PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : metode pencarian, perpustakaan, Naïve Bayes Classifier.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA PROGRAM KELUARGA HARAPAN MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

Oleh : Selvia Lorena Br Ginting, Reggy Pasya Trinanda. Abstrak

SISTEM PENYELEKSI BANTUAN LANGSUNG TUNAI DENGAN METODE NAIVE BAYES

Klasifikasi Berita Lokal Radar Malang Menggunakan Metode Naïve Bayes Dengan Fitur N-Gram

PERMOHONAN BANTUAN UANG DUKA. Kepada Yth. BUPATI KUDUS Melalui Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kudus

BAB I PENDAHULUAN. keterbukaan sosial dan ruang bagi debat publik yang jauh lebih besar. Untuk

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMPREDIKSI KETEPATAN LAMARAN KERJA SISWA MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES DI SMK ISLAM 1 DURENAN

ALGORITMA BAYESIAN CLASSIFICATION UNTUK MEMPREDIKSI HEREGRISTRASI MAHASISWA BARU DI STMIK WIDYA PRATAMA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) BERBASIS WEB DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BANTUAN RASKIN (BERAS MISKIN) BERBASIS WEB DENGAN METODE NAIVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui, karena memiliki proses pembentukan yang cukup lama serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENENTUAN ANGGOTA KELAS UNGGULAN DENGAN METODE NAÏVE BAYES

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini menjadi perhatian nasional dan penanganannya perlu dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pola seperti teknik statistic dan matematika (Larose, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

BAB I PENDAHULUAN. Peminatan atau bidang peminatan adalah sebuah jurusan yang harus di

IMPLEMENTASI METODE BAYESIAN DALAM PENJURUSAN DI SMA BRUDERAN PURWOREJO STUDI KASUS: SMA BRUDERAN PURWOREJO

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI DATA NASABAH BANK DALAM PENAWARAN DEPOSITO BERJANGKA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA KLASIFIKASI NAIVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari secara penuh, masih terdapat

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN NAIVE BAYES CLASSIFIER UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PEMASARAN DI BAGIAN HUMAS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SISTEM PREDIKSI SERVIS BERKALA KENDARAAN BERMOTOR

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN CALON PENERIMA MANFAAT ZAKAT MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES DI LEMBAGA MANAJEMEN INFAQ (LMI) KOTA KEDIRI

JURNAL IMPLEMENTASI ALGORITMA C4.5 DALAM PENENTUAN JURUSAN DI SMK PEMUDA PAPAR KEDIRI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHANKELAS UNGGULAN IPA DI SMA NEGERI 1 PATIANROWO MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

I. PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan suatu strategi pembangunan untuk

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

PREDIKSI HERREGISTRASI CALON MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES

Sistem Pendukung Keputusan Pembagian Raskin dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang { PAGE \* MERGEFORMAT }

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sebagai terjemahan istilah society merupakan sekelompok

BERITA DAERAH KOTA CIREBON

Penerapan Data Mining Untuk Menampilkan Informasi Pertumbuhan Berat Badan Ideal Balita dengan Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BANTUAN SISWA MISKIN (BSM)

JURNAL PERAMALAN PENERIMAAN NASABAH PADA PT BPR BINA REKSA KARYAARTHA MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES FORECASTING CUSTOMER ACCEPTANCE OF PT BPR

BAB II LANDASAN TEORI

KLASIFIKASI KECENDERUNGAN PENYAKIT MATA DI JAWA BARAT DENGAN ASSOCIATION RULE DAN NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PROGRAM BANTU PENEMPATAN PERSEDIAAN BARANG SANITER PADA DUA TOKO DENGAN METODE NAÏVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan pesat sehingga dapat membantu peningkatan pelayanan

BAB II LANDASAN TEORI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN

PENERAPAN ALGORITMA NAIVE BAYES UNTUK MEMPREDIKSI PROFIL LULUSAN STMIK LPKIA

PERBANDINGAN 3 METODE DALAM DATA MINING UNTUK PREDIKSI PENERIMA BEASISWA BERDASARKAN PRESTASI DI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI KEPADA RUMAH TANGGA MISKIN

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENGHASILKAN POLA KELULUSAN SISWA DENGAN METODE NAÏVE BAYES

KEMISKINAN OLEH HERIEN PUSPITAWATI

SISTEM REKOMENDASI PENGAMBILAN KATEGORI SKRIPSI DENGAN PERHITUNGAN NAIVE BAYES

14 KRITERIA MISKIN MENURUT STANDAR BPS ; 1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BPJS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DI KABUPATEN NGANJUK

