ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

dokumen-dokumen yang mirip
LKj IP Pemerintah Kabupaten Cilacap Tahun 2015 KATA PENGANTAR

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

IKHTISAR EKSEKUTIF. berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan

Rencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) DAERAH KOTA BOGOR TAHUN

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

User [Pick the date]

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Kata Pengantar BAB 4 P E N U T U P. Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sumedang Tahun 2016 i

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. A. Struktur Organisasi. Pemerintah Kota Bandung

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 34 Tahun 2016 Seri E Nomor 25 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BAPPEDA KABUPATEN GARUT TAHUN 2014

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

RENCANA KERJA 2018 BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

IKHTISAR EKSEKUTIF. Ikhtisar Eksekutif

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah. Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012 KATA PENGANTAR

IKHTISAR EKSEKUTIF. Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : iii

RENCANA KERJA KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2017

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KOTA SORONG PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Camat Tualang Kabupaten Siak Tahun 2016

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RKPD Kabupaten Sintang Tahun 2013

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

14. Menurunnya angka kesakitan penduduk 83,26% 15. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 78,14% bagipenduduk miskin melalui Jamkesmas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran

Transkripsi:

i IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kota Kediri Tahun 2012 ini disusun dengan menyajikan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang diarahkan untuk dapat tercapainya tujuan, misi dan visi Pemerintah Kota Kediri sebagaimana target kinerja yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kota Kediri seperti yang tertuang didalam RPJMD Kota Kediri Tahun 2010-2014. Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, transparansi dan bertanggung jawab serta untuk mewujudkan good and clean governance, maka laporan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disusun dalam suatu bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang juga selaras dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta Dengan demikian, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Kediri Tahun 2012 ini disusun sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan guna mewujudkan sasaran-sasaran yang ditargetkan dapat dicapai pada Tahun 2012. Adapun program dan kegiatannya secara formal diformulasikan didalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Kediri Tahun 2012. RKPD sendiri disusun sebagai bagian dari tahapan pencapaian misi dan visi pembangunan yang telah ditetapkan didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sebagai bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2012 tetapi juga memuat kekurangan-kekurangan yang ada sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan dimasa

ii mendatang. Melalui analisis pengukuran kinerja yang ada di dalam LAKIP tersebut diharapkan segenap stakeholders di Pemerintah Kota Kediri dapat secara bersama-sama berperan aktif dan bekerjasama guna perbaikan penyelenggaraan pemerintahan Kota Kediri di tahun-tahun selanjutnya. Secara umum, penyelenggaraan pemerintahan di Kota Kediri pada tahun 2012 dapat dikatakan berhasil. Hal ini, didasarkan pada hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran yang dapat dicapai melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan sebagaimana tertuang didalam Rencana Kinerja Tahun 2012. Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa dari 99 (Sembilan puluh sembilan) jumlah sasaran yang hendak dicapai, tingkat pencapaian kinerjanya sebanyak 50 (lima puluh) sasaran atau 50,50% termasuk didalam kategori sangat berhasil, 29 (dua puluh sembilan) sasaran atau 29,29% termasuk kategori berhasil, 4 (empat) sasaran atau 4% tercapai kategori cukup berhasil, 6 (enam) sasaran atau 6% dalam kategori kurang berhasil, dan 5 (lima) sasaran yang tidak diselenggarakan. Adapun kinerja tingkat pencapaian masing-masing sasaran yang telah menjadi komitmen untuk dapat dicapai pada tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tingkat Pencapaian Sasaran pada Misi Pertama. Kinerja pencapaian sasaran pada Misi Meningkatkan aksesibilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang murah dan bermutu untuk peningkatan derajat kesehatan dan kualitas sumber daya manusia menunjukkan keberhasilannya yaitu dari 15 (lima belas) sasaran dengan 95 indikator kinerja, rata rata capaian kinerjanya 76,05%, dengan demikian capaian kinerja sasaran tersebut termasuk dalam kategori cukup berhasil. Akan tetapi terdapat 7 (tujuh) sasaran termasuk dalam kategori sangat berhasil, sedangkan ada beberapa indikator kinerja sasaran yang capaiannya masih dibawah 70% yaitu 5 (lima) sasaran, sehingga perlu mendapat perhatian untuk perencanaan dan perbaikan kinerja di masa mendatang. Indikator yang perlu mendapatkan perhatian antara lain: (a) Rasio pelajar yang mendapatkan subsidi pendidikan semakin meningkat, tetapi rasionya masih rendah; (b) penduduk buta aksara yang mengikuti program KF dan ketersedaian

