SISTEM INFORMASI PEMETAAN DATA PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI PEMETAAN DATA PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

RANCANG BANGUN SISTEM PENGOLAHAN DATA ANGKA KREDIT UNTUK MANAJEMEN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DI UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

SISTEM INFORMASI DATA KEMISKINAN KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

SISTEM INFORMASI DATA KEMISKINAN KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. akan informasi sangat diperlukan. Teknologi informasi menyebabkan peran

SISTEM INFORMASI DATA TERPADU DI WILAYAH PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG - SUMATERA SELATAN

SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM BERBASIS WEB PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SELAMAT SEJAHTERA (KPRI-MATRA)

SISTEM PENGOLAHAN DATA KARTU PELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 INDRALAYA. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DATA UMRAH DI TOUR & TRAVEL X. Yudhi Widya Arthana Rustam

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Puslitbang SDA)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB (E-COMMERCE) DI PETERNAKAN AYAM HIAS PARENGNA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kota yang memiliki Bayaknya Sekolah tinggi, salah satunya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN.

SISTEM INFORMASI ONLINE PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BINA DARMA

SISTEM INTEGRATED LAB DI LABORATORIUM SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SURVEI SOSIAL EKONOMI DAERAH (SUSEDA) (Studi Kasus : Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng)

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Infomasi Filling di PT BCA Cabang MH Thamrin Tangerang

PEMANFAATAN WEBSITE UNTUK MENYAMPAIKAN INFORMASI DAN PELAYANAN KOPERASI TAHU TEMPE INDONESIA (PRIM KOPTI) KABUPATEN KLATEN

SISTEM INFORMASI PRAKTEK KLINIK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PADA STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS BERBASIS WEB

APLIKASI SISTEM INVENTARIS LABORATORIUM KOMPUTER FTIK UNIVERSITAS SEMARANG

STEMMING BAHASA INDONESIA SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PORTER

PERANGKAT LUNAK INFORMASI SUMBER PERTAMBANGAN DAN ENERGI PADA KABUPATEN MUSI BANYUASIN BERBASIS WEB

WEBSITE SKY TV PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE UML BASED WEB ENGINEERING (UWE)

SISTEM INFORMASI PELAYANAN MASYARAKAT PADA KONTRAKTOR LISTRIK CV. INDO PERKASA DI PURWOKERTO

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENERAPAN METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PADA SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BERBASIS WEB (STUDI KASUS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN MEDIA PELAYANAN UMUM DESK INFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS: PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU)

WEBSITE LABORATORIUM PT. SUCOFINDO (PERSERO) CABANG PALEMBANG MENGGUNAKAN OBJECT ORIENTED HYPERMEDIA DESIGN METHOD (OOHDM)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan metode konvensional yaitu memerlukan waktu, biaya dan tenaga yang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB UNTUK PENGAJUAN CUTI PEGAWAI SECARA ONLINE. Gandana Akhmad Syaripudin 1, Rinda Cahyana 2

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Provinsi Jawa Barat adalah salah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. menampilkan teks - teks serta terdapat kuis dengan animasi untuk melatih para

IMPLEMENTASI METODE RATIONAL UNIFIED PROCESS PENJUALAN ALAT TELEKOMUNIKASI BERBASIS WEBSITE

Rancang Bangun Aplikasi Latihan Ujian Nasional pada Sekolah SMP Ambia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal Ilmu Administrasi, Volume V, Nomor 3, Asropi (2008:252)

ANALISA DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PADA WEBSITE RENCANA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DASAR KOTA

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAK... xiv PENDAHULUAN...

