BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN EKSPOR KARET ALAM INDONESIA. Setelah dilakukan pengolahan data time series bulanan tahun 2005 sampai

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS )

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

IV METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. menjadi dua macam, yaitu: pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan maupun di Bursa Efek Indonesia (BEI). yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan sampel adalah

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series, yang merupakan data bulanan dari tahun 005 sampai 008, terdiri dari : Volume ekspor karet alam dari Indonesia dan lag ekspor, diperoleh dari situs resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu www.pphp.deptan.go.id Produksi karet alam domestic, harga karet alam domestik dan harga karet sintetis dunia diperoleh dari situs resmi Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) yaitu www.anrpc.org Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat diperoleh dari situs www.exchangerate.com Harga karet alam dunia diperoleh dari situs resmi Singapore Commodity Exchange (SICOM) yaitu www.sicom.com.sg Hasil-hasil penelitian terdahulu juga digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini. 4. Metode Analisis dan Pengolahan Data Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Untuk menganalisis kondisi perkembangan tanaman karet dalam negeri dilakukan secara deskriptif. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

penawaran ekspor karet alam Indonesia dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan software EViews 5.1. 4.3 Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah persamaan regresi berganda model log ganda dengan metode OLS (Ordinary Least Square) karena akan menghasilkan koefisien dugaan linier terbaik yang tidak bias (Best Linier Unbiased Estimator = BLUE). Model log ganda digunakan karena parameter dugaan yang dihasilkan sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Model aliran perdagangannya dirumuskan sebagai berikut : Log Y t = b 0 + b 1 log RP t + b log IC t + b 3 log ER t + b 4 log Y t-1 + b 5 log IP t + b 6 log WP t + b 7 log SP t + e dimana : Y t = volume ekspor karet alam Indonesia bulan ke t (kg) RP t = volume produksi karet alam domestik bulan ke t (kg) IC t ER t = konsumsi karet alam domestik (kg) = nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat bulan ke t (Rp/US$) Y t-1 IP t = volume ekspor karet alam bulan sebelumnya (kg) = harga karet alam domestic bulan ke t (US$/kg) WP t = harga karet alam dunia bulan ke t (US$/kg) SP t e b 0 = harga karet sintetis dunia bulan ke t (US$/kg) = residual (error term) = konstanta

b n = koefisien dugaan, n = 1,,...,7 Nilai koefisien dugaan yang diharapkan adalah : b 1, b 4, b 6, dan b 7 > 0 b, b 3 dan b 5 < 0 4.4 Pengujian Hipotesis A. Uji Statistik F Uji F digunakan untuk menguji koefisien dugaan secara serentak apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variasi dari variabel dependen. Hipotesis yang akan diuji adalah : H 0 : b 1 =b =b 3 =b 4 =b 5 =b 6 =b 7 =0 (seluruh variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan) H 1 : paling tidak ada satu koefisien regresi 0 (seluruh variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan) Statistik uji yang digunakan dalam uji-f : e (k 1) = (1 e ) (n k) Fhitung dimana : e = jumlah kuadrat regresi 1-e = jumlah kuadrat sisa k = jumlah seluruh variabel dependen dan independen n = jumlah pengamatan Kriteria pengambilan keputusan : tolak H 0 bila nilai probabilitas F hitung lebih kecil dari 5 persen terima H 0 bila nilai probbilitas F hitung lebih besar dari 5 persen

B. Uji Statistik t Uji statistik-t digunakan untuk menguji koefisien dugaan dari masing-masing variabel independen apakah secara terpisah berpengaruh nyata terhadap variable dependennya. Hipotesis yang akan diuji adalah : 1. H 0 : b 1 = 0 (volume produksi karet alam domestik tidak berpengaruh signifikan) H 0 : b 1 0 (volume produksi karet alam domestik berpengaruh signifikan). H 0 : b = 0 (konsumsi karet alam domestik tidak berpengaruh signifikan) H 1 : b 0 (konsumsi karet alam domestik berpengaruh signifikan) 3. H 0 : b 3 = 0 (nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat tidak berpengaruh signifikan) H 1 : b 3 0 (nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat berpengaruh signifikan) 4. H 0 : b 4 = 0 (volume ekspor bulan sebelumnya tidak berpengaruh signifikan) H 1 : b 4 0 (volume ekspor bulan sebelumnya berpengaruh signifikan) 5. H 0 : b 5 = 0 (harga karet alam domestik tidak berpengaruh signifikan) H 1 : b 5 0 (harga karet alam domestik berpengaruh signifikan) 6. H 0 : b 6 = 0 (harga karet alam dunia tidak berpengaruh signifikan) H 1 : b 6 0 (harga karet alam dunia berpengaruh signifikan) 7. H 0 :b 7 = 0 (harga karet sintetis dunia tidak berpengaruh signifikan) H 1 : b 7 0 (harga karet sintetis dunia berpengaruh signifikan)

