PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya N. DEWI ATI QOTUL JANAH 083403134 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh partisipasi anggota dalam permodalan terhadap sisa hasil usaha. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Rancangan analisis data yang dilakukan adalah analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi dan koefisien korelasi determinasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian pada partisipasi anggota dalam permodalan diperoleh bahwa nilai signifikan t (p) lebih besar daripada taraf signifikan yang dikehendaki sebesar 0.05, dengan nilai Sig 0,000 < α (0.05). Hal ini berarti bahwa partisipasi anggota dalam permodalan berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada KPRI setia kawan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa Terdapat pengaruh partisipasi anggota dalam permodalan terhadap sisa hasil usaha (Ha) diterima. Kata kunci : partisipasi anggota dalam permodalan dan sisa hasil usaha PENDAHULUAN Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan ( UU No 25 tahun 1992 pasal 1 ayat 1 ). Asas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari hati nurani manusia untuk bekerja sama dalam koperasi. Koperasi Indonesia bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka meujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 ( UU No 25 tahun 1992 pasal 3 ). Penjabaran dari tujuan koperasi tersebut, tiap koperasi mempunyai tujuan tersendiri yang tercantum pada Anggaran Dasar masing- 1
masing koperasi dimana tujuan ini dirumuskan berdasarkan kepentingan dan kebutuhan anggotanya dan sesuai dengan bidang usaha koperasi. Tujuan koperasi yang tercantum dalam anggaran dasar kemudian dijabarkan lagi dalam tujuan-tujuan jangka pendek ( 1 tahun ). Tujuan jangka pendek ini biasanya dirumuskan dalam bentuk rencanarencana yang meliputi rencana kerja maupun rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. Rencana-rencana itu disusun dalam rapat anggota. Rapat anggota koperasi minimal diadakan satu tahun sekali sehingga disebut Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dalam RAT selain menyusun rencanarencana untuk tahun berikutnya juga mengesahkan pertangguangjawaban pengurus atas pelaksanaan rencanarencana tahun sebelumnya. Pengelolaan koperasi yang baik membutuhkan modal. Modal koperasi bisa berasal dari anggota maupun dari non anggota. Semakin besar modal yang berasal dari anggota maka akan semakin baik karena ini berarti koperasi dapat hidup dari biaya sendiri. Agar kebutuhan modal koperasi dapat dipenuhi, dibutuhkan partisipasi anggota dalam permodalan. Bentuk partisipasi anggota dalam permodalan dapat dilakukan dengan membayar berbagai simpanan yang ada dalam koperasi yaitu simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela secara teratur. Adanya modal yang dimiliki koperasi, maka koperasi akan lebih mudah memenuhi kebutuhan anggota dengan menyediakan berbagai jasa pelayanan. Usaha koperasi dapat berkembang dengan anggota yang hendaknya mau memanfaatkan jasa yang disediakan oleh koperasi. Partisipasi anggota sangatlah perlu dalam perkembangan suatu koperasi. Partisipasi anggota meliputi berbagai bidang, yaitu partisipasi dalam demokrasi ekonomi koperasi, modal dan dalam penggunaan jasa usaha koperasi. Jenis partisipasi anggota yang relevan dengan kajian ilmu akuntansi adalah partisipasi anggota dalam bidang modal koperasi. Dalam bidang modal koperasi anggota koperasi aktif turut serta menanggung beban modal koperasi, hal itu biasa dilakukan dengan membayar simpanan pokok,simpanan wajib dan simpanan sukarela. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa partisipasi anggota sangat dibutuhkan dalam koperasi. Adanya partisipasi yang aktif dari para anggota koperasi berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela diharapkan akan dapat meningkatkan perolehan sisa hasil usaha (SHU). Perolahan sisa hasil usaha (SHU) setiap tahun bagi koperasi menjadi sangat penting, karena sebagian dari sisa hasil usaha (SHU) tersebut disisihkan sebagai cadangan yang akan memperkuat koperasi itu sendiri. Partisipasi anggota dalam bentuk bentuk simpanan wajib, simpanan pokok dan simpanan sukarela dapat meningkatkan sisa hasil usaha (SHU) yang dari tahun ke tahun terus meningkat. Karena ketersediaan modal yang cukup dari simpanansimpanan tersebut dapat mendukung aktivitas operasi atau usaha koperasi 2
