BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanah yang subur, yang merupakan sumber daya alam yang sangat berharga bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti pembangunan harus dilaksanakan secara merata untuk segenap. unggulan yang berlangsung secara terus-menerus.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 4 Tahun 2007 Seri E Nomor 4 Tahun 2007 NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN JASA LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata saat ini membawa pengaruh positif bagi masyarakat yaitu meningkatnya taraf

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. proses untuk menarik wisatawan dan pengunjung lainnya (McIntosh : 4, 1972). Kepariwisataan

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini terdapat empat komponen yaitu latar belakang yang berisi halhal

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 5 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah berwenang untuk mengatur sendiri urusan pemerintahan menurut azas otonomi

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa: Negara Indonesia ialah

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyak lagi. Gelar kota pariwisata dapat diraih karena memang

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG E N E R G I

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia dan melebihi perkembangan pariwisata dunia

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan jumlah pulau sebanyak yang dikelilingi oleh laut seluas 7,7

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menikmati suatu obyek dan daya tarik wisata secara sukarela, meskipun hal

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan zaman belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

I. UMUM. Sejalan...

I. PENDAHULUAN. keindahan panorama alam, keanekaragaman flora dan fauna, keragaman etnis

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan pariwisata dalam pembangunan Negara pada garis besarnya berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi sosial (penciptaan lapangan kerja), dan segi-segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayaan kita kepada wisatawan-wisatawan asing). Ketiga segi tersebut tidak saja berlaku bagi wisatawan-wisatawan asing, tetapi juga untuk wisatawan-wisatawan domestik yang kian meningkat peranannya). Pariwisata tidak berbeda dari sektor ekonomi lainnya misalnya industri, dagang, atau transport, maksudnya ialah bahwa pariwisata dalam proses perkembangannya juga mempunyai pengaruh dalam bidang sosial dan budaya. Tidak hanya pariwisata internasional yang memberi pengaruh itu. Pariwisata dalam negeripun mempunyai pengaruh kebudayaan, Lebih-lebih kalau diingat bahwa melalui saluran pariwisata terjadi perjumpaan antara bermacam-macam kebudayaan yang ada pada tiap-tiap suku bangsa di wilayah Indonesia. Meskipun demikian harus diakui, bahwa pengaruh pada kebudayaan di dalam masyarakat Indonesia lebih kuat datangnya dari pariwisata internasional dibandingkan dengan pengaruh yang datang dari pariwisata dalam negeri. Yang demikian itu sebagian besar terjadi karena kekuatan ekonomi pariwisata internasional yang relatif lebih besar dan perhatian mereka yang lebih besar pula terhadap unsur-unsur kebudayaan Indonesia kita yang dianggap eksotik. 1

2 Pengeluaran-pengeluaran para wisatawan memang meningkatkan pendapatan penduduk setempat. Peningkatan pendapatan itu bisa menimbulkan akibat yang negatif. Pengembangan daerah pariwisata bisa menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap kebudayaan masyarakat setempat. Positif, jika pengembangannya itu merangsang perhatian lebih besar terhadap nilainilai budaya mereka sendiri. Negatif jika pengembangan tadi melunturkan nilai-nilai budaya yang sudah ada karena penduduknya lebih terangsang untuk mengadopsi nilai-nilai budaya asing tanpa menghayati esensinya. Kepariwisataan juga dimaksudkan untuk meningkatkan nasib manusia di daerah-daerah dimana pelbagai industri jasa dapat ditawarkan dan diperdagangkan (James J:54-55). Tuhan yang Maha Esa telah menganugerahi bangsa Indonesia kekayaan berupa sumber daya yang terdiri atas sumber daya manusia,sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan. Sumber daya alam dan buatan dapat dijadikan objek dan daya tarik wisata berupa keadaan alam, flora, dan fauna, hasil karya manusia, serta peninggalan sejarah dan budaya yang merupakan modal bagi pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di Indonesia. Modal tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal melalui penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan objek dan daya tarik wisata di Indonesia, serta memupuk rasa

