PSAK No. 66 (Rev 2013) Taufik Hidayat.,SE.,Ak.,MM University of Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
PSAK No. 12 (Rev 2009)

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

IFRS 11/PSAK 66, Konsep, Struktur, Akuntansi dan Perpajakan di Indonesia

ED PSAK 66. exposure draft

BAGIAN PARTISIPASI DALAM VENTURA BERSAMA

INTEREST IN JOINT VENTURE

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM PERUSAHAAN ASOSIASI

KOMBINASI BISNIS DAN KONSOLIDASI

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS


PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI Aria Farah Mita

Halaman 1 dari 10 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UJIAN AHIR SEMESTER GENAP 2011/2012

Dikompilasi dari Presentasi public hearing dan direvisi oleh: Ersa Tri Wahyuni, SE.,M.Acc.,CPMA

Kajian Perbandingan PSAK Baru (2009) dan PSAK Lama Terkait serta PSAK 50 (2006) dan PSAK 55 (2006) Jakarta, 3 Agustus 2010

L 2

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

Perbandingan Pengaturan - Transaksi

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis IFRS 3- Business Combination

AKUNTANSI KERJASAMA OPERASI

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PSAK NO. 4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 4/IAS 7)

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan dapat dikatakan layak apabila dapat dipahami, relevan, reliabilitas,

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

PSAK 15 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Aria Farah Mita

kekayaan intelektual, kemampuan untuk mendapatkan akses atas bahan baku atau hak yang diperlukan dan karyawan. b. Proses. Setiap sistem, standar,

PUBLIC HEARING DSAK IAI

UPDATE PSAK Berlaku Efektif

Accounting Standards Update

Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan Bagaimana mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak pada periode berjalan dan mendatang:

PELAPORAN KEUANGAN PANTI ASUHAN NAHDLATUL ULAMA PROBOLINGGO BERDASARKAN PSAK NO. 45 REVISI 2010 OLEH: GESELA JUNITA TJANDRA

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Sumber : Kieso, Weygandt, & Warfield Dwi Martani

BAB I PENDAHULUAN. Kewajiban merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik

PSAK 60 (REVISI 2014) PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN

PSAK 15 (Revisi 2009) Investasi pada Entitas Asosiasi

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Accounting Standards Update

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pemungutan pajak yang teratur dan permanen telah dikenakan

Indonesian Institute Of Certified Public Accountants TECHNICAL newsflash

Pedoman Tugas Akhir AKL2

PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING ( Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.11 )

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS: KONTRIBUSI NONMONETER OLEH VENTURER

Public Hearing ED ISAK 16 Perjanjian Konsesi Jasa (adopsi IFRIC 12 Service Concession Arrangements)

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2014 and 2013 As of December 31, 2014 and 2013

C H A P T E R 1. Taufiq Arifin.

SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan salah satunya berupa informasi

ED PSAK 62 KONTRAK ASURANSI

INDEPENDENT AUDITOR S REPORT

OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) SAK ETAP BERLAKU SEJAK TGL Berlaku bagi Perusahaan

dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 10 PENGARUH PERUBAHAN KURS Aria Farah Mita

PSAK 67: PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian terpenting dalam perusahaan.

KONSOLIDASI ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS

FINANCIAL INSTRUMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Financial distress merupakan kondisi saat keuangan perusahaan dalam keadaan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Analisis Aktivitas Pendanaan

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

ED PSAK 67. exposure draft

30 September 2016 dan Desember 2015 September 30, 2016 and December 31, 2015

REPUBLIK INDONESIA DAN ENTITAS ANAK REPUBLIK INDONESIA AND SUBSIDIARIES. Per 31 Desember 2013 dan 2012 As of December 31, 2013 and 2012

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

30 Juni 2010 dan 2009 June 30, 2010 and 2009

ED PSAK 46. exposure draft

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 June 30, 2011 and December 31, Juni 2011/ 31 Desember 2010/ June 30, 2011 December 31, 2010

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI BERBASIS IFRS 2015

LAPORAN KEUANGAN NERACA

31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009

Akuntansi untuk investasi dengan metode ekuitas ilustrasi

SEMINAR KIA III 2016 DAMPAK PENERAPAN IFRS TERHADAP PERPAJAKAN INDONESIA. oleh: Christine Tjen M.Int.Tax 10 Maret 2016

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

6/4/2012. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Ruang Lingkup. Tujuan dan Lingkup PSAK 48

BAB 11 TEORI KONSOLIDASI, AKUNTANSI PUSH -DOWN, DAN USAHA PATUNGAN YANG BERBADAN HUKUM

(OVERVIEW) LAPORAN KEUANGAN & SIKLUS AKUNTANSI

AKUNTANSI PERPAJAKAN DAMPAK TAX AMNESTY TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN SESUAI DENGAN PSAK 70

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari


ISAK 7: ENTITAS BERTUJUAN KHUSUS (Revisi 2009) SIC 12 (2009) : Consolidation Special Purpose Entities