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN FITNESS CENTER (STUDI KASUS: VERTICAL GYM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern seperti sekarang ini menuntut segala aktifitas hidup manusia bisa dilakukan secara

Prosiding SNaPP2012Sains, Teknologi, dan Kesehatan. Usman Ependi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DI PT INFOMEDIA SOLUSI HUMANIKA BANDUNG

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

IMPLEMENTASI SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT NON PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN PATI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Aplikasi Pemesanan Menu Pada Restoran Berbasis Web

IMPLEMENTASI OBJECT ORIENTED HYPERMEDIA DESIGN METHOD PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK SMK MADYATAMA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Berbasis Web

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGEMBANGAN E-MUSRENBANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (Studi Kasus: Kabupaten Ogan Komering Ulu)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR SIMBOL... xix

PERMODELAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CV XYZ YOGYAKARTA

Hanif Fakhrurroja, MT

REKAYASA PERANGKAT LUNAK. 3 sks Sri Rezeki Candra Nursari reezeki2011.wordpress.com

APLIKASI PERHITUNGAN LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN DAGANG BERBASIS WEB (Studi Kasus PT. Agung Gas Abadi Jaya Garut )

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi (TI) sangat pesat, yang menuntut manusia atau pengguna TI agar

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

Pembuatan Website. : Sistem Informasi. Nasional. : Danang Ibnu Anggoro NPM :

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang sudah mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) ISSN: Yogyakarta, 15 Maret 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Aplikasi Pengenalan Hari Bersejarah Republik Indonesia Berbasis Android dan Web Service

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


1. PENDAHULUAN. Keywords: Systems, Services, Customer.

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROTOTYPE M-TICKETING BIOSKOP. Intan Oktaviani, Adhe Try Pamungkas. STMIK Duta Bangsa, STMIK Duta Bangsa

SISTEM INFORMASI NILAI RAPOR SISWA BERBASIS WEB. Triyanna Widiyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI E-MUSRENBANG (ELEKTRONIK MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN) PADA KANTOR BAPPEDA MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAN BARANG DI TB. INDAH JAYA BERBASIS DESKTOP


APLIKASI PEMANTAUAN KERJA BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PROMOSI DAN PENJUALAN UKM SONYA ART SHOP BANDUNG

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN DAN PENJUALAN BARANG DI PERUSAHAAN DAGANG DODOL JUWITA GARUT BERBASIS DEKSTOP

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI PEMETAAN DATA PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Usman Ependi Universitas Bina Darma, Palembang Pos-el: use_ubd@yahoo.com / usman@mail.binadarma.ac.id ABSTRAK Teknologi tidak hanya saja menjadi pengaruh terbesar saat ini, namun juga memberikan dampak yang positif dalam perkembangan sistem informasi dan komunikasi. Salah satunya yaitu sistem informasi untuk pemetaan penduduk miskin. Hal ini menjadikan sistem informasi menjadi salah satu yang memberikan dampak positif dalam mempermudah pemerintahan pada saat melakukan pemetaan data penduduk. Model pemetaan sistem informasi tentunya akan memberikan data yang akurat dan tepat sehingga kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah daerah menjadi tepat sasaran atau dengan kata lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pemetaan data penduduk miskin juga dapat menentukan arah kebijakan bagi pemerintah daerah dalam hal program mengentaskan kemiskinan. Pemetaan data penduduk miskin dalam proses pengembangannya menggunakan metode web engineering, metode tersebut digunakan sebagai acuan pengembangan sistem informasi. Kata kunci : Sitem Informasi, Pemetaan, Data Penduduk Miskin, Kabupaten OKU 1. PENDAHULUAN Suatu daerah atau kabupaten dapat dikatakan telah sejahtera jika penduduk miskin yang ada pada daerah tersebut tidak ada atau berkurang dari tahun-tahun. Terdapat indikator tertentu untuk mengetahui tingkat kemiskinan suatu wilayah, hal ini mengacu pada Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional sebagai lembaga yang bertanggung jawab menyediakan data dan informasi. BPS merupakan Lembaga Pemerintah Non- Departemen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Tujuan pertama pembangunan statistik menuntut BPS untuk menyediakan data dan informasi statistik yang lengkap, akurat, relevan, mutakhir, dan berkesinambungan yang dapat menggambarkan keadaaan yang sebenarnya. Tujuan pertama ini akan diperkuat oleh pilar pertama yaitu peningkatan kualitas data. Suatu daerah harusnya telah memiliki sistem yang dapat mengontrol seluruh yang berkaitan dengan data penduduknya. Namun hal ini terkadang belum dimiliki oleh suatu kabupaten atau kota, misalnya seperti kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Kabupaten OKU belum memiliki suatu sistem informasi yang dapat memberikan informasi pemetaan data penduduknya. Sedangkan Pemerintah telah mendorong melalui instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government sehingga semua kebutuhan yang berkaitan dengan teknologi informasi tentunya dapat dipenuhi pada setiap kabupaten dan untuk dilaksanakan dengan baik. Pemetaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan outcome bagi pemerintah dalam mentukan arah kebijakan yang akan diambil. Jika dilihat dari definisi sendiri sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (jogiyanto:1999 : 01). Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang (sutanta :2004:5). 186

