INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Instrumen AKPK Kepala Sekolah

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN (AKPK) BAGI CALON KEPALA SEKOLAH

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2007 TANGGAL 17 APRIL 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

MODEL 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH MEJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PD MUHAMMADIYAH MANDAILING NATAL

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

Penilaian potensi kepemimpinan. kepala sekolah. Suryanto Kepala Lembaga Pengembangan pembelajaran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kompetensi Kepala Sekolah

INSTRUMEN AKPK CALON KEPALA SEKOLAH TINGKAT PENILAIAN KOMPETENSI. Tidak pernah

URGENSI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME. Nurdin Hidayat STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetensi manajerial, dimensi kompetensi kewirausahaan, dimensi kompetensi

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta Jawa Tengah Telp & Fax (0271)

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam mengembangkan sekolah tidak terlepas dari adanya kepemimpinan dari seorang pemimpin yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PENGELOLA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBINA PROFESIONAL GURU IPA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan belajar atau proses pendidikan. Sebagai organisasi pendidikan

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 42 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 43 TAHUN 2009 TANGGAL 30 JULI 2009

STANDAR KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan

KATA PENGANTAR. menengah.

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

BA B I. dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH DI SD NEGERI 03 PODODADI KARANGANYAR PEKALONGAN

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

INSTRUMEN MAGANG II Semester Ganjil 2017/2018. A. BUDAYA INSTANSI PENGELOLA PENDIDIKAN Nama mhs :..

\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN BADAN PSDMP DAN PMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

Bukti Instrumen PKKS Kompetensi 1 Kepribadian Dan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

PENGUATAN KOMPETENSI ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR PERSEKOLAHAN YANG TERDIDIK Oleh: H. Syaiful Sagala

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

BUKTI FISIK PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Begitu

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah pada suatu waktu dan guru-guru tetap menjalankan aktivitas

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. manajemen pendidikan di sekolah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

IKHTISAR EKSEKUTIF. dan laporan kinerja, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

A. Apa itu Portofolio Sekolah?

Transkripsi:

FORMAT 1 INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH TAHUN 2010 NAMA :... INSTANSI :... NUPTK :... KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta Jawa Tengah

KATA PENGANTAR Kepala sekolah berperan sentral dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kualitas guru, prestasi siswa, peran masyarakat dapat menjadi petunjuk keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahnya tidak terlepas dari kompetensi yang dimilikinya. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah memberikan acuan bagi pengembangan kompetensi kepala sekolah/madrasah. Permendiknas tersebut menyebutkan bahwa ada lima dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, yaitu kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Dengan standar tersebut diharapkan seluruh kepala sekolah di Indonesia dapat memiliki kompetensi yang paripurna. Untuk itu diperlukan upaya terus menerus untuk mengembangkan kompetensi para kepala sekolah, agar dapat memenuhi kompetensi yang diharapkan. Sampai saat ini belum ada data yang dapat menunjukkan secara komprehensif mengenai peta kompetensi kepala sekolah di Indonesia. Peta kompetensi kepala sekolah sangat penting sebagai acuan untuk penyusunan dan pengembangan program peningkatan kompetensi kepala sekolah. Melihat pentingnya pemetaan kompetensi kepala sekolah, maka diperlukan instrumen yang dapat mengungkapkan secara utuh peta kompetensi kepala sekolah. Untuk itu LPPKS sebagai lembaga yang ditunjuk untuk mengembangkan instrumen pemetaan kompetensi kepala sekolah telah menyusun Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah, yang digunakan untuk pemetaan kompetensi kepala sekolah di seluruh Indonesia, pada tahun 2010. Terima kasih pada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah ini. Harapan kami instrumen ini bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridloi dan memberikan kemudahan. Surakarta, Juni 2010 Kepala LPPKS Prof. Dr. Siswandari, M.Stats NIP. 19590201 198503 2 002 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ii i PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN KOLOM INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH... 1 TUJUAN... 1 BAGAIMANA MENGISI INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH... 1 CONTOH PENGISIAN KOLOM... 3 INSTRUMEN-INSTRUMEN DIMENSI KEPRIBADIAN... 5 DIMENSI MANAJERIAL... 14 DIMENSI KEWIRAUSAHAAN... 38 DIMENSI SUPERVISI... 43 DIMENSI SOSIAL... 45 ii

