TESIS ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MODIFIKASI JENIS BNA BLEND PADA NILAI ABRASI AGREGAT KASAR YANG BERBEDA YANG TERSEDIA DI BALI I MADE BUDIANA POGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
TESIS ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MODIFIKASI JENIS BNA BLEND PADA NILAI ABRASI AGREGAT KASAR YANG BERBEDA YANG TERSEDIA DI BALI I MADE BUDIANA NIM 1191561032 POGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MODIFIKASI JENIS BNA BLEND PADA NILAI ABRASI AGREGAT KASAR YANG BERBEDA YANG TERSEDIA DI BALI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana I MADE BUDIANA NIM 1191561032 POGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 ii
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 24 PEBRUARI 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Ir. I Nym. Arya Thanaya, ME.,Ph.D Nip. 19601108 198803 1 002 D.M. P. Wedagama, ST., MT., MSc., Ph.D Nip. 19700303 199702 1 005 Mengetahui Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universistas Udayana, P. Alit Suthanaya, ST., MEngSc., Ph.D Nip. 19690805 199503 1 001 Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) NIP.19590215 198510 2 001 iii
iv Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis Tesis ini Telah Diuji pada Tanggal 24 Pebruari 2016 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana, No. 878/UN.14.4/HK/2016, Tanggal 23 Pebruari 2016 Ketua : Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, ME., Ph.D Anggota : 1. Dewa Made Priyantha Wedagama, ST., MT., MSc., Ph.D 2. Dr. Ir. I Wayan Suweda, MSP., MPhil. 3. Dr. Ir. I Nyoman Budiartha RM., MSc. 4. Putu Alit Suthanaya, ST., MEngSc., Ph.D iv
v SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : I Made Budiana Nim : 1191561032 Program Studi/Konsentrasi : Magister Teknik Sipil / Trasportasi Judul Tesis : Analisis Karakteristik Campuran AC-WC Modifikasi Jenis BNA Blend Pada Nilai Abrasi Agregat Kasar Yang Berbeda Yang Tersedia Di Bali Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas dari plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No.17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundangan yang berlaku. Denpasar, Pebruari 2016 I Made Budiana v
vi UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung wara nugraha-nya/karunia-nya, Tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, M.E., Ph.D sebagai pembimbing utama dan kepada Dewa Made Priyantha Wedagama, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D sebagai pembimbing II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis. Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika,Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Udayana. Ucapan terima kasih ini juga ditujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana yang dijabat oleh Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi,Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada I Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc, Ph.D, Ketua Program Studi Teknik Sipil, Pascasarjana Universitas Udayana atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Magister. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Ir. I Nyoman Widana Negara, M.Sc. Kepala Laboratorium Jalan pada Fakultas Teknik Universitas Udayana. Ungkapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji Tesis, yaitu Dr. Ir. I Wayan Suweda, M.SP., M.Phil., Dr. Ir. I Nyoman Budiartha RM., M.Sc., I Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga Tesis ini dapat terwujud seperti ini. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada ibu dan ayah serta kedua mertua yang telah mengasuh dan membesarkan penulis, memberikan dasar-dasar berpikir logik dan suasana demokratis sehingga tercipta suasana berkembangnya kreativitas. Akhirnya penulis sampaikan terima kasih kepada istri tercinta Ni Made Sriyani Widiastuti,ST, serta anak-anak I Wayan Brathanata Manik Widiana dan Ni Made Sriyeni Widiana Putri tersayang, yang dengan penuh pengorbanan telah memberikan kepada penulis kesempatan untuk lebih berkonsentrasi menyelesaikan Tesis ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga. Denpasar, 2016 Penulis vi
