PENINGKATAN DEGRADASI SERAT JERAMI PADI MELALUI PROSES FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI ZINC-METHIONIN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN NILAI HAYATI JERAMI PADI MELALUI BIO-PROSES FERMENTATIF DAN PENAMBAHAN ZINC ORGANIK

ZINC-METHIONIN UNTUK MENINGKATKAN DEGRADASI SERAT PAKAN

PEMANFAATAN PROBIOTIK DALAM BIO-PROSES UNTUK MENINGKATKAN NILAI NUTRISI JERAMI PADI UNTUK PAKAN DOMBA

KARAKTERISTIK RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN SUPLEMENTASI VITAMIN A INTRAMUSKULER PADA WAKTU YANG BERBEDA

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2003). Pemberian total mixed ration lebih menjamin meratanya distribusi asupan

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMBINASI PENGGUNAAN PROBIOTIK MIKROBA RUMEN DENGAN SUPLEMEN KATALITIK PADA PAKAN DOMBA RANTAN KRISNAN

Respon Domba terhadap Suplementasi Probio-Katalitik dalam Pakan

Pengaruh Penambahan Nitrogen dan Sulfur Pada Ensilase Jerami Jagung Terhadap NH3 dan VFA Rumen Sapi Potong (In Vitro)

TINJAUAN PUSTAKA. Jerami Padi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Konsentrasi NH3. protein dan non protein nitrogen (NPN). Amonia merupakan bentuk senyawa

PENGARUH MIKROMINERAL DAN FENILPROPIONAT TERHADAP PERFORMANS BAKTERI SELULOLITIK COCCI DAN BATANG DALAM MENCERNA SERAT HIJAUAN PAKAN

Pengaruh Kombinasi Penggunaan Probiotik Mikroba Rumen dengan Suplemen Katalitik dalam Pakan terhadap Kecernaan dan Karakteristik Rumen Domba

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

PENGARUH KADAR PROTEIN PAKAN DAN WAKTU PEMBER IAN SUPLE MEN ENERGI TERHADAP PRODUKSI MASSA MIKROBA RUMEN DOMBA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sapi Bali termasuk familia Bovidae, Genus Bos dan Sub-Genus Bovine,

Pengaruh Suplemen Katalitik terhadap Karakteristik dan Populasi Mikroba Rumen Domba

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

senyawa humat (39,4% asam humat dan 27,8% asam fulvat) sebesar 10% pada babi dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan konversi pakan secara sign

PENDAHULUAN. Latar Belakang. peternak dengan sistem pemeliharaan yang masih tradisional (Hoddi et al.,

KADAR NEUTRAL DETERGENT FIBER DAN ACID DETERGENT FIBER PADA JERAMI PADI DAN JERAMI JAGUNG YANG DIFERMENTASI ISI RUMEN KERBAU

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. hijauan serta dapat mengurangi ketergantungan pada rumput. seperti jerami padi di pandang dapat memenuhi kriteria tersebut.

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN NITROGEN DAN SULFUR PADA ENSILASE JERAMI UBI JALAR (Ipomea batatas L.) TERHADAP KONSENTRASI NH 3 DAN VFA (IN VITRO)

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEK PROBIOTIK DAN SELUBIOSE TERHADAP VOLATILE FATTY ACIDS (VFA) DAN NH3 RUMINAL DOMBA GARUT

FERMENTASI JERAMI JAGUNG MENGGUNAKAN KAPANG TRICHODERMA HARZIANUM DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DEGRADASI

POTENSI JERAMI PADI HASIL FERMENTASI PROBION SEBAGAI BAHAN PAKAN DALAM RANSUM SAPI SIMMENTAL

SUHU FERMENTOR TERHADAP NILAI GIZI PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASI BUNGKIL KELAPA SAWIT

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan NDF. dengan konsumsi (Parakkasi,1999). Rataan nilai kecernaan NDF pada domba

PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH PEPAYA TERHADAP KANDUNGAN GLUKOSA DARAH SAPI POTONG DI DESA KANDANG MUKTI KECAMATAN LELES KABUPATEN GARUT

JITV Vol. 14 No. 4 Th. 2009:

Daftar Pustaka. Leng, R.A Drought Feeding Strategies : Theory and Pactice. The University of New England Printery, Armidale - New South Wales.

