Pedoman Teknis. PENDAMpINGAN PENYULUHAN. PADA PROGRAM PERCEpATAN OpTIMALISASI LAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
PT.PSP.A PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN TA. 2015

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PT.PSP.A PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN APBN-P TA. 2015

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14.1/Permentan/RC.220/4/2015 TANGGAL : 1 April 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

STRATEGI PENCAPAIAN UPAYA KHUSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI SUKOHARJO (STUDI KASUS DI DALANGAN TAWANGSARI)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2015 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dr. Ir. Winny Dian Wibawa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2015 Direktur Jenderal, Sumarjo Gatot Irianto Nip

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Pengertian dan Definisi...

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KERJASAMA DIREKTORAT JENDERAL DENGAN TNI-AD MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN (TMKP) TA. 2014

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

PEDOMAN TEKNIS PEMBERDAYAAN KELOMPOKTANI DI LOKASI SENTRA PANGAN TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14/Permentan/OT.140/3/2015 TENTANG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/Permentan/OT.140/3/2015 TANGGAL : 27 Maret 2015

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 80/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BAB II SASARAN DAN PERSYARATAN. A. Sasaran THL-TB Penyuluh Pertanian yang mempunyai wilayah kerja dan berdomisili di wilayah kerjanya.

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 61/Permentan/OT.140/11/2008 TENTANG

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM UPSUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PENCAPAIAN SURPLUS 10 JUTA TON BERAS PADA TAHUN 2014 DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM (SYSTEM DYNAMICS)

FOKUS PROGRAM & KEGIATAN BPPSDMP TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK) PUPUK BERSUBSIDI

PEDOMAN PENGELOLAAN APBN PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG INSENTIF PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

PEDOMAN TEKNIS BANTUAN SARANA PRODUKSI DALAM RANGKA ANTISIPASI DAMPAK KEKERINGAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Sistim informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.42/Menhut-II/2012 TENTANG PENYULUH KEHUTANAN SWASTA DAN PENYULUH KEHUTANAN SWADAYA MASYARAKAT

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN BRIGADE ALSINTAN

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENILAIAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN TELADAN BAB I PENDAHULUAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

UMUM ASPEK AIR IRIGASI. Perluasanlahan sawah dan lahan kering, optimasi lahan, System of Rice Intensification (SRI) dan perbaikan kesuburan lahan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN PERTANIAN DALAM MENDUKUNG P2BN DI LOKASI SL- PTT DAN DEMFARM SL AGRIBISNIS PADI TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. Formatted: Font: Bookman Old Style, Bold

PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI KARANGASEM TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/Permentan/OT.140/2/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/Permentan/OT.140/1/2014 TENTANG

PERAN PENYULUH DAN MAHASISWA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADI JAGUNG DAN KEDELAI

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi

KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Penyuluhan Pertanian. Tahun 2013

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember 2013 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Bambang Santosa, MSc.

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 37/Permentan/SR.130/5/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN LANGSUNG PUPUK TAHUN ANGGARAN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 91/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

No.1903, 2014 KEMENTAN. Hubungan Kerja. Pertanian Produksi Pangan. Mekanisme. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN EKONOMI PETANI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) APBN-P TA. 2015

Transkripsi:

Pedoman Teknis PENDAMpINGAN PENYULUHAN PADA PROGRAM PERCEpATAN OpTIMALISASI LAHAN DALAM UpAYA pencapaian SWASEMbADA beras PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMbANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2014 a Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 1 12/10/2014 9:58:23 AM

b Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 2

KATA PENGANTAR Kementerian Pertanian telah mencanangkan pencapaian swasembada beras sebagai upaya untuk mewujudkan Ketahanan Pangan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Kementerian Pertanian melakukan terobosan salah satunya melalui Program Percepatan Optimasi Lahan. Kegiatan Percepatan Optimasi Lahan merupakan kegiatan pendukung usaha pertanian, khususnya dalam peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman, sehingga target swasembada beras dapat terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut maka pendampingan penyuluhan menjadi unsur penting dalam menggerakkan para petani untuk dapat menerapkan teknologi dalam mewujudkan swasembada beras berkelanjutan. Agar pendampingan dapat dilaksanakan dengan baik di lapangan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian telah menyusun Pedoman teknis Pendampingan Penyuluhan pada Program Percepatan Optimasi Lahan Dalam Mendukung Swasembada Beras Berkelanjutan sebagai acuan bagi penyuluh pertanian dan aparat lainnya. Dengan adanya pedoman teknis ini, diharapkan pelaksanaan kegiatan pendampingan penyuluhan dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jakarta, Desember 2014 Kepala Badan, WINNY DIAN WIBAWA i Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Maksud dan Tujuan...2 C. Keluaran...2 D. Sasaran...2 E. Pengertian...3 II. III. IV. PERCEPATAN OPTIMASI LAHAN...5 A. Norma...5 B. Kriteria Lokasi dan Petani...5 C. Tahapan Kegiatan...6 D. Pembiayaan...8 PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN PENYULUHAN...9 A. Tingkat Desa...9 B. Tingkat Kecamatan...10 C. Tingkat Kabupaten/Kota...11 D. Tingkat Provinsi...12 E. Tingkat Pusat...12 MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN...14 A. Monitoring dan Evaluasi...14 B. Pelaporan...14 V. PENUTUP...16 VI. Lampiran...17 ii Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras merupakan komoditas pangan yang sangat strategis dan cenderung menjadi komoditas politis. Keberadaan beras selalu dipantau dan diperhatikan oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai tingkat paling bawah, sampai ke tingkat tertinggi di kalangan pemerintah dan legistatif. Permintaan beras terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Disisi lain, perubahan iklim akibat pemanasan global berdampak pada terganggunya proses produksi padi. Mengingat ke depan pasar beras dunia akan menjadi lebih terbatas, maka Indonesia harus mampu berswasembada beras berkelanjutan, agar ketahanan pangan dan kemandirian pangan tidak terganggu. Dengan kondisi demikian, Kementerian Pertanian telah menetapkan beras sebagai salah satu komoditas utama dalam program swasembada pangan berkelanjutan. Dalam rangka mencapai swasembada beras, Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana melakukan upaya Percepatan Optimasi Lahan (POL). Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melaksanakan kegiatan sosialisasi, verifikasi ulang penerima manfaat, serta pendampingan penyuluhan. 1 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 1

B. Maksud dan Tujuan Pedoman teknis ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk dan acuan bagi para penyuluh pertanian dan petugas lainnya dalam melakukan pendampingan penyuluhan di lokasi POL. Kegiatan pendampingan penyuluhan bertujuan untuk mengawal pelaksanaan kegiatan POL agar dapat terlaksana dengan baik dan sesuai sasaran yang telah ditetapkan. C. Keluaran 1. Tersedianya pedoman teknis sebagai petunjuk dan acuan bagi para penyuluh pertanian dan petugas lainnya dalam melakukan pendampingan penyuluhan di lokasi POL. 2. Terlaksananya kegiatan pendampingan penyuluhan di lokasi POL dengan baik dan sesuai sasaran yang telah ditetapkan; D. Sasaran 1. Kelembagaan yang ditugaskan melaksanakan pendampingan kegiatan POL di pusat, provinsi dan kabupaten/kota, kecamatan; 2. Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TB Penyuluh Pertanian yang ditugaskan melakukan pendampingan kegiatan POL di wilayah kerjanya. 3. Poktan/gapoktan/P3A/GP3A sebagai penerima manfaat kegiatan POL. 2 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 2

E. Pengertian 1. Pendampingan penyuluhan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian dalam rangka mendukung pencapaian sasaran Program POL; 2. Percepatan Optimasi Lahan adalah upaya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas padi pada lahan sawah melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian; 3. Sawah adalah lahan usaha tani yang secara fisik permukaan tanahnya rata, dibatasi oleh pematang, sehingga dapat ditanami padi dengan sistem genangan/ tadah hujan atau pengairan berselang; 4. Indeks Pertanaman (IP) adalah frekuensi penanaman pada sebidang lahan pertanian untuk memproduksi bahan pangan dalam kurun waktu 1 tahun; 5. Produktivitas adalah tingkat hasil/produksi yang didapatkan per satuan luas (hektar) dalam satu kali pertanaman; 3 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 3

