elastis). Suku Bunga SBI Bulan dan Kredit Konsumsi Gambar 6. Elastisitas Kredit Konsumsi dan Perubahan Suku Bunga SBI Suku Bunga SBI Bulan dan Kredit Investasi Gambar 7. Elastisitas Kredit Konsumsi dan Perubahan Suku Bunga SBI 4 Suku Bunga SBI Bulan dan Kredit Modal Kerja Gambar 8. Elastisitas Kredit Konsumsi dan Perubahan Suku Bunga SBI

Dari gambar-gambar di atas secara umum dapat dikatakan bahwa Kredit Konsumsi, Kredit Investas dan Kredit Modal Kerja bersifat inelastis atau kurang peka terhadap perubahan suku bunga SBI, baik SBI bulan maupun SBI bulan. Namun dari ketiga jenis Kredit tersebut, Kredit Modal Kerja adalah jenis kredit yang paling elastis, dapat dilihat banyaknya titip elastisitas yang berada diatas angka. Hal ini dapat dimengerti karena kredit Modal Kerja biasa digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja nasabah yang kegiatan usahanya bergerak cepat, seperti modal untuk perdagangan sembako. Berbeda dengan Kredit Investasi, biasanya digunakan untuk modal jangka panjang, dan kredit konsumsi untuk pengadaan barang dan jasa untuk tujuan konsumsi. KESIMPULAN Sebagai salah satu variabel penting dalam perekonomian Indonesia, suku bunga memegang peranan penting. Tinggi rendahnya nilai suku bunga akan berdampak pada penghimpunan dan penyaluran dana di dunia perbankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum nilai kredit tidak terlalu peka atau inelastis terhadap perubahan suku bunga SBI, namun demikian Kredit Modal Kerja lebih elastis dibandingkan dengan jenis kredit yang lain. DAFTAR PUSTAKA Aris Budi Setyawan, 7, Elastisitas Produk Perbankan Terhadap Perubahan Tingkat Suku Bunga Di Indonesia, Proceeding PESAT, Vol, A7-A78 Kasmir,, Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada,. Jakarta. Luh Gede Meydianawathi, 7, Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor Umkm Di Indonesia ( ), Buletin Studi Ekonomi Vol. No. Tahun 7 Lukman Dendawijaya,, Manajemen Perbankan, PT Ghalia Indonesia, Jakarta. Miller, R..L. and Meiners, R.E., 994, Intermediate Microeconomics, Theory: Issues, applications, terjemahan Haris Munandar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nopirin, 99, Ekonomi Moneter, Buku Edisi ke-4, BPFE UGM, Yogyakarta.

Wahyu Ika R,, Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SIBOR Terhadap Suku Bunga Pinjaman Bank Umum Yang Ditetapkan Oleh Bank Indonesia Pada Tahun -