iii tutor KF yang mengajar. Sedangkan di bidang kesehatan, indikator yang perlu mendapatkan perhatian adalah : (a) AKI yang meningkat; (b) Gizi buruk; (c) Prevalensi HIV/AIDS; (d) meningkatnya persentase wanita muda yang menikah usia muda < 20 tahun; dan 1 (satu) sasaran yaitu Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat. 2. Tingkat Pencapaian Sasaran pada Misi Kedua. Kinerja pencapaian sasaran pada Misi Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan usaha industri, perdagangan, koperasi dan UKM yang mampu mendukung penciptaan dan perluasan lapangan menunjukkan keberhasilannya yaitu dari 25 (dua puluh lima) sasaran dengan 56 indikator kinerja yang menjadi komitmen untuk diwujudkan pada tahun 2012, rata rata capaian kinerjanya 122,89%. Dengan demikian capaian kinerja sasaran tersebut termasuk dalam kategori Sangat Berhasil, yaitu 18 (delapan belas) sasaran sangat berhasil, namun terdapat 2 (dua) sasaran dalam kategori kurang berhasil dan perlu mendapat perhatian yang lebih, yaitu Meningkatnya kualitas ketenagakerjaaan dan kesempatan kerja dan Meningkatnya produksi hasil hutan dan pelestarian hutan. Sedangkan solusi sementara yang dilakukan adalah perlunya dilaksanakan evaluasi baik pelaksanaan kegiatan maupun jenis diklat ketenagakerjaan yang lain. Sehingga diharapkan jumlah tenaga kerja yang mengikuti diklat dapat ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. Sedangkan untuk program reboisasi hutan, perlunya digalakkan program hutan kota dan taman kota yang inovatif untuk pencegahan polusi udara di Kota Kediri. 3. Tingkat Pencapaian Sasaran pada Misi Ketiga. Kinerja pencapaian sasaran pada Misi Meningkatkan infrastruktur perkotaan dan penataan ruang yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan menunjukkan keberhasilan yaitu dari 22 (dua puluh dua) sasaran dengan 54 (lima puluh empat) indikator kinerja yang menjadi komitmen untuk diwujudkan pada tahun 2012, rata rata capaian kinerjanya sebesar 99,28%. Dengan demikian capaian kinerja sasaran tersebut termasuk dalam kategori Berhasil, yaitu 9 (sembilan) sasaran dalam kategori sangat berhasil, namun

iv terdapat 3 (tiga) sasaran dalam kategori tidak berhasil dan perlu mendapatkan perhatian yang lebih, yaitu (a) sasaran terwujudnya perencanaan prasarana wilayah dan perhubungan, (b) sasaran meningkatnya perusahaan pengguna genset (captive power) yang memiliki ijin operasi, (c) sasaran meningkatnya permukiman dan kesehatan lingkungan. Sedangkan solusi sementara yang dilakukan untuk meningkatkan capaian sasaran terwujudnya perencanaan prasarana wilayah dan perhubungan adalah dengan memprioritaskan dalam merencanakan dokumen perencanaan prasarana wilayah dan perhubungan. Untuk meningkatkan capaian sasaran meningkatnya perusahaan pengguna genset (captive power) yang memiliki ijin operasi adalah dengan melaksanakan sosialisasi tentang pentingnya melengkapi ijin penggunaan genset dan diusulkan untuk diatur dalam Perda yang mengharuskan pengguna genset untuk pengurun ijin operasi genset. Sedanglan solusi sementara untuk meningkatkan capaian sasaran meningkatnya permukiman dan kesehatan lingkungan dengan menggunakan lahan aset Pemkot untuk lokasi SANIMAS. 4. Tingkat Pencapaian Sasaran pada Misi Keempat. Kinerja pencapaian sasaran pada Misi Meningkatkan pelayanan publik melalui pelayanan prima dengan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik dan bersih (good governance) yang didukung oleh profesionalisme aparatur pemerintah menunjukkan keberhasilan yaitu dari 25 (Dua puluh lima) sasaran dengan 96 indikator kinerja yang menjadi komitmen untuk diwujudkan pada tahun 2012, rata rata capaian kinerjanya 117,63%. Dengan demikian capaian kinerja sasaran tersebut termasuk dalam kategori sangat berhasil, yaitu 11 (sebelas) sasaran dengan kategori sangat berhasil dan 13 (tiga belas) sasaran dalam kategori berhasil serta 1 (satu) sasaran yang tidak dilaksanakan. 5. Tingkat Pencapaian Sasaran pada Misi Kelima. Kinerja pencapaian sasaran pada Misi Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, peran pemuda, pemberdayaan perempuan, kesejahteraan perlindungan perempuan dan anak, pengarusutamaan gender serta

