PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH DASAR-DASAR AKUNTANSI II PADA POKOK BAHASAN ASET TETAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII B SMPS CENDANA PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIA 1 SMA NEGERI 8 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN MEJING 2 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : pembelajaran kooperatif, snowball throwing, hasil belajar, respon siswa

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh AZIMAR NIM

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENIGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII4 SMP BABUSSALAM PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE REVERSAL

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Joyful Learning Journal

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Abstrak. questions is 77.5 %, the percentage of the average response to the question was

oleh: Edy Budi Santosa 2 Abstract

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

Oleh: Mutiara Rizky Ilzanorha Syofni Titi Solfitri ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Transkripsi:

71 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU maidadeli@yahoo.co.id SMP Negeri 13 Pekanbaru, Pekanbaru ABSTRACT This study aims to improve students' motivation in mathematics for grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru through the application of learning models of Search Solve Create Share (SSCS). Subjects in this study were students of grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru in academic year of 2013/2014, and the number of students as much as 36 people. While the object of this research is the application of learning models of Search Solve Create Share (SSCS) to increase students' motivation to learn mathematics for grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru. This research was conducted in two cycles. The first cycle consists of two meetings and the second cycle consists of three meetings. In order to study this class action work well without the barriers that interfere with the research, researchers compiled stages traversed in action research, namely: planning / preparation of action, action, observation and reflection. Based on the research results, it could be concluded that this study could improve students' motivation to learn mathematics for grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru. The average student motivation classically at the meeting before the action was 35.3%, whereas in the first cycle average increase student motivation to learn mathematics to 45.7%; and the second cycle increased to 71.8%. From these, the application of learning models of Search Solve Create Share (SSCS) can increase students' motivation to learn mathematics for grade VII-2 SMP 13 Pekanbaru. Keywords: learning model of search solve create share, learning motivation PENDAHULUAN Dalam usaha peningkatan pendidikan, pemerintah telah berusaha meningkatkan perbaikan sistem pendidikan, di antaranya kurikulum, perbaikan buku paket, penataran dan pelatihan guru-guru. Guru sebagai fasilitator dan motivator secara kontinu harus mampu menciptakan kondisi yang dinamis, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang harus lebih mengacu kepada yang harus dipelajari dengan menggunakan strategi yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Kesungguhan dalam belajar sangat tergantung pada motivasi, karena sebagian besar siswa beranggapan bahwa materi pelajaran matematika merupakan materi yang sangat sulit dipahami. Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Donald dalam Sardiman (2006) bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Apabila dikaitkan dengan belajar, maka dapat

72 diartikan bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis dan perubahan energi dalam pribadi seseorang yang mendorong seseorang untuk belajar agar mendapatkan suatu kepandaian. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat siswa, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya. Minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, afektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian penulis, motivasi belajar siswa SMP Negeri 13 Pekanbaru terhadap pelajaran matematika masih tergolong rendah. Secara umum terdapat beberapa gejala yang menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rendah, yaitu sebagai berikut. 1. siswa dalam belajar cenderung menerima informasi yang diberikan guru tanpa ada niat untuk memperoleh informasi tentang materi yang dipelajarinya sebelum dijelaskan guru, sehingga kurangnya interaksi antar siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan yang diberikan. 2. siswa kesulitan untuk menghubungkan atau merefleksikan materi pelajaran yang disampaikan dengan materi prasyarat atau pengalaman belajar siswa. 3. siswa masih mempunyai kemampuan yang rendah dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa yang hanya terfokus pada contoh-contoh soal yang diberikan guru. 4. motivasi belajar siswa untuk mengikuti proses pembelajaran matematika sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa enggan bertanya kepada guru tentang materi yang kurang dipahaminya, sehingga pada saat diberikan tugas siswa tidak dapat menyelesaikannya.guru telah mencoba memotivasi siswa dengan memberi hadiah yang berupa pujian dan point nilai untuk tambahan nilai akhir. Tetapi upaya yang dilakukan oleh guru mata pelajaran tidak membuat siswa lebih termotivasi dengan pelajaran matematika. Siswa akan belajar secara efekif jika mereka benar-benar tertarik terhadap pelajarannya. Akan tetapi, sulit bagi kebanyakan guru untuk menemukan persediaan gagasan tentang menyampaikan matematika secara menarik. Banyak guru yang terlibat dalam rutinitas menyampaikan materi pelajaran sehingga mereka kehilangan waktu dan energi untuk mencari hal-hal yang dapat memotivasi siswanya. Dengan memperhatikan kondisi di atas, guru perlu mengadakan perbaikan dalam pembelajaran matematika dengan tujuan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penerapan suatu model pembelajaran merupakan salah satu variasi dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan saat proses pembelajaran. Dengan memberi variasi yang tepat dalam proses pembelajaran akan dapat memberikan manfaat bagi siswa yaitu akan dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan dapat memberikan motivasi kepada siswa. Di sini penulis memilih model pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS). Model pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) adalah model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam setiap tahapannya yaitu: tahap Search (tahap pencarian), tahap Solve (tahap pemecahan masalah), tahap Create (tahap menyimpulkan), dan tahap Share (tahap menampilkan). Model pembelajaran ini dinamakan model pembelajaran SSCS yang dikemukakan oleh Edward L. Pizzini seorang ahli pendidikan dari pusat

