SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

dokumen-dokumen yang mirip
I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

APA ITU GLOBAL WARMING???

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

BMKG PRESS RELEASE BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KARAKTERISTIK INTENSITAS CURAH HUJAN DI KOTA BENGKULU

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

PEMANASAN GLOBAL. 1. Pengertian Pemanasan Global

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

Perubahan Iklim Wilayah DKI Jakarta: Studi Masa Lalu Untuk Proyeksi Mendatang

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Wiwi Widia Astuti (E1A012060) :Pengetahuan Lingkungan ABSTRAK

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1 P. Nasoetion, Pemanasan Global dan Upaya-Upaya Sedehana Dalam Mengantisipasinya.

BAB I PENDAHULUAN. didefinisikan sebagai peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan

IV KONDISI UMUM TAPAK

ANALISA PERGERAKAN SIKLON TROPIS STAN DAN SIKLON TROPIS YVETTE DAN DAMPAKNYA TERHADAP CURAH HUJAN DI SUMBAWA BESAR

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

INFORMASI IKLIM UNTUK PERTANIAN. Rommy Andhika Laksono

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

Iklim Perubahan iklim

ANALISIS KONDISI ATMOSFER PADA KEJADIAN BANJIR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN (Studi kasus banjir, 27 dan 28 Agustus 2016) Abstrak

Global Warming. Kelompok 10

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Data Iklim Rata-Rata Bulanan di Wilayah Penelitian Bulan Curah Hujan (mm)*) Suhu ( C)*)

Gambar 10. Peta Jakarta dan Teluk Jakarta

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

PEMANASAN GLOBAL. Efek Rumah Kaca (Green House Effect)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

DAMPAK EL NINO DAN LA NINA TERHADAP PELAYARAN DI INDONESIA M. CHAERAN. Staf Pengajar Stimart AMNI Semarang. Abstrak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

Transkripsi:

F. Iklim 2.9. Kondisi Iklim di Provinsi DKI Jakarta Dengan adanya perubahan iklim menyebabkan hujan ekstrem di Ibu Kota berdampak pada kondisi tanah yang tidak lagi bisa menampung volume air, dimana tanah di DKI Jakarta dalam kondisi jenuh, cuaca ekstrem yang kerap terjadi Jakarta menduduki posisi kedua bersama Ibukota Filipina, Manila dalam daftar kota di Asia yang paling terancam akibat naiknya permukaan air laut, badai dan perubahan

iklim lainnya, dimana Ibukota Bangladesh, Dhaka berada di peringkat pertama. Peringkat ini didasarkan studi World Wildlife Fund (WWF) soal ancaman yang dihadapi 11 kota besar di Asia yang terletak di pinggir pantai atau delta sungai. Perubahan iklim global menjadi isu penting yang terus bergulir dalam beberapa tahun terakhir ini. Perubahan iklim mengakibatkan di lapisan atmosfer paling bawah terjadi kenaikan muka air laut. Perubahan iklim global telah dan akan terus terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas manusia yang mengkonsumsi energi, khususnya energi dari bahan bakar fosil. Ditambahkan, aktivitas deforentasi akan terus meningkatnya emisi karbon yang ada di atmosfir, dimana emisi karbon Indonesia khususnya di Jakarta didominasi oleh emisi dari bahan bakar fosil dan aktivitas deforestasi. 2.9.1. Curah Hujan Rata-rata Bulanan Curah Hujan di DKI Jakarta Selain suhu, yang mempengaruhi iklim adalah curah hujan. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2014 (Tabel SD-22 Data SLHD DKI Jakarta Tahun 2015) hujan yang terjadi mulai bulan Januari sampai dengan bulan Agustus dan terjadi hujan lagi pada bulan Oktober sampai dengan Desember hal ini menandakan bahwa pada Tahun 2014 hujan hampir merata sepanjang tahun, tetapi apabila dilihat dengan Tahun 2015 hujan bisa dikatakan setiap hari selalu ada khususnya pada bulan Januari yaitu sebanyak 26 Hari Hujan, Februari sebanyak 26 Hari Hujan, Maret sebanyak 20 Hari Hujan, April sebanyak 16 Hari Hujan, Mei sebanyak 10 Hari Hujan, Juni sebanyak 12 hari Hujan, Juli sebanyak 16 Hari Hujan, Agustus sebanyak 4 Hari Hujan, September sebanyak 1 Hari Hujan, Oktober sebanyak 4 Hari Hujan, November 11 Hari Hujan dan bulan Desember sebanyak 15 Hari Hujan {lihat Tabel SD-22, dan Tabel SD-22A (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015}. Hujan di DKI Jakarta ini bisa terjadi disebabkan adanya peredaran angin monsun Asia atau dikenal awam sebagai musim Baratan yang sudah menguat sejak bulan Desember. Selain peredaran rutin monsun Asia setiap tahunnya, peluang terjadinya keadaan cuaca khusus bisa diakibatkan oleh tumbuhnya badai tropis di perairan Samudera Indonesia atau latar belakang fenomena atmosfer-laut lainnya yang juga turut mempengaruhi terbentuknya proses hujan lebat di wilayah ini seperti pada kondisi La Nina, aktifnya MJO (Madden- Julian Oscillation) dan suhu permukaan laut wilayah sekitar yang lebih menghangat dari biasanya.