v mewujudkan kehidupan masyarakat yang tenteram dan tertib berlandaskan moral agama menunjukkan keberhasilan yaitu dari 12 (dua belas) jumlah sasaran dengan 46 indikator kinerja yang menjadi komitmen untuk diwujudkan pada tahun 2012, rata rata capaian kinerjanya sebesar 129,20%. Sehingga capaian kinerja sasaran pada misi 5 tersebut termasuk dalam kategori sangat berhasil dengan 5 (lima) sasaran dalam kategori sangat berhasil. Selain itu terdapat 1 (satu) indikator perlu mendapat perhatian yang lebih, yaitu sasaran Meningkatnya kerukunan dan kemantapan kehidupan beragama di Kota Kediri karena dalam kategori kurang berhasil. Solusi sementara yang dilakukan adalah melakukan koordinasi antara instansi terkait dengan pimpinan lembaga keagamaan yang melaksanakan Forum Antar Umat Beragama (FAUB) di Kota Kediri agar terciptanya suasana tenang, nyaman, damai dan sejahtera. Adapun beberapa indikator kinerja yang tidak diselenggarakan karena beberapa alasan, diantaranya : Pada tahun 2012 Presentase Prevalensi Gaky Anak sekolah tidak dilaksanakan, dikarenakan kegiatan ini pelaksanaannya setiap 3 (tiga) tahun sekali. Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan, tidak dilaksanakan karena tidak ada masyarakat yang mendaftar program tersebut. Persentase tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang, dikarenakan sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bahwa penyusunan Rencana Detail Tata Ruang sudah tidak diamanatkan lagi untuk disusun. Sehingga penyusunan RDTRK tidak dilaksanakan lagi. Persentase Masterplan yang disusun. Pada tahun 2012 tidak dilaksanakan penyusunan masterplan RTH, karena pada tahun 2007 sudah dilaksanakan studi identifikasi RTH. Selanjutnya bila dilihat dari sisi keuangan, pada sisi pendapatan tahun anggaran 2012 yang ditargetkan sebesar Rp 834.551.422.292,47 berhasil terealisasi 104,52% atau sebesar Rp 872.279.882.803,27, sedangkan pada sisi belanja yang dianggarkan sebesar Rp 923.217.374.040,73 terealisasi 91,38% atau sebesar Rp 843.607.977.748,33, meliputi anggaran belanja langsung yang dialokasikan untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2012 sebesar Rp 441.478.907.557,79 terealisasi sebesar Rp 396.917.238.729,31 atau 89,91%.

