BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

4/11/2015. Nugroho Agung S.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

KARBOHIDRAT. M. Anwari Irawan. Sports Science Brief

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

GIZI OLAHRAGA (KARBOHIDRAT DAN OLAHRAGA)

Hari - 1: Kurangi Kalori bukan Makanan Kalori di sini adalah perkiraan

KEBUTUHAN DAN PENGATURAN MAKAN SELAMA LATIHAN, PERTANDINGAN, DAN PEMULIHAN Dr.dr.BM.Wara Kushartanti, MS FIK-UNY

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

8 Cara Menurunkan Kadar Gula Secara Alami

PENGARUH PEMBERIAN BUAH PISANG TERHADAP TINGKAT DAYA TAHAN AEROBIK

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGENAI OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya jam aktivitas masyarakat serta meningkatnya kesadaran. terhadap makanan dan minuman yang bermanfaat bagi kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

Sarapan dan Camilan : Dua Strategi Penting Pemenuhan Kebutuhan Asupan Makanan untuk Ketahanan Atlit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB II Pembahasan Kajian teoritis

Penyakit Diabetes Bisa Disembuhkan Seutuhnya..?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai


LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. agama islam disebarkan ke Afrika Barat, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

KONSEP Latihan kebugaran jasmani

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2004, didapatkan bahwa prevalensi karies di Indonesia mencapai 85%-99%.3

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENCEGAHAN KENCING MANIS (DIABETES MELITUS) DENGAN LARI PAGI DAN KONSUMSI PANGAN YANG KAYA ANTIOKSIDAN

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

NUTRITION, EXERCISE AND HEALTHY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia sekolah adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

Lupakan Pemahaman Yang Tidak Benar

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

MEDAN, 15 DESEMBER Oleh : ERNAWATI SEMBIRING DORRA RIBTA ALAM MARA IMAM TAUFIQ SIREGAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

Download from

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA HIDRASI BAGI TUBUH. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Penelitian

b. Sebagai bahan bakar dimana panas yang terjadi diubah menjadi tenaga.

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

ROLE OF NUTRITION TO WIN A MATCH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

Gizi Olahraga. Badraningsih L./UNY

KETAHANAN (ENDURANCE)

Gizi Dalam Proses Latihan Sepakbola Untuk Anak-anak. Oleh: Nawan Primasoni, S.Pd.Kor. M.Or

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

Pemanfaatan Energi dalam Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BABI. PBNDAilULUAN. Pisang merupakan buah yang telah lama dikenal oleh masyarakat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menjadi penyebab utama penurunan kapasitas perfoma tubuh saat beraktivitas fisik seperti berolahraga selain karena berkurangnya jumlah cairan dari dalam tubuh juga disebabkan oleh berkurangnya jumlah simpanan glukosa (energi) tubuh. Karbohidrat merupakan nutrisi penyedia energi yang penting bagi performa olahraga. Tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi dalam olahraga berdurasi waktu panjang yang bersifat ketahanan (endurance) seperti maraton, triathlon atau road cycling. Konsumsi karbohidrat juga akan menjadi penentu performa dalam olahraga intensitas moderat-tinggi dengan komponen speed & power seperti sepakbola, bola basket, tenis atau juga bulutangkis. Selain itu, pada olahraga dengan intensitas rendah seperti jogging atau jalan kaki, karbohidrat juga akan memberikan kontribusi dalam metabolisme energi. Seperti telah dikatakan di atas karbohidrat merupakan salah satu jenis nutrisi, berdasarkan bentuk molekulnya karbohidrat secara umum dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Jenis karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa atau fruktosa banyak ditemukan di dalam berbagai buah-buahan seperti pisang, apel, semangka dan jeruk atau dapat juga terkandung di dalam madu. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan komponen utama dalam makanan sehari-hari seperti nasi, singkong, pasta, kentang dan juga roti (Murray, 2006). Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa mengkonsumsi air putih yang telah ditambahkan karbohidrat glukosa, fruktosa, sukrosa terbukti dapat membantu meningkatkan performa olahraga. Dapat terjadi demikian karena merupakan karbohidrat dengan bentuk molekul yang paling sederhana, sehingga mudah diserap dan dapat cepat menyediakan energi bagi sel-sel tubuh. 1

