Nasruddin 1. Hari Adi Prasetya 2. Muchlasin 3. Raimon 4. Rahmaniar : :

dokumen-dokumen yang mirip
Peneliti Utama Anggota

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMANFAATAN KARET LIMBAH INDUSTRI CRUMB RUBBER SEBAGAI SUBSTITUSI KARET SIR PADA PEMBUATAN SUKU CADANG SEPEDA MOTOR

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Oleh Ir. Kgs. Abdul Kodir, M.Si Budi Raharjo, S.Tp.,M.Si I.K.W. Edi, SP

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

KODE JUDUL : U21 PENELITIAN POLA DISTRIBUSI KELAPA SAWIT DI PULAU SUMATERA GUNA MENDUKUNG PROGRAM MP3EI

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Kajian Pengembangan Produksi Pati Sagu Skala UKM dalam Mendukung Penyediaan Pati Sagu dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan di Jayapura Papua

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

POTENSI BATUBARA DI SUMATERA SELATAN

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I)

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN R.I. PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN PRODUK KARET HILIR JAKARTA, 11 MEI 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

[ nama lembaga ] 2012

Written by Danang Prihastomo Thursday, 05 February :00 - Last Updated Monday, 09 February :13

KINERJA DAN POTENSI INDUSTRI BAN DALAM NEGERI

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

REINDUSTRIALISASI DALAM RANGKA MENDUKUNG TRANSFORMASI EKONOMI

SOSIALISASI TRL (TECHNOLOGY READINESS LEVEL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN INOVATIF LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Angka produksi dan angka

PENINGKATAN SDM IKM KAROSERI KE JAWA TIMUR

KEMENTERIAN PERTANIAN

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet seperti ban kendaraan, sabuk

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

[ U.25 ] PENELITIAN PELAYANAN ANGKUTAN ANTARMODA DI KAWASAN PERBATASAN GUNA MENDUKUNG PENINGKATAN MOBILITAS

BAB I PENDAHULUAN. berbeda pada proses perencanaan strategis. itu dilakukan (Bryson and Roering 1988; Elbanna 2007; Hassan et al).

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

/ KERANGKA ACUAN KERJA SEMINAR PUBLIK

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

[ Badan Litbang HAM Kementerian Hukum dan HAM ] 2012

Laporan Kemajuan INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MODEL PERMUKIMAN BERBASIS EC0-SETTLEMENTS

Written by Danang Prihastomo Friday, 06 February :22 - Last Updated Wednesday, 11 February :46

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perekonomian Indonesia. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan

II. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Melakukan analisis elemen klaster industri kelapa sawit Koridor Ekonomi Sumatera (Agar diisi sesuai dengan proposal)

Kode Kegiatan : R3 PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN DIFUSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET RAKYAT DI KAWASAN TRANSMIGRASI MENDUKUNG KORIDOR EKONOMI SUMATERA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kegiatan Prioritas Tahun 2010

RINGKASAN INFORMASI JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN BUMN JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA SETARA DENGAN ESELON I

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Pengawasan. Mutu. SIR

Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

1 BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif. Banyaknya pemain baru bermunculan yang handal dan kompeten di

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI MARET 2014

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi

Studi Perancangan Kapal Penumpang Untuk Pelayanan. Transportasi Laut Antar Pulau Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

BALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN ENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

Penanaman TiO 2 Pada Tetrahedral Zeolit Alam Untuk Mengatasi Masalah Limbah Non-Biodegradable Pada Industri Tekstil

Uji Coba Konsumsi Bahan Bakar Antara Ban Tipe Radial dan Tipe Bias BAB I PENDAHULUAN

EFEKTIVITAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1996 TENTANG PANGAN SEBAGAI SARANA MENGATASI KERAWANAN PANGAN

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

PANDUAN WORKSHOP MASTER PLAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI)

Jakarta, 15 Desember 2015 YANG SAYA HORMATI ;

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

KEUNGGULAN KARET ALAM DIBANDING KARET SINTETIS. Oleh Administrator Senin, 23 September :16

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 53/M-DAG/PER/10/2009 TENTANG

Forum Air Jakarta Dorong Peta Jalan Penyelamatan Air Baku

LAPORAN KEMAJUAN INSENTIF RISET

BAB VI Indikator Kinerja yang Mengaeu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

KONSULTASI REGIONAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PRASARANA SUMBER DAYA AIR 2016

BAB I PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi ini juga memicu pertumbuhan industri otomotif baik untuk kendaraan jenis

