ANGGARAN DASAR PASAL 1 SEJARAH PENDIRIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR PASAL 1 SEJARAH PENDIRIAN

ANGGARAN DASAR PASAL 1 SEJARAH PENDIRIAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RANGKUMAN LAPORAN KEUANGAN HIMPUNAN PENERJEMAH INDONESIA (HPI) TAHUN (Revisi) ---

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI MAGISTER TEKNIK MESIN (IKA MTM-UP) UNIVERSITAS PANCASIA

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)

IKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KEPUTUSAN RUA No.05/CIVAS/RUA/XII/14. Tentang

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

IKATAN ALUMNI CEDS UI

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA LEICESTER

ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

A N G G A R A N D A S A R

KOPERASI KESEHATAN PEGAWAI DAN PENSIUNAN BANK. (1) Badan Usaha Koperasi ini bernama KOPERASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

TATA TERTIB PESERTA SIDANG KONGRES (HM3) HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN MALANG

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KUMAMMOTO

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

Transkripsi:

Alamat Terdaftar/Registered Address: Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jl. Cikini Raya No. 73, Jakarta 10330 Alamat Pos/Mailing Address: Jl. Pinang Emas VI/UQ 12, Jakarta Selatan 12310, Indonesia T: (62 21) 7161 7397 F: (62 21) 765 4603 E: sekretariat@hpi.or.id W: www.hpi.or.id ANGGARAN DASAR M U K A D I M A H Dengan nama Allah Yang Maha Esa. Kemerdekaan bangsa yang telah diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan rahmat dan karunia Tuhan atas perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia. Kemerdekaan itu harus dipertahankan dan senantiasa dipelihara dengan memberi makna dan isi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Bidang penerjemahan yang merupakan salah satu komponen pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi mempunyai peranan penting dalam mengisi kemerdekaan, sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan hubungan saling pengertian antarsuku bangsa, kesejahteraan rakyat Indonesia, dan hubungan internasional. Untuk mewujudkan maksud tersebut serta memberikan kesempatan yang lebih besar dalam melaksanakan tugas itu perlu dibentuk organisasi penerjemah yang berbentuk himpunan dengan nama Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI). Himpunan ini mengabdi kepada nusa dan bangsa dengan merujuk ke pasal pasal dalam UUD 1945 yang sesuai dengan lingkup kegiatan HPI. HPI dilengkapi dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang, setelah diubah oleh referendum ke 2 pada tahun 1982, oleh Kongres HPI ke 8 tanggal 29 Mei 2004, oleh Kongres HPI ke 9 tanggal 23 Juni 2007, dan oleh Kongres HPI ke 10 tanggal 16 Oktober 2010, berbunyi sebagai berikut. PASAL 1 SEJARAH PENDIRIAN HPI dibentuk di Jakarta, pada tanggal 5 Februari 1974, oleh beberapa penerjemah dengan jabatan sebagai berikut: Ali Audah (Ketua) Hazril Tanzil (Sekretaris) Winarsih Arifin (Bendahara) dengan penasihat Sutan Takdir Alisjahbana dan Mochtar Lubis. Anggota/Member: Fédération Internationale des Traducteurs (FIT)/International Federation of Translators (IFT)

PASAL 2 NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1. Organisasi ini bernama HIMPUNAN PENERJEMAH INDONESIA, disingkat HPI. 2. Yang dimaksud dengan penerjemah adalah penerjemah tertulis perorangan (penerjemah) dan/atau penerjemah lisan perorangan (juru bahasa). 3. HPI didirikan pada tanggal 5 Februari 1974 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 4. HPI berkedudukan di Republik Indonesia. PASAL 3 ASAS HPI berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. PASAL 4 VISI DAN MISI 1. Visi: Meningkatkan mutu penerjemah, penerjemahan, dan terjemahan. 2. Misi: a. Membantu para penerjemah meningkatkan kemampuan profesional mereka. b. Menjaga agar para anggotanya menghormati Kode Etik Penerjemah. c. Membantu masyarakat agar memperoleh pelayanan profesional yang bermutu dalam bidang penerjemahan. PASAL 5 UPAYA Untuk mencapai visi dan misinya, HPI mengadakan berbagai upaya, baik yang tetap maupun yang insidental sesuai dengan Program Kerja yang diputuskan dalam Kongres. PASAL 6 KEANGGOTAAN Di dalam HPI, keanggotaan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori: 2