4 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 4

BAB II PERCEPATAN OPTIMASI LAHAN Kegiatan percepatan optimasi lahan merupakan upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas pada lahan sawah dengan pemberian fasilitasi bantuan berupa benih, pupuk dan alat mesin pertanian, serta pendampingan oleh Penyuluh Pertanian. A. Norma Percepatan Optimasi Lahan (POL) diarahkan pada lahan sawah yang masih memungkinkan untuk ditingkatkan IP dan produktivitas padi. B. Kriteria Lokasi dan Petani 1. Kriteria Lokasi a. Potensi peningkatan IP minimum 0,5 dan peningkatan produktivitas minimum 0,3 ton/ha GKP. b. Luas lahan sawah kelompok tani/gapoktan minimum 15 ha sedangkan P3A minimum 25 ha. c. Kebutuhan air selama pertanaman padi terpenuhi. d. Hamparan sawah secara teknis memenuhi persyaratan operasional alsintan. e. Tingkat kejenuhan alsintan masih rendah. 5 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 5

f. Tidak duplikasi dengan program/kegiatan yang didanai dari anggaran Kementerian Pertanian (BA 018). g. Lahan yang sudah tanam pada bulan Desember 2014 tidak mendapatkan bantuan pupuk dan benih. 2. Kriteria Petani a. Penerima bantuan tergabung dalam kelompok tani/ Gapoktan/P3A/ GP3A/UPJA. b. Bersedia dan wajib menggunakan bantuan sarana produksi yang diberikan pada bulan Desember 2014. c. Bersedia memanfaatkan dan mengelola alsintan. C. Tahapan Kegiatan 1. Sosialisasi Sosialisasi dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: a. Penyiapan bahan sosialisasi terstandar; b. Penjelasan teknis kepada Kepala UPT lingkup BPPSDMP dan Kepala Sekretariat Bakorluh; c. Penjelasan teknis dari Kepala UPT kepada Dosen/ Widyaiswara/Guru, dan penjelasan teknis dari Kepala Pusat Penyuluhan kepada Penyuluh di Pusat; d. Penjelasan teknis dari Kepala Sekretariat Bakorluh kepada Kepala Bappeluh (Pimpinan Kelembagaan yang menangani penyuluhan) di tingkat Kabupaten/ Kota; e. Penjelasan teknis dari Kepala Bappeluh kepada Kepala BP3K dan Penyuluh Pendamping. Pada saat penjelasan teknis, sekaligus dilakukan penyusunan rencana kerja penyuluh pada pendampingan kegiatan POL. 6 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 6

2. Verifikasi ulang calon penerima manfaat dan Penyuluh Pendamping Identifikasi dan verifikasi calon lokasi (potensi peningkatan IP/provitas, luas lahan sawah, tidak duplikasi dengan program lain, dan kondisi lahan belum tanam) dan calon petani (berkelompok) serta penyuluh pendamping (nama, nomor HP, nama desa, nama BP3K) dilakukan oleh tim teknis kabupaten/kota bersama dengan Bappeluh/ kelembagaan yang menangani penyuluhan. 3. Pendampingan Penyuluhan Pendampingan Penyuluhan kepada penerima manfaat (Poktan, Gapoktan, P3A, GP3A dan UPJA) dilakukan oleh Penyuluh Pertanian PNS dan THL-TBPP berkoordinasi dengan petugas lapangan/perangkat UPT Dinas yang menangani tanaman pangan di lapangan, meliputi: pemantauan penyaluran benih, pupuk dan alsintan kepada kelompok penerima manfaat; pendampingan pelaksanaan kegiatan (pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan dan panen); penyusunan dan penyampaian laporan kegiatan pendampingan. Pendampingan dilakukan secara intensif oleh penyuluh pertanian hingga 31 Desember 2014. Satu orang penyuluh pertanian mendampingi Poktan/P3A penerima manfaat yang telah ditentukan dengan total luasan lahan sekitar 120-240 hektar, sehingga sampai Desember 2014, semua kelompok penerima manfaat mendapatkan pendampingan dari penyuluh. Fasilitasi pendampingan penyuluh pertanian, anggarannya melekat pada Satker Dinas Pertanian Provinsi, dan dapat dicairkan setelah penyuluh pertanian pendamping 7 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 7

melaporkan hasil kunjungan yang ditandatangani/cap oleh Poktan/P3A penerima manfaat. D. Pembiayaan Biaya yang digunakan untuk kegiatan ini tersedia pada dana kontingensi Tahun 2014 pada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian Provinsi. 8 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 8