DETOKSIFIKASI SIANIDA OLEH MIKROBA RUMEN (BIOPLUS RACUN)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

UJI BAKTERI TOLERAN TANIN DAN PENGARUH INOKULASINYA TERHADAP MIKROBA RUMEN TERNAK KAMBING 5 BERPAKAN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus)

TINJAUAN PUSTAKA. baik dalam bentuk segar maupun kering, pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai

26/09/ Pendahuluan. 1. Pendahuluan. 1. Pendahuluan. 1. Pendahuluan. 1. Pendahuluan. Pakan ternak ruminansia di Indonesia:

I. PENDAHULUAN. nutrien pakan dan juga produk mikroba rumen. Untuk memaksimalkan

PENGARUH PEMBERIAN JERAMI PADI TERFERMENTASI TERHADAP PALATABILITAS KECERNAAN SERAT DAN DIGESTIBLE ENERGY RANSUM SAPI

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

PENGARUH BINDER MOLASES DALAM COMPLETE CALF STARTER BENTUK PELLET TERHADAP KONSENTRASI VOLATILE FATTY ACID DARAH DAN GLUKOSA DARAH PEDET PRASAPIH

PENGARUH METODE PENGOLAHAN KULIT PISANG BATU (Musa brachyarpa) TERHADAP KANDUNGAN NDF, ADF, SELULOSA, HEMISELULOSA, LIGNIN DAN SILIKA SKRIPSI

MAKALAH FISIOLOGI MIKROBA BAKTERI RUMEN

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. kasar yang tinggi. Ternak ruminansia dalam masa pertumbuhannya, menyusui,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh wilayah Indonesia. Kambing Kacang memiliki daya adaptasi yang tinggi

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

tepat untuk mengganti pakan alami dengan pakan buatan setelah larva berumur 15 hari. Penggunaan pakan alami yang terlalu lama dalam usaha pembenihan

I. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

Raden Febrianto Christi, Abu Bakar Hakim, Lesha Inggriani, Atun Budiman Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk Metabolisme Rumen pada Sapi Peranakan Ongole Fase Tumbuh

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan domba-domba lokal. Domba lokal merupakan domba hasil persilangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

PERUBAHAN MASSA PROTEN, LEMAK, SERAT DAN BETN SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

KONSUMSI DAN KECERNAAN JERAMI JAGUNG MANADO KUNING DAN JERAMI JAGUNG HIBRIDA JAYA 3 PADA SAPI PO

HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Nutrien Ransum Penelitian

EFEKTIVITAS SUBSTITUSI KONSENTRAT DENGAN DAUN MURBEI PADA PAKAN BERBASIS JERAMI PADI SECARA IN VITRO SKRIPSI OCTAVIANI NILA PERMATA SARI

SUPLEMENTASI PADA PAKAN SUMBER ENERGI YANG BERBEDA DALAM RANSUM SAPI PERANAKAN ONGOLE TERHADAP KECERNAAN FRAKSI SERAT

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien Pakan Hasil pengamatan konsumsi pakan dan nutrien dalam bahan kering disajikan pada Tabel 7.

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

(S). Tanpa suplementasi, maka mineral sulfur akan menjadi faktor pembatas pertumbuhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

NILAI NUTRISI TONGKOL JAGUNG YANG DIFERMENTASI MENGGUNAKAN MIKROBA RUMEN SEBAGAI SUMBER INOKULAN

Afnur Imsya *, Muhakka dan Fitra Yossi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ABSTRACT

ESTIMASI PRODUKSI GAS METANA DARI RUMPUT DAN TANAMAN LEGUMINOSA YANG DIUKUR SECARA IN VITRO

FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN in vitro RANSUM YANG DIBERI UREA MOLASSES MULTINUTRIENT BLOCK ATAU SUPLEMEN PAKAN MULTINUTRIEN

KONSISTENSI KEEFEKTIFAN BIOPLUS SERAT SELAMA MASA SIMPAN PADA SUHU RUANG

PENGARUH AMPAS TEH DALAM PAKAN KONSENTRAT TERHADAP KONSENTRASI VFA DAN NH 3 CAIRAN RUMEN UNTUK MENDUKUNG PERTUMBUHAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA

KOMPONEN PROKSIMAT PADA KOMBINASI JERAMI PADI DAN JERAMI JAGUNG YANG DIFERMENTASI DENGAN BERBAGAI ARAS ISI RUMEN KERBAU

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

PENGGUNAAN PROBION PADA JERAMI FERMENTASI YANG DI IMBANGI PAKAN KOSENTRAT TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DOMBA LOKAL JANTAN

BAB I PENDAHULUAN. rumen dalam menghasilkan produk metabiolit rumen (VFA, N-NH3 maupun protein

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 2, 2012, p Online at :

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2005, VOLUME 5 NOMOR 2, (53-57)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

Alat Neraca analitik, gelas piala 600 ml, gelas ukur 100 ml, "hot plate", alat refluks (untuk pendingin), cawan masir, tanur, alat penyaring dengan po

PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA ( Panicum Maximum ) TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA KAMBING LOKAL

EVALUASI PAKAN TERCEMAR TIMBAL (Pb) PADA SISTEM FERMENTASI RUMEN IN VITRO SKRIPSI PRAMUDIANTO EKAWARDANI

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

KEMAMPUAN BERBAGAI KOMBINASI ISOLAT BAKTERI SIMBION RAYAP DENGAN ISOLAT BAKTERI RUMEN DALAM MENDEGRADASIKAN PAKAN SUMBER SERAT

KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE

PENGARUH PEMBERIAN MENIR KEDELAI TERPROTEKSI TERHADAP NILAI TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENT RANSUM DOMBA EKOR TIPIS

Transkripsi:

PENINGKATAN DEGRADASI SERAT JERAMI PADI MELALUI PROSES FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI ZINC-METHIONIN (Improving Neutral Detergent Fiber Degradation of Rice Straw through Fermentative Process and Supplementation of Zinc Methionine) BUDI HARYANTO, C.A.V. LEMA, A. YULIANTI, SURAYAH dan ABDURAHMAN Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 162 ABSTRACT A series of in vitro experiments has been carried out to investigate the degradability of neutral detergent fiber of rice straw as affected by fermentation, and subsequent supplementation of zinc-methionine into the media of incubation. The experiments were carried out in the Nutrition Laboratory of Research Institute for Animal Production, Bogor. Rice straws, either unprocessed or fermented with Probion were used as substrates. Zinc-methionine was supplemented into the media of incubation to increase microbial activity in synthesizing fiber-degrading enzymes. Duration of incubation were either for 24 or 48 hours. Neutral detergent fiber contents were analyzed. Concentrations of volatile fatty acids were determined using a Gas Chromatograph. Results indicated an increased in the neutral detergent fiber degradation as affected by fermentative process ranging from 64 78% over the non-fermented rice straw. Meanwhile, the effect of zincmethionine supplementation into the media of incubation increased the degradability of neutral fiber approximately 25% over the non-fermented rice straw. The main effect of zinc-methionine supplementation was positive on the acetic acid concentration when fermented rice straw was used as the substrate. On the contrary, zinc-methionine supplementation reduced the acetic acid concentration when the substrate was the non-fermented rice straw. Concentrations of acetic, propionic and butyric acids were greater when fermented rice straw was the substrate as compared to the non-fermented rice straw. It was concluded that the degradability of neutral detergent fiber in rice straw can be increased either by fermentative process and/or supplementation of zinc-methionine. Key words: Rice straw, fermentation, zinc-methionine, in vitro ABSTRAK Serangkaian penelitian in vitro untuk menguji nilai degradasi serat detergen netral (Neutral detergent fiber = NDF) jerami padi sebagai akibat dari proses fermentasi dan suplementasi zinc-methionin telah dilakukan di Laboratorium Makanan Ternak, Balai Penelitian Ternak Bogor. Jerami padi segar versus jerami padi yang telah mengalami proses fermentasi menggunakan Probion digunakan sebagai substrat. Zincmethionin ditambahkan dalam media inkubasi untuk meningkatkan aktivitas mikroba menghasilkan ensim pemecah serat. Inkubasi in vitro dilakukan selama 24 sampai dengan 48 jam. Analisa komponen serat detergen netral dilakukan. Konsentrasi asam lemak mudah terbang dianalisis menggunakan Gas Chromatograph. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan degradasi serat detergen netral sebesar 64 78% sebagai akibat dari proses fermentasi, sedangkan suplementasi zinc-methionin dapat meningkatkan degradasi serat detergen netral sekitar 25% dibandingkan tanpa suplementasi zinc-methionin. Konsentrasi asam asetat, propionat dan butirat lebih tinggi pada jerami fermentasi bila dibandingkan dengan jerami segar sebagai substrat. Suplementasi zinc-methionin meningkatkan konsentrasi asam asetat apabila jerami fermentasi digunakan sebagai substrat, sedangkan pada jerami segar menyebabkan penurunan konsentrasi asam asetat. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa peningkatan degradasi serat detergen netral dapat dilakukan melalui proses fermentasi dan sumplementasi zinc-methionin. Kata kunci: Jerami padi, fermentasi, zinc-methionin, in vitro 85