vii ABSTRAK ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN AC-WC MODIFIKASI JENIS BNA BLEND PADA NILAI ABRASI AGREGAT KASAR YANG BERBEDA YANG TERSEDIA DI BALI Pemakaian aspal modifikasi jenis BNA Blend sebagai campuran perkerasan AC-WC merupakan usaha meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri dan meningkatkan mutu perkerasan jalan agar tahan terhadap deformasi plastis. Untuk itu diperlukan agregat dengan kekerasan yang memadai yaitu dengan abrasi 30%. Ketersediaan agregat ini di Bali terbatas. Sebagian besar agregat di Bali memiliki nilai abrasi antara 30-40%. Aplikasi campuran AC-WC modifikasi di Bali merupakan hal yang masih baru maka perlu diteliti lebih lanjut terutama akibat sifat agregat penyusunnya. Tujuan utama penelitian ini untuk menganalisis karakteristik campuran dengan agregat yang memiliki abrasi 30% dan agregat dengan abrasi antara 30-40% dengan cara metode Marshall dan uji Stabilitas Dinamis. Agregat kasar yang dapat memenuhi karakteristik marshall dan stabilitas dinamis digunakan sebagai agregat pilihan untuk dicampur dengan agregat kasar yang memiliki nilai abrasi 30-40% dengan variasi campuran mulai 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Kegiatan lab diawali dengan pengujian dan memproporsikan material, pembuatan dan pengujian sampel. Kadar aspal optimum dicari pada setiap proporsi campuran selanjutnya diuji marshall. Agregat yang dipakai adalah yang memiliki abrasi 21,43% dengan kadar aspal optimum-kao 6% (memenuhi stabilitas minimum 1000 kg), dengan abrasi 27% (kao 6,4%; tidak memenuhi stabilitas) dan 32,5% (kao 6,5%; tidak memenuhi stabilitas). Pengujian Wheel Tracking Machine (WTM) dilakukan pada campuran dengan agregat dengan abrasi 21,43% dengan stabilitas dinamis 4500 lintasan/mm (min 2500 lintasan/mm). Selanjutnya, dibuat campuran yang memakai agregat dengan abrasi rata-rata 32,5% yang fraksi agregat kasarnya saja disubstitusi dengan agregat dengan nilai abrasi rata-rata 21,43% mulai dari variasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Dari hasil pengujian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa agregat dengan abrasi 32,5% dan 21,43% dapat digunakan sebagai campuran aspal AC- WC mod jenis BNA Blend dengan perbandingan (30:70)% dan (40:60)%. Untuk campuran dengan proporsi (30:70) memberi kao 6.4%; nilai VIM 4,55%; VMA 17,42%; VFB 73,86%; Stabilitas marshall 1.053,41Kg; MQ 307,21 Kg; Flow 3,43% dan stabilitas dinamis 2.739,1 lintasan/mm. Untuk campuran dengan proporsi (40:60)% memberi kao 6,3%; VIM 3,21%; VMA 16,57%; VFB 80,60%; Stabilitas marshall 1.109,1Kg; MQ 301,15Kg; Flow 3,68% dan stabilitas dinamis 3.315,8 lintasan/mm. Kata kunci: abrasi agregat, AC-WC modifikasi, BNA Blend vii
