Tugas bahasa indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya.

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

Pengertian Universal dalam Bahasa

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Hakikat Bahasa. Definisi Bahasa. Uraian dari Definisi Bahasa 23/10/2014. Bahasa sebagai sebuah

Hakikat Bahasa. Beberapa pendapat bahasa para ahli yakni,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Wahyuni, 2013

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB I iii PENDAHULUAN. pada makhluk lainnya dimuka bumi ini. Semua orang menyadari betapa pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori. Kajian pustaka juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Interferensi terjadi pada masyarakat tutur yang memiliki dua bahasa atau

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

13ILMU. Modul Perkuliahan XIII. Metode Penelitian Kualitatif. Metode Etnografi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi manusia. Bahasa dapat

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sekian banyak majalah remaja ternama di Indonesia, ada sebuah majalah yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem

SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA. Pengantar Awal Perkuliahan Bahasa Indonesia Oleh Ari Kusmiatun_UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. adalah kodrati manusia sebagai makhluk sosial. Saling berinteraksi antara satu

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Alih kode..., Dewi Nuryanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

Bab 5. Ringkasan. baik tata bahasa, bunyi, dan hal lainnya. Khususnya dari segi bunyi bahasa, pasti

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

Bab 4. Simpulan. berbahasa ibu bahasa Indonesia, penulis menemukan hal yang sama seperti yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi, kini bahasa tidak saja dilihat sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, baik secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu

ETNOGRAFI KOMUNIKASI

اللغة هي اصوات يعب ر بها كل قوم عن اغراضهم

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah bagi penuturnya telah mendarah daging karena tiap hari

KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Apakah ia akan dengan mudah beradaptasi dengan bahasa barunya? Atau janganjangan,

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa adalah suatu alat yang dipakai oleh manusia untuk berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB II A. Kajian Teori dan Kerangka Berpikir 1. Hakikat Bahasa a. Pengertian Bahasa Bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

Transkripsi:

Tugas bahasa indonesia Nama:sidiq pratista hadi Nim:1402408252 BAB III OBJEK LINGUSTIK BAHASA 3.1 PENGERTIAN BAHASA Kata bahasa dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian, sehingga seringkali membingungkan. (1) Dika belajar bahasa Inggris, Nita belajar bahasa Jepang. (2) Manusia mempunyai bahasa, sedangkan binatang tidak. (3) Katakanlah dengan bahasa bunga. (4) Kalau dia memberi kuliah, bahasanya penuh dengan kata dari pada dan akhiran ken. Kata bahasa pada kalimat (1) jelas menunjuk pada bahasa tertentu, hal itu merupakan sebuah language. Pada kalimat (2) tata bahasa menunjuk pada bahasa pada umumnya, yaitu sebuah lagage. Pada kalimat (4) kata bahasa berarti ujarannyam, yang sama dengan parole. Bisa disimpulkan hanya pada kalimat (1), (2), (4) saja kata bahasa sebagai harfiah. Sebagai objek linguistik, parole merupakan objek konkret karena berwujud ujaran nyata yang di ucapkan para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa. Language merupakan objek yang abstrak karena berwujud sistem suatu bahan tertentu secara keseluruhan. Lagage merupakan objek yang paling abstrak karena berwujud sistem bahasa secara universal. Definisi bahasa dari Kridalaksana : Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. 3.2 HAKIKAT BAHASA Ciri atau alat yang hakiki dari bahasa : (1) bahasa itu adalah sebuah sistem. (2) bahasa itu berwujud lambang. (3) bahasa itu berupa bunyi.