2.9.2. Suhu Udara Rata-rata Bulanan Wilayah Provinsi DKI Jakarta termasuk tipe iklim C dan D menurut klasifikasi iklim Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2.000 mm. Wilayah DKI Jakarta termasuk daerah tropis beriklim panas dengan suhu rata-rata per tahun 28 O C dengan kelembaban antara 80 90 persen, sedangkan temperatur tahunan maksimum 30 O C dan minimum 27 O C. Kecepatan angin rata-rata 11,2 Km/jam. Pada saat ini di Provinsi DKI Jakarta telah mengalami dampak dari perubahan iklim diantaranya dengan meningkatnya permukaan air laut, ini menyebabkan Provinsi DKI Jakarta yang masuk dalam dataran rendah akan ikut menuai akibatnya. Dari hasil pemantauan suhu yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada titik pemantauan Stasiun Meteorologi Kemayoran menunjukkan, rata-rata suhu udara di Jakarta setiap bulannya berubah-ubah. Selama Tahun 2014 suhu rata-rata terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 26,9 O C dan tertinggi pada bulan Oktober yaitu sebesar 29,4 O C. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2013 suhu rata-rata terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 27,7 O C dan tertinggi pada bulan Desember yaitu sebesar 30,8 O C. Maka pada Tahun 2013, suhu rata-rata di Provinsi DKI Jakarta telah terjadi penurunan baik suhu terendah maupun suhu tertinggi, hal ini menunjukan bahwa telah adanya penurunan perubahan iklim di Indonesia dalam kurun waktu selama 3 tahun. Untuk Tahun 2015 dari hasil pengamatan dari Stasiun Meteorologi 745 Kemayoran terendah adalah 26,6 O C terjadi pada bulan Januari dan Februari sedangkan suhu tertinggi adalah sebesar 29,8 O C yang terjadi pada bulan Oktober 2015 (Tabel SD-23 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015). Dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat terjadinya perubahan iklim, maka pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menciptakan program-program cinta lingkungan untuk mengantisipasi permasalahan tersebut diantaranya : 1). Adiwiyata (Green School) Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya ilmu pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan. Adapun dasar kebijakan program ini adalah Kesepakatan Bersama Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan Departemen Pendidikan Nasional Kep.No.07/MENLH/06/2005 dan No.05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. 2). Jakarta Program Green and Clean yang dilaksanakan setiap tahun dengan partisipasi pihak swasta yang diikuti 700 RW dari 267 Kelurahan, dimana tiap Kelurahan mengikuti program JGC 2014 masing-masing diwakili 3 RW yaitu 1 RW Maju, dan 2 RW Berkembang.

