Metrologi dan Peralatan Bengkel

dokumen-dokumen yang mirip
Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 3 : Cara uji kendaraan bermotor kategori L Pada kondisi idle SNI

Emisi gas buang Sumber bergerak Bagian 1 : Cara uji kendaraan bermotor kategori M, N, dan O berpenggerak penyalaan cetus api pada kondisi idle

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

ALAT UKUR & SST (Special Service Tools)

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

: Memelihara/servis engine dan komponen-komponenya(engine. (Engine Tune Up)

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA

BAB III METODE PELAKSANAAN. Yamaha Mio di Laboratorium, Program Vokasi Universitas Muhammadiyah

3.1 opasitas perbandingan tingkat penyerapan cahaya oleh asap yang dinyatakan dalam satuan persen

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2 Engine stand dan mesin ATV Toyoco G16ADP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosedur Pengetesan Injektor

A. KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI L B. KENDARAAN BERMOTOR KATEGORI M, N DAN O

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

AVOMETER 1 Pengertian AVO Meter Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA

Engine Tune Up Engine Conventional

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

(Mekanik, Pneumatik & Elektrik)

Tune Up Mesin Bensin TUNE UP MOTOR BENSIN

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI

D. LANGKAH KERJA a. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder


BAB II LANDASAN TEORI

No. Nama Komponen Fungsi

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB I V PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Membongkar Dan Merakit Kembali Transmisi Manual

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR :13 TAHUN 2014 TENTANG PENGUJIAN AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

ECS (Engine Control System) TROOT024 B3

Gambar 4.1 mesin Vespa P150X. Gambar 4.2 stand mesin. 4.2 Hasil pemeriksaan komponen mesin VESPA P150X Hasil pemeriksaan karburator

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

LEMBAR KERJA SISWA TUNE UP MESIN 4 Tak 4 SILINDER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor

Bab III. Metodelogi Penelitian

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Observasi & Studi Literatur. Identifikasi Sistem. Mekanisme Katup. Pengujian Dynotest awal

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelang melakukan proses overhoul cylinder head berdasarkan standar dan

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

Teknik Sepeda Motor lanjut

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 05 TAHUN 2006 TENTANG AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG. Disusun Oleh: Muji Setiyo, ST, MT

Letak sensor EFI pada toyota Avanza dan Daihatsu Xenia tak sensor pada Avanza/ Xenia tak Sensor dan Injektor Mesin Avanza/xenia

III. METODOLOGI PENELITIAN

Selenoid valve 12 volt, suhu, torsi maksimum, daya maksimum, dan emisi gas buang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

AVOMETER PENGUKURAN LISTRIK : PUTU RUSDI ARIAWAN NIM : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

TUNE UP MESIN TOYOTA SERI 4K dan 5K

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Troubleshooting Sistem Pengapian Dan Pengisian Sepeda Motor. 1. Cara Kerja Sistem Pengapian Sepeda Motor Yamaha Mio

BAB III METODE PENGUJIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. berdasarkan prosedur yang telah di rencanakan sebelumnya. Dalam pengambilan data

Rangkaian Listrik. Modul Praktikum. A. AVO Meter

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Transkripsi:

Metrologi dan Peralatan Bengkel Muji Setiyo, ST, MT 2012 TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Alamat : Jl Mayjend Bambang Sugeng Km. 05 Mertoyudan Magelang 1 Telp (0293) 366945

Catatan perubahan : Edisi 1 September 2010 Edisi 2 September 2011 Edisi 3 September 2012 2

PENGANTAR Modul praktek ini dibuat sebagai panduan praktek mata kuliah Metrologi dan peralatan Bengkel. Modul ini bersifat umum, dan mengharuskan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pelaksanaannya ( Student Centered Learning). Modul praktek ini digunakan bersama sama dengan SOP (Manual Guide) dari setiap alat ukur yang digunakan. Modul ini berisi empat bab/ project : 1. Peralatan ukur elektrik 2. Peralatan ukur mekanis 3. Dial Gauge dan pneumatic gauge 4. Pengujian emisi kendaraan Dalam setiap bab terdiri dari jobsheet dan worksheet. Jobsheet merupakan petunjuk dan instruksi kerja, sedangkan worksheet adalah lembar isian pelaksanaan praktek yang dilampirkan dalam laporan praktek. Diharapkan setelah selesai praktek, mahasiswa mampu menggunakan peralatan ukur dan peralatan bengkel otomotif lainnya. Semoga bermanfaat. Magelang, September 2011 Acuan Dibuat Oleh Diperiksa dan Divalidasi 1. Kurikulum DIII Teknik Pengampu, Ketua Program Studi, Otomotif 2. Silabi Mata Kuliah Metrologi dan Peralatan Bengkel ( Muji Setiyo, MT ) NIK. 108306043 ( Saifudin, ST, M.Eng ) NIK. 017408179 3