Statistik uji yang digunakan dalam uji-t adalah : t hitung = b n, derajat bebas (n-k) S (b ) e n dimana : Se (b n ) = standar deviasi untuk parameter ke i b n = koefisien regresi atau parameter Kriteria pengambilan keputusan : tolak H 0 bila nilai probabilitas t hitung lebih kecil dari 5 persen terima H 0 bila nilai probabilitas t hitung lebih besar dari 5 persen C. Uji kesesuaian model (goodness of fit) Ukuran kesesuaian model dari suatu persamaan regresi digunakan untuk mengetahui proporsi keragaman dalam Y yang dijelaskan oleh variabel Xn secara bersama-sama (Gujarati, 1991). Nilai yang digunakan untuk memberikan informasi ini dikenal sebagai koefisien determinasi berganda (R ), yang dirumuskan : R = jumlahkuadratregresi jumlahkuadrattotal Nilai R terletak antara 0 dan 1. Bila R sama dengan 0 artinya model yang dibuat tidak dapat menjelaskan sedikitpun keragaman dalam Y. Sedangkan bila nilainya 1 berarti model yang dibuat dapat menjelaskan 100 persen keragaman dalam Y. 4.5 Pengujian Asumsi A. Normalitas Salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data terdistribusi normal. Untuk menguji dengan akurat, dilakukan uji Jarque-Bera (Winarno, 009). Uji

ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data dan dibandingkan dengan apabila datanya terdistribusi normal. Rumusnya adalah: Jarque Bera = N k 6 S + K ( 3) 4 Dimana : S = skewness K = kurtosis k = banyaknya koefisien yang digunakan di dalam persamaan. Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila nilai probabilitas uji ini lebih besar dari 5 persen (0,05) maka data terdistribusi normal (hipotesis nolnya adalah data terdistribusi normal). B. Autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah timbul pada data time series karena berdasarkan sifatnya data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya. Autokorelasi dapat berbentuk autokorelasi positif dan negatif. Dalam data time series lebih besar kemungkinan terjadi autokorelasi positif karena variabel yang dianalisis biasanya mengandung kecenderungan meningkat seperti GDP, populasi, dan pertumbuhan ekonomi (Winarno, 009). Cara pengujiannya dilakukan dengan menggunakan statistik d Durbin Watson (Supranto, 1989). n t t= = n ( e e ) t= t 1 d, dimana 0 d 4 e t dengan kriteria pengambilan keputusan :

1. Jika 0<d<d L, berarti ada autokorelasi positif. Jika d L <d<d U, berarti tidak dapat disimpulkan 3. Jika d U <d<4-d U, berarti tidak ada autokorelasi 4. jika 4-d U <d<4-d L, berarti tidak dapat disimpulkan 5. jika 4-d L <d<4, berarti ada autokorelasi negatif Apabila data yang kita analisis mengandung autokorelasi, maka koefisien dugaan yang didapat akan memiliki karakteristik : a. Koefisien dugaan metode kuadrat terkecil masih linear. b. Koefisien dugaan metode kuadrat terkecil maasih tidak bias. c. Koefisien dugaan metode kuadrat terkecil tidak mempunyai varian yang minimum. Dengan demikian autokorelasi akan menyebabkan koefisien dugaan hanya bersifat LUE tidak lagi BLUE. Selain menggunakan nilai Durbin Watson, pengujian autokorelasi juga dapat dilakukan dengan uji Lagrange-Multiplier (uji LM). Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila nilai probabilitas dari Obs*R-squared lebih besar dari 5 persen maka data tidak mengandung masalah autokorelasi. C. Heteroskedastisitas Pada model regresi seluruh elemen pada diagonal utama dari matriks varian kovarians nilainya = 1 dan elemen sisanya bernilai = 0. Apabila ada beberapa elemen pada diagonal utama yang tidak sama dengan 1, maka kondisi ini disebut heteroskedastisitas (Supranto, 1989). Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji tingkat kehomogenan ragam galat dari suatu model regresi. Implikasi dari adanya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi dengan mengunakan metode OLS adalah bahwa penduga OLS tidak lagi efisien walaupun penduga

