I. PENDAHULUAN. perubahan kearah yang positif. Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah, agar memperoleh prestasi harus dilakukan

1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa

I. PENDAHULUAN. menjadi kegiatan pokok bagi setiap manusia beradap. Berhasil atau tidaknya

I. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

1. PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam konteks ini, tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

I. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga formal yang dapat meningkatkan kualitas belajar

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. Faktor utama dalam menempuh hidup yang lebih baik adalah dengan. melaksanakan pembangunan berdasarkan iman dan takwa.

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. menghantarkan siswa atau peserta didik agar mampu menghadapi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha berkesinambungan yang dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. secara sadar yang dilakukan seseorang yang mengakibatkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

I. PENDAHULUAN. aktivitas hidupnya dan melanjutkan garis keturunannya. Dalam menjalin

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan sebuah kewajiban bagi manusia. Dalam proses

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

I. PENDAHULUAN. siswa diharuskan aktif dalam kegiatan pembelajaran. dengan pandangan Sudjatmiko (2003: 4) yang menyatakan bahwa kegiatan

1. PENDAHULUAN. Peningkatan kemajuan teknologi merupakan suatu proses yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk. perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. ialah menyediakan lowongan untuk menyalurkan dan memperdalam. bakat dan minat yang di miliki seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan elemen penting bagi pembangunan bangsa. Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003, merupakan usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan SD adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam proses pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak terlepas dan bersifat sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Hasil Pra Bimbingan Kelompok

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir semua orang mendapatkan pendidikan dan melaksanakan

BAB II KAJIAN TEORI Motivasi Belajar Pengertian Motivasi Belajar. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan karena banyaknya siswa yang kurang disiplin di sekolah. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Individu pada usia remaja di sekolah adalah sebagai individu yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang berbudaya, bangsa yang baik adalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

I. PENDAHULUAN. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. remaja berkembang gejala yang menghawatirkan bagi para pendidik yaitu krisis

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dilalui setiap individu dalam setiap jenjang pendidikan mereka.

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Megannuary Ruchwanda Putra Sae, 2015

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

BAB I PENDAHULUAN. membentuk manusia yang berkualitas, berkompeten, dan bertanggung jawab

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA. bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

IMPLEMENTASI TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 33 BANDA ACEH. ImraatusShalihah, Mahmud, M.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia adalah mendapatkan orang-orang terbaik dan. mempertahankannya. Pemilik atau pemimpin perusahaan akan mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tahap anak berada pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan kata lain SMK dapat menghasilkan lulusan yang siap kerja.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai the institutional procedures which are employed in

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses belajar yang dapat menghasilkan perubahan kearah yang positif. Dalam keseluruhan upaya pendidikan, proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling penting, karena melalui proses itulah tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan perilaku siswa. Undang-undang Pendidikan Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiata,namun dalam realita terdekatnya hari ini, banyak sekolah terutama di Sekolah Menengah atas sebagai bagian dari jenjang pendidikan yang cukup potensial namun mengandung seribu sisi kerentanan yang sangat luar biasa. Pemerintah mengupayakan pendidikan yang berakhlak, berwawasan, beretika, dan memiliki etos kerja. Untuk mewujudkan semua itu maka peran serta semua elemen sangat menentukan, baik itu dari pemerintah, sekolah, lembagalembaga dari bimbingan belajar dan peran aktif dari masyarakat dalam mendukung secara keseluruhan.pemerintah mengupayakan pendidikan yang berakhlak, berwawasan, beretika, dan memiliki etos kerja. Untuk mewujudkan semua itu maka peran serta semua elemen sangat menentukan, baik itu dari

