Edy Susanto I.G.A Dewi Adnyani Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali-Indonesia ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Ni Wayan Quiena Purnamandari 1 I Wayan Suana 2. / telp

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. UNITED INDOBALI DENPASAR

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN CV. HITAKARA DENPASAR

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT. BPR LUHUR DAMAI TABANAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK, GAYA KEPEMIMPINAN DAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI NON MEDIS PADA RUMAH SAKIT BALIMED DENPASAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR PUSAT DENPASAR

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, SERTA LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN HOTEL THE NICHE BALI

Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Jatim Selatan Malang

PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT. DAYA MUDA AGUNG MEDAN

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENGARUH KEDISIPLINAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI. (Studi Kasus Pada SMP Negeri 3 Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN, HUBUNGAN KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. BINTANG BALI INDAH DENPASAR

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

telp:

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN KANTOR PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP IV SEMARANG

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENGARUH SEMANGAT KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ASTRA INTERNATIONAL DAIHATSU CABANG TEGAL

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA KANTOR DPRD PROVINSI JAWA TENGAH. Slamet Riyadi UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

DAFTAR PUSTAKA. ` Anoraga, Panji Psikologi Kepemimpinan, Cetakan Ketiga, Jakarta Penerbit Rineka Cipta.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BALIKPAPAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

ABSTRACT

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA GRAND KOMODO TOUR & TRAVEL

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN KOMUNIKASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Oleh : Muhammad Ali Kusnady ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Almigo, Nurzep, 2004, Hubunghan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan,, Jurnal PSYCHE Vol.1. No.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL DAN INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA ( StudiKasus : UD. Pia Bali SinarAbadi) SKRIPSI

ANALISIS DISIPLIN KERJA DAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI BAGIAN PRODUKSI PADA PT. SEI BELAYAN RIMBA JAYA TIMBER INDUSTRIES DI GRESIK

Desser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BOBY LESMANA ART SHOP GIANYAR DI CELUK, SUKAWATI, GIANYAR

Asri Warnanti, SE, MM. Dosen Fakultas Ekonomi UPI Y.A.I UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I SITI ZULFAH

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK, KOMUNIKASI, DAN KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. MAHARANI PREMA SAKTI DENPASAR

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Untuk Membeli Material Bahan Bangunan Pada Cv. Asri Wahana Group

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DAN KINERJA KARYAWAN SUKU DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA (Studi pada Karyawan Perum Perhutani Ngawi)

PENGARUH PENEMPATAN DAN PENGALAMAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK JABAR BANTEN CABANG SERANG

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN ROKAN HULU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

DAFTAR PUSTAKA. Bagus Parkesit Radityo. (2013). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : FE Universitas Airlangga.

Studi Komparasi Lingkungan Kerja Karyawan Di Lingkungan Kota Semarang serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Karyawan

DAFTAR PUSTAKA. Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia, Sumber Daya Manusia, Gholia Indonesia, Jakarta.

PERSEPSI KARYAWAN PNS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN KERJA DI BALITSA LEMBANG

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SEMANGAT KERJA, DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN UD. GUDANG`E TAHU TAKWA KABUPATEN KEDIRI

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

OLEH : NARITA SARI ASHARI NPM :

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN YANG DIMEDIASI OLEH SEMANGAT KERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN HOTEL ARIA GAJAYANA MALANG SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DAN STRES KARYAWAN (Studi Kasus : CV. Mertanadi)

ANALISIS PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi kasus pada RSUD dr. Moewardi di Surakarta)

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA NON FISIK, PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PARAXYLENE PRODUKSI II PERTAMINA RU IV CILACAP

Disusun oleh: TIKA YUWATI B

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PENGARUH KEPUASAN DAN DISIPLIN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT JASA MARGA (PERSERO) TBK. CABANG JAKARTA-CIKAMPEK. Utin Wigiatri Endang Hendrayanti

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

DAFTAR PUSTAKA. Alex S. Nitisemito,2005, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya. Manusia, edisi ketiga, Jakarta : Ghalia Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian yang