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN KOLOM INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah didasarkan pada kompetensi profesional kepala sekolah/madrasah yang ada di dalam Permendiknas No.13 Tahun 2007. Kompetensi profesional kepala sekolah/madrasah dikelompokkan ke dalam lima dimensi yang dua diantaranya memiliki unsur yang lebih dari satu: Dimensi Kepribadian: berperilaku penuh integritas dan bertindak sebagai panutan; kepemimpinan yang profesional Dimensi Manajerial: perencanaan program, penerapan dan evaluasinya; pengembangan dan keefektifan organisasi; manajemen sumber daya; manajemen sumber daya manusia; manajemen informasi Dimensi Kewirausahaan Dimensi Supervisi Dimensi Sosial TUJUAN Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah ini bukan merupakan instrumen tes yang bertujuan untuk menilai kepala sekolah. Tujuan dari Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah adalah untuk: mengidentifikasi bagian-bagian dari tiap-tiap kompetensi yang merupakan pengetahuan dan keahlian yang sudah dimiliki sebagai kepala sekolah/madrasah. Bagian-bagian ini menjadi KEKUATAN bagi kepala sekolah/madrasah. mengidentifikasi bagian-bagian dari tiap-tiap kompetensi yang masih memerlukan pengetahuan, keahlian dan penerapan di tempat kerja yang lebih mendalam. Bagian-bagian ini merupakan BAGIAN YANG MEMERLUKAN PENGEMBANGAN LEBIH LANJUT. BAGAIMANA MENGISI INSTRUMEN PEMETAAN KEPALA SEKOLAH Instrumen Pemetaan Kompetensi Kepala Sekolah terdiri dari dua instrumen, yaitu FORMAT 1 dan FORMAT 2: FORMAT 1 merupakan sebuah instrumen yang harus diisi dahulu oleh kepala sekolah/madrasah. Pada kegiatan pengisian Format 1, kepala sekolah/madrasah memetakan tingkat kompetensi mereka berdasarkan kelima dimensi kompetensi kepala sekolah/madrasah. FORMAT 2 merupakan sebuah instrumen yang diisi setelah mengisi Format 1. Format ini terdiri dari dua bagian, yaitu Format 2A dan Format 2B. Pada kegiatan pengisian Format 2A, kepala sekolah/madrasah menggabungkan jawaban yang sudah dipilih pada Format 1. Pada kegiatan pengisian Format 2B, kepala sekolah/madrasah membuat kesimpulan sendiri mengenai kompetensi yang dirasa sudah kuat dan kompetensi yang masih memerlukan pengembangan, berdasarkan hasil yang diperoleh dari Format 2A. Instruksi untuk mengisi Format 2 disediakan di Format 2 tersebut. 1

Format 1 dibagi ke dalam enam kolom. Instrumen ini memasukkan semua kompetensi kepala sekolah/madrasah serta penjabaran unsurunsur tiap kompetensi tersebut; patokan-patokan pencapaian kompetensi yang diharapkan dipenuhi oleh seorang kepala sekolah/madrasah; serta saran-saran atau juga gambaran akan bagaimana patokan-patokan itu mungkin bisa diterapkan di dalam praktik-praktik yang sebenarnya. Seorang kepala sekolah/madrasah mungkin sudah mempunyai pengalaman-pengalaman seperti yang digambarkan pada instrumen, yang berkaitan dengan kegiatan kepemimpinan dan manajemen, baik sebagai seorang guru, pemimpin dan juga kepala sekolah/madrasah di sekolah/madrasah yang dipimpinnya. Pada instrumen ini, kepala sekolah/madrasah akan refleksi (menilai diri sendiri) atas pengetahuan dan praktik-praktik yang telah dikuasai dan dilakukannya, dengan cara memberi respon berdasarkan 4 pilihan jawaban A, B, C, atau D yang tersedia di kolom 5. Kepala sekolah harus memberi nilai yang paling sesuai (jujur) dengan gambaran tingkat kompetensi yang telah dimiliki. Kejujuran Anda dalam memberi nilai akan berpengaruh besar dalam hasil analisisnya. Kalau Anda menjawab tidak sesuai dengan kondisi kompetensi yang dimiliki, maka akan menghasilkan analisis yang keliru tentang kondisi Anda. Penjabaran nilai yang diberikan akan beragam sesuai dengan bentuk penjelasan yang diberikan. Kepala sekolah/madrasah kemudian akan memberikan satu atau lebih contoh praktik yang dilakukannya untuk mendukung nilai yang telah diberikan. Penjelasan yang lebih rinci untuk setiap kolom sebagai berikut: 1. Pada kolom 1 berisi dimensi kompetensi kepala sekolah sesuai dengan Permendiknas No. 13 tahun 2007 (Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi, dan Sosial). 2. Pada kolom 2 berisi kompetensi yang diukur tingkat penguasaannya pada diri kepala sekolah. 3. Pada kolom 3 berisi patokan pencapaian kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah. 4. Pada kolom 4 berisi contoh penerapan patokan bagaimana isu utama/ pokok bahasan/ sub kompetensi/ unsur dalam kompetensi itu diterapkan atau dilakukan oleh kepala sekolah. 5. Pada Kolom 5 berisi tingkat penilaian kompetensi, dalam hal ini kepala sekolah dapat memilih salah satu di antara empat (4) alternatif jawaban yang tersedia, sesuai dengan kondisi dan kemampuannya masing-masing. 6. Pada kolom 6 adalah deskripsi pengalaman yang telah dilakukan oleh kepala sekolah disertai bukti fisik atau praktik yang dimiliki atau dilakukan. 2

