BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III TUJUAN, SASARAN, DAN KEGIATAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

Renja Kecamatan Pusomaen 2017 KATA PENGANTAR.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 18 ayat (2) menegaskan bahwa Pemerintah daerah mengatur dan mengurus

Rencana Strategis (RENSTRA)

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BUPATI JEMBRANA, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

KEPUTUSAN. NOMOR : 027 / Kep. 002a / Kec.Sur.Ban / 2014 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SUMUR BANDUNG KOTA BANDUNG TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

DAFTAR ISI. Hal DAFTAR ISI DAFTAR TABEL KATA PENGANTAR. i ii iii PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang 1 B C. D.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah. Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 1 Tahun 2009 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 385 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA (RENJA)

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PE NDAH ULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 5 TAHUN 2006 SERI : E.4

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR

ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan kebijakan Otonomi Daerah yang dianut dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, secara eksplisit memberikan otonomi yang luas kepada Pemerintah Daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah harus mengoptimalkan pembangunan daerah yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Pemerintah Daerah dan masyarakat di daerah lebih diberdayakan sekaligus diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk mempercepat laju pembangunan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, maka implementasi kebijakan Otonomi Daerah telah mendorong terjadinya perubahan, baik secara struktural, fungsional maupun kultural dalam tatanan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Salah satu perubahan yang sangat esensial yaitu menyangkut kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kecamatan yang sebelumnya merupakan perangkat wilayah dalam kerangka asas dekonsentrasi, berubah statusnya menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas desentralisasi. Sebagai perangkat daerah, Camat dalam menjalankan tugasnya mendapat pelimpahan kewenangan dari dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Dalam pengertian lain, tanpa pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/Walikota, maka tugas Camat tidak jelas. Berkenaan dengan penyelenggaraan organisasi pemerintahan di tingkat Kecamatan, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan tegas mengamanatkan bahwa pengaturan penyelenggaraan Kecamatan baik dari sisi pembentukan, kedudukan, tugas dan fungsinya secara legalistik diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sebagai perangkat daerah, Camat akan mendapatkan pelimpahan kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain itu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 secara eksplisit menegaskan bahwa Kecamatan akan mengemban Perubahan Renja 2015 1

penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan, hal ini menjadi perspektif baru dalam memberdayakan Camat sebagai pemegang rentang kendali operasi wilayah. Peranan Camat secara signifikan diposisikan untuk mengemban pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan umum, dengan demikian dibutuhkan manajemen yang lebih holistik dengan pendekatan visioner agar kedekatan pelayanan lebih difokuskan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manajemen otonomi daerah, termasuk didalamnya perencanaan pembangunan wilayah kecamatan. Penyusunan Rencana Kerja OPD (Renja-OPD) merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Dalam kerangka teknis penyusunan Renja OPD Tahun 2015 ini terutama rencana kerja kecamatan sebagai organisasi perangkat daerah mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Kecamatan Banjaran Tahun 2015 dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas Kecamatan Banjaran pada tahun 2015. Rencana kerja tahunan OPD, adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun. Pada dasarnya Renja OPD berisi tentang Kebijakan Umum OPD dan Program/kegiatan Pembangunan di lingkungan OPD, baik yang dilaksanakan oleh OPD maupun dengan mendorong partisipasi masyarakat. Renja-OPD merupakan penjabaran dari Renstra-OPD yang disusun oleh setiap OPD dengan mengacu pada Rancangan awal RKPD. Namun demikian dalam proses pelaksanaannya ternyata terdapat ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan sehingga perlu dilakukan Perubahan Renja 2015 2

perubahan Rencana Kerja untuk menjaga efektifitas, dan efisiensi pelaksanaan pembangunan pada tahun 2015. Perubahan Renja OPD ini disusun berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian pelaksanaan program/kegiatan tahun sebelumnya dan sampai dengan Triwulan II Tahun 2015. Rencana kinerja OPD memuat analisis dan pengambilan keputusan ke depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa mendatang. 1.1.1. Visi dan Misi Kecamatan Banjaran Dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Majalengka, Rencana Strategis Kecamatan Banjaran Tahun 2014-2018 menetapkan visi : Terwujudnya penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pelayanan umum yang berkualitas berbasis agribisnis dan religius di Kecamatan Banjaran. Adapun misi Kecamatan Banjaran adalah : 1. Meningkatkan koordinasi pemahaman dan pengamalan nilainilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat dan aktifitas pemerintahan; 2. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam percepatan pembangunan bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di wilayah kecamatan; 3. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui penerapan pedoman pelayanan administrasi terpadu kecamatan; 4. Melaksanakan pembinaan pemerintahan desa yang berfokus pada peningkatan sumber daya aparatur Pemerintahan desa; 5. Meningkatkan koordinasi program pembangunan agribisnis yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi UMKM; 6. Meningkatkan koordinasi dengan Aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam penerapan/penegakan peraturan perundang-undangan serta Perubahan Renja 2015 3

penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan Banjaran; Selanjutnya berdasarkan identifikasi isu dan masalah mendesak serta dengan mengacu pada pencapaian kinerja rencana strategis dan sinergitas kebijakan nasional, maka Rencana Kerja Kecamatan Banjaran Tahun 2015 yang meliputi tujuan dan sasaran yang didasarkan dengan misi penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kecamatan tahun 2015 antara lain : Perubahan Renja 2015 4

Visi Misi I : Terwujudnya penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pelayanan umum yang berkualitas berbasis agribisnis dan religius di Kecamatan Banjaran : Meningkatkan koordinasi pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat dan aktifitas pemerintahan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.1 Meningkatnya 1.1.1.1 Melaksanakan kegiatan pertemuan kualitas kehidupan rutin dengan Pemuka Agama, beragama dan Forum Pemuka Agama dan Tokoh kerukunan antar Masyarakat guna membahas solusi umat beragama kehidupan beragama. 1. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan serta meningkatkan layanan kehidupan beragama. 1.1.1 Meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan Pemuka agama, Tokoh Masyarakat dan Pemerintahan Desa dalam menghidupkan nilai keagamaan di masyarakat dan Pemerintahan. 1.1.1.2 Meningkatkan fasilitasi pemenuhan sarana dan prasarana keagamaan. 1.1.2 Meningkatkan kerukunan hidup beragama, baik intern umat maupun antar umat beragama. 1.1.3 Meningkatkan nuansa keagamaan dalam setiap momentum resmi pemerintahan tingkat desa dan kecamatan 1.1.2.1 Meningkatkan kegiatan pemantauan dan deteksi dini terhadap potensi gangguan kerukunan umat beragama melalui pola kerjasama yang erat dengan Pemuka agama/forum Pemuka Agama dan Aparat Kepolisian. 1.1.3.1 Mendorong diwajibkannya penerapan nilai-nilai keagamaan dalam acara resmi pemerintahan desa dan kecamatan. Perubahan Renja 2015 5

Misi II : Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam percepatan pembangunan bidang infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di wilayah kecamatan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.1 Meningkatnya 1.1.2 Meningkatkan akses dan mutu koordinasi, konsultasi sarana dan dan curah pendapat prasarana (brain storming) diantara pendidikan Pendidik dan Tenaga terutama untuk Kependidikan dalam penuntasan wajib meningkatkan akses dan belajar pendidikan mutu sarana dan dasar 9 tahun dan prasarana pendidikan pelaksanaan wajib guna penuntasan belajar 12 tahun wajardikdas 9 tahun dan (pendidikan pelaksanaan wajar 12 menengah tahun. universal). 1. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang lebih berkualitas dengan menjunjung tinggi profesionalitas layanan. 1.1.2.1 Menyelenggarakan forum konsultasi dan sosialisasi rutin dengan UPTD Pendidikan dan PGRI dalam meningkatkan akses dan mutu sarana dan prasarana pendidikan guna penuntasan wajardikdas 9 tahun dan pelaksanaan wajar 12 tahun 1.1.2.2 Memupuk rasa kepedulian forum masyarakat pendidikan ataupun komite sekolah dalam membangun kualitas dan kuantitas SDM pendidikan dan Tenaga Kependidikan yang memadai. 1.2 Meningkatnya akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan. 1.2.1 Meningkatkan koordinasi, konsultasi dan curah pendapat (brain storming) diantara stakeholders bidang kesehatan dalam meningkatkan akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan. 1.2.1.1 Menyelenggarakan forum konsultasi dan sosialisasi rutin dengan stakeholders bidang kesehatan dalam meningkatkan akses dan mutu sarana dan prasarana kesehatan. Perubahan Renja 2015 6

