Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424

dokumen-dokumen yang mirip
pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas (cash dividend)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

JURNAL SKRIPSI PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP DEVIDEN PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

DEVITA AYUK FRASTIKA NPM:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI SUB SEKTOR TEKSTIL DAN GARMEN TAHUN

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh keuntungan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

SETYO ANUNG DEWANTOKO NIM. F

ANALISIS PENGARUH ROI, CASH RATIO, CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP CASH DEVIDEND DI BURSA EFEK INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai jenis industri pada negara tersebut. Pasar modal (capital

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DEVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN YANG SAHAMNYA AKTIF DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

PENGARUH RETURN ON EQUITY, RETURN ON INVESTMENT DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PT FORTUNE INDONESIA, Tbk NENY HERAWATI

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Artik Estuari D2D307004

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulis adalah:

BAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)

II. LANDASAN TEORI. Robert Ang (1997) dalam Priono (2006:10) menyatakan bahwa dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibagikan perusahaan dapat berupa tunai (cash dividend) yaitu kepada setiapp

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Kondisi Keuangan Perusahaan Secara Umum

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tersebut selayaknya disajikan dalam laporan keuangan perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Engela Vianita dan Izzati Amperaningrum Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424 ABSTRAK Ada dua jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu (Miswanto:1998). Banyak faktor harus dipertimbangkan oleh perusahaan ketika memutuskan untuk melakukan pembagian dividen kas, antara lain ROI, cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share (EPS) dan cash dividend pay out ratio, dan size. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa variabel-variabel yang mempangaruhi kebijakan dividen terdiri atas profitabilitas yang diukur dengan laba bersih setelah pajak, stabilitas dividen an earning yang ditunjukan dengan earning per share dan dividend payout ratio, likuiditas yang diukur dengan cash ratio dan current ratio. Penelitian dilakukan pada kelompok perusahaan dengan kriterianya yaitu Perusahaan yang terdaftar di BEI yang telah menyampaikan laporan keuangan per 31 Desember secara rutin selama tiga tahun sesuai dengan periode penelitian yang diperlukan. Perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kas selama periode penelitian. Perusahaan yang terdaftar di BEI yang bergerak di bidang industri makanan dan minuman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dan pengaruh faktorfaktor tersebut terhadap dividen kas, dan manakah yang berkontribusi paling besar terhadap dividen kas. Berdasarkan penielitin tersebut diketahui tiga factor yang berkontribusi paling besar terhadap dividen kas. Namun yang mempunyai pengaruh signifikan hanya Earning per share dan dividend payout ratio. Kata Kunci : dividen kas, roi, eps, cash ratio, current ratio, dpr. 1. PENDAHULUAN Ketika menanamkan modal di perusahaan emiten, pemegang saham mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkannya itu. Dalam

