Laporan Keuangan Konsolidasi Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
Neraca Konsolidasi dengan Informasi Tambahan Konsolidasi Neraca Induk Perusahaan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

1. Umum. a. Pendirian dan Informasi Umum

Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

P.T. MAYORA INDAH Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK MASA SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

Perusahaan dan anak perusahaan selanjutnya disebut sebagai Grup

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

Catatan 31 Maret Maret 2010

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-06/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR VIII.G.7 TENTANG PEDOMAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT INTRACO PENTA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 Catatan

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ANEKA KEMASINDO UTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2009 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2008 (MATA UANG INDONESIA)

PT SIDOMULYO SELARAS Tbk Dan ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT KARWELL INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SIANTAR TOP Tbk. LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2009 DAN 2008 (TIDAK DIAUDIT)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Laporan Keuangan Konsolidasi 30 Juni 2010 dan 2009 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT. TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT SIANTAR TOP Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT TRIWIRA INSANLESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT JAKARTA INTERNATIONAL HOTELS & DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen 1 Laporan Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Neraca dengan Informasi Neraca 3 Laporan Laba Rugi dengan Informasi Laporan Laba Rugi 5 Laporan Perubahan Ekuitas 6 Laporan Arus Kas dengan Informasi Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan - Dengan Informasi Induk Perusahaan 7 8