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

MEDIA SOERJO Vol. 18 No. 1 April ISSN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA DOSEN PADA UNIVERSITAS SOERJO NGAWI

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN (Study Pada Karyawan PD BPR BKK Wonogiri)

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA UNAGI HANDYCRAFT DENPASAR -BALI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN NON FISIK TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan Hotel Atria & Konferensi Malang)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BESAKIH BEACH HOTEL SANUR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA CV. INDAH CEMERLANG SINGOSARI MALANG SKRIPSI

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH

PENGARUH KOMPENSASI, LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN TRASNFORMASIONAL DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN SEMANGAT KERJA

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

PERBANDINGAN PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA TIGA SHOWROOM MOBIL DI PONDOK BAMBU, JAKARTA TIMUR

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADAMATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X DI SMK NEGERI 4 KOTA JAMBI

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

20 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja Karyawan Pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud Edy Susanto I.G.A Dewi Adnyani Fakultas Ekonomi Universitas Udayana, Bali-Indonesia Email :dk_3131_kj@yahoo.co.id ABSTRAK Perusahaan dalam mencapai tujuannya membutuhkan adanya sumber daya manusia yang kompeten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud. Responden sebanyak 70 orang diperoleh denganproporsional random samplingdan dianalisis menggunakan teknik analisis faktor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan, yaitu faktor motivasi (0,917), faktor komunikasi (0,901), faktor lingkungan kerja fisik (0,934), dan faktor semangat kerja (0,953). Pihak hotelhendaknya sangat memperhatikan penerangan dan suhu udara, karena lingkungan kerja fisik yang nyaman akan dapat mendorong tingkat semangat kerja karyawan. Kata kunci : Motivasi, Komunikasi, Lingkungan Kerja Fisik, Semangat Kerja. Company in achieving its goals requires competence human resources. This study aims to determine the factors that affect employee spirit at The Royal Pita Maha Hotel Ubud. The respondents were 70 people obtained by proportional random sampling and analysed by factor analysis techniques. The results of this study indicate that there are four factors that affect employee morale, the motivation factor (0.917), the communication factor (0.901), physical work environment factors (0.934), and the employee spirit (0.953). The hotel should really pay attention to lighting and temperature in the workplace, as a comfortable physical work environment will be able to push the level of employee spirit. Keywords : Motivation, Communication, Physical environmental of work, Spirit of work PENDAHULUAN Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan untuk mencapai tujuannya, maka perusahaan perlu melakukan aktivitas. Pada umumnya setiap perusahaan dalam melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan hendaknya memperhatikan semangat kerja karyawannya, karena semangat kerja karyawan merupakan modal utama dalam merencanakan, menganalisis, mengarahkan serta menggerakkan faktor-faktor yang ada dalam perusahaan. Manajemen perusahaan perlu melakukan pembinaan dan

21 pengembangan mengenai semangat kerja karyawan secara efektif dan efisien demi kelancaran proses kegiatan dalam suatu perusahaan. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi (Handoko, 2008:11). Sumber daya manusia ini, dikenal sebagai karyawan organisasi. Karyawan memiliki kontribusi yang besar dalam setiap kegiatan organisasi. Suksesnya sebuah organisasi ditentukan oleh kinerja karyawan organisasi tersebut. Kinerja karyawan sangat tergantung pada tingkat semangat kerja karyawan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan organisasi. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan membawa dampak pada kinerja karyawan yang optimal, sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai. Sedangkan semangat kerja karyawan yang rendah akan membawa dampak pada kinerja karyawan yang rendah, sehingga pencapaian tujuan organisasi akan sulit dicapai. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan, salah satunya di Hotel The Royal Pita Maha Ubud sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan perusahaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud yang berlokasi di Jalan Raya Kedewatan, Ubud, Bali. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud. Variabel yang akan diamati dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 variabel. Tidak ada perbedaan variabel dalam analisis faktor. Variabel tidak diklasifikasikan sebagai dependen maupun independen variabel. Penelitian ini meneliti 4 (empat) faktor yang terkait dengan semangat kerja yaitu motivasi, komunikasi, lingkungan kerja fisik, dan semangat kerja yang dapat dijabarkan sebagai berikut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan kuisioner. Dilakukan dua uji untuk uji instrumen penelitian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 233 orang.pengambilan sampel menggunakan metode