2. Mengembangkan dan memantapkan infrastruktur yang berkualitas, proporsional, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 1.3 Menurunnya AKI dan AKB. 2.1 Meningkatnya kualitas dan pembangunan infrastruktur startegis dan infrastruktur dasar masyarakat. 1.3.1 Mendorong peran aktif masyarakat dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. 2.1.1 Meningkatkan fasilitasi perbaikan jalan lingkungan dan gang dengan mendorong peran aktif dan swadaya masyarakat serta Pemerintah Desa. 2.1.2 Meningkatkan fasilitasi peningkatan saluran irigasi desa. 2.1.3 Meningkatkan fasilitasi pembangunan jaringan air bersih. 1.3.1.1 Meningkatkan fasilitasi pembentukan forum masyarakat bidang kesehatan guna berperan aktif dalam menurunkan AKI dan AKB. 2.1.1.1 Melaksanakan fasilitasi perbaikan jalan lingkungan dan gang melalui stimulasi swadaya masyarakat dan Pemerintah Desa. 2.1.2.1 Meningkatkan stimulasi perbaikan saluran irigasi desa 2.1.3.1 Meningkatkan stimulasi pembangunan jaringan air bersih. Misi III 2.1.4 Meningkatkan fasilitasi ketersediaan perumahan. 2.1.4.1 Fasilitasi pembangunan rumah tidak layak huni. : Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui penerapan pedoman pelayanan administrasi terpadu kecamatan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.2 Meningkatnya 1.2.1 Meningkatkan standar kualitas dan layanan, akuntabilitas sarana/prasarana 1. Peningkatan tata kelola pemerintahan menuju pemerintahan yang 1.2.1.1 Fasilitasi penyusunan standar layanan sebagai bahan penetapan kebijakan standar layanan. Perubahan Renja 2015 7

profesional. layanan pemerintah. pelayanan dan pelaksana teknis layanan 1.2.1.2 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasaranan pelayanan. 1.2.1.3 Melaksanakan pemetaan dalam hal penugasan pelaksana teknis layanan. 1.2.2 Meningkatkan tata kelola adminstrasi pemerintahan. 1.2.2.1 Meningkatkan perencanaan, pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah serta tertib administrasi aset daerah. Misi IV : Melaksanakan pembinaan pemerintahan desa yang berfokus pada peningkatan sumber daya aparatur Pemerintahan desa Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.2 Kuatnya 1.2.1 Meningkatkan Pemerintah Desa/ kemampuan tertib Kelurahan dan administrasi dan Pemberdayaan pengelolaan keuangan Masyarakat pemerintahan desa. desa/kelurahan. 1. Memperkuat pemerintahan desa/ kelurahan dan memberdayakan masyarakat desa/kelurahan. 1.2.1.1 Meningkatkan bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan administrasi pemerintahan desa. 1.2.1.2 Meningkatkan pembinaan dan fasilitasi pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa, Penjabat Kepala Desa dan Perangkat Desa. Perubahan Renja 2015 8

Misi V 1.2.1.3 Meningkatkan pembinaan, pengukuhan dan fasilitasi Pergantian Antar Waktu anggota BPD. 1.2.1.4 Meningkatkan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa di tingkat kecamatan. : Meningkatkan koordinasi program pembangunan agribisnis yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi UMKM Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.1 Meningkatnya kemudahan dan kemampuan masyarakat untuk mengakses pangan. 1. Memantapkan ketahanan pangan. 2. Meningkatkan daya saing KUMKM berbasis potensi local 3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal. 2.1 Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga. 3.1 Meningkatnya peran masyarakat dalam 1.1.1 Meningkatkan koordinasi dan konsultasi diantara para stakeholders dalam kegiatan panen produksi, produktivitas tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan. 2.1.1 Meningkatkan fasilitasi pengembangan potensi KUKM. 3.1.1 Meningkatkan fasilitasi sarana/prasarana seni dan budaya. 1.1.1.1 Menyelenggarakan forum koordinasi, konsultasi dan sosialisasi secara rutin dengan para stakeholders dalam kegiatan panen produksi, produktivitas tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan. 2.1.1.1 Meningkatkan stimulasi penguatan permodalan KUKM. 3.1.1.1 Melaksanakan stimulasi kelengkapan sarana/ parasarana seni dan budaya. Perubahan Renja 2015 9