Keberadaan sistem informasi pemetaan data penduduk miskin itu sendiri sangatlah penting. Karena dengan ada sistem informasi, maka pemerintah daerah dapat mengetahui berapa jumlah peduduk miskin yang ada di daerahnya, di Kecamatan manakah penduduk miskin tersebut berada, seberapa parah tingkat kemiskinan yang dialami dan siapa sajakah yang telah menerima bantuan dari pemerintah. Sistem informasi pemetaan data penduduk miskin bertujuan untuk menyajikan informasi yang berkaitan penduduk miskin yang ada pada kabupaten Ogan Komering Ulu dan data tersebut dapat digunakan oleh stakeholder sebagai acuan dalam menentukan arah pembangunan di setiap yang ada pada kabupaten Ogan Komering Ulu. Sehingga dengan adanya pemetaan data penduduk miskin ini pemerintah dapat dengan cepat melakukan tindakakan yang berarti. 2. PEMBAHASAN Dalam melakukan penelitian ini menggunakan metode rekayasa web (web engineering). Rekayasa web mengadaptasi rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen. Metode ini memerlukan pendekatan yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada setiap tahapan (Atterer dan Schmidt, 2005). Web engineering merupakan disiplin ilmu rekayasa yang terdiri dari langkah-langkah sistematis yang bertujuan membangun sistem berbasis web yang berkualitas, berkualitas di sini dapat diartikan sebagai requrements, sesuai dengan kebutuhan pengguna, bebas dari kesalahan dan lain sebagainya. Web engineering terdiri dari dua macam model yaitu Long Process Cycle (LPC) dan Short Process Cycle (SPC). Perbedaan antara keduanya yaitu kedua model tersebut terletak pada tahap analisis, rekayasa, dan testing (Atterer dan Schmidt, 2005). Berikut aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam metode web engineering dalam penelitian ini: 1. Formulasi, yang merupakan serangkaian aktifitas rekayasa web yang dimulai dengan identifikasi tujuan dan diakhiri dengan pembangunan analisis model atau spesifikasi requirement sistem. Formulasi memungkinkan pengguna dan pembangun untuk menetapkan hasil akhir. Formulasi dalam pembangunan Sistem informasi pemetaan penduduk miskin ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pemerintah khususnya kabupaten OKU dalam monitoring dan controlling penduduk dalam wilayahnya. 2. Planning, tahap ini rumusan masalah dan kerangka kerja yang telah dibuat dan dituangkan kedalam rencana kerja yang sifatnya dinamis dan terarah. Dalam perencanaan ini, penulis membuat jadwal kegiatan yang nantinya menjadi acuan dalam setiap tahap pengerjaan dan penyelesaian. 3. Analisis, yang akan dilakukan adalah menentukan persyaratan persyaratan teknik dan mengidentifikasi informasi yang akan ditampilkan pada aplikasi berbasis web. Analisis yang digunakan pada rekayasa web dilakukan dari empat sisi, yaitu : a. Analisis isi informasi, mengidentifikasi isi yang akan ditampilkan pada aplikasi berbasis web ini. Isi informasi dapat berupa teks, grafik, audio, maupun video. Pada sistem pemetaan ini, informasi yang tersedia yaitu lebih kearah pelaporan data penduduk, klasifikasi data usia penduduk, pelaporan data penduduk per kelurahan dari suatu, klasifikasi pendidikan penduduk, pelaporan data 187

