pengembangan (research and development), yang merujuk kepada teori Borg &

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk menelusuri pengembangan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Riset and Development atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

5. Revisi terhadap produk utama, didasarkan atas hasil uji coba pendahuluan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan permasalahan penelitian yang diangkat yaitu bagaimana

BAB III METODOLOGI. Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan, subyek penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bahagian ini dikemukakan beberapa pembahasan mengenai: Jenis

penelitian ini adalah research and development. Menurut Borg dan Gall (1979:624), "Education research and development is a process used to develop

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

(2)lokasidan subyek penelitian, (3) teknik pengumpulan data, (4) tahaptahap

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab tiga ini dikemukakan tentang metode penelitian mengenai jenis

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan model pembelajaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN

menggambarkan, memahami dan menafsirkan suatu makna peristiwa interaksi perilaku manusia dalam suatu situasi tertentu. Selanjutnya prinsip

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan kurikulum pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu model pembelajaran problem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kurikulum yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, setelah melalui kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

process used to develop and validate educational production". Dengan

Sesuai dengan jenis permasalahan dan tujuan yang ingirt dicapai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan kurikulum pelatihan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran dalam

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Research and Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan akhir penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi social

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan model pembelajaran PAI,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah pengembangan model bimbingan kelompok berbasis islami yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dan pengembangan. Borg dan Gall (1989:782) menjelaskan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu

process used to develop and validate educational products. (1983:772). Dia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan kecakapan hidup (life skill) dalam pelajaran IPS di SD, maka

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan kerangka pikir penelitian yang telah dirumuskan, penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Perencanaan. Siklus I. Pengamatan. Perencanaan. Siklus III. Pengamatan. Perencanaan. Pengamatan. Hasil Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (research and development). Borg and

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development)

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian Research And Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

79 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan; metode dan langkah-langkah penelitian,lokasi dan subjek penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, Analisa data, dan penarikan kesimpulan. waktu dan jadwal penelitian. A Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menelusuri pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan peoblem solving dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan katerampilan intelektual siswa SLTP. Dari aspek pendekatan metodologi, penelitian ini menggunakan model pendekatan penelitian dan pengembangan (Resarch and development). Borg & Gall, (1979:624) menyatakan:" a process used to develop and validate educational products". Langkah-langkah dalam proses penelitian ini mengarah kepada siklus, yang berdasarkan kajian dan temuan penelitian kemudian dikembangkan suatu produk. Pengembangan produk yang didasarkan pada temuan kajian pendahuluan, diuji dalam satu situasi dan dilakukan revisi terhadap hasil uji coba sampai pada ahirnya diperoleh suatu model (product) yang dapat digunakan untuk meningkatkan out put. B. Prosedur Penelitian (Langkah-langkah Penelitian) Prosedur penelitian ini menggunaka teknik penelitian dengan pengembangan (research and development), yang merujuk kepada teori Borg &

80 Gall, dalam bukunya "Educational Research". Dalam hal ini Borg ( 1979:626) mengemukakan 10 langkah yang harus ditempuh dalam penelitian dan pengembangan, yaitu: 1. Penelitian dan pengumpulan infonnasi; tennasuk di dalamnya review literatur, observasi kelas dan persiapan laporan. Pengumpulan informasi mengenai data lapangan berdasarkan pra survai sebagai data awal dan literatur untuk menunjang penelitian tindakan dalam pengembangan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving dalam pengajaran matemaktika yang diperlukan. 2. Perencanaan,- termasuk di dalamnya mendefinisikan keterampilan, menetapkan tujuan, menetapkan umtan pelajaran dan uji kelaikan dalam sekala kecil. Perencanaan mendefinisikan keterampilan adalah merencanakan kemampuan-kemampuan yang diinginkan, lalu menetapkan tujuan-tujuan sesuai dengan kemampuan yang diinginkan, dan memetapkan pula umtan materi pelajarannya, serta menetapkan uji kelaikan dalam sekala kecil, yaitu uji terbatas pengembangan model pembelajaran problem solving dalam pengajaran matematika. 3. Mengembangkan bentuk awal model (preliminary form of product), termasuk di dalamnya persiapan materi belajar, buku-buku yang digunakan, dan evaluasi. Mengembangkan bentuk awal yang dimaksud adalah menyusun model pembelajaran dengan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika berdasarkan kepada pra survai.