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PENGARAHAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA FORUM DIALOG DENGAN PIMPINAN REDAKSI JAKARTA, 30 JUNI 2015

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

Analisis Perkembangan Industri

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]

SEKSI PROMOSI DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

KODE : F2.39. Pemanfaatan Batubara Peringkat Rendah Untuk Membuat Semi-Kokas Dengan Penambahan Bahan Hidrokarbon

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua roda depan sejajar melintang. Penumpang berada di depan dan

Provinsi Sumatera Selatan

BAB V GAMBARAN UMUM NEGARA-NEGARA TUJUAN EKSPOR. tersebut juga menjadi tujuan ekspor utama bagi Indonesia.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

PEMBERDAYAAN JASA MARITIM BERBASIS PERKAPALAN DI SELAT MALAKA

Pembangunan Pariwisata di PPK yang didalamnya berisi beberapa strategi, meliputi:

U. 22. Peneliti: Siti Maimunah, S.Si., M.SE., M.A. Fredrikson Hamonangan, ST. Romi Sujatmiko, ST. Buni Lukito Hadi F, SH. Lidya Chotimah, SH.

Kode Kegiatan : F Kajian Kebijakan Tekno-Industri untuk Peningkatan Kapasitas SDM Industri Makanan di Koridor Jawa

Transkripsi:

KODE JUDUL : V.1 ROAD MAP PENGEMBANGAN KARET ALAM MENJADI SUKU CADANG ALAT TRANSPORTASI DI KAWASAN INDUSTRI TANJUNG API-API KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Fokus Bidang Prioritas : Kompetensi Baristand Industri Palembang Peneliti Utama Anggota : : Nasruddin 1. Hari Adi Prasetya 2. Muchlasin 3. Raimon 4. Rahmaniar KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI PALEMBANG 2012

I. Latar belakang kegiatan litbangyasa - Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar ke dua di Dunia - Sumatera Selatan salah satu daerah di Indonesia penghasil karet alam terbesar - Tahun 2011 Sumatera Selatan memproduksi crumb rubber 821.441 ton, crumb rubber diekspor 808.342 ton atau 98,405% diekspor - Ekspor crum rubber tidak memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat dan devisa negara - Untuk meningkatkan crumb rubber menjadi industri hilir berdaya saing tinggi belum ada teknologi dan penelitian yang terpokus secara berkesinambungan sesuai dengan skala prioritas yang ingin dicapai - Akibatnya harga crumb rubber ditentukan oleh negara pembeli. II. Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi - Karet sebagai komoditas pertanian sangat tergantung pada IPTEK dan manajemen produksi yang diterapkan. - Produk industri karet perlu disesuaikan dengan kebutuhan permintaan pasar yang senantiasa terus perubahan. - Adanya perubahan berarti kandungan IPTEK dari produk akan meningkat sesuai dengan perkembangan IPTEK. - Kesemuanya ini memerlukan dukungan IPTEK yang lengkap, yang diperoleh melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang dibutuhkan dan harus terus dilakukan. III. Kebutuhan metode peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Konsep pembuatan road map dilakukan melalui studi literarur, internet, konsultasi dengan instansi terkait (Daerah, Nasional dan Pelaku Ekonomi), FGD road map. Sosialisasi road map ke pemangku kepentingan, lembaga penelitian, perguran tinggi, pelaku usaha/ekonomi dan masyarakat.

Penelitian yang menjadi kegiatan litbangyasa pijakan perlunya - Dengan melihat kenyataan yang ada Indonesia sebagai negara penghasil karet alam terbesar ke dua di dunia tetapi tidak dapat menentuka harga jual karet - Pertumbuhan kendaraan bermotor tahun 2010 terus meningkat 76 907127 - Peluang pasar khususnya untuk suku cadang otomotif di Indonesia ternyata cukup menjanjikan - Mitsubishi memprediksi mampu meraup pendapatan sekitar Rp 1,4 triliun dari penjualan suku cadang di Indonesia. - PT Krama Yudha Tiga Berlian pada periode tahun 2011 berhasil menjual suku cadang senilai Rp1,325 triliun di Indonesia. Jadi, satu bulan penjualan sparepart sekitar Rp100 miliar.