penduduk per bidang pekerjaan, pelaporan data penduduk miskin, hampir miskin dan sangat miskin di kabupaten OKU, dan pelaporan lainnya yang berkaitan dengan indikator dalam kategori kemiskinan penduduk. b. Analisis interaksi, analisis yang menunjukkan hubungan antara web dengan pengguna. Interaksi yang dilakukan pengguna terhadap Sistem informasi pemetaan data kemiskinan penduduk. Pada halaman utama sistem ini, pengunjung umum juga dapat melihat laporan data kemiskinan yang ada di kabupaten OKU. Kemudian pada halaman administrator terdapat beberapa input data yang berkaitan dengan kebutuhan pelaporan data penduduk kabupaten OKU per tahun. c. Analisis fungsional, analisis tentang proses bagaimana aplikasi berbasis web ini akan menampilkan informasi kepada pengguna. Dengan menerapkan analisis fungsional, memberikan kemudian dalam membuat navigasi (tombol fungsi), lebih terarah, tidak menyesatkan link yang ada sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Disamping itu semua navigasi berfungsi sesuai dengan kegunaanya. Pada tahapan ini pengguna dapat melihat informasi berdasarkan aksesnya, misalnya akses login admin dan seluruh link yang tersedia di sistem. d. Analisis konfigurasi, konfigurasi yang digunakan pada aplikasi berbasis web, internet, intranet, atau extranet. Analisis konfigurasi memudahkan dalam hal memadukan bahasa pemrograman dan server side yang digunakan. Sehingga pada saat dilakukan uji coba program dapat berjalan dengan baik. 4. Perekayasaan, pada tahapan ini yang dilakukan adalah dengan cara melakukan transformasi dari desain ke dalam kode program. a. Bagan alir sistem. Bagan alir sistem ini akan menggambarkan keseluruhan langkah atau aktivitas kerja dari sistem yang akan dibuat dan juga yang akan dipakai untuk menentukan langkah-langkah kerja mulai dari menganalisa, mendesain sampai ke pembuatan keluarankeluaran yang dihasilkan. b. Desain file database. Pada desain database ini terdiri dari tabel - tabel yang digunakan untuk pemetaan penduduk miskin di kabupaten OKU. c. Desain isi informasi. Pada bagian ini, desain informasi yang diberikan berupa desain unified modeling language (UML) berupa usecase diagram. Untuk usecase diagram ditunjukkan pada Gambar 1. 5. Implementasi dan Pengujian, merupakakan suatu kegiatan untuk mewujudkan desain menjadi suatu sistem. Teknologi yang digunakan tergantung dengan kebutuhan yang telah dirumuskan pada tahap analisis. Pengujian dilakukan setelah implementasi selesai dilaksanakan. Pengujian meliputi beberapa parameter yang akan menentukan standar aplikasi berbasis web yang telah dibuat. 2.1 Implementasi Sistem Hasil dari penelitian ini adalah suatu sistem informasi pemetaan data penduduk miskin di kabupaten OKU yang dijalankan pada jaringan internet, dimana fungsi dari sistem ini adalah sebagai informasi kepada masyarakat umum dan juga pemerintahan dalam monitoring data penduduk miskin. Untuk pemodelan dari interaksi antara pengunjung 188

