KALIBRASI SENSOR TEMPERATUR DENGAN METODA PERBANDINGAN DAN SIMULASI

dokumen-dokumen yang mirip
Kalibrasi Temperatur pada PT100 dan Thermocouple

KALIBRASI TERMOMETER DIGITAL METODE SENSOR PLUS INDIKATOR

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

KALIBRASI JANGKA SORONG NONIUS (VERNIER CALLIPER) BERDASARKAN STANDAR JIS B 7507 DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

RIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung

Materi Konsep dasar & istilah dalam Angka-angka Jenis-jenis kesalahan berdasarkan penyebabnya

PENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI. Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA

Peralatan Elektronika

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

EVALUASI NILAI VARIANCE UNTUK MENGHITUNG KOMPONEN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DIMENSI TIPE B DARI SUATU DISTRIBUSI RECTANGULAR DAN TRAPEZOIDAL

ANALISIS KETIDAKPASTIAN KALIBRASI TIMBANGAN NON-OTOMATIS DENGAN METODA PERBANDINGAN LANGSUNG TERHADAP STANDAR MASSA ACUAN

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KEKASARAN PERMUKAAN KELONGSONG BAHAN BAKAR NUKLIR DENGAN ROUGHNESS TESTER SURTRONIC-25

KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKK/FM.002/TB

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. Measuring Device Elemen ISO 7.6 ISO ) di PT. X dilakukan dengan

Pengetahuan Alat Uji dan Kalibrasi : Universal Testing Machine Amalia Rakhmawati

PE P NGE G NDAL A I L A I N MUTU TELE L KOMUNIK I ASI 3. Dasar Pengukuran

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PENGUKURAN SUHU, PENGUKURAN TEKANAN dan KALIBRASI INSTRUMENTASI

IX Strategi Kendali Proses

ANALISA DAN EVALUASI NILAI KETIDAKPASTIAN ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN

Oleh Marojahan Tampubolon,ST STMIK Potensi Utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

PENGARUH KONTRIBUSI KETIDAKPASTIAN TERHADAP PELAPORAN NILAI POROSITAS MENGGUNAKAN METODE GRAVIMETRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

Bagian-bagian dari alat ukur Sensor Tranduser Penunjuk atau indikator

Statistik Pencacahan Radiasi

BAB I BESARAN DAN SATUAN

4. Output Signal: Sinyal yang dihasilkan oleh suatu Peralatan, element atau system

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

KALIBRASI MIKROMETER SEKRUP EKSTERNAL DENGAN MENGACU PADA STANDAR JIS B DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

KONSEP DASAR PENGUKRAN. Primary sensing element Variable conversion element Data presentation element

FISIKA 1 PENGUKURAN :: BESARAN DAN SATUAN

LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM LK 074 IDN

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

SISTEM KENDALI DIGITAL

Pasangan besaran pokok, satuan dalam Sistem Internasional (SI) dan alat ukur berikut yang sesuai adalah...

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 27 November 2016 Penyusun, Alfia Khairina

Verifikasi Standar Massa. Diklat Penera Tingkat Ahli 2011

Strategi Pengendalian

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

Instrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses.

Kata Kunci Risk Management, boiler, HAZOP, emergency response plan, SIL

Diagram blok sistem pengukuran

BAB II DASAR TEORI. Signal Conditioning. Gambar 2.1 Diagram blok sistem pengukuran (buku measurement sistem Bolton)

KETERTELUSURAN. Surya Ridwanna

LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LK 063 IDN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir

PENENTUAN NILAI ACUAN UJI BANDING ANTAR LABORATORIUM KALIBRASI UNTUK KALIBRASI MIKROPIPET BERDASARKAN KONSENSUS

DESAIN MESIN PENETAS TELUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA. Nur Muflihah*)