viii ANALYSIS ON THE CHARACTERISTICS OF AC-WC MODIFICATION BNA BLEND TYPE MIXTURE ON DIFFERENT COARSE AGGREGATE ABRASION IN BALI ABSTRACT The use of modified asphalt type BNA Blend as AC-WC mixture is an effort to utilize national product and to improve the quality of asphalt pavement to withstand plastic deformation. It is required aggregate with sufficient hardness, i.e. with abrasion value 30%. The availability of this aggregate in Bali is limited. Most aggregates in Bali have abrasion value between 30-40%. Application of AC-WC mod in Bali is still new and need further experiment, especially due to the properties of the aggregates. The objective of the experiment was to analyze the characteristics of the mixture when using aggregates with abrasion 30% and 30-40% using Marshall method and Dynamic Stability. The coarse aggregate that met Marshall characteristics and Dynamic Stability was used as the selected aggregate to be mixed with coarse aggregates with abrasion value 30-40%, with variation from 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Lab activities was initiated by testing and proportioning material, production and testing the samples. The optimum asphalt content (oac) was determine on every proportion of mixture then tested for their Marshall properties. The mixture using aggregate with abrasion value of 21,43% (gave 6% oac, met minimum stability of 1000 kg), using aggregate with 27% abrasion value (gave 6,4% oac, did not meet stability specification), using aggregate with abrasion 32,5% (gave 6,5% oac, did not meet stability specification). Testing of samples using Wheel Tracking Machine (WTM) was done on samples with aggregate of 21,43% abrasion with dynamic stability 4500 pass/mm (min 2500 pass/mm). Then, it was produced mixture using aggregate with 32,5% abrasion, in which the coarse aggregates were substituted with aggregates with 21,43% abrasion, started from 10, 20, 30, 40, and 50%. From the test results and analysis, it can be concluded that combination of aggregates with 32,5% and 21,43% can be used as materials for AC-WC Modification with BNA Blend, with proportion of (30:70)% dan (40:60)%. The earlier mixture gave oac 6,4%; VIM 4,55%; VMA 17,42%; VFB 73,86%; Marshall stability 1.053,41 Kg, MQ 307,21 Kg, Flow 3,43% and dynamic stability 2.739,1 pass/mm. The later mixture gave dengan oac 6,3%; VIM 3,21%; VMA 16,57%; VFB 80,60%; Marshall stability 1.109,1Kg, MQ 301,15 Kg, Flow 3,68% and dynamic stability 3.315,80 pass/mm. Keywords: aggregate abrasion, AC-WC modification, BNA Blend viii
ix DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... v UCAPAN TERIMA KASIH... vi ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 5 1.4 Manfaat Penelitian... 6 1.5 Batasan Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Umum... 8 2.2. Campuran Aspal Panas... 9 2.3 Bahan Perkerasan Jalan... 13 2.3.1 Agregat... 13 2.3.2 Sifat agregat... 19 2.3.3 Pencampuran agregat (Blending)... 26 2.3.4 Aspal... 27 2.4 Pemeriksaan Aspal... 35 2.5 Perencanaan Campuran Aspal Panas... 39 2.5.1 Pengujian material... 39 2.5.2 Penentuan gradasi agregat... 39 2.5.3 Penentuan proporsi agregat... 40 2.5.4 Estimasi kadar aspal awal... 44 2.5.5 Penentuan prosentase material terhadap berat total campuran... 44 2.5.6 Perhitungan jumlah material yang dibutuhkan... 45 2.5.7 Pemanasan material dan mould... 45 2.5.8 Jumlah sampel dan pemanasan... 46 2.5.9 Pemadatan sampel... 47 2.5.10 Pengukuran volumetrik sampel... 47 2.5.11 Uji stabilitas marshall dan flow... 57 2.5.12 Penentuan kadar aspal optimum... 58 2.5.13 Pengujian stabilitas marshall sisa... 60 2.5.14 Marhall Quotient... 60 2.5.15 Uji stabilitas dinamis dengan wheel tracking machine... 61 BAB III METODE PENELITIAN... 63 3.1 Lingkup Penelitian... 63 ix
