RANCANG BANGUN ALAT PENYENGAT NYAMUK LISTRIK. Achmad Solichan * ) Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

MAGNET JARUM. saklar. Besi lunak. Sumber arus Oleh : DRS. BRATA,M.Pd. SMAN1 KRA. kumparan. lampu. kumparan

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.7

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Induksi Elektromagnetik

Laporan Praktikum Fisika Transformator. Disusun Oleh : 1 Bindra Jati. (02) 2 Dwi Puspita A. (07) 3 Lida Puspita N. (13) 4 Mutiara Salsabella.

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB I TEORI DASAR LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

LATIHAN SOAL PTS SEMESTER 1 KELAS 9 TAHUN PELAJARAN

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-12 CAKUPAN MATERI 1. TRANSFORMATOR 2. TRANSMISI DAYA 3. ARUS EDDY DAN PANAS INDUKSI 4. GGL INDUKSI KARENA GERAK

Induksi Elektromagnetik

BAB III PERANCANGAN ALAT

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Banyaknya tempat - tempat kotor yang jarang dibersihkan

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

SNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

LATIHAN SOAL UAS FISIKA

Magnet Rudi Susanto 1

Gambar Berbagai bentuk benda

Elektromagnetika. By : Mohamad Ramdhani

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI

Universitas Medan Area

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

LISTRIK DALAM RUMAH TANGGA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAT UAS ELKA KELAS 9

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

GGL Induksi Michael Faraday ( ), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

SMA/MA IPA kelas 12 - FISIKA IPA BAB 7 GAYA GERAK LISTRIK INDUKSILatihan Soal 7.1

BAB II LANDASAN TEORI

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

ARSIP SOAL UJIAN NASIONAL FISIKA (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1996

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

A. 5 B. 4 C. 3 Kunci : D Penyelesaian : D. 2 E. 1. Di titik 2 terjadi keseimbangan intriksi magnetik karena : B x = B y

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Arus listrik sebesar 1 amper adalah perpindahan elektron sebanyak 6.24 x yang melewati satu titik pada setiap detiknya.

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

Gambar 2.1 Alat Penghemat Daya Listrik

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

USER MANUAL LAMPU EMERGENCY MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI TEKNIK ELEKTRO SMKN 3 BOYOLANGU

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 3. KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETLatihan Soal 3.2

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Penggunaan Alat Bantu dan Alat Ukur Sederhana

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

MEMILIH ALAT UKUR LISTRIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA MEMBUAT GENSET MENGGUNAKAN SEPEDA MOTOR

Proposal Skripsi Teknik Fisika PROPOSAL SKRIPSI

TM - 2 LISTRIK. Pengertian Listrik

Bab 3. Teknik Tenaga Listrik

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA. Gaya Magnetik antar kawat berarus. Nama :

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Air menyelimuti lebih dari ¾ luas permukaan bumi kita,dengan luas dan volumenya yang besar air menyimpan energi yang sangat besar dan merupakan sumber

Antiremed Kelas 08 Fisika

KUMPULAN SOAL SOAL PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH ATAS

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU PHASA 500 V.A. Habibullah 1 Ari Rizki Ramadani 2 ABSTRACT