PENDAHULUAN Jerami padi merupakan limbah pertanian pertanaman padi yang dapat menghasilkan sekitar 5 ton/hektar setiap kali panen dengan kandungan bahan kering antara 6 7%, sehingga setara dengan produksi 3 3,5 ton bahan kering/hektar. Angka ini setara dengan kandungan 1,5 sampai 2 ton serat berdasarkan perhitungan bahan kering. Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan pakan ternak ruminansia, terutama sapi, telah banyak dilakukan petani pada musim kemarau saat sulit mendapatkan hijauan pakan ternak. Namun, nilai kecernaan serat dari jerami padi segar relatif rendah karena adanya faktor fisik yang menghambat aktivitas ensimatis dalam mendegradasikan selulosa. Berbagai cara telah dilakukan untuk meningkatkan nilai hayati jerami padi, antara lain melalui proses alkalisasi, amoniasi maupun melalui pencacahan. Cara-cara tersebut dirasakan belum praktis sehingga tidak diterapkan oleh petani secara luas. Peningkatan degradabilitas serat sangat bermanfaat untuk membentuk sumber energi yang diperlukan ternak. Kecepatan degradasi serat juga akan mempengaruhi pertumbuhan bakteri didalam rumen yang pada gilirannya akan meningkatkan nilai degradasi serat dan meningkatkan sintesis protein mikroba yang dapat digunakan sebagai sumber asam amino bagi ternak. Upaya peningkatan nilai hayati jerami padi melalui proses mikrobiologis (fermentasi) mulai banyak diterapkan (diteliti) sejak 199an sehingga berkembang produk inokulan yang dapat digunakan dalam membantu proses fermentasi (HARYANTO et al., 1997; 2; HARYANTO, 2; THALIB et al., 2). Pemanfaatan direct-fed microbial atau probiotik dalam pakan ternak merupakan salah satu manifestasi dari upaya peningkatan nilai degradasi serat secara in vivo. Sementara itu, peranan Zn dalam membantu proses sintesis protein telah diketahui (MCDOWELL et al., 1993), sedangkan pemanfaatan Zn-proteinat telah dikemukakan SPAIN (1993) dan LOWE (1993). MATERI DAN METODE Jerami padi yang digunakan adalah jerami dari padi varietas IR64 yang ditanam di areal Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi. Proses fermentasi jerami padi dilakukan menggunakan Probion (produksi Balai Penelitian Ternak) dan urea dalam takaran masing-masing sebanyak 2,5 kg untuk setiap ton jerami padi. Proses fermentasi dilakukan selama 3 minggu kemudian dikeringmataharikan dan selanjutnya disimpan. Contoh jerami segar dan jerami yang difermentasi diambil dan digiling halus (1 mm) untuk digunakan sebagai substrat dalam penelitian in vitro (GOERING dan VAN SOEST, 197) yang telah dimodifikasi. Dua percobaan dilakukan secara bersamaan dengan tujuan (1) untuk mengetahui pengaruh proses fermentasi terhadap nilai degradasi serat detergen netral, dan (2) untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara proses fermentasi dan suplementasi zinc-methionin kedalam media inkubasi terhadap nilai degradasi serat detergen netral. Konsentrasi asam lemak mudah terbang (volatile fatty acids) dianalisis menggunakan gas chromatograph (Chrompack 92). Data dianalisis statistik menggunakan rancangan acak lengkap untuk percobaan (1) dan rancangan percobaan faktorial untuk percobaan (2) menurut STEEL dan TORRIE (198). HASIL DAN PEMBAHASAN Degradasi serat detergen netral dari jerami padi segar maupun jerami padi yang difermentasi setelah diinkubasikan hingga 48 jam dari penelitian pertama digambarkan dalam Grafik 1. Nilai degradasi serat detergen netral setelah masa inkubasi 24 maupun 48 jam adalah lebih tinggi pada jerami padi yang difermentasi dibandingkan jerami segar. Degradasi NDF dapat mencapai 55% pada jerami yang difermentasikan dibandingkan 31% pada jerami segar (tanpa difermentasikan). Hal ini menunjukkan bahwa komponen serat dari jerami padi yang difermentasi menjadi lebih mudah dipecah sehingga kecepatan cernanya juga menjadi lebih tinggi. Kecepatan cerna yang lebih tinggi berarti akan menyediakan energi dalam bentuk Adenosin Tri Phosphate (ATP) atau asam lemak mudah terbang yang lebih tinggi pula pada waktu inkubasi yang sama. Secara teori, ketersediaan energi yang lebih tinggi tersebut akan 86