CONTOH PENGISIAN KOLOM Contoh: Masukan dari para guru, tidak mesti menjadi dasar bagi saya dalam membuat keputusan/kebijakan dan tidak harus dijelaskan alasan-alasan atas keputusan yang saya ambil. Contoh jawaban bisa dilihat di sini pada kompetensi 1.5 dari Dimensi Kepribadian DIMENSI ALTERNATIF PENERAPAN 1. Kepribadian 1.5 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. 1.5.1 Bertindak dan bersikap terbuka/transparan ketika membuat keputusan dan kebijakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang ditunjukkan dengan perilaku: menerima saran-saran dari guru dan karyawan mendelegasikan tugastugas adanya dukungan masyarakat 1.5.1.1 Saya bersikap terbuka terhadap saran-saran dari guru dan karyawan di sekolah yang saya pimpin. 1.5.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C Terkadang Masukan dari para guru, tidak mesti menjadi dasar bagi saya dalam membuat keputusan/kebijakan dan tidak harus dijelaskan alasan - alasan atas keputusan yang saya ambil. 3

ALTERNATIF PENERAPAN 1.5.1.2 1.5.1.2 Saya bersikap terbuka terhadap pendelegasian tugastugas dari kepala sekolah kepada guru dan karyawan di sekolah yang saya pimpin. A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang Saya mendelegasikan pengelolaan keuangan sekolah hanya pada staf tertentu saja. 1.5.1.3 1.5.1.3 Saya berperan aktif menunjukkan kemampuan saya dalam menjaring dukungan yang nyata dari masyarakat atas prakarsa dan program yang dilakukan di sekolah yang saya pimpin. A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang Masyarakat di sekitar sekolah saya tidak memberi dukungan secara nyata atas program atau prakarsa yang saya lakukan. 4

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1. Kepribadian 1.1 Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. 1.1.1 Kepala sekolah/ madrasah berakhlak mulia yang ditunjukkan dengan perilaku: ramah bersahaja menepati janji atau perkataan yang diucapkan jujur 1.1.1.1 Saya menunjukkan kebiasaan menyapa guru/karyawan terlebih dahulu. 1.1.1.2 Saya menunjukkan jati diri sebagai seorang kepala sekolah yang bersahaja. 1.1.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.1.1.2 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.1.1.3 Saya menunjukkan jati diri sebagai seorang kepala sekolah yang menepati janji atau perkataan yang telah saya ucapkan. 1.1.1.3 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 5

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.1.1.4 Saya menunjukkan jati diri sebagai seorang kepala sekolah yang jujur. 1.1.1.4 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.2 Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin. 1.2.1 Kepala sekolah/ madrasah bertindak sebagai pemimpin dengan penuh integritas dan menjadi panutan yang ditunjukkan dengan perilaku: tepat waktu bertanggungjawab menggunakan fasilitas sekolah hanya untuk kepentingan sekolah teladan positif bagi rekan-rekan seprofesi 1.2.1.1 Saya menunjukkan integritas sebagai pemimpin dengan melaksanakan tugas tepat waktu. 1.2.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 6

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.2.1.2 Saya menunjukkan integritas sebagai pemimpin yang bertanggungjawab atas semua kebijakan, praktik-praktik kegiatan dan keputusan yang ditetapkan di sekolah. 1.2.1.2 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.2.1.3 Saya menunjukkan integritas sebagai pemimpin dengan menggunakan fasilitas sekolah hanya untuk kepentingan sekolah. 1.2.1.3 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.2.1.4 Saya menunjukkan keteladanan sebagai pemimpin dalam hal etos kerja. 1.2.1.4 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 7

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.3 Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah 1.3.1 Kepala sekolah/ madrasah memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan perilaku: meningkatkan kemampuan secara mandiri mampu mencari informasi berbagai kebijakan baru aktif dalam kegiatan pengembangan keprofesionalan 1.3.1.1 Saya menunjukkan inisiatif secara mandiri untuk mengembangkan diri sebagai kepala sekolah. 1.3.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.3.1.2 Saya mencari dan mengumpulkan informasi tentang berbagai kebijakkan baru terkait dengan jabatan kepala sekolah. 1.3.1.2 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 8

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.3.1.3 Saya berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan organisasi profesi KKKS/MKKS dan kegiatan lainnya. 1.3.1.3 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.4 Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi. 1.4.1 Kepala sekolah/ madrasah bertindak dan bersikap terbuka/ transparan ketika membuat keputusan dan kebijakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang ditunjukkan dengan perilaku: menerima saransaran dari guru dan karyawan mendelegasikan tugas-tugas adanya dukungan masyarakat 1.4.1.1 Saya menerima saransaran dari guru dan karyawan di sekolah. 1.4.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 9

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.4.1.2 Saya terbuka dalam menunjuk personel untuk melaksanakan tugas-tugas sekolah berdasarkan masukan. 1.4.1.2 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.4.1.3 Saya bersikap terbuka dalam merumuskan kebijakan-kebijakan sekolah. 1.4.1.3 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.4.1.4 Saya berhasil menggalang dukungan masyarakat terhadap program-program sekolah. 1.4.1.4 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.5 Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/ madrasah 1.5.1 Kepala sekolah/madrasah mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan perilaku: sabar arif bijaksana bersikap dewasa efektif dalam menangani masalah 1.5.1.1 Saya bersikap sabar dalam menghadapi permasalahan di sekolah yang saya pimpin. 1.5.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 10