2 Di dalam tubuh konsumsi glukosa atau fruktosa dapat menghasilkan laju produksi energi yang besar hingga 1 gram per menit. Manfaat lebih akan didapatkan apabila dapat dipadukan antara fruktosa-glukosa atau fruktosasukrosa sehingga akan menghasilkan laju energi yang lebih besar lagi hingga 1.3 gram per menit (Slavin, 2003; Murray, 2006). Namun, penggunaan fruktosa, glukosa, sukrosa dalam bentuk murninya mempunyai kelemahan yaitu sulitnya didapat dan ketersedian barang dengan harga jual yang relatif tinggi sehingga masih banyak yang belum menggunakannya sebagai alternatif penyedia energi tercepat. Terutama bagi para mahasiswa yang senang berolah raga hanya menggunakan air mineral untuk mencukupi energi sebelum atau selama melakukan aktivitas olah raganya (Slavin, 2003; Murray, 2006). Dewasa ini telah banyak penelitian guna mencari alternatif makanan atau minuman yang mengandung ketiga unsur karbohidrat yaitu fruktosa, glukosa, sukrosa atau hanya mengandung salah satunya yang mudah didapat serta dengan harga beli yang terjangkau. Beberapa penelitian telah menemukan alternatif makanan tersebut yaitu buah pisang yang mampu menyediakan energi dengan cepat karena mengandung ketiga unsur diatas. Pisang merupakan salah satu buah-buahan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi didalamnya. Manfaat yang terkandung di dalamnya sangat banyak. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori (Slavin, 2003). Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengkonsumsi pisang sebagai cadangan energi. Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik

3 sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme (Warintek, 2011). Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh (Warintek, 2011). Buah pisang juga mengandung flavonoid yang berfungsi sebagai anti oksidan (Mills and Bone, 2000), yang dapat menangkap radikal bebas yang terbentuk dalam otot selama olahraga. Flavonoid yang terkandung yaitu leucocyanidin akan mengurangi lipid peroksidase yang akan memperbaiki vaskularisasi ( Agarwal et al, 2008). Buah pisang adalah salah satu jenis buah yang digemari di kalangan masyarakat karena itu merupakan buah yang mudah didapat, harganya terjangkau dan juga kaya akan nutrisi. Sehingga buah pisang menjadi bahan penelitian bagi penulis untuk diketahui lebih lanjut efeknya selama melakukan olahraga lari jarak jauh pada pria dewasa non-atlet (Warintek, 2011). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas timbul pertanyaan bagaimana efek pemberian bubur buah pisang terhadap endurance tubuh selama melakukan olahraga lari jarak jauh pada pria dewasa non-atlet. 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui efek buah Pisang sebagai alternatif sumber energi. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk mengetahui efek buah Pisang terhadap endurance tubuh selama melakukan olahraga lari jarak jauh.

4 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah - Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperluas wawasan pembaca mengenai tanaman sumber energi, khususnya buah Pisang (Musa paradisiaca). - Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah menjadikan buah Pisang (Musa paradisiaca) sebagai salah satu alternatif sumber energi untuk meningkatkan endurance tubuh selama melakukan aktivitas yang mudah didapat, murah, dan yang menyediakan energi dalam waktu cepat. 1.5 Kerangka Pemikiran Menurut klasifikasi Pfeifer ketahanan atau endurance durasi panjang diperlukan untuk olahraga yang berlangsung selama lebih dari 8 menit. Energi disediakan hampir secara eksklusif oleh sistem aerobik, yang akan sangat melibatkan jantung dan sistem pernapasan (Febbrairo, 1996; Bompa, 2010). Seperti telah dijelaskan di atas maka tubuh sangat membutuhkan energi ekstra yang mampu mencukupi kebutuhan energi.salah satu penyedia energi bagi berbagai aktivitas tubuh adalah glukosa yang merupakan nutrisi karbohidrat terpenting. Glukosa berfungsi sebagai bahan bakar utama dalam proses metabolisme energi, menjadikan simpanannya di dalam aliran darah (blood glucose), otot dan hati (glikogen) menjadi salah satu faktor penting yang menentukan performa tubuh saat melakukan olahraga (Keim n Levin, 2006;Robinson, 1986). Sesuai penjelasan diatas, gula buah Pisang merupakan gula buah, yang salah satunya adalah fruktosa yang mempunyai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Buah Pisang mampu menyediakan energi dalam waktu cepat dalam keadaan endurance limit batas ketahanan saat para olahragawan melakuan olah raga dengan intensitas yang tinggi untuk cadangan energi.

5 1.6 Hipotesis Pemberian bubur buah pisang selama melakukan olahraga lari jarak jauh mampu meningkatkan endurance tubuh pada pria dewasa non-atlet. 1.7 Metodologi Metode penelitian yang akan digunakan adalah eksperimental sungguhan yang bersifat komparatif. Sampel yang digunakan berjumlah 30 orang yang berasal dari mahasiswa fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan. Data yang diukur yaitu ketahanan endurance sebelum dan sesudah mengkonsumsi bubur buah pisang. Pemberian bahan uji dilakukan pada menit ke 0,10, dan 20. Kemudian jarak tempuh selama 30 menit diukur dalam satuan meter. Data akan dikumpulkan secara observasi dan dianalisis dengan uji t tidak berpasangan dengan α < 0,05 menggunakan perangkat lunak SPSS 11.5. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Lapangan Olahraga Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2011 hingga November 2012.