BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan. Melalui proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan operasional sebuah perusahaan banyak faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan, hal ini. menuntut adanya kemampuan untuk mengalokasikan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan usaha yang semakin maju, sebuah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam melakukan kegunaan operasionalnya tidak akan

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB I PENDAHULUAN. yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi keuangan yang relevan

BAB III SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

Aktiva tetap yang ada di perusahaan haruslah benar-benar diperhatikan karena itu bila

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

AKTIVA TETAP (FIXED ASSET)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. CV. Rajawali Perkasa melakukan usaha dagang bahan-bahan bangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan ekonomi saat ini banyak perusahaan yang

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang timbul karena banyaknya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. unsur keuangan negara antara lain kekayaan negara/kekayaan daerah berupa uang, surat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Aset itu dibagi menjadi dua yaitu: aset lancar dan aset tetap. Aset tetap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL PENYESUAIAN. Armini Ningsih Politeknik Negeri Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. untuk dijual kembali agar diperoleh laba atas penjualan tesebut. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Neraca. Entries)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangMasalah

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

PENYUSUTAN ATAS ASET TETAP PEMERINTAH. Abstract

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD PT. GEMA KARYA ABADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA RUGI PADA PT. GENDARIN INDONESIA CABANG PALEMBANG

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT PLN (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN (P3B) SUMATERA UNIT PENGATUR BEBAN (UPB) SUMBAGUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB VII PENYUSUTAN A. PENGERTIAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin maju, seperti pada perusahaan jasa, hidupnya melalui pencapaian tujuan. Suatu tujuan akan tercapai

AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan dan sarana pendukung lainnya untuk memperlancar pekerjaan dalam rangka

SOAL PRAKTEK KOMPUTER AKUNTANSI dengan MYOB ACCOUNTING V.18 STUDI KASUS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. Biasanya di samping mencari laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dipimpinnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur akuntansi yang yang diterapkan pada PT. Dwi Putra Jasa Prima terkait dengan

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Rudianto (2009:4), menjelaskan bahwa Akuntansi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Usaha di Indonesia saat ini kian marak, sebut saja salah satunya yakni Usaha

ekonomi Sesi JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG A. PENGERTIAN DAN FUNGSI JURNAL PENYESUAIAN B. AKUN YANG PERLU DISESUAIKAN a.

: Muhamma Rizki Abdurrahman NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing I : Drs. Agus Sumin, MM Pembimbing II : Dr. Imam Subaweh, SE., Ak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

: Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI KEUANGAN PADA CV. DINAMIKA CIPTA SELARAS KUPANG. Oleh: Jasintha Dessy Tapatfeto*

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbentuk CV Hasjrat Abadi, berdiri pada tanggal 31 Juli 1952 bertempat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

Pengertian aset tetap (fixed asset) menurut Reeve (2012:2) adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang maupun berupa jasa bagi masyarakat. Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tujuan utama yaitu mengembangkan usahanya dan memperoleh laba yang optimal guna menjaga kelangsungan hidup dimasa yang akan datang. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan, maka perusahaan harus dikelola sebaik-baiknya dengan memperhatikan setiap faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas operasional perusahaan. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegiatan yang dilaksanakan. Maka dari itu, pihak-pihak yang ada di dalam perusahaan harus bekerja sama dengan baik dan dapat membuat keputusan yang berguna dari data keuangan yang berisi informasi akuntansi guna meningkatkan laba yang optimal. Informasi akuntansi menjadi suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemajuan perusahaan. Hal ini dikarenakan akuntansi menyajikan data kuantitatif yang bersifat keuangan yang sangat berguna bagi pihak perusahaan dan pihak lainnya. Bentuk informasi akuntansi yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi keuangan. Selain itu, dari laporan keuangan dapat dilihat seberapa besar laba atau rugi yang didapatkan perusahaan dalam periode akuntansi. Laporan keuangan juga digunakan sebagai media komunikasi dan pertanggungjawaban bagi pihak manajemen dan pihak lainnya. Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan neraca, laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan menggambarkan jumlah harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Salah satu harta perusahaan yang dimaksudkan adalah aset tetap berwujud. 1