73 pendidikan ilmu pengetahuan Universitas IOWA. Keunggulan model pembelajaran ini adalah meningkatkan kemampuan bertanya siswa, memperbaiki interaksi antar siswa, meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap cara belajar mereka. Menurut Li (2009), pembelajaran model SSCS memberikan peranan yang besar bagi siswa sehingga mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Dengan demikian akan meningkatkan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Model SSCS ini bisa menjadi alternatif atau pilihan pendekatan belajar bagi siswa, sehingga dapat mengatasi kesulitan dalam memahami pelajaran matematika. Mereka dibiasakan berusaha secara mandiri untuk menemukan atau mencari penyelesaian dari soal-soal yang diajukan oleh guru matematika tersebut. Moekijat (2002) mendefinisikan motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak atau berperilaku dengan cara tertentu, proses motivasi mencakup: pengenalan dan penilaian kebutuhan yang belum dipuaskan, penentuan tujuan yang akan memuaskan, dan penentuan tindakan yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan. Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam setiap tahapannya yaitu: tahap Search (tahap pencarian), tahap Solve (tahap pemecahan masalah), tahap Create (tahap menyimpulkan), dan tahap Share (tahap menampilkan). Langkah-langkah dalam metode (SSCS) yaitu sebagai berikut: a. Search, Tahap ini berperan untuk mendorong peran aktif siswa dalam mengajukan pertanyaan yang akan dicari solusinya. b. Solve, Tahap ini bertujuan untuk mendorong peran aktif siswa dalam mencari alternatif yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan c. Create, Tahap ini bertujuan untuk mendorong peran aktif siswa dalam kegiatan diskusi dan menyimpulkan alternatif jawaban dari permasalahan d. Share, Tahap ini bertujuan untuk mendorong peran aktif siswa dalam mempresentasikan dan saling bertukar informasi yang mereka peroleh. Model pembelajaran SSCS mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya mempelajari dan memperkuat dasar ilmu pengetahuan dan konsep matematika dalam suatu pemahaman yang lebih baik, meningkatkan kemampuan bertanya siswa, meningkatkan dan memperbaiki interaksi antar siswa, siswa dapat berkomunikasi secara efektif baik tulisan maupun lisan. Dari uraian-uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Penerapan Model Pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru?. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar matematika pada materi pokok bangun datar segiempat dan segitiga siswa kelas VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru melalui penerapan pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS). METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas kolaboratif (Suharsimi Arikunto, 2009). Artinya peneliti berperan sebagai guru yang melakukan tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika dengan penerapan model pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Pekanbaru Tahun Pelajaran