DAFTAR ISI PERALATAN UKUR ELEKTRIK... 5 PERALATAN UKUR MECHANICAL... Error! Bookmark not defined. DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE... Error! Bookmark not defined. UJI EMISI KENDARAAN... 40 4

PROJECT 1 PERALATAN UKUR ELEKTRIK 5

JOBSHEET 1 ALAT UKUR ELEKTRIK (MULTI-METER) JOBSHEET A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan multimeter analog untuk mengukur Kontinuitas kabel penghubung dan nilai tahanan suatu kumparan. 2. Menggunakan multimeter digital untuk mengukur nilai tahanan suatu kumparan. 3. Menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan AC dan DC. 4. Menggunakan multimeter untuk mengukur arus listrik. 5. Mengkalibrasi multimeter. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan Multimeter merupakan alat ukur yang sensitif, kesalahan pemilihan selector pada saat pengukuran menyebabkan mutimeter rusak. Pastikan tidak ada intervensi tegangan pada saat mengukur tahanan suatu penghubung dan kumparan. 6

JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Media kerja : Saklar kombinasi Lampu / head lamp Relay Baterai Unit sepeda motor Peralatan kerja : Multimeter analog Multimeter digital Amper meter 2. Mengukur kontinuitas penghubung Instruksi kerja : 1) Ambil saklar kombinasi pada stand kelistrikan body 2) Lakukan identifikasi kabel kabel pada setiap posisi saklar menggunakan multimeter. Selector multimeter pada posisi Ohm ( Ω ). 3) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 3. Mengukur tahanan kumparan Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah kumparan ( misal: Relay ). 2) Ambil sebuah multimeter analog, pilih selector pada posisi Ohm ( Ω ). 3) Hubungkan test lead positif dan negatif ( Terminal positif dan negatif dapat dibalik ). 4) Pilih selector sesuai range pengukuran, kemudian lakukan kalibrasi sebelum pemakaian Ohmmeter (yang terdapat dalam multimeter), jarum penunjuk harus nol (0). Dalam pekerjaan 7

JOBSHEET ini, anda harus melakukan pengukuran tahanan dengan semua posisi selektor Ohm. Tujuan dari prosedur ini adalah supaya anda mampu menganalisa hubungan posisi selektor dengan beban tahanan yang diukur. 5) Baca nilai skala garis kemudian dikalikan bilangan selector = Hasil Ukur 6) Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 7) Dengan sebuah multimeter digital, bandingkan hasil pengukuran tahanan yang diukur. 4. Mengukur tegangan DC Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah sumber arus DC ( misal: Baterai). 2) Ambil sebuah multimeter analog, pilih selector posisi DC-V. 3) Pada pekerjaan ini, anda harus melakukan pengukuran tegangan baterai dengan posisi selector DC-V mulai dari skalator terbesar kemudian diturunkan sampai didapat hasil pengukuran yang teliti. 4) Pastikan pointer ( jarum ) pada posisi nol sebelum digunakan. 5) Hubungkan testlead positif pada terminal (+) baterai dan testlead negatif pada terminal (-) baterai. 6) Baca nilai skala garis ( pointer ) sesuai dengan range selektor. 7) Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 8) Dengan sebuah multimeter digital, bandingkan hasil pengukuran tegangan yang diukur. 8