Laporan Praktikum Waterbath

Bab III. Metodelogi Penelitian

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

LOGO KONSEP DASAR MASSA

DESKRIPSI. FI Sistem Instrumentasi : S-1, 2 sks, semester 7

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN TEMPERATUR

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

PERANCANGAN DAN REALISASI PEMANAS AIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

ANALISIS UNJUK KERJA THERMOCOUPLE W3Re25 PADA SUHU PENYINTERAN 1500 O C

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

PERSENTASE PRODUK ETANOL DARI DISTILASI ETANOL AIR DENGAN DISTRIBUTE CONTROL SYSTEM (DCS) PADA BERBAGAI KONSENTRASI UMPAN

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

Tera dan Kalibrasi. dr. Naila Amalia

Aplikasi Metoda Random Walks untuk Kontrol Gerak Robot Berbasis Citra

NERACA. Neraca Ohauss

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

III METODE PENELITIAN

STUDI KARAKTERISTIK SISTEM STANDAR TEGANGAN DC

RANCANG BANGUN TERMOMETER SUHU TINGGI DENGAN TERMOKOPEL

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

TUGAS AKHIR USULAN PEMBUATAN SOP KALIBRASI BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO DAN ISO / IEC DI PT X

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

Perancangan Alat Ukur Daya Listrik Lampu Pijar Menggunakan ADC TLV2543 Dengan Tampilan Komputer

RANCANG BANGUN SISTEM PENGATUR TINGKAT PENERANGAN RUANGAN BERBASIS ATMEGA 8535 DENGAN METODE LOGIKA FUZZY Tugas Akhir

Transkripsi:

KALIBRASI SENSOR TEMPERATUR DENGAN METODA PERBANDINGAN DAN SIMULASI Cecep Sulaeman, Kusnadi Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro Email : cecep_pnj@yahoo.com ABSTRACT PT 00 temperature sensor calibration and Thermocouple can use the method of comparison or simulation. Method of comparison used by a standard calibration comparing with the source of ice cubes and boiling water to the Controller E5EK Omron Digital Indicator. The temperature measurement data is calculated through the four (4) the uncertainty is the uncertainty of the standard, master, joint, and stretching. Simulation results of the measurement data are made with data on indicators by Omron E5EK DigitalController InsL and InsH seek to determine the nominal value of the temperature. Keywords: Calibration, Sensor, Comparison, Simulation ABSTRAK. Kalibrasi sensor temperatur PT 00 dan Thermocouple dapat menggunakan metoda perbandingan atau simulasi. Metoda perbandingan digunakan dengan cara membandingkan kalibrator standar berupa dengan sumber es batu maupun Air mendidih terhadap Indikator Digital Controller E5EK Omron. Data pengukuran Temperatur dihitung melalui empat (4) ketidakpastian yaitu ketidakpastian standar, master, gabungan dan terentang. Hasil data pengukuran dibuat Simulasi dengan data pada Indikator DigitalController E5EK Omron dengan cara mencari InsL dan InsH untukmenentukan nilai nominal temperatur. Kata kunci: Kalibrasi, Sensor, Perbandingan, Simulasi. PENDAHULUAN Setiap Instrumen Alat Ukur/sensor sebelum digunakan atau setelah digunakan pada periode tertentu (6 bulan atau bulan), harus dilakukan pengukuran dan dikalibrasi sesuai standar nasional ataupun internasional. Sensor merupakan perangkat input dan mata dalam sebuah proses industri untuk menghasilkan produk yang yang berkualitas, oleh karena sensor harus memiliki keakuratan dalam pembacaan yang, sehingga perlu dipelihara untuk mendapatkan umur (life time) yang panjang. Sensor temperatur pada Themocouple ataupun PT-00, banyak digunakan dalam proses industri sebagai peraba yang menggunakan mesin pemanas, sebagai alat ukur temperatur supaya system tetap stabil. a) Kalibrasi Perbandingan Kalibrasi atau penteraan merupakan kegiatan untuk perbaikan (setting) pengukuran berdasarkan peralatan yang standar, metoda dalam kalibrasi antara lain: Simulasi dan Perbandingan, berdasarkan perbedaan fasa Yang umum dan banyak digunakan dalam kalibrasi menggunakan metoda kalibrasi perbandingan, yaitu membandingkan standar alat ukur (kalibrator) terhadap beban ukur yang dipakai, baru dilakukan perhitungan deviasi berdasarkan standar yang berlaku. Cara ini memerlukan standar kalibrator yang akurat biasanya instrument reference alat kalibarotor ini dikalibrasi di Lembaga Kalibrasi KAN/LIPI. Untuk mengkalibrasi alat ukur/sensor suhu yang berupa thermocouple ataupun PT00 dapat digunakan bantun media kalibrasi yang berupa, bak air: 00 derajat Celsius, 3