2 pemerintah, sekolah, lembaga-lembaga dari bimbingan belajar dan peran aktif dari masyarakat dalam mendukung secara keseluruhan. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan tempat menggali dan mengembangkan sumber daya manusia. Sebab melalui sekolah pula ditempuhkegiatan-kegiatan seperti pengajaran, pendidikan, pelatihan dan bimbingan. Sekolah juga mampu mengembangkan kemampuan peserta didiknya yang mampu mendukung terlaksananya kegiatan belajar yang lebih baik. Memberikan layanan pendidikan dalam rangka mendampingi pengembangan individu untuk kemajuan dan pembangunan bangsa dan negara merupakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai guru, termasuk juga guru bimbingan dan konseling. Menurut Mc. Donald (dalam Bahri, 2002) motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi sangatdiperlukandalam belajar, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi dalam belajar yang memberikan dorongan kepada siswa untuk menggerakkan dan melakukan kegiatan belajar serta dapat mempengaruhi keberhasilan siswa. Dengan adanya motivasi yang kuat akan menimbulkan sikap yang positif terhadap suatu objek, menumbuhkan perasaan senang, tidak cepat bosan dan akan bersungguh-sungguh dalam melakukan

3 aktifitas belajar. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai sikap negatif terhadap suatu pelajaran, maka siswa akan memiliki perasaan tidak senang terhadap pelajaran, tidak akan mengerjakan tugas yang diberikan, dan berbicara saat guru menerangkan didepan kelas. Menurut Sardiman (2007:102), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dari pengertian di atas, dapat diketahui bahwa motivasi belajar sangat penting untuk diperhatikan agar menjadi lebih baik atau meningkat untuk mengoptimalkan kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuannya. Motivasi akan semakin kuat jika adanya tujuan yang jelas, dorongan dari dalam maupun luar dirinya, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkahlaku manusia itu dalam mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan pra survei dan wawancara langsung pada guru bimbingan dan bimbingan di MAN1 Krui ada pun motivasi belajar yang rendah pada siswa, seperti ada siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR), siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan didepan kelas, siswa yang mengobrol saat proses belajar berlangsung, siswa yang mudah putus asa bila menemukan kesulitan belajar, siswa yang terlihat bermalas-malasan saat proses belajar berlangsung, siswa yang sering keluar masuk kelas saat proses belajar berlangsungdan siswa main telepon genggam saat jam pelajaran. Dari informasi tersebut,tentu saja para guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam masalah ini, termasuk didalamnya adalah guru

4 pembimbing (konselor sekolah).konselor bisa membantu siswa dalam menyelesaikan masalah terutama dalam memotivasi belajar siswa. Dengan adanya konselor di sekolah siswa-siswa akan terarah. Layanan bimbingan kelompok yang dijalankan disekolahmemiliki cabang salah satunya yaitu bimbingan kelompok, yang merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka membantu siswa menuntaskan masalah-masalahnya terutama dalam mengatasi motivasi belajar,yang salah satu diantaranya adalah rendahnya motivasi siswadalam proses belajar yang dijalaninya disekolah. Berdasarkan fenomena yang ditemukan di MAN 1 Krui ini, peneliti berupaya menerapkan layanan bimbingan kelompok untuk membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Prayitno (2004:1) mengatakan bahwa bimbingan kelompok membahas topiktopik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok, melalui suasana dinamika kelompok yang intens dan konstruktif, diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin kelompok. Layanan bimbingan kelompokmerupakan salah satu jenis layanan yang dianggap tepat untuk meningkatkan dan mengatasi motivasi belajar yang rendah pada siswa.segalapermasalahan yang ada dalam diri siswa dapat disampaikan dalam bimbingankelompok inidan pemecahanpermasalahannya dilakukan dengan cara berdiskusi dan keputusan akan dikembalikan kepada siswa itu sendiri, sehingga tercipta siswa yang mandiri, dalam berdiskusi semua siswa yang ada dalam kelompok diharapkan mampu mengeluarkan pendapatnya.