(4) bersifat abitrer. (5) bermakna. (6) bersifat konvensional. (7) unik. (8) bersifat universal. (9) bersifat produktif. (10)bervariasi. (11)dinamis. (12)berfungsi sebagai alat interaksi sosial. (13)merupakan identitas penuturnya. 3.2.1 Bahasa sebagai sistem Dalam kaitan keilmuan sisitem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bemakna atau berfungsi. Sebagai sebuah sistem bahwa sistematis artinya bahasa tersusun menurut suatu pola; tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. 3.2.2 Bahasa sebagai lambang Kata lambang sering di padankan dengan symbol dengan pengertian yang sam. Lambang atau symbol tidak brsifat langsung dan alamiah. Gerak syarat atau gesture adalah tanda yang dilakukan gerakan badan, dan tidak bersifat imperasif seperti pada sinyal. Gejala atau symptom adalah suatu tanda yang tidak disengaja yang dihasilkan tanpa maksud. Tatapi alamiah untuk menunjukan atau mengungkapkan sesuatu akan terjadi. Ikon adalah tanda yang paling murah dipahami karena kemiripannya dengan sesuatu yang di wakili. Karena itu ikon sering juga disebut gambar dari wujud yang diwakilinya misalnya denah jalan. 3.2.3 Bahasa adalah bunyi Secara teknis menurut Kridalaksana (1983 : 27) bunyi adalah kesan pada pusat syaraf sebagai akibat dari getaran dari gendang telinga yang bereaksi karena perubahan perubahan dalam tekanan udara. Jadi bunyi yang tidak dihasilkan oleh alat ucap manusia bukan termasuk bunyi bahasa. Tetapi juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia merupakan bunyi bahasa.

3.2.4 Bahasa itu bermakna Dalam studi sistematik memang teori makna yang mengatakan bahwa makna isi sama dengan bendanya; tetapi ada juga yang mengatakan makana itu adalah konsepnya. Sebab tidak semua lambang bahasa yang berwujud bunyi itu mempunyai hubungan dengan benda benda konkret di alam nyata. Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak mempunai makana dapat disebut bahasa. 3.2.5 Bahasa itu arbitrer Kata arbidrer bisa diartikan sewenang wenang, berubah ubah tidak tetap mana suka yang dimaksud istilah arbiter itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. misal : antara [kuda] dengan yang di lambangkannya yaitu sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai. 3.2.6 Bahasa itu konvensional artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang di wakilinya. 3.2.7 Bahasa itu produktif Kata produktif adalah bentuk ajektif dari kata benda produksi. Arti produktif adalah banyak hasilnya. atau lebih tepat terus menerus menghasilkan. Bahasa di katakana produktif artinya meskipun unsur unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat di buat satuan satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. 3.2.8 Bahasa itu unik Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, atau sistem sistem lainnya. 3.2.9 Bahasa itu universal

Selain bersifat unik, yakni mempunyai sifat atau ciri masingmasing, bahasa itu juga bersifat universal. Artinya, ada ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia. Ciri universal dari bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal da konsonan. 3.2.10 Bahasa itu dinamis Bahasa adalah satu satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makluk yang berbudaya dan bermasyarakat. 3.2.11 Bahasa itu bervariasi Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu di ketahui, yaitu idiolek, dialek dan ragam. idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan. dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu. ragam atau ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu. 3.2.12 Bahasa itu manusaiwi Artinya alat komunikasi manusia yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti hanya milik manusia dan digunakan oleh manusia. 3.3 BAHASA DAN FAKTOR BAHASA 3.3.1 Masyarakat Bahasa Masyarakat bahasa artinya sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Contoh : masyarakat bahasa sunda sama sama menggunakan bahasa sunda. 3.3.2 Variasi dan Status Sosial Bahasa Bahasa itu bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri di gunakan untuk keperluan yang beragam. 3.3.3 Penggunaan Bahasa Hymes (1974) seorang pakar sosiolinguistik mengatakan bahwa suatu konumikasi dengan menggunakan bahasa harus memperhatikan delapan unsur :

1. Setting dan scene : unsur yang berkenaan dengan tempat dan waktu terjadinya percakapan. 2. Participants : orang orang yang terlibat dalam percakapan. 3. Ends : maksud dan hasil percakapan. 4. Act sequences : hal yang menujuk pada bentuk dan isi percakapan. 5. Key : menunjuk pada cara atau semangat dalam percakapan. 6. Instrumentalities : menunjuk pada jalur percakapan. 7. Norms : yang menunjuk pada norma perilaku. 8. Genres : menunjuk pada kategori yang digunakan. 3.3.4 Kontak Bahasa Dalam masyarakat yang bilingual atau sebagai akibat adanya kontak bahasa, dapat terjadi peristiwa yang disebut interferensi, integrasi, ahlikode dan campur kode. Interferensi : terbawa unsur bahasa asing dalam bahasa yang sedang di gunakan. Contoh : kata Bogor oleh penutur bahasa jawa di bilang mbogor. 3.3.5 Bahasa dan Budaya Kalau bahasa merupakan bagian kebudayaan, lalu wujud hubungannya itu merupakan bagian kebudayaan. Lee Whort (dan oleh karena itu disebut hipotesis Sapir whort) menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi kebudayaan. 3.4 KLASIFIKASI BUDAYA Ada 4 pendekatan yaitu : (1) pendekatan genetis (2) pendekatan tipologis (3) pendekatan areal (4) pendekatan sosiolinguistik 3.4.1 Klasifikasi Genetis Klasifikasi genetis disebut juga klasifikasi geneologis, di lakukan berdasarkan garis keturunan bahasa bahasa itu. Artinya, suatu bahasa berasal atau diturunkan dari bahasa yang lebih tua. Menurut teori klasifikasi genetis ini, suatu bahasa proto (bahasa tua) akan pecah atau diturunkan dua bahasa atau lebih.

