ED AMANDEMEN PSAK 1 ASET TETAP Agrikultur: Tanaman Produktif Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta 10310 Telp: (0) 3190 Fax: (0) 0001 Email: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Juli 015 (07 Sept15).indd 1 07/09/015 11::
Exposure draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk ditanggapi dan dikomentari. Saran dan masukan untuk menyempurnakan exposure draft dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas exposure draft paling lambat diterima pada 07 Desember 015. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No. 1, Menteng, Jakarta 10310 Telp: (0) 3190 Fax: (0) 0001 E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id, dsak@iaiglobal.or.id Hak Cipta 015 Ikatan Akuntan Indonesia Exposure draft dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan exposure draft oleh individu/organisasi/lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. (07 Sept15).indd 07/09/015 11::
1 3 4 PENGANTAR 5 7 Dewan 8 Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft Amandemen 9 : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif 10 dalam rapatnya pada tanggal 9 Juli 015 untuk disebarluaskan dan ditanggapi 11 oleh perusahaan, regulator, perguruan tinggi, pengurus dan anggota IAI dan 1 pihak lainnya. 13 14 merupakan adopsi dari Amandemen IAS 1 Agriculture: 15 Bearer Plants yang berlaku efektif 1 Januari 01. 1 17 Tanggapan akan sangat berguna jika memaparkan permasalahan secara jelas dan 18 alternatif saran yang didukung dengan alasan. ini 19 disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam majalah Akuntan 0 Indonesia, dan situs IAI: www.iaiglobal.or.id. 3 5 7 Djohan Pinnarwan 8 Danil S. Handaya 9 Sylvia Veronica Siregar 30 Patricia 31 Lianny Leo 3 Teguh Supangkat 35 Kristianto Andi Handoko 3 Indra Wijaya 37 Singgih Wijayana 38 Friso Palilingan 4 Jakarta, 9 Juli 015 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ketua Wakil Ketua I. B. Aditya Jayaantara P. M. John L. Hutagaol Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA iii (07 Sept15).indd 3 07/09/015 11::
Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA (07 Sept15).indd 4 07/09/015 11::
PERMINTAAN 1 TANGGAPAN Penerbitan 3 : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif 4 bertujuan untuk meminta tanggapan atas seluruh pengaturan dan 5 paragraf dalam tersebut. Untuk 7 memberikan panduan dalam memberikan tanggapan, berikut ini hal 8 yang diharapkan masukannya: 9 10 1. Ruang Lingkup (Paragraf 03) 11 1 mengklarifikasi bahwa aset biologis yang 13 memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam 14 ruang lingkup : Aset Tetap. 15 1 Apakah Anda setuju bahwa aset biologis yang memenuhi definisi 17 tanaman produktif (bearer plants) termasuk dalam ruang 18 lingkup? 19 Jika tidak, apa alasan Anda? 0. Definisi (Paragraf 0) 3 menyatakan definisi tanaman produktif sebagai tanaman hidup yang: 5 a. Digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; b. Diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih 7 dari satu periode; dan 8 c. Memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai 9 produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental 30 31 Apakah Anda setuju dengan definisi tanaman produktif yang 3 diusulkan dalam? Jika tidak, apa alasan Anda? 35 3 37 38 4 Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA v (07 Sept15).indd 5 07/09/015 11::
3. 1 Elemen Biaya Perolehan dan Model Revaluasi (Paragraf A dan 37) 3 menyatakan bahwa pengakuan dan 4 pengukuran tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam 5. 7 Apakah Anda setuju bahwa pengakuan dan pengukuran 8 tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam 9? Jika tidak, apa alasan Anda? 10 11 4. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi (Paragraf 81K 81M) 1 13 : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman 14 Produktif mengamandemen paragraf 03, 0, dan 37 dan menambahkan 15 paragraf A dan 81K 81M. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk 1 periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 017 17 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 5: Kebijakan Akuntansi, 18 Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, kecuali seperti yang 19 dijelaskan dalam paragraf 81M. Penerapan dini diperkenankan. Jika 0 entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. 3 Apakah Anda setuju dengan tanggal efektif dan ketentuan 5 transisi? Jika tidak, kapan tanggal efektif yang menurut Anda lebih tepat dan apa alasan Anda? 7 8 9 5. Tanggapan Lain 30 31 Apakah Anda memiliki tanggapan atas isu lain yang terkait 3 dengan? 35 3 37 38 4 vi Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA (07 Sept15).indd 07/09/015 11::
IKHTISAR 1 RINGKAS Secara 3 umum perbedaan antara : Aset Tetap tentang 4 Agrikultur: Tanaman Produktif dengan (Penyesuaian 014): Aset 5 Tetap adalah sebagai berikut: 7 8 Perihal (Penyesuaian 014) 9 Ruang Lingkup Tidak diatur. 10 (Paragraf 03) mengklarifikasi bahwa aset biologis 11 yang memenuhi definisi tanaman 1 produktif (bearer plants) masuk dalam 13 ruang lingkup : Aset Tetap. 14 Definisi Tidak diatur. menyatakan 15 (Paragraf 0) definisi tanaman produktif sebagai 1 tanaman hidup yang: 17 a. Digunakan dalam produksi atau 18 penyediaan produk agrikultur; b. Diharapkan untuk menghasilkan 19 produk untuk jangka waktu lebih 0 dari satu periode; dan c. Memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan 3 sisa yang insidental. 5 Elemen biaya perolehan Tidak diatur. menyatakan dan model revaluasi bahwa pengakuan dan pengukuran (Paragraf A dan 37) tanaman produktif mengikuti 7 persyaratan yang ada dalam. 8 9 30 31 3 35 3 37 38 4 Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA vii (07 Sept15).indd 7 07/09/015 11::
Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA (07 Sept15).indd 8 07/09/015 11::
1 3 4 PERBEDAAN 5 DENGAN IFRSs ED 7 Amandemen : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif mengadopsi 8 seluruh pengaturan dalam amandemen IAS 1 Agriculture: Bearer 9 Plants per efektif 1 Januari 01, kecuali: 10 11 1. IAS 1 paragraf 81J tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi 1 tidak diadopsi karena IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers 13 belum diadopsi di Indonesia. 14 15. IAS 1 paragraf 81K tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi. 1 17 18 19 0 3 5 7 8 9 30 31 3 35 3 37 38 4 Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ix (07 Sept15).indd 9 07/09/015 11::
Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA (07 Sept15).indd 10 07/09/015 11::
1 3 4 5 7 8 9 10 11 1 13 14 15 1 17 18 19 0 3 5 7 8 9 30 31 3 35 3 37 38 4 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 ASET TETAP PENDAHULUAN Ruang Lingkup 03. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk: (a) aset tetap yang diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;. (b) dikosongkan aset biologis yang terkait dengan aktivitas agrikultural selain tanaman produktif (lihat PSAK 9: Agrikultur). Pernyataan ini diterapkan untuk tanaman produktif namun tidak diterapkan untuk produk dari tanaman produktif;. (c) pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi (lihat PSAK 4: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral);. (d) hak penambangan dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam, dan sumber daya serupa yang tidak dapat diperbarui. Akan tetapi, Pernyataan ini berlaku untuk aset tetap yang digunakan untuk mengembangkan atau memelihara aset yang dideskripsikan dalam huruf (b) (d). Definisi 0. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini:... : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif disajikan dalam format yang disesuaikan dengan format yang digunakan IFRS. Kalimat yang digaris bawah adalah kalimat yang ditambahkan, sedangkan kalimat yang dicoret adalah kalimat yang dihapuskan. Untuk paragraf-paragraf yang tidak diamandemen dapat mengacu ke (Penyesuaian 014): Aset Tetap. Jumlah tercatat adalah jumlah suatu aset diakui setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1.1 (07 Sept15).indd 1 07/09/015 11::
1 3 4 5 7 8 9 10 11 1 13 14 15 1 17 18 19 0 3 5 7 8 9 30 31 3 35 3 37 38 4 Tanaman produktif (bearer plants) adalah tanaman hidup yang: (a) digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; (b) diharapkan untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode; dan (c) memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai produk agrikultur, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental scrap). (PSAK 9: Agrikultur dalam paragraf 05A 05B menguraikan definisi tanaman produktif.)... Elemen Biaya Perolehan A. Tanaman produktif dicatat dengan cara yang sama dengan aset tetap yang dikonstruksi sendiri sebelum berada dalam lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Sebagai konsekuensi, acuan untuk konstruksi dalam Pernyataan ini dipahami untuk mencakup aktivitas yang diperlukan untuk membudidayakan tanaman produktif sebelum berada di lokasi dan kondisi yang diperlukan untuk siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Model Revaluasi 37. Suatu kelas aset tetap adalah pengelompokkan aset-aset yang memiliki sifat dan kegunaan yang serupa dalam operasi entitas. Berikut adalah contoh dari kelas tersendiri: (a) tanah; (b) tanah dan bangunan; (c) mesin; (d) kapal; (e) pesawat udara; (f) kendaraan bermotor; (g) perabotan; dan (h) peralatan kantor.; dan (i) tanaman produktif. 1. Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA (07 Sept15).indd 07/09/015 11::
1 3 4 5 7 8 9 10 11 1 13 14 15 1 17 18 19 0 3 5 7 8 9 30 31 3 35 3 37 38 4 TANGGAL EFEKTIF 81K. Amandemen : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif mengamandemen paragraf 03, 0, dan 37 dan menambahkan paragraf A dan 81L 81M. Entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 017 secara retrospektif, sesuai dengan PSAK 5: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, kecuali seperti yang dijelaskan dalam paragraf 81M. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas menerapkan paragraf tersebut untuk periode tahun buku yang dimulai sebelum tanggal 1 Januari 017, maka entitas mengungkapkan fakta tersebut. 81L. Dalam periode pelaporan ketika Amandemen : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif pertama diterapkan, entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan informasi kuantitatif yang disyaratkan oleh PSAK 5: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan paragraf 8(f) pada periode berjalan. Namun, entitas menyajikan informasi kuantitatif yang disyaratkan dalam paragraf 8(f) tersebut untuk setiap periode yang disajikan sebelumnya. 81M. Entitas dapat memilih untuk mengukur aset tanaman produktif pada nilai wajarnya pada periode penyajian terawal dalam laporan keuangan untuk periode pelaporan dimana entitas pertama kali menerapkan Amandemen : Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif dan menggunakan nilai wajar tersebut sebagai biaya perolehan (deemed cost) pada tanggal tersebut. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar diakui dalam saldo laba awal pada periode penyajian terawal. Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1.3 (07 Sept15).indd 3 07/09/015 11::
Hak Cipta 015 IKATAN AKUNTAN INDONESIA (07 Sept15).indd 4 07/09/015 11::