5 Bimbingankelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok (Romlah, 2006: 3). Bimbingankelompok merupakan usaha pemberian bantuan kepada siswa dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Melalui dinamika kelompok setiap anggotadiharapkan mampu mengembangkan dirinya dalam hubungannya dengan orang lain. Melalui dinamika kelompok juga, masing-masing anggota kelompok akan berkontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pemecahan masalah yang ada. Dari fakta yang telah dipaparkan diatas maka peneliti ingin menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasinya dalam belajar. Melihat keadaan inil maka penulis tertarik untuk mengangkat judul meningkatkan motivasi belajar dengan menggunaan layanan bimbingan kelompok dalam pada siswa kelas X MAN 1 Krui Lmpung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian adalahmotivasi belajar siswa yang rendah, hal ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : a. Ada siswa yang tidak mengerjakan tugas rumah (PR) b. Ada siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan didepan kelas. c. Ada siswa yang mengobrol saat proses belajar berlangsung. d. Ada siswa yang mudah putus asa bila menemukan kesulitan belajar

6 e. Ada siswa yang terlihat bermalas-malasan saat proses belajar berlangsung f. Ada siswa yang sering keluar masuk kelas saat proses belajar berlangsung g. Ada siswa main telepon genggam saat jam pelajaran 3. Pembatasan Masalah Untuk memudahkan penelitian dan agar penelitian terfokus pada masalah yang akan diteliti, maka perlu diadakan pembatasan masalah. maka batasan masalah pada peneliti adalahpenggunaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkanmotivasi belajar pada siswa kelas X MAN 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014? 4. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah yang diteliti adalahmeningkatkan motivasi belajar pada siswa. Adapunpermasalahannya adalah apakah skor motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan setelah diberikan layanan bimbingan kelompok B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuipenggunaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas siswa kelas X MAN 1 Krui Lampung Barat Tahun Pelajaran 2013/2014.

7 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegunaan secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan ilmu pendidikan, khususnya bimbingan belajar tentangpengembangan motivasi belajar. b. Kegunaan secara praktis, informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru bimbingan konsling atau konseloruntuk melaksanakan layanan bimbingan kelompok. Sehingga dapat mengaplikasikan layanan bimbingan kelompok lebih baik lagi pada masa yang akan datang. 3. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah : a. Ruang lingkup ilmu : penelitian ini termasuk dalam lingkup Bimbingandan konsling khususnya mata kuliah bimbingan kelompok. b. Ruang lingkup objek : objek yang diteliti pada penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar pada siswa dengan menggunakan layananbimbingan kelompok. c. Ruang lingkup subjek : subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN1 Krui. d. Ruang lingkup wilayah : penelitian ini dilakukan di MAN 1Krui Lampung Barat. e. Ruang lingkup waktu : penelitian ini dilakukan pada tahun 2013/2014

8 C. Kerangka Pikir Motivasi belajar merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktivitas tertentu yang lebih baik dari keadaan sebelumnyaatau dapat pula disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan iternal dan eksternal dari dalam diri seseorang, menurut maslow dalam buku Sardiaman (2010:47) motivasi belajar adalah: : 1. Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain 2. Adanya dorongan dan kebutuhanmelakukan kegiatan 3. Adanya harapan dan cita-cita 4. Penghargaan dan penghormatan atas diri Seperti halnya siswa MAN 1 Krui Lampung Barat ditinjau dari sudut latar belakangnya, siswa yang berlatar belakang ekonomi cukup/menengah keatas, dukungan orang tua yang baik dalam belajar, teman pergaulan yang memiliki semangat belajar yang baik, serta fasilitas yang cukup memadai untuk mendukung proses belajarnya menunjukkan hasil belajar yang baik, dan cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi. Fasilitas siswa dalam belajar juga amat berperan penting, karena hal ini berpengaruh pada motivasi belajar yang dimiliki siswa, lengkap tidaknya sarana dan prasarana belajar baik di sekolah maupun di rumah juga mempengaruhi tinggi atau tidaknya motivasi yang dimiliki siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mujdiono (2006:249)