mempunyai pengaruh pada pertumbuhan mikroba rumen, yang berarti berpengaruh pula pada sintesis protein mikroba rumen. Pada kondisi in vivo, hal ini mempunyai pengaruh positif pada respons produksi ternak yang lebih tinggi. Konsentrasi asam lemak mudah terbang seperti asetat, propionat, butirat dan valerat ditunjukkan dalam Tabel 1. Konsentrasi asam asetat (um) lebih tinggi apabila jerami padi yang difermentasi digunakan sebagai substrat dibandingkan jerami padi segar, setelah diinkubasi kan selama 24 jam, sedangkan konsentrasi asam propionat cenderung lebih rendah, sebagaimana ditunjukkan dalam Grafik 2. Hal ini menggambarkan adanya perbedaan efektivitas degradasi serat dan intensitas fermentasi mikrobial di dalam media inkubasi. Sementara itu, perubahan konsentrasi asam isobutirat, butirat, iso-valerat dan valerat sejalan dengan waktu inkubasi digambarkan dalam Grafik 3. Tabel 1. Konsentrasi asam lemak mudah terbang (um) dari substrat jerami segar vs jerami fermentasi setelah diinkubasikan selama 24 jam Parameter Jerami segar Jerami fermentasi Rata-rata Asetat 595,7 842,7 719,2 Propionat 76,8 136, 16,4 Isobutirat 13,7 12,9 13,3 Butirat 31,7 5,2 41, Isovalerat 14,1 13,8 13,9 Valerat 8,8 8,4 8,6 Kecernaan NDF (%) 6 5 4 3 2 1 24 48 Waktu inkubasi (jam) Jerami segar Jerami Fermentasi Grafik 1. Kecernaan NDF jerami segar vs fermentasi 87

Konsentrasi 1 8 6 4 2 24 48 Waktu inkubasi (jam) JF-Asetat JS-Asetat JF- JS-Propionat Grafik 2. Konsentrasi asam asetat dan propionat jerami segar vs fermentasi 6 5 Konsentrasi (um) 4 3 2 1 24 48 Waktu inkubasi (jam) JF-Isobutirat JS-Isobutirat JF-Butirat JS-Butirat JF-Isovalerat JS-Isovalerat JF-Valerat JS-Valerat Grafik 3. Konsentrasi asam lemak mudah terbang Suplementasi zinc-methionin kedalam media inkubasi dari penelitian kedua menunjukkan adanya sifat aditif terhadap pengaruh proses fermentasi jerami padi sebagaimana ditunjukkan oleh peningkatan nilai degradasi serat dibandingkan tanpa suplementasi zinc-methionin. Peranan zincmethionin dalam metabolisme sel mikroba berkaitan dengan aktivitas polimerisasi maupun transkripsi DNA sehingga sintesis protein (antara lain ensim selulase) juga akan meningkat yang pada gilirannya dapat dilihat dari adanya nilai degradasi serat yang lebih tinggi. Interaksi antara proses fermentasi dan suplementasi zinc-methionin terhadap nilai degradasi serat detergen netral (P<,5) menggambarkan bahwa suplementasi zincmethionin memberikan pengaruh yang berbeda apabila substrat yang digunakan berbeda. Apabila jerami segar yang digunakan maka peningkatan nilai degradasi NDF terjadi dari 27.21% menjadi 39,8%, sedangkan apabila jerami fermentasi yang digunakan, peningkatan 88