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.5.1.2 Saya setiap permasalahan di sekolah dari berbagai sudut pandang sebelum mengambil tindakan. 1.5.1.2 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.5.1.3 Saya menyikapi permasalahan yang muncul di sekolah dengan sewajarnya. 1.5.1.3 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.5.1.4 Saya menangani penanganan permasalahan di sekolah dengan tidak menimbulkan masalah baru. 1.5.1.4 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 11

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.6. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan. 1.6.1 Kepala sekolah/ madrasah memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan yang ditunjukkan dengan perilaku: mampu menggerakkan siswa, guru dan karyawan senang menjalankan tugas aktif dalam kegiatan pengembangan keprofesionalan kepemimpinan kepala sekolah. 1.6.1.1 Saya mampu menggerakkan siswa, guru dan karyawan untuk melaksanakan tugas secara optimum. 1.6.1.2 Saya menunjukkan rasa senang dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai kepala sekolah. 1.6.1.1 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 1.6.1.2 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 12

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 1.6.1.3 Saya aktif mengikuti kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan baik di sekolah maupun di luar sekolah 1.6.1.3 A. Sama sekali tidak B. Hanya sedikit C. Terkadang 13

2. Manajerial 2.1 2.1.1 2.1.1.1 2.1.1.1 Menyusun perencanaan sekolah/ madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan Kepala sekolah/ madrasah dan menyusun rencana sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan yang ditunjukkan dengan adanya: Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (Rencana Strategis) Rencana tahunan rencana strategis sekolah dengan benar yang mencakup rencana pendidikan,biaya, dan sumber dana. 2.1.1.2 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa D. Memahami secara mendetil 2.1.1.2 menyusun rencana strategis sekolah dengan benar yang mencakup rencana pendidikan,biaya, dan sumber dana. A. Tidak menyusun renstra B. Menyusun renstra tetapi ragu kebenarannya C. Menyusun renstra dengan agak jelas D. Menyusun renstra sesuai dengan kriteria 2.1.1.3 2.1.1.3 rencana tahunan sekolah dengan benar yang mencakup rencana pendidikan, biaya, dan sumber dana. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa D. Memahami secara mendetil 14

2.1.1.4 2.1.1.4 menyusun rencana tahunan sekolah dengan benar yang mencakup rencana pendidikan, biaya, dan sumber dana. A. Tidak menyusun renstra B. Menyusun renstra tetapi ragu kebenarannya C. Menyusun renstra dengan agak jelas D. Menyusun renstra sesuai dengan kriteria 2.2 2.2.1 2.2.1.1 2.2.1.1 Mengembangkan organisasi sekolah/ madrasah sesuai dengan kebutuhan Kepala sekolah/ madrasah mampu mengembangkan organisasi sekolah/ madrasah sesuai dengan kebutuhan yang ditunjukkan dengan adanya: struktur organisasi sekolah deskripsi tugas fungsi sekolah dan pengembangan struktur organisasi sekolah. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 15

2.2.1.2 mengembangkan struktur organisasi sekolah yang sesuai dengan fungsi/ kebutuhan sekolah. 2.2.1.2 A. Tidak ada struktur organisasi sekolah B. Ada struktur organisasi sekolah tetapi tidak mendasarkan fungsi sekolah C. Ada struktur organisasi sekolah tetapi tidak sepenuhnya mendasarkan pada fungsi sekolah D. Ada struktur organisasi sekolah yang disusun berdasarkan fungsi sekolah. 2.2.1.3 2.2.1.3 mengembangkan distribusi tugas sekolah berdasarkan struktur organisasi sekolah yang telah dikembangkan. A. Tidak membagi tugas B. Kadang-kadang membagi tugas C. Sering membagi tugas D. Selalu membagi tugas 16

2.3 2.3.1 2.3.1.1 2.3.1.1 Memimpin sekolah/ madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/ madrasah secara optimal Kepala sekolah mampu memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal. cara-cara memimpin warga sekolah untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.3.1.2 2.3.1.2 Saya melaksanakan caracara memimpin warga sekolah untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah. B. Sedikit 17

2.4 2.4.1 2.4.1.1 2.4.1.1 Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/ madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif. Kepala sekolah mampu mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madarasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif. pengelolaan perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.4.1.2 2.4.1.2 Saya mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajaran yang efektif. B. Sedikit 18

2.5 2.5.1 2.5.1.1 2.5.1.1 Menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik Kepala sekolah/madrasah mampu menciptakan budaya dan iklim sekolah/ madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik dalam bentuk: perubahan pola pikir, pola hati (niat/keinginan), dan pola perilaku perubahan lingkungan fisik dan non fisik yang mendukung iklim akademik cara mengubah pola pikir, pola hati (niat/keinginan), dan pola perilaku. A. Tidak B. Sedikit C. Cukup D. Memahami sepenuhnya 2.5.1.2 2.5.1.2 cara mengubah lingkungan fisik dan non fisik yang diperlukan untuk mendukung iklim akademik. A. Tidak B. Sedikit C. Cukup D. Memahami sepenuhnya 19

