Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

BAB III STANDAR NASIONAL PENELITIAN. Bagian Kesatu. Ruang Lingkup Standar Nasional Penelitian. Pasal 42

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

BANGUNAN PERGURUAN TINGGI HARUS

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

STANDAR MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

BUKU STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014)

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

Standar Pengabdian Masyarakat STIKES HARAPAN IBU

KEBIJAKAN MUTU PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI

Standar Penelitian STIKES HARAPAN IBU

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

SPMI DIKTI di UNDIP. Learning Outcomes

DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI, UNGGAH KARYA TULIS ILMIAH dan PLAGIASI

STANDAR III STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

1 DESEMBER Tim P

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015

STANDAR NASIONAL PERGURUAN TINGGI

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tam

STANDAR II STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PENETAPAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI (STANDAR DIKTI) OLEH PERGURUAN TINGGI

STANDAR PENGELOLAAN PENELITIAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM KEMENTERIAN KESEHATAN RI

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Panduan Penyusunan CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM STUDI

STANDAR PENILAIAN PRESTASI KERJA

Disampaikan pada Sosialisasi POLBAN 2016

BUKU STANDAR PENELITIAN

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

STANDAR PENGELOLAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT. 1. Visi dan Misi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta

Proses Evaluasi. Keterbatasan mampuan Negara. imo Masyarakat PRUDEN

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SKL: Pasal 5 26/03/2015

MATRIK KEBERHASILAN (KETERCAPAIAN MINIMAL) STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LPPM-UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Visi Universitas Almuslim: Visi Universitas Almuslim adalah menjadi universitas unggul, professional, dan islami

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

Oleh: Pembantu Rektor II UB

PANDUAN PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI EDISI X REVISI TAHUN

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

Pembukaan Program Studi Program Diploma, Sarjana, Magister Perguruan Tinggi Negeri

Pemikiran perhitungan JUMLAH sks PROGRAM PENDIDIKAN dan BESARAN sks MATA KULIAH. Dipresentasikan oleh Endrotomo

Kebijakan Pendidikan Tinggi Bidang Kesehatan. Ridwan Roy T Kasubdit Pembelajaran Ditjen Dikti

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Pendirian, Perubahan Bentuk, dan Pembukaan Program Studi Perguruan Tinggi Swasta

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Surabaya: 7 Maret Ridwan R.

STANDAR PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BAB I STANDAR PENDIDIKAN STANDAR 1 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN NO. KATEGORI ISI 1. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

Oleh: Tim Pengembang SPMI Ditjen Dikti, Kemdikbud

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR MUTU PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Tata Cara Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau(RPL) BAGIAN 2: RPL TIPE B & RPL DOSEN dalam TUGAS

Transkripsi:

Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25 November 2014 1

Kebijakan Ditjen Dikti untuk Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Capaian Pembelajaran Program Profesi

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (SN-DIKTI) Permendikbud No.49 Tahun 2014

Standar Pendidikan Tinggi Menurut Pasal 54 UU No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Standar Penelitian Standar Pengabdian Kepada Masyarakat Standar Pendidikan Tinggi Standar Nasional Dikti Ditetapkan oleh Menteri Permendikbud No.49/2014 Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penllaian Pendidikan Standar Hasil Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar Peneliti Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Standar Hasil Standar Isi Standar Pelaksanaan Standar Penilaian Standar Peneliti Standar Sarana & Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pendanaan dan Pembiayaan SPT Ditetetapkan oleh setiap perguruan tinggi 1. standar bidang akademik 2. standar bidang non akademik

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD 49 / 2014 STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI TUJUAN : 1. MENJAMIN TERCAPAINYA TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI 2. MENJAMIN MUTU PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3. MENDORONG PT MELAMPAUI SN DIKTI PERAN: 1. SEBAGAI DASAR PEMBERIAN IZIN PENDIRIAN PT DAN IZIN PEMBUKAAN PRODI 2. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 3. SEBAGAI DASAR PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI 5