Klasifikasi genetis ini menunjukkan bahwa perbedaan bahasabahasa di dunia bersifat divergensif yakni memecah dan menyebar menjadi banyak. 3.4.2 Klasifikasi Tipologis Klasifikasi tipologis dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe tipe yang terdapat pada sejumlah bahasa. Tipe ini merupakan unsur tertentu yang dapat timbul berulang ulang dalam suatu bahasa. Klasifikasi ii dapat di lakukan pada semua tatanan bahasa. Maka, karena itu pula hasil klasifikasinya bermacam macam. 3.4.3 Klasifikasi Areal Klasifikasi Areal dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain didalam suatu areal atau wilayah, tanpa memperhatikan apakah bahasa itu berkerabat secara genetik atau tidak. Klasifikasi ini bersifat arbitrer karena dalam kontak sejarah bahasa bahasa itu memberikan pengaruh timbale balik dalam hal hal tertentu yang terbatas. Klasifikasi ini pun bersifat nonekshaustik. Sebab masih banyak bahasa bahasa di dunia ini yang masih tertutup. Selain itu juga bersifat nonunik sebab ada kemungkinan sebuah bahasa dapat masuk dalam kelompok tertentu. 3.4.4 Klasifikasi Sosiolinguistik Klasifikasi sosiolinguistik dilakukan berdasar hubungan antara bahasa dengan faktor faktor yang berlaku dalam masyarakat yaitu status, fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu. Klasifikasi ini di lakukan berdasarkan empat ciri atau criteria, yaitu historisitas, standarisasi, vitalitas, dan homogenesitas. Historisitas berkenaan dengan perkembangan bahasa. Standarisasi berkenaan dengan statusnya sebagai bahasa baku atau tidak. Vitalitas berkenaan apakah bahasa itu mempunyai penutur yang menggunakannya dalam kegiatan sehari hari secara aktif atau tidak. Homogenitas berkenaan dengan apakah leksikon dan tata bahasa dari bahasa itu di turunkan. 3.5 BAHASA TULIS DAN SISTEM AKSARA Bagi linguistik bahasa lisan adalah primer, sedangkan bahasa tulis adalah sekunder. Meskipun dikatakan bahwa bahasa lisan adalah bahasa

primer dan bahasa tulis adalah sekunder, tapi peranan atau fungsi bahasa tulis di dalam kehidupan modern sangat besar sekali. Bahasa tulis dapat menembus waktu dan ruang, padahal bahwa bahasa lisan begitu diucapkan segera hilang tak berbekas. bahasa tulis dapat disimpan lama sampai waktu tak terbatas. Para ahli memperkirakan tulisan berawal dan tumbuh dari gambargambar yang terdapat di gua gua di Atramira di Spanyol Utara dan di tempat lain. Gambar gambar itu dengan bentuknya yang sederhana secara langsung menyatakan maksud atau konsep yang ingin disampaikan. Gambar gambar ini disebut piktogram. Dalam pembicaraan mengenai bahasa tulis dan tulisan kita menemukan istilah huruf, abjad, alphabet, aksara, grat, gratem, alograt dan juga kaligrafi dan grafiti. Huruf adalah istilah umum untuk grat dan gratem. Abjad atau alphabet adalah huruf huruf dalam suatu sistem aksara. Aksara adalah keseluruhan sistem tulisan, misalnya aksara latin. Grat adalah satuan terkecil dalam aksara yang belum di tentukan statusnya. Gratem adalah satuan terkecil dalam aksara yang menggambarkan fonem, suku kata, atau mortem, tergantung dari sistem aksara yang bersangkutan. Alograt adalah varian dari gratem. Grafiti adalah corat coret di dinding tembok, pagar, dsb dengan hurufhuruf dan kata kata tertentu.