x 3.2 Lokasi Penelitian... 63 3.3 Bahan dan Alat... 64 3.3.1 Bahan... 64 3.3.2 Alat... 64 3.4 Bagan Alir Penelitian... 65 3.5 Pengujian Laboratorium... 69 3.5.1 Pengujian agregat... 69 3.5.2 Pengujian aspal... 104 3.6 Penentuan Gradasi Pilihan... 125 3.7 Proporsi dan Kebutuhan Material... 125 3.8 Pembuatan Benda Uji Campuran Beraspal Panas... 129 3.9 Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall... 133 3.10 Metode Perencanaan Campuran Dengan Kepadatan Mutlak... 136 3.11 Penentuan Kadar Aspal Optimum... 137 3.12 Metode Pengujian Stabilitas Sisa dengan Alat Marshall... 138 3.13 Pengujian dengan Stabilitas Dinamis dengan Wheel Tracking... 138 3.13.1 Persiapan campuran benda uji... 138 3.13.2 Pembuatan sampel benda uji... 139 3.13.3 Pengujian Wheel Tracking... 141 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 148 4.1 Nilai Abrasi Agregat... 148 4.2 Pemilihan agregat pilihan untuk sampel... 149 4.3 Properties material dan Berat jenis agregat gabungan pada masingmasing sampel... 149 4.4 Hasil uji properties aspal BNA Blend... 152 4.5 Karakteristik Campuran AC-WC Mod dan Kadar Aspal Optimum... 152 4.5.1 Hasil uji campuran AC-WC mod dengan agregat abrasi 32.5%... 153 4.5.2 Hasil uji marshall campuran AC-WC mod dengan agregat abrasi 27 %... 155 4.6 Hubungan Karakteristik Marshall Campuran AC-WC Mod Jenis BNA Blend dengan Agregat Abrasi 32,5%; 27% dan 32,5% pada Kadar Aspal Optimum... 160 4.6.1 Porositas (VIM) campuran... 160 4.6.2 Rongga antar agregat (VMA)... 162 4.6.3 Rongga terisi aspal (VFB)... 163 4.6.4 Stabilitas marshall... 164 4.6.5 Marshall quotient... 165 4.6.6 Kelelahan (flow)... 166 4.7 Karakteristik Marshall Campuran AC-WC Mod Jenis BNA Blend Akibat Pengaruh Perubahan Variasi Agregat Kasar yang memiliki Nilai Abrasi 21,43% Sebesar 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% Terhadap Agregat dengan Abrasi 32,5%... 168 4.7.1 Analisis Karakteristik marshall campuran dan penentuan kadar aspal optimum... 168
xi 4.7.2 Analisis Karakteristik Marshall Campuran AC-WC Mod Jenis BNA Blend Akibat Pengaruh Variasi Agregat Kasar Yang Memiliki Nilai Abrasi Rata-Rata 21,43% sebesar 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% Terhadap Agregat dengan Abrasi rata-rata 32,5% pada Kadar Aspal Optimum.... 183 4.8 Perbandingan Variasi Agregat Kasar yang Dapat Memenuhi Karakteristik Marshall dan Stabilitas Dinamis pada Campuran AC- WC Mod Jenis BNA Blend... 191 BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 192 5.1 Simpulan... 192 5.2 Saran... 195 DAFTAR PUSTAKA... 196 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 200
xii DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Ketentuan agregat kasar... 18 Tabel 2. 2 Ketentuan agregat halus... 19 Tabel 2. 3 Perbandingan kandungan bitumen buton dan aspal minyak... 31 Tabel 2. 4 Ketentuan-ketentuan untuk aspal keras... 31 Tabel 2. 5 Ketentuan sifat-sifat campuran laston (AC)... 37 Tabel 2. 6 Ketentuan campuran laston yang dimodifikasi (AC Mod)... 38 Tabel 2. 7 Gradasi campuran... 42 Tabel 2. 8 Ukuran nominal agregat kasar penampung dingin untuk campuran aspal... 43 Tabel 2. 9 Ketentuan viskositas & temperatur pencampuran & pemadatan... 46 Tabel 2. 10 Rasio korelasi stabilitas marshall... 59 Tabel 3. 1 Daftar gradasi dan berat benda uji... 86 Tabel 3. 2 Ayakan fraksi halus... 88 Tabel 3. 3 Ayakan fraksi kasar... 88 Tabel 3. 4 Susunan fraksi halus... 90 Tabel 3. 5 Susunan fraksi kasar... 90 Tabel 3. 6 Berat kering minimum benda uuji... 95 Tabel 3. 7 Ukuran saringan untuk penyaringan basah... 95 Tabel 3. 8 Daftar toleransi suhu... 111 Tabel 3. 9 Gradasi pilihan... 126 Tabel 3. 10 Konversi proporsi material... 127 Tabel 3. 11 Kebutuhan material untuk 1, 2, dan 3 buah sampel... 128 Tabel 3. 12 Kekentalan aspal keras untuk pencampuran dan pemadatan... 131 Tabel 4. 