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Neraca dengan Informasi - Neraca 31 Desember 2008 dan 2007 Catatan ASET Aset Lancar Kas dan setara kas 2d,2g,3,24,32 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810 Piutang usaha 2h,2i,4 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,31 43.318.930 27.226.840 43.318.930 27.226.840 Pihak ketiga 470.335.210 1.123.429.500 459.710.870 1.122.552.700 Piutang lain-lain 2h,2i,5,26 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,31 - - 3.406.738.003 775.356.881 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.473.754.848 ( 1.473.754.848) tahun 2008 dan 1.985.245.848 ( 1.985.245.848) tahun 2007 590.435.753 1.201.429.785 587.451.594 1.175.850.709 Persediaan 2j,6 27.520.831.343 24.055.396.123 22.672.464.528 20.279.589.959 Pajak dibayar dimuka 2s,7 217.618.765 723.698.507-681.165.041 Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2l,8,38 8.040.252.730 7.837.580.511 7.923.531.683 7.545.264.987 Jumlah Aset Lancar 58.000.277.745 45.005.497.371 50.114.735.054 37.406.928.927 Aset Tidak Lancar Sewa dibayar dimuka jangka panjang 2l,9,38 9.575.225.317 9.728.914.923 9.575.225.317 9.728.914.923 Aset pajak tangguhan 2s,29 3.298.037.702 5.298.388.354 2.637.374.694 4.883.103.135 Investasi - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar 423.605.022 ( 423.605.022) 2k,10 - - 5.262.465.521 4.497.608.254 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 58.854.372.587 ( 57.228.097.864) tahun 2008 dan 56.065.370.147 ( 54.427.807.781) tahun 2007 2m,2p,11,14,18,19,26 20.751.809.743 24.583.864.753 20.054.482.726 24.167.378.410 Biaya tangguhan hak atas tanah - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar 125.187.167 ( 125.187.167) tahun 2008 dan 109.821.090 ( 109.821.090) tahun 2007 2o,12,26 202.836.174 218.202.251 202.836.174 218.202.251 Aset lain-lain 13 4.767.443.589 4.559.131.612 4.767.443.589 4.559.131.611 Jumlah Aset Tidak Lancar 38.595.352.525 44.388.501.893 42.499.828.021 48.054.338.584 JUMLAH ASET 96.595.630.270 89.393.999.264 92.614.563.075 85.461.267.511 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 3 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Neraca dengan Informasi - Neraca 31 Desember 2008 dan 2007 (Lanjutan) Catatan KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kewajiban Lancar Hutang bank 11,14,27,31 2.374.877.167 884.522.662 2.374.877.167 884.522.662 Hutang usaha 2d,15,32 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e,31 - - 1.039.343.550 524.936.056 Pihak ketiga 55.534.486.428 55.265.289.664 52.781.919.685 52.628.128.118 Hutang pajak 2s,16,29 2.109.637.537 1.156.626.621 1.349.705.196 814.488.782 Hutang lain-lain 761.565.721 901.165.959 761.565.721 709.860.667 Biaya yang masih harus dibayar 2e,17,18,31 6.115.744.192 3.671.229.351 5.709.612.941 3.292.104.223 Hutang dividen 378.605.491 378.605.491 378.605.491 378.605.491 Sewa pembiayaan 2n,11,19,27-64.880.340-64.880.340 Jumlah Kewajiban Lancar 67.274.916.536 62.322.320.088 64.395.629.751 59.297.526.339 Kewajiban Tidak Lancar Surat hutang jangka menengah 2e,11,17,18,27,31 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 15.000.000.000 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2r,28 10.385.367.247 8.919.653.775 9.347.808.259 8.138.719.972 Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 25.385.367.247 23.919.653.775 24.347.808.259 23.138.719.972 Jumlah Kewajiban 92.660.283.783 86.241.973.863 88.743.438.010 82.436.246.311 Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan 22 64.221.422 127.004.201 - - Ekuitas Modal saham - nilai nominal 500 per saham Modal dasar - 104.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor - 52.000.000 saham 20 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 26.000.000.000 Tambahan modal disetor 21 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 Defisit (26.128.874.935) (26.974.978.800) (26.128.874.935) (26.974.978.800) Jumlah Ekuitas 3.871.125.065 3.025.021.200 3.871.125.065 3.025.021.200 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 96.595.630.270 89.393.999.264 92.614.563.075 85.461.267.511 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 4 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi dengan Informasi - Laporan Laba Rugi Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 Catatan PENDAPATAN USAHA Penjualan bersih 2q,23 1.397.593.749.036 1.106.889.998.990 228.207.641.874 202.695.671.168 Beban pokok penjualan 2q,24 1.312.368.752.437 1.032.498.131.873 155.160.358.094 134.744.628.706 Laba kotor 85.224.996.599 74.391.867.117 73.047.283.780 67.951.042.462 Pendapatan usaha bersama 2q,25,33 15.476.424.334 16.284.080.847 15.476.424.334 16.284.080.847 Jumlah Pendapatan Usaha 100.701.420.933 90.675.947.964 88.523.708.114 84.235.123.309 BEBAN USAHA 2m,2q,26 Penjualan 66.166.001.662 63.212.197.401 62.591.629.480 62.539.290.615 Umum dan administrasi 2o,5,28 27.733.055.737 22.832.424.917 21.109.242.414 17.829.478.121 Jumlah Beban Usaha 93.899.057.399 86.044.622.318 83.700.871.894 80.368.768.736 LABA USAHA 6.802.363.534 4.631.325.646 4.822.836.220 3.866.354.573 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2q Pendapatan sewa 330.354.000 133.106.100 574.524.000 500.818.500 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap 2m,11 (464.182.333) 145.854.739 (544.928.187) 145.854.739 Pendapatan bunga 456.141.894 37.167.439 441.142.640 26.360.419 Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2d (144.523.340) 551.138 19.430.400 1.300 Bagian laba bersih anak perusahaan - bersih 2k,10 - - 764.857.267 234.394.724 Beban pajak 2s,29 (359.361.137) - (335.169.937) - Beban bunga dan keuangan lainnya 2e,2n,14,18,19,27,31 (2.554.401.691) (2.779.558.183) (2.256.379.803) (2.779.558.183) Lain-lain - bersih 497.919.211 447.439.464 675.076.606 543.007.667 Beban Lain-lain - Bersih (2.238.053.396) (2.015.439.303) (661.447.014) (1.329.120.834) LABA SEBELUM PAJAK 4.564.310.138 2.615.886.343 4.161.389.206 2.537.233.739 BEBAN PAJAK 2s,29 Kini 1.780.638.400 236.232.700 1.069.556.900 - Tangguhan 2.000.350.652 375.026.100 2.245.728.441 545.057.871 3.780.989.052 611.258.800 3.315.285.341 545.057.871 LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 783.321.086 2.004.627.543 846.103.865 1.992.175.868 HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN 22 62.782.779 (12.451.675) - - LABA BERSIH 846.103.865 1.992.175.868 846.103.865 1.992.175.868 LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2t,30 16 38 16 38 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 5 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 Modal Tambahan Jumlah Saham Modal Disetor Defisit Ekuitas Saldo 1 Januari 2007 26.000.000.000 4.000.000.000 (28.967.154.668) 1.032.845.332 Laba bersih tahun berjalan - - 1.992.175.868 1.992.175.868 Saldo per 31 Desember 2007 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.974.978.800) 3.025.021.200 Laba bersih tahun berjalan - - 846.103.865 846.103.865 Saldo per 31 Desember 2008 26.000.000.000 4.000.000.000 (26.128.874.935) 3.871.125.065 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 6 -