BAB III PENGAWALAN DAN PENDAPINGAN PENYULUHAN Pelaksanaan POL dalam mendukung swasembada beras memerlukan proses pemberdayaan dalam bentuk pendampingan Penyuluh Pertanian dengan memperhatikan aspek teknis, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. A. Tingkat Desa 1. Pendampingan POL dalam mendukung swasembada beras di tingkat desa menjadi tugas penyuluh yang berada di desa atau WKPP yang bersangkutan; 2. Pendampingan yang bersifat teknis dilakukan berkoordinasi dengan petugas lapangan/perangkat UPT Dinas yang menangani pertanian dan pengairan di kecamatan; 3. Kegiatan pendampingan POL menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh di WKPP, sehingga kegiatan tersebut menjadi bagian integral dari sasaran kerja penyuluh; 4. Secara khusus tugas pendampingan yang dilakukan penyuluh, yaitu: 9 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 9

a. Mengecek ulang persyaratan calon lokasi (potensi peningkatan IP/provitas, luas lahan sawah, tidak duplikasi dengan program lain, dan kondisi lahan belum tanam), dan calon petani (berkelompok); b. Melakukan pemantauan penyaluran saprodi (benih, pupuk, dan alsintan) dan pendampingan penerimaan saprodi oleh kelompok penerima manfaat. c. Melakukan pendampingan pelaksanaan kegiatan POL: pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan dan panen; d. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan pendampingan kepada Pimpinan BP3K (lampiran A1, A2, A3). B. Tingkat Kecamatan 1. Pimpinan BP3K melakukan koordinasi pendampingan POL yang dilaksanakan oleh penyuluh di masing-masing desa/wkpp; 2. Pimpinan BP3K dalam merencanakan kegiatan penyuluhan berkoordinasi dengan petugas lapangan/ perangkat UPT Dinas di kecamatan, yang menangani pertanian tanaman pangan dan pengairan; 3. Koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan, meliputi: a. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan kegiatan POL di tingkat Desa; b. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan POL oleh masing-masing penyuluh di wilayah kerjanya (lampiran B1, B2); 10 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 10

c. Menyerahkan rekapitulasi laporan kepada KCD dengan tembusan Kepala Bappeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat kabupaten/ kota; d. Apabila tidak ada KCD, maka rekapitulasi laporan diserahkan langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepala Bappeluh/ kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat kabupaten/kota. C. Tingkat Kabupaten/kota 1. Koordinasi pendampingan POL dilakukan oleh Kepala Bappeluh/ kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat kabupaten/kota. 2. Sinkronisasi kegiatan pendampingan penyuluhan dalam kegiatan POL, meliputi: a. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan pendampingan penyuluhan dalam kegiatan POL di tingkat kecamatan; b. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan POL yang disusun oleh masing-masing BP3K di wilayah kerjanya (Lampiran C1, C2); c. Menyerahkan rekapitulasi laporan kepada Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan (Bakorluh)/ kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat provinsi. 11 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 11