hal ini ada dua jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas (cash dividend) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu (Miswanto:1998). Contoh dividen non kas adalah dividen saham (stock dividend) dan dividen aktiva. Dividen kas merupakan masalah yang sering kali menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara para pemegang saham dan juga pihak manajemen perusahaan emiten, bahkan cenderung terjadi kontroversi antara pemegang saham dan perusahaan emiten. Kontroversi yang terjadi antara pendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, sedangkan argumen lain menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang sering disebut teori relevansi dividen, dan argumen terakhir yang menyatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan ( Hanafi:2004 ). Miller dan Modigliani (1961) mengajukan argumen bahwa kebijakan dividen tidak relevan (Sutrisno, 2003). Miller dan Modigliani berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan investasi yang given pembayaran dividen tidak relevan untuk diperhitungkan, karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagi dalam bentuk cash dividen atau laba ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat Miller dan Modigliani ini ditekankan bahwa pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama dengan sumber dana yang lain, artinya bila perusahaan membayar dividen maka perusahaan harus mengganti dengan mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah pembayaran dividen tersebut. Dengan demikian adanya kenaikan pembayaran dividen akan diimbangi dengan penurunan harga saham sebagai akibat penjualan saham baru (Sutrisno, 2003). Pendapat kedua yang sering menjadi kontroversi dalam kebijakan dividen adalah teori relevansi dividen yang dikemukakan oleh Myron J. Gordon dan John Litner (Sundjaja dan Barlian, 2002). Dasar pemikirannya adalah bahwa investor umumnya menghindari risiko, dan dividen yang diterima sekarang mempunyai risiko yang lebih kecil daripada dividen yang diterima di masa yang akan datang. Pembayaran dividen sekarang dipercaya dapat mengurangi ketidakpastian investor. Sebaliknya jika dividen dikurangi atau tidak dibayarkan, tingkat ketidakpastian investor akan meningkat dan menyebabkan peningkatan pengembalian yang diinginkan serta mengurangi nilai saham. Argumen terakhir tentang kebijakan dividen adalah yang mengatakan bahwa dividen yang rendah akan meningkatkan nilai perusahaan (Hanafi, 2004). Variabel pajak dan flotation cost mendasari argumen tersebut. Di negara tertentu, seperti di Amerika Serikat, pajak untuk capital gain lebih rendah dibandingkan dengan pajak untuk dividen (28% versus 31%). Di samping itu, pajak atas capital gain akan efektif jika capital gain tersebut direalisir (yang berarti saham tersebut dijual). Dengan kata lain pajak efektif atas capital gain dapat ditunda, sedangkan pajak dividen akan dibayarkan pada saat dividen diterima. Berdasarkan argumen tersebut, dividen seharusnya dibayar rendah, karena akan menghemat pajak (Hanafi, 2004).

Ditinjau dari kepentingan perusahaan emiten, pendapat yang pertama dan yang ketiga, yaitu bahwa kebijakan dividen tidak relevan dengan nilai perusahaan dan bahwa dividen yang rendah akan meningkatkan nilai perusahaan yang lebih disukai. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak perlu mempersiapkan pengeluaran yang tinggi untuk pembayaran dividen, sehingga dividen yang seharusnya dibagikan dapat digunakan untuk modal perusahaan. Di lain pihak ditinjau dari kepentingan pemegang saham, pendapat kedua yang lebih disukai, yaitu dividen dibagikan sekarang, khususnya bagi pemegang saham yang membeli saham untuk kepentingan jangka menengah. Kepentingan jangka menengah yang dimaksud adalah bahwa pemegang saham ingin menikmati hasil dari saham. Di lain pihak bagi pemegang saham yang membeli saham untuk kepentingan jangka panjang, relatif lebih menginginkan pengembangan modal perusahaan, sehingga tidak terlalu menuntut untuk dibagikan dividen. Banyak faktor harus dipertimbangkan oleh perusahaan ketika memutuskan untuk melakukan pembagian dividen kas, antara lain ROI, cash ratio, current ratio, debt to total asset, earning per share (EPS) dan cash dividend pay out ratio, dan size. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa variabel-variabel yang mempangaruhi kebijakan dividen terdiri atas profitabilitas yang diukur dengan laba bersih setelah pajak, stabilitas dividen an earning yang ditunjukan dengan earning per share dan dividend payout ratio, likuiditas yang diukur dengan cash ratio dan current ratio. Ada dua pertanyaan penting yang menjadi alas an mengapa penulis memasukan dividend payout ratio dalam penlisan ini, yang pertama dapatkah pembayaran dividen kas mempengaruhi kekayaan pemegang saham? Bila ya, berapa rasio DPR yang akan memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Dari alasan tersebutlah penulis ingin mengetahui apakah DPR berpengaruh terhadap dividen kas?(miswanto:1998) Semakin besar ROI menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, sehingga wajar jika pemegang saham mengharapkan pembagian dividen kas jika ROI meningkat. Demikian juga apabila cash ratio, current ratio dan earning per share (EPS) meningkat, maka pemegang saham mempunyai harapan bahwa perusahaan akan mempunyai kemampuan untuk membagi dividen kas. Dilihat dari segi dividend pay out ratio, pemegang saham dapat memperkirakan besarnya dividen yang akan didapatkan. Beberapa perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek merupakan perusahaan yang cenderung tetap bertahan dan tidak terlalu terpengaruh dengan keadaan perekonomian. Sehingga diperkirakan perusahaan tersebut mempunyai kinerja keuangan yang cukup baik dan mampu untuk mengeluarkan dividen. 2. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut, maka didapatkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