PT TOKO GUNUNG AGUNG Tbk dan ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas dengan Informasi - Laporan Arus Kas Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2008 dan 2007 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya 1.414.211.948.598 1.122.845.429.288 244.935.307.153 218.633.395.530 Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan lainnnya (1.400.623.597.976) (1.107.144.304.860) (234.251.071.528) (202.360.010.154) Kas dihasilkan dari operasi 13.588.350.622 15.701.124.428 10.684.235.625 16.273.385.376 Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak yang mempunyai hubungan istimewa (16.092.090) - 498.315.404 (1.856.110.629) Pembayaran pajak penghasilan (508.780.218) (612.328.618) (197.812.084) (253.829.301) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 13.063.478.314 15.088.795.810 10.984.738.945 14.163.445.446 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga 456.141.894 37.167.439 441.142.640 26.360.419 Hasil penjualan aset tetap 207.184.321 166.665.025 88.084.321 166.665.025 Perolehan aset tetap (2.254.638.630) (2.056.828.504) (1.776.828.100) (2.022.540.334) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.591.312.415) (1.852.996.040) (1.247.601.139) (1.829.514.890) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penambahan hutang bank 1.490.354.505-1.490.354.505 - Pembayaran hutang bank - (7.971.318.271) - (7.971.318.271) Pembayaran bunga dan beban keuangan lainnya (2.239.036.223) (2.845.125.534) (1.941.014.335) (2.845.125.534) Pembayaran kewajiban sewa pembiayaan (64.880.340) (219.566.460) (64.880.340) (219.566.460) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (813.562.058) (11.036.010.265) (515.540.170) (11.036.010.265) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 10.658.603.841 2.199.789.505 9.221.597.636 1.297.920.291 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 10.036.736.105 7.923.142.475 5.799.921.810 4.502.062.880 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 422.145.068 (86.195.875) - (61.361) KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810 Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. - 7 -

1. Umum a. Pendirian dan Informasi Umum PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan atau ) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas (PT) berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 2092. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 19 tanggal 13 Agustus 2008 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-87047.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 November 2008. Sampai dengan saat ini, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan mempunyai 31 cabang yang tersebar di 8 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta. Pada tahun 2008, Perusahaan menambah dua cabang di Banten dan satu cabang di Bandung. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 1992, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif No. S-16/PM/1992 dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham dengan nilai nominal 5.000 dan pencatatan 25.000.000 saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta (sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia setelah Bursa Efek Surabaya resmi bergabung di bulan Desember 2007). Sesuai dengan Akta No. 27 tanggal 15 September 1997 dari P.S.A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari 1.000 menjadi 500 per saham, sehingga meningkatkan jumlah saham dari 26.000.000 menjadi 52.000.000 saham. Pada tanggal 31 Desember 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini: Tahun Persentase Total Aset Operasi Kepemilikan (Sebelum Eliminasi) Anak Perusahaan Domisili Bidang Usaha Komersial 2008 dan 2007 2008 2007 % PT Ayu Masagung Jakarta Perdagangan valuta asing 1976 99,99 6.717.795.792 4.485.153.289 PT Timpani Agung Jakarta Percetakan dan Penerbitan 2007 99,00 531.716.528 390.052.720 PT Perdana Makmur Jakarta Perdagangan buku dan 2004 90,00 6.446.208.936 4.858.785.934 Agung peralatan - 8 -