dan bak es : 0 derajat Celsius (sebagai referensi). Pemanfaatan kalibrator standar dari temperatur es (0 0 C) dan temperatur suhu air mendidih (00 0 C). Setelah dibandingkan dengan bahan yang diukur (PT00) baru dibuat simulasi sehingga dapat menentukan deviasi/kesalahan dari PT00 yang dilihat pada Indicator Controller. Hal ini merupakan suatu ide baru untuk menggantikan peranan kalibrator yang ada (metoda Perbandingan). Indicator Controller dapat disetting sesuai dengan hasil yang diperoleh dari hasil perbandingan dan disimulasikan. Pemanfaatan dari penelitian ini dapat berupa: i. Bahan pembelajaran Instrumentasi Industri bagi Pengajar dan mahasiswa listrik dan elektronik pada Jurusan Teknik Elektro. ii. Ide baru dalam kalibrasi temperatur menggantikan cara konvensional yang berupa metoda perbandingan. iii. Dapat digunakan oleh teknisi industri instrumen sebagai alat ukur kalibrasi mandiri tanpa diberikan ke vendor (Teknisi instrumen dari luar), sehingga akan mengurangi cost. iv. Cara termudah untuk mengkalibrasi Temperatur (PT 00, Thermocouple) yang banyak digunakan oleh industri tanpa kalibrator pembanding. b) Ketidak pastian Pengukuran. Mengukur adalah proses mengaitkan sesuatu angka secara empirik dan obyektif pada sifat-difat obyek atau kejadian nyata sedemikian rupa sehingga angka tadi dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut. Manfaat : (a) Membuat gambaran/deskripsi (b) Memperkirakan/meramalkan (c) Mengadakan komunikasi (d) Memutuskan (e) Mengatur/mengendalikan, dan (f) Memberikan reaksi. Hasil pengukuran harus mencantumkan suatu perkiraan yang menggambarkan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi, dalam batas-batas kemungkinan yang wajar. Nilai ini sekaligus menunjukkan kualitas pengukuran. Semakin kecil nilai perkiraan itu, berarti semakin baik pula kualitas pengukurannya. (Killian, 004, 4-47). Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran kovensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan alat ukur dan bahan ukur yang akan dikalibrasi terhadap sandar ukurnya yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional dan atau internasional. Dengan kalibrasi dapat ditentukan deviasi kebenaran konvensinal nilai penunjukkan suatu alat ukur, atau deviasi dimensi nominal yang seharusnya suatu bahan ukur. Dengan kalibrasi kondisi alat ukur dan bahan ukur dapat dijaga tetap sesuai dengan spesifikasinya. Semua jenis alat ukur pelu dikalibrasi, baik alat ukur besaran dasar (panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat, intensitas cahaya), luas, isi, kecepatan, tekanan, gaya, frekuensi, energi, gaya dan sebagainya. Bila suatu alat ukur termasuk katagori legal, maka periode kalibrasinya telah ditentukan, kalibrasinya tergantung pada keperluan dan atau frekuensi penggunaanya. Contoh periode kalibrasi untuk beberapa instrument ukur tertentu: (a) Thermocouple : bulan (b) Therm. Controller : bulan (c) Hygrometer : 6 bulan (d) Micrometer : 3 bulan (e) Vernier Caliper : bulan (f) Gauge block : 4 bulan 3