gambar 2.1 grafik hubungan antarvariabel X 1 = ROI X 2 = cash ratio Y = dividen kas X 5 = Dividen Payout X 2 = Current ratio X 4 = Earning Per Share Secara parsial, masing-masing variabel bebas mempengaruhi variabel terikat tidak secara bersama-sama, sehingga menghasilkan rumusan sebagai berikut: Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5 x5 Dimana bila terjadi kenaikan ROI maka dividen kas akan mengalami kenaikan. Bila terjadi kenaikan cash ratio maka akan terjadi kenaikan dividen kas. Demikian juga dengan current ratio, Earning Per Share, dan Dividend Payout Ratio bila mengalami kenaikan akan menaikan dividen kas. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, penulis dapat menyusun hipotesis sebagai berikut: H1 : Ada hubungan antara Return On Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Earning per Share, dan Dividend Payout Ratio dengan Cash Dividend H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara Return On Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Earning per Share, dan Dividend Payout Ratio terhadap Cash Dividend 3. METODOLOGI Data yang digunakan adalah data sekunder yang sudah diolah pihak perusahaan dan sudah diterbitkan dalam bentuk laporan keuangan atau dengan kata lain data tersebut tidak didapatkan dari perusahaan melainkan diperoleh melalui Internet dengan alamat situs www.idx.co.id. Data yang diperlukan adalah laporan keuangnan yang berupa neraca, laporan laba / rugi, dan perubahan modal. 3.2.2 Variabel 1. Variabel terikat (dependent variabel)

Dividen kas, yaitu Dividen yang dibayarkan oleh perusahaan secara tunai kepada para pemegang saham. Tercantum dalam laporan perubahan modal. 2. Variabel bebas (independen variabel) eat a. ROI = x100% jumlah _ aktiva ( kas + surat _ berharg a) x100% b. Cash ratio = u tan g _ lancar aktiva _ lancar c. Current Ratio = x100% u tan g _ lancar eat x100% d. EPS = jumlah _ lembar _ saham dividen _ kas _ tahunan e. Dividend Payout Ratio = x100% laba _ per _ lembar _ saham 3.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini data yang dipakai oleh penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Selain itu penulis juga melakukan penelitian kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pokok-pokok pembahasan penulisan skripsi ini. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Koefisien korelasi antara variabel ROI dan dividen kas adalah 0,537 terdapat hubungan yang positif atau searah. Koefisien korelasi antara variabel cash ratio dan dividen kas adalah -0,240 terdapat hubungan yang negatif atau tidak searah. Koefisien korelasi antara variabel current ratio dan dividen kas adalah -0,216 terdapat hubungan yang negatif atau tidak searah. Koefisien korelasi antara variabel EPS dan dividen kas adalah 0,715 terdapat hubungan yang positif atau searah. Koefisien korelasi antara variabel DPR dan dividen kas adalah 0,882 terdapat hubungan yang positif atau searah. Dari analisis di atas diketahui bahwa dividen kas mempunyai hubungan yang positif dengan variabel EPS dan DPR. Tingkat signifikansi koefisien korelasi yang berada dibawah 0,05 maka korelasi antara variabel- variabel tersebut sangat nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi ROI terhadap dividen kas adalah 0,022 berarti korelasi antarvariabel tersebut nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi cash ratio terhadap dividen kas adalah 0,337 berarti korelasi antar variabel tersebut tidak nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi current ratio terhadap dividen kas adalah 0,390 berarti korelasi antar variabel tersebut tidak nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi EPS terhadap dividen kas adalah 0,001 berarti korelasi antar variabel tersebut sangat nyata. Tingkat signifikansi koefisien korelasi DPR terhadap dividen kas adalah 0,000 atau mendekati nol berarti korelasi antarvariabel tersebut sangat nyata. Dari analisis di atas disimpulkan variabel yang mempunyai korelasi sangat nyata, yaitu EPS dan DPR.