D. Tingkat Provinsi 1. Koordinasi pendampingan POL dilakukan oleh Kepala Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan pertanian di tingkat provinsi. 2. Sinkronisasi kegiatan pendampingan penyuluhan dalam kegiatan POL, meliputi: a. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan pendampingan penyuluhan dalam kegiatan POL di tingkat kabupaten/kota; b. Melakukan rekapitulasi laporan kegiatan POL yang disusun oleh masing-masing Bapelluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan pertanian di tingkat kabupaten/kota di wilayah kerjanya (Lampiran D1, D2); c. Menyerahkan rekapitulasi laporan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian cq. Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian. E. Tingkat Pusat 1. Koordinasi kegiatan pendampingan POL dilakukan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, yang meliputi kegiatan: a. Menyelenggarakan rapat koordinasi perencanaan pendampingan penyuluhan yang dihadiri oleh Kepala Badan PPSDMP, Eselon II lingkup BPPSDMP; Kepala Sekretariat Bakorluh, Kepala UPT lingkut BPPSDMP, dan instansi terkait lainnya; b. Melakukan pengendalian dan pemantauan pelaksanaan pendampingan penyuluhan di tingkat provinsi; c. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan pendampingan penyuluhan. 12 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 12

2. Koordinasi kegiatan pendampingan penyuluhan di tingkat provinsi dibantu oleh UPT lingkup BPPSDMP berdasarkan wilayah kerjanya dengan melibatkan dosen, widyaiswara dan guru, sebagai berikut: a. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan pendampingan penyuluhan di tingkat provinsi berkoordinasi dengan Sekretariat Bakorluh; b. Melakukan monitoring kegiatan pendampingan penyuluhan di tingkat kabupaten/kota yang dilakukan dengan melibatkan dosen, widyaiswara dan guru; c. Menyusun dan melaporkan pelaksanaan kegiatan pendampingan penyuluhan di tingkat provinsi; d. Menyerahkan rekapitulasi laporan tingkat provinsi kepada Kepala Badan PPSDMP cq. Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian. 13 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 13

BAB IV MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monitoring dan Evaluasi Monitoring merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk memastikan apakah input/sumberdaya yang tersedia telah optimal dimanfaatkan dan pelaksanaannya menghasilkan output sesuai dengan sasaran/target yang ditetapkan. Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pendampingan POL dilakukan secara berjenjang pada setiap tingkatan administrasi wilayah penyelenggara dan pelaksana penyuluhan (pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan). B. Pelaporan Hasil monitoring dan evaluasi dilaporkan mulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke pusat sebagaimana arus pelaporan, sebagai berikut: 1. Penyuluh pertanian melaporkan perkembangan pendampingan POL kepada Pimpinan BP3K, setiap 1 (satu) minggu sekali; 2. Pimpinan BP3K melaporkan pelaksanaan kegiatan pendampingan POL kepada KCD, dan kepada Kepala Bappeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan 14 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 14

di tingkat kabupaten/kota. Apabila tidak ada KCD, maka laporan diserahkan langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan kepada Kepala Bappeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat kabupaten/kota. Laporan disusun setiap 1 (satu) minggu sekali atau sesuai kebutuhan; 3. Kepala Dinas Pertanian kabupaten/kota melaporkan pelaksanaan kegiatan pendampingan POL kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi, dan kepada Kepala Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan di tingkat provinsi, setiap 1 (satu) minggu sekali atau sesuai kebutuhan; 4. Kepala Dinas Pertanian Provinsi melaporkan pelaksanaan kegiatan pendampingan POL kepada Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian dengan tembusan kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, setiap satu minggu sekali atau sesuai kebutuhan; 5. Backup laporan kegiatan pendampingan POL disusun dan disampaikan, sebagai berikut: a. Pimpinan BP3K menyampaikan laporan kepada Dosen/ Widyaiswara/ Guru sebagai penanggungjawab kabupaten/ kota melalui email/sms; b. Dosen/Widyaiswara/Guru menyampaikan laporan kepada Kepala UPT lingkup BPPSDMP sebagai penanggungjawab provinsi; c. Kepala UPT lingkup BPPSDMP menyampaikan laporan kepada Kepala Badan PPSDMP dengan tembusan kepada Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian. 15 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 15

BAB V PENUTUP Dalam rangka mewujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan, Kementerian Pertanian mengupayakan kegiatan percepatan optimasi lahan sawah untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi. Kegiatan Percepatan Optimasi Lahan merupakan kegiatan pendukung usaha pertanian, khususnya dalam peningkatan produktivitas pertanian, sehingga target swasembada beras dapat terpenuhi. Sehubungan dengan hal tersebut, pendampingan penyuluhan menjadi unsur penting dalam menggerakkan para petani untuk dapat menerapkan teknologi dalam mewujudkan Upaya khusus Pencapaian Swasembada Beras. Keberhasilan pendampingan penyuluhan kegiatan Percepatan Optimasi Lahan dalam mendukung swasembada beras akan tercapai apabila didukung oleh semua pihak, termasuk pemangku kepentingan tingkat pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan sampai ke Desa. 16 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 16

