PARADIGMA ITJEN
IMPLEMENTASI PARADIGMA ITJEN Penguatan Lingkungan Pengendalian a. Mendapatkan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga (assurance activities) b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga (anti corruption activities); dan c. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi lembaga (consulting activities) d. Mendorong pelaksanaan pelaporan gratifikasi e. Mendorong peningkatan SPI Penguatan Pelaksanaan Pengawasan a. Optimalisasi reviu sebagai upaya pencegahan b. Optimalisasi penyelesaian hasil pemeriksaan eksternal c. Evaluasi hasil reviu dan hasil pemeriksaan eksternal Evaluasi Berkala Evaluasi berkala pelaksanaan penguatan lingkungan pengendalian dan pelaksanaan pengawasan
PERAN APIP compliance auditing advisory service overall assurance agent of change Reviu Evaluasi Kegiatan APIP Audit Asistensi dan Konsultansi Pengawasan Lainnya
Permendiknas No. 47/2011 SATUAN PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi yang bertujuan untuk mengendalikan kegiatan, mengamankan harta dan aset, terselenggaranya laporan keuangan yang baik, meningkatkan efektivitas dan efisiensi, dan mendeteksi secara dini terjadinya penyimpangan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah satuan pengawasan yang dibentuk untuk membantu terselenggaranya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas unit kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional.
PERAN SPI 1. Penyusunan Program Pengawasan 2. Pengawasan Kebijakan dan Program 3. Pengawasan Pengelolaan Kepegawaian, Keuangan, dan BMN 4. Pemantauan dan Pengkoordinasian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Internal dan Ekstenal 5. Pendampingan dan Reviu Laporan Keuangan 6. Pemberian Saran dan Rekomendasi 7. Penyusunan Laporan Hasil Pengawasan 8. Pelaksanaan Evaluasi Hasil Pengawasan
HASIL PEMERIKSAAN BPK Tahun Temuan DikBud (Nilai, Jml) (dlm juta) 2009 389.097,97 $ 9.564,50 6 2010 1.863.964,79 20 2011 25.833,67 13 2012 922.126,29 $ 32.764,68 25 2013 3.199.229,63 37 2014 152.140,53 29 Rekomendasi (Nilai, Jml) NA 20 NA 45 NA 33 NA 50 NA 96 NA 100 Temuan Ristek (Nilai, Jml) (dlm juta) 121.729 7 956 11 928 14 5.427 21 0,33 10 21.974 19 2015 NA NA 121.729 7 2016 NA NA 956 11 Total 6.552.397,85 $42.329,18 130 NA 344 NA 102 Rekomendasi (Nilai, Jml) 166.716 9-7 116 14 928 32 5.100 41 0,33 18 13.630 89 1.475 29 NA 179
REKOMENDASI BPK KE ITJEN & SPI Tahun ITJEN SPI Nilai Ket 2012 Rp922 M Kemdikbud 2013 5 Rp3.1 T Kemdikbud 2014 9 1 Rp152.14 M Kemdikbud 2015 6 6 Kemristekdikti 2016 NA NA NA Kemristekdikti
RAWAN PENYIMPANGAN 1. Penyaluran Bantuan Pemerintah, mis BOPTN, PP PTS, Insentif Penelitian 2. Perbaikan/rehab Sarpras 3. Harga (mark up) 4. Penetapan pemenang lelang 5. Pembayaran fiktif 6. Pemalsuan dokumen 7. Manipulasi penggunaan barang/dana 8. Manipulasi pembebasan tanah; 9. Realisasi pekerjaan tidak sesuai kontrak 10. Penggelapan uang; 11. Manipulasi gaji pegawai; 12. Penyalahgunaan biaya perjadin.