vi Beberapa hal yang perlu juga menjadi perhatian terkait hasil pengukuran capaian kinerja Pemerintah Kota Kediri dalam penyusunan LAKIP Tahun 2012 yang perlu mendapat perhatian antara lain: 1. Belum dilakukannya review terhadap RPJMD Tahun 2010-2012, sehingga kurang adanya sinkronisasi antara target kinerja yang tercantum dalam RPJMD dengan RKPD. RKPD menjadi pedoman SKPD dalam menyusun Renja SKPD. Tidak adanya sinkronisasi target capaian kinerja mengakibatkan kurangnya kemampuan pendanaan APBD dalam pelaksanaan program atau kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2010-2014, tidak diikuti dengan revisi target kinerja pada RPJMD, target kinerja tidak disesuaikan atau sama dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Seharusnya ketersedian pendanaan juga menjadi dasar dalam penetapan target kinerja. Akibatnya terdapat beberapa target kinerja yang kurang realisitis, terlalu rendah atau terlalu tinggi. 2. Kurang adanya pemahaman dan komitmen dalam pencapaian target kinerja sasaran untuk pencapaian tujuan, misi dan visi yang telah ditetapkan didalam RPJMD. Umumnya dalam pelaksanaan program tahunan yang tertuang didalam RKPD, penganggaran program dan kegiatan SKPD masih bersifat project oriented, belum berorientasi pada pencapaian sasaran yang telah tertuang didalam RPJMD. Sehingga terdapat program-program yang kurang relevan dengan pencapaian sasaran tetap memperoleh alokasi pendanaan yang relatif besar. Oleh karena itu perlu adanya komitmen atau penegasan agar program dan kegiatan yang dilaksanakan benar-benar mengacu pada prioritas daerah. 3. Kurang pemahaman SDM aparatur dalam mensikapi perubahan aturan pengelolaan keuangan maupun penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sehingga dalam pengusulan dan atau pelaksanaan kegiatan masih sering dijumpai adanya program pembangunan yang kurang selaras dengan prioritas pembangunan yang merupakan kebutuhan mendasar masyarakat. Terhadap hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran, telah dijelaskan di masing-masing urusan mengenai langkah-langkah antisipasi serta hal-hal apa yang harus dilaksanakan agar target kinerja tahun

vii berikutnya dapat dicapai. Adapun secara umum hal-hal yang perlu dilakukan agar target kinerja dapat dicapai sesuai dengan yang ditetapkan adalah : 1. Perlu adanya pemahaman kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), bahwa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan harus tetap berpedoman pada capaian kinerja yang telah tertuang didalam RPJMD. Sehingga program/kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan adalah program/kegiatan yang langsung mengarah pada pencapaian sasaran, tujuan, misi dan visi yang secara tegas telah digariskan didalam RPJMD Kota Kediri. Terhadap kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak secara langsung mengarah pada prioritas dalam pencapaian sasaran, misi dan visi yang telah ditetapkan dalam RPJMD dapat dieliminasi atau dikurangi porsi penganggarannya. 2. Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara penuh agar segera diterapkan dimasing-masing SKPD sehingga terjalin suatu keterkaitan antara perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja. Perencanaan Strategis harus sinkron dan konsisten dengan RPJMD sehingga perencanaan program dan kegiatan mengarah pada pencapaian sasaran, misi dan visi RPJMD. 3. Perlu segera dibangun Sistem Pengelolaan Data Kinerja yang meliputi sistem pengumpulan data kinerja dan cara pengukuran kinerja. Hal ini dimaksudkan agar ukuran kinerja yang digunakan sebagai tolok ukur pelaksanaan kegiatan dapat benar-benar dipahami oleh masing-masing SKPD untuk diimplementasikan dalam perumusan program dan kegiatan. Disamping itu, untuk efektifitas penilaian kinerja perlu adanya suatu sistem pengumpulan data base secara elektronik melalui jaringan intranet maupun internet untuk validasi dan mempermudah dalam analisa kebijakan. 4. Sejalan dengan tujuan penyelenggaraan otonomi daerah serta penyelenggaraan pemerintahan sehingga daerah dapat melaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan nasional sebagaimana termaktub didalam Pembukaan UUD 1945, maka peningkatan kapasitas aparatur di Kota Kediri mutlak diperlukan dalam kerangka pengembangan

viii kapasitas kebijakan, pengembangan kapasitas kelembagaan dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Hal ini, juga sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, untuk mengiringi adanya perkembangan dan perubahan dalam manajemen pemerintahan daerah, alokasi penganggaran untuk peningkatan kapasitas supaya lebih ditingkatkan. Kiranya, semoga laporan ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Kediri. Prestasi kinerja yang berhasil diraih adalah kerja keras dalam satu tali ikatan kebersamaan, satu tekad, satu hati serta satu semangat dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Sebaliknya segala kekurangan yang ada dapatlah menjadi cemeti untuk memotivasi agar lebih bersemangat dalam bekerja, beramal dan berusaha demi tercapainya kemakmuran masyarakat Kota Kediri. Kediri, 25 Maret 2013 WALIKOTA KEDIRI H. SAMSUL ASHAR