SOLUSI DAN PENANGANAN MASALAH KEPESERTAAN PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

KLASIFIKASI NASABAH ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERBASIS BACKWARD ELIMINATION

SISTEM INFORMASI PENILAIAN SISWA UNTUK PENJURUSAN PADA SMA NEGERI 1 PLOSOKLATEN KEDIRI MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES SKRIPSI

Gilang Wiryanu Murti. DO NOT COPY.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun kedepan kepada Bapak Susilo Bambang Yudhoyono terbukti dari

JURNAL IMPLEMENTASI METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN KELUARGA TIDAK MAMPU PENERIMA RASKIN DI DESA SUKOWIYONO

PENERAPAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (K-NN) UNTUK PREDIKSI WAKTU KELULUSAN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. jurusan ditentukan berdasarkan standar kriteria tiap jurusan.

SISTEM PREDIKSI PENJUALAN BERAS PADA TOKO WIDODO MAKMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TREND MOMENT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan pengangguran yang tinggi, keterbelakangan dan ketidak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ALGORITMA KLASIFIKASI NAÏVE BAYES UNTUK MENILAI KELAYAKAN KREDIT (Studi Kasus : Bank Mandiri Kredit Mikro)

REKOMENDASI PENENTUAN PENERIMA BANTUAN IURAN (PBI) MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ALGORITMA NAIVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Krisis perekonomian tersebut telah mengakibatkan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. program darurat bagian dari jaring pengaman sosial (social safety net), namun

BAB I PENDAHULUAN. sistem peredaran darah orang lain. Sebelum ditransfusikan, periksa kembali sifat

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA C4.5 UNTUK MEMPREDIKSI PRESTASI SISWA

JURNAL. NAIVE BAYES KLASIFIKASI UNTUK SISTEM BANTU PENGAMBILAN TREATMENT TERAPI BERDASARKAN KELUHAN PASIEN (Studi Kasus : Terapi NAKAMURA Kediri)

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 10 No. 1 Februari

PENERAPAN TEKNIK DATA MINING UNTUK MENENTUKAN HASIL SELEKSI MASUK SMAN 1 GIBEBER UNTUK SISWA BARU MENGGUNAKAN DECISION TREE

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 29 TAHUN 2016 T E N T A N G INDIKATOR LOKAL KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia upaya kepedulian terhadap persoalan kemiskinan sudah. Orde Baru, maupun pada masa pemerintahan di era Reformasi.

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang dasar 1945 yaitu berbunyi : Untuk membentuk suatu

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui pemanfaatan sumberdaya. pendapatan perkapita yang berkelanjutan (Sukirno, 1985).

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BANTUAN SEMBAKO MENGGUNAKAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) Nanang Frediyanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 sumber daya manusia, peran masyarakat, dan dukungan pendanaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya terarah, terpadu, dan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TETAP MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

SISTEM PREDIKSI PENGUNDURAN DIRI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES CLASSIFIER

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu Negara berkembang, merupakan Negara yang selalu

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA BANK MANDIRI GOMBONG

1 Universitas Indonesia

Transkripsi:

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Program Studi Teknik Informatika FT UNPGRI Kediri Oleh : HISAM NASIRUDDIN 11.1.03.02.0155 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNPGRI KEDIRI 2016 1