JOBSHEET 5. Mengukur tegangan AC Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah sumber arus AC ( misal: alternator pada sepeda motor). 2) Hidupkan sepeda motor. 3) Ambil sebuah multimeter analog, pilih selector posisi AC-V. 4) Pada pekerjaan ini, anda harus melakukan pengukuran tegangan alternator dengan posisi selector AC-V mulai dari skalator terbesar kemudian diturunkan sampai didapat hasil pengukuran yang teliti. 5) Pastikan pointer ( jarum ) pada posisi nol sebelum digunakan. 6) Hubungkan testlead positif pada kabel output alternator ( soket ) dan testlead negative pada body sepeda motor. 7) Baca nilai skala garis ( pointer ) sesuai dengan range selektor. 8) Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 9) Dengan sebuah multimeter digital, bandingkan hasil pengukuran tegangan yang diukur. 6. Mengukur Arus DC Instruksi kerja : 1. Buat sebuah rangkaian listrik sederhana yang terdiri dari baterai, saklar, dan lampu. 2. Ambil sebuah amper meter analog. 3. Pasang amper meter pada rangkaian secara seri. 4. Hidupkan lampu dengan mengaktifkan saklar. 5. Baca hasil pengukuran arus dengan amper meter 6. Catat hasil pengukuran pada lembar kerja. 9

JOBSHEET D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 10

WORKSHEET WORKSHEET 1 ALAT UKUR ELEKTRIK A. Mempersiapkan media kerja dan peralatan 1. Media No Media yang digunakan Spesifikasi / Merk 1 2 3 4 5 6 2. Alat No peralatan yang digunakan 1 Multimeter analog 2 Multimeter digital 3 Amper meter Spesifikasi / Merk B. Mengukur kontinuitas kabel penghubung Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi saklar kombinasi 1 Tail (Lampu Kota) 2 Head Lamp (high) 3 Head Lamp (low) 4 Sign Kiri 5 Sign Kanan 6 Hazard Warna kabel terhubung 11

WORKSHEET C. Mengukur tahanan Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi skalator ( range selector ) 1 x 10 K 2 x 1 K 3 x 100 4 x 10 5 x 1 6 Hasil pengukuran Pada hasil pengukuran yang paling akurat, lakukan analisis posisi pointer dan posisi selector terhadap hasil pengukuran. Angka nominal sebelah kanan pointer Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kanan Nilai satu strip : : : Ω HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan Hasil pengukuran dengan multi meter digital ; Ω 12

WORKSHEET KESIMPULAN : D. Mengukur tegangan DC Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi skalator (range selector) 1 1000 2 500 3 250 4 100 5 50 6 10 Hasil pengukuran Pada hasil pengukuran yang paling akurat, lakukan analisis posisi pointer dan posisi selector terhadap hasil pengukuran. Angka nominal sebelah kiri pointer Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri Nilai satu strip HASIL PENGUKURAN Gambar Perhitungan : : : Volt Hasil pengukuran dengan multi meter digital ; Volt 13

WORKSHEET KESIMPULAN : E. Mengukur tegangan AC Media yang diukur : Posisi selector multimeter : OFF/Ω/ACV/DCV/DCmA/buzz No Posisi skalator (range selector) 1 1000 2 500 3 250 4 100 5 50 6 10 Hasil pengukuran Pada hasil pengukuran yang paling akurat, lakukan analisis posisi pointer dan posisi selector terhadap hasil pengukuran. Angka nominal sebelah kiri pointer Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri Nilai satu strip : : : Volt 14

WORKSHEET HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan Hasil pengukuran dengan multi meter digital ; Volt KESIMPULAN : F. Mengukur arus listrik 1. Alat yang digunakan : 2. Gambar rangkaian listrik : Ampermeter dipasang sebelum beban Amper meter dipasang setelah beban 15

WORKSHEET 3. Pembacaan hasil pengukuran dengan amper meter sebelum beban Angka nominal sebelah kiri pointer : Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri : Nilai satu strip : A HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan 4. Pembacaan hasil pengukuran dengan amper meter sebelum beban Angka nominal sebelah kiri pointer : Jumlah strip dari pointer ke angka nominal sebelah kiri : Nilai satu strip : A HASIL PENGUKURAN : Gambar Perhitungan Kesimpulan : 16

