MATERI-7 Unsur Hara Makro: Kalium (K)
Kalium tanah yg cukup syarat ketegaran & vigur tnm, karena K meningkatkan ketahanan tnm thd penyakit, di samping mendorong perkembangan akar. Tanaman defisiensi K menunjukkan kekeringan dari ujung daun paling tua (bawah), meluas sepanjang pinggir, disertai khlorotik bagian tengah. Hampir semua tanah kecuali bertekstur kasar, mengandung K-total tinggi. Meskipun K dipegang kompleks jerapan tanah, namun sedikit yg dapat dipertukarkan. Dg demikian, proporsi terbesar adalah tdk larut atau relatif tidak tersedia. Kalium tersedia hanya 1 hingga 2 persen dari total kalium tanah mineral 2
Sumber: Kebanyakan K merupakan bagian kompleks mineral tanah yg sedikit demi sedikit larut dlm air tanah, as karbonat, atau asam2 lain. Pelepasan K tergantung pd kompleks mineral tanah & intensitas dekomposisi. Contoh, dekomposisi K-feldspar menghasilkan mineral liat Kaolinit & Ilit, silikat, & K-hidroksida (Loughnan, 1969): 2KalSiO + 3HO AlSiO (OH) + 4SiO + 2KOH K-feldspar air kaolinit silikat kalium 3KalSiO + 2HO KAl(Al,Si)O(OH) + 6SiO + 2KOH K-feldspar air Ilit silikat kalium 3
Sifat dan Perilaku: Unsur Hara Makro: Kalium (K) Bentuk K tersedia bagi tanaman adalah ion K +. Kalium tanah berada dalam keseimbangan bentuk-bentuk: mineral, terfiksasi, dapat diper tukarkan, dan larut dlm cairan tanah (Wood & deturk, 1941): K m K f K dd K l Mineral terfiksasi dapat dipertukarkan larut Kalium terfiksasi bila jumlah dapat diekstraksi menurun akibat K + larut/tersedia berinteraksi dg tanah (mineral liat). Fiksasi K karena terjebak di antara lempeng mineral liat Ilit atau dihalangi ion NH4+ yg relatif berjari2 ionik mirip K + (lihat fiksasi NH 4+ ). 4
Sifat dan Perilaku: Unsur Hara Makro: Kalium (K) Di antara ion-ion basa K, Ca, Mg, atau Na terdapat sifat antagonistik dalam hal serapan oleh tanaman. Bila salah satu unsur lebih banyak, maka serapan unsur lainnya akan terganggu. Kompetisi berkaitan dengan sifat fisiko-kimia yang mirip satu sama lain sehingga terjadi perebutan tempat pada tapak-tapak jerapan tanah atau permukaan akar. Karena itu, nisbah K/Na, K/Ca, K/Ca+Mg, K/Ca+Na+Mg, seringkali dapat memberikan gambaran tentang status basa-basa dalam tanah. 5
Kalium termasuk unsur mobil shg mudah mengalami pencucian. Sifat mobilitas K berhubungan berhubungan dg kemudahan pertukaran dg kation lain. Tingkat pencucian K tinggi merupakan penyebabdefisiensi K pd tanah2 masam. Efisiensi penggunaan K dg mengatur cara & waktu pemberian pupuk yg tepat; alasan mengapa K diberikan cara split (split application) selama masa tanam. Dalam praktek, masalah K dapat didekati melalui penelaahan kondisi tanah. Secara umum, tanah2 berpeluang defisiensi K adalah tekstur berpasir, bahan induk kapur (kalkareous), bahan induk masam & miskin K, kadar bahan organik tinggi, atau tanah2 mengalami pencucian lanjut mis Oksisol (Soepardi, 1977). 6
Interpretasi Hasil Analisis: Metode analisis K yg umum adalah penetapan K dapat dipertukarkan (Kdd ), dari K larut pd analisis KTK. Tidak ada uji tanah dpt diterima secara umum utk menjelaskan Kdd serta indeks pelepasan K dlm penilaian status K. Nilai K total mungkin dapat digunakan, meskipun Varley menemukan hasil menyolok dari tanah Nepal & Saint Helena. Tanah Nepal mengandung mika (K total 20 000 ppm, 2%) menunjukkan nilai Kdd 0.1 me/100g; tanah kedua (K total 2 000-3 000 ppm & Kdd > 2.0 me/100g (Landon, 1984). 7
Tabel 7. Nilai Kritik Kalium Tersedia Ekstrak Amonium Asetat (Landon, 1984) K Tersedia Tempat Sumber (ekstraksi amonium asetat) Rendah Sedang Tinggi... (me/100g)... 0.03-0.2 0.2-0.4 0.4-0.8 Young & Brown (1962) 0.3-0.5 0.5-0.8 >0.8 Sel.Baru Metson (1961) <0.15 0.15-0.6 >0.6 Inggris MAFF (1967) 8