1. Umum (Lanjutan) d. Karyawan, Direktur dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 10 tanggal 13 Juni 2008 dan No. 24 tanggal 25 Mei 2007 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direktur Utama Direktur : Putra Masagung : Angela Meilany Basiroen : Winarto : Ryan Pascal Masagung : Franky Montung Setjoadinata Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam dan LK. Susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota : Winarto : Benyamin Irwansyah Sadikin Jhon Henry Gultom Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 2.112 karyawan tahun 2008 dan 2.412 karyawan tahun 2007 (: 2.050 karyawan tahun 2008 dan 2.353 karyawan tahun 2007). Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada komisaris dan direksi masingmasing sebesar 1.830.086.119 tahun 2008 dan 1.505.935.433 tahun 2007. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 27 Maret 2009, serta bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut. 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK). Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Laporan keuangan konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. - 9 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan (Lanjutan) Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (). b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Tahun 2008 Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut mulai 1 Januari 2008. (1) PSAK No. 16 (Revisi 2007) Aset Tetap, yang mengatur perlakuan akuntansi atas aset tetap. Standar ini mengatur antara lain mengenai pengakuan aset tetap, penentuan jumlah tercatat, penyusutan dan penurunan nilai. Selain itu, standar ini mewajibkan untuk menghitung dan memasukkan biaya pembongkaran dan pemindahan atau restorasi lokasi aset sebagai bagian dari biaya perolehan, serta mewajibkan entitas untuk memilih di antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetapnya. Perusahaan dan anak perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi atas aset tetapnya. Standar ini diterapkan secara retrospektif. (2) PSAK No. 30 (Revisi 2007) Sewa, yang mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan transaksi sewa baik dari sisi lessor maupun lessee. Standar ini mengatur klasifikasi sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, serta berdasarkan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Standar ini diterapkan secara prospektif. Penerapan kedua PSAK revisi di atas tidak berdampak material terhadap laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. (3) PSAK No. 13 (Revisi 2007) Properti Investasi, yang mengatur mengenai pengakuan, pengukuran dan pengungkapan atas properti investasi. Selain itu, standar ini diterapkan untuk pengukuran hak atas properti investasi yang diperoleh melalui sewa pembiayaan di dalam laporan keuangan konsolidasi lessee. Standar ini mengizinkan Perusahaan untuk memilih di antara model biaya dan model nilai wajar untuk seluruh properti investasinya. Penerapan PSAK revisi di atas tidak berdampak terhadap laporan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan. - 10 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi (Lanjutan) PSAK Revisi yang Berlaku Efektif Setelah Tahun 2008 Perusahaan dan anak perusahaan akan menerapkan PSAK revisi berikut pada saat telah berlaku efektif: (1) PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, mengatur ketentuan mengenai penyajian instrumen keuangan serta pengungkapan yang wajib dilakukan. Ketentuan penyajian mencakup klasifikasi instrumen keuangan tersebut dari sudut pandang penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, kerugian dan keuntungan yang terkait dengan instrumen keuangan; dan keadaan tertentu yang memungkinkan saling hapus (offset) antara aset dan kewajiban keuangan. Standar ini mewajibkan pengungkapan antara lain informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah, saat dan kepastian arus kas masa depan dari suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan atas instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan diterapkan secara prospektif mulai 1 Januari 2010. (2) PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non-keuangan. Standar ini mengatur antara lain mengenai definisi dan karakteristik instrumen derivatif, kategori, pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan, akuntansi lindung nilai dan penentuan hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) menggantikan PSAK No. 55 Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai, dan diterapkan secara prospektif mulai 1 Januari 2010. Kedua standar tersebut seharusnya berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Namun, pada tanggal 30 Desember 2008 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) mengumumkan penundaan berlakunya kedua standar tersebut selama 1 tahun melalui Surat No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008, sehingga kedua standar tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2010. (3) PSAK No. 14 (Revisi 2008) Persediaan, mengatur ketentuan mengenai perhitungan biaya awal persediaan dan perolehan persediaan selanjutnya diukur berdasarkan nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Standar ini mengurangi alternatif pengukuran biaya persediaan, karena standar ini tidak memperkenankan penggunaan metode masuk terakhir keluar pertama (LIFO) untuk mengukur biaya persediaan dan mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan untuk menggunakan metode biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama. PSAK No. 14 (2008) menggantikan PSAK No. 14 (1994) Persediaan, berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 dan diterapkan secara retrospektif. Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK revisi tersebut belum dapat ditentukan. - 11 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c. Prinsip Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. - 12 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries); 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota dekat orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) dan (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. g. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas dan bank, termasuk kas yang merupakan persediaan mata uang asing, yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. h. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. - 13 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. j. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode eceran (retail method) melalui pendekatan metode rata-rata, yang disesuaikan dengan penurunan nilai di bawah harga jual normal (marked down), potongan dan retur pembelian serta barang hilang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. k. Investasi dalam bentuk saham Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20% dan tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan goodwill yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu 5 tahun. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. l. Biaya Dibayar Dimuka dan Sewa Jangka Panjang Biaya dibayar dimuka dan sewa jangka panjang diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. m. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya. Apabila bebanbeban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. - 14 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) m. Aset Tetap (Lanjutan) Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Perlengkapan toko dan kantor 4-5 Perbaikan bangunan sewa 5 Kendaraan 4-8 Instalasi listrik 5 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan serta terdiri dari biaya konstruksi dan biaya langsung lainnya yang tidak disusutkan sampai dengan dipindahkan ke masing-masing aset tetap pada saat selesai dan siap digunakan. n. Sewa Sewa dimana Perusahaan atau anak perusahaan sebagai lessor tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan atau anak perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan. - 15 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) n. Sewa (Lanjutan) Aset sewaan disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan atau anak perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Sebelum 1 Januari 2008, transaksi sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan (capital lease) apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa. 2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh lesse ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan aset sewaan beserta bunganya sebagai keuntungan bagi lessor. 3. Masa sewa minimum dua tahun. Transaksi sewa yang tidak memenuhi kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa operasi (operating lease). Transaksi sewa pembiayaan diperlakukan dan dicatat sebagai aset sewaan dan kewajiban sewa pada awal masa sewa sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Selama masa sewa setiap pembayaran sewa dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban sewa. Jika terdapat transaksi sewa pembiayaan yang berasal dari penjualan dan penyewaan kembali (sale and lease back), selisih antara hasil penjualan dan nilai buku aset sewaan tidak langsung diakui sebagai pendapatan, melainkan ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang masa sewa. o. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya. p. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai wajar apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. - 16 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang dan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa ruangan diakui selama masa sewa berdasarkan metode garis lurus. Pendapatan bunga diakui pada saat diperoleh berdasarkan jangka waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). r. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan. s. Pajak Penghasilan (1) Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar. - 17 -