tersebut dari 51.32% menjadi 58.97%. Suplementasi zinc-methionin mampu mendorong aktivitas degradasi serat dengan kecepatan yang lebih tinggi pada substrat jerami padi segar dibandingkan jerami yang difermentasi. Grafik 4 menggambarkan pengaruh suplementasi zinc-methionin terhadap nilai degradasi serat detergen netral dari kedua substrat tersebut. Peningkatan nilai degradasi serat dengan adanya suplementasi zincmethionin sangat mungkin disebabkan oleh peran zinc atau/dan methionin di dalam sel mikroba dalam proses sintesis ensim selulase kompleks. Peningkatan degradabilitas bahan kering jerami padi sebagai akibat dari penambahan Zn juga dilaporkan THALIB et al. (2). Sebagai kelanjutan proses degradasi serat detergen netral adalah proses fermentatif mikrobial yang melibatkan pemanfaatan glukosa hasil degradasi serat sebagai substrat. Proses fermentatif mikrobial ini menghasilkan asam-asam lemak mudah terbang rantai pendek seperti asetat, propionat, butirat dan valerat. Seharusnya, nilai degradasi serat detergen netral yang lebih cepat akan diikuti oleh produksi asam lemak mudah terbang yang lebih tinggi pula. Hasil analisis konsentrasi asam-asam lemak mudah terbang menunjukkan bahwa suplementasi zinc-methionin pada jerami padi fermentasi sebagai substrat mampu meningkatkan produksi asam asetat, yaitu proporsi asam terbesar dari produk fermentasi, sedangkan pada jerami segar, suplementasi zinc-methionin cenderung menurunkan konsentrasi asam asetat sebagaimana digambarkan dalam Grafik 5. Namun, proporsi molar asam asetat mengalami penurunan dengan adanya suplementasi zinc-methionin sebagaimana digambarkan dalam Grafik 6. HUNGATE (1966) menyebutkan bahwa populasi bakteri rumen penghasil asetat yang dominan adalah Bacteroides succinogenes, Butyrivibrio fibrisolvens, Selenomonas ruminantium dan lain sebagainya. Sementara itu, bakteri penghasil asam propionat antara lain adalah Selenomonas ruminantium dan Anaerovibrio lipolytica (STEWART dan BRYANT, 1988) meskipun substrat yang tersedia juga akan mempengaruhi produk fermentasi. Ruminococcus flavefaciens juga merupakan salah satu bakteri rumen yang aktif mendegradasi serat. Sementara itu, produksi asam propionat cenderung tidak dipengaruhi oleh suplementasi zinc-methionin kedalam media inkubasi apabila jerami padi segar yang digunakan sebagai substrat. Apabila jerami padi yang difermentasi yang digunakan sebagai substrat, ternyata suplementasi zinc-methionin cenderung meningkatkan produksi asam propionat. Pola yang sama juga ditunjukkan untuk produksi asam butirat seperti terlihat pada Grafik 7. Kecernaan NDF (%) 6 5 4 3 2 1 24 48 Waktu inkubasi (Jam) Grafik 4. Pengaruh fermentasi dan suplementasi ZnMet terhadap kecernaan NDF 89

Konsnetrasi (um) 8 7 6 5 4 3 2 1 Grafik 5. Konsentrasi asam asetat setelah inkubasi 24 jam Proporsi molar (%) 82 8 78 76 74 72 7 68 66 Grafik 6. Perubahan proporsi molar asam asetat setelah inkubasi 24 jam Konsentrasi (um) 16 14 12 1 8 6 4 2 Propionat Iso-Butirat Butirat Iso-Valerat Valerat Grafik 7. Konsentrasi asam lemak mudah terbang setelah inkubasi 24 jam 81