SIKLUS PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Reviu Reviu Reviu KEGIATAN Reviu, Verifikasi
Penjelasan... Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) berpedoman pada Renstra Rencana Kerja (Renja) yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan Kegiatan meliputi kegiatan pokok serta kegiatan pendukung untuk mencapai sasaran hasil sesuai program. Renja dirinci menurut indikator keluaran, sasaran keluaran, lokasi, pagu anggaran, serta cara pelaksanaannya
KEMENRISTEKDIKTI Visi, Misi & Strategi VISI Terwujudnya pendidikan tinggi yang bermutu serta kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa MISI Meningkatkan akses, relevansi, dan mutu pendidikan tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas; dan Meningkatkan kemampuan Iptek dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah produk inovasi. TUJUAN STRATEGI Meningkatnya relevansi, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia berpendidikan tinggi, serta kemampuan Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya saing bangsa Dalam rancangan lima tahun ke depan, indikator kinerja tujuan strategis diukur dengan indeks pendidikan tinggi pada tahun 2019 ditargetkan berada pada peringkat 56 besar dunia dengan nilai 5,0 dan indeks inovasi Indonesia pada tahun 2019 yang ditargetkan berada pada peringkat 26 besar dunia dengan nilai 4,4. SASARAN STRATEGI Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan pendidikan tinggi; Meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek dan pendidikan tinggi; Meningkatnya relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber daya Iptek dan pendidikan tinggi; Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan; dan Menguatnya kapasitas inovasi
IMPLEMENTASI PERENCANAAN DALAM KEGIATAN PMK No. 194/PMK.02/2013 1 2 3 4 Konsistensi pencantuman sasaran kinerja dalam RKA dengan Renja dan RKP Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA dengan Pagu Anggaran K/L Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran, antara lain: penerapan SBM dan SBK, kesesuaian jenis belanja, serta hal-hal yang dibatasi/dilarang Kelengkapan dokumen pendukung RKA, antara lain: RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Belanja operasional wajib dialokasikan sesuai dengan kebutuhan: a. Belanja pegawai operasional (komponen 001), memperhitungkan ant lain perubahan status pegawai, tunjangan kinerja dan tunjangan lainnya serta penyesuaiannya. b. Belanja barang operasional (komponen 002), memperhitungkan antara lain standar biaya terbaru, biaya pemeliharaan tambahan aset 2. Belanja non operasional berkarakteristik operasional merupakan belanja yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai komponen 001 & 002, tetapi wajib dipenuhi untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi K/L. 3. Pengalokasian untuk perjalanan dinas perlu dilakukan dengan efisien. 4. Dalam hal terdapat usul-usul baru yang lebih prioritas, pendanaannya dilakukan melalui penajaman prioritas, refocusing, dan realokasi dari dana yang ada. 5. Alokasi per program, di luar yang bersifat wajib dipenuhi dan wajib dialokasikan, merupakan ancar-ancar dan bersifat indikatif, sehingga dimungkinkan untuk dilakukan pergeseran antarprogram 6. Pengalokasian memperhatikan sinergitas antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
PMK Nomor 194 Tahun 2013 TUJUAN REVIU MEMBERIKAN KEYAKINAN TERBATAS, RKA TELAH DISUSUN BERDASARKAN : RKP RENCANA KERJA PAGU ANGGARAN, SERTA SASARAN KINERJA REVIU RKA Menjamin kebenaran, kelengkapan dan kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran Fungsi Quality Assurance. MEMBANTU MENTERI MENGHASILKAN RKA YANG BERKUALITAS