2.5.1.3 2.5.1.3 Saya perubahan pola pikir, pola hati (niat/keinginan), dan pola perilaku yang diperlukan untuk mendukung iklim akademik B. Sedikit 2.6 2.6.1 2.6.1.1 2.6.1.1 Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal Kepala sekolah/madrasah mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal dalam bentuk: merencanakan kebutuhan guru dan staf mensupervisi dan manajemen kinerja menilai kinerja guru dan staf sekolah penyusunan perencanaan kebutuhan guru dan staf sekolah lainnya yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 20

2.6.1.2 2.6.1.2 teori dan praktik supervisi pembelajaran guru dan staf untuk menganalisa dan mengembangkan keahlian dan pengetahuan guru dan dan staf sekolah lainnya yang efektif dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.6.1.3 2.6.1.3 teori dan praktik supervisi manajemen kinerja. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.6.1.4 penilaian kinerja guru dan staf sekolah lainnya yang tepat dengan baik. 2.6.1.4 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.6.1.5 2.6.1.5 Saya menerapkan strategi yang tepat dalam supervisi pembelajaran guru dan staf di sekolah/ madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 21

2.6.1.6 2.6.1.6 Saya perencanaan kebutuhan guru dan staf dan penilaian kinerja mereka secara efektif dan kontinyu di sekolah/ madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 2.7 2.7.1 2.7.1.1 2.7.1.1 Mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal Kepala sekolah/madrasah mampu mengelola sarana dan prasarana sekolah/ madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan keluaran dalam bentuk: perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pengelolaan penggunaan fasilitas perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 22

2.7.1.2 2.7.1.2 pengelolaan penggunaan fasilitas sarana dan prasarana sekolah untuk meningkatkan keluaran pembelajaran peserta didik dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa. 2.7.1.3 2.7.1.3 Saya perencanaan dan pengelolaan penggunaan fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang tertib dengan baik di sekolah/madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 2.8 2.8.1 2.8.1.1 2.8.1.1 Mengelola hubungan sekolah/ madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah Kepala sekolah/ madrasah mampu mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah/madrasah dalam bentuk: menyusun rencana program melaksanakan program mengevaluasi program penyusunan rencana program hubungan sekolahmasyarakat dengan menggunakan sumber daya di masyarakat secara efektif. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 23

2.8.1.2 2.8.1.2 pelaksanaan program hubungan sekolah-masyarakat dengan menggunakan sumber daya di masyarakat secara efektif. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.8.1.3 2.8.1.3 evaluasi program hubungan sekolah - masyarakat yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya di masyarakat untuk meningkatkan keefektifan sekolah. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.8.1.4 2.8.1.4 Saya menggunakan sumber daya di masyarakat untuk meningkatkan keefektifan sekolah. B. Sedikit 24

2.9 2.9.1 2.9.1.1 2.9.1.1 Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik Kepala sekolah/madrasah mampu mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik dalam bentuk: mampu mengelola Penerimaan Siswa Baru (PSB) mampu mengelompokkan siswa mampu membina siswa pengelolaan PSB yang sesuai dengan prosedur/peraturan yang ditetapkan dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.9.1.2 2.9.1.2 pengelolaan pengelompokan siswa dalam bentuk kelas-kelas secara yang tepat dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 25

2.9.1.3 2.9.1.3 pengelolaan pembinaan kesiswaan yang efektif dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.9.1.4 2.9.1.4 Saya menerapkan pengelolaan PSB, pengelompokkan siswa, dan pembinaan kesiswaan yang efektif secara kontinyu di sekolah/madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 2.10 2.10.1 2.10.1.1 2.10.1.1 Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional Kepala sekolah/madrasah mampu mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional dalam bentuk: mampu menyusun rencana program mampu membuat program kegiatan pembelajaran mampu mengevaluasi program pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang benar dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 26

2.10.1.2 2.10.1.2 program kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan KTSP yang benar dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.10.1.3 2.10.1.3 program evaluasi yang komprehensif, (evaluasi input, proses, output atau outcome) terhadap KTSP yang benar dengan baik A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.10.1.4 2.10.1.4 Saya pengembangan KTSP, program kegiatan pembelajaran, dan program evaluasi terhadap KTSP yang benar dengan kontinyu di sekolah/ madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 27

2.11 2.11.1 2.11.1.1 2.11.1.1 Mengelola keuangan sekolah/ madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien Kepala sekolah/madrasah mampu mengelola keuangan sekolah/ madrasah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien dalam bentuk: mampu menyusun RAPBS mampu mengelola pembukuan mampu membuat laporan pertanggungjawaban keuangan yang transparan dan akuntabel. penyusunan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) yang akuntabel dengan melibatkan semua komponen sekolah, baik guru, staf atau pengurus komite sekolah dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Cukup D. Memahami sepenuhnya 28