2

3

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK Hisam Nasiruddin 11.1.03.02.0155 Dra.Budhi Utami,M.Pd Resty Wulaningrum, M.Kom Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Jl K.H. Achmad Dahlan No. 76 Telp (0354) 776706 Kediri Email : hisamnasiruddin21@gmail.com, utamibudhi@gmail.com, resty0601@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti. Kemiskinan sepertinya tidak akan jauh meninggalkan bangsa kita ini, karena begitu banyak rakyat yang menderita kemiskinan. Ditinjau dari penyebab, kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain keadaan individu yang bersangkutan, keluarga atau komunitas masyarakat dipandang dari rendahnya pendidikan dan pendapatan. Adapun faktor eksternal yaitu kondisi sosial, politik, hukum dan ekonomi. sehingga untuk mengatasi masalah kemiskinan ini pemerintah mencoba memberikan bantuan kepada masyarakat yang disebut sebagai Bantuan Tunai Langsung (BLT). Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) adalah salah satu program pemerintah pusat yang diluncurkan pada tahun 2009, yang telah direalisasikan sebanyak tiga tahap di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. BLT adalah salah satu bagian dari pada program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak ( PKPS BBM ) yang khusus diperuntukkan bagi masyarakat miskin di Indonesia, dengan tujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, pemberian modal usaha kecil-kecilan bagi masyarakat miskin, tentu saja pemerintah berharap dengan adanya BLT akan merubah taraf perekonomian di Indonesia secara keseluruhan. Namun masih adanya kesalahan dalam pemberian BLT, masyarakat yang miskin masih belum dapat menerima bantuan ini. Selain itu, para perangkat desa masih awam dalam media elektronik sehingga menyulitkan mereka dalam mencari warga yang layak dalam penerimaan bantuan tersebut. Peneliti mencoba menggunakan metode naive bayes untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode Naive Bayes adalah salah satu metode machine learning yang menggunakan perhitungan probabilitas. Metode ini dapat memudahkan perangkat desa untuk membandingkan warga mana yang layak mendapatkan BLT atau tidak. Selain penggunaan Metode Naive Bayes peneliti juga menggunakan aplikasi pemrograman dengan Visual Basic.Net (VB.Net). Dengan menggunakan aplikasi ini memudahkan perangkat desa dalam mengolah data penduduk. Setelah menggunakan Metode Naive Bayes dan aplikasi VB.Net penerimaan bantuan langsung tunai ini dapat berjalan dengan lancar. Tanpa ada lagi kekeliruan dalam penerimaan bantuan tersebut. Kata Kunci : Metode Naive Bayes, Bantuan Langsung Tunai (BLT) 4

I. LATAR BELAKANG Kemiskinan sepertinya tidak akan jauh meninggalkan bangsa kita ini, karena begitu banyak rakyat yang menderita kemiskinan. Menurut Edi Suharto (2008: 2) Kemiskinan merupakan masalah sosial yang sangat komplek, baik dari faktor penyebab maupun dari dampak yang timbul. Kemiskinan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dari pendapat diatas bahwa ditinjau dari penyebab, kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain keadaan individu yang bersangkutan, keluarga atau komunitas masyarakat dipandang dari rendahnya pendidikan dan pendapatan. Adapun faktor eksternal yaitu kondisi sosial, politik, hukum dan ekonomi. Berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tertuang amanat konstitusi, bahwa upaya menanggulangi kemiskinan merupakan perlindungan segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, maka pemerintahlah yang memiliki tanggung jawab untuk mengentaskan kemiskinan yang di rasakan rakyat selama ini, sehingga untuk mengatasi masalah kemiskinan ini pemerintah mencoba memberikan bantuan kepada masyarakat yang disebut sebagai Bantuan Tunai Langsung (BLT). Berdasarkan Inpres No. 12 tahun 2005 pelaksanaan Bantuan Lansung Tunai ( BLT ) kepada rumah tangga miskin yang dikeluarkan dan berlaku mulai 10 September 2005. BLT merupakan salah satu bagian dari pada program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak ( PKPS BBM ) yang khusus diperuntukkan bagi masyarakat miskin di Indonesia, dengan tujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, pemberian modal usaha kecilkecilan bagi masyarakat miskin, tentu saja pemerintah berharap dengan adanya BLT akan merubah taraf perekonomian di Indonesia secara keseluruhan. Sehingga masyarakat tidak mengeluhkan kenaikan harga BBM yang dimulai pada tanggal 1 Oktober 2005. Masyarakat yang menerima BLT merupakan masyarakat yang sudah disaring oleh kepala desa dan perangkat desa setempat. Akan tetapi masih ada masyarakat yang protes akan adanya pemberian BLT yang diberikan salah sasaran. Banyak masyarakat yang sangat butuh dan layak mendapatkan bantuan BLT tidak terdaftar sebagai penerima BLT, akan tetapi banyak pula masyarakat yang hidupnya diatas garis rata-rata atau garis kemiskinan setempat mendapatkan BLT. Bahkan masyarakat yang bisa dibilang kayapun ada yang mendapatkan BLT. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kejelian dalam pendataan, adanya unsur kekeluargaan bagi petugas pendata, atau unsur kesengajaan dalam mengolah data BLT bagi perangkat pemerintah yang mengusulkan BLT. Setelah data disepakati kemudian diteruskan ketingkat pusat melalui biro pusat Statistik (BPS) kabupaten kota, sehingga akhirnya keluarlah kartu penerima BLT. Setelah kartu penerima BLT diberikan kepada masyarakat penerima BLT, mulailah terjadi gejolak di tengah-tengah masyarakat. Mereka yang merasa dirinya layak mendapatkan BLT tetapi tidak memiliki 5