81 4. Uji coba pendahuluan, yang melibatkan sekolah dan subyek dalam jumlah terbatas. Dalam hal ini dilakukan analisis data berdasarkan angket, hasil wawancara, dan observasi; Uji coba pendahuluan yang dimaksudkan adalah melakukan uji coba terbatas pada satu jenis sekolah tertentu, dalam rangka pelaksanaan pengembangan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika. Kemudian melakukan pemantauan dengan menggunakan angket, observasi dan wawancara. 5. Revisi untuk menyiapkan produk operasional(main product), yang didasarkan atas hasil uji coba pendahuluan; Revisi dilakukan terhadap hasil uji coba pendahuluan (uji coba terbatas) mengenai implementasi pengembangan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika, yang hasilnya untuk dijadikan bahan uji coba lebih luas. 6. Uji coba utama, yang melibatkan sekolah dan subyek dalam jumlah yang lebih banyak Data kuantitatif bempa pretest dan posttest dikumpulkan dan hasilnya dievaluasi sesuai dengan tujuan, dan jika memungkinkan hasil tersebut dibandingkan dengan kelompok kontrol; Uji coba lebih luas ini akan dilakukan terhadap tiga sekolah (SLTPN 12, SLTPN 26 DAN SLTPN 29) Kota Bandung. 7. Revisi untuk menyiapkan produk operasonal, dilakukan berdasarkan hasil uji coba utama; merevisi model pembelajaran berdasarkan uji coba utama atau uji coba lebih luas, yang dilakukan peneliti berkolaboratif dengan guru bidang studidi untuk menghasilkan bentuk model yang ideal.

82 8. Uji coba operasional yang melibatkan lebih banyak lagi sekolah dan subyek. Pada langkah ini dikumpulkan data angket observasi, dan hasil wawancara untuk kemudian dianalisis. 9. Revisiproduk ahir berdasarkan hasil uji coba operasional; 10. Diseminasi dan distribusi. Pada langkah ini dilakukan monitoring sebagai konrtrol terhadap kualitas produk. Dari 10 (sepuluh) langkah yang dikembangkan oleh Borg dan Gall di atas, hanya 7 lankah yang diperlukan dalam penelitian tindakan ini, yaitu langkah 1, 2,3,4,5,6 dan 7, kemudian lebih disederhanakan lagi menjadi 3 (tiga) langkah yaitu; (a) studi awal (pra survey), (b) perencanaan dan penyusunan model, (c) uji coba model. Untuk lebih jelasnya langkah-langkah penelitian dan pengembangan model, digambarkan pada diagram sebagai berikut: STUDI AWAL H STUDI LITERATITR Teori Hasil Penelitian terdahulu XL STUDI LAPANGAN Proses pengajaran (PBM) Kondisi Sis\< a " Kondisi Gum Sarana Lingkungan sekolah Hasil Kajian Literatur Dan pra survey ^ PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN MODEL ii Perencanaan Model : Perencanaan Uji Lapangan: Penyusunan draf awal mode) : Uji Kelaikan terbatas (jika perlu) H Drafawal model yang siap Untuk diujicobakan UJICOBA MODEL 3 UJI COBA TERBATAS - Implementasi - Evaluasi Proses penyempurn an l_y: UJI COBA LEBIH LUAS - Implementasi - Evaluasi Proses - Evaluasi hasil - penyempumaan IE Model Hipotetis Bagan 3.1 Pengembangan Model PembelajaranProblemSolvingmelaluiPendekatan"Researchand Development'