2.11.1.2 2.11.1.2 pengelolaan pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah yang transparan dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.11.1.3 2.11.1.3 pembuatan laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah yang efektif, transparan dan akuntabel ke semua komponen yang terkait dengan pelaksanaan pendidikan di sekolah, baik dinas pendidikan, orang tua siswa, atau pengurus/anggota komite sekolah. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 29

2.11.1.4 2.11.1.4 Saya menyusun pembukuan, dan membuat laporan pertanggungjawaban keuangan yang efektif, transparan dan akuntabel setiap tahun secara kontinyu di sekolah/madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 2.12 Mengelola ketatausahaan sekolah/ madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/ madrasah 2.12.1 Kepala sekolah/madrasah mampu mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah dalam bentuk: mampu mengatur tata ruang kantor mampu mengelola tata kearsipan 2.12.1.1 penataan ruang kantor yang efektif, yang memungkinkan staf administrasi dapat melaksanakan tugas secara lebih efektif dan efisien dengan baik. 2.12.1.1 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.12.1.2. 2.12.1.2 pengelolaan tata kearsipan sekolah yang tertib dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 30

2.12.1.3 2.12.1.3 Saya mengelola ketatausahaan sekolah yang tepat dengan efektif dan efisien di sekolah/madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 2.13 Mengelola unit layanan khusus sekolah/ madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah 2.13.1 Kepala sekolah/ madrasah mampu mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah/ madrasah dalam bentuk: Pengembangan unit layanan khusus Pengelolaan unit layanan khusus 2.13.1.1 pengembangan unit-unit layanan khusus (UKS, perpustakaan, laboratorium, kafetaria, transportasi, asrama siswa, dan sejenisnya) yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan baik. 2.13.1.1 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.13.1.2 2.13.1.2 pengelolaan unit-unit layanan khusus sekolah yang efektif dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 31

2.13.1.3 2.13.1.3 Saya mengembangkan pengelolaan unit-unit layanan khusus sekolah yang efektif secara kontinyu dengan baik. B. Sedikit 2.14 2.14.1 2.14.1.1 2.14.1.1 Mengelola sistem informasi sekolah/ madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan Kepala sekolah/ madrasah mampu mengelola sistem informasi sekolah/ madrasah dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan dalam bentuk: mampu mengembangkan sistem informasi mampu menggunakan sumber-sumber data pengembangan sistem informasi (data based) sekolah yang efektif dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 32

2.14.1.2 2.14.1.2 kepemimpinan di sekolah dalam hal pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang saya dapatkan dalam pelaksanaan tugas-tugas sekolah sehari-hari dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.14.1.3 2.14.1.3 Saya mengelola sistem informasi yang bisa mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan yang tepat secara kontinyu dengan baik di sekolah/madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 2.14.2 2.14.2.1 2.14.2.1 Kepala sekolah mampu mengambil keputusan secara terampil. cara-cara mengambil keputusan secara terampil berdasarkan informasi yang akurat dan mutakhir. A. Tidak B. Sedikit C. Cukup D. Memahami sepenuhnya 33

2.14.2.2 2.14.2.2 Saya pengambilan keputusan secara terampil berdasarkan informasi yang akurat dan mutakhir. B. Sedikit. 2.15 2.15.1 2.15.1.1 2.15.1.1 Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/ madrasah Kepala sekolah/ madrasah mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolah/ madrasah dalam bentuk: menyediakan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan membina guru dan staf memanfaatkan teknologi dan informasi pentingnya program/penyediaan fasilitas teknologi untuk memperluas akses informasi bagi seluruh warga sekolah, misalnya telepon, komputer, internet, dan sejenisnya yang tepat dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 34

2.15.1.2 2.15.1.2 program/pembinaan terhadap guru dan tenaga administrasi sekolah agar mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi yang efektif dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.15.1.3 2.15.1.3 program pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang proses pembelajaran atau manajemen sekolah, misalnya melalui ICT, internet, dan sejenisnya yang efektif dengan baik. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 2.15.1.4 2.15.1.4 Saya memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen yang efektif dengan baik di sekolah/madrasah yang saya pimpin. B. Sedikit 35

2.15.1.5 2.15.1.5 Saya menyediakan para staff sekolah akses dalam penggunaan informasi dan SIM yang efektif dan baik B. Sedikit 2.16 2.16.1 2.16.1.1 2.16.1.1 Melakukan MONEV secara terencana dan sistematis. Kepala sekolah/ madrasah mampu monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah/ madrasah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya dalam bentuk kegiatan: 1. Melaksanakan MONEV 2. Menyusun laporan MONEV 3. Menindaklanjuti hasil MONEV program MONEV terhadap semua program kegiatan di sekolah dengan terencana dan sistematis. A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa 36