2 Aset tetap merupakan salah satu bagian dari harta perusahaan yang mempunyai peranan penting dalam menunjang kelancaran aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan semua kegiatan perusahaan tidak terlepas dari penggunaan aset tetap. Aset tetap adalah setiap benda yang memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Perusahaan memiliki berbagai cara dalam memperoleh aset tetap, antara lain dengan pembelian secara tunai, pembelian kredit, membangun sendiri aset, dan adanya sumbangan dari pihak lain. Cara memperoleh aset tetap akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Harga perolehan meliputi harga beli ditambah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya sampai aset tetap tersebut siap digunakan. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pencatatan terhadap aset tetap sesuai harga perolehannya, sehingga laporan yang disajikan oleh perusahaan menunjukkan nilai yang sebenarnya. Suatu aset dapat dikatakan memiliki nilai ekonomis jika aset tersebut mempunyai manfaat atas nilai jasa yang dapat digunakan perusahaan. Penilaian terhadap aset tetap tidak terlepas dari masalah yang dibebankan pada aset tetap tersebut. Penyusutan atau depresiasi bukan hanya merupakan pencatatan penurunan aset tetap saja tetapi merupakan proses pengalokasian harga perolehan aset tetap pada tiap-tiap periode yang mendapatkan jasa atau manfaat dari aset tetap tersebut. Beban penyusutan ini muncul karena setiap aset tetap akan mengalami penurunan kegunaan yang disebabkan oleh keusangan dan sudah tidak layak pakai lagi. Beban penyusutan aset tetap akan mempengaruhi pendapatan perusahaan yang dihasilkan karena beban penyusutan mengurangi laba yang diperoleh oleh perusahaan. PT Terang Jaya Abadi merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa kontruksi dan penjualan rumah. Perusahaan ini memiliki beberapa jenis aset tetap untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memilih judul dalam penulisan laporan akhir ini yaitu Analisis Perhitungan Perolehan dan Penyusutan Aset Tetap Berwujud pada PT Terang Jaya Abadi Palembang.

3 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan data dari daftar aset tetap dan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi tahun 2011, 2012 dan 2013 yang telah didapat dari PT Terang Jaya Abadi Palembang, maka yang menjadi permasalahan di perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Dalam menilai harga perolehan aset tetap, perusahaan hanya menilainya sebesar harga beli saja, tetapi belum memasukkan biaya-biaya yang menyangkut aset tetap tersebut sampai aset tetap tersebut bisa digunakan. Biaya tersebut adalah biaya angkut dan biaya lain-lain. Seperti yang terlihat pada data daftar aset tetap tahun 2011, 2012 dan 2013 di dalam kolom harga beli untuk aset tetap kelompok II contohnya yaitu meja dan kursi kerja memiliki harga beli Rp 1.800.000 tetapi tidak termasuk biaya angkut Rp 200.000. Sedangkan untuk aset tetap kelompok III contohnya yaitu beton molen memiliki harga beli Rp 16.000.000 tetapi tidak termasuk biaya angkut Rp 100.000. 2. Perusahaan menghitung penyusutan aset tetap satu tahun penuh, padahal terdapat aset tetap yang dibeli sebagian periode (kurang dari satu tahun) dan perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk semua aset tetapnya maka akan dibandingkan dengan metode saldo menurun ganda. Seperti yang terlihat pada data daftar aset tetap tahun 2011, 2012, dan 2013 di dalam kolom aset dan kolom tanggal perolehan, aset tetap yang dibeli sebagian periode untuk aset tetap kelompok II contohnya yaitu lemari arsip memiliki harga beli Rp 4.000.000, umur ekonomis 4 tahun, dibeli pada tanggal 11/08/2010. Perusahaan mencatat beban penyusutan lemari arsip Rp 1.000.000 per tahun, padahal beban penyusutan tahun 2010 seharusnya Rp 416.667. 3. Nilai pada akun Inventaris Kantor, Inventaris Proyek, Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan pada Laporan Keuangan perusahaan belum menunjukkan nilai yang sebenarnya. Nilai pada akun Inventaris Kantor contohnya komputer Rp 6.000.000 yang belum ditambahkan dengan beban lain-lain sebesar Rp 100.000. Nilai pada akun Beban Penyusutan contohnya untuk aset tetap kelompok III yaitu mobil kijang innova sebesar Rp

4 20.000.000 per tahun, padahal mobil kijang innova dibeli pada tanggal 05/07/2011 dengan harga perolehan Rp 160.000.000 dan umur ekonomis 8 tahun, jadi beban penyusutan mobil kijang innova tahun 2011 seharusnya Rp 10.000.000. Total nilai pada akun Beban Penyusutan yang terlihat di data laporan laba rugi perusahaan tahun 2011, 2012 dan 2013 adalah sebesar Rp 183.475.000. Karena akun Beban Penyusutan berhubungan dengan akun Akumulasi penyusutan, maka akun Akumulasi Penyusutan juga belum menunjukkan nilai yang sebenarnya. Total nilai pada akun Akumulasi Penyusutan seperti yang terlihat di data neraca perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp 715.387.500, pada tahun 2012 sebesar Rp 898.862.500, dan pada tahun 2013 sebesar Rp 1.082.337.500. Dari alternatif-alternatif permasalahan di atas, maka yang menjadi permasalahan pokok yang dihadapi oleh PT Terang Jaya Abadi adalah belum menerapkan perlakuan akuntansi atas aset tetap yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku secara umum. 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penulisan laporan akhir ini perlu dilakukan pembatasan masalah agar pembahasan dapat dilakukan lebih terarah. Maka membatasi hanya pada perhitungan harga perolehan aset tetap berdasarkan cara perolehan aset tetap perusahaan yaitu dengan cara pembelian tunai, perhitungan penyusutan aset tetap yang dianalisis dengan menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) dan dibandingkan dengan Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) serta menganalisis nilai yang sebenarnya pada akun Inventaris Kantor, Inventaris Proyek, Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan yang akan berdampak pada penyajian laporan keuangan perusahaan. Data yang diambil untuk penganalisaan terbatas hanya pada daftar aset tetap, nilai pada akun Beban Penyusutan dan Laba Setelah Pajak pada laporan laba rugi serta nilai pada akun Inventaris Kantor, Inventaris Proyek, dan Akumulasi Penyusutan pada laporan neraca PT Terang Jaya Abadi Palembang pada tahun 2011, 2012 dan 2013.