22 proporsional random sampling, dimana sampel digolongkan menurut bagianbagian yang ada dalam instansi Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin yaitu: n = Keterangan: N 1 Ne n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi 2 E=Nilai kritis, dengan batas tertinggi kesalahan yang diinginkan adalah sebesar 10 persen karena sifat populasi heterogen dan karakteristik tidak diketahui secara pasti. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam hitungan sebagai berikut. n = N 1 Ne 233 n = 2 1 233.(0,1) n = 233 3,33 2 n = 69,69= 70 (Dibulatkan) Dalam penelitian ini yang menjadi responden penelitian adalah berjumlah 70 (tujuh puluh), yang diantaranya lakilaki berjumlah 56 orang dan perempuan berjumlah 14. Sedangkan karakteristik responden berdasarkan umur, dibedakan menjadi beberapa kategori, diantaranya berumur 17-25 tahun sebanyak 11 orang dan berumur 26-49 tahun sebanyak 59 orang. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. suatu butir pertanyaan dikatakan valid apabila nilai r-hitung yang merupakan nilai Total Correlation > dari r- hitung. Bila korelasi positif dan besarnya di atas 0,30, maka faktor tersebut dapat dikatakan valid (Sugiyono:2009). Penelitian ini melakukan uji validitas dengan cara menyerahkan instrumen penelitian kepada 30 responden dan menunjukkan hasil valid pada semua responden. Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji ketepatan jawaban atas kuisioner pada periode yang berbeda. Teknik statistik Conbranch Alpha

23 merupakan teknik pengujian yang dapat digunakan, suatu instrumen dikatakan reliable untuk mengukur variabel bila nilai alpha lebih besar dari 0,60. Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan reliable pada semua faktor. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis statistik deskriptif diperlukan untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel-variabel penelitian, antara lain nilai minimum, maksimum, rata-rata dengan N adalah banyaknya responden. Hasil analisis deskriptif pada penelitian ini menggunakan empat faktor yaitu faktor motivasi, komunikasi, lingkungan kerja fisik, dan semangat kerja disajikan pada Tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Variabel N Min Max Rata-Rata X1.1 70 1 4 3.14 X1.2 70 1 4 3,14 X1.3 70 1 4 3,11 X1.4 70 1 4 2,99 X2.1 70 1 4 3,00 X2.2 70 1 4 3,36 X2.3 70 1 4 3,09 X2.4 70 1 4 2,86 X3.1 70 1 4 3,14 X3.2 70 1 4 2,99 X3.3 70 1 4 2,79 X3.4 70 1 4 3,27 X4.1 70 1 4 2,96 X4.2 70 1 4 3,20 X4.3 70 1 4 3,20 X4.4 70 1 4 2,84 Penelitian ini menggunakan teknik analisis faktor sebagai teknik analisis data untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Analisis faktor bertujuan untuk mengindentifikasui dimensi dari suatu faktor dan semangat kerja karyawan Hotel The Royal Pita Maha Ubud. Analisis faktor melalui beberapa pengolahan data yang dilakukan

24 dengan langkah-langkah sebagai berikut. Berdasarkan teori dan penelitian sebelumnya, dalam langkah merumuskan masalah, maka ditentukan 16 variabel yang diamati untuk dapat menjawab permasalahan yang diteliti, sebelum dilakukan analisis selanjutnya. Melalui analisis faktor akan dapat diketahui faktorfaktor yang berpengaruh dominan terhadap semangat kerja karyawan Hotel The Royal Pita Maha Ubud. Dengan analisis faktor, data yang masuk diolah dan menghasilkan matrik korelasi. Dengan adanya matrik korelasi dapat diidentifikasi variabelvariabel tertentu yang tidak memiliki hubungan dengan variabel yang lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Matrik korelasi akan menunjukkan bahwa 16 variabel yang diuji saling berhubungan. Kententuan untuk menganalisis dalam matrik korelasi yaitu nilai Kaiser Mayer Olkin (KMO) harus lebih dari 0,5. Uji Bartlett dengan signifikansi mendekati nol (0), nilai Measure of Sampling Adequancy (MSA) harus diatas 0,5. Hasil pengujian dengan bantuan SPSS 15.0 disajikan dalam lampiran.adapun penjabaran hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut. Tabel 4.10 Nilai MSA pada Faktor Motivasi No Indikator MSA 1 Dukungan dari atasan ( X1.1) 0,834 2 Dukungan dari rekan kerja (X1.2) 0,864 3 Peraturan yang tegas (X1.3) 0,720 4 Tantangan di dalam pekerjaan (X1.4) 0,809