(g) Profile proyektor : bulan, dan sebagainya Jain Kharma, RK, Electrical & Industrial Measurement, 003. c) Analisa ketidakpastian. Komponen pengukuran dapat dibagi menjadi beberapa kelompok standar atau acuan yaitu benda ukur, peralatan. Metoda, lingkungan dan personil atau perilaku pengukuran. Ada dua () jenis ketidakpastian pengukuran berdasarkan ISO Guide yaitu ketidakpastian,tipe A dan tipe B yang dibedakan menurut metoda evaluasinya. Tipe A dievaluasi dengan menggunakan metoda statistik yang baku untuk menganalisis satu himpunan atau sejumlah himpunan pengukuran, dan mencakup jenis kesalahan yang disebut kesalahan acak. Kesalahan ini dicirikan oleh taksiran variasi atau simpangan baku, nilai rata-rata dan derajat kebebasan. Tipe B dievaluasi dengan cara selain analisis statistik pada sejumlah pengamatan. Ketidakpastian ini mencakup kesalahan yang. Dicirikan oleh taksiran variasi atau simpangan baku, nilai ratarata dan derajat kebebasan. Menghitung ketidakpastian pengukuran yang diuraikan dalam ISO Guide mencakup langkah-langkah evaluasi berupa: a) Kenali faktor-faktor yang berkontribusi pada ketidakpastian. b) Buat model matematik pengukuran. c) Cari ketidakpastian baku masingmasing komponen. a) Hitung ketidakpastian baku gabungan. b) Hitung ketidakpastian terentang dengan menggunakan factor cakupan. Sumber ketidakpastian yang paling berpengaruh dalam pengukuran adalah: a) Daya baca alat ukur (skala atau tampilan alat). b) Kebenaran nilai instrument acuan (sertifikasi kalibrasi). c) Sebaran nilai-nilai pengukuran (pengukuran berulang). Model matematika pengukuran berupa persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Nilai pengukuran = Penunjukkan alat ukur + Koreksi alat ukur Ketidakpastian baku dihitung dengan rumus tertentu: Jenis atau sumber ketidakpastian Tipe A dari pengukuran berulang 33 Rumus u s n a Tipe B dari resolusi alat u ukur 3 Tipe B dari sertifikasi U u kalibrasi Keterangan: s = simpangan baku. n = banyaknya pengukuran. a = setengah dari resolusi terkecil yang dapat dibaca. u = nilai ketidakpastian pada tingkat kepercayaan 95% yang dicantumkan dalam sertifikat kalibrasi. Derajat kebebasan Tipe A v = n 00 Tipe B v R R = relative uncertainly Derajat kebebasan efektif: U U verrot U c v v... Ketidakpastian baku gabungan (Combined standar uncertainly): Uc = CU + CU + C3U3 +. Ketidakpastian Terentang:

U = k, Uc Ruang Kepercayaan Faktor Cakupan 68 % 95% 99,73% 3 Evaluasi ketidakpastian tipe A a) Ketidakpastian standar tipe A dievaluasi dengan metoda statistik dari suatu seri pengamatan pengukuran. b) Komponen evaluasi ke... c) Ketidakpastian standar tipe A berasal dari efek random. d) Pada umumnya estimasi terbaik dari nilai suatu besaran q yang bervariasi secara random (acak) adalah nilai ratarata q. e) Deviasi standar experiment s (q) digunakan untuk meng-estimasi distribusi q. f) Deviasi standar experiment dari ratarata s (q) digunakan untuk mengestimasi selebaran distribusi rata-rata. g) Dalam mendokumentasikan evaluasi komponen-komponen ketidakpastian tipe A, maka derajat kebebasan harus dicantumkan. Evaluasi ketidakpastian standar B Evaluasi ketidakpastian tipe B dilakukan tidak dengan cara analisa statistik dari seri pengamatan pengukuran. Tetapi dievaluasi berdasarkan penetapan secara ilmiah menggunakan informasi-informasi yang tersedia seperti: a) Data pengukuran sebelumnya. b) Pengalaman. c) Sifat-sifat material/instrument secara umum. d) Spesifikasi pabrik. e) Data dari laporan/sertifikasi kalibrasi. f) Data yang diambil dari buku/literatur. Dalam mempertimbangkan ketidakpastian tipe B kita harus mengubah dari ketidakpastian yang dikutip ke ktidakpastian standar, dengan cara membagi dengan faktor pengali. Distribusi probabilitas normal (Gauss). Bentuk distribusi ini digunakan untuk ketidakpastian yang mempunyai interval kepercayaan 95 % atau 99 %. Ketidakpastian standar dihitung dengan cara membagi ketidakpastian kutipan dengan suatu faktor. Distribusi rectangular merupakan model yang sering digunakan terutama bila tidak dapat diketahui model tertentu seperti model-model distribusi triangular, normal dan lainnya. Pada umumnya kita dapat mengganggap derajat kebebasan tak terhingga. Perumusan Simulasi pada Indicator Controller menggunakan Omron Mk 500 adalah : I nsl = Y L Y Y Y X Y X Y + (X Y ) I nsh = Y H Y Y Y X Y X Y + (X Y ) Dengan: Y L = Set Temperatur Low Limit. Yh = Set Temperatur High limit. Y = Penunjukkan Indikator Pertama. Y = Penunjukkan Indikator Kedua. X = Temperatur Standar Pertama. X = Temperatur Srandar Kedua. METODOLOGI Dalam melakukan penelitian dilakukan metodologi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Merancang dan membuat model kalibrasi pada sensor Temperatur (PT00, dan Thermocouple) dengan metoda perbandingan dan simulasi. 34

b) Mengimplementasikan bentuk matematika untuk proses kalibrasi dengan metoda simulasi hasil dari metoda perbandingan dari suatu pengukuran sensor Temperatur PT 00 dan Thermocouple. c) Sebagai langkah awal dari suatu pembuktian teori yang dikembangkan melalui tahapan model dari kalibrasi dengan metoda perbandingan dan dibuat simulasi pada Indicator Controller untuk sensor suhu PT00 dan Thermocouple. d) Sebagai media pembelajaran bagi pengajar dan mahasiswa Teknik Elektro dalam mata kuliah Instrumentasi Industri, yang selama ini masih menggunakan metoda perbandingan. e) Sebagai acuan bagi Teknisi instrumen di Industri akan pentingnya kalibrasi dari suatu alat ukur/sensor Temperatur, dapat dikerjakan sendiri tanpa perlu kalibrator dari Vendor, yang selama ini digunakan, sehingga kan menghemat waktu dan biaya. f) Alat yang diperlukan untuk Kalibrasi Temperatu berupa: Master Kalibrasi Berupa Thermos es (0 C) dan air mendidih (00 C)pada heater Alat yang dikalibrasi (Indikator) E5EK OMRON HASIL DAN PEMBAHASAN Pedoman Kalibrasi Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 0 Juli 00 di Lab. Elektronik Kalibrasi dilaksanakan pada indicator E5EK yang terpasang pada Mesin yang mengatur temperatur misalnya Mesin Curing pada proses pembuatan Ban. Kalibrasi harus sesuai dengan Flow Chart seperti ditunjukkan pada Gambar. Star Check Fisik, Kelengkapan dan Identitas Kalibrasi Terhadap Standar E<Toleransi? Bisa diadjust? Adjust Analisa Ketidakpastian Laporan Kalibrasi Selesai Gambar. Flow Chart Kalibrasi Data Pengukuran dan Analisa Set-up Peralatan Thermos es 0 o C (master) indikator 0000 PT 00/thermocouple Es batu dengan temperatur standar 0 o C sebagai callibrator Gambar. Setup Peralatan Indikator berupa E5EK Omron Digital Controller Tabel. Data Pengukuran PT 00 Sebelum Dikalibrasi Actual C Koreksi C Usd Um Uc Uexp 35