Dari pengolahan data tersebut dapat disimpulkan bahwadari pengolahan terhadap data diketahui bahwa Terdapat hubungan yang negatif antara Return on Investment, cash ratio, dan current ratio dengan dividen kas. Terdapat hubungan yang positif antara Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dengan dividen kas. Sehingga hipotesis 1(H1) : ada hubungan antara Return On Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Earning per Share, dan Dividend Payout Ratio dengan Cash Dividend dapat diterima. a. Analisis Regresi Berganda Tabel 4.10 Data F hitung F hitung signifikan / alfa 51,376 0 Data di atas menunjukan kelima faktor (Variabel bebas) secara bersama-sama berpengaruh sangat signifikan terhadap dividen kas. Karena nilai signifikan F = 0.000 kurang dari nilai α, yaitu 0.050 (5%). Rumus regresi berganda Tabel 4.11 Data konstanta dan koefisien regresi riabel nstandardized Koefisien bas beta nstanta 40,132 OI,632 sh ratio 274 rrent ratio 283 PS 19 PR,563 Y = -440,132 + 51,632 x 1 8,274 x 2 + 0,283 x 3 + 0,190 x 4 + 28,563 x 5 Nilai konstanta sebesar -440,132 berarti apabila Y = 0, dividen kas akan sebesar - 440,132. Apabila ROI naik sebesar 1 mengakibatkan kenaikan variabel dividen kas (Y) yang dibayarkan sebesar 54,632. Bila terjadi kenaikan cash ratio sebesar 1 mengakibatkan penurunan variabel dividen (Y) sebesar 8,274. bila terjadi kenaikan current ratio sebesar 1 maka akan terjadi kenaikan dividen sebesar 0,283. begitu juga bila terjadi kenaikan EPS dan DPR sebesar 1 maka akan terjadi kenaikan dividen sebesar 0,190 dan 28,563. Dari rumus tersebut diketahui bahwa cash ratio berpengaruh negatif terhadap dividen kas (bila terjadi kenaikan cash ratio maka akan diikuti penurunan dividen kas) ini berarti rumus awal yang menyatakan cash ratio berpengaruh positif terhadap dividen kas tidak tepat.

Determinasi (R 2 ) model R R square Adjusted R square 1 0,977 0,955 0,937 Koefisien determinasi yang digunakan adalah adjusted R square karena jumlah variabel terikat lebih dari 2 variabel. Nilai adjusted R square adalah sebesar 0,955 atau 95%, artinya variabel ROI, Cash ratio, Current Ratio, EPS, dan DPR dapat menjelaskan perubahan tingkat perubahan dividen kas sebesar 95%, sedangkan 5% dijelaskan oleh variabel lain. b. Uji F Hipotesis: Ho : tidak ada pengaruh antara DPR, EPS, ROI, Cash Ratio dan Current Ratio terhadap Dividen Kas Ha : ada pengaruh antara DPR, EPS, ROI, Cash Ratio dan Current Ratio terhadap Dividen Kas Tabel 4. 12 Data F hitung F hitung signifikan / alfa 51,376 0 Dari data di atas diketahui bahwa F hitung sebesar 51,376 dan signifikan sebesar 0,000 (sig F < 0,05), dapat disimpulkan karena nilai signifikan F dalam perhitungan kurang dari 0,05, maka ho ditolak ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara DPR, EPS, ROI, Cash Ratio dan Current Ratio terhadap Cash dividend. c. Uji T Tabel 4.13 Data t hitung variabel t hitung signifikan ROI 1,746 0,106 cash ratio -1,663 0,122 current ratio 0,608 0,554 EPS 3,63 0,003 DPR 8,281 0 Berdasarkan data di atas diketahui bahwa terdapat dua variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat dengan signifikan kurang dari 5%. Variabel tersebut adalah EPS dengan signifikan 0,003 dan DPR dengan signifikan sebesar 0,000. Dari kedua variabel tersebut diketahui bahwa variabel DPR yang berpengaruh paling besar hal ini dilihat dari nilai t hitung yang terbesar, yaitu sebesar 8,281. Jadi, H2 : Ada pengaruh yang signifikan antara Return On Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Earning per Share, dan Dividend Payout Ratio terhadap Cash Dividend tidak dapat diterima (H2 ditolak). Analisis Faktor Tabel 4.14 Corelation Matrix