9 bahwa lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tentunya mampu meningkatkan minat siswa yang timbul dari dalam dirinya untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada yang mampu menimbulkan ketertarikan dalam dirinya, sehingga timbul motivasi belajar yang diharapkan. Peran orang tua yang kurang mendukung dalam proses belajar, teman-teman yang tidak memiliki antusiasme dalam belajar dan lingkungan yang tidak kondusif juga dapat memicu rendahnya motivasi belajar siswa. Berdasarkan informasi dari guru bimbingan konseling terdapat sikap yang dialami oleh siswakelas X MAN 1 Kruiyang berkaitan dengan pengertian motivasi yaitu tidak mampu menunjang motivasi siswamenyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa seperti, siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan di depan, siswa,dan siswa mencontek pekerjaan rumahtemannya,siswa yang mengobrol saat proses belajar berlangsung, siswa yang mudah putus asa bila menemukan kesulitan belajar,siswa yang terlihat bermalas-malasan saat proses belajar berlangsung,siswa yang sering keluar masuk kelas saat proses belajar berlangsung. Dari keterangan tersebut terdapat rendahnya motivasi belajar pada siswa. maka dari itu untuk mengoptimalkan kemampuannya dalam belajar siswa harus memiliki dorongan atau usaha yang tinggi untuk belajar, yang tercermin dalam motivasi belajar siswa.

10 Motivasi mampu mengarahkanpeserta didik dalam mencapai tujuannya, hal ini dapat diperkuat dengan banyaknya informasi yang berguna untuk menambah wawasannya, berbagi pengalaman, melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dan mampu memecahkan masalahnya sendiri. Menurut Prayitno (1995: 2) kegiatan layanan bimbingan kelompok bersifat pencegahan dan pemberian informasi, dalam arti bahwa klien atau anggota kelompokyang bersangkutan mempunyai kemampuan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran di sekolah sehingga klien dapat memperoleh masukanmasukan dari anggota kelompok agar termotivasi dalam proses belajar mengajar. Menurut Sukardi (2000:48) menyatakan bahwa : layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang berfungsi memberikan informasi kepada peserta didik secara bersamasama yang berguna untuk menunjang peserta didik dalam mengambil keputusan secara mandiri, disini peserta didik diharapkan mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara mandiri. Melalui bimbingan kelompok peserta secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan juga narasumber yang nantinya akan bermanfaat dalam menunjang kahidupan sehari-hari.

11 Dalam hal ini peneliti mencoba meningkat motivasi belajar siswa dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suatu kelompok yang merupakan pemberian informasi kepada sekelompok individu untuk membantu mereka dalam menyusun rencana dan keputusan yang tepat dengan memanfaatkan dinamika kelompok sebagai medianya. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah bahwa rendahnya motivasi belajar siswa diharapkan dapat ditingkatkan melalui penggunaan layanan konseling kelompok. Berikut ini adalah bentuk kerangka pikir dari penelitian ini : Motivasi siswa rendah Motivasi belajar siswa meningkat Gambar 1.1kerangka pikir Layanan Bimbingan Kelompok Gambar 1.1 tersebut menunjukkan bahwa pada awalnya siswa memiliki motivasi belajar rendahkemudian peneliti mencoba untuk mengatasi masalah motivasi belajar siswa yang rendah tersebut dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok yang memiliki tujuan meningkatkan motivasi belajar siswa.(prayitno, 2004), mengemukakan bahwa bimbingankelompok adalah Layanan bimbngan yang diberikan secara kelompok dengan mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi atau pemecahan masalah individu yang menjadi

12 peserta kegiatan kelompok. Sehingga layanan konseling kelompok diharapkan bisa meningkatkan motivasi belajar siswa meningkat. D. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara dari suatu permasalahan penelitian, dimana jawaban atau dugaan tersebut telah terbukti dengan datadata yang telah dikumpulkan peneliti. Menurut Arikunto (2001:62) Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian seperti terbukti melalui data yang terkumpul. Sesuai dengan hipotesis penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: Ha : Skor motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan perlakuan tedalam layanan bimbingan kelompok (Ha : Ø Oo) Ho : Skor motivasi belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dengan teknikpermainandalamlayanan bimbingan kelompok adalah sama dengan skor setelah diberikan perlakuan (Ho : Ø = Oo)