Ruang Lingkup Kegiatan -Menyusun peta jalan rencana kegiatan penelitian. -Studi literarur, internet, konsultasi dengan instansi terkait (Daerah, Nasional dan Pelaku Ekonomi), FGD road map. Sosialisasi road map ke pemangku kepentingan, lembaga penelitian, perguran tinggi, pelaku usaha/ekonomi dan masyarakat. Fokus Kegiatan Membuat peta jalan kegiatan penelitian 2012-2025 sehubungan pengembangan karet alam menjadi suku cadang alat transportasi dan peta jalan pengembangan SDA lokal memjadi bahan pengisi subsitusi impor,

Desain Penelitian Analisis internal dan analisis eksternal mendapatkan gambaran tren perkembangan industri alat transportasi saat ini. Analisis internal dan eksternal untuk mengidentifikasi dan menganalisa status terkini litbang industri hilir suku cadang alat transportasi berbasis karet alam dan pemanfaatan potensi SDA di Sumatera Selatan

Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan - Studi literatur, pengumpulan data melalui instansi terkait, internet, pengambilan data lapangan, wawancara, melakukan diskusi antar tim - Menganalisis data yang didapat - Mempormulasikan dalam bentuk laporan hasil penelitian

Perkembangan dan Hasil Kegiatan Peta Jalan Penelitian 2012-2025 2021 2025 Pengembangan karet alam dan nanopartikel untuk bahan pengisi berbasis SDA lokal sebagai subsitusi Impor untuk tractor, dump truck, bus penumpang, kendaraan alat-alat berat dan desiminasi hasil penelitian tahun 2015-2020 INDUSTRI HILIR SUKU CADANG ALAT TRANSPORTASI BERBASIS KARET 2014 Pengembangan karet alam dan pengembangan nanopartikel SDA lokal sebagai bahan pengisi subsitusi Impor untuk kompon suku cadang kendaraan roda dua 2015-2020 Pengembangan karet alam dan pengembangan nanopartikel SDA lokal sebagai bahan pengisi subsitusi Impor untuk kompon suku cadang kendaraan roda empat (mobil pribadi dan mobil angkutan penumpang) dan Desiminasi hasil Peneltian 2014 2013 Koordinasi dan sinergi program penelitian dengan pemangku Kepentingan, Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian, Pelaku Usaha (GAPKINDO, KADIN, Asosiasi). Pembuatan proposal rencana kegiatan penelitian pengembangan karet alam dan pengembangan nanopartikel SDA lokal sebagai bahan pengisi subsitusi impor untuk pembuatan kompon suku cadang alat transportasi 2012 Konsep pembuatan road map melalui studi literarur, internet, konsultasi dengan instansi terkait (Daerah, Nasional dan Pelaku Ekonomi), FGD road map. Sosialisasi road map ke pemangku kepentingan, lembaga penelitian, perguran tinggi, pelaku usaha/ekonomi dan masyarakat.

Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Pemanfaatan hasil litbang dilakukan melalui sosialisasi dan sinergi program kegiatan dengan instansi teknis terkait mau pun dengan perguruan tinggi. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Rekomendasi kegiatan penelitian bagi pemangku kepentingan (Disperindag, BAPPEDA, Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi dan Pelaku Ekonomi). Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Pemangku kepentingan (Disperindag, BAPPEDA, Lembaga Penelitian, Perguruan Tinggi dan Pelaku Ekonomi) melalui sinergi program kegiatan.

Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan - Dengan adanya peta jalan penelitian yang terprogram tidak akan terjadi pengulangan penelitian - Penelitian akan terfokus dengan hasil yang lebih optimal

Rancangan Pengembangan ke Depan Mensosialisasikan road map ke instansi terkait sebagai rekomendasi program kegiatan penelitian Strategi Pengembangan ke depan Melakukan sinergi, kolaborasi dan join riset antar lembaga penelitian dan pemangku kepentingan. Tahapan Pengembangan ke Depan Melakukan pendekatan ke pemangku kepentingan untuk memanfaatkan road map dalam perencanaan kegiatan penelitian.

Foto Koordinasi dengan pihak terkait Kunjungan bersama Disperindag Provsumsel ke Industri service ban tractor di Muara Enim dalam rangka sinergi program kegiatan penelitian pembuatan kompon untuk vulkanisir ban tractor tambang batubara

Kunjungan Ke Kopisma Bandung dan PT. Citra Mandiri Insani Bandung

Kegiatan Pengambilan contoh tanah dan wawancara sosekbudkesmas Di wilayah Studi Tanjung Api-Api

Pelabuhan tanjung Api-Api