3 cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Untuk mencapai keberhasilan penyelenggaraan kepariwisataan dimaksud, diperlukan langkahlangkah yang serasi antara semua pihak yang terkait, baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga terwujud keterpaduan lintas sektoral (Harvarindo:1999). Secara administrasi, pulau Lombok terdiri dari 4 pemerintahan kabupaten dan satu pemerintahan kota yaitu kabupaten Lombok barat, kabupaten Lombok Tengah, kabupaten Lombok Timur, kabupaten Lombok Utara dan kota Mataram. Pulau Lombok merupakan pulau yang memiliki banyak daerah wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Namun karena kurangnya promosi membuat daerah wisata yang ada di pulau Lombok jarang dikenaloleh para wisatawan. Pulau Lombok dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan pantainya dan pulau kecilnya (yang disebut dengan Gili) oleh para wisatawan. Keberadaan daerah wisata ni memberikan pengaruh bagi masyarakat sekitar, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Di pulau Lombok ada beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan, salah satu diantaranya adalah pantai Senggigi yang ada di wilayah Lombok Barat dan pantai Kuta di Lombok Tengah. Kedua pantai ini ramai akan pengunjung karena keindahan pantainya. (Irianto:2011) Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten di propinsi Nusa Tenggara Barat yang keadaan geografisnya menguntungkan. Pandangan alamnya yang indah, tanah yang subur, serta cadangan air yang melimpah menjadi potensi yang dimanfaatkan dengan baik oleh kabupaten ini. Secara

4 geografis, kabupaten ini berada di 115,46-116,20 bujur timur, dan 8,25-8,55 lintang selatan. Dengan luas wilayah sebesar 1.053,92 km persegi. Sebelah utaranya berbatasan dengan kabupaten Lombok Utara, sedangkan sebelah selatannya berbatasan dengan samudera Indonesia. Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan di kabupaten Lombok Barat. Keadaan alam yang indah dan masih alami menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun asing. Banyak jenis objek wisata yang dimiliki oleh kabupaten Lombok barat, seperti pantai, taman pantai, hutan, peninggalan sejarah, air terjun dan sebagainya. (Lombok Barat dalam angka tahun 2012). Dimana dari objek wisata tersebut akan membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat setempat, baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Khususnya wisata pantai Senggigi yang ada di desa Senggigi Kecamatan Batu Layar di Kabupaten Lombok Barat. Kawasan wisata pantai senggigi merupakan kawasan yang paling banyak jumlah pengunjungnya yaitu sebanyak 429.343 orang, baik pengunjung Mancanegara maupun Nusantara (Dinas Pariwisata Lombok Barat Tahun 2014). Dari adanya pengembangan wisata pantai Senggigi tersebut dapat menggerakkan kegiatan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. B. Rumusan Masalah Banyaknya objek wisata yang ada di Lombok Barat khususnya kawasan wisata pantai Senggigi, diharapkan akan berdampak kepada aktivitas masyarakat khususnya aspek ekonomi. Penelitian ini merumuskan masalah terkait dengan dampak pengembangan objek wisata terhadap kegiatan ekonomi masyarakat dengan mengambil masalah sebagai berikut:

5 1. Apakah pengembangan wisata pantai Senggigi mampu memperbaiki akses bagi masyarakat sekitar? 2. Bagaimana perubahan fungsi lahan di sekitar pantai Senggigi? 3. Kesempatan kerja apa saja yang tercipta sebagai dampak pengembangan wisata pantai Senggigi? 4. Secara keseluruhan, pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi, apakah berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat? C. Tujuan Penelitian Dilihat dari rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan berbagai perbaikan akses oleh masyarakat sebagai dampak positif pengembangan wisata pantai Senggigi. 2. Mengidentifikasi berbagai alih fungsi lahan di wilayah sekitar pengembangan wisata pantai senggigi. 3. Mendiskripsikan dampak pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi terhadap terciptanya kesempatan kerja. 4. Mendiskripsikan dampak nyata pengembangan kawasan wisata pantai Senggigi terhadap pendapatan masyarakat. D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian Manfaat dan kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan pengembangan pariwisata

6 dengan memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengelola dan tetap melestarikan kawasan pariwisata pantai Senggigi. 2. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan memberikan informasi bagi masyarakat dalam merespon kebijakan pengembangan kepariwisataan di daerahnya dengan mengacu kepada keberhasilan / keunggulan di daerah lain. 3. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan sebagai referensi dalam bagian pengembangan wisata di berbagai wilayah di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan tambahan informasi bagi peneli selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.