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ALAT PENYENGAT NYAMUK LISTRIK Achmad Solichan * ) Abstrak Penelitian ini bertujuan membuat rancangan alat pengendali nyamuk yang lebih baik dari segi keamanan, kecepatan dan ketepatannya. Alat penyengat nyamuk yang dibuat berfungsi menarik nyamuk dengan lampu ultra violet dan kipas angin listrik dan menyengatnya dengan rangkaian penyengat listrik. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah nyamuk yang tersengat lebih banyak pada ruangan yang gelap (selisih rata-rata 1,11) dan menggunakan la mpu ultra violet (selisih ratarata 5,45). Kata Kunci : Nyamuk, Penyengat Listrik, Rancang Bangun. PENDAHULUAN Membebaskan diri dari gigitan nyamuk merupakan suatu tindakan yang harus dilakukan dalam rangka menciptakan suasana aman dari segala resiko/efek gigitan nyamuk. Efek dari gigitan nyamuk sangat merugikan bagi manusia, yang paling ringan diantaranya dapat menyebabkan gatal-gatal dan segala dampak yang ditimbulkannya juga sangat mengganggu aktifitas kita. Akibat yang lebih berbahaya lagi dari gigitan nyamuk adalah terjangkitnya wabah penyakit Demam Berdarah Dangue ( DBD) yang penularannya melalui gigitan nyamuk aides aigepty. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. Mulai dari memutus mata rantai siklus hidup nyamuk, penyemprotan serta pengolesan obat anti nyamuk pada kulit. Sekarang banyak beredar di pasaran alat sejenis raket yang digunakan untuk menyengat nyamuk dengan jalan mengayun-ayunkan alat yang sudah diberi tegangan listrik searah sehingga nyamuk yang tersentuh alat ini tersengat dan mati. Salah satu langkah yang akan dilakukan yaitu dengan membuat alat penyengat nyamuk yang lebih efektif digunakan untuk menyengat nyamuk serta harganya terjangkau. Alat yang dibuat ini didisain sedemikian rupa dengan memadukan berbagai teknologi yang ada sehingga alat ini diharapkan dapat mencegah dan melindungi bahkan membebaskan diri kita dari gigitan nyamuk khususnya nyamuk aides aigepty. TINJAUAN PUSTAKA Mengundang Perhatian Nyamuk Penelitian awal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nyamuk tertarik (terangsang) untuk mendekat pada nyala lampu warna biru laut dan atau ultra violet. Salah satu karakter nyamuk ini banyak dimanfaatkan orang untuk mengumpulkannya dengan memasang lampu dengan warna nyala biru laut atau ultra violet tersebut. Pada penelitian ini untuk merangsang /mengundang nyamuk yang berada di sekeliling digunakan lampu neon 10 watt dengan warna nyala ultra violet. Menarik Paksa Nyamuk Pola hidup nyamuk yang suka terbang ke udara dan juga bobot tubuhnya yang sangat ringan, menyebabkan dia sangat mudah terbawa oleh aliran udara. Aliran udara ini ) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNIMUS 76

bisa disebabkan oleh gerakan udara secara alami maupun gerakan udara paksa yaitu gerakan udara akibat oleh aksi atau gerakan benda lain ( misalnya : kipas atau blower ). Udara yang digerakkan dengan alat ini baik dengan kipas maupun blower mengalami dua perlakuan, yaitu diisap dan ditiup/disorong. Udara pada sisi isap maupun sisi tekan dapat dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan manusia. Pada kebanyakan kipas angin dimana angin yang ditiupkan olehnya dimanfaatkan, sisi yang satu yang merupakan sisi (bagian) hisap dari kipas itu sendiri kurang diperhatikan. Padahal sisi hisap ini dapat dipergunakan untuk menarik benda-benda yang ringan melalui gerakan aliran udara yang ditimbulkannya. Pada penelitian ini sisi hisap ini dimanfaatkan untuk menarik paksa nyamuk yang sedang terbang mendekati sumber nyala lampu yang digunakan untuk menarik perhatian nyamuk. Penyengatan Nyamuk Kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar itu. [ Ref. 5 ]. Apabila kita tulis dalam bentuk persamaan matematika adalah sebagai berikut. [ Ref. 5 ] ; Dimana : I = kuat arus (amper) V = tegangan listrik (volt) R = Hambatan listrik (ohm) Adapun daya yang dibutuhkan adalah I = V/R P = V. I. Dimana P = daya listrik (watt) Untuk menyengat nyamuk diperlukan tenaga listrik dengan tegangan tinggi diatas 100 V meskipun arusnya tidak terlalu besar yaitu dibawah 100 ma. Pada peralatan yang menggunakan batu battery ( tegangan 1,5 volt ) sementara alat tersebut memerlukan tegangan yang tinggi (diatas 100 volt), maka digunakan alat penaik tegangan ( transformator step up ) untuk disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan sebagaimana persamaan matemaika dibawah ini : N1 V 1 = V 2 N 2 Dimana : hisap N1, N2 = jumlah lilitan primer, jumlah lilitan sekunder V1, V 2 = tegangan sisi primer, tegangan sisi sekunder Untuk dapat bekerja, transformator menggunakan prinsip induksi elektromagnetik arus bolak balik, sehingga arus searah perlu diubah menjadi arus bolak balik menggunakan rangkaian konverter. Tiup Gambar 1. Sisi kerja kipas 77