74 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-2 yang berjumlah 36 orang siswa, terdiri dari 19 orang siswa perempuan dan 17 orang siswa perempuan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan Search Solve Create Share (SSCS) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi. Observasi digunakan untuk mengamati perkembangan motivasi belajar matematika siswa selama penerapan model pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) berlangsung. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. 1. Analisis Statistik Deksriptif Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran. Analisis data motivasi ini dilakukan dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanan tindakan. Analisis data ini dilakukan perindividu subjek secara keseluruhan, baik dari data selama pembelajaran tanpa penerapan maupun selama proses pembelajaran dengan penerapan. 2. Analisis Statistik Inferensial Analisis statistik inferensial digunakan untuk keberhasilan tindakan. Untuk menguji keberhasilan, yaitu dengan membandingkan skor rata-rata dari motivasi dengan pemberian tindakan dengan skor rata-rata dari motivasi siswa tanpa tindakan. Untuk menguji apakah (SSCS) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru semester genap tahun pelajaran 2013/2014, digunakan rumus sebagai berikut. F P N 100% Dengan: F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) P = Angka persentase Kriteria yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa, yakni sebagai berikut. Tabel 1. Kriteria Motivasi Belajar Siswa Persentase Kategori Motivasi 76% - 100% Baik Sekali 56% - 75% Baik 26% - 55% Cukup 0% - 25% Kurang HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Motivasi Belajar Sebelum Tindakan Pada saat proses pembelajaran sebelum penerapan pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) berlangsung, guru dan pengamat mengamati aktivitas siswa dan mengisi lembar pengamatan terhadap motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi motivasi belajar siswa sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan No Indikator Motivasi Jumlah % 1 Kenyamanan dalam belajar 51 35,4 2 Keberanian dalam mengemukakan pendapat 44 30,6 3 Keberanian dalam mengajukan pertanyaan 48 33,3 4 Keinginan memperoleh pengetahuan yang bermanfaat 57 39,6

75 5 Belajar yang menyenangkan 53 36,8 6 Keinginan untuk memperoleh penghargaan dalam belajar 49 34,0 7 Keinginan dalam menyelesaikan tugas dengan baik 47 32,6 8 Keinginan untuk meraih prestasi 48 33,3 yang tinggi 9 Keinginan memperoleh nilai sesuai dengan 60 41,7 usaha yang dilakukan Jumlah 457 317,4 Rata-rata 50,8 35,3 Dari table 2 hasil observasi motivasi belajar siswa dapat diketahui bawah motivasi siswa sebelum penerapan (SSCS) masih rendah. Persentase indikator motivasi kenyamanan dalam belajar diperoleh dari jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa dibagi dengan jumlah skor seluruhnya dikali 100% yaitu, begitu selanjutnya untuk indikator motivasi siswa. Rata-rata skor yang diperoleh siswa pada sebelum tindakan sebesar 50,8 sedangkan persentasenya adalah 35,3%. Hal ini menyebabkan peneliti melakukan penelitian dengan menerapkan model (SSCS). 2. Siklus I a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Observasi terhadap aktivitas guru dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh pengamat. Jumlah aktivitas guru yang diamati sebanyak 10 aktivitas berdasarkan langkahlangkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan pertama, pertemuan kedua pada rekapitulasi siklus I. Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Keterangan: Skor 3 = Baik (B) Skor 2 = Cukup Baik (CB) Skor 1 = Kurang Baik (KB) Dari hasil observasi aktivitas guru siklus I pada table 3 dapat diketahui perbandingan pertemuan I dan pertemuan II siklus I. Terjadi peningkatan skor dari 13 menjadi 16, dari kurang baik menjadi cukup baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada siklus I. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang diobservasi sebanyak 10 aktivitas yang relevan dengan aktivitas yang dilakukan oleh guru. Lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui pada table 4. Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Keterangan: Skor 3 = Baik (B) Skor 2 = Cukup Baik (CB) Skor 1 = Kurang Baik (KB)

