PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION) TERHADAP QANUN ACEH NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RTRW ACEH TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 53 TAHUN 2007 TENTANG PENGAWASAN PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN KEPALA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

peraturan (norma) dan kondisi pelaksanaannya, termasuk peraturan pelaksanaan dan limitasi pembentukannya. 2. Peninjauan, yaitu kegiatan pemeriksaan

Pengujian Peraturan Daerah

PROSES REGULASI PERATURAN DAERAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN/KOTA (PERDA RTRWK)

PERDA TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM LEGISLASI DALAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH. A. Mekanisme Program Legislasi Dalam Pembentukan Produk Hukum

RechtsVinding Online

PERJALANAN DINAS PEDOMAN PERBUP KABUPATEN KEPULAUAN ARU NO. 4 TAHUN

I. PENDAHULUAN. Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat 1

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PERLINDUNGAN,PEMELIHARAAN, DAN REHABILITASI KAWASAN SUMBER AIR

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

KEWENANGAN PEMBATALAN PERATURAN DAERAH. Oleh : Yohanes Pattinasarany ABSTRACT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

Pembahasan Raperda oleh Badan Legislasi DPRD/Studi kelayakan (Feasibility Study) RAPAT PARIPURNA

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pajak Daerah Tahun 2012 Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 Tahun 2012

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun 2013 Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2013

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2010

PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA PERATURAN DAERAH KOTA BITUNG NOMOR 02 TAHUN 2014 ABSTRAK : a. 1.

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

Ranperda Inisiatif DPRD Menurut UU No.12/2011

PROSES PEMBUATAN PERATURAN DAERAH. Oleh : Biro Hukum SETDA Provinsi Jawa Tengah

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

KETENTUAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH (Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan)

KLARIFIKASI PERDA DISKRIMINATIF GENDER

LD NO.2 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

ATE/D.DATA WAHED/2016/PERATURAN/JULI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG DAERAH

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

Pengaturan Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2010 NOMOR 16

HARMONISASI PERATURAN DAERAH DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA. (Analisis Urgensi, Aspek Pengaturan, dan Permasalahan) 1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

REGULASI MEKANISME PENGAWASAN PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM. Jln. T. Nyak Arief No. 219 Telp Banda Aceh

GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN

Anotasi Hasil Evaluasi Ranperda RTRWP Riau Mendagri Memerintahkan Menyelesaikan 26 Catatan dan KLHS:

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

CATATAN : Peraturan daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pada deskripsi dan analisis yang telah dilakukan diperoleh

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN

SINERGITAS PEMEMRINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH. Dr. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR PRODUK HUKUM DAERAH

KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Muchamad Ali Safa at

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.04,2015 Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. Pedoman, pembentukan, produk hukum, daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR.6 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

RechtsVinding Online

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan kebijakan publik dan penyelenggaraan negara. Namun, pasca

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG

Penyusunan Materi Teknis Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun ;

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN YURIDIS TENTANG LEGALITAS EXECUTIVE REVIEW TERHADAP PERATURAN DAERAH (PERDA) Oleh : Deni Daryatno* ABSTRAK

PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DALAM PERSEPEKTIF DESENTRALISASI. Dr. KURNIASIH, SH, M.Si DIREKTUR PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

POTENSI CALON PERSEORANGAN DALAM PERUBAHAN KEDUA UU NO. 1 TAHUN 2015 Oleh: Achmadudin Rajab * Naskah diterima: 23 Maret 2016; disetujui: 4 April 2016

Peraturan pelaksanaan Pasal 159 Peraturan Menteri Keuangan. 11/PMK.07/ Januari 2010 Mulai berlaku : 25 Januari 2010

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENCEGAHAN PENANGGULANGAN HIV-AIDS PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA NOMOR 1 PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV- AIDS

Mengingat : 1. UU No Tentang Kementrian Negara. 2. UU No Tentang Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

PAJAK AIR TANAH PERDA KABUPATEN MUNA NO. 3 TAHUN PAJAK AIR TANAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PENDAPAT HUKUM (LEGAL OPINION) TERHADAP QANUN ACEH NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RTRW ACEH TAHUN 2013-2033. DASAR HUKUM PENGKAJIAN : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah ; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh ; Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, Tentang Penataan Ruang ; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Perundang-Undangan ; PP Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ; PP Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang ; PP Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang ; Permendagri No. 28 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Daerah ; Qanun Aceh No. 5 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pembentukan Qanun ; Permendagri No. 1 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ; Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014,Tentang Evaluasi Rancangan Qanun Aceh Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2014-2034 ; Surat Mendagri No. 050/1162/IV/Bangda, Tanggal 20 Februari 2014. PENGKAJIAN TERHADAP PROSES PEMBENTUKAN DAN ISI QANUN ACEH NO. 19 TAHUN 2013 Pengkajian terhadap Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013, dilakukan dalam 2 (dua) hal, yaitu Pengkajian terhadap proses pembentukan dan Pengkajian terhadap substansi. 1

