PERCOBAAN III Komunikasi Data Pengukuran Komunikasi Serial

dokumen-dokumen yang mirip
Praktikum Komunikasi Data Percobaan III Pengukuran Komunikasi Serial

PERCOBAAN 3 KOMUNIKASI SERIAL DENGAN NULL MODEM

MODE TRANSMISI DATA LAPISAN FISIK. Budhi Irawan, S.Si, M.T

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE

Pengantar Komunikasi Data. Muhammad Zen Samsono Hadi, ST. MSc. Lab. Telefoni Gedung D4 Lt. 1

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

III HASIL DAN PEMBAHASAN

ANTARMUKA KOMUNIKASI DATA

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

C. ALAT DAN BAHAN 1. XOR_2 2. LOGICTOGGLE 3. LOGICPROBE (BIG)

PENGKODEAN DATA. Komunikasi Data

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

PERCOBAAN I KOMUNIKASI DATA PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, RJ11, RJ45

Deteksi & Koreksi Kesalahan

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

Masalah Timing (pewaktu) memerlukan suatu mekanisme untuk mensinkronkan transmitter dan receiver Dua solusi. Asinkron Sinkron

Bab 6 Interface Komunikasi Data

KUIS Matakuliah Mikrokontroler Dosen Pengampu: I Nyoman Kusuma Wardana, M.Sc.

PERCOBAAN IV Komunikasi Data MODEM

Percobaan 2 PENGENALAN INTERFACE SERIAL DAN UART

Antarmuka PC Keyboard dengan DST-AVR

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

RANGKUMAN TEKNIK KOMUNIKASI DATA DIGITAL

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Hanif Fakhrurroja, MT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET (KOMUNIKASI DATA)

DT-I/O. Application Note AN211. Komunikasi data saat ini terus dikembangkan dan diimplementasikan di dalam setiap bidang, seperti proses

RANGKAIAN ARITMETIKA 2

Perancangan Serial Stepper

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

BAB II LANDASAN TEORI

INSTRUMEN PENGIRIM DATA DIGITAL ANTAR KOMPUTER MENGGUNAKAN MODULASI PHASE

BAB III METODE BEDA HINGGA CRANK-NICOLSON

Konstruksi Kode Cross Bifix Bebas Ternair Untuk Panjang Ganjil

BAB II LANDASAN TEORI

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

PERCOBAAN 10. PARITY GENERATOR DAN CHECKER

Tata Cara Komunikasi Data Serial

Kata kunci: Amplitude Shift Keying, nir kabel, elektromagnetik

PENCACAH. Gambar 7.1. Pencacah 4 bit

DISTRIBUSI DUA PEUBAH ACAK

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

PARITY GENERATOR & CHECKER

Seminar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, Juli 2011

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

BAB III SISTEM SANDI (CODING) DAN TEKNIK TRANSMISI DATA

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Identifikasi Menggunakan RFID

PENGARUH DISPERSI TERHADAP KECEPATAN DATA KOMUNIKASI OPTIK MENGGUNAKAN PENGKODEAN RETURN TO ZERO (RZ) DAN NON RETURN TO ZERO (NRZ)

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Edisi ke 7. Teknik Komunikasi Data Digital

BAB III METODE PENELITIAN

MODUL 2 SISTEM PENGKODEAN BILANGAN

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB V DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM

B A B III SISTEM SANDI (CODING) DAN TEKNIK TRANSMISI DATA

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

PERCOBAAN PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9, DB25, RJ45

PERCOBAAN 6 COUNTER ASINKRON

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Di bawah ini adalah diagram blok Sistem. Mikrokontroler PIC 16F877A. Gambar III.1. Diagram blok sistem

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3]

BAB III PERANCANGAN ALAT

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON DRAIN (SOURCE FOLLOWER)

GSM RELAY CM2 CM3 NO3 NC2 NC3. Port 1 SIMCARD GND RXD VCC TXD UART CM6 CM7 NO6 NO7 NC7

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian terhadap keseluruhan

REPRESENTASI DAN ALUR PEMROSESAN DATA

BAB 3 ANALISIS DAN SIMULASI MODEL HODGKIN-HUXLEY

BAB II SISTEM BILANGAN DAN KODE BILANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BILANGAN PRIMA : PERKEMBANGAN DAN APLIKASINYA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

2. Dasar dari Komputer, Sistem Bilangan, dan Gerbang logika 2.1. Data Analog Digital

Rancang Bangun Master Slave Modbus Berbasis Mikrokontroler Untuk Mengendalikan Beberapa Subsistem

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

PERAKITAN MEDIA KABEL UTP DAN RJ45 UNTUK KOMUNIKASI DATA

Yunifa Miftachul Arif S.S.T., M.T

Teknik Komunikasi Data Digital

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

PERCOBAAN I PERAKITAN KABEL NULL MODEM DB9,DB25,RJ45

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

PC-Link. Gambar 1 Blok Diagram AN201. AGND (J3 pin 1) Pin 1 VCC (J3 pin 2) Pin 3 Dapat dipilih salah satu dari A0 s.d. A7 (J3 pin 3 s.d.