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) s. Pajak Penghasilan (Lanjutan) (2) Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda. Tambahan kewajiban pajak diakui pada saat hasil pemeriksaan diterima, atau jika Perusahaan melakukan keberatan, ketika hasil banding tersebut telah diterapkan. t. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. u. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. - 18 -

3. Kas dan Setara Kas Kas Rupiah 4.174.028.402 3.452.316.679 1.505.297.503 3.321.864.334 Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat 887.168.441 1.401.660.228 - - Euro 628.561.448 505.946.375 - - Yen Jepang 616.085.778 292.978.720 - - Dolar Australia 180.803.354 282.992.559 - - Dolar Singapura 113.121.443 243.364.576 - - Bath Thailand 146.631.920 149.027.850 - - Riyal Saudi Arabia 131.965.313 109.230.800 - - Rupee Undia 57.861.125 - - Lain-lain (masing-masing dibawah 40 juta - ekuivalen dalam rupiah) 295.018.742 212.613.610 - - Jumlah 2.999.356.439 3.255.675.843 - - Jumlah 7.173.384.841 6.707.992.522 1.505.297.503 3.321.864.334 Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 1.016.183.974 779.576.256 986.968.109 499.235.294 PT Bank Permata Tbk 980.456.123 421.839.132 980.456.123 421.839.132 PT Bank Mega Tbk 818.594.562 446.671.141 730.994.009 227.547.654 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 781.530.403 679.957.465 758.951.424 490.715.467 PT Bank CIMB Niaga Tbk *) 523.357.947 115.275.008 427.472.337 89.397.777 PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) 302.555.925 794.673.047 121.674.983 676.115.231 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 102.165.672 47.514.309 102.165.672 47.514.309 PT Bank Rabobank International Indonesia **) 1.025.737 25.692.612 1.025.737 25.692.612 Jumlah 4.525.870.343 3.311.198.970 4.109.708.394 2.478.057.476 Mata uang asing (Catatan 32) Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk *) 11.716.281 10.706.954 - - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta - 2.234.879 - - Bank UOB Indonesia - - - - Jumlah 11.716.281 12.941.833 - - Dolar Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta - 4.602.780 - - Jumlah 11.716.281 17.544.613 - - Jumlah 4.537.586.624 3.328.743.583 4.109.708.394 2.478.057.476 Time Deposit Rupiah PT Bank Rabobank International Indonesia **) 6.246.506.099-6.246.506.099 - PT Bank OCBC NISP Tbk (dahulu PT Bank NISP Tbk) 2.632.331.548-2.632.331.548 - PT Bank CIMB Niaga Tbk *) 527.675.902-527.675.902 - Jumlah 9.406.513.549-9.406.513.549 - Jumlah 21.117.485.014 10.036.736.105 15.021.519.446 5.799.921.810 *) Pada tahun 2007, merupakan rekening pada PT Bank Lippo Tbk. PT Bank Lippo Tbk bergabung dengan PT Bank Niaga Tbk menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk pada tahun 2008. **) Pada tahun 2007, merupakan rekening pada PT Bank Hagakita. PT Bank Hagakita bergabung dengan PT Bank Haga dan PT Bank Rabobank International Indonesia pada tahun 2008. - 19 -