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 ACUAN MENCAPAI dirumuskan oleh forum prodi sejenis atau pengelola prodi (dlm hal tdk memiliki forum Prodi) dan ditetapkan dalam SK Dirjen ACUAN MENCAPAI STANDAR ISI STANDAR DITENDIK STANDAR PENGELO- LAAN STANDAR PROSES STANDAR SARPRAS STANDAR PEMBIAYA AN STANDAR PENILAIAN dirumuskan sesuai jenis dan jenjang program studi, dicantumkan pada Lampiran SN DIKTI, dan dapat ditambahkan oleh Perguruan Tinggi

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN (BEBAN BELAJAR MAHASISWA) No Program Beban Belajar Minimum (sks) Masa Studi (tahun) Untuk memenuhi CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN program, mahasiswa wajib menempuh Beban Belajar Minimum dalam Masa Studi sbb.: 1 D1 36 1-2 2 D2 72 2-3 3 D3 108 3-4 4 D4/Sarjana 144 4-5 5 Profesi 36 1-2 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 6 Magister, Magister terapan, dan Sp-1 72 1,5-4 (setelah menyelesaikan program D4/Sarjana) 7 S-3, S-3 Terapan, & Sp-2 72 3 (Mininimum) Beban belajar mahasiswa berprestasi akademik tinggi setelah dua semester tahun pertama dapat ditambah hingga 64 (enam puluh empat) jam per minggu setara dengan 24 (dua puluh empat) sks per semester.mahasiswa yang memiliki prestasi akademik tinggi dan berpotensi menghasilkan penelitian yang sangat inovatif sebagaimana ditetapkan senat perguruan tinggi dapat mengikuti program doktor bersamaan dengan penyelesaian program magister paling sedikit setelah menempuh program magister 1 (satu) tahun.

STANDAR PENGELOLAAN Kelembagaan pengelola penelitian harus melakukan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan penelitian STANDAR NASIONAL PENELITIAN STANDAR PENELITI Menguasai metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, obyek, tingkat kerumitan, dan tingkat kedalaman penelitian STANDAR ISI Memuat prinsip-prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa mendatang STANDAR HASIL memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik Memenuhi capaian pembelajaran lulusan STANDAR PENILAIAN Minimal memenuhi prinsip edukatif, obyektif, akuntabel, dan transparan Memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, isi, dan proses penelitian Menggunakan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja proses dan hasil. STANDAR PROSES Perencanaan, Pelaksanaan,dan Pelaporan Penelitian Mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan PT wajib menyediakan dana baik untuk kegiatan pembiayaan aktivitas penelitian maupun manajemen kelembagaan penelitian STANDAR PENDANAAN & PEMBIAYAAN STANDAR SARPRAS Fasilitas yang dimanfaatkan untuk penelitian memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti, masyarkat, serta lingkungan

STANDAR NASIONAL PENELITIAN Kelembagaan pengelolaan penelitian wajib: menyusun dan mengembangkan rencana program penelitian sesuai dengan rencana strategis penelitian perguruan tinggi; menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu internal penelitian; memfasilitasi pelaksanaan penelitian; melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penelitian; melakukan diseminasi hasil penelitian; memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti untuk melaksanakan penelitian, penulisan artikel ilmiah, dan perolehan hak kekayaan intelektual (HKI); dan memberikan penghargaan kepada peneliti yang berprestasi. melaporkan kegiatan penelitian yang dikelolanya.

Perguruan Tinggi wajib: memiliki rencana strategis penelitian yang merupakan bagian dari rencana strategis perguruan tinggi; menyusun kriteria dan prosedur penilaian penelitian paling sedikit menyangkut aspek peningkatan jumlah publikasi ilmiah, penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan jumlah dan mutu bahan ajar; menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian dalam menjalankan program penelitian secara berkelanjutan; melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi penelitian dalam melaksanakan program penelitian; memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian; mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui program kerja sama penelitian; melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan prasarana penelitian; dan menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam menyelenggarakan program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data pendidikan tinggi; STANDAR NASIONAL PENELITIAN