BAB VI LAMPIRAN LAMPIRAN A.1. Laporan Penyuluh Pertanian (Masing-Masing Kelompok) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM PERCEPATAN OPTIMASI LAHAN Nama Penyuluh : No. HP : Kelompok : Desa : Kecamatan : DESEMBER 2014 BULAN DAN MINGGU JANUARI - MARET 2015 NO URAIAN Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 A. PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM PERCEPATAN OPTIMASI LAHAN I. ASPEK ADMINISTRASI (MENGECEK ULANG PERSYARATAN) a. Potensi Kenaikan IP 0,5 dan/atau provitas 0,3 Ton/Ha b. Luas lahan 15 Ha (Poktan) dan/atau 25 Ha (P3A) c. Terpenuhinya kebutuhan air selama pertanaman d. Hamparan sawah secara teknis memenuhi persyaratan operasional alsintan Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk e. Tingkat kejenuhan alsintan masih rendah f. Tidak duplikasi dengan program/kegiatan yang didanai Kemtan g. Kondisi lahan belum ditanami h. Penerima manfaat tergabung dalam Kelompok *) Pilihan Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 17 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 17 12/10/2014 9:58:25 AM

DESEMBER 2014 BULAN DAN MINGGU JANUARI - MARET 2015 NO URAIAN Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 II. ASPEK TEKNIS/PELAKSANAAN 1 2 3 4 5 6 Pengolahan Tanah Penyaluran Saprodi : a. Benih Diterima b. Pupuk Diterima c. Alsintan : Traktor Tangan *) Rice Transplanter *) Pompa Air *) Penanaman Pemeliharaan Panen Peningkatan IP / Produktivitas a. Peningkatan IP b. Peningkatan Produktivitas *) Pilihan Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk 18 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 18 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN A.2. Laporan Penyuluh Pertanian (Rekapitulasi Kelompok) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM PERCEPATAN OPTIMASI LAHAN Nama Penyuluh : No. HP : Kecamatan : Laporan : Minggu ke Desember 2014 LUAS NO NAMA KELOMPOK SAWAH (Ha) DESA 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH (DESA) ASPEK ADMINISTRASI (MENGECEK ULANG PERSYARATAN) 1 2 3 4 5 6 7 8 Rekomendasi Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Potensi Kenaikan IP 0,5 dan/atau provitas 0,3 Ton/Ha 2 Luas lahan 15 Ha (Poktan) dan/atau 25 Ha (P3A) 3 Terpenuhinya kebutuhan air selama pertanaman 4 Hamparan sawah secara teknis memenuhi persyaratan operasional alsintan 5 Tingkat kejenuhan alsintan masih rendah 6 Tidak duplikasi dengan program/kegiatan yang didanai Kemtan 7 Kondisi lahan belum ditanami 8 Penerima manfaat tergabung dalam Kelompok 19 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 19 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN A.2. Laporan Penyuluh Pertanian (Rekapitulasi Kelompok) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM PERCEPATAN OPTIMASI LAHAN Nama Penyuluh : No. HP : Kecamatan : Laporan : Minggu ke Bulan... Tahun ASPEK TEKNIS / PELAKSANAAN LUAS NO NAMA KELOMPOK DESA 1 2.a 2.b 2.c.1 2.c.2 2.c.3 3 4 5 6.a 6.b SAWAH (Ha) Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH (DESA) Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Pengolahan Tanah 3 Penanaman 2 Penyaluran Saprodi : 4 Pemeliharaan a. Benih Diterima 5 Panen b. Pupuk Diterima 6 a. Peningkatan IP c.1. Traktor Tangan diterima b. Peningkatan Produktivitas c.2. Rice Transplanter diterima c.3. Pompa Air diterima 20 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 20 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN B.1. Rekapitulasi Laporan Penyuluh Pertanian Tingkat Kecamatan (Aspek Administrasi) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN OPTIMASI LAHAN Kecamatan : BP3K / BPP / BPK : Kabupaten/Kota : Provinsi : Laporan : Minggu ke Desember 2014 NO 9 10 11 12 13 14 15 16 2 3 4 5 6 7 8 NAMA PENYULUH / NO. HANDPHONE Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk 1 FULAN / 080123445667 Maju Jaya 200 8 7 1 8 0 8 0 6 2 8 0 8 0 7 1 8 0 6 2 JUMLAH (KECAMATAN) NAMA DESA TOTAL LUAS SAWAH (Ha) JUMLAH KELOMPOK JUMLAH RESPON JAWABAN ASPEK ADMINISTRASI (MENGECEK ULANG PERSYARATAN) 1 2 3 4 5 6 7 8 Rekomendasi Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Potensi Kenaikan IP 0,5 dan/atau provitas 0,3 Ton/Ha 2 Luas lahan 15 Ha (Poktan) dan/atau 25 Ha (P3A) 3 Terpenuhinya kebutuhan air selama pertanaman 4 Hamparan sawah secara teknis memenuhi persyaratan operasional alsintan 5 Tingkat kejenuhan alsintan masih rendah 6 Tidak duplikasi dengan program/kegiatan yang didanai Kemtan 7 Kondisi