3. Kas dan Setara Kas (Lanjutan) Pada tahun 2008, tingkat suku bunga deposito berjangka per tahun berkisar antara 5% - 13%. Kas dalam mata uang asing masing-masing sebesar 3.011.072.720 tahun 2008 dan 3.273.220.456 tahun 2007 (Catatan 32), termasuk persediaan mata uang asing milik anak perusahaan, PT Ayu Masagung sebesar 3.011.072.720 tahun 2008 dan 3.266.382.797 tahun 2007 (Catatan 24). Per 31 Desember 2008 dan 2007, kas dan kas dalam perjalanan diasuransikan kepada PT Asuransi Asoka Mas, pihak ketiga, terhadap risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar 12,59 miliar dan 12,62 miliar (: 3,39 miliar tahun 2008 dan 3,42 miliar tahun 2007). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 4. Piutang Usaha Rincian dari piutang usaha adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan Pelanggan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) Hotel Nikko 43.318.930 27.226.840 43.318.930 27.226.840 Pihak ketiga Kartu kredit 322.852.824 974.172.455 323.488.087 974.172.455 PT Asuransi Asoka Mas 36.570.790 20.034.150 36.570.790 20.034.150 PT Petronas Carigali - 44.292.650-44.292.650 Lain-lain (masing-masing dibawah 5 juta) 110.911.596 84.930.245 99.651.993 84.053.445 Jumlah 470.335.210 1.123.429.500 459.710.870 1.122.552.700 Jumlah 513.654.140 1.150.656.340 503.029.800 1.149.779.540 b. Berdasarkan Umur Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: < 1 bulan 463.344.739 1.116.147.487 452.720.399 1.115.270.687 1-3 bulan 31.937.989 19.671.400 31.937.989 19.671.400 3-6 bulan 18.371.412 14.837.453 18.371.412 14.837.453 Jumlah 513.654.140 1.150.656.340 503.029.800 1.149.779.540 Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena berdasarkan penelaahan masing-masing akun piutang, manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga. - 20 -

5. Piutang Lain-lain Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31) - - 3.406.738.003 775.356.881 Pihak ketiga 2.064.190.601 3.186.675.633 2.061.206.442 3.161.096.557 Jumlah 2.064.190.601 3.186.675.633 5.467.944.445 3.936.453.438 Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (1.473.754.848) (1.985.245.848) (1.473.754.848) (1.985.245.848) Jumlah - Bersih 590.435.753 1.201.429.785 3.994.189.597 1.951.207.590 Piutang lain-lain pihak ketiga timbul dari transaksi antara lain kelebihan pembayaran atas majalah kepada Sihite Agency, piutang biaya pemeliharaan dan piutang sewa ruangan usaha dari PT Biru Fast Food (Restoran A&W). Mutasi penyisihan piutang adalah sebagai berikut: 2008 2007 Saldo awal tahun 1.985.245.848 1.416.100.728 Penghapusan (511.491.000) - Penambahan (Catatan 26.b) - 569.145.120 Saldo akhir tahun 1.473.754.848 1.985.245.848 Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang dari pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. 6. Persediaan Akun ini terdiri dari: Peralatan (Stationery ) 22.063.786.438 19.573.475.919 20.471.014.628 17.320.805.437 Buku 5.457.044.905 4.481.920.204 2.201.449.900 2.958.784.522 Jumlah 27.520.831.343 24.055.396.123 22.672.464.528 20.279.589.959 Per 31 Desember 2008 dan 2007, persediaan Perusahaan telah diasuransikan pada PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Asoka Mas dan PT Asuransi Purna Artanugraha, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masingmasing sebesar 27,65 milliar dan 59,22 miliar (: 27,65 miliar tahun 2008 dan 59,22 miliar tahun 2007). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat persediaan karena manajemen berpendapat bahwa seluruh persediaan dapat terjual dengan harga yang wajar. - 21 -