a. Anggota Penuh, yaitu penerjemah WNI yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga; b. Anggota Muda, yaitu penerjemah WNI yang masih berada pada tingkat pemula, belum memiliki hak suara dan belum berpengalaman serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga, tanpa batasan umur; c. Anggota Kehormatan, yaitu WNI/WNA perorangan yang berjasa kepada HPI dan dunia penerjemahan Indonesia. PASAL 7 HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA 1. Anggota penuh mempunyai hak suara dalam rapat dan kongres; 2. Anggota penuh mempunyai hak memilih dan dipilih; 3. Anggota penuh wajib membayar uang pangkal dan iuran; 4. Anggota muda dan anggota kehormatan tidak dikenakan pembayaran uang pangkal dan iuran, tidak mempunyai hak suara, serta tidak memiliki hak memilih dan dipilih. PASAL 8 KONGRES 1. Kongres mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi; 2. Kongres diadakan sekali dalam 3 (tiga) tahun; 3. Kongres bertugas: a. menilai pekerjaan/usaha/kegiatan pengurus; b. membahas masalah masalah yang dikemukakan oleh sekurang kurangnya 5 anggota sebelum atau pada kongres; c. menyusun kebijakan umum dan program kerja untuk masa mendatang; d. memilih pengurus baru; 4. Dalam kongres setiap anggota penuh mempunyai satu suara; 5. Keputusan kongres diambil dengan dua cara: a. musyawarah untuk mufakat; atau b. pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak 6. Kongres sah apabila diikuti oleh lebih dari 50% jumlah anggota; 7. Apabila ayat 6 di atas tidak terpenuhi, ketentuan ART berlaku. 8. Apabila karena sesuatu hal kongres tidak dapat diselenggarakan, diadakan referendum; 3

9. Referendum sah apabila jawaban yang masuk mencakup lebih dari 50% jumlah anggota; 10. Keputusan referendum sama kuat dengan keputusan kongres; 11. Tata cara penyelenggaraan kongres atau referendum serta pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. PASAL 9 KEPENGURUSAN 1. HPI diurus oleh Badan Pengurus yang terdiri atas sekurang kurangnya 5 orang. 2. Ketua Umum dipilih oleh kongres atau referendum dengan tugas utama membentuk badan pengurus, mengurus organisasi, dan melaksanakan keputusan kongres atau referendum, dengan selalu mengutamakan asas dan tujuan organisasi. 3. Masa kerja Badan Pengurus ialah masa antara dua kongres, dua referendum, atau kongres dan referendum. 4. Seseorang tidak dapat menjadi Ketua Umum lebih dari dua kali masa jabatan berturutturut. 5. Badan Pengurus harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada kongres untuk dinilai oleh seluruh anggota penuh yang hadir. 6. Badan Pengurus menetapkan tata kerjanya sendiri. 7. Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pengurus dapat mengangkat pembantu pembantu yang bertanggung jawab kepada Pengurus. 8. Bila dianggap perlu, Pengurus dapat membentuk komisariat daerah untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan organisasi yang diatur dalam ART. PASAL 10 DEWAN KEHORMATAN 1. Dewan Kehormatan bertugas memberikan nasihat dan pendapat yang berkaitan dengan jalannya organisasi. 2. Dewan Kehormatan melakukan pengawasan atas kepatuhan anggota terhadap Kode Etik Penerjemah dan merekomendasikan sanksi kepada pengurus. 3. Anggota Dewan Kehormatan ditetapkan dan diangkat oleh Badan Pengurus, berjumlah sekurang kurangnya 3 orang, sebanyak banyaknya 7 orang. 4

PASAL 11 KEUANGAN Keuangan HPI diperoleh dari: a. uang pendaftaran keanggotaan; b. uang iuran anggota; c. sumbangan yang tidak mengikat; d. usaha usaha lain yang sah, yang sesuai dengan asas dan tujuan HPI. PASAL 12 PERUBAHAN Perubahan Anggaran Dasar memerlukan ⅔ (dua per tiga) suara dari peserta kongres atau ⅔ (dua per tiga) suara dari referendum yang sah. PASAL 13 PEMBUBARAN 1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh kongres yang khusus diadakan untuk itu dan dihadiri oleh sekurang kurangnya ⅔ (dua per tiga) jumlah anggota penuh. 2. Pembubaran organisasi tidak dapat dilakukan melalui referendum. 3. Keputusan pembubaran dianggap sah jika disetujui oleh sekurang kurangnya ¾ (tiga per empat) jumlah suara yang hadir. 4. Setelah pembubaran, semua aset HPI diserahkan kepada lembaga/badan oleh suatu panitia yang ditunjuk dalam kongres khusus untuk pembubaran tersebut. PASAL 14 PERALIHAN DAN PENUTUP 1. Segala sesuatu yang tercantum dalam Anggaran Dasar ini diatur pelaksanaannya dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur kemudian dalam Anggaran Rumah Tangga. 3. Hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh Badan Pengurus selama tidak bertentangan dengan AD/ART. 5

