BAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DATA 4.1 PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI SETIAP MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PROSES INJECTION MOULDING UNTUK EFISIENSI ENERGI SKRIPSI MAMAN ABDUROKHMAN

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

PROSES PEMBUATAN PRODUK BERBAHAN PLASTIK DENGAN JENIS MATERIAL HDPE UNTUK TUTUP GALON AIR MINERAL DI PT. DYNAPLAST

PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350

PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING INK EJECT PADA PT. TECHNO INDONESIA

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri semakin maju sejalan dengan laju

BAB I PENDAHULUAN. Suku cadang merupakan salah satu bagian penting untuk menunjang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

Analisa Pengaruh Parameter Proses Injection Moulding Terhadap Berat Produk Cap Lem Fox Menggunakan Metode Taguchi

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)

Gambar 1.1 Perkiraan kebutuhan energi final nasional (Outlook Energi Indonesia, BPPT 2012)

TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PRES MOLD KARET ALAM UNTUK KOMPONEN SEPEDA MOTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian injection molding adalah proses pembentukan

Audit Energi Listrik Pada Empat Mesin Injeksi Utama di PT MMM

Tugas Akhir. Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda) Untuk Proses Injection Molding. Oleh : FIRMAN WAHYUDI

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

3. Uraikan & jelaskan perbedaan yang mendasar antara teknik pressing & sintering konvensional dengan teknik pressing & sintering modern.

BAB I PENDAHULUAN. utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis. (Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari- hari mulai sektor medis, kelistrikan, rumah tangga,

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

Minimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah. Masalah yang paling utama dalam membuat produk plastik dalam bidang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Plastik sangat penting dalam kehidupan sehari hari, alasanya begitu luasnya penggunaan plastik secara industri

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

Pengaruh Temperatur Media Pendingin dan Circle Time terhadap Defect Crack Line pada Produk SP 04 Haemonetics

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya persaingan di pasar global yang amat pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PENGUMPULAN DATA

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

BAB II LANDASAN TEORI

Metal Casting Processes. Teknik Pembentukan Material

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI

BAB I PENDAHULUAN. DKI Jakarta. Beberapa gedung bertingkat, pabrik, rumah sakit, perkantoran,

BAB I PENDAHULUAN. pertengahan 1980-an, teknologi pencetakan tiga dimensi (3D) yang. mencetak benda dengan mengandalkan ekstrusi termoplastik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendinginan dapat didefinisikan sebagai proses menghilangkan panas dari sebuah

BAB IV STANDART OPERASI PROSEDUR

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu penerangan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

BAB I PENDAHULUAN I-1

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING

BAB I PENDAHULUAN. perlu dapat perhatian khusus baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional

OPTIMASI WAKTU SIKLUS PEMBUATAN KURSI DENGAN PROSES INJECTION MOLDING

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik yang tersedia di Indonesia saat ini belumlah mencukupi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

BAB I PENDAHULUAN. proses pengelasan. Pada proses pengelasan terdapat berbagai jenis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sumber daya energi sangatlah penting, kelangkaan sumber daya energi dan cadangan sumber daya yang semakin terbatas membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan energi menjadi problem besar yang perlu ditangani secara serius. Di Indonesia sendiri krisis energi telah menjadi perhatian serius banyak pihak, termasuk dalam hal ini kementrian energi dan sumber daya minerial yang terus mendorong adanya usaha penghematan dan efisiensi energi hingga diterbitkannya peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi. Konsumsi energi industri yang di analisa berkaitan dengan konsumsi energi pada proses injection molding yang membutuhkan energi yang cukup besar pada mesin produksinya. Injection molding sendiri merupakan salah satu teknik pada industri manufaktur untuk mencetak material dari berbagai bahan thermoplastik. Injection molding merupakan proses produksi yang cenderung digunakan dalam menghasilkan atau memproses komponen-komponen plastik dan berbentuk rumit, dimana biaya yang lebih murah jika di bandingkan dengan menggunakan metode-metode lain yang biasa digunakan. Proses ini terdiri dari bahan thermoplastik yang dihaluskan kemudian 1

