Manual Prosedur Laporan Hasil Audit Satuan Pengawas Internal Universitas Brawijaya Malang 2011
Manual Prosedur Laporan Hasil Audit Satuan Pengawas Internal Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00010 02013 Revisi : - Tanggal : 19 Oktober 2011 Diajukan oleh : Staff Admin Putri Harziani, SE Dikendalikan oleh : Sekretaris Satuan Pengawas Internal M. Khoiru Rusydi., SE., M.Si., Ak., BKP Disetujui oleh : Ketua Satuan Pengawas Internal Prof.Dr. Made Sudarma, SE., Ak., MM., CPA
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI MANUAL PROSEDUR LAPORAN HASIL AUDIT 1. PENDAHULUAN 2. PIHAK/FUNGSI TERKAIT 3. KETENTUAN UMUM 4. PROSEDUR LAPORAN HASIL AUDIT LAMPIRAN : LAPORAN HASIL AUDIT
MANUAL PROSEDUR LAPORAN HASIL AUDIT Pendahuluan Manual prosedur penerimaan permohonan merupakan pedoman bagi anggota SPI dalam meaporkan hasil audit yang telah dilaksakan. Adanya manual prosedur ini diharapkan anggota SPI mampu melaksanakan mekanisme pelaporan hasil audit berdasarkan pihak yang memerlukan sebagai penunjang pengambilan keputusan. Pihak/Fungsi Terkait 1. Ketua/Sekretaris SPI 2. Ketua/Sekretaris Pelaksana Tugas Audit 3. Rektor Universitas Brawijaya 4. Pembantu Rektor II 5. Anggota SPI 6. Ketua /Sekretaris Satuan Kerja/Lembaga Pemohon 7. Dekan Fakultas atau Pembantu Dekan Ketentuan Umum 1. Prosedur laporan atas hasil audit ini harus dikoordinasikan dengan Ketua/Sekretaris SPI 2. Hasil dari Laporan Audit harus dilaporkan kepada Rektor/Pembantu Rektor Ketua/Sekretaris SPI, dan Auditee 3. Hasil dari draft laporan hasil audit diserahkan kepada pihak pemohon untuk menjadi bahan evaluasi 4. Laporan hasil audit merupakan dokumen rahasia
Prosedur Laporan Hasil Audit 1. Setelah melakukan audit lapang,tim audit membuat draft laporan hasil audit yang berisi temuan-temuan 2. Melakukan koordinas internal terkait apa saja yang akan disampaikan dalam hearing dengan auditee (pemohon) 3. Ketua tim mengkonfirmasi waktu dengan phak auditee untuk melakukan hearing 4. Sekretaris membuat undangan permohonan hadir kepada pihak auditee dalam acara Hearing pada tanggal, jam dan tempat yang telah disepakati 5. Tim audit bersama dengan jajaran auditee yang terkait berkumpul dalam acara hearing untuk menyapaikan temuan-temuan 6. Menunggu balasan (konfirmasi, sanggahan, dan melengkapi bukti audit yang belum ada) dari auditee atas temuan-temuan yang telah disampaikan sampai batas tanggal yang telah disepakati pada saat hearing 7. Setelah menerima balasan dari pihak auditee, tim audit melakukan kompilasi termasuk memberikan rekomendasi atas masng-masng temuan untuk kemudian dijadikan laporan hasil audit 8. Staff auditor membuat draft laporan hasil audit (termasuk temuan) kemudian diserahkan kepada ketua tim audit untuk dilakukan review 9. Setelah laporan hasil audit direview, kemudian menyusun laporan hasil audit (termasuk temuan) untuk diserahkan kepada Rektor selaku pihak pengambil keputusan 10. Membuat laporan hasil audit (tanpa memasukkan temuan audit) rangkap dua untuk untuk Laporan Pertanggungjawaban dan arsip SPI
LAMPIRAN: LAPORAN HASIL AUDIT Satuan Kerja Obyek Audit Periode Identitas Pemeriksa Fakta: Kriteria: Simpulan: Tanggapan: Rekomendasi:
Keterangan: 1. Satuan Kerja Nama satuan kerja yang mengajukan permohonan untuk diaudit 2. Obyek Audit Obyek audit bermacam-macam, antara lain terkait pendapatan, belanja, pengadaan barang, kinerja SDM, pemanfaatan IT dan lain-lain sesuai dengan apa yang ingin diaudit. 3. Periode Periode kinierja auditee yang akan diaudit Periode audit ini bisa dilakukan dengan metode sampling atau periode penuh. Misalkan audit dilaksanakan untuk periode kinerja 1 tahun, bisa dilakukan audit dengan metode sampling bulan Januari, Maret Mei, September dan bisa juga dilakukan selama 1 tahun penuh. Penentuan ini didasarkan atas kesepakatan tim audit dengan mempertimbangkan batas waktu pelaksanaan audit serta cost and benefit. 5. Identitas Bagian dari objek audit. Misalnya Objek audit mengenai Belanja Identitasnya meliputi Pemungutan PPh Pasal 21, Perjalanan Dinas, Materai, Faktur Pajak, Pemotongan dan Penyetoran PPh Pasal 22 dan 23 dan Kwitansi sebagai bukti transaksi 6. Pemeriksa Pemeriksa ini bisa diplotting atau keseluruhan tim sesuai dengan kesepakatan.
7. Fakta Deskripsi temuan-temuan selama melakukan audit lapang. Selain mencantumkan deskripsi, setiap temuan harus disertai dengan bukti audit baik sampling atau keseluruhan, tergantung dari intensitas munculnya kesalahan. Jika kesalahan muncul jarang atau hampir tidak pernah bukti sebaiknya didapatkan seluruhnya, namun jika kesalahan serig terjadi bisa dilkaukan dengan sampling bukti audit. 8. Kriteria Dari setiap temuan, harus dicantumkan kriteria bagaimana pelaksanaan, pengukuran dan pelaporannya yang benar sesuai dengan peraturan BLU yang berlaku baik undang-undang, peraturan menteri, keputusan menteri, surat keputusan rector dan lain-lain yang relevan. 9. Simpulan Dengan mendasarkan pada kriteria yang ada, dibuat simpulan atas temuan audit meliputi dimana letak ketidaksesuaiannya dan seberapa sering intensitas munculnya kesalahan tersebut. 10. Tanggapan Tanggapan ini diisi setelah melakukan hearing dengan pihak audittee terkait dengan masing-masing temuan yang telah disampaikan pada waktu hearing. Tanggapan ini bisa berisi konfirmasi, sanggahan dan memberkan informasi tambahan dengan menyertakan/melengkapi bukti-bukti audit yang terkait. 11. Rekomendasi
Rekomendasi diberikan sebagai masukan kepada pihak audittee sebagai solusi atas munculnya temuan-temuan agar ke depan tidak lagi muncul kesalahan yang sama.