UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Kupang merupakan ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini

ANCAMAN GLOBALISASI. Ali Hanapiah Muhi Juli, komunikasi. Revolusi informasi mengarahkan kita ke dalam milenium ketiga

tersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan

APA ITU GLOBAL WARMING???

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

KEPEMIMPINAN IKLIM GLOBAL PERJANJIAN KERJA SAMA (PKS)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif seperti mudahnya berkomunikasi maupun berpindah

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

BAB I PENDAHULUAN. melatar belakangi isu pemanasan global dan krisis iklim. Selain itu, dalam

KATA PENGANTAR. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat memenuhi wawasan bagi semua orang dan dapat bermanfaat. Airmadidi, 25 Mei 2010

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

TANYA-JAWAB Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim sekarang ini perlu mendapatkan perhatian yang lebih

MENGURANGI EMISI GAS RUMAH KACA

Lingkungan Hidup, Iklim, Energi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

Perubahan iklim dunia: apa dan bagaimana?

Iklim Perubahan iklim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan dapat diakses dengan mudah. Globalisasi telah mempengaruhi berbagai

FIsika PEMANASAN GLOBAL. K e l a s. Kurikulum A. Penipisan Lapisan Ozon 1. Lapisan Ozon

BAB V KESIMPULAN. ini terjadi dan meningkatnya kebutuhan suatu negara akibat berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Udara di sekitar kita dewasa ini sangat peka terhadap pencemaran, hal ini erat

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)

Perlindungan Terhadap Biodiversitas

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN I.1

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

MAKALAH FISIKA PEMANASAN GLOBAL DAN EFEK RUMAH KACA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

I. PENDAHULUAN. hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya (Sitorus, 2004). Suatu

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dan Proyeksi Emisi CO 2 untuk Jangka Panjang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencukupi kebutuhan hidup. Aktivitas-aktivitas manusia telah mengubah

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini setidaknya ada tiga isu umum besar yang terkait dengan bidang refrigerasi, yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus

I. PENDAHULUAN. ini. Penyebab utama naiknya temperatur bumi adalah akibat efek rumah kaca

STRUKTURISASI MATERI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

Kerjasama Internasional Mengenai Perubahan Iklim ME4234 KEBIJAKAN IKLIM

BAB III PARTISIPASI JEPANG DALAM PENANGANAN ISU PERUBAHAN IKLIM GLOBAL (PROTOKOL KYOTO) 3.1 Isu Perubahan Iklim Global (Global Climate Change)

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

STANDAR INDUSTRI HIJAU

STUDI PREFERENSI MIGRASI MASYARAKAT KOTA SEMARANG SEBAGAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM GLOBAL JANGKA MENENGAH TUGAS AKHIR

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI KALOR PADA INDUSTRI TAHU

Mereduksi CO 2 Pada Sektor Transportasi Umum (Bis dan Truk) Dengan Efektivitas Fleet Management

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

Percepatan Peningkatan Aksi-aksi Perubahan Iklim di Tingkat Global : Pandangan Kelompok Masyarakat Sipil

PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL DI SEKTOR PENGGUNA ENERGI

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

BAB I 1 PENDAHULUAN. listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan

Krisis Pangan, Energi, dan Pemanasan Global

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

PENDEKATAN LANSKAP DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. bangunan yang berwawasan lingkungan (green building).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memicu terjadinya pemanasan global. Padahal konsep mengenai green accounting

BAB I PENDAHULUAN. saja kebanyakan dari mereka masih memfokuskan tujuan utamanya pada pencarian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

PENULISAN HUKUM / SKRIPSI PERAN PROTOKOL KYOTO DALAM MENGURANGI TINGKAT EMISI DUNIA MELALUI CLEAN DEVELOPMENT MECHANISM

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

Draft Komik. Tema : Perubahan Iklim dan REDD. Judul :

MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

Transkripsi:

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( 1998 2011 ) RESUME SKRIPSI Disusun Oleh : Pongky Witra Wisesa (151040295) JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2011

RESUME SKRIPSI Semenjak meratifiksi Protokol Kyoto pada tanggal 10 Maret 1998, Jerman berkomitmen untuk mampu mengurangi gas emisi sebesar 21% di tahun 2012, serta menciptakan swasembada energi dari alam yang bersifat terbarukan dan ramah lingkungan. Menanggapi hal itu, pemerintah federal mencanangkan program Pelestarian Alam dan Perlindungan Dasar - Hidup Alamiah ( slogan komitmen pemerintah Jerman ) yang telah ditetapkan sebagai tujuan negara dalam Pasal 20a Undang - Undang Dasar, tentang Undang - Undang Sumber Energi Terbarukan / Erneuerbare - Energien - Gesetz, ( EEG ), yang disahkan oleh pemerintah Jerman pada tanggal 29 Maret 2000, dengan tujuan mempromosikan pengembangan energi terbarukan sebagai bentuk implemantasi Jerman meratifiksi Protokol Kyoto dalam usaha - usaha pelestarian lingkungan, serta untuk meningkatkan jumlah pasokan energi terbarukan di Jerman 1. Fokus usaha Jerman dalam menanggulangi pemanasan global yaitu berupa strategi ganda dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi dan sumber daya alam, dan untuk menambah produksi energi terbarukan serta bahan baku yang tumbuh kembali. Kemudian terdoronglah usaha pengembangan teknologi energi yang inovatif, baik di pihak produsen, seperti pembangkit tenaga listrik dan penghasil energi terbarukan, maupun di pihak konsumen ( pemakai energi ), misalnya alat rumah tangga, mobil, atau gedung dan tempat tinggal, sehingga Jerman dengan suksesnya menjalankan target Protokol Kyoto, serta pemenuhan energi ditingkat domestiknya, dan memperoleh keuntungan ekonomi di bidang perdagangan emisi dan transfer teknologi - terbarukan yang ramah lingkungan 2. 1 Erneuerbare Energien Gesetz dalam, http://en.wikipedia.org/wiki/,diakses tanggal 3 Februari 2010 2 Perdagangan Emisi dan Transfer Teknologi - Terbarukan yang Ramah Lingkungan merupakan sebuah program hasil dari protokol Kyoto dimana negara negara industri melakukan perombakan tehknologi yang masih

Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan - penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut. Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang dialami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrikpabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik. kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan dari sisa pembakaran bahan bakar fosil pada kendaran dan industri - industri Modern, agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC) 3. menggunakan bahan bakar fosil, disubtitusi dengan tehnologi modern,yang dapat diperbarui, serta ramah lingkungan, kemudian diperdagangkan melalui transfer tehnologi ramah lingkungan ke negara negara lainnya. Daniel Mudiyarso, Protokol Kyoto Implikasinya Bagi Negara Berkembang, Kompas, Jakarta, 2003. Hal 23-34. 2009 3 Apa Itu Pemanasan Global dalam. htm http://www.pemanasanglobal.net, diakses tanggal 7Agustus

Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat yaitu CO2 yang dikenal dengan istilah gas rumah kaca. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet bumi pada dasarnya membutuhkan gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari 4. Akan tetapi apabila gas ini terlalu banyak berada di atmosfer, maka sinar matahari yang masuk ke bumi tertahan dan tidak terlepas sebagian besar ke luar atmosfer, inilah yang disebut dengan House Glass Effect (efek rumah kaca), dampaknya bisa dikata kita sedang berada dalam sebuah oven yang sangat besar yang kian lama kian memanas. Keadaan yang semakin memburuk menunutut semua pihak bekerja keras membanting tulang memecahkan serta mencari solusi dari permasalahan lingkungan yang semakin tak terkendali. Berawal dari KTT negara - negara se dunia tentang perubahan iklim lahirlah Protokol Kyoto. Jerman yang tergolong dalam kelompok Annex I segera bertindak memikirkan solusi bagaimana permasalahan lingkungan ini bisa segera teratasi. Pemanasan global adalah masalah yang tengah mengancam seluruh warga dunia, dan tidak bisa dipungkiri Jerman adalah salah satu warga dunia yang secara langsung maupun tidak langsung telah merasakan dampak dari pemanasan global. 4 " Ozone Layer " Microsoft Encarta 2006 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2005.

Di antara tantangan terbesar politik lingkungan hidup pada abad ke-21 yaitu Pemanasan Global yang kini dampaknya sedang,dan akan dihadapi seluruh umat manusia sedunia. Melalui KTT Iklim Global yang diselenggarakan di Rio de Jeniero ( Brazil ), Kyoto ( Jepang ), Nusa Indah ( Bali ), dan Kopenhagen ( Denmark ), seluruh aktor negara maupun non negara bersinergi guna membahas serta mencari solusi dari permasalahan pemanasan global. Berdasarkan KTT yang di selenggarakan, hasil KTT tersebut mengingat para aktor untuk mengimplementasikannya. Jerman adalah salah satu anggotanya yang ikut berpartisipasi dan meratifikasi hasil KTT sebagai bentuk partisipasinya akan keselanjutan nasib masa depan planet bumi. Maret 1998, 84 negara termasuk Jerman menandatangani Protokol Kyoto. Pada bulan Maret 2002, Bundestag dengan suara bulat meratifikasi Kyoto. Pada Mei 2002, Uni Eropa mengirimkan artikel ratifikasi 15 negara anggota. Sebagai negara yang tergolong dalam Annex I, komitmen Jerman ke United Nation Framework Convention on Climate Change ( UNFCCC ) sehubungan dengan Kyoto untuk mengurangi emisi memberikan bantuan ekonomi untuk negaranegara berkembang melalui Mekanisme Pembangunan Bersih dan Perdagangan emisi. Setelah Jerman meratifikasi Protokol Kyoto, selama bertahun - tahun Jerman berupaya keras mengurangi emisi gas rumah kaca. Di sektor domestik Jerman menjalankan kebijakan nasional ( EEG ) guna pelestarian iklim, sekaligus swadaya energi dengan menciptakan sumber energi terbarukan serta pemanfaatan efisiensi energi. Sedangkan upaya di sektor Internasional Jerman berpartisipasi dalam setiap KTT iklim yang diselenggarakan sebagai wujud implementasi dari keseriusannya menanggulangi dampak pemanasan global.

Jerman merupakan pelopor politik iklim serta pelindungan iklim sekaligus perintis pengembangan energi terbarukan. Disamping itu pula Jerman aktif mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan strategi pembangunan yang ramah lingkungan serta kerja sama di bidang energi. Melalui program EEG, disamping sukses menjalankan target Protokol Kyoto sebesar 21% di tahun 2011, Jerman juga mampu memenuhi kebutuhan energi ditingkat domestiknya, serta memperoleh keuntungan ekonomi di bidang perdagangan emisi dan transfer teknologi - terbarukan yang ramah lingkungan. Di gelanggang internasional, Jerman menjadi pelopor di bidang politik iklim dan energi yang bertekad untuk mencapai sasaran ambisius dalam hal pengurangan emisi yaitu sebesar 40% di akhir abad 21.