dipanaskan sampai mencair, kemudian lelehan plastik disuntikan kedalam cetakan baja, kemudian plastik tersebut akan mendingin dan memadat. Pada industri manufactur yang bergerak di bidang pencetakan plastik seperti sparepart automotif maupun sparepart elektronik yang berbahan dasar plastik, penggunaan mesin injeksi plastik tak dapat dihindari lagi dan merupakan mesin yang paling diutamakan pada proses produksi yang membutuhkan energi paling besar, kebutuhan energi yang berkaitan dengan injection molding diantaranya meliputi proses, Mold close, inject, holding, cooling, charging dan eject ke enam siklus tersebut sangat berpengaruh terhadap proses injection, hasil produk dan kecepatan produksi (cycle time). Setelah ukuran mesin yang sesuai untuk cetakan part tertentu telah ditetapkan, waktu siklus pencetakan berikutnya dapat diperkirakan, estimasi ini sangat penting dalam setiap pertimbangan dalam merancang part atau pemilihan polimer siklus pencetakan dapat secara efektif dibagi menjadi dua waktu pengisian (injection time) dan waktu pendinginan (cooling time). Dalam penelitian ini, di kaji injection time dan cooling time sehingga mendapatkan performa yang optimal dari proses produksi mesin injection molding dimana konsumsi energi yang digunakan dapat mencapai efisiensi energi. Sistem managemen energi yang ditetapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan usaha menekan konsumsi energi dan menerapkan perilaku yang tepat pada mesin produksi terutama pada bagian motor yang merupakan komponen yang paling banyak mengkonsumsi energi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Seberapa lama waktu injection time dan cooling time agar terjadi peluang penghematan konsumsi energi pada proses Injection molding. 2

2. Bagaimana mencari peluang penghematan konsumsi energi dari sistem yang sudah ada di industri. 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk Menganalisa waktu injection time dan cooling time pada proses injection molding. 2. Menganalisa besarnya penghematan konsumsi energi setelah dilakukan perubahan pada injction time dan cooling time. 1.4 Batasan Masalah Agar Pembahasan tugas akhir ini tidak menyimpang dari masalah lainnya maka penulis membuat batasan-batasan sebagai berikut : 1. Mesin injection Moulding yang coba di analisa secara lebih mendalam adalah jenis mesin Toshiba IS 850GTW, Toshiba IS 650GT-V21, serta IS 350GC. 2. Proses produksi yang di analisa di motor mesin hidraulicnya meliputi arus listrik dan cycle time untuk satu jenis produksi pada mold close, inject, holding, cooling, charging dan eject. 3. Perlakuan material terhadap temperatur adalah material yang diproduksi pada jenis mesin diatas, Poly Propolyne (PP), ABS dan Nylon 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan yaitu meliputi : 1. Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan semua bahan yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal sbagai referensi penelitian. 3

2. Studi kasus, yaitu di lakukan dengan cara turun langsung ke lapangan dengan melakukan pendataan, penelitian, pengujian, dan pengamatan di PT Yasunli Abadi Utama Plastik Plan I. 3. Asistensi, yaitu melakukan bimbingan langsung kepada dosen pembimbing yang telah di tentukan oleh pihak ketua prodi mesin. 4. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara atau tanya jawab kepada pihak terkait dan bisa membantu terhadap proses pembuatan tugas akhir ini. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam bab akhir ini terdiri dari 5 bab sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang penulisan perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendasari penelitian ini. Dasar teori meliputi: dasar teori tentang proses injection moulding, material injection moulding dan rekomendasi penambahan alat hemat energi. BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada Bab ini berisikan tentang komposisi dan spesifikasi mesin, material produksi, konsumsi energi mesin injeksi serta pengolahan data arus listrik, cycle time dan perlakuan material pada literatur dan data yang di dapatkan di industri 4

BAB IV BASIL DAN ANALISA Pada Bab ini berisi tentang hasil yang di peroleh dari proses pengujian, perbandingan konsumsi energi setiap mesin, kondisi saat injection time, cooling time, serta temperatur ejection dan beberapa rekomendasi penghematan energi yang dapat di lakukan dari hasil perhitungan yang didapat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisa dari penelitian. DAFTAR PUSTAKA 5