lahan belum ditanami 8 Penerima manfaat tergabung dalam Kelompok 21 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 21 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN B.2. Rekapitulasi Laporan Penyuluh Pertanian Tingkat Kecamatan (Aspek Teknis/Pelaksanaan) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN OPTIMASI LAHAN Kecamatan : BP3K / BPP / BPK : Kabupaten/Kota : Provinsi : Laporan : Minggu ke Bulan Tahun NO 9 10 11 12 13 14 15 16 3 4 5 6 7 8 NAMA PENYULUH / NO. HANDPHONE Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk 1 FULAN / 080123445667 Maju Jaya 200 8 7 1 8 0 8 0 6 2 8 0 8 0 7 1 8 0 6 2 2 JUMLAH (KECAMATAN) NAMA DESA TOTAL LUAS SAWAH (Ha) JUMLAH KELOMPOK 1 2.a 2.b JUMLAH RESPON JAWABAN ASPEK TEKNIS / PELAKSANAAN 2.c.1 2.c.2 2.c.3 3 4 5 6.a 6.b Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Pengolahan Tanah 3 Penanaman 2 Penyaluran Saprodi : 4 Pemeliharaan a. Benih Diterima 5 Panen b. Pupuk Diterima 6 a. Peningkatan IP c.1. Traktor Tangan diterima b. Peningkatan Produktivitas c.2. Rice Transplanter diterima c.3. Pompa Air diterima 22 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 22 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN C.1. Rekapitulasi Laporan Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten/Kota (Aspek Administrasi) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN OPTIMASI LAHAN Kabupaten/Kota : Provinsi : Laporan : Minggu ke Desember 2014 NO NAMA KECAMATAN NAMA BP3K 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH (KABUPATEN/KOTA) NAMA PIMPINAN / NO. HANDPHONE JUMLAH DESA TOTAL LUAS SAWAH (Ha) JUMLAH KELOMPOK JUMLAH RESPON JAWABAN ASPEK ADMINISTRASI (MENGECEK ULANG PERSYARATAN) 1 2 3 4 5 6 7 8 Rekomendasi Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Potensi Kenaikan IP 0,5 dan/atau provitas 0,3 Ton/Ha 2 Luas lahan 15 Ha (Poktan) dan/atau 25 Ha (P3A) 3 Terpenuhinya kebutuhan air selama pertanaman 4 Hamparan sawah secara teknis memenuhi persyaratan operasional alsintan 5 Tingkat kejenuhan alsintan masih rendah 6 Tidak duplikasi dengan program/kegiatan yang didanai Kemtan 7 Kondisi lahan belum ditanami 8 Penerima manfaat tergabung dalam Kelompok 23 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 23 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN C.2. Rekapitulasi Laporan Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten/Kota (Aspek Teknis/Pelaksanaan) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN OPTIMASI LAHAN Kabupaten/Kota : Provinsi : Laporan : Minggu ke Bulan Tahun NO NAMA KECAMATAN NAMA BP3K 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH (KABUPATEN/KOTA) NAMA PIMPINAN / NO. HANDPHONE JUMLAH DESA TOTAL LUAS SAWAH (Ha) JUMLAH KELOMPOK JUMLAH RESPON JAWABAN ASPEK TEKNIS / PELAKSANAAN 1 2.a 2.b 2.c.1 2.c.2 2.c.3 3 4 6.a 6.b Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk 5 Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Pengolahan Tanah 3 Penanaman 2 Penyaluran Saprodi : 4 Pemeliharaan a. Benih Diterima 5 Panen b. Pupuk Diterima 6 a. Peningkatan IP c.1. Traktor Tangan diterima b. Peningkatan Produktivitas c.2. Rice Transplanter diterima c.3. Pompa Air diterima 24 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 24 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN D.1. Rekapitulasi Laporan Penyuluh Pertanian Tingkat Provinsi (Aspek Administrasi) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN OPTIMASI LAHAN Provinsi : Laporan : Minggu ke Desember 2014 NO NAMA KABUPATEN/KOTA 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH (PROVINSI) NAMA KEPALA BAPELLUH *) / NO. HANDPHONE JUMLAH BP3K JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA TOTAL LUAS SAWAH (Ha) JUMLAH KELOMPOK JUMLAH RESPON JAWABAN ASPEK ADMINISTRASI (MENGECEK ULANG PERSYARATAN) 1 2 3 4 5 6 7 8 Rekomendasi Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Potensi Kenaikan IP 0,5 dan/atau provitas 0,3 Ton/Ha 2 Luas lahan 15 Ha (Poktan) dan/atau 25 Ha (P3A) 3 Terpenuhinya kebutuhan air selama pertanaman 4 Hamparan sawah secara teknis memenuhi persyaratan operasional alsintan 5 Tingkat kejenuhan alsintan masih rendah 6 Tidak duplikasi dengan program/kegiatan yang didanai Kemtan 7 Kondisi lahan belum ditanami 8 Penerima manfaat tergabung dalam Kelompok *) Pimpinan lembaga yang menangani penyuluhan di Kabupaten/Kota 25 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 25 12/10/2014 9:58:25 AM