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. keras dan perangkat lunak yang telah dibuat. Berdasarkan data-data dan bukti

BAB III PERANCANGAN ALAT

Sinkronisasi Transmisi

Transkripsi:

PERCOBAAN III Kounikasi Data Pengukuran Kounikasi Serial 1. TUJUAN 1. Mapu enghubungkan 2 PC untuk dapat berkounikasi lewat port serial RS232 2. Mengetahui siste pengkabelan untuk enghubungkan 2 PC lewat port serial 3. Mengetahui cara pengukuran sinyal digital pada saluran kounikasi data serial 2 PC 4. Mengetahui adanya pulsa startbit, data bit (word), stopbit, evenparity, dan oddparity 5. Dapat ebedakan setting port pada pengirian kode ASCII secara asinkron dengan ebaca karakteristik susunan kode biner yand dikirikan. 2. DASAR TEORI Metode transisi ini dipergunakan bila data ingin dikirikan ternyata dibangkitkan dengan interval yang rando (contohnya adalah engiri karakter), aka setiap sinyal dari tiap karakter dala jalur transisi akan diberi idle (arking) dengan interval yang panjang diantara beberapa karakter. Pada kounikasi asinkron ini aka receiver harus dapat engsinkronkan kebali perulaan dari tiap-tiap karakter yang diteria karena karakter yang dikiri telah terbungkus oleh satu startbit dan satu atau dua stopbit serta keungkinan ditabahkannya parity. Gb 1.Karakter A (41 Hex) pada paraeter 7E1

Pada Gb. 1 ditunjukkan bahwa polaritas antara startbit dan stopbit adalah berbeda, perbedaan ini untuk eyakinkan bahwa iniu selalu ada transisi (101) diantara asingasing urutan karakter, dengan engabaikan urutan bit dala karakter yang dikirikan. Pertaa kali transisi 10 sesudah periode adanya idle akan dipergunakan receiver untuk enentukan perulaan karakter baru. Kode ASCII erupakan kode alphanueric yang paling popular yang dipakai dala teknik telekounikasi. Untuk encari kode biner dari tiap karakter ASCII dapat dipergunakan tabel ASCII, sedangkan cara ebaca tabel yaitu pada grafik kita ubah dulu enjadi bilangan biner, keudian diubah enjadi bilangan hexadecial dan kita bandingkan bilangan hexadecial tersebut dengan table dibawah ini. Contoh: 1001101 (biner) 4D (hex) karakter M (ASCII) Gb 2.Table ASCII 3. Alat-alat - Personal Koputer - Kabel serial - Modul pengukuran - StorageOsciloscope

- Hyperterinal - Minico 4. Langkah-langkah Percobaan 4.1. Persiapan - Sabungkan kabel serial pada PC 1 dan PC 2 (serial port) dengan enggunakan DB9 tanpa handshaking Gabar 3. Rangkaian DB9 feale untuk null ode tanpa handshaking - Pada koputer ke 1 terinal transit data (TxD) yang berada pada pin no 3 dihubungkan ke koputer ke 2 pada terinal receive data (RxD) yang berada pada pin no 2. - Pada koputer ke 1 terinal receive data (RxD) yang berada pada pin no 2 dihubungkan ke koputer ke 2 pada terinal transit data (TxD) yang berada pada pin no 3. - Pada koputer ke 1 terinal ground yang berada pada pin no 5 dihubungkan ke koputer ke 2 pada terinal ground yang berada pada pin no 5.

Gb 4: Rangkaian percobaan 4.2. Petunjuk praktiku 1. Setting Hyperteinal pada kedua PC supaya dapat terkoneksi seperti praktiku sebelunya. 2. Setting Hyperterinal dengan 300 8N1 dengan paraeter: Data bits = 8 Parity = none 3. Ketik sebuah karakter M pada PC 1 sebagai Tx dan aati yang di PC 2. 4. Atur display pada DSO dengan engatur [VOLT/DIV], [TIME/DIV] dan [DELAY] sehingga pada onitor osiloskop terlihat gabar. 5. Keudian pause pada DSO (Digital Storage Osciloscope) dan gabar pada kertas Milieter block dan tulis hasilnya di Tabel 1. Gabarkan pada kertas illieter bagian ana yang disebut startbit, databit, parity bit dan stopbit. 6. Ulangi langkah 2-5 dengan engetikkan huruf. 7. Gabarkan pada kertas illieter bagian ana yang disebut startbit, data, stopbit dan tulis hasilnya di Tabel 1.

8. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 8E1 dengan paraeter: Data bits = 8 Parity = even Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Dan tulis hasilnya pada Tabel 1. 9. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 8O1 dengan paraeter: Data bits = 8 Parity = odd Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Dan tulis hasilnya pada Tabel 1. 10. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 7N1 dengan paraeter: Data bits = 7 Parity = none Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Tuliskan hasilnya pada Tabel 1. 11. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 7E1 dengan paraeter: Data bits = 7 Parity = even Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Tuliskan hasilnya pada Tabel 1. 12. Ubah setting Hyperterinal dengan 300 7O1 dengan paraeter: Data bits = 7 Parity = odd Ulangi langkah 2-5 untuk karakter M dan. Tuliskan hasilnya pada Tabel 1.

Tabel 1. Perubahan paraeter huruf dan paraeter hyperterinal. No. Paraeter Huruf ASCII (MSB Gabar secara Hasil osiloskop dan LSB) teori 1. 300 8N1 M 2. 300 8E1 M 3. 300 8O1 M 4. 300 7N1 M 5. 300 7E1 M 7. 300 7O1 M LAPORAN RESMI 1. Lapirkan table ASCII dan extended ASCII 2. Jelaskan perbedaan 7E1 dan 8N1 dala kounikasi serial. 3. Jelaskan perbedaan pengecekan data enggunakan parity, checksu dan CRC. Gunakan perhitungan secara anual untuk enggabarkan perbedaan tersebut.