kartu BLT akan datang kepada petugas pendata, kepala desa, perangkat desa ataupun ke kantor kecamatan untuk mempertanyakan serta membandingbandingkan dirinya dengan tetanggatetangga yang menurutnya tidak layak, akan tetapi mereka mendapat kartu BLT. Di sini mulai pudar kepercayaan masyarakat miskin, tokoh masyarakat, kepada pemerintah mulai dari kepala desa RT/ RW atau kecamatan, sampai kepada pemerintahan di tingkat yang lebih tinggi. Dengan adanya permasalah seperti di atas maka peneliti mencoba menggunakan metode naive bayes sebagai solusi mengatasi permasalah BLT yang salah sasaran ini. Menurut Nagendra (dalam Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi, 2009: 188-189) Metode Naive Bayes merupakan suatu metode untuk menghasilkan estimasi parameter dengan menggabungkan informasi dari sampel dan informasi lain yang telah tersedia sebelumnya. Klasifikasi Bayesian didasarkan pada teorema Bayes. Studi yang membandingkan alogoritmaalogoritma klasifikasi telah menemukan sebuah klasifikasi Bayes yang sederhana yang dikenal sebagai klasifikasi Naive Bayes. Naive Bayes klasifikasi adalah metode yang berdasarkan probabilitas dan teorema bayesian dengan asumsi bahwa setiap variabel bersifat bebas (independence) dan mengasumsi bahwa keberadaan sebuah fitur (variabel) tidak ada kaitannya dengan keberadaan fitur (variabel) yang lain. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu membahas, meneliti dan menganalisis untuk menjadi bahan penelitian dengan judul PENERAPAN METODE NAIVE BAYES TERHADAP BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) DI DESA BALETURI KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK II. METODE Naive Bayes merupakan salah satu metode machine learning yang menggunakan perhitungan probabilitas. Alogaritma ini memanfaatkan metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan oleh Ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi probabilitas di masa depan berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya. Menurut Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi (2009 :189) metode Naive Bayes yaitu : Pengklasifikasian statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas keanggotaan sesuatu class. Bayesian classification didasarkan pada teorema bayes yang dimiliki kemampuan klasifikasi serupa dengan decision tree neural network. Bayesian classification terbukti memiliki akurasi dan kecepatan yang sangat tinggi saat diaplikasikan ke dalam database dengan data yang besar. Dasar dari teorema naive bayes yang dipakai dalam pemrograman adalah rumus Bayes : P (A B) = (P(B A) * P(A)) / P(B)... (1) Peluang kejadian A sebagai B ditentukan dari peluang B saat A, peluang A, dan peluang B. Pada pengaplikasiannya nanti rumus ini berubah menjadi : P(Ci D) = (P(D Ci)*P(Ci))/P(D)... (2) Naive bayes merupakan model penyederhanaan dari alogaritma bayes yang cocok dalam pengklasifikasian text atau dokumen. Persamaannya adalah : 6

V MAP = arg max P(V J a 1, a 2...a n )... (3) Menurut persamaan (3), maka 12 persamaan (1) dapat ditulis : Argmax V MAP = P a1,a2...an V 1 ϵ V1 v v1...(4) P (a1,a2...an) P(a 1, a 2...a n ) konstan, sehingga dapat dihilangkan Argm menjadi : V MAP = ax P(a 1, a 2...a n v j )P(v j )... (5) Karena P(a 1, a 2...a n v j ) sulit untuk dihitung, maka akan diasumsikan bahwa setiap kata pada dokumen tidak mempunyai keterkaitan. Pada persamaan (8) terdapat suatu penambahan 1 pada pembilang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika terdapat suatu kata pada dokumen uji yang tidak ada pada setiap dokumen training. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. HASIL contoh berikut adalah simulasi penghitungan penerimaan BLT dengan metode Naive Bayes. Keputusan Penerimaan BLT Warga Desa Baleturi V MAP = Argmax P(v j ) P(a i v j )...(6) V 1 v Keterangan : does j P(v j ) =... (7) contoh P(w k v j ) = Keterangan : n k 1... (8) n kosakata P(v j ) : probabilitas setiap dokumen terhadap sekumpulan dokumen. P(w k v j ) : probabilitas kemunculan kata w k pada suatu dokumen dengan kategori class v j. does : frekuensi dokumen pada setiap kategori Dari tabel di atas akan di ambil variabelnya secara acak dan di hitung menggunakan metode Naïve Bayes utuk menentukan hasil apakah Yanto berhak menerima BLT atau tidak Tabel Testing contoh : jumlah dokumen yang ada Nk : frekuensi kata ke-k pada setiap kategori Konstanta : jumlah kata pada dokumen test Keterangan : A = Luas lantai bangunan tempat tinggal (Kurang dari 8 m per orang/ tanah /bambu/ kayu murahan) B = Jenis dinding bangunan tempat tinggal ( berkualitas rendah/ tembok tanpa plester) 7