2 Proporsi molar (%) 15 1 5 Propionat Iso-Butirat Butirat Iso-Valerat Valerat Grafik 8. Proporsi molar asam lemak mudah terbang setelah inkubasi 24 jam Semakin cepat terjadi degradasi serat menyebabkan peningkatan ketersediaan energi yang dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan mikroba rumen. Pertumbuhan mikroba rumen berarti peningkatan populasi dan sintesis protein mikroba. Sintesis protein mikroba dapat berupa ensim pemecah serat apabila ketersediaan serat dalam media sebagai substrat masih ada. Aktivitas ensimatis mikrobial dalam mendegradasikan serat akan menyebabkan peningkatan proses fermentatif dengan hasil asam lemak mudah terbang. Asam lemak mudah terbang ini menjadi sumber energi yang diperlukan ternak. Perubahan ekosistem rumen menyebabkan stimulasi terhadap konsumsi pakan oleh ternak yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas ternak. KESIMPULAN Degradasi serat detergen netral dari jerami padi yang difermentasi meningkat sekitar 4% diatas degradasi serat detergen netral jerami padi segar. Konsentrasi asam lemak mudah terbang pada pengukuran setelah 24 jam waktu inkubasi adalah lebih tinggi, sejalan dengan peningkatan degradasi serat detergen netral. Suplementasi zinc-methionin kedalam media inkubasi mampu mendorong aktivitas degradasi serat detergen netral, sehingga proses fermentasi dan suplementasi zinc-methionin perlu disarankan untuk aplikasi secara in vivo dengan skala yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA GOERING, H.K. and P.J. VAN SOEST. 197. Forage fiber analysis. USDA Agriculture Handbook No. 39. Washington. HARYANTO, B., A. THALIB dan ISBANDI. 1997. Pemanfaatan probiotik dalam upaya peningkatan efisiensi fermentasi pakan di dalam rumen. Balitnak, Ciawi, Bogor. HARYANTO, B. 2. Penggunaan probiotik dalam pakan untuk meningkatkan kualitas karkas dan daging domba. JITV. 5 (4): 224 228. HARYANTO, B., D. SASTRADIPRADJA, D.A. ASTUTI and F. DWIRANTI. 2. The use of probiotic and cellolbiose to manipulate the ruminal energetic status in sheep: in vitro and in vivo studies. In. Energy Metabolism in Animals. Proc. 15th symp. on energy metabolism in animals. EAAP Publ. no. 13. A. CHWALIBOG and K. JAKOBSEN (Eds.). Wageningen Pers. pp. 149-152 HUNGATE, R.E. 1966. The Rumen and its Microbes. Academic Press. Washington. USA. LOWE, J. 1993. Protected Minerals, an expensive luxury or a cost-effective necessity? In:. Biotechnology in The Feed Industry. T.P LYONS. (Ed) Proc. Alltech s ninth Annual Symposium. Nicholasville. Kentucky. USA. pp. 61 69. 811

MCDOWELL, L.R., J.H. CONRAD and F.G. HEMBRY. 1993. Minerals for Grazing Ruminants in Tropical Regions. 2 nd Ed. Animal Science Department.University of Florida. Gainesville. FL. SPAIN, J. 1993. Tissue Integrity: A key defence against Mastitis Infection: the role of zinc proteinates and a theory of mode of action. In: Biotechnology in The Feed Industry. T.P. LYONS (Ed.). Proc. Alltech s ninth Annual Symposium. Nicholasville. Kentucky. USA. pp. 53 6. STEEL, R.G.D. and J.H. TORRIE. 198. Principles and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Book Co. New York. STEWART, C.S. and M.P. BRYANT. 1988. The rumen bacteria. In: The Rumen Microbial Ecosystem. HOBSON, P.N. (Ed.). Elsevier Applied Science. Elsevier Science Publishers. pp. 21 75. THALIB, A., B. HARYANTO, S. KOMPIANG, I-W. MATHIUS dan A. Aini. 2. Pengaruh mikromineral dan fenilpropionat terhadap performans bakteri selulolitik cocci dan Batang dalam mencerna serat hijauan pakan. JITV. 5(2): 92 99. 812