83 Dari diagram pelaksanaan penelitian dan pengemangan di atas, menunjukkan bahwa pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika pada SLTP Negeri 12, SLTP Negeri 15, SLTP Negeri 26 dan SLTP Negeri 29 Bandung menggunakan prosedur sebagai berikut; 1.Penelitian Prasurvey (Studi Awal) Tahap pertama dilakukan penjajagan dengan penelitian prasurvey yang bersifat deskriptifdan tidak untuk menguji hipotesis. Melalui tahap pra survey ini mengungkap jawaban pertanyaan apa, bagaimana, berapa bukan pertanyaan mengapa. Di mana tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan infonnasi tentang variabel. (Nana Sudjana & Ibrahim, 1989:74) Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh gum di kelas untuk merefleksikan terhadap bagaimana proses pembelajaran matematika yang biasa dilakukan. Aspek-aspek yang diteliti pada tahap pra survey ini adalah: (1) Sudi Dokumentasi: (a) menkaji GBPP matemtika SLTP Kurikulum 1994 beserta Suplemenya; (b) Desain pembelajaran matematika mengenai Program tahunan, program catur wulan dan Rencana Pelajaran Matematika berkaitan dengan penggunaan problem solving dalam pengajaran matematika; 3) Melakukan pra survey lapangan pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 29 Kota Bandung terhadap: (a) desain dan pelaksanaan KBM yang dilakukan guru, (b) kemampuan dan aktivitas belajar siswa, (c) Kondisi gum, (d) kondisi dan pemanfaatan sarana, fasilitas dan lingkungan pendukung problem solving dalam pengajaran matematika.

^' pcnoii ii,. -.< //Ass *. ^; i It... *' U 1i -»,»' Hasil studi pendahuluan ini digunakan sebagai bahan pertimbanga^-untok ^" mengembangkan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatakgais!^ solving dalam mengimplementasikan kurikulum matematika di sekolah lanjutan tingkat pertama, yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan setempat. 2. Tahap Perencanaan dan Penyusunan Model; Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: (a) mengkaji kurikulum matematika SLTP Kelas II cawu 1, 2 sebagai acuan program pengajaran (AMP, Satpel dan Renpeng), (b) merumuskan tujuan pembelajaran khusus yang spesifik, (c) merumuskan materi, media dan metode pembelajaan matematika, (d) merumuskan mekanisme pembelajarandengan pedekatan problem solving, (e) memmuskan alat penilaian, (f) menentukan partisipan dalam pengembangan model, (g) menentukan prosedur penelitian dan (h) melakukan uji kelayakan desain pembelajaran. 3. Tahap Pelaksanaan dan Pengembangan (Ujicoba Model) Pada tahap ini adalah melakukan kegiatan ujicoba model di sekolah (tempat penelitian), dalam melaksanakan pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan yang ada. Ada dua tahap uji coba model yaitu: If Uji coba terbatas Minimum 1 sekolah; yaitu SLTP Negeri 29 kota Bandung, dengan sampel kelas IIA adalah 45 orang. Dengan alasan, bahwa SLTPN 29 berlokasi tidak jauh dari UPI, namun menjolok di dalam pemukiman penduduk yang tidak

85 dilalui kendaraan angkot sehingga input peminatnya kebanyakan pilihan dua. Meskipun demikian sekolah ini pemah menjadi juara lomba sekolah di tingkat Kanwil Depdiknas Propinsi Jawabarat. Evaluasi dilakukan terhadap proses pelaksanaan model 2) IJji coba yang lebih luas Uji coba lebih luas dalam penelitian tindakan akan dilakukan pada 3 sekolah; yaitu pada SLTP Negeri 12, SLTP Negeri 26 dan SLTP Negeri 29 Kota Bandung, yang sampel nya adalah kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 120 orang Evaluasi dilakukan terhadap proses dan hasil dengan membandingkan pre dan postest. Pada Tahap Pelaksanaan dan Pengembangan; kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan uji coba model di sekolah (lokasi penelitian). Pada pertemuan pertama waktu 2 jam pelajaran (90 menit), dengan kegiatan sebagai berikut: (a) Pelaksanaan tes awal (pree test) (b) Penyampaian materi pelajaran (garis-garis besar materi) (c) Curahpendapat untukmenentukan teniapembelajaran (d) Pembentukan kelompok diskusi/bimbingan (e) Pelaksanaan bimbigan kelompok (lembaran kerjasiswa) (f) Penilaian (proses dan hasil) (g) Penentuan ko-kurikuler (tugas PR individual'kelompok)