LAMPIRAN A. 1.1 Data Responden. : Irwan Syafrudin. : Tax Accounting Manager. 1.2 Hasil Wawancara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

2. Ruang Lingkup 3. Bilamana dilakukan Reklasifikasi

Catatan/ 2010 Notes 2009

Transkripsi:

PSAK No. 66 (Rev 2013).,SE.,Ak.,MM University of Indonesia

Pengaturan bersama (Joint Arrangements) adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki pengendalian bersama. Pengendalian bersama (Jointly Control) persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

Operasi bersama (Joint Operation) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitas terkait dengan pengaturan tersebut. Ventura bersama (Joint Venture) adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut.

Diasumsikan bahwa tiga pihak membentuk pengaturan: A memiliki 50% hak suara, B memiliki 30% dan C memiliki 20%. Pengaturan kontraktual antara A, B, dan C menentukan bahwa setidaknya 75% hak suara disyaratkan untuk membuat keputusan mengenai aktivitas relevan. Walaupun A dapat menghalangi keputusan apapun, A tidak mengendalikan pengaturan karena A membutuhkan persetujuan dari B. Persyaratan pengaturan kontraktual tersebut yang mensyaratkan setidaknya 75% hak suara untuk membuat keputusan mengenai aktivitas relevan, menunjukkan bahwa A dan B memiliki pengendalian bersama atas pengaturan karena keputusan mengenai aktivitas relevan tidak dapat dibuat tanpa persetujuan A dan B.

Diasumsikan suatu pengaturan memiliki tiga pihak: A memiliki 50% hak suara dalam pengaturan serta B dan C masing-masing memiliki 25%. Pengaturan kontraktual antara A, B, dan C menentukan bahwa setidaknya 75% hak suara disyaratkan untuk membuat keputusan mengenai aktivitas relevan dari pengaturan. Walaupun A dapat menghalangi keputusan apapun, A tidak mengendalikan pengaturan karena A membutuhkan persetujuan dari B atau C. Pada contoh ini, A, B, dan C secara kolektif mengendalikan pengaturan. Akan tetapi, terdapat lebih dari satu kombinasi pihak yang dapat setuju untuk mencapai 75% hak suara (yaitu antara A dan B atau A dan C). Dalam situasi tersebut, para pihak harus menentukan kombinasi pihak mana yang disyaratkan untuk setuju dengan suara bulat terhadap keputusan mengenai aktivitas relevan.

Diasumsikan suatu pengaturan yang A dan B masing-masing memiliki 35% hak suara dalam pengaturan, dengan sisa 30% tersebar secara luas. Keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dari hak suara mayoritas. A dan B memiliki pengendalian bersama atas pengaturan hanya jika pengaturan kontraktual menentukan bahwa keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan A dan B.

Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

Perjanjian Kontraktual : Dua atau lebih venturer Pengendalian bersama Venturer Investor No Control Ventura Bersama Venturer Pengendalian Bersama Operasi (PBO) Pengendalian Bersama Aset (PBA) Pengendalian Bersama Entitas (PBE)

Structure of the joint arrangement Not structured through an entity Structured through an entity Jointly controlled operations Jointly controlled assets Jointly controlled entities option Accounting for assets, liabilities, revenues and expenses in accordance with the contractual arrangements Proportionate consolidation Equity method

Pemanfaatan aset dan sumber daya lainnya dari para venturer Tidak memerlukan pembentukan suatu PT, firma, atau badan usaha lain Tidak memerlukan pengelolaan keuangan yang terlepas dari venturer. Masing-masing venturer menggunakan aset tetap dan persediannya. Perjanjian biasanya mengatur cara pembagian pendapatan dan beban bersama diantara venturer.

Sehubungan dengan bagian partisipasi dalam PBO, venturer mengakui dalam laporan keuangannya: o Aset yang dikendalikan dan kewajiban yang ditanggung; dan. o Beban yang ditanggung dan bagian pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa ventura bersama. Dikarenakan sudah diakui dalam laporan keuangan venturer, maka tidak ada penyesuaian atau prosedur konsolidasi yang diperlukan.

Laporan keuangan dapat tidak disusun untuk ventura bersama tersebut. Namun, venturer dapat menyusun pertanggungjawaban manajemen sehingga mereka dapat menilai kinerja ventura bersama.