7. Pajak Dibayar Dimuka Akun ini terdiri dari: Pajak Penghasilan Pasal 22 126.997.795 28.370.043-9.154.693 Pasal 23 3.586.542 529.818.995-528.035.933 Pasal 25 86.034.428 153.509.469-132.974.415 Fiskal Luar Negeri 1.000.000 12.000.000-11.000.000 Jumlah 217.618.765 723.698.507-681.165.041 8. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Akun ini terdiri dari: Biaya dibayar dimuka Sewa 6.289.651.125 6.239.347.960 6.289.651.125 6.239.347.960 Lain-lain 757.603.327 633.526.851 734.003.780 594.514.620 Uang muka 992.998.278 964.705.700 899.876.778 711.402.407 Jumlah 8.040.252.730 7.837.580.511 7.923.531.683 7.545.264.987 9. Sewa Dibayar Dimuka Jangka Panjang Akun ini merupakan pembayaran sewa yang belum diamortisasi atas ruang pertokoan untuk cabang Perusahaan dan berada di kota-kota sebagai berikut: Jakarta 4.967.856.347 6.311.725.298 4.967.856.347 6.311.725.298 Bogor 1.559.179.641 940.936.919 1.559.179.641 940.936.919 Bandung 1.514.934.301 1.264.914.104 1.514.934.301 1.264.914.104 Surabaya 915.599.013 1.027.183.021 915.599.013 1.027.183.021 Banten 439.937.312-439.937.312 - Denpasar 177.718.703 184.155.581 177.718.703 184.155.581 Jumlah 9.575.225.317 9.728.914.923 9.575.225.317 9.728.914.923-22 -

10. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investasi dalam saham pada perusahaan asosiasi dengan metode ekuitas secara konsolidasi adalah sebagai berikut: Perusahaan Asosiasi Perubahan selama tahun 2008 dan 2007 Persentase 1 Januari Penambahan Bagian Laba 31 Desember Kepemilikan 2008 dan 2007 Penyertaan Bersih 2008 dan 2007 % PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068 Jumlah 423.605.022 - - 423.605.022 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022) Jumlah-Bersih - - - - Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Pantja Indohitech Komputer (PIK) tanggal 15 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha PIK, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Komputa Agung (KA) tanggal 7 Januari 2002, para pemegang saham menyetujui untuk menon-aktifkan (membekukan) segala kegiatan usaha KA, sejak tanggal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai atas investasi pada perusahaan asosiasi tersebut sebesar nilai tercatatnya sejak tahun 2002. Investasi dalam saham pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi yang dihitung dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: Perusahaan Perubahan selama tahun 2008 Persentase Penambahan Bagian Laba Kepemilikan 1 Januari 2008 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desember 2008 % PT Ayu Masagung 99,99 3.546.486.115-1.559.022.524 5.105.508.639 PT Timpani Agung 99,00 (211.107.230) - (252.032.271) (463.139.501) PT Perdana Makmur Agung 90,00 1.162.229.369 - (542.132.986) 620.096.383 PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068 Jumlah 4.921.213.276 764.857.267 5.686.070.543 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022) Jumlah-Bersih 4.497.608.254-764.857.267 5.262.465.521 Perusahaan Perubahan selama tahun 2007 Persentase Penambahan Bagian Laba Kepemilikan 1 Januari 2007 Penyertaan (Rugi) Bersih 31 Desember 2007 % PT Ayu Masagung 99,99 3.207.532.744-338.953.371 3.546.486.115 PT Timpani Agung 99,00 27.178.864 - (238.286.094) (211.107.230) PT Perdana Makmur Agung 90,00 1.028.501.922-133.727.447 1.162.229.369 PT Pantja Indohitech Komputer 49,00 304.625.954 - - 304.625.954 PT Komputa Agung 42,50 118.979.068 - - 118.979.068 Jumlah 4.686.818.552-234.394.724 4.921.213.276 Penyisihan penurunan nilai (423.605.022) - - (423.605.022) Jumlah-Bersih 4.263.213.530-234.394.724 4.497.608.254-23 -