25 Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai MSA dari keempat indikator pada faktor motivasi nilainya lebih besar dari 0,5. Ini berarti memenuhi syarat untuk analisis faktor. Tabel 4.11 Nilai MSA pada Faktor Komunikasi No Indikator MSA 1 Komunikasi formal ( X2.1) 0,671 2 Komunikasi informal (X2.2) 0,699 3 Komunikasi langsung (X2.3) 0,673 4 Komunikasi tidak langsung (X2.4) 0,714 Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai MSA dari keempat indikator pada faktor Tabel 4.12 Nilai MSA pada Faktor Lingkungan Kerja Fisik No Indikator MSA 1 Ruang kerja ( X3.1) 0,769 2 Suhu udara (X3.2) 0,734 3 Penerangan (X3.3) 0,826 4 Keamanan (X3.4) 0,776 Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai MSA dari keempat indikator pada faktor komunikasi nilainya lebih besar dari 0,5, ini berarti memenuhi syarat untuk analisis faktor lingkungan kerja fisik nilainya lebih besar dari 0,5. Ini berarti memenuhi syarat untuk analisis faktor. Tabel 4.13 Nilai MSA pada Faktor Semangat Kerja No Indikator MSA 1 Disiplin ( X4.1) 0,723 2 Kerjasama (X4.2) 0,823 3 Kepuasan (X4.3) 0,805 4 Partisipasi (X4.4) 0,757

26 Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai MSA dari keempat indikator pada faktor semangat kerja nilainya lebih besar dari 0,5. Ini berarti memenuhi syarat untuk analisis faktor. Dari penjabaran hasil di atas dapat diketahui nilai masing-masing syarat ketentuan tahap matrik korelasi analisis faktor, telah memenuhi syarat masing-masing.sehingga langkah analisis faktor dapat dilanjutkan. Pengujian 16 variabel ini dilakukan dengan sekali pengujian dan tidak ada variabel yang dikeluarkan dari model, karena semua variabel telah memenuhi syarat yang ditentukan. Menentukan jumlah faktor yang dapat diterima secara empirik dapat didasarkan pada percentage of variance, apabila memilih nilai lebih besar dari 0,5 persen, dan apabila didasarkan pada cumulative of variance ketentuannya adalah nilai minimum sebesar 60 persen. Adapun penjabaran hasil sebagai berikut 1. Faktor Motivasi Nilai Principal Component Analysis (PCA) untuk faktor motivasi disajikan pada tabel 4.14. Tabel 4.14 Nilai PCA pada Faktor Motivasi No Indikator PCA 1 Dukungan dari atasan (X1.1) 0,691 2 Dukungan dari rekan kerja (X1.2) 0,616 3 Peraturan yang tegas (X1.3) 0,839 4 Tantangan di dalam pekerjaan (X1.4) 0,687 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai PCA pada indikator faktor motivasi sudah memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,5. Variasi total dari data yang diamati (extraction sums of squared loadings) pada faktor motivasi adalah sebesar 70,813 persen lebih besar dari 60 persen. Jadi faktor motivasi dapat dimasukkan dalam model. Nilai Principal Component Analysis (PCA) untuk faktor