DC-DC converter DC-DC converter merupakan rangkaian pengubah tegangan rendah dc (searah) ke tegangan yang lebih tinggi. Dc-dc converter umumnya digunakan untuk untuk menaikkan tegangan standart dari 1,5 ; 6; 12 volt dc dari battery. Tegangan keluaran yang dihasilkan dapat 110 V, 275 V 300 V sampai 500 Volt. [ Ref. 1 ]. Prinsip dasar ini sering digunakan untuk rangkaian-rangkaian pada alat-alat praktis yang menggunakan sumber tegangan dc seperti battery dan accu, diantaranya adalah alat penyengat nyamuk. Tegangan keluaran yang cukup tinggi ini digunakan untuk menyengat nyamuk sehingga nyamuk akan mati. METODE PENELITIAN Gagasan dan Kejelasan tugas Informasi yang telah didapatkan bahwa di pasaran telah ada alat penyengat nyamuk yang penggunaanya dengan cara mengayun-ayunkannya ke tempat nyamuk berada sehingga mengenai nyamuk dan nyamuk menjadi tersengat dan mati. Informasi yang telah di dapatkan pula dari hasil penelitian yang sudah dilakukan dan penelitian awal yang telah kami dilakukan bahwa nyamuk sangat tertarik dan terangsang untuk mendekat pada cahaya yang berwarna biru laut dan di pasaran juga telah ada lampu dengan warna nyala biru laut yang banyak digunakan untuk menarik perhatian nyamuk sehingga nyamuk mendatangi sumber cahaya dari lampu tersebut. Kedua alat tersebut digunakan secara terpisah satu dengan yang lainnya. Penggunaan yang demikian memunculkan gagasan untuk menyatukan secara fungsional keduanya berada dalam satu unit alat/alat penyengat nyamuk. Penyatuan fungsi keduanya belum efektif karena tidak ada komponen yang dapat digunakan untuk menarik paksa nyamuk mendekati dan menyentuh komponen penyengat sehingga perlu sekali ditambahkan komponen penarik paksa nyamuk. Kipas angin bersifat menyedot/menarik udara yang ada di depannya. Nyamuk dengan massa yang sangat kecil akan ikut tertarik/tersedot oleh aliran udara yang diakibatkan oleh putaran kipas ini sehingga masuk ke dalam komponen penyengat dan mati. Alat penyengat nyamuk yang dibuat akan lebih efektif digunakan di dalam ruangan walaupun bisa juga digunakan di luar ruangan. Dalam kesempatan ini semua pertimbangan yang digunakan dalam pembuatan alat adalah dalam rangka digunakan di dalam ruangan. Mengingat alat akan digunakan di dalam ruangan, maka batasan rancangan alat ditetapkan sebagai berikut : Ringan dan mudah dipindah-pindahkan Tidak memerlukan tempat yang banyak Konseptual rancangan Secara garis besar alat penyengat nyamuk yang dibuat terdiri dari 4 elemen pokok, yaitu : Pengundang Nyamuk Komponen ini berupa lampu neon dengan warna nyala biru laut atau juga warna ultra violet. Lampu ini telah banyak dijual di pasaran bebas, dan banyak orang yang telah menggunakan lampu ini untuk menarik perhatian nyamuk sehingga nyamuk datang dan berkumpul di dekat lampu tersebut. Penarik Paksa Nyamuk Yang di maksud komponen penarik paksa nyamuk adalah bagian dari alat yang digunakan untuk menarik nyamuk secara paksa supaya nyamuk menyentuh komponen penyengat dan mati. Ketika nyamuk mendekati arah 78