2.16.1.2 2.16.1.2 Saya melaksanakan MONEV secara terencana dan sistematis. A. Kurang terencana dan kurang sistematis. B. Terencana dan kurang sistematis. C. Kurang terencana dan sistematis. D. Terencana dan sistematis. 2.16.1.3 2.16.1.3 Saya menyusun laporan MONEV secara sistematik. A. Belum menyusun laporan B. Sudah menyusun tapi belum tahu sistematik atau tidak C. Sudah menyusun laporan MONEV agak sistematik D. Sudah menyusun laporan MONEV secara sistematik 2.16.1.4 2.16.1.4 Saya menindaklanjuti hasil MONEV. A. Belum ditindaklanjuti B. Sebagian kecil ditindaklanjuti C. Sebagian besar ditindaklanjuti D. Seluruhnya ditindaklanjuti 37

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 3. 3.1 3.1.1 3.1.1.1 3.1.1.1 Kewirausahaan Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/ madrasah. Kepala sekolah/madrasah dan mampu menerapkan programprogram yang inovatif untuk meningkatkan keefektifan sekolah berupa pembaharuan di bidang: kurikulum dan pengajaran, sarana prasarana, humas kesiswaan, atau bidang garapan sekolah lainnya pengembangan dan penerapan programprogram yang inovatif di bidang kurikulum dan pengajaran, sarana prasarana, humas kesiswaan, atau bidang garapan sekolah lainnya yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah. A. Tidak B. Kurang C. Memahami D. Sangat 3.1.1.2 3.1.1.2 Saya menerapkan program-program yang inovatif di bidang kurikulum dan pengajaran, sarana prasarana, humas kesiswaan, atau bidang garapan sekolah lainnya yang bisa meningkatkan keefektifan sekolah. A. Tidak mampu B. Kurang mampu C. Mampu D. Sangat mampu 38

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 3.1.2 3.1.2.1 3.1.2.1 Kepala sekolah memiliki kreatifitas tinggi yang terlihat dari gagasan, produk, pelayanan, usaha, mode atau model baru yang dihasilkan dan perilaku yang diperankan kepala sekolah kelompok dan organisasi Saya mengembangkan gagasan untuk menghasilkan produk, pelayanan, usaha, mode atau model baru B. Jarang D. Selalu 3.1.2.2 3.1.2.2 Saya mengambil peran dalam merealisasikan gagasan baru di sekolah yang saya pimpin. A. Tidak berperan B. Kurang berperan C. Cukup berperan D. Sangat berperan 3.2 3.2.1 3.2.1.1 3.2.1.1 Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif Kepala sekolah/ madrasah secara konsisten mampu mengembangkan dan menerapkan programprogram pembelajaran sampai berhasil mencapai tujuan. Saya mengembangkan program-program pembelajaran sampai berhasil mencapai tujuan. B. Jarang D. Selalu 39

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 3.2.1.2 3.2.1.2 Saya menerapkan program-program pembelajaran sampai berhasil mencapai tujuan. B. Jarang D. Selalu 3.3 3.3.1 3.3.1.1 3.3.1.1 Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/ madrasah Kepala sekolah memiliki kemauan yang tinggi untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah/madrasah Saya memiliki kemauan dan semangat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin sekolah/ madrasah. B. Jarang D. Selalu 3.3.1.2 3.3.1.2 Saya memiliki kemauan dan semangat untuk mencapai kesuksesan dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/ madrasah. B. Jarang D. Selalu 40

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 3.4 3.4.1 3.4.1.1 3.4.1.1 Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/ madrasah Kepala sekolah/ madrasah mampu menginternalisasikan jiwa wirausaha di kehidupan nyata berupa: optimisme pantang menyerah berpikir alternatif Saya optimis mencapai keberhasilan di sekolah yang saya pimpin. 3.4.1.2 Saya pantang menyerah dalam menghadapi hambatan atau kendala untuk mengembangkan sekolah yang saya pimpin. B. Jarang D. Selalu 3.4.1.2 B. Jarang D. Selalu 3.4.1.3 3.4.1.3 Saya menemukan alternatif terbaik dalam menghadapi hambatan atau kendala di sekolah yang saya pimpin. B. Jarang C. Kadang D. Selalu 41

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 3.5 3.5.1 3.5.1.1 3.5.1.1 Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/ jasa sekolah/ madrasah sebagai sumber belajar peserta didik. Kepala sekolah/madrasah menginternalisasikan jiwa wirausaha di kehidupan nyata berupa: pengembangan unit usaha pengelolaan unit usaha pemanfaatan unit usaha sebagai sumber belajar mengembangkan unitunit usaha sekolah, seperti koperasi siswa, kantin sekolah, dan sejenisnya di sekolah yang saya pimpin. 3.5.1.2 menggerakkan dan melibatkan siswa dalam pengelolaan unit-unit usaha di sekolah yang saya pimpin. A. Tidak mampu B. Kurang mampu C. Mampu D. Sangat mampu 3.5.1.2 A. Tidak mampu B. Kurang mampu C. Mampu D. Sangat mampu 3.5.1.3 3.5.1.3 menjadikan unit usaha sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa di sekolah yang saya pimpin. A. Tidak mampu B. Kurang mampu C. Mampu D. Sangat mampu 3.5.2 3.5.2.1 3.5.2.1 Kepala sekolah memiliki keberanian mengambil risiko Saya berani mengambil resiko terhadap apa yang saya lakukan B. Jarang D. Selalu 42