C = Bahan bakar untuk memasak ( Kayu bakar / Kompor gas ) D = Makanan dalam sehari (dua kali makan/ Tiga kali makan dalam sehari) E = Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga keluarga (Tidak sekolah/ tidak tamat SD/ hanya tamat SD) F = Lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga (Petani dengan luas lahan 0,5 ha/ buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan berpendapatan dibawah Rp. 600.000/ bulan.) G = Kepemilikan asset/ tabungan (Tidak punya tabungan/ barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp. 500.000, seperti motor, emas perak, kapal motor, atau barang modal lainnya.) Tahap 1 menghitung jumlah klas/label P(Y=DAPAT) = 3/5 (jumlah data DAPAT pada kolom Dapat/Tidak ) = 0,6 P(Y=TIDAK) = 2/5 (jumlah data TIDAK pada kolom Dapat/Tidak )= 0,4 Tahap 2 menghitung jumlah kasus sama dengan klas yang sama P(A = Ya y=dapat) = 2/3= 0,66 P(A = Ya y=tidak)= 1/2 = 0,5 P(B = Rendah y=dapat)= 3/3= 1 P(B = Rendah y=tidak)=0/2 =0 P(C = kayu bakar y=dapat)=2/3=0,66 P(C = kayu bakar y=tidak)=0/2 =0 P(D = Dua kali y=dapat)=3/3=1 P(D = Dua kali y=tidak)=0/2=0 P(E = <SMA y=dapat)=3/3 = 1 P(E = <SMA y=tidak)=0/2 = 0 P(F = Ya y=dapat)=1/3=0,33 P(F = Ya y=tidak)=1/2=0,5 P(G = Tidak y=dapat)=3/3 = 1 P(G = Tidak y=tidak)=0/2 = 0 Tahap 3 kalikan semua hasil variable DAPAT & TIDAK P(A ) x P(B) x P(C) x P(D) x P(E) x P(F) x P(G) x y=dapat =0,66 x 1 x 0,66 x 1 x 1 x 0,33x1 = 0,143 P(A ) x P(B) x P(C) x P(D) x P(E) x P(F) x P(G) x y=tidak =0,5 x 0 x 0 x 0x 0x 0,5 x 0 = 0 Tahap 4bandingkan hasil klas DAPAT & TIDAK Karena hasil (P DAPAT) lebih besar dari (P TIDAK) maka status keputusanya adalah DAPAT BLT B. KESIMPULAN Masalah kemiskinan sudah tidak asing lagi bagi kita, namun pengatasan kemiskinan dengan pemberian bantuan masih saja ada kendala. Apalagi bantuan tersebut belum sampai ketangan yang benar. Seperti halnya pada kasus BLT yang belum tepat sasaran, data penerima BLT pun masih belum tertata rapi. Peneliti mencoba mengatasi permasalahan ini 8

dengan menggunakan Metode Naive Bayes. Metode Naive Bayes adalah salah satu metode machine learning yang menggunakan perhitungan probabilitas sehingga permasalahan dapat dipertimbangan untuk mencapai keputusan. Dengan Metode Naive Bayes user dapat menentukan penduduk mana yang mendapatkan BLT atau tidak. Selain penggunaan metode naive bayes peneliti juga menggunakan aplikasi VB.Net untuk memudahkan memproses data BLT. Setelah menggunakan metode ini data penerima BLT dapat diperoleh dengan mudah tidak perlu mencatat ulang datadata sebelumnya dan menggabung data yang sudah ada. Dan dengan adanya penelitian ini penduduk yang memenuhi syarat dari kriteria-kriteria BLT akan menerima BLT dan yang tidak memenuhi syarat tidak akan menerima BLT. [7] Rusmawan, Uus. 2014. Belajar VB.NET Secara Mandiri. Bekasi: Elex Media Komputindo. IV. DAFTAR PUSTAKA [1] Hendry. 2015. Aplikasi VB Dan MySQL. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. [2] Hendry. 2015. Visual Basic.NET. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. [3] Hidayatullah, Priyanto. 2014. VISUAL BASIC.NET. Bandung: INFORMATIKA. [4] Kusrini dan Emha Taufiq Luthfi. 2009. Alogaritma dan Data Mining. Surakarta: ROSDA. [5] Raharjo, Budi. 2015. Belajar Otodidak MySQL. Bandung: Informatika Bandung. [6] Rahmat. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Malang: ROSDA 9