4. Anggaran Dasar ini disahkan oleh Kongres ke 10 HPI pada tanggal 16 Oktober 2010. Disahkan di Jakarta, 16 Oktober 2010 ttd Ketua Sidang, Dr. Sugeng Hariyanto,MSc. ttd Wakil, Adrian Prasetya ttd Sekretaris, Susan Kumaat 6

ANGGARAN RUMAH TANGGA PASAL 1 PENDIRIAN DAN ASAS 1. Himpunan Penerjemah Indonesia didirikan pada tanggal 5 Februari 1974. 2. Himpunan Penerjemah Indonesia berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. PASAL 2 UPAYA 1. Perincian upaya ditetapkan dalam Rencana Kerja HPI yang ditentukan dalam kongres atau referendum dengan memperhatikan kemampuan organisasi. 2. Upaya yang dapat dikerjakan oleh HPI antara lain adalah: a. mengadakan dan menjalin kerja sama, baik dengan pihak pemerintah maupun swasta di dalam maupun di luar negeri, yang lingkupnya bertalian dengan bidang penerjemahan. b. mengadakan pencacahan dan/atau pendokumentasian karya terjemahan; c. mengumpulkan istilah dari berbagai pihak; d. membuat dan memelihara media informasi untuk para anggota yang berisi karangan, berita, komentar, dan lain lain yang dianggap berfaedah; e. mengadakan hubungan dengan asosiasi penerjemah di luar negeri dan dengan federasi penerjemah internasional; f. menyelenggarakan diskusi, lokakarya, seminar, penataran, simposium, dan pertemuan lainnya yang membahas aspek penerjemahan. g. membangkitkan partisipasi masyarakat dalam bidang penerjemahan untuk meningkatkan minat penerjemahan; 3. Upaya lain termasuk kerja sama dan hubungan dengan lembaga lain yang bersifat tidak mengikat. PASAL 3 KEANGGOTAAN 1. Syarat syarat untuk dapat menjadi anggota HPI adalah: a. Anggota penuh: 1. harus sudah pernah menerjemahkan sekurang kurangnya satu buah karya terjemahan yang sudah diterbitkan atau ditayangkan, atau 7

2. menyerahkan sebuah karya terjemahan dari bahasa asing/ke bahasa Indonesia atau sebaliknya sebanyak 150.000 karakter, atau 3. menyampaikan surat keterangan dari lembaga yang berwenang atau pengguna jasa yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan penerjemahan sebanyak 150.000 karakter, atau 4. menyampaikan surat keterangan dari lembaga yang berwenang atau pengguna jasa yang menyatakan bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan kejurubahasaan sekurang kurangnya 50 jam; 5. memenuhi persyaratan kriteria HPI atas karya terjemahan itu; 6. memenuhi ketentuan administrasi dan keuangan. b. Anggota muda: menyampaikan nama, alamat, dan pekerjaan calon anggota dengan rekomendasi dua orang anggota HPI. c. Anggota kehormatan: bukti sumbangan kepada HPI/penilaian jasanya oleh suatu panitia yang diangkat oleh Pengurus. 2. Tata Cara Melamar diatur lebih lanjut oleh Badan Pengurus. 3. Hak dan Kewajiban Anggota a. Setiap anggota berhak memakai nama himpunan ini sebagai referensi dalam batas kode etik yang berlaku. b. Setiap anggota berhak mendapat hak hak lain yang akan dirumuskan kemudian dan menjadi bagian dari anggaran rumah tangga ini. c. Setiap anggota berkewajiban menjunjung kode etik dan nama baik HPI. d. Setiap anggota berkewajiban mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HPI. 4. Berakhirnya Keanggotaan Keanggotaan berakhir karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; c. diberhentikan oleh Badan Pengurus atas pertimbangan dari Dewan Kehormatan. Sebelum pemberhentian dilaksanakan, anggota bersangkutan diberi peringatan lebih dahulu, disertai alasan yang diperinci oleh Badan Pengurus. Anggota itu berhak membela diri dalam rapat Badan Pengurus. 8