WORKSHEET Catatan tambahan : 17

JOBSHEET PROJECT 2 PERALATAN UKUR MECHANICAL 18

JOBSHEET JOBSHEET 2 ALAT UKUR MECHANICAL A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan vernier caliper, dial caliper, dan digital caliper untuk mengukur inner diameter, outer diameter, dan kedalaman/ ketinggian suatu work piece. 2. Menggunakan micrometer untuk mengukur diameter dan ketebalan work piece. 3. Menggunakan torque wrench untuk mengencangkan baut sesuai momen spesifikasi. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan Micrometer merupakan alat ukur yang sensitive, kesalahan dalam pengoperasian menyebabkan micrometer rusak. Posisi pengukuran mempengaruhi hasil pengukuran. 19

JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Media kerja : Work piece ( yang memenuhi untuk pengukuran diameter dalam, diameter luar, dan ketinggian ) Mesin mobil/ sepeda motor Feeler gauge Buku Pedoman Reparasi Peralatan kerja : Vernier caliper (0.05 mm d; 0.02 mm) Dial caliper Digital caliper Micrometer Torque wrench jarum Torque wrench klik 2. Mengukur outer diameter Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( missal : torak atau poros ) 2) Lakukan pengukuran diameter luar dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan work piece yang sama, ukur diameter luar dengan dial caliper. 4) Dengan work piece yang sama, ukur diameter luar dengan digital caliper. 5) Ambil sebuah micrometer dengan ukuran yang sesuai untuk work piece. 6) Lakukan calibrasi sebelum micrometer digunakan. 7) Ukur diameter luar work piece dengan micrometer. 8) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 20

JOBSHEET 3. Mengukur inner diameter Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( missal : siliner ) 2) Lakukan pengukuran diameter dalam dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan work piece yang sama, ukur diameter dalam dengan dial caliper. 4) Dengan work piece yang sama, ukur diameter dalam dengan digital caliper. 5) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 4. Mengukur ketinggian / kedalamanan Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( misal : lubang baut, dll ) 2) Lakukan pengukuran ketinggian/ kedalaman dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan work piece yang sama, ukur ketinggian/ kedalaman dengan dial caliper. 4) Dengan work piece yang sama, ukur ketinggian/ kedalaman dengan digital caliper. 5) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 5. Mengukur ketebalan feeler gauge Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah feeler gauge. 2) Lakukan pengukuran ketebalan feeler gauge dengan vernier caliper 0,05 mm dan 0,02 mm secara berurutan. 3) Dengan feeler yang sama, ukur diameter luar dengan dial caliper. 4) Dengan feeler yang sama, ukur diameter luar dengan digital caliper. 21

JOBSHEET 5) Ambil sebuah micrometer 0 25 mm 6) Lakukan calibrasi sebelum micrometer digunakan. 7) Ukur ketebalan feeler gauge dengan micrometer. 8) Catat hasil pekerjaan pada lembar kerja. 1. Mengencangkan baut dengan torque wrench Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah torque wrench jarum dan torque wrench model klik 2) Pilih 3 jenis baut pada mobil, mesin, atau sepeda motor. 3) Lihat momen pengencangan spesifikasi baut baut tersebut pada buku panduan reparasi/ manual book. 4) Kendorkan baut baut tersebut. 5) Kencangkan baut baut tersebut dengan torque wrench jarum. 6) Kendorkan kembali baut baut tersebut. 7) Stel torque wrench klik sesuai momen spesifikasi baut. 8) Kencangkan baut dengan torque wrench klik, sampai terdengan bunyi klik. D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 22

WORKSHEET WORKSHEET 2 ALAT UKUR MECHANICAL A. Mempersiapkan media kerja dan peralatan 1. Media No Media yang digunakan Spesifikasi/ komponen dari 1 2 3 4 5 6 2. Alat No peralatan yang digunakan 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0.02 3 Dial caliper 4 Digital Caliper 5 Micrometer 6 Torque wrench jarum 7 Torque wrench klik Spesifikasi/ Merk 23

WORKSHEET B. Mengukur outer diameter. Media yang diukur : 1. Pengukuran dengan vernier caliper 0,05 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol ( 0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 2. Pengukuran dengan vernier caliper 0,02 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol ( 0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 3. Pengukuran dengan DIAL CALIPER Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol ( 0) pada skala dial Lihat Skala dial, jumlah strip yang ditunjukkan pointer/ jarum = = HASIL PENGUKURAN = 4. Pengukuran dengan digital caliper HASIL PENGUKURAN =..mm 24