Correlation Matrix a a. Determinant =,008 Dari hasil pengolahan data di atas diketahui bahwa determinant of correlation matrix mendekati nilai nol berarti antarvariabel terdapat cukup korelasi. Nilai Kaiser-meyer-olkin measure of sampling adequacy (K-M-O) sebesar 0,457 kurang dari 0,5 berarti analisis faktor ini tidak tepat digunakan. variabel initial ROI 1,000 cash ratio 1,000 current ratio 1,000 EPS 1,000 DPR 1,000 Semua nilai initial bernilai 1 hal ini berarti bahwa sebelum dilakukan ekstraksi variabel tersebut 100% membentuk faktor. Tabel 4.16 Data Eigenvalues 1 komponen initial Eigenvalues 1 2,822 2 1,540 3 1,020 4 0,445 5 0,146 6 0,027 Faktor yang terbentuk harus memiliki nilai eigenvalues 1. Dapat dilihat dari data di atas bahwa terbentuk sebanyak 3 faktor. Tabel 4.17 Data faktor loading variabel komponen dividen kas 0,967 EPS 0,847 DPR 0,079 Cash ratio -0,196 ROI 0,593 Current ratio -0,073 Dari uji analisis faktor di atas terdapat 3 faktor yang memiliki kontribusi besar yaitu variabel yang memiliki faktor loading > 0,4, yaitu earning per share, dividen kas, dan return on invesment.

Dari seluruh faktor yang mempengaruhi dividen kas diketahui bahwa terdapat dua faktor yang memiliki kontribusi besar yaitu earning per share dan return on investment. 5. KESIMPULAN Berdasarkan data-data hasil pembahasan sebelumnya, dapat kita tarik beberapa kesimpulan seperti berikut : Dividen kas mempunyai hubungan yang positif dengan variabel EPS dan DPR. Terdapat hubungan yang positif EPS dan DPR dengan dividen kas. Terdapat hubungan yang negatif antara Return on Investment, cash ratio, dan current ratio dengan dividen kas. Ada hubungan yang positf antara Earning Per Share dan Dividend Payout Ratio dengan dividen kas. Variabel bebas ROI, EPS, DPR, Cash Ratio, dan Current Ratio tidak secara signifikan mempengaruhi variabel terikat secara bersama-sama. Earning per share dan dividend payout ratio berpengaruh secara parsial terhadap dividen kas. Dari uji analisis faktor diketahui bahwa terdapat tiga faktor yang memiliki kontribusi yang besar yaitu Earning Per Share, Dividend Payout Ratio, dan Return on Investment. DAFTAR PUSTAKA Apriliana, Aulina. 2007. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Harga Saham Perusahaan-Perusahaan kosmetika yang terdapat di BEI. Jakarta : Universitas Gunadarma. Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE. Dewi, Ratih Kusuma. 2002. Analisis Pengaruh Likuiditas, leverage, dan profitabilitas terhadapdividen pada Perusahaan Makananan dan Minuman yang go public di BEJ, Skripsi Akuntansi. Jakarta : Universitas Gunadarma Http://www.idx.co.id/annualreport Http://www.jurnalskripsi.com Hidayati, Nur. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek jakarta, Jurnal Akuntansi. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia Miswanto. 1998. Manajemen Keuangan 2. Jakarta : Universitas Gunadarma Miswanto, Eko Widodo. 1998. Manajemen Keuangan 1. Jakarta : Universitas Gunadarma Santosa, R.Gunawan. 2004. Statistika. Yogyakarta : Andi Offset Sriwati, Linda. 2008. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set, dan Likuiditas terhadap Kebijakan Dividen Tunai (studi kasus pada industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2002 2006). Skripsi Akuntansi. Jakarta : Universitas Gunadarma. Subiyakto, Haryono. 1994. Statistika 2. Jakarta : Universitas Gunadarma

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Media Pressindo Winarsih, Sri. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Dividen, EPS, dan NPM pada perusahaan industri barang konsumsi dan pertambangan yang terdaftar di BEI. Skripsi Akuntansi. Jakarta : Universitas Gunadarma