PASAL 4 KEPENGURUSAN 1. Badan Pengurus terdiri atas sekurang kurangnya seorang Ketua Umum, seorang Sekretaris, seorang Bendahara, dan dua orang Anggota. Bila Kongres memutuskan jumlah anggota Badan Pengurus lebih dari lima orang, pembagian tugas diatur sesuai dengan keperluan. 2. Badan pembantu yang dapat diangkat oleh Badan Pengurus adalah antara lain: a. Panitia Ad Hoc; b. Panitia Tetap; c. Sekretaris dengan staf yang dibayar; d. Komisariat Daerah; e. Badan lainnya sesuai dengan keperluan. 3. Anggota Badan Pengurus tidak mendapat imbalan. 4. Para anggota panitia sesuai dengan butir 2 a dan b di atas tidak dipilih oleh Kongres, tetapi diangkat oleh Badan Pengurus. Setelah kegiatannya selesai, panitia itu dibubarkan oleh Badan Pengurus. PASAL 5 RAPAT 1. Rapat Badan Pengurus HPI terdiri atas: a. Rapat Rutin, yaitu rapat Badan Pengurus yang diadakan sekurang kurangnya satu kali dalam satu bulan; b. Rapat Khusus, yaitu rapat yang diadakan bila keadaan mendesak atau bila ada masalah yang memerlukan keputusan cepat. c. Rapat Kerja, yaitu rapat tahunan yang diadakan antara Badan Pengurus dan komisariat daerah yang ada, sesuai dengan perkembangan organisasi. 2. Rapat Badan Pengurus baru sah apabila yang hadir dalam rapat lebih dari 50% jumlah anggota Badan Pengurus. 3. Para anggota Panitia yang dimaksud dalam pasal 4, ayat 2, butir a dan b dapat menghadiri rapat Badan Pengurus bila diperlukan, dan dapat dimintai pendapat, tetapi tidak mempunyai hak suara dalam rapat tersebut. 4. Semua keputusan Badan Pengurus diusahakan atau diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Bila cara ini sulit ditempuh, keputusan diambil dengan suara terbanyak. 5. Semua keputusan Badan Pengurus mengikat ke luar dan ke dalam organisasi. 9

6. Bila keadaan mengizinkan, sebelum Kongres diadakan Rapat Kerja antara Badan Pengurus dengan komisariat daerah yang ada. PASAL 6 KONGRES 1. Pemberitahuan dan undangan tentang Kongres harus disampaikan kepada semua anggota paling lambat satu bulan sebelum tanggal kongres diadakan. Pada pemberitahuan dilampirkan pernyataan bahwa anggota tersebut akan menghadiri Kongres. Jawaban ini harus sudah diterima oleh Badan Pengurus paling lambat satu minggu sebelum Kongres dimulai. 2. Di samping itu, pada pemberitahuan dan undangan untuk Kongres sudah harus dilampirkan: a. Laporan Pengurus pada umumnya (termasuk komisariat). b. Laporan keuangan; c. Usul tata tertib dan acara Kongres, dan bahan bahan lainnya yang dianggap perlu untuk Kongres. 3. Tata tertib dan acara Kongres diusulkan oleh Badan Pengurus dan disahkan oleh Kongres pada hari pertama Kongres. 4. Kongres dipimpin oleh Presidium yang terdiri atas sekurang kurangnya tiga orang anggota yang hadir. Anggota Presidium dapat terdiri atas anggota Badan Pengurus. 5. Anggota Muda dan Anggota Kehormatan dapat menghadiri Kongres dengan status sebagai Peninjau. 6. Anggota Penuh yang ingin mengusulkan mata acara tambahan pada Kongres dapat melakukannya secara tertulis sebelum Kongres dimulai pada hari pertama Kongres, sesudah pengesahan Tata Tertib dan sebelum pengesahan Acara. Untuk mengajukan acara tambahan diperlukan dukungan dari sekurang kurangnya tiga anggota lainnya. 7. Pembahasan dalam Kongres dilakukan dalam rapat pleno, rapat komisi, dan atau dalam rapat Panitia Ad Hoc. 8. Keputusan Kongres diambil dalam rapat pleno, dengan jalan musyawarah untuk mufakat. Bila hal ini tidak dapat dijalankan, keputusan diambil dengan suara terbanyak. 9. Pemilihan Badan Pengurus dilakukan setelah Rencana Kerja HPI untuk masa tiga tahun mendatang dan keputusan organisasi disahkan oleh Kongres. 10. Kongres dibiayai pada prinsipnya oleh dana HPI. Kepada para anggota Kongres dapat dimintakan bantuan demi kelancaran jalannya Kongres. 11. Kongres diadakan di tempat kedudukan HPI, sesuai dengan Anggaran Dasar. 12. Bila diperlukan, dibentuk Panitia Kongres yang terdiri atas Panitia Pengarah dan Panitia Penyelenggara. Masing masing panitia ini dikoordinasikan oleh seorang Koordinator. 10