WORKSHEET 5. Pengukuran dengan micrometer Angka terakhir pada skala sleeve = Angka pada thimble yang segaris dengan sleeve = HASIL PENGUKURAN = Gambar pengukuran dengan micrometer Table hasil pengukuran diameter luar No Peralatan yang digunakan Hasil pembacaan/ pengukuran 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0,02 3 Dial caliper 4 Digital caliper 5 Micrometer Kesimpulan : 25

WORKSHEET C. Mengukur inner diameter. Media yang diukur : 1. Pengukuran dengan vernier caliper 0,05 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 2. Pengukuran dengan vernier caliper 0,02 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 3. Pengukuran dengan DIAL CALIPER Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala dial Lihat Skala dial, jumlah strip yang ditunjukkan pointer/ jarum = = HASIL PENGUKURAN = 4. Pengukuran dengan digital caliper HASIL PENGUKURAN =..mm 26

WORKSHEET Table hasil pengukuran diameter dalam No Peralatan yang digunakan Hasil pembacaan/ pengukuran 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0,02 3 Dial caliper 4 Digital caliper Kesimpulan : D. Mengukur kedalaman/ ketinggian work piece. Media yang diukur : 1. Pengukuran dengan vernier caliper 0,05 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 2. Pengukuran dengan vernier caliper 0,02 mm Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala Nonius Lihat Skala utama dan skala nonius yang segaris, hitung skala noniusnya = = HASIL PENGUKURAN = 27

WORKSHEET 3. Pengukuran dengan DIAL CALIPER Angka terakhir pada skala utama, sebelum Nol (0) pada skala dial Lihat Skala dial, jumlah strip yang ditunjukkan pointer/ jarum = = HASIL PENGUKURAN = 4. Pengukuran dengan digital caliper HASIL PENGUKURAN =..mm Table hasil pengukuran kedalaman/ketinggian No Peralatan yang digunakan Hasil pembacaan/ pengukuran 1 Vernier caliper 0,05 2 Vernier caliper 0,02 3 Dial caliper 4 Digital caliper Kesimpulan : 28

WORKSHEET E. Mengukur ketebalan feeler gauge No 1 2 3 4 5 Table hasil pengukuran ketebelan feeler gauge Ketebalan feeler gauge Hasil pembacaan/ pengukuran VC 0,05 VC 0,02 Dial Digital Mirometer Kesimpulan : F. Menggunakan torque wrench No Baut yang dikencangkan Momen spesifikasi 1 2 3 Prosedur pengunaan 29

WORKSHEET Catatan tambahan : 30

PROJECT 3 DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE 31

JOBSHEET 3 DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE JOBSHEET A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan Dial Test Indicator ( DTI ) untuk menganalisa kebulatan dan keolengan suatu benda/ komponen. 2. Menggunakan Cilinder Bore Gauge untuk mengukur diameter silinder. 3. Menggunakan pressure gauge untuk mengukur tekanan. 4. Menggunakan vacuum tester untuk mengukur kevakuman. 5. Menggunakan hydrometer untuk mengukur berat jenis cairan.. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan Dial gauge merupakan alat ukur yang sensitive, kesalahan posisi penempatan bidang sentuh antara benda yang diukur dengan dial gauge akan mempengaruhi hasil pengukuran. Pastikan kerapatan pemasangan pressure gauge / vacuum tester untuk menjamin kebenaran hasil pengukuran. 32

JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : Media kerja : Engine stand Poros Blok silinder Baterai Air Peralatan kerja : CiLinder Bore Gauge DTI dan V blok Pressure gauge Vacuum tester Hydro meter Vernier caliper & micrometer 2. Mengukur diameter silinder Instruksi kerja : 1) Dengan sebuah vernier caliper, ukur diameter silinder. (prosedur ini dilakukan untuk memilih ukuran cylinder bore gauge yang sesuai ). 2) Lakukan pengesetan Cilinder Bore Gauge sesuai dengan hasil pengukuran vernier caliper. 3) Dengan sebuah micrometer, lakukan kalibrasi terhadap Cilinder Bore gauge. 4) Ukur diameter silinder dengan cylinder bore gauge. 5) Catat hasil pengukuran. 3. Mengukur ketidakbulatan ( Un-Cylindrical ) Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah work piece ( misal: piston atau poros ). 2) Pasangkan komponen / workpiece tepat diatas V blok. 3) Pasang DTI diatas workpiece. 33