Pengkajian Terhadap Proses Pembentukan Qanun Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Tahun 2013-2033 (Lampiran I), ditetapkan menjadi Qanun Pada Tanggal 31 Desember 2013, dan diundangkan dalam Lembaran Aceh Tahun 2014 Nomor 1 Tanggal 3 Maret 2014, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 62. Qanun Aceh Tentang RTRW Aceh, termasuk Qanun biasa yang mekanisme pembentukan dan pengawasannya sama dengan Peraturan Daerah di Provinsi lain. Pasal 235 ayat (1) Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 menentukan bahwa pengawasan Pemerintah terhadap qanun dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan yang dimaksudkan di sini adalah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, (khususnya Pasal 189 jo. Pasal 185), PP Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Daerah, dan Permendagri No. 53 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah, yang telah diganti dengan Permendagri No. 1 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Pasal 189 UU No. 32 Tahun 2004 menyatakan bahwa terhadap proses penetapan rancangan Perda yang berkaitan dengan pajak daerah, retribusi daerah, dan tata ruang daerah menjadi Perda, berlaku Pasal 185 dan Pasal 186, dengan ketentuan, dan untuk tata ruang daerah dikoordinasikan dengan Menteri yang membidangi urusan tata ruang. Selanjutnya, Pasal 185 Undang-Undang tersebut mengatur tentang adanya keharusan evaluasi Rancangan Perda APBD oleh Mendagri (dalam hal ini juga untuk Rancangan Qanun Tata Ruang) dan adanya kewajiban Gubernur dan DPRD untuk melakukan penyempurnaan Rancangan Perda/Qanun berdasarkan hasil Evaluasi Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Apabila hasil evaluasi tersebut tidak ditindak lanjuti oleh Gubernur dan DPRD, Menteri Dalam Negeri membatalkan Perda tersebut. Ketentuan yang sama dengan Pasal 189 jo. Pasal 185 UU No. 32 Tahun 2004, juga dijabarkan lebih lanjut dalam Permendagri No. 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah. Sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, Rancangan Qanun Aceh Tentang RTRW Aceh Tahun 2013-2014, telah dievaluasi oleh Menteri Dalam Negeri, yang hasil evaluasinya ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, tentang Evaluasi Rancangan Qanun Aceh Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2014-2034. Keputusan Mendagri tersebut disampaikan kepada Gubernur Aceh dengan Surat No. 050/1162/IV/Bangda, Tanggal 20 Februari 2014. 2

Dalam kenyataannya Gubernur Aceh menetapkan Qanun Aceh tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh pada Tanggal 31 Desember 2013, padahal hasil evaluasi terhadap Rancangan Qanun itu baru selesai tanggal 14 Februari 2014, dan disampaikan kepada Gubernur Aceh tanggal 20 Februari 2014. Dengan demikian, penetapan Rancangan Qanun Aceh Tentang RTRW Aceh Tahun 2013-2033 pada tanggal 31 Desember 2013, mendahului tanggal diterimanya hasil evaluasi (sesuai dengan surat Mendagri tanggal 20 Februari 2014), dan oleh karenanya Penetapan Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh 2013-2033, cacat hukum kerena bertentangan dengan Ketentuan Pasal 235 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2006, jo. Pasal 189 jo. Pasal 185 UU No. 32 Tahun 2004, dan Permendagri No. 1 Tahun 2014. Pengkajian Terhadap Substansi, terkait dengan Hasil Evaluasi Mendagri Setelah dilakukan kajian terhadap Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, tentang Evaluasi Rancangan Qanun Aceh Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2014-2034, dan Substansi Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang RTRW Aceh Tahun 2013-2033, yang ditetapkan tanggal 31 Desember 2013, ditemukan bahwa Hasil Evaluasi Mendagri tersebut tidak sepenuhnya diakomodasikan dalam penyempurnaan Rancangan Qanun Aceh Tentang RTRW Aceh. Beberapa hal yang tidak ditindaklanjuti dalam penyempurnaan Rancangan Qanun adalah : 1. Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, ditetapkan tanggal 31 Desember 2013, dan RTRW Aceh diatur untuk Tahun 2013-2033. Ini artinya berlaku surut, dan tidak mengindahkan evaluasi Mendagri yang menyatakan bahwa Qanun tidak dapat berlaku surut. (Lampiran Permendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 2); (Lampiran II) 2. Pengertian Peran serta Masyarakat yang terdapat dalam Pasal 1 Angka 45 Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, tidak disesuaikan dengan hasil evaluasi Mendagri. Pengertian Peran masyarakat (dalam Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, digunakan istilah Peran serta Masyarakat) yang digunakan pada Hasil Evaluasi Mendagri adalah pengertian yang terdapat dalam Pasal 1 angka 9 PP No. 68 Tahun 2010. Penggunaan pengertian dalam Pasal 1 angka 45 Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, tidak sesuai dengan pengertian yang terdapat dalam Pasal 1 angka 9 PP No. 68 Tahun 2010, dengan demikian bertentangan dengan petunjuk pembentukan peraturan perundang-undangan yang diatur dalam Lampiran II, angka 103 dan 106 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. (Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 4 ); 3