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 4.Kompetensi Supervisi 4.1 Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru 4.1.1 Kepala sekolah/ madrasah mampu merencanakan supervisi bagi semua guru di sekolah/ madrasah 4.1.1.1 penyusunan program supervisi di sekolah yang saya pimpin dengan baik. 4.1.1.1 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa D. Memahami secara mendetil 4.1.2 Kepala sekolah/ madrasah mampu memfasilitasi semua guru untuk ikut serta dalam supervisi akademik. 4.1.2.1 Saya membuat program supervisi yang efektif bagi pembelajaran guruguru di kelas. 4.1.2.1 B. Sedikit 4.2 Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat 4.2.1 Kepala sekolah/ madrasah ikut serta di dalam kegiatan supervisi untuk meningkatkan kapasitas profesional para guru. 4.2.1.1 kaitan yang jelas antara hasil dari supervisi para guru dengan perencanaan pengembangan karir dengan rencana pengembangan keprofesian para guru. 4.2.1.1 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa D. Memahami secara mendetil 43

ALTERNATIF PENERAPAN BUKTI PRAKTIK YANG 4.2.1.2 Saya memberikan kontribusi penting untuk bisa memastikan adanya hubungan yang jelas antara hasil supervisi dan peningkatan kapasitas serta pengembangan keprofesian para guru dan staf di dalam konteks sekolah/ madrasah. 4.2.1.2 B. Sedikit 4.3 Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru 4.3.1 Kepala sekolah / madrasah mampu menindaklanjuti hasil supervisi bagi semua guru di sekolah/ madrasah. 4.3.1.1 program tindak lanjut supervisi di sekolah yang saya pimpin dengan baik. 4.3.1.1 A. Tidak B. Sedikit C. Beberapa D. Memahami secara mendetil 4.3.2 Kepala sekolah/ madrasah mampu memfasilitasi semua guru untuk menindaklanjuti hasil supervisi akademik yang dilakukan. 4.3.2.1 Saya membuat program tindak lanjut supervisi yang efektif bagi pembelajaran guru-guru di kelas. 4.3.2.1 B. Sedikit 44

BUKTI PRAKTIK YANG 5. Sosial 5.1 5.1.1 5.1.1.1 5.1.1.1 Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah Kepala sekolah/madrasah mendorong semua bagian dan kelompok yang ada di dalam masyarakat agar bisa berpartisipasi dan memberikan kontribusi terhadap program dan kegiatan sekolah/madrasah secara individu atau kelompok. Saya kerja sama antara pihak sekolah/madrasah dengan pihak lain, baik secara individu atau kelompok untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah secara kontinyu B. Sedikit 5.1.1.2 5.1.1.2 Saya mengadakan perjanjian kerja sama dengan institusi lain, baik swasta maupun pemerintah, untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah. mengadakan B. Sedikit mengadakan mengadakan mengadakan 45

BUKTI PRAKTIK YANG 5.1.2 5.1.2.1 5.1.2.1 Kepala sekolah/madrasah memastikan bahwa rencana dan program sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Saya penyesuaian program dan kegiatan sekolah/ madrasah agar memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar sekolah B. Sedikit 5.2 5.2.1 5.2.1.1 5.2.1.1 Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan Kepala sekolah/madrasah secara aktif ikut serta dalam kegiatan dan program di dalam masyarakat berupa: pengabdian kepada masyarakat kegiatan sosial Saya mengadakan kegiatan penyuluhan, pembimbingan dan pelatihan atau kegiatan pengabdian lainnya pada masyarakat sekitar. mengadakan B. Sedikit mengadakan mengadakan mengadakan 5.2.1.2 5.2.1.2 Saya menggerakkan warga sekolah untuk kegiatan-kegiatan sosial, misalnya kerja bakti, bakti sosial, dan sejenisnya di dalam masyarakat. menggerakkan B. Sedikit menggerakkan menggerakkan menggerakkan 46

BUKTI PRAKTIK YANG 5.3 5.3.1 5.3.1.1 5.3.1.1 Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain Kepala sekolah/madrasah secara pro aktif mengambil inisiatif menggalang kepekaan sosial warga sekolah/ madrasah membantu anggota masyarakat yang sedang tertimpa bencana/musibah berupa: bantuan barang atau uang bantuan tenaga Saya menggalang bantuan berupa pakaian bekas, uang, makanan, dan lainlain dari semua warga sekolah untuk meringankan penderitaan masyarakat yang sedang tertimpa bencana/musibah. menggalang B. Sedikit menggalang menggalang menggalang 5.3.1.2 5.3.1.2 Saya menggalang bantuan tenaga, pikiran, dan lainlain dari semua warga sekolah untuk membantu masyarakat yang sedang tertimpa bencana/musibah. menggalang B. Sedikit menggalang menggalang menggalang 47