Tahapan Reviu PMK No. 194/PMK.02/2013 1.Tahap Perencanaan Memilih dan menentukan objek reviu Penyusunan Program Kerja Reviu Pendalaman temuan beserta tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK; Koordinasi dengan penyusun LK; Penyusunan tim reviu, penyeleksian dan penentuan obyek reviu, pemahaman obyek reviu, dan pemilihan prosedur 2. Tahap Pelaksanaan Penelaahan dokumen perencanaan keuangan Penelaahan atas penyelenggaraan akuntansi; Penelaahan atas penyajian LK K/L; 3. Tahap Pelaporan Penyusunan Catatan Hasil Reviu (CHR) Laporan Hasil Reviu (LHR) Hasil pelaporan reviu merupakan dasar bagi APIP untuk membuat pernyataan telah direviu
CATATAN HASIL REVIU 1. Penyelenggaraan Akuntansi Kesesuaian susunan LK dg PMK Kesesuaian daftar isi dg PMK Pencantuman unaudited pada cover lap Pengangkatan petugas pencatat dan penyusun lap keu Rekonsiliasi eksternal dg KPPN, dll 2. Penyajian LK LRA penjelasan realisasi anggaran Lap Operasional (LO) penjelasan pendapatan operasional, mis sewa tanah, bangunan, denda keterlambatan, dll.; beban operasional, mis pemeliharaan, penyusutan, perdin; keg non operasional lain Lap Perubahan Ekuitas (LPE) informasi kenaikan dan penurunan ekuitas Neraca penjelasan persediaan, aset tetap, dan aset lainnya Catatan atas Lap Keu (CaLK) penjelasan umum apkh pengungkapan LRA, LO, Neraca telah memadai 3. Saran, Koreksi, Perbaikan
Permasalahan Konsistensi terhadap sasaran kinerja Sasaran kinerja, tugas dan fungsi dalam RKA-KL tidak sesuai dengan RKP dan Renja KL. Kesesuaian pagu dan sumber anggaran Nilai anggaran yang diajukan dalam RKA-KL tidak sesuai dengan pagu anggaran yang telah ditetapkan Kepatuhan a. kaidah kaidah penganggaran alokasi anggaran belum sesuai dengan SBU dan SBK kegiatan tidak sesuai dengan MAK ketidaksesuaian TOR/RAB dengan RKA-KL b. pencantuman tematik APBN ketidaksesuaian nomenklatur kegiatan prioritas belanja diabaikan Kelengkapan dokumen pendukung RAB tidak rinci kegiatan, volume, analisa kebutuhan survey harga tidak ada usulan kegiatan e-planning SPTJM, RKA-KL, TOR/RAB belum ditandatangani KPA
PERCEPATAN REALISASI ANGGARAN Perpres No. 10 tahun 2012 Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) - dibentuk tim eveluasi dan pengawasan realisasi anggaran (TEPRA) untuk mendorong percepatan sekaligus kualitas penyerapan anggaran pada kementerian atau lembaga. Sekjen pemecahan bottleneck - permasalahan yang melibatkan antar K/L agar segera diinformasikan untuk diangkat issue-nya ke tingkat yang lebih tinggi.
TAHAPAN REVIU PENYERAPAN ANGGARAN DAN PBJ TRIWULAN I TAHUN 2016 4-8 April 2016 reviu oleh APIP didampingi LO BPKP 25 April 2016 Laporan Ke Presiden 23 Maret : Rakor dengan seluruh APIP (untuk pemda seluruh APIP provinsi ditambah 2 APIP kab/kota) 28 Maret 1 April 2016 Sosialisasi/Workshop di Pusat dan daerah 11-15 April 2016 perekaman data di aplikasi oleh APIP 18 Maret: Pra-Rakor dengan 10 K/L Big Spender + 3 Pemerintah Provinsi (DKI, Jabar dan Banten) : masukan terhadap Rancangan Pedoman reviu
DATA YANG DIPERLUKAN (1) Pagu APBN P 2016 (2) Serapan per... (Maret, tanggal terakhir) Data serapan belanja pegawai Belanja barang (operasional dan non operasional) Belanja modal (operasional dan non operasional) Bantuan pemerintah (dalam rupiah dan %) (3) Paket Lelang TA 2016 Total anggaran Total paket lelang Data realisasi (brp paket, rupiah)
RENCANA PENYERAPAN ANGGARAN dan PBJ TAHUN 2016 TRIWULAN I Target: 20% Serapan: 15% TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV Kendala: kontrak sarpras blm terealisasi; SDM kurang Target: 30% Target: 20% Target: 30% AWAL APRIL 2016 EVALUASI - reviu oleh APIP bekerjasama SPI AWAL JULI 2016 AWAL OKTOBER 2016 AWAL JANUARI 2017
KEMITRAAN AUDITOR DAN SPI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG BERKUALITAS PELAKSANAAN KEGIATAN YANG EFEKTIF, EFISIEN DAN KEPATUHAN TERHADAP PUU WTP OPTIMALISASI REVIU KONSULTAN AUDITOR & SPI