3). Green Building Green Building adalah perencanaan dan pembangunan gedung atau rumah tinggal dengan menggunakan material yang tidak banyak menimbulkan efek Global Warming, sedikit penggunaan/pemakaian energi (baik itu energi listrik ataupun energi pemanasan atau yang lainnya), hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 tentang bangunan Gedung Hijau. 2.9.3. Kualitas Air Hujan Kualitas air adalah kondisi kalitatif air yang diukur dan atau di uji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1 keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003). Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis (Masduqi,2009). Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah kendaraan pada Tahun 2015 yang menggunakan bahan bakar premium adalah sebanyak 13.590.677 buah dan yang menggunakan bahan bakar solar adalah sebanyak 3.933.290 buah (Tabel SP-2 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015), serta jumlah industri sedang dan besar pada Tahun 2015 yang mencapai 1.226 perusahaan {Tabel SP-1B (T) Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015}, hal inilah yang menyebabkan parameter seperti CO, HC dan O3 konsentrasinya telah melebihi baku mutu (hasil pemantauan kualitas udara ambien di DKI Jakarta). Apabila hal tersebut terus terjadi maka pada musim penghujan akan mempengaruhi kualitas udara di Provinsi DKI Jakarta. Hasil pemantauan kualitas air hujan di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2013 menunjukkan bahwa parameter AC sebesar 40,057 ueg/l dan CH sebesar 180,516 mm sudah melebihi ambang batas (Tabel SD-24 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013), apabila dibandingkan dengan Tahun 2014 dengan parameter AC sebesar 45,037 ueg/l dan parameter CH sebesar 288,970 mm (Tabel SD-24 Data SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014) terdapat peningkatan yang sangat signifikan. Hal inilah yang menyebabkan kualitas air hujan di DKI Jakarta dari tahun ke tahun terus menurun. Dalam kaitan tersebut untuk mengurangi pencemaran khususnya kualitas air hujan di Provinsi DKI Jakarta pada Tahun 2015 diantaranya adalah melakukan : 1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan rehabilitasi Hutan Mangrove di Kawasan Hutan Angke Kapuk Jakarta Utara, melakukan pembangunan dan penyempurnaan Ekowisata Mangrove dan penyusunan Master Plant Arboretum Mangrove. 2. Menggiatkan komunitas peduli Mangrove diantaranya Kemangteer Mangrove Jakarta yang telah rutin melakukan penanaman mangrove secara rutin di Pantai Indah Kapuk sampai Kepulauan Seribu, dimana sejak Tahun 2012 telah melakukan penanaman sebanyak 4.000 bibit di Pulau

Harapan dan 4.000 di Kepulauan Kelapa. Selain hal tersebut diatas juga melakukan kerjasama dengan instansi swasta, perguruan tinggi dan masyarakat peduli lingkungan untuk ikut melakukan penanaman mangrove di wilayah Jakarta Utara. 3. Adiwiyata (Green School) Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya ilmu pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan. Adapun dasar kebijakan program ini adalah Kesepakatan Bersama Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan Departemen Pendidikan Nasional Kep.No.07/MENLH/06/2005 dan No.05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. 4. Jakarta Program Green and Clean yang dilaksanakan setiap tahun dengan partisipasi pihak swasta yang diikuti 700 RW dari 267 Kelurahan, dimana tiap Kelurahan mengikuti program JGC 2014 masing-masing diwakili 3 RW yaitu 1 RW Maju, dan 2 RW Berkembang. 5. Green Building Green Building adalah perencanaan dan pembangunan gedung atau rumah tinggal dengan menggunakan material yang tidak banyak menimbulkan efek Global Warming, sedikit penggunaan/pemakaian energi (baik itu energi listrik ataupun energi pemanasan atau yang lainnya), hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 38 Tahun 2012 tentang bangunan Gedung Hijau.