Adanya kepemilikan bersama oleh venturer atas aset yang dikontribusikan kepada ventura bersama. Aset tersebut digunakan untuk memperoleh manfaat bagi venturer. Setiap venturer dapat mengambil suatu bagian keluaran dari aset dan menanggung suatu bagian yang disetujui dari beban yang terjadi. Tidak melibatkan pendirian suatu perseroan terbatas, persekutuan, atau entitas lainnya, Tidak memerlukan suatu struktur keuangan yang terpisah dari venturer

Sehubungan dengan bagian partisipasinya dalam PBA, venturer mengakui dalam laporan keuangannya: o Bagiannya atas PBA, yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat aset. o Setiap kewajiban yang telah terjadi dan bagiannya atas kewajiban yang terjadi bersama dengan venturer lain yang berkaitan dengan ventura bersama. o Setiap penghasilan dari penjualan atau pemakaian bagiannya atas keluaran ventura bersama, bersama dengan bagiannya atas beban yang terjadi oleh ventura bersama. o Setiapbebanyangtelahterjadisehubungandenganbagian partisipasinya dalam ventura bersama.

Dikarenakan sudah diakui dalam laporan keuangan venturer, maka tidak ada penyesuaian atau prosedur konsolidasi yang diperlukan. Laporan keuangan dapat tidak disusun untuk ventura bersama tersebut. Namun, venturer dapat menyusun pertanggungjawaban manajemen sehingga mereka dapat menilai kinerja ventura bersama.

Contoh Soal 1: PT A adalah salah satu venturer dalam sebuah PBA bersama PT B dan PT C. Ketiganya membangun pipa penyaluran minyak sepanjang 20 km. Biaya pembangunan pipa tersebut adalah Rp.500 juta dimana PT A menanggung 8 km dan sisanya oleh PT B dan PT C masing-masing 6 km. Pipa disusutkan selama 20 tahundengangarislurus. Setiap penggunaan pipa dikenakan biaya sewa (termasuk oleh para venturer). Pendapatan pengoperasian pipa tahun pertama adalah Rp 100 juta dengan beban Rp 60 juta. PT A dikenakan biaya penggunaan pipa tahun pertama sebesar Rp 25 juta. Diminta: Penyajian di Neraca dan L/R PT A terkait PBA.

(dalam juta rupiah) Jawab : Pjg % Biaya Depresiasi Pendapatan Beban Laba Kontribusi A 8 40% 200 10 40 24 16 Kontribusi B 6 30% 150 8 30 18 12 Kontribusi C 6 30% 150 8 30 18 12 Jumlah 20 100% 500 100 60 40 Penyajian dalam laporan keuangan A : Neraca : Aset PBA 200 Akumulasi Penyusutan (10) 190 Laba Rugi: Pendapatan PBA 40 Beban PBA 24 Laba PBA 16 Biaya Produksi (HPP): Beban Penyusutan PBA 10 Beban Sewa PBA 25

Melibatkan pendirian suatu perseroan terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian partisipasi. Entitas tersebut beroperasi dalam cara yang sama seperti entitas lainnya. Entitas tersebut dapat mengadakan kontrak atas nama sendiri dan memperoleh pembiayaan untuk tujuan aktivitas ventura bersama. Setiap venturer berhak atas bagian laba dari pengendalian bersama entitas.

PBE melakukan catatan akuntansi, menyusun, dan menyajikan laporan keuangan sendiri sesuai SAK. Kontribusi kas dan sumber daya lain dari venturer ke PBE dimasukkan dalam catatan akuntansi venturer dan diakui dalam laporan keuangan venturer sebagai investasi pada pengendalian bersama entitas. Venturer mengakui bagian partisipasinya dalam pengendalian bersama entitas dengan menggunakan o Metode ekuitas atau, o Konsolidasi proporsional.

Pengaturan Bersama

Consolidate using PSAK 65 PSAK 67 Disclosures Joint Operation Account for assets, liabilities, revenues and expenses PSAK 67 Disclosures Control alone? YES NO YES Decide type of joint arrangement using PSAK 66 Joint Venture Joint control? YES Account for investment using PSAK 15 PSAK 67 Disclosures NO Significant influence? NO PSAK 55

Not structured through a separate vehicle Structured through a separate vehicle Assess the parties rights and obligations arising from the arrangement by considering: (a) the legal form of the separate vehicle (b) the terms of the contractual arrangement, and, if relevant, (c) other facts and circumstances Parties have rights to the assets and obligations for the liabilities Parties have rights to the net assets Joint operation Joint venture Accounting for assets, liabilities, revenues and expenses in accordance with the contractual arrangements Accounting for an investment using the equity method

Not structured through a separate vehicle Joint operation Parties have rights to the assets and obligations for the liabilities Account for assets, liabilities, revenues and expenses in accordance with the contractual arrangements