JOBSHEET 4) Putar work piese secara perlahan dan amati pergerakan jarum DTI. (penjumlahan terhadap penyimpangan maksimal merupakan hasil pengukuran ketidakbulatan ) 4. Mengukur keolengan poros Instruksi kerja : 1) Letakkan sebuah poros diatas dua V blok. 2) Pasang DTI tepat diatengah tengah poros, set posisi nol. 3) Putar poros secara perlahan sampai 360 deratat. 4) Amati penyimpangan jarum. ( penjumlahan penyimpangan jarum dial gauge kemudian dibagi dua merupakan hasil pengukuran keolengan suatu poros ). 5. Mengukur tekanan / pressure Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah pressure gauge / compression tester. 2) Lepaskan satu busi pada unit mesin. 3) Pasang pressure gauge/ compression tester pada lubang busi. 4) start mesin dengan posisi katup gas terbuka penuh. 5) Baca hasil pengukuran tekanan kompresi. 6. Mengukur kevacuman Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah vacuum tester. 2) Lepaskan satu selang vacuum pada intake manifold. 3) Pasang vacuum tester pada intake manifold. 4) Hidupkan mesin, baca tingkat kevakuman intake manifold pada saat mesin stasioner dan pada saat putaran menengah. 34

JOBSHEET 7. Mengukur berat jenis cairan Instruksi kerja : 1) Ambil sebuah hydro meter. 2) Lakukan kalibrasi hydrometer dengan air murni. Berat jenis air murni pada suhu kamar adalah 1 kg/ liter. 3) Dengan hydrometer yang sudah dikalibrasi, ukurlah berat jenis cairan baterai. D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 35

WORKSHEET 3 DIAL GAUGE DAN PNEUMATIC GAUGE WORKSHEET A. Mempersiapkan media kerja dan peralatan 1. Media No Media yang digunakan Spesifikasi / Merk 1 2 3 4 5 6 2. Alat No peralatan yang digunakan 1 2 3 4 5 6 Spesifikasi / Merk B. Mengukur diameter silinder dengan CBG Media yang diukur : No Prosedur Hasil 1 Pengukuran kasar dengan vernier caliper mm 2 Ukuran Cilinder Bore Gauge yang dipilih mm 3 Pengesetan micrometer mm 4 Penyimpangan jarum gauge dari posisi nol Strip 36

WORKSHEET Analisis hasil pembacaan Cilinder Bore Gauge (perhitungan) : HASIL PENGUKURAN DIAMETER SILINDER : mm C. Mengukur ketidakbulatan Media yang diukur : Penyimpangan jarum DTI maksimal kekanan : strip Penyimpangan jarum DTI maksimal kekiri : strip Analisis hasil pembacaan dial gauge (perhitungan): HASIL PENGUKURAN KETIDAKBULATAN : mm D. Mengukur keolengan poros Media yang diukur : Penyimpangan jarum DTI maksimal kekanan : strip Penyimpangan jarum DTI maksimal kekiri : strip Analisis hasil pembacaan dial gauge (perhitungan): HASIL PENGUKURAN KEOLENGAN : mm 37

WORKSHEET E. Mengukur tekanan kompresi Media yang diukur : Satuan SI Satuan lainnya Satuan lainnya Hasil pengukuran F. Mengukur kevakuman Media yang diukur : Satuan SI Satuan lainnya Satuan lainnya Hasil pengukuran G. Mengukur berat jenis cairan Berat jenis air Satuan SI : Satuan lainnya Satuan lainnya Hasil pengukuran 38