27 komunikasi disajikan pada tabel 4.15 berikut: Tabel 4.15 Nilai PCA pada Faktor Komunikasi No Indikator PCA 1 Komuniksai Formal (X2.1) 0,648 2 Komunikasi Informal (X2.2) 0,542 3 Komunikasi Langsung (X2.3) 0,672 4 Komunikasi Tidak Langsung (X2.4) 0,643 Sumber : Data diolah,2012 Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai PCA pada indikator faktor komunikasi sudah memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,5. Variasi total dari data yang diamati ( extraction sums of squared loadings) pada faktor komunikasi adalah sebesar 62,643 persen lebih besar dari 60 persen. Jadi faktor komunikasi dapat dimasukkan dalam model. Nilai Principal Component Analysis (PCA) untuk faktor lingkungan kerja fisik disajikan pada tabel 4.16 berikut : Tabel 4.16 Nilai PCA pada Faktor Lingkungan Kerja Fisik No Indikator PCA 1 Ruang Kerja (X3.1) 0,636 2 Suhu Udara (X3.2) 0,806 3 Penerangan (X3.3) 0,721 4 Keamanan (X3.4) 0,588 Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai PCA pada indikator faktor lingkungan kerja fisik sudah memenuhi syarat yaitu lebih dari 0,5. Variasi total dari data yang diamati (extraction sums of squared loadings) pada faktor motivasi adalah sebesar 68,755 persen lebih besar dari 60 persen. Jadi faktor motivasi dapat dimasukkan dalam model.

28 Nilai Principal Component Analysis disajikan pada tabel 4.17 berikut (PCA) untuk faktor semangat kerja Tabel 4.17 Nilai PCA pada Faktor Semangat Kerja No Indikator PCA 1 Disiplin (X4.1) 0,769 2 Kerjasama (X4.2) 0,646 3 Kepuasan (X4.3) 0,591 4 Partisipasi (X4.4) 0,620 Tabel 4.17 menunjukkan bahwa indikator dari keempat faktor nilai PCA pada indikator faktor menunjukkan hasil yang sama, yaitu semangat kerja sudah memenuhi syarat tidak dapat dirotasi karena hanya yaitu lebih dari 0,5. Variasi total dari membentuk satu kelompok faktor data yang diamati (extraction sums of (component), jadi dapat disimpulkan squared loadings) pada faktor motivasi bahwa model uji berhasil adalah sebesar 65,645 persen lebih mengkonfirmasi keempat indikator besar dari 60 persen. Jadi faktor motivasi dapat dimasukkan dalam model. adalah pembentuk keempat faktor tersebut, yaitu motivasi, komunikasi, lingkungan kerja fisik dan semangat Penelitian ini menggunakan kerja. rotasi varimax, yaitu metode yang Interpretasi faktor dapat digunakan untuk penyederhanaan dilakukan dengan mengelompokkan faktor dalam matrik memperlihatkan variabel-variabel yang mempunyai hubungan antara faktor variabel faktor loading tinggi di dalam faktor individual.dengan pendekatan ini tersebut. Untuk interpretasi hasil dapat meminimalkan variabel yang penelitian ini, besarnya loading faktor memiliki factor loading tinggi yang dipakai adalah minimum yaitu terhadap faktornya. Hasil uji 0,4. Nilai faktor loading yang menunjukkan bahwa keempat

29 lebihkecil dari 0,4 akan dikeluarkan Berikut ini dapat dilihat nilai dari model. extraction method pada faktor motivasi. Tabel 4.18 Nilai Extraction Method : PCA pada Faktor Motivasi No Indikator Faktor Loading 1 Dukungan dari atasan (X1.1) 0,831 2 Dukungan dari rekan kerja (X1.2) 0,785 3 Peraturan yang tegas (X1.3) 0,916 4 Tantangan di dalam pekerjaan (X1.4) 0,829 1) Faktor Motivasi yaitu sebesar 0,785. Adapun Hasil pengujian nilai exstraksi penjelasan untuk masing-masing nilai dengan metode Principal Component faktor loading indikator sebagai Analysis (PCA) pada faktor motivasi berikut : dapat dilihat pada tabel 4.18.Hal ini 2. Faktor Komunikasi menunjukkan bahwa nilai faktor Hasil pengujian nilai exstraksi loading indikator terbesar dalam faktor dengan metode Principal Component motivasi adalah indikator peraturan Analysis (PCA) pada faktor yang tegas yaitu sebesar 0,916 dan komunikasi dapat dilihat pada tabel nilai indikator yang terkecil adalah indikator dukungan dari rekan kerja 4.19 sebagai berikut : Tabel 4.19 Nilai Extraction Method : PCA pada Faktor Komunikasi No Indikator Faktor Loading 1 Komunikasi formal (X2.1) 0,805 2 Komunikasi informal (X2.2) 0,736 3 Komunikasi langsung(x2.3) 0,820 4 Komunikasi tidak langsung (X2.4) 0,802