1 Nilai abrasi agegat... 148 Tabel 4. 2 Berat jenis agregat sampel pada masing-masing nilai abrasi... 149 Tabel 4. 3 Berat jenis agregat gabungan nilai abrasi 32,5%... 150 Tabel 4. 4 Berat jenis agregat gabungan dengan abrasi 27%... 150 Tabel 4. 5 Berat jenis agregat gabungan dengan abrasi 21,43%... 150 Tabel 4. 6 Karakteristik agregat halus dan kasar... 151 Tabel 4. 7 Hasil uji aspal BNA Blend... 152 Tabel 4. 8 Tabel 4. 9 Rekapitulasi hasil uji marshall campuran AC-WC mod dengan agregat abrasi 32,5% pada kadar aspal optimum... 153 Rekapitulasi hasil uji marhall campuran AC-WC Mod dengan agregat abrasi 27% pada kadar aspal optimum... 155 Tabel 4. 10 Rekapitulasi hasil uji marshall campuran AC-WC Mod yang memilki nilai abrasi 21.43% pada kadar aspal optimum... 157 Tabel 4. 11 Rekapitulasi hasil uji marshall... 159 Tabel 4. 12 Berat jenis gabungan hasil variasi agregat kasar 21,43% sebesar 10%,20%,30%,40% dan 50% terhadap agregat abrasi 32,5%... 168 Tabel 4. 13 Rekapitulasi hasil uji karakteristik marshall campuran AC-WC Mod pada variasi 10%,20%,30%,40% dan 50% pada kadar aspal rencana.... 170 Tabel 4. 14 Rekapitulasi uji marshall pada kadar aspal optimum campuran... 182 Tabel 4. 15 Rekapitulasi hasil uji campuran dengan variasi 30% dan 40%... 191 xii
xiii DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Contoh saringan macam-macam gradasi agregat... 21 Gambar 2. 2 Pertimbangan Volume Pori Agregat untuk Penentuan SG... 24 Gambar 2. 3 Komponen Campuran Beraspal Secara Volumetrik... 53 Gambar 2. 4 Hubungan VIM-Marshall, VIM-PRD dengan Kadar Aspal... 56 Gambar 2. 5 Contoh Penentuan Kadar Aspal Rencana ( Optimum )... 58 Gambar 3. 1 Bagan Alir Penelitian... 66 Gambar 3. 2 Bagan alir penelitian ( Lanjutan I)... 67 Gambar 3. 3 Bagan alir penelitian (Lanjutan II )... 68 Gambar 3. 4 Pengujian Daktilitas aspal... 117 Gambar 3. 5 Grafik gradasi pilihan... 125 Gambar 3. 6 Foto Alat pemadat otomatis (compektor)... 141 Gambar 3. 7 Alat uji Wheel Tracking machine... 143 Gambar 3. 8 Contoh benda uji yang sudah diuji WTM... 147 Gambar 3. 9 Mesin Pencatat Grafik Deformasi... 147 Gambar 4. 1 Uji marshall campuran dengan agregat abrasi 32,5%... 154 Gambar 4. 2 Uji marshall campuran dengan agregat abrasi 27%... 156 Gambar 4. 3 Uji marshall campuran dengan agregat abrasi 21.43%... 158 Gambar 4. 4 Pengaruh nilai abrasi agregat terhadap nilai porositas... 160 Gambar 4. 5 Pengaruh abrasi agregat terhadap persentase rongga antar agregat... 162 Gambar 4. 6 Pengaruh nilai abrasi agregat terhadap nilai rongga terisi aspal... 163 Gambar 4. 7 Pengaruh nilai abrasi agregat terhadap stabilitas marshall... 164 Gambar 4. 8 Pengaruh nilai abrasi agregat terhdap nilai marshall quotient... 165 Gambar 4. 9 Pengaruh nilai abrasi agregat terhadap pelelahan (flow)... 166 Gambar 4. 10 Hubungan variasi agregat kasar terhadap porositas (VIM)... 171 Gambar 4. 11 Hubungan variasi agregat kasar terhadap rongga... 172 Gambar 4. 12 Hubungan variasi agregat kasar terhadap nilai VFB... 173 Gambar 4. 13 Hubungan variasi agregat kasar terhadap stabilitas marshall... 174 Gambar 4. 14 Hubungan perubahan variasi agregat terhadap kelelahan/flow... 175 Gambar 4. 15 Hubungan variasi agregat kasar terhadap Marshall Quotient... 176 Gambar 4.16 Grafik uji Marshall variasi 10% dan kadar aspal optimum... 177 Gambar 4. 17 Grafik uji marshall variasi 20% dan kadar aspal optimum... 178 Gambar 4. 18 Grafik uji marshall variasi 30% dan kadar aspal optimum... 179 Gambar 4. 19 Grafik uji marshall variasi 40% dan kadar aspal optimum... 180 Gambar 4. 20 Grafik uji marshall variasi 50% dan kadar aspal optimum... 181 Gambar 4. 21 Grafik pengaruh variasi agregat kasar terhadap porositas (VIM)... 183 Gambar 4. 22 Grafik pengaruh variasi terhadap nilai rongga antar agregat (VMA)... 185 Gambar 4. 23 Grafik hubungan variasi agregat kasar terhadap rongga terisi aspal... 186 Gambar 4. 24 Hubungan variasi agregat kasar terhadap stabilitas marshall... 187 Gambar 4. 25 Hubungan variasi agregat kasar terhadap Marshall Quotient... 188 xiii