Panitia terdiri sekurang kurangnya atas sembilan orang yang diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pengurus. 13. Kongres, jika tidak memenuhi kuorum, dianggap sah setelah ditunda dua kali. PASAL 7 REFERENDUM 1. Referendum diadakan karena Kongres tidak mungkin diselenggarakan. Ketidakmungkinan ini disebabkan oleh: a. kekurangan dana, b. ada masalah yang perlu diselesaikan dalam waktu singkat. 2. Bila jumlah jawaban yang masuk saat referendum diadakan tidak lebih dari 50% jumlah anggota, diadakan referendum kedua atau ulangan. Hasil referendum kedua ini sah tanpa memandang jumlah jawaban yang masuk. 3. Referendum dilaksanakan dengan formulir berisikan pertanyaan dan pernyataan tertentu yang harus dijawab. 4. Formulir referendum harus dikirimkan melalui pos tercatat kepada seluruh anggota HPI dalam waktu dua minggu dan sudah disertai prangko balasan. 5. Jawaban anggota sudah harus diterima kembali dalam waktu selambat lambatnya 40 hari setelah dikirimkan. 6. Bila jawaban untuk referendum kedua tidak datang, dianggap anggota tersebut telah setuju. PASAL 8 KOMISARIAT DAERAH 1. Komisariat daerah dapat didirikan bila di daerah itu terdapat sekurang kurangnya tiga orang anggota. 2. Komisariat daerah diurus oleh Badan Pengurus Komisariat. 3. Badan Pengurus Komisariat diangkat oleh Rapat Anggota Komisariat. 4. Badan Pengurus Komisariat dapat mengangkat staf untuk melakukan pekerjaan seharihari. 5. Badan Pengurus Komisariat tidak mendapat imbalan. 6. Rapat Badan Pengurus Komisariat diadakan sesuai dengan keperluan. 11

PASAL 9 KEUANGAN 1. Dana HPI diperoleh dari uang pendaftaran, uang iuran, sumbangan, imbalan, dan usaha lain yang sah. 2. Besarnya uang pendaftaran dan uang iuran ditetapkan oleh Badan Pengurus. 3. Uang iuran dibayar langsung kepada Bendahara HPI. 4. Uang pendaftaran dan uang iuran dapat juga dibayarkan kepada Badan Pengurus Komisariat Daerah untuk diteruskan ke Bendahara HPI. 5. Komisariat Daerah dapat menggunakan 25% (dua puluh lima persen) dari hasil uang iuran dan uang pendaftaran. 6. Badan Pengurus harus menyampaikan laporan keuangan setiap tahun kepada semua anggota penuh. 7. Sumbangan yang diterima oleh Badan Pengurus dan Komisariat Daerah dapat digunakan oleh masing masing penerima. Sumbangan ini bersifat tidak mengikat HPI. 8. Dari usaha lainnya, umpamanya dari hasil kursus, lokakarya, dan sebagainya, jika terdapat sisa uang, sisa uang itu harus diserahkan kepada Bendahara HPI atau Pengurus setempat. 9. Untuk kegiatan khusus, HPI diperbolehkan mencari sponsor untuk membiayai kegiatan tersebut. PASAL 10 PERUBAHAN ART Perubahan Anggaran Rumah Tangga memerlukan ⅔ suara dari peserta kongres atau ⅔ suara dari referendum yang sah. PASAL 11 PENUTUP Hal hal yang belum tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga ini sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini, ditentukan oleh Badan Pengurus. Jakarta, 16 Oktober 2010 12

LAMPIRAN KOMISI AD/ART 1. Hendarto Setiadi (Ketua) 2. Ilzamudin Ma Mur 3. Sofia Mansoor 4. Sugeng Hariyanto 5. Ivan Lanin 6. Adrian Prasetya 7. Wiwit Margawiati 8. Tyas Palar 9. Farah Rachmat 10. Wiwit Tabah Santoso 11. Mila Kartina 12. Anna Wiksmadhara 13. Vicksy Nurhayati (Sekretaris) 13