76 Berdasarkan tabel 4 aktivitas belajar siswa pada siklus I secara klasikal memiliki kriteria cukup baik, hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata pada siklus I sebesar 629,5 berada pada rentang 600-839, yaitu kriteria cukup baik. Refleksi Siklus I Dari hasil kegiatan dan analisis data pada siklus I ditemukan beberapa permasalahan antara lain: 1. Pada awal pelaksanaantindakan terlihat siswa belum maksimal mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa baru mengenal pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS). Siswa dalam keadaan penyesuaian. 2. Dalam proses pembelajaran, masih ada siswa yang belum dapat mengemukakan ide lain yang dimiliki siswa untuk menyelesaikan LKS, ini disebabkan oleh siswa masih malu dalam mengemukakan ide yang ada. Dari hasil refleksi ini maka dilakukan kembali perencanaan untuk mengatasi permasalahan yang ditemui pada siklus I. Tindak lanjut dari refleksi adalah sebagai berikut. a. Menjelaskan langkah-langkah penerapan pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS). Pada pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa harus aktif b. Pada siklus berikutnya, siswa didorong dan lebih ditegaskan lagi untuk belajar di rumah dan memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya agar siswa dapat mengemukakan ide lain untuk menyelesaikan LKS tanpa harus takut salah atau malu. c. Hasil analisis ini dan perencanaan akan diterapkan kembali pada siklus II dengan harapan pencapaian yang lebih sempurna. 3. Siklus 2 a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Aktivitas guru pada siklus II sudah jauh lebih baik dibandingkan pertemuanpertemuan pada siklus I. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Keterangan: Skor 3 = Baik (B) Skor 2 = Cukup Baik (CB) Skor 1 = Kurang Baik (KB) Dari tabel 5 rekapitulasi aktivitas guru pada siklus II termasuk ke dalam kriteria baik. Total aktivitas yang dilakukan guru pada siklus II pertemuan I sebanyak 23, pertemuan II sebanyak 25 dan pertemuan III sebanyak 28, dan terlihat peningkatan pada tiap pertemuan di siklus II. Observasi aktivitas guru pada siklus II ini sudah sangat sesuai dengan yang diharapkan, sehingga peneliti menghentikan penelitian pada siklus II ini. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang diobservasi sebanyak 10 aktivitas yang relevan dengan aktivitas yang dilakukan oleh guru. Lebih jelasnya hasil observasi aktivitas siswa dapat diketahui pada tabel 6.

77 Tabel 6. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II Keterangan: Skor 3 = Baik (B) Skor 2 = Cukup Baik (CB) Skor 1 = Kurang Baik (KB) Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus II tergolong baik dengan skor 859,33 yang berada pada rentang 840 1080. Hal ini merupakan peningkatan dari siklus sebelumnya. c. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus II terdiri dari pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga. Peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II 1) Terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika secara signifikan pada setiap siklus. Walaupun ada beberapa siswa yang mengalami penurunan atau tidak ada peningkatan. Namun secara klasikal terdapat peningkatan yang baik dalam hal motivasi belajar matematika siswa. 2) Siswa telah mampu bekerja sama dengan baik. 3) Siswa telah terbiasa dengan langkahlangkah pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) yang diterapkan. 4) Dari setiap motivasi yang diperoleh oleh siswa dapat meningkatkan dan menerapkan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya. Dari temuan yang telah dikemukakan pada laporan penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Pada siklus II, perencanaan merupakan perbaikan dari siklus I dan juga melaksanakan langkah-langkah (SSCS). Motivasi belajar siswa meningkat dari pertemuan pertama, pertemuan kedua, dan pertemuan ketiga hampir pada semua indikator. Siswa sudah termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan siswa sudah mulai terbiasa dengan cara belajar melalui penerapan pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS). Refleksi Siklus II Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II dapat dinyatakan sebagai berikut. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penerapan (SSCS) dapat meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas VII-2 SMP Negeri 13 Pekanbaru semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Bangun Datar Segi Empat. Berdasarkan hasil dan temuan penelitian, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada guru SMP Negeri 13 Pekanbaru dapat menerapkan (SSCS) sebagai salah satu alternatif

78 model pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi yang cocok. 2. Bagi guru yang hendak menerapkan (SSCS) agar dapat menegaskan siswa untuk membaca terlebih dahulu tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, agar siswa dapat mengemukan ide lain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Sehingga siswa tidak terpusat hanya pada langkah-langkah penyelesaian soal yang diberikan guru pada LKS. 3. Bagi guru yang hendak menerapkan (SSCS) agar dapat mengevaluasi jawaban dari siswa lebih detail lagi agar siswa dapat memahami materi pelajaran dengan lebih mendalam lagi. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya meneliti lebih dalam lagi tentang penerapan pembelajaran Search Solve Create Share (SSCS) dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Li, T. L. (2009). Teaching Problem Solving View of Science Teacher In Singapore Primary School. (Online) http:// www.aare.edu.auwww.google.co.id. Diakses tanggal 11 Februari 2009. Moekijat. (2002). Dasar-dasar Motivasi. Bandung: Pioner Jaya. Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suharsimi Arikunto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.