Structured through a separate vehicle Consider: - the legal form of the separate vehicle, - the terms of the contractual arrangement, - when relevant, other facts and circumstances Parties have rights to the assets and obligations for the liabilities Joint operation Parties have rights to the net assets Joint venture Account for assets, liabilities, revenues and expenses Account for an investment using the equity method

Legal form of the separate vehicle Terms of the contractual arrangement Does the legal form of the separate vehicle give the parties rights to the assets and obligations for the liabilities, relating to the arrangement? No Do the terms of the contractual arrangement specify that the parties have rights to the assets, and obligations for the liabilities, relating to the arrangement? Yes Yes Joint Operation No Other facts and circumstances Have the parties designed the arrangement so that (a) its activities primarily aim to provide the parties with an output (ie the parties have rights to substantially all the economic benefits of the assets held in the separate vehicle) and (b) (b) it depends on the on the parties on a continuous basis for settling the liabilities relating to the activity conducted through the arrangement? Yes No Joint Venture

Bentuk hukum kendaraan terpisah (separate vehicle) adalah relevan ketika menaksir jenis pengaturan bersama. Bentuk hukum tersebut membantu dalam penaksiran awal hak para pihak atas aset dan kewajiban terhadap liabilitas yang dimiliki dalam kendaraan terpisah, seperti o apakah para pihak memiliki kepentingan atas aset yang dimiliki dalam kendaraan terpisah dan o apakah para pihak bertanggung jawab atas liabilitas yang dimiliki dalam kendaraan terpisah.

Dalam banyak kasus, hak dan kewajiban yang disetujui oleh para pihak dalam pengaturan kontraktualnya adalah konsisten, atau tidak bertentangan, dengan hak dan kewajiban yang diberikan kepada para pihak berdasarkan bentuk hukum kendaraan terpisah (separate vehicle). Dalam kasus lain, para pihak menggunakan pengaturan kontraktual untuk membalik atau memodifikasi hak dan kewajiban yang diberikan berdasarkan bentuk hukum kendaraan terpisah dimana pengaturan telah dibentuk.

Dua pihak membentuk suatu pengaturan bersama dalam Perseroan Terbatas dan setiap pihak memiliki 50% bagian kepemilikan dalam Perseroan Terbatas. Pembentukan PT ini memungkinkan pemisahan entitas dari pemiliknya dan sebagai akibatnya aset dan liabilitas yang dimiliki entitas adalah aset dan liabilitas milik PT tersebut sehingga para pihak memiliki hak atas aset neto pengaturan. Akan tetapi, para pihak memodifikasi fitur-fitur perseroan melalui pengaturan kontraktual mereka sehingga setiap pihak memiliki kepentingan atas aset PT dan setiap pihak bertanggung jawab atas liabilitas PT dalam proporsi yang telah ditentukan. Modifikasi kontraktual terhadap fitur perseroan semacam ini dapat menyebabkan pengaturan menjadi operasi bersama.

Operator Bersama adalah pihak dalam operasi bersama yang memiliki pengendalian bersama atas operasi bersama tersebut. Venturer Bersama adalah pihak dalam ventura bersama yang memiliki pengendalian bersama atas ventura bersama tersebut.

Operator Bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama: o aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki bersama; o liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang terjadi bersama; o pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama; o bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan o beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang terjadi secara bersama-sama.

Operator Bersama mencatat aset, liabilitas, pendapatan dan beban terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang dapat diterapkan untuk aset, liabilitas, pendapatan dan beban tertentu. Pencatatan untuk transaksi seperti penjualan, kontribusi atau pembelian aset antara entitas dengan operasi bersama yang entitas merupakan operator bersama: o operator bersama mengakui keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi tersebut hanya sebatas kepentingan para pihak lain dalam operasi bersama. o rugi penurunan nilai aset diakui sepenuhnya oleh operator bersama.

Venturer Bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15. Pihak yang berpartisipasi dalam, tetapi tidak memiliki pengendalian bersama atas, ventura bersama mencatat kepentingannya dalam pengaturan bersama sesuai dengan PSAK 55.

Akibat Berhentinya Ventura Bersama Venturer Investor Significant Influence PSAK 55 PSAK 15

Mengganti istilah Jointly Controlled Entity (PBE) menjadi Joint Venture (JV). Mengganti istilah Jointly Controlled Operations (PBO) dan Jointly Controlled Assets (PBA) menjadi Joint Operations (JO). Menghapus metode konsolidasi proporsional dan hanya memperkenankan metode ekuitas sebagai satu-satunya metode pancatatan untuk JV. Struktur (entitas terpisah/tidak) dari joint arrangement tidak lagi sebagai faktor utama dalam menentukan perlakuan akuntansi.