30 Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai faktor loading indikator terbesar dalam faktor komunikasi adalah indikator komunikasi langsung yaitu sebesar 0,820 terkecil adalah indikator komunikasi informal yaitu sebesar 0,736. Hasil pengujian nilai exstraksi dengan metode Principal Component Analysis (PCA) pada faktor lingkungan kerja fisik dapat dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut: Tabel 4.20 Nilai Extraction Method : PCA pada Faktor Lingkungan Kerja Fisik No Indikator Faktor Loading 1 Ruang Kerja (X3.1) 0,798 2 Suhu Udara (X3.2) 0,898 3 Penerangan(X3.3) 0,849 4 Keamanan (X3.4) 0,767 Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai faktor loading indikator terbesar dalam faktor lingkungan kerja fisik adalah indikator suhu udara yaitu sebesar 0,898 dan nilai indikator yang terkecil adalah indikator keamanan yaitu sebesar 0,767.Hasil pengujian nilai exstraksi dengan metode Principal Component Analysis (PCA) pada faktor semangat kerja dapat dilihat pada tabel 4.21 sebagai berikut. Tabel 4.21 Nilai Extraction Method : PCA pada Faktor Semangat Kerja No Indikator Faktor Loading 1 Disiplin (X4.1) 0,877 2 Kerjasama (X4.2) 0,804 3 Kepuasan(X4.3) 0,769 4 Partisipasi (X4.4) 0,788 Sumber : Data diolah, 2012.

31 Tabel 4.21 menunjukkan bahwa nilai faktor loading indikator terbesar dalam faktor semangat kerja adalah indikator disiplin yaitu sebesar 0,877 dan nilai indikator yang terkecil adalah indikator kepuasan yaitu sebesar 0,769. Tahapan menentukan ketepatan model merupakan tahap terakhir analisis faktor, yaitu untuk mengetahui mampu tidaknya model menjelaskan dengan baik. Fenomena data yang ada perlu diuji dengan teknik Principal Componen Analysis (PCA), yaitu dengan melihat jumlah residual antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang diproduksi.apabila nilai persentase residual semakin tinggi, berarti semakin jelek kemampuan model dalam menjelaskan fenomena yang ada.adapun hasil pengujian penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.22 sebagai berikut : Tabel 4.22 Ketepatan Model Pada Keempat Faktor Penelitian No Faktor Nonredundant Ketepatan Model (%) 1 Motivasi 5 83,0 2 Komunikasi 5 83,0 3 Lingkungan Kerja Fisik 6 100 4 Semangat Kereja 5 83,0