5,0 5,6 6, 56 0,4 0, 0,47 0,94 Dengan: Usd = ketidakpastian standar Um = ketidakpastian master Uc = ketidakpastian gabungan Uexp = ketidakpastian terentang. Tingkat Kepercayaan 95% (K=) Tabel.Data Pengukuran PT 00 sebelum di Kalibrasi Actual [ C] 06,4 07, 07,0 Koreksi [ C] Usd Um Uc Uexp 06,86 0,3 0,5 0,33 0,65 Perhitungan Ketidakpastian: a) Air mendidih 00C Usd 0,3 ( ) X X i n b) U Um sd 5 0, c) Uc Usd UM 0, 33 d) U exp UcxK 0, 65 Dari perbandingan data dapat dibuat simulasi dengan manipulasi data pada Digital Controller E5EK OMRON YL Y In SL Y Y YH Y In SH x X Y X Y X Y Y Y In S L L L 99,9 0, In SL x 94,7 0, 00 94,6 InS,5 X Y X Y X x Y InS,4 0, InS InS InS H H H 00 94,7 0 0, 0 0, x 5,3 0, 650 0, 5,4 0, 94,7 0, 649,9 x 5,4 0, 94,6 37 Tabel 3. Data Pengukuran PT00 setelah dikalibrasi. Maste r [ C] Es Batu 36 Actua l [ C] 0, 0, Korek si 0, Us d 5 U m 5 Uc 56 Ue xp 0, Tabel 4. Data Pengukuran PT 00 setelah di Kalibrasi Tabel 3. Data Pengukuran Thermocouple. Maste r C 00 Air mendi dih Actu al C 9,8, 97,8 98,0 Kor eksi Us d 98 0, 4 U m 0, 07 U c 0, 5 6 Ue xp 0,3 Tabel 5.Data Pengukuran Thermo Couple sebelum di Kalibrasi dengan DWT Callibrator. Master [ C] 3 6 9 Usd = 0,59 Um = 0,3 Uc = Actual Penunjukan Koreksi 9,57 9,57 9,57 59,46 59,46 59,46 89,48 89,48 89,48 SD U m U Uc = 0,66 Uexp = Uc x K Uexp =,3 Setelah di Kalibrasi Usd = 0 Um = 0 Uc = Uexp = Uc K Uexp = 0 SD U m U = 0 4 4 40 7 70 7 00 99 00 0,6 0,6 9,66

KESIMPULAN PT 00 sebelum di Kalibrasi dengan air mendidih (00 C) Uexp = 0,65, setelah di Kalibrasi mendapatkan Uexp = 0,3 dengan tingkat kepercayaan 95% (K=). Simulasi pada Kalibrasi PT 00 dengan es batu dan air mendidih (00 C) dengan manipulasi data pada Indikator Controller ESEK akan mendapatkan In S L = -,5 dan In S H = 37 pada posisi level. Hasil perhitungan ketidakpastian dari PT 00 adalah dengan thermocouple adalah dengan berdasarkan pengolahan data pada digital controller ESEK OMRON didapatkan, InSL = -4,, InSH =0,4 pada level DAFTAR PUSTAKA [.] Considine Douglas,M, 003, Process Instrumentations And Controls Handbooks, MC Graw Hill International [.] Jain Kharma, RK, 00 Electrical & Industrial Measurement,Khana Publishers, Delhi [3.] Killian, 004, Modern Control Technologi Component and System, MC Graw Hill, London 37

38