STANDAR PENGELOLAAN Kelembagaan pengelola harus melakukan fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT STANDAR PELAKSANA Menguasai metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, tingkat kerumitan, dan tingkat kedalaman sasaran kegiatan. STANDAR ISI Kedalaman dan keluasan materi bersumber dari hasil penelitian dan pengembangan IPTEK STANDAR HASIL Penyelesaian Masalah di Masyarakat Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Bahan Pengembangan IPTEK Bahan Pengayaan Sumber Belajar STANDAR PENILAIAN Minimal memenuhi prinsip edukatif, obyektif, akuntabel, dan transparan Memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil, isi, dan proses penelitian Tingkat kepuasan masyarakat, terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan, teratasinya masalah, terciptanya produk STANDAR PROSES Perencanaan, Pelaksanaan,dan Pelaporan. Mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan PT wajib menyediakan dana baik untuk kegiatan pembiayaan aktivitas maupun manajemen kelembagaan pengabdian kepada masyarakat STANDAR PENDANAAN & PEMBIAYAAN STANDAR SARPRAS Fasilitas yang dimanfaatkan untuk pengabdian kepada masyarakat memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan pelaksana, masyarkat, serta lingkungan 12/1/2014 11:06 AM 11

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) Permendikbud No. 73 Tahun 2013

Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Fokus pada pengembangan filosofis - keilmuan Diploma 3 (D3) Diploma 2 (D2) Diploma 1 (D1) 5 4 3 Sekolah Menegah Atas/ Kejuruan/ Madrasah Alyah LEVEL KKNI

PROFIL LULUSAN S1 CAPAIAN PEMBELAJARAN MINIMUM CAPAIAN PEMBELAJARAN TAMBAHAN SESUAI VISI-MISI PT SENDIRI 1 Manajer / Administrator Mampu mengelola bagian dari industri pertanian berdasarkan prinsip manajemen Memiliki leadership 2 Peneliti 3 Pendidik 4 Penyuluh Mampu melakukan penelitian sesuai kaidah keilmuan dan mampu mengkomunikasikan hasilnya. Memiliki kepekaan terhadap masalah pertanian Menguasai prinsip-prinsip budidaya pertanian Memiliki kemampuan untuk belajar sepanjang hayat Mampu berkomunikasi dalam forum ilmiah bidang pertanian Mampu merencanakan dan melaksanakan program penyuluhan bidang pertanian Dikaji apakah kemampuan lulusannya sudah setara dengan level 6 KKNI (S1) Rumusan Capaian Pembelajaran menjadi penting sebagai rujukan penilaian pemenuhan standar isi sampai dengan standar pembiayaan

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti A. RUMUSAN SIKAP

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM (PROFESI) a. mampu bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya; b. mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif; c. mampu menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang keahliannya berdasarkan kaidah rancangan, prosedur baku, dan kode etik profesi yang dapat diakses oleh masyarakat akademik; d. mampu mengomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya; e. mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat; f. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja; Naskah Akademik Sistem Pendidikan Profesi Gizi (18 November 2014) Pendidikan Profesi dietisien terdiri dari 3 (tiga) bahan kajian, meliputi: 1. Gizi Klinik 2. Gizi Komunitas 3. Food Service Management

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM (PROFESI) g. mampu meningkatkan mutu sumber daya untuk pengembangan program strategis organisasi; h. mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya; i. mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya; j. mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya; k. mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya; l. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; m. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; n. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya. Naskah Akademik Sistem Pendidikan Profesi Gizi (18 November 2014) Pendidikan Profesi dietisien terdiri dari 3 (tiga) bahan kajian, meliputi: 1. Gizi Klinik 2. Gizi Komunitas 3. Food Service Management

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM

Lampiran Permendikbud No.49/2014 tentang SN-Dikti B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM

Bagaimana dengan Rumusan Capaian Pembelajaran dan Level Kualifikasi untuk Lulusan Program Profesi Gizi?

Jenjang Kualifikasi KKNI Level 7 (Profesi) Perpres No.8/2012 tentang KKNI

Terima kasih. Harmonisasi antar pihak akan memancarkan nilai kebaikan bagi lingkungan sekitar