yang akhirnya mendukung pula pencapaian sisa hasil usaha (SHU) yang tinggi. Sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh koperasi merupakan salah satu daya tarik bagi seseorang untuk menjadi anggota koperasi tersebut dan akan mendorong anggota yang berpartisipasi pasif menjadi anggota yang aktif. Hal itu disebabkan anggota yang berpartisipasi aktif akan mendapatkan jasa yang lebih dari pembagian sisa hasil usaha (SHU) koperai tersebut, Koperasi sebagai salah satu badan usaha, koperasi harus mampu memperoleh laba dan tidak menderita kerugian karena dengan perolehan SHU yang tinggi maka modal koperasi akan semakin besar dan koperasi akan semakin kuat. Partisipasi anggota yang aktif sangat diperlukan oleh koperasi dalam setiap kegiatan usaha koperasi, sehingga sisa hasil usaha yang diperoleh dapat mencapai target yang diinginkan. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya merupakan koperasi yang bergerak dalam jasa simpan pinjam dan usaha warung koperasi. Koperasi ini didirikan dengan tujuan awal untuk kesejahteraan para guru dan pensiunan untuk membantu kebutuhan-kebutuhan para guru dan pensiuan yaitu dengan peminjaman, dengan cara menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian-pemberian uang dengan bunga yang serendah-rendahnya. Sumber permodalan dari koperasi ini berupa dari simpanan para anggota koperasi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya menghimpun modal dari modal sendiri maupun dari modal luar. Modal sendiri terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, dana cadangan. Sedangkan modal dari luar yaitu berupa kredit jangka panjang dan kredit jangka pendek. Alasan inilah yang penulis maksud memilih KPRI Setia Kawan ini, karena adanya fenomena di dalam koperasi ini yaitu mengenai partisipasi anggota dalam permodalan terhadap sisa hasil usaha. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menelaah dan meneliti pengaruh partisipasi anggota dalam permodalan terhadap sisa hasil usaha pada KPRI Setia Kawan. TINJAUAN PUSTAKA Dalam mencapai tujuan suatu koperasi harus memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian tujuan koperasi, diantaranya yaitu partisipasi anggota. Maju mundurnya koperasi ditentukan oleh partisipasi anggotanya. Di mana sumbangsih anggota koperasi terhadap koperasinya sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan koperasi itu sendiri dalam pencapaian tujuan koperasi. Partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak keanggotaanya 3
secara bertanggung jawab (Anoraga dan Nanik, 2003: 111). Bentuk partisipasi anggota dalam permodalan koperasi dapat dilakukan melalui berbagai simpanan yang ada dalam koperasi. Sebagaimana menurut Hendar dan Kusnadi (2005: 93) simpanansimpanan tersebut antara lain berupa (1) Simpanan pokok, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Jumlah simpanan pokok setiap anggota adalah sama besar. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota, (2) Simpanan wajib, yaitu sejumlah uang yang wajib dibayarkan anggota dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dibayar tiap bulan. Jumlah simpanan wajib tidak harus sama untuk tiap anggota. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota, dan (3) Simpanan Sukarela, yaitu simpanan yang jumlah dan waktu pembayarannya tidak ditentukan. Simpanan sukarela dapat diambil anggota sewaktu-waktu. Partisipasi anggota sangatlah perlu dalam perkembangan suatu koperasi. Partisipasi anggota meliputi berbagai bidang, salah satunya adalah partisipasi dalam permodalan. Baik simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela dapat berkontribusi dalam peningkatan modal koperasi yang diperlukan untuk menjalankan operasi dan usahanya, yang bertujuan mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang memuaskan. Menurut Kartasapoetra (2003: 55), sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan penyusutan-penyusutan dan biayabiaya dari tahun buku yang bersangkutan akan dikembalikan atau dibagikan kepada para anggotanya sebanding dengan jasajasanya. Pada hakikatnya, sisa hasil usaha koperasi sama dengan laba