3. Pasal tambahan tentang Jalur Evaluasi Bencana sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 4, tidak diakomodasikan/ ditindaklanjuti dalam penyempurnaan Rancangan Qanun ; 4. Ketentuan Pasal 43 Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, tidak direvisi/ disempurnakan, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 5 ; 5. Pasal 47 ayat (2) Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, tidak disempurnakan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 6. (Kawasan Ekosistem Leuser sebagai Kawasan Srategis Nasional, telah ditetapkan dalam PP No. 26 Tahun 2008, dan tata batasnya telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan No. 190/Kpts-II/2001, Tentang Pengesahan Batas Kawasan Ekosistem Leuser di Provinsi Daerah Istimewa Aceh. Dengan demikian peniadaan KEL dalam pasal 47 ayat (2) Qanun Aceh tersebut, berarti isi pasal tersebut bertentangan dengan PP No. 26 Tahun 2008. Disamping itu keberadaan KEL juga diatur dalam Pasal 150 Undang2 No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh); Peniadaan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dalam Pasal 47 ayat (2), juga berarti pengabaian terhadap persetujuan substansi dari BKPRN, yang juga mengharuskan pemuatan KEL dalam RTRW Aceh (dokumen persetujuan substansi, No. TR-03-04-rd/02, Lampiran III) 6. Ketentuan Pasal 86 ayat (2) Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, tidak disesuaikan dengan hasil evaluasi Mendagri, yang terdapat pada Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 8 ; 7. Ketentuan Pasal 89 ayat (1) dan ayat (2) Qanun Aceh No. 19 tahun 2013, tidak disesuaikan dengan hasil evaluasi Mendagri, sebagaimana terdapat pada Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 8 dan 9 ; 8. Ketentuan Pasal 89 ayat (3) yang menurut hasil evaluasi Mendagri harus dihapus dan diganti dengan pasal baru agar sesuai dengan ketentuan PP No. 68 Tahun 2010, tidak dilakukan (Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 9-10 ); 9. Penambahan pasal baru tentang penyampaian peran masyarakat yang berupa masukan dan/atau keberatan kepada Gubernur, sebagaimana terdapat pada Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 11, tidak dilakukan ; 10. Penambahan pasal baru tentang Kewajiban Pemerintah Aceh dalam membangun sistem informasi dan komunikasi penataan ruang sebagaimana terdapat dalam Lampiran Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014, hal. 11, tidak dilakukan. 4

Disamping hal tersebut diatas, terdapat kesalahan dalam sistematika isi Qanun, yaitu penempatan Bab. XIV tentang Ketentuan Lain-Lain, setelah Bab Tentang Ketentuan Peralihan. Ini tidak sesuai dengan pedoman pembentukan perundang-undangan yang diatur dalam Undang Undang No. 12 Tahun 2011. Ketentuan Lain-Lain masih berisikan norma, dan merupakan bagian dari batang tubuh, dan oleh karenanya harus ditempatkan sebelum Ketentuan Peralihan. KESIMPULAN 1. Penetapan QANUN ACEH NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG RTRW ACEH TAHUN 2013-2014, dilakukan bertentangan dengan ketentuan penetapan Qanun tentang RTRW yang terdapat dalam Pasal 235 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2006, Pasal 189 jo. Pasal 185 UU No. 32 Tahun 2004 dan Permendagri No. 53 Tahun 2011, oleh karenanya penetapan Qanun tersebut cacat hukum; 2. Banyak hasil evaluasi Menteri Dalam Negeri yang terdapat dalam Keputusan Mendagri No. 650-441 Tahun 2014 Tanggal 14 Februari 2014 tentang Evaluasi Rancangan Qanun Aceh Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh Tahun 2014-2034, tidak ditindaklanjuti dengan perbaikan/ penyempurnaan Rancangan Qanun Aceh Tentang RTRW Aceh yang telah ditetapkan menjadi Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013. Oleh karena itu sesuai dengan ketentuan Pasal 189 Jo. Pasal 185 ayat (5) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, dan Pasal 80 ayat (3) dan Pasal 86 ayat (3) Permendagri No. 1 tahun 2014, maka Menteri Dalam Negeri harus membatalkan Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, dalam proses evaluasi dan klarifikasi. 3. Terdapat banyak ketentuan dalam Qanun Aceh No. 19 Tahun 2013, yang tidak sesuai/ bertentangan dengan Peraturan yang lebih tinggi, sehingga layak diajukan Yudicial Review ke Mahkamah Agung (Ini dilakukan apabila Mendagri tidak membatalkan Qanun tersebut dalam proses evaluasi dan klalifikasi Qanun ). Banda Aceh, 10 September 2014. 5