86 Pengembangan model yang dikembangkan dalam penelitian ini diuji coba melalui pendekatan penelitian tindakan hingga diporelah model yang prima dan sesuai dengan kondisi yang ada. Aspek-aspek yang diteliti padatahap ini adalah: (1) draft pengembangan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving. (2) Implementasi draft model tersebut. Uji coba model pembelajaran dengan pendekatan problem solving kemudian dievaluasi yang dilakukan pada catur wulan satu dan dua. Sejalan dengan uji coba, dilakukan pula monitoring yang cennat dan produktif sehingga diperoleh data untuk bahan refleksi. Hasil pengamatan fase uji coba ini merupakan bahan unrtuk dilakukarmya revisi dan uji coba berikutnya dilakukan setelah model direvisi, dan uji coba berikutnya dilakukan setelah model direvisi berdasarkan hasil keja antara peneliti dan guru. Dalam proses uji coba berulang ini dilakukan pos test untuk memperoleh bahan perbandingan, pemahaman dan penguwasaan materi oleh siswa. C. Lokasi dan Subjek penelitian: Berdasarkan uji coba dalam pengembangan di atas, penelitian ini dilakukan dengan cara: a Uji coba terbatas adalah 1 sekolah, yaitu pada SLTPN 29 Bandung sebagai tempat penelitian di mana sekolah tersebut berlokasi di pinggiran kota Bandung barat, letaknya tidak jauh dari kampus UPI sehingga mudah dijangkau serta sering dilakukan penelitian dari UPI

87 Uji coba lebih luas dilakukan di tiga sekolah, yaitu SLTPN 12, SLTPN 26 dan SLTPN 29 Bandung. Dengan alasan bahwa keempat lokasi sekolah tersebut berada di wilayah Rayon 3 Bandung Barat, yang mana lokasinya berdekatan sehingga mudah dijangkau dengan cepat. Selain itu menurut keterangan Kandepdiknas Kota bandung Kasi Dikdas bahwa sekolah-sekolah tersebut tidak ada klasifikasi, oleh karena itu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di kota Bandung dianggap sama. Sabjek penelitian adalah guru matematika dan siswa kelas II pada Caturwulan 2 yang mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem solving pada SLTPN di Bandung Barat. Sekolah tersebut memungkinkan dapat dilakukaknnya uji coba, artinya tidak ada hambatan dan kendala baik dari pihak kepala sekolah maupun gum-gumnya bahkan ada kemauan dari pihak guru untuk melaksanakan pembelajaran yang akan dikembangkan dengan pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika. Kerja sama yang baik antara gum dan peneliti adalah hal yang sangat penting, karena keterlibatan gum menjadi faktor penentu bagi keberhasilan penelitian ini. D. Teknik dan Alat Pengumpul Data Sejumlah alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) wawancara, (2) Observasi, (3) studi dokumenter, (4) Anekdot Record, (5) tes hasilbelajar dan (6) SelfReflection.