untuk perusahaan lain. Besarnya sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi tergantung modal yang digunakan dalam transaksi usaha koperasi. Partisipasi anggota dalam bentuk simpanan wajib, simpanan pokok, dan simpanan sukarela diharapkan dapat menambah modal untuk mendukung aktivitas operasi dan usaha koperasi, sehingga kelancaran dan peningkatan aktivitas operasi dan usaha koperasi diharapkan pula dapat meningkatkan sisa hasil usaha (SHU). Dengan kata lain, ketersediaan modal yang cukup dari simpanan-simpanan tersebut dapat mendukung aktivitas operasi atau usaha koperasi yang akhirnya mendukung pula pencapaian sisa hasil usaha (SHU) yang tinggi. METODE PENELITIAN Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia Seti Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, yaitu menganalisis masalah dengan cara 4
mendiskripsikannya melalui tabel, menghitung dengan menggunakan software SPSS. Menggunakan analisis kuantitatif yaitu dengan menggunakan regresi linier sederhana,analisis koefisien korelasi dan koefisien korelasi determinasi. Hipotesis Ho : r = 0, partisipasi anggota dalam permodalan tidak berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. Ha : r 0, partisipasi anggota dalam permodalan berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha Penetapan tingkat signifikansi Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95% dengan taraf nyata 5 % ( α = 0,05). Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan kedua variabel mempunyai korelasi yang cukup nyata. Uji signifikansi Untuk mengetahui tingkat signifikansi atas pengaruh x terhadap y. Maka dilakukan pengujian parameter ρ dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Ho adalah hipotesis yang menyatakan pengaruh variabel x tidak signifikan terhadap variabel y, sedangkan Ha adalah hipotesis penelitian dari peneliti yaitu prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji, dihitung dengan rumus : t = r n 2 1 r Sugiyono (2010: 250) 2 Keterangan : t r = nilai uji t = nilai koefisien korelasi n 2 = derajat kebebasan a. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah : Terima Ho jika : -t ½ α t hitung t ½ α Tolak Ho jika : -t ½ α > t hitung atau t hitung > t ½ α Kesimpulan Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak sesuai dengan kaidah keputusan HASIL DAN PEMBAHASAN Partisipasi Anggota dalam Permodalan pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Partisipasi anggota dalam permodalan berasal dari simpanan pokok,simpanan wajib dan simpanan sukarela. Besarnya jumlah simpanan anggota yang telah dihimpun Koperasi KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya selama periode 2002-5
2011 adalah sebesar Rp. 8.903.314.050, Selama sepuluh tahun ini jumlah simpanan anggota mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan setiap tahunnya jumlah anggota meningkat yang masuk menjadi anggota koperasi. Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Sisa hasil usaha (SHU) Koperasi KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya selama sepuluh tahun terakhir yaitu tahun 2002-2011 adalah sebesar Rp. 139.290.000. Pada tahun-tahun tersebut sisa hasil usaha pada Koperasi KPRI Setia Kawan Tasikmalaya mengalami kenaikan, hal ini diakibatkan karena pendapatan koperasi pada tahun tersebut mengalami kenaikan juga setelah dikurangi beban-beban serta karena semakin bertambahnya modal yang dihimpun koperasi untuk melaksanakan kegiatan usaha baik berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. Pengaruh Partisipasi Anggota dalam Permodalan Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya. Dengan menggunakan hasil analisis komputer dari program SPSS 16.0 maka dihasilkan perhitunganperhitungan statistik sebagai berikut : 1. Analisis Koefisien Korelasi Hasil perhitungan SPSS 16.0 diperoleh koefisien korelasi antara variabel partisipasi anggota dengan sisa hail usaha (SHU) bernilai 0,999 atau 99,9 %.. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ini, maka dapat diartikan bahwa variabel partisipasi anggota dalam permodalan dengan sisa hasil usaha (shu) mempunyai hubungan yang sangat kuat. 2. Analisis Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh partisipasi anggta dalam permodalan terhadap sisa hasil usaha (SHU) sebagai berikut : Koefisien Determinasi Kd = r 2 x 100% Kd = (0,999) 2 x 100% Kd = 0.998 99,8 % Koefisien Non Determinasi Knd = (1 r 2 ) x 100%s Knd = (1 0,998) x 100% Knd = 0,002 2 % Perhitungan koefisien determinasi dan koefisien non determinasi menghasilkan nilai sebesar Kd = 99,8 % dan Knd = 2 %. Ini berarti sebesar 99,8 % pelaksanaan sisa hasil usaha (SHU) dipengaruhi oleh partisipasi anggota dalam permodalan. Dengan nilai sebesar 99,8 % berarti sisanya sebesar 2 % dipengaruhi faktor luar yang tidak diteliti. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian yaitu Terdapat pengaruh partisipasi anggota terhadap sisa hasil usaha. Hasil perhitungan SPSS 16.0 dapat ditunjukkan bahwa nilai signifikan 6
t (p) lebih besar daripada taraf signifikan yang dikehendaki sebesar 0.05, dengan nilai Sig 0,000 < α (0.05). Hal ini berarti bahwa partisipasi anggota dalam permodalan berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada KPRI setia kawan. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa Terdapat pengaruh partisipasi anggota dalam permodalan terhadap sisa hasil usaha (Ha) diterima. Hasil perhitungan regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, diperoleh hasil sebagai berikut : Y = -4268438,503 + 0,20 (X) Dari hasil diatas maka dapat dikatakan bahwa berdasarkan persamaan regresi tersebut didapat nilai konstanta sebesar - 4268438,50 artinya jika partisipasi anggota dalam permodalan (X) adalah nol maka sisa hasil usaha (Y) produk yang akan dicapai adalah sebesar Rp. - 4268438,503. Dan dari koefisien b positif yang dapat diartikan bahwa angka arah atau koefisien regresi tersebut menunjukkan angka peningkatan, setiap peningkatan partisipasi anggota dalam permodalan, maka akan meningkatkan sisa hasil usaha. Dengan kata lain bahwa setiap partisipasi anggota dalam permodalan akan memberikan kontribusinya terhadap sisa hasil usaha sebesar Rp. 0,20. Hal ini berarti bahwa partisipasi anggota dalam permodalan berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. KESIMPULAN Dari uraian diatas diperoleh hasil bahwa partisipasi anggota dalam permodalan yang terdiri dari simpanan pokok,simpanan wajib dan simpanan sukarela berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada KPRI Setia Kawan. DAFTAR PUSTAKA Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi : Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Hendar. Kusnadi 2005. Ekonomi Koprasi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007. Jakarta : Salemba Empat. Ima Suwandi. 2000. Seluk Liku Koperasi Sekolah. Jakarta : Bharata Karya Kartasapoetra. 2003. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta : PT Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara. Mohammad Nazir. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto. 2004. Perkoperasian : Sejarah, Teori dan Praktek. Bogor : Ghalia Indonesia. Ninik Widiyanti dan Sunindhia. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. 7
Jakarta : PT. Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara. Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti. 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta dan PT. Bina Adiaksara. Revrisond Baswir. 2000. Koperasi Indonesia, edisi I. Yogyakarta : BPFE. Sonny Sumarsono. 2003. Manajemen Koperasi : Teori dan Praktek. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sudarsono dan Edilius. 2004. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta Mikro, Kecil dan Menengah. Bandung : Fokus Media. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya (Amandemen I, II, III, dan IV). Penerbit : Penabur Ilmu. Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. http://www.depkop.go.id/docu ments/cat_view/regulasiformat.doc.html. Diunduh pada 29 september 2012. Sri Djatnika.S, Arifin. Jochen Ropke.2000. Ekonomi Koprasi. Jakarta : Salemba Empat. 2005. Koperasi dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung ALFABETA. Sutantya Rahardja Hadikusuma, R.T. 2005. Hukum Koperasi Indonesia, edisi 1. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Tiktik Sartika Pratomo dan Abd. Rahman Soedjoedono. 2002. Ekonomi Skala Kecil Menengah dan Koperasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Tim Redaksi FOKUSMEDIA. 2008. Undang-Undang Perkoperasian dan Usaha 8
9