5 1.4 Tujuan Dan Manfaat Penulisan 1.4.1 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui nilai yang benar atas perolehan aset tetap pada PT Terang Jaya Abadi Palembang. 2. Untuk mengetahui perhitungan penyusutan aset tetap yang benar, khususnya untuk aset tetap yang sebagian periode pada PT Terang Jaya Abadi Palembang. 3. Untuk mengetahui nilai yang benar pada akun Inventaris Kantor, Inventaris Proyek, Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan pada Laporan Keuangan PT Terang Jaya Abadi Palembang. 1.4.2 Manfaat Penulisan Manfaat dari penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pemahaman penulis dalam menerapkan teori-teori yang benar yang telah didapatkan pada saat perkuliahan. 2. Memberikan informasi dan bahan masukan kepada perusahaan atas perlakuan akuntansi aset tetap yang benar. 3. Untuk studi pustaka atau pedoman yang dapat dijadikan sumber bacaan bagi mahasiswa/i di jurusan akuntansi. 1.5 METODE PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara atau teknik atau pun berbagai sumber. Bila dilihat dari cara atau tekniknya, adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menurut Sugiono (2008:194) yaitu: 1. Riset Lapangan (field research) Yaitu riset yang dilakukan dengan mendatangi secara langsung perusahaan yang menjadi objek penulisan ini. Dalam riset ini penulis menggunakan dua cara, yaitu: a. Interview ( Wawancara ) Yaitu wawancara secara langsung dengan pemipinan dan karyawan perusahaan mengenai informasi perusahaan dan pertanggungjawaban data yang ada dalam penulisan ini.

6 b. Kuisioner ( Angket ) Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. c. Observasi ( Pengamatan ) Yaitu pengumpulan data dengan peninjauan langsung mengenai kegiatan kerja didalam mengelola keuangan perusahaan. 2. Studi Kepustakaan Yaitu metode pengumpulan data dengan membaca semua hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam laporan akhir ini adalah riset lapangan berupa wawancara kepada pemilik perusahaan dan riset kepustakaan dengan membaca buku yang berisi teori teori tentang analisis penyusutan aset tetap berwujud dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan atau yang berhubungan. Menurut Supranto (2003:1) Data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap. Berdasarkan cara memperolehnya, data dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: a. Data Primer Data Primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perseorangan atau suatu organisasi langsung melalui objeknya. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah berupa publikasi. Jenis data yang dipergunakan dalam laporan akhir ini adalah data primer yang didapat langsung dari PT Terang Jaya Abadi melalui metode interview (wawancara). Data sekunder yang didapat adalah sebagai berikut: 1. Daftar aset tetap dan penyusutannya tahun 2011, 2012 dan 2013. 2. Laporan keuangan perusahaan berupa laporan neraca dan laporan laba rugi tahun 2011, 2012 dan 2013. 3. Struktur organisasi dan pembagian tugas. 4. Sejarah berdirinya perusahaan.

7 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mendapatkan kerangka acuan penulisan laporan akhir yang lebih terarah, maka penulis membagi laporan akhir ini menjadi 5 (lima) bab pembahasan, dimana tiap tiap bab memiliki hubungan yang satu dengan yang lain. Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut ini akan diuraikan mengenai sistematika pembahasan laporan akhir ini secara singkat, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dan manfaat penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam penulisan untuk melakukan analisis dan pembahasan. Adapun teori-teori yang digunakan yaitu pengertian aset tetap, pengelompokkan aset tetap, perolehan aset tetap, biaya perolehan aset tetap, pengertian penyusutan, metode dalam menghitung penyusutan dan penyusutan untuk sebagian periode. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab ini penulis akan memberikan gambaran mengenai keadaan PT Terang Jaya Abadi Palembang, antara lain mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan pembagian tugas, serta data-data perusahaan yaitu daftar aset tetap dan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi tahun 2011, 2012 dan 2013. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini, penulis akan menganalisa data-data yang diperoleh dari perusahaan berdasarkan landasan teori pada bab II meliputi

8 tentang analisis perhitungan perolehan aset tetap dan penyusutannya pada tahun berjalan atau pertengahan tahun (sebagian periode) dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus dan metode penyusutan saldo menurun ganda serta perbandingannya pada akun yang bersangkutan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis dan pembahasan secara lengkap, pada bab ini penulis menarik kesimpulan sebagai pemecahan dari permasalahan yang ada, selain itu penulis juga memberikan masukkan kepada PT Terang Jaya Abadi Palembang yang mungkin akan membantu dalam menghadapi masalah yang ada.