Gambar 4. 26 Grafik hubungan perubahan variasi agregat kasar terhadap flow... 189 Gambar 4. 27 Hubungan Variasi Agregat Kasar Terhadap Stabilitas Dinamis... 190 xiv
xv DAFTAR ISTILAH AASHTO = American Association of State Highway Transportation Officials. AC Aspal Mod ASTM BNA Blend CAED Curing = Asphalt Concrete, lapisan aspal beton, Laston = Aspal Modifikasi = American Society for Testing and Materials. = Buton Natural Aspal Blend = Campuran Aspal Emulsi Dingin. = Pengkondisian sampel. Degradasi = Perubahan ukuran butiran karena adanya penghancuran. DGEM/CEBR Flow (kelelehan) Gradasi Gradasi ideal Hot mix HRS ITSM = Dense Graded Emulsion Mixes / Campuran Aspal Emulsi Bergradasi Rapat. = nilai flow yang diperoleh dari pengujian Marshall. = distribusi partikel-partikel agregat berdasarkan ukuran butir. = nilai tengah dari rentang gradasi pada spesifikasi gradasi agregat, gradasi tengah. = Campuran aspal panas. = Hot Rolled Sheet, Lapis tipis aspal beton, lataston = Indirect Tensile Stiffness Modulus, kekuatan Hot mix Kadar aspal optimum = kadar aspal tengah dari rentang kadar aspal yang memenuhi semua sifat campuran beton aspal. Kohesi = Kemampuan aspal untuk mempertahankan agregat tetap ditempatnya setelah terjadi pengikatan. Kelenturan = kemampuan campuran untuk mengakomodasi lendutan permanen pada batas-batas tertentu tanpa mengalami retak. TFA VFB = Tebal Film Aspal / Selimut Aspal / Asphalt Film Tickness, tebal lapisan aspal yang menyelimuti butir agregat, tidak termasuk yang diserap agregat. = Voids Filled with Bitumen, volume pori diantara butirbutir agregat didalam campuran aspal padat yang terisi oleh aspal,dinyatakan dalam % terhadap VMA. xv
xvi VIM VMA MQ SD KD = Void in Mixture / Volume pori didalam campuran aspal padat, dinyatakan dalam % terhadap volume bulk beton aspal padat. = Voids in Mineral Aggregatest = Marshall Quotient = Stabilitas Dinamis = Kecepatan Deformasi
xvii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran No.1 Lokasi AMP (Asphal Mixing Plant) Tempat Pengambilan Material... 200 Lampiran No. 1 Hasil Pengujian WTM Sampel III ( abrasi 21,43%)... 201 Lampiran No. 2 Foto Alat Uji WTM... 202 Lampiran No. 3 Contoh perhitungan Jumlah material untuk benda uji Whell Tracking Machine... 203 Lampiran No. 4 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat abrasi 21,43%... 204 Lampiran No. 5 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat 27%... 205 Lampiran No. 6 Pengujian Marshall pada KAO dengan agregat abrasi 32,5% 206 Lampiran No. 7 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat variasi 10%... 207 Lampiran No. 8 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat variasi 20%... 208 Lampiran No. 9 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat variasi 30%... 209 Lampiran No. 10 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat variasi 40%... 210 Lampiran No. 11 Pengujian marshall pada KAO dengan agregat variasi 50%... 211 Lampiran No. 12 Hasil pengujian WTM sampel variasi 30%... 212 Lampiran No. 13 Pengujian WTM pada Sampel Variasi 40%... 213 Lampiran No. 14 Hasil pengujian WTM sampel pada variasi 50%... 214 Lampiran No. 15 Properties Aspal BNA Blend... 215 xvii
18