PERCOBAAN III Kounikasi Data Pengukuran Kounikasi Serial 1. TUJUAN 1. Mapu enghubungkan 2 PC untuk dapat berkounikasi lewat port serial RS232 2. Mengetahui siste pengkabelan untuk enghubungkan 2 PC lewat port serial 3. Mengetahui cara pengukuran sinyal digital pada saluran kounikasi data serial 2 PC 4. Mengetahui adanya pulsa startbit, data bit (word), stopbit, evenparity, dan oddparity 5. Dapat ebedakan setting port pada pengirian kode ASCII secara asinkron dengan ebaca karakteristik susunan kode biner yand dikirikan. 2. DASAR TEORI Metode transisi ini dipergunakan bila data ingin dikirikan ternyata dibangkitkan dengan interval yang rando (contohnya adalah engiri karakter), aka setiap sinyal dari tiap karakter dala jalur transisi akan diberi idle (arking) dengan interval yang panjang diantara beberapa karakter. Pada kounikasi asinkron ini aka receiver harus dapat engsinkronkan kebali perulaan dari tiap-tiap karakter yang diteria karena karakter yang dikiri telah terbungkus oleh satu startbit dan satu atau dua stopbit serta keungkinan ditabahkannya parity. Gb 1.Karakter A (41 Hex) pada paraeter 7E1
Pada Gb. 1 ditunjukkan bahwa polaritas antara startbit dan stopbit adalah berbeda, perbedaan ini untuk eyakinkan bahwa iniu selalu ada transisi (101) diantara asingasing urutan karakter, dengan engabaikan urutan bit dala karakter yang dikirikan. Pertaa kali transisi 10 sesudah periode adanya idle akan dipergunakan receiver untuk enentukan perulaan karakter baru. Kode ASCII erupakan kode alphanueric yang paling popular yang dipakai dala teknik telekounikasi. Untuk encari kode biner dari tiap karakter ASCII dapat dipergunakan tabel ASCII, sedangkan cara ebaca tabel yaitu pada grafik kita ubah dulu enjadi bilangan biner, keudian diubah enjadi bilangan hexadecial dan kita bandingkan bilangan hexadecial tersebut dengan table dibawah ini. Contoh: 1001101 (biner) 4D (hex) karakter M (ASCII) Gb 2.Table ASCII 3. Alat-alat - Personal Koputer - Kabel serial - Modul pengukuran - StorageOsciloscope
- Hyperterinal - Minico 4. Langkah-langkah Percobaan 4.1. Persiapan - Sabungkan kabel serial pada PC 1 dan PC 2 (serial port) dengan enggunakan DB9 tanpa handshaking Gabar 3. Rangkaian DB9 feale untuk null ode tanpa handshaking - Pada koputer ke 1 terinal transit data (TxD) yang berada pada pin no 3 dihubungkan ke koputer ke 2 pada terinal receive data (RxD) yang berada pada pin no 2. - Pada koputer ke 1 terinal receive data (RxD) yang berada pada pin no 2 dihubungkan ke koputer ke 2 pada terinal transit data (TxD) yang berada pada pin no 3. - Pada koputer ke 1 terinal ground yang berada pada pin no 5 dihubungkan ke koputer ke 2 pada terinal ground yang berada pada pin no 5.
Gb 4: Rangkaian percobaan 4.2. Petunjuk praktiku 1. Setting Hyperteinal pada kedua PC supaya dapat terkoneksi seperti praktiku sebelunya. 2. Setting Hyperterinal dengan 300 8N1 dengan paraeter: Data bits = 8 Parity = none 3. Ketik sebuah karakter M pada PC 1 sebagai Tx dan aati yang di PC 2. 4. Atur display pada DSO dengan engatur [VOLT/DIV], [TIME/DIV] dan [DELAY] sehingga pada onitor osiloskop terlihat gabar. 5. Keudian pause pada DSO (Digital Storage Osciloscope) dan gabar pada kertas Milieter block dan tulis hasilnya di Tabel 1. Gabarkan pada kertas illieter bagian ana yang disebut startbit, databit, parity bit dan stopbit. 6. Ulangi langkah 2-5 dengan engetikkan huruf. 7. Gabarkan pada kertas illieter bagian ana yang disebut startbit, data, stopbit dan tulis hasilnya di Tabel 1.
8. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 8E1 dengan paraeter: Data bits = 8 Parity = even Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Dan tulis hasilnya pada Tabel 1. 9. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 8O1 dengan paraeter: Data bits = 8 Parity = odd Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Dan tulis hasilnya pada Tabel 1. 10. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 7N1 dengan paraeter: Data bits = 7 Parity = none Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Tuliskan hasilnya pada Tabel 1. 11. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 7E1 dengan paraeter: Data bits = 7 Parity = even Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Tuliskan hasilnya pada Tabel 1. 12. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 7O1 dengan paraeter: Data bits = 7 Parity = odd Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Tuliskan hasilnya pada Tabel 1.
Tabel 1. Perubahan paraeter huruf dan paraeter hyperterinal. No. Paraeter Huruf ASCII (MSB Gabar secara Hasil osiloskop dan LSB) teori 1. 300 8N1 M 2. 300 8E1 M 3. 300 8O1 M 4. 300 7N1 M 5. 300 7E1 M 7. 300 7O1 M LAPORAN RESMI 1. Lapirkan table ASCII dan extended ASCII 2. Jelaskan perbedaan 7E1 dan 8N1 dala kounikasi serial. 3. Jelaskan perbedaan pengecekan data enggunakan parity, checksu dan CRC. Gunakan perhitungan secara anual untuk enggabarkan perbedaan tersebut.