tersebut dan peramalannya masih bersifat tidak bias dan konsisten. Selain itu varian dan kovarian dugaan dari koefisien regresi akan bisa dan tidak konsisten sehingga tes hipotesis menjadi tidak nyata. Heteroskedastisitas lebih sering muncul pada data cross section dibandingkan time series. Pada crossectional data, anggota-anggota populasi pada waktu tertentu memiliki ukuran yang berbeda-beda sedangkan pada time series variabel cenderung memiliki nilai yang sama karena data yang dikumpulkan merupakan satu kesatuan selama periode tertentu. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji White. Uji ini menggunakan residual kuadrat sebagai variabel dependen sedangkan variabel independennya terdiri atas variabel independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat variabel independen ditambah lagi dengan perkalian dua variabel independen (Winarno, 009). Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila nilai probabilitas dari Obs*R-squared lebih besar dari 5 persen maka data terbebas dari masalah heteroskedastisitas. D. Uji Multikolinearitas Apabila kita menggunakan model regresi berganda, kita mempunyai asumsi bahwa variabel-variabel bebas tidak berkorelasi satu sama lain. Seandainya variabel-variabel bebas tersebut berkorelasi satu dengan yang lain maka dikatakan terjadi multikolinearitas. Hal ini sering terjadi pada data berkala, khususnya di bidang ekonomi. Secara ekstrim ada kemungkinan terjadi variabel bebas atau lebih mempunyai korelasi yang sangat kuat sehingga pengaruh masing- masing variabel tersebut terhadap variabel dependen sukar untuk dibedakan. Akibat

langsung yang dirasakan adalah : 1. Kalau hubungan tersebut sempurna maka koefisien regresi parsial tidak akan dapat diestimasi.. Kalau hubungan tersebut tidak sempurna maka koefisien regresi parsial masih dapat diestimasi, tetapi kesalahan baku dari penduga koefisien regresi parsial sangat besar. Hal ini menyebabkan pendugaan/ramalan nilai variabel dependen dengan menggunakan variabel-variabel independen yang saling berkorelasi menjadi kurang teliti. Adanya multikolinearitas dapat dihindari dengan menggunakan salah satu variabel independen saling berkorelasi tersebut. Atau menggunakan apa yang disebut a priori extraneous information. Penggunaan extraneous information sangat tergantung pada beberapa hal, misalnya jenis informasi yang ada, tujuan analisis, dan daya khayal/imajinasi peneliti/analis karena memang tidak ada aturan yang tetap untuk hal ini (Supranto 1989). Uji multikolinearitas dapat dilihat dengan menghitung nilai koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas (Winarno, 009). 4.6 Definisi Operasional 1. Volume ekspor karet alam Indonesia adalah total karet alam yang diekspor oleh Indonesia ke seluruh negara tujuan perbulan, dinyatakan dalam satuan kilogram.. Konsumsi karet alam domestik adalah pengurangan antara volume produksi perbulan dengan volume ekspor perbulan, dinyatakan dalam satuan kilogram.

3. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dinyatakan dalam satuan Rp/US$. Dollar Amerika Serikat dijadikan patokan karena dalam perdagangan karet alam dunia, mata uang yang digunakan adalah Dollar Amerika Serikat. 4. Volume ekspor karet alam bulan sebelumnya adalah total karet alam yang diekspor oleh Indonesia ke seluruh negara tujuan satu bulan sebelumnya, dinyatakan dalam satuan kilogram. 5. Harga karet alam domestik adalah harga karet alam jenis Standart Indonesian Rubber 0 (SIR 0) FOB dari pelabuhan Belawan di Sumatera Utara, dinyatakan dalam satuan US$/kg. Belawan adalah pelabuhan utama untuk ekspor karet alam di Indonesia. 6. Harga karet alam dunia adalah harga karet alam jenis Technically Specified Rubber (TSR 0) di bursa komoditi Singapura, dinyatakan dalam satuan US$/kg. Singapura adalah salah satu tempat perdagangan utama komoditi karet alam dunia. 7. Harga karet sintetis dunia adalah harga karet sintetis jenis Styrene Butadiene Rubber (SBR) di New York, Amerika Serikat, dinyatakan dalam satuan US$/kg. Karet jenis ini merupakan karet sintetis yang paling banyak dihasilkan dan digunakan dalam industri pembuatan ban.