LAMPIRAN D.2. Rekapitulasi Laporan Penyuluh Pertanian Tingkat Provinsi (Aspek Teknis/Pelaksanaan) PENDAMPINGAN PENYULUHAN DALAM KEGIATAN PENINGKATAN OPTIMASI LAHAN Provinsi : Laporan : Minggu ke Bulan Tahun NO NAMA KABUPATEN/KOTA 9 10 11 12 13 14 15 16 1 2 3 4 5 6 7 8 JUMLAH (PROVINSI) NAMA KEPALA BAPELLUH *) / NO. HANDPHONE JUMLAH BP3K JUMLAH KECAMATAN JUMLAH DESA TOTAL LUAS SAWAH (Ha) JUMLAH KELOMPOK 1 2.a 2.b JUMLAH RESPON JAWABAN ASPEK TEKNIS / PELAKSANAAN 2.c.1 2.c.2 2.c.3 3 4 5 6.a 6.b Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Σ Ya Σ Tdk Keterangan: Catatan : Berikan tanda ( V ) sesuai kondisi lapang. 1 Pengolahan Tanah 3 Penanaman 2 Penyaluran Saprodi : 4 Pemeliharaan a. Benih Diterima 5 Panen b. Pupuk Diterima 6 a. Peningkatan IP c.1. Traktor Tangan diterima b. Peningkatan Produktivitas c.2. Rice Transplanter diterima c.3. Pompa Air diterima *) Pimpinan lembaga yang menangani penyuluhan di Kabupaten/Kota 26 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 26 12/10/2014 9:58:25 AM

c Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 3 12/10/2014 9:58:25 AM

d Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2014 Buku Pedoman Teknis - Rev.indd 4 12/10/2014 9:58:26 AM