sumber cahaya lampu dan jaraknya sudah dekat terhadap alat, karena berat nyamuk sangat kecil maka nyamuk akan ditarik paksa oleh aliran udara yang disebabkan oleh putaran kipas yang sudah dibalik arahnya. Kipas ini tidak lagi berfungsi untuk meniup/menghembuskan udara lagi melainkan bersifat menghisap udara. Penyengat Nyamuk Bagian ini merupakan bagian alat yang bertugas membunuh nyamuk dengan cara menyengatnya. Penyengatan dilakukan dengan memanfaatkan hubungan pendek yang terjadi pada komponen. Hubungan pendek ini terjadi akibat kutub positip (+) dan kutub negatip (-) komponen terhubung oleh adanya nyamuk yang menempel pada komponen tersebut. Box Alat Box alat merupakan tempat melekatnya komponen-komponen alat. Box alat ini juga berfunsi sebagai penegak alat sekaligus sebagai pelindung komponen-komponen alat dari sentuhan manusia saat alat beroperasi. Susunan, geometri dan kefungsian Deskripsi Alat Alat penyengat nyamuk yang direncanakan merupakan paduan dari keempat elemen di atas. 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2. Alat Penyengat Nyamuk Keterangan gambar : 1. Box alat 2. Pengaman 3. Penyengat 4. Kipas 5. Lampu 6. Pengatur putaran kipas penarik 7. Saklar utama Prinsip Kerja Alat : Alat ini menggunakan sumberdaya untuk menyalakan lampu dan memutar kipas dengan menggunakan power listrik dari PLN. Ketika saklar on/off (7) pada posisi on maka alat mulai beroperasi, lampu (5) akan menyala dan kipas (4) juga berputar.. Putaran kipas ini bisa set dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi. Warna nyala lampu (5) mengakibatkan nyamuk terangsang untuk mendatanginya.. Nyamuk juga akan ditarik paksa oleh aliran udara yang ditimbulkan oleh putaran kipas yang telah dibalik arah putarnya. 79

Rancangan detail Pengundang Nyamuk Pengundang nyamuk yang dipilih adalah lampu neon dengan warna nyala ultra violet dengan daya yang dibutuhkan 10 watt. Posisi pemasangan lampu antara kipas dan elemen penyengat. Penarik Paksa Nyamuk Penarik paksa nyamuk yang dipilih terbuat dari kipas angin yang dibalik arah putarnya dengan spesifikasi sebagai berikut : Kebutuhan daya : 150 watt maksimum Putaran : maksimum 3000 rpm Sumber daya : listrik PLN (220 V) 18 cm 18 cm Gambar 3. Impeler kipas penarik nyamuk Kasa Penyengat Nyamuk Bahan : kawat kasa Sumber tegangan : batu battery 4 x 1,5 Volt Tegangan penyengatan : 275 Volt DC Rangkaian Listrik Penyengat Nyamuk Rangkaian dapat dilihat pada gambar 4.4. Input : Baterei 6 V dc Output : 275 V dc Gambar 4. Rangkaian DC-DC converter 80

Kotak Casis Alat Bahan : plastik Bentuk dan dimensi ( tanpa skala ) : 38 cm 34 cm 40 cm 38 cm 35 cm Gambar 5. Kotak casis alat Pengaman Bahan : plastik Bentuk dan dimensi ( tanpa skala ) : 34 cm HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Unjuk Kerja Alat Data Hasil Pengujian Gambar 6. Jaring pengaman Tabel 1. Kondisi Kecepatan Aliran Udara pada Pengujian Unjuk Kerja Kecepatan aliran Udara ( m/s ) Kondisi Mesin Level 1 Level 2 Level 3 Tanpa Penyengat dan Lampu 5,20 6,01 6,90 Kondisi Mesin Lengkap 3,14 4,02 4,23 Dari data pada pengujian unjuk kerja alat di atas terlihat bahwa dengan dipasang lampu dan alat penyengat nyamuk kecepatan aliran udara menjadi turun. Hal ini disebabkan oleh karena luas penampang aliran udara menjadi menyempit 81