WORKSHEET Catatan tambahan 39

PROJECT 4 UJI EMISI KENDARAAN 40

JOBSHEET PROJECT 4 UJI EMISI KENDARAAN A. OBJEKTIVE : 1. Menggunakan ENGINE GAS ANALIZER untuk mengukur kadar emisi gas buang. 2. Melakukan uji emisi gas buang kendaraan. B. PERSIAPAN DAN KESELAMATAN KERJA 1. Keselamatan pribadi Setiap kali melakukan tugas dalam workshop ini, Anda harus menggunakan pakaian kerja dan peralatan yang sesuai untuk jenis pekerjaan dan aturan K-3. Pastikan bahwa Anda telah memahami SOP dan prosedur keselamatan pribadi saat melaksanakan pengukuran dan pekerjaan servis. Jika Anda tidak yakin, mintalah petunjuk kepada supervisor atau instruktur. 2. Point yang perlu diperhatikan zat pencemar dengan rumus kimia HC ( hydrocarbon ) dan CO (carbon monoksida ) merupakan gas beracun yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan melalui pipa gas buang. Engine gas Analizer digunaklan untuk mengukur emisi gas buang pada kendaraan dengan tipe cetus api ( mesin otto ), tidak dapat digunakan untuk mesin diesel. 41

JOBSHEET C. PROSEDUR KERJA 1. Mempersiapkan media kerja dan peralatan Media kerja dan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : a. Engine gas analyzer; Alat uji emisi yang digunakan sebagaimana persyaratan yang diberikan oleh ISO 3930 atau OIML R99; b. Alat ukur temperatur oli mesin; c. Alat ukur putaran mesin; d. Alat ukur temperatur lingkungan. 2. Persiapan kendaraan uji Persiapan kendaraan uji dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Kendaraan yang akan diukur komposisi gas buang harus diparkir pada tempat yang datar. b. Pipa gas buang (knalpot) tidak bocor. c. Temperatur mesin normal 60 0 C sampai dengan 70 0 C atau sesuai rekomendasi manufaktur. d. Sistem asesoris (lampu, AC) dalam kondisi mati. e. Kondisi temperatur tempat kerja pada 20 0 C sampai dengan 35 0 C. 3. Persiapan peralatan Persiapan gas analyzer dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a. Pastikan bahwa alat dalam kondisi telah terkalibrasi; b. Hidupkan sesuai prosedur pengoperasian (sesuai dengan rekomendasi manufaktur alat uji). 42

JOBSHEET 4. Pengukuran dan pencatatan Pengujian komposisi gas CO, dan HC menggunakan dengan tahapan sebagai berikut: a. persiapkan kendaraan uji dan peralatan uji b. naikkan (akselerasi) putaran mesin hingga mencapai 2.900 rpm sampai dengan 3.100 rpm kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan pada kondisi idle; c. selanjutnya lakukan pengukuran pada kondisi idle dengan putaran mesin 600 rpm sampai dengan 1000 rpm atau sesuai rekomendasi manufaktur; d. masukkan probe alat uji ke pipa gas buang sedalam 30 cm, bila kedalaman pipa gas buang kurang dari 30 cm maka pasang pipa tambahan; e. tunggu 20 detik dan lakukan pengambilan data kadar konsentrasi gas CO dalam satuan persen (%), dan HC dalam satuan ppm yang terukur pada alat uji. CATATAN 1 : Untuk pipa gas buang (knalpot) kendaraan terdiri dari dua atau lebih, maka perlu dilakukan penyambungan dengan pipa tunggal dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh manufaktur. CATATAN 2 : Bila CATATAN 1 secara praktis tidak memungkinkan untuk dilakukan maka perlu dilakukan pengukuran emisi gas buang pada tiap pipa gas buang dan hasil yang diperoleh dirata-rata; 43

JOBSHEET CATATAN 3 : Untuk gas analyser yang mempunyai kemampuan mengukur parameter CO2, maka parameter CO (karbon monoksida) yang ditampilkan adalah CO terkoreksi. D. KEGIATAN AKHIR Setelah seluruh prosedur kerja dilaksanakan 1. Berdiskusi dengan supervisor atau instruktur tentang serangkaian pekerjaan yang dilakukan. 2. Membersihkan peralatan, media kerja, dan tempat kerja. 3. Membuat laporan kerja, yang berisi tentang Prosedur pemeriksaan Hasil pemerikssaan Kesimpulan SELAMAT BEKERJA 44

WORKSHEET WORKSHEET 4 FORMAT PENGUJIAN EMISI 45

WORKSHEET 46

WORKSHEET Catatan Tambahan 47