pembangunan seni dan budaya. 3.1.1.2 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam bidang seni dan budaya. 4. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olah raga. 5. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan. 4.1 Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga. 5.1 Meningkatnya peran gender dalam pembangunan. 4.1.1 Meningkatkan fasilitasi dan pembinaan pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga. 5.1.1 Meningkatkan fasilitasi dan pembinaan peran gender dalam pembangunan. 4.1.1.1 Melaksanakan fasililitasi dan pembinaan pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olah raga. 5.1.1.1 Melaksanakanfasilitasi dan pembinaan peran gender dalam pembangunan. Misi VI : Meningkatkan koordinasi dengan Aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam penerapan/ penegakan peraturan perundang-undangan serta penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kecamatan Banjaran Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1.1 Meningkatnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta kesadaran politik dan hukum. 1. Meningkatkan stabilitas keamanan daerah. 1.1.1 Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan Aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam penerapan/ penegakan peraturan perundangundangan. 1.1.1.1 Menyelenggarakan forum koordinasi, konsultasi dan sosialisasi secara rutin dengan para stakeholders dalam penerapan/ penegakan peraturan perundang-undangan. Perubahan Renja 2015 10

1.1.2 Meningkatkan koordinasi dan konsultasi dengan Aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia dalam menjaga kondusifitas wilayah. 1.1.3 Meningkatkan upaya penanggulangan bencana alam. 1.1.4 Meningkatkan peran Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Organisasi Kemasyarakatan dan Anggota Linmas dalam menjaga stabiltas ketentraman dan ketertiban umum. 1.1.2.1 Meningkatkan intensitas pertemuan forum koordinasi pimpinan kecamatan. 1.1.2.1 Melaksanakan Monev PEKAT. 1.1.3.1 Meningkatkan deteksi dini terhadap wilayah rawan bencana alam. 1.1.4.1 Memantapkan forum silaturahmi diantara Para Stakeholders. 1.1.4.2 Meningkatkan fasilitasi pembinaan ketentraman dan ketertiban wilayah. Perubahan Renja 2015 11

1.2 Landasan Hukum Peraturan Perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Rencana Kerja Perubahan Kecamatan Banjaran (Renja Perubahan-OPD) Tahun 2015, sebagai berikut: a. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Perubahan Renja 2015 12

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); g. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); h. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693); i. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817); k. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Majalengka Tahun 2005-2025; l. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 1) m. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2009 Nomor 10); n. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Majalengka; Perubahan Renja 2015 13

o. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemeritah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ; p. Peraturan Bupati Majalengka Nomor 11 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Majalengka. 1.3. Maksud dan Tujuan Secara umum, maksud penyusunan Perubahan Renja Kecamatan Banjaran adalah untuk memberikan gambaran mengenai kebijakan, program dan kegiatan beserta indikator kinerja dan pagu indikatif masing-masing program kegiatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kecamatan Banjaran untuk satu tahun anggaran mendatang. Secara khusus Perubahan Rencana Kerja ini mempunyai tujuan: a. Mewujudkan konsistensi dan sinkronisasi perencanaan tahunan Renstra Kecamatan Banjaran dan hasil Musrenbang RKPD untuk melaksanakan Tugas pokok dan fungsi Kecamatan Banjaran. b. Menjadikan Renja sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel dalam kurun waktu satu tahun kedepan. c. Menyelaraskan perencanaan program kegiatan dan penganggaran tahunan Kecamatan Banjaran fungsi Kecamatan Banjaran serta indikator kinerja Kecamatan Banjaran yang akan diwujudkan dalam pelaksanaan program tahun depan. 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika Rencana Kerja Perubahan Kecamatan Banjaran Tahun 2015 adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang Latar belakang, Landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan Perubahan Renja. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN BANJARAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN II TAHUN 2015 Perubahan Renja 2015 14

Menguraikan tentang evaluasi pelaksanaan Renja Kecamatan Banjaran Tahun 2015 serta analisa permasalahan dalam realisasi sampai dengan Triwulan II. BAB III RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM PERUBAHAN RENJA TAHUN 2015 Menguraikan tentang kegiatan lanjutan sebelumnya, perubahan kegiatan dan capaian kinerja dan pagu indikatif serta kelompok kegiatan dan sasaran lainnya yang tidak mengalami perubahan. BAB IV PENUTUP Menguraikan tentang kesimpulan menyeluruh dari Perubahan Rencana Kerja Kecamatan Banjaran Tahun 2015 Perubahan Renja 2015 15