Pengujian Efektifitas Penyengatan Data Pengujian Tabel 2. Data hasil penyengatan dalam 60 menit pada ruangan 4 x 4 meter Kondisi Mesin Tanpa Lampu Ultra violet Dengan Lampu Ultra violet Jumlah Nyamuk Tersengat Kondisi Level 1 Level 2 Level 3 Ruangan 1 2 3 rerata 1 2 3 rerata 1 2 3 rerata Terang 8 4 5 5,67 6 7 6 6,33 5 9 11 8,33 Gelap 7 2 6 5 5 10 9 8,33 7 11 7 8,33 Selisih 0,67 Selisih 2 Selisih 0 Terang 8 9 16 11 11 15 8 11,33 14 11 15 13,33 Gelap 9 12 13 11,33 12 13 16 13,67 17 14 11 14 Selisih 0,33 Selisih 2,34 Selisih 1,33 Dari data di atas memperlihatkan bahwa : Pada ruangan yang gelap jumlah nyamuk rata-rata yang tersengat lebih banyak, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat penyengat nyamuk lebih efektif pada ruangan yang gelap ( tidak ada penerangannya ). Adapun rata-rata selisih jumlah nyamuk yang tersengat antara ruang gelap dengan terang adalah 1,11 sebagaimana pada tabel 3. Tabel 3. Rerata Selisih Jumlah Nyamuk Tersengat Antara Ruang Gelap dan Terang SELISIH RERATA NYAMUK TERSENGAT RERATA DARI RERATA DARI 2 KONDISI MESIN LEVEL1 LEVEL2 LEVEL3 3 LEVEL KONDISI LAMPU TANPA LAMPU UV 0.67 2.00 0.00 0.89 1.11 DENGAN LAMPU UV 0.33 2.34 1.33 1.33 Terdapat perbedaan jumlah nyamuk tersengat yang signifikan antara menggunakan lampu ultra violet dan tidak menggunakanlampu ultra violet, menggunakan lampu ultra violet pada mesin lebih banyak menyengat nyamuk dari pada tidak menggunakan nyamuk. Dengan demikian sangat tepat didalam rancang bangun ini menggunakan lampu neon ultra violet yang dapat merangsang nyamuk untuk mendekati. Adapun rata-rata selisih jumlah nyamuk yang ditangkap tanpa menyalakan lampu ultra violet dan dengan menyalakan lampu adalah 5,45 sebagaimana terlihat pada tabel 3. Tabel 4. Rerata Selisih Jumlah Nyamuk Tersengat antara Dua Kondisi Penggunaan Lampu UV KONDISI JUMLAH RERATA NYAMUK TERSENGAT KONDISI MESIN RERATA SELISIH RUANG LEVEL1 LEVEL2 LEVEL3 TERANG 5.67 6.33 8.33 TANPA LAMPU UV 7.00 GELAP 5.00 8.33 8.33 5.45 TERANG 11.00 11.33 13.33 DENGAN LAMPU UV 12.44 GELAP 11.33 13.67 14.00 82

KESIMPULAN Bahwa di tempat yang gelap jumlah nyamuk yang ditangkap lebih banyak dibandingkan ditempat terang karena daya tarik nyala ultra violet lebih kuat bila berada di tempat yang gelap (selisih rata-rata 1,11, lihat tabel 3). Hal ini nampak pula dari tabel hasil penyengatan nyamuk dengan penggunaan lampu ultra violet lebih banyak dibandingkan tanpa lampu ultra violet (selisih rata-rata 5,45, lihat tabel 4). Dengan demikian sangat tepat digunakan alat pengendali nyamuk dengan komponen penarik nyamuk berupa lampu ultra violet dan kipas angin yang dipadukan dengan penyengat listrik. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini kami ucapkan syukur kepada Allah SWT dan terima kasih kepada segenap jajaran pimpinan UNIMUS yang telah mendorong dan membina baik secara moril maupun matriil sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua rekan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu atas segala kerja sama dan bantuannya. DAFTAR PUSTAKA 1. Darmawan. B., Elektron, Bandung: ITB Press, 1997 2. Dietsel. F., Turbin Pompa dan Kompresor, Jakarta ; Erlangga, 1991 3. Fox, Robert W & Mc. Donald, Alan W., Introductionn to Fluid Mechanics, 3 td Edition, New York, John Willey & Son, 1993 4. Hallidy. D., Resnick. R., Silaban. P., Fisika, Bandung : Institut Teknologi B, 1981 5. Hayt. William. H., & Silaban. P., Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga, 1992 6. Sutrisno., Elektronika dan Penerapannya, Bandung : ITB, 1986 83