88 /. Wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru matematika, siswa, dan pihak terkait (Kepala Sekolah, PKS Kurikulum) untuk mendapatkan data pelaksanaan pembelajaran matematika serta pendukung dan kedala saat ini, bagi pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan solving. 2. Observasi Observasi dilakukan dengan menggunakan Lembaran Observasi, untuk mengetahui kemampuan guru - guru matematika dalam pengembangan model pembelajaran, mengelola kelas, penguasaan bahan pelajaran, penggunaan dan pemilihan media. Disamping itu pula untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika saat ini. 3. Studi dokumenter Studi dokumenter dilakukan terhadap administrasi kelengkapan mengajar, yaitu pengajaran yang disusun oleh guru matematika, sertadata pendukung Pembelajaran matematika di kelas. 4.. Anekdot Record Anekdot record, yaitu catatan lapangan selama melaksanakan penelitian untuk mendapatkan data yang ditemukan dalam pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika.

89 5. InstrumenPeneliiian Hasil Belajar Tes untuk mengumpulkan data prestasi siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum dan sesudah pertemuan pengembangan model pembelajaran problem solving dalam pengajaran matematika. Instrumen penelitian hasil belajar dikembangkan dalam bentuk tes, tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes subjektif, yakni tes yang mengukur kemajuan belajar yang memerlukan jawaban terbuka atau urian. Gronlund (1976:233) menjelaskan bahwa hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan menyeleksi, mengorganisasi, mengintegrasi, menghubungkan, dan mengevaluasi gagasan membutuhkan jawaban yang lebih terbuka dan hal ini dapat dicapai melalui tes subjektif. Selanjutnya Gronlund (1976:233) membedakan tes subjektif ke dalam dua kategori, yakni bentuk jawaban terbatas (restricted respon type) dan bentuk jawaban terbuka (extended response type). Dalam penelitian ini, pada tahap uji coba pengembangan model digunakan kedua bentuk tes tersebut dengan alasan bahwa hasil yang diharapkan melalui penerapan pengembangan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan problem solving adalah dapat meningkatkan keterampilan berfikir matematika. Dalam hal ini di peroleh peningkatan keterampilan inteletual yakni keterampilan kognitif siswa. Selain itu dengan mengembangkan bentuk tes subjektif menghindari jawaban tebakan. Materi tes disusun dari materi belajar matematika kelas 2 SLTP cawu 2

90 Dalam penelitian ini terhadap hasil belajar tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan dasar pertimbangan bahwa, hasil penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil tes tulis semata melainkan juga mempertimbangkan aspek penampilan dan kreativitas siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 6. SelfReflection Self Reflection yaitu untuk menlihat konsep diri guru Matematika, siswa dan orang tua murid terhadap pelaksanaan pembelajaran matematika. E. Analisis Data Setelah data terkumpul melalui alat pengumpul data, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan analisis rasional (induktifdan deduktif). Data hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Pengumpulan dan penganalisisan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung (tahap perencanaan, pelaksanaan dan kulminasi). Prosedur yang dilakukan dalam analisis data ini meliputi: analisis data, refleksi dan tindakan. F. Waktu penelitian Adapun Pelaksanaan penelitian akan dilakukan pada catur wukan 2 dua tahun ajaran 2001/2002. Penelitian pengembangan model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem solving dalam pengajaran matematika pada SLTP di Bandung Barat, dimulai dari bulan Oktober 2001 s.d. Pebmari 2002. Pelaksanaan Penelitian dapat dikemukakan dengan jadwal sebagai berikut:

91 No Kegiatan Pelaksanaan Keterangan 1 Pra suvey 1 Oktober2001 SLTP Negeri 29 2 Studi Literatur Juni 2001 Studi Hasil Penelitian Juni 2001 terdahulu Penyusunan Model September 2001 0 Sosialisasi Pengembangan 29 Oktober 2001 SLTP Negeri 12 Model SLTP Negeri 26 SLTP Negeri 29 Bandung 4 Uji coba Model (terbatas) Nopember2001 SLTP Negeri 29 5 Uji model (lebih Luas) Januari 2002 SLTP Negeri 12 SLTP Negeri 26 SLTP Negeri 29 Bandung