32 Data diolah, (2012). Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa ketepatan model tertinggi ditunjukkan nilai faktor lingkungan kerja fisik yang mampu menjelaskan mengenai semangat kerja karyawan pada Hotel The Royal PitaMaha Ubud. Untuk faktor motivasi memiliki ketepatan model 83,0 persen, ini berarti bahwa faktor motivasi, faktor komunikasi, dan faktor semangat kerja hanya 83 persen mampu menjelaskan mengenai semangat kerja karyawan Hotel The Royal Pita Maha Ubud. Untuk menentukan faktor yang berpengaruh dominan digunakan nilai percent of variance eingevalues tertinggi.nilai ini diperoleh setelah memfaktorkan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja. karyawan pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud. Berdasarkan hasil faktor loading keempat faktor yang dipertimbangkan dapat diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh dominan pada semangat kerja karyawan Hotel The Royal Pita Maha Ubud adalah faktor semangat kerja itu sendiri dengan nilai 0,953. Berarti sekitar 95,3 persen semangat kerja menjadi dasar semangat kerja karyawan Hotel The Royal Pita Maha Ubud. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud diatas dapat disimpulkan bahwa Faktor motivasi dengan factor loading sebesar 0,917 dengan besar factor loading masing-masing indikatornya adalah indikator dukungan dari atasan sebesar 0,831, indikator dukungan dari rekan kerja sebesar 0,785, indikator peraturan yang tegas sebesar 0,916, dan indikator tantangan dalam pekerjaan sebesar 0,829. Faktor komunikasi dengan factor loading sebesar 0,901 dengan besar factor loading masing-masing indikatornya adalah indikator komunikasi formal sebesar 0,805, indikator komunikasi informal sebesar 0,716, indikator komunikasi langsung sebesar 0,820, dan indikator komunikasi tidak langsung sebesar 0,802. Faktor lingkungan kerja fisik dengan factor loading sebesar 0,934 dengan besar factor loading masing-masing indikatornya adalah indikator ruang kerja sebesar 0,798,

33 indikator suhu udara sebesar 0,898, indikator indikator keamanan sebesar 0,767. penerangan sebesar 0,849, dan Dari hasil analisis faktor diatas, bahwa faktor yang paling dominan mewakili faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Hotel The Royal Pita Maha Ubud adalah faktor lingkungan kerja fisik.berdasarkan simpulan diatas, maka dapat disarankan pada pihak pengelola Hotel The Royal Pita Maha Ubud, hendaknya sangat memperhatikan penerangan dan suhu udara di lingkungan kerja, karena karyawan merasa kedua hal tersebut mempengaruhi semangat kerja. Lingkungan kerja fisik yang nyaman akan dapat mendorong tingkat semangat kerja karyawan. REFERENSI Ahyari,Agus.2007.Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi. Yogyakarta : BPFE Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati, Anak Agung Ayu Sriathi. Perilaku Keorganisasian. Edisi Kedua. 2009. Graha Ilmu : Yogyakarta Arif, Amir 2009. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada Ud Logam Jaya di Tambar Jogoroto. Jurnal Nasional E. doc library Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. 2011. Buku 1Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi dan Mekanisme Pengujian. Denpasar : FE Unud Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.Edisi 2.Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Melayu, SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta : Bumi Aksara.. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta : Bumi Aksara. Istijanto.2010. Riset Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Mangkunegara, Anwar Prabu. 2010. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. Nawawi, Handari.2007. Manajemen SDM untuk Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press Nitisemito, Alex. S. 2007. Manajemen Personalia.. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan.Jakarta : PT. Rajagrafindo Jakarta

Setianingsih IIs.2010 Pengaruh Kompensasi Dan Komunikai InternalTrehadap Semangat Kerja Karyawan Pada Koperasi SAF Desa Rujon Lor Kecamatan Pujon, Malang.Jurnal ekslusif. Volume 3 Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sthepen, P. Robbins. 2007. Perilaku Organisasi. Edisi Kedelapan, Jilid 1 & 2. Jakarta : PT. Prihalindo Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sukmawati Feriza. 2008 pengaruh kepemimpinan Lingkungan Kerja Fisik dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan di PT Pertamina (persero) UPMS III Terminal (Transit Utama Balongan Indramayu. Jurnal Eksklusif. Volume 3 Susan J lins, Linda K. Good And Patricia Huddleston 2006. Worker Morole in Rusia: An Exploratory Study. William Davidson Institute Working Paper Number 816 Stufft.And Coyne. 2009. Aduancing Women in Leadership Journal. Internasional Journal Ed. library Taufiq.2008. Manajemern Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : Penerbit Nur Cahaya Tohardi,Ahmad.2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung :CV Mandar Maju Wirawan, Nata. 2008. Statistik 2 (Statistik Inferensia) Untuk Ekonomi dan Bisnis. Denpasar : Keraras Emas. Wirawan. 2008. Budaya Dan Iklim Organisasi : teori aplikasi dan penelitian cetakan kedua. Jakarta: Salemba Empat 34