dengan sistem di gunakan Use Case Diagram. Dimana use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem, dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem (Rosa:2011:157). Sehingga dapat dilihat use case diagram untuk pengunjung pada Gambar 1 berikut. Gambar 1 Use Case Diagram Pengunjung Sistem Informasi Pemetaan Data Penduduk Miskin Kabupaten OKU Pada proses penentuan dan penetapan untuk kategori penduduk miskin sesuai dengan indikator yang terlah ditentukan berdasarkan data BPS dapat dilihat pada Gambar 2. Pada alur tersebut akan menghasilkan berbagai bentuk laporan yang dapat digunakan dalam proses pemetaan penduduk yang nantinya akan digunakan oleh pemerintah dan pengunjung untuk monitoring data penduduk. Indikator Rumah Tangga Status bangunan, bentuk bahan bangunan, luas bangunan, sumber air minum, sumber penerangan, kendaraan, bahan makanan pokok sehari-hari, kepemilikan barang elektornik, kepemilikan lahan pertanian/perkebunan, dan lainlain. Kepala Keluarga, dan anggota dalam keluarga Nomor kemiskinan Menentukan Index Kemiskinan Diperoleh hasilnya - Menengah - Hampir Miskin - Miskin - Sangat Miskin Data Kemiskinan Kabupaten OKU (Per) Laporan Data usia penduduk per Laporan jenjang pendidikan per keacamatan Laporan bidang pekerjaan penduduk Laporan Jenis Kelamin penduduk Laporan data penduduk miskin Gambar 2 Alur Proses Pemetaan Penduduk Miskin Hampir per Sangat Miskin per 2.2 Hasil Pengujian Sistem informasi pemetaan data penduduk miskin ini sendiri menampilkan informasi tentang penduduk yang ada pada kabuapten Ogan Komering Ulu yang berstatus sejahtera, menengah, hampir miskin, miskin dan sangat miskin. Informasi tersebut merupakan informasi yang didapat melalui proses yang dijalan oleh sistem informasi pemetaan data penduduk miskin berdasarkan format form pendataan penduduk miskin Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2008 dan 2011. 189

Berikut ini diperlihatkan pada Gambar 2 tentang laporan data pemetaan penduduk miskin kabupaten OKU yang disajikan dalam bentuk grafik. Gambar 2 Hasil Output Grafik Predikat Penduduk Predikat Kabupaten OKU Pada Gambar 2 diatas, pengunjung dapat melihat laporan untuk data penduduk miskin yang ada di kabupaten OKU secara detil serta pertahun. Sehingga diharapakan penyajian dalam bentuk grafik memberikan kemudahan setiap pengunjung dalam mendapatkan data penduduk miskin dan juga sebagai pengukur keberhasilan pemerintah kabupaten dalam penanganan masalah kemiskinan. 3. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut: 1. Sistem Informasi Pemetaan Data Penduduk Miskin ini adalah salah satu cara pemerintah daerah kabupaten Ogan Komering Ulu untuk memetakan penduduk miskin yang ada didaerahnya. 2. Pendataan yang ada pada sistem informasi pemetaan data penduduk miskin ini meliputi tingkat kemiskinan seperti sejahtera, menengah, hamper miskin, miskin dan sangat miskin. 3. Memberikan masukan kepada stakeholder yang ada pada kabupaten Ogan Komering Ulu dalam hal pengambilan kebijakan mengentaskan kemiskinan yang ada. 4. DAFTAR PUSTAKA 1. Atterer.R and Schmidt A., Adding Usability to Web Engineering Models and Tools. In Proceedings of the 5th International Conference on Web Engineering ICWE 2005. 2. Jogiyanto, HR, 1999, Analisis & Desain, Andi, Yogyakarta 3. Raymond Mc Leod, Jr. 2001, Sistem Informasi Edisi 7 Jilid 2, Prenhallindo. Jakarta 4. Rosa, 2011, Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur & Berorientasi Objek, Modula, Bandung 5. Sutanta, Edhy, 2004, Sistem Basis Data, Graha Ilmu, Yogyakarta 190