NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

FORMULIR PENGESAHAN BADAN HUKUM KOPERASI DATA AKTA PENDIRIAN KOPERASI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

BOKS PERKEMBANGAN KINERJA BPR MERGER DI JAWA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

REKAPITULASI PESERTA PAMERAN SOROPADAN AGRO EXPO 2017 TANGGAL JULI 2017

RAPAT KOORDINASI. Pilot Project Reforma Agraria. Kasubdit Pertanahan Rabu, 30 Oktober 2013

KERANGKA ACUAN KERJA

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

DATA BIDANG PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH,

KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

GUBERNUR JAWA TENGAH

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

PENEMPATAN TENAGA KERJA

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang Website :

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

GUBERNUR JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat.

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 561.4/52/2008 TENTANG UPAH MINIMUM PADA 35 (TIGA PULUH LIMA) KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PROGRAM TA Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Drs. Braman Setyo, MM Deputi

DINAS KOPERASI & UKM SUMUT. PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI & UKM PROVINSI SUMATERA UTARA Drs. AMRAN UTHEH, MAP PADA RAKORNAS BIDANG KUMKM TAHUN 2018

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

Dokumen RUP. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. PA/KPA Dra. EMA RACHMAWATI, M.Hum SiRUP LKPP

BAB I BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

RENCANA KERJA ( RENJA )

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

Upaya-Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) tahun antara lain :

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana Jasa Surat Menyurat 1 Paket Rp ,00 APBD (

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

Dinas KUKM Provinsi Kalimantan Barat Jl. Sutan Syahrir No. 5 Pontianak

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

Jln. Hanoman No. 18 Telp. (024) Fax. (024) Semarang

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

DATA DASAR TEKNIS UNTUK PENYUSUNAN KRITERIA TEKNIS DAN INDEKS TEKNIS DAK BIDANG INFRASTRUKTUR

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA TAHUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TAHUN 2015

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

RENCANA KERJA TAHUN 2017

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

Keadaan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah April 2015

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

BAB I PENDAHULUAN. World Bank dalam Whisnu, 2004), salah satu sebab terjadinya kemiskinan

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

PROGRAM DAN KEGIATAN SUBID ANALISA AKSES DAN HARGA PANGAN TA BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JATENG

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

Nomor : W11-A/97/KU.00/I/ Januari 2018

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

Nomor : /Dep.2/II/2018 Jakarta, Februari 2018 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Koperasi sebagai Penyalur KUR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM

PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAMBI TAHUN Presented by : Drs. Harmen Rusdi, ME (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. LAKIP Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah 1

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) PELATIHAN IKM INDUSTRI ANEKA DALAM RANGKA PEMBANGUNAN DESA BERDIKARI / MANDIRI DI JAWA TENGAH

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Jl. Sisingamangaraja No. 3A Telp. (024) 8310556 8318773 Fax. (024) 8414165 Website : http://dinkop-umkm.jawatengah.go.id SEMARANG KODE POS 50232 NOTA DINAS Kepada Yth : Bapak Gubernur Jawa Tengah; Lewat : Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah; Dari : Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah; Tembusan : 1. Sekretaris Daerah Prov. Jateng; 2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Prov. Jateng; 3. Kepala Bappeda Prov. Jateng; 4. Ka. Biro Perekonomian Setda Prov. Jateng; 5. Ka. Biro Humas Setda Prov. Jateng; 6. Ka. Biro Administrasi Pembangunan Daerah Setda Prov. Jateng; Tanggal : 11 Juli 2014; Nomor : 518/1944/VII/2014; Perihal : Laporan Pembangunan Sektor Koperasi dan UMKM Semester I Tahun 2014. Dengan hormat kami melaporkan perihal Pembangunan sektor Koperasi dan UMKM Semester I Tahun 2014 sebagai berikut : I. PELAKSANAN ANGGARAN 1. Alokasi APBD tahun 2014 meliputi 12 Program dan 60 kegiatan dengan anggaran Rp. 50.160.077.000,-, yang terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 14.963.330.000,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 35.196.747.000,-. Sampai dengan bulan Juni realisasi Belanja Langsung sebesar Rp. 22.000.523.440,- (62,51%) dan realisasi fisik sebesar 66,13%. 2. Alokasi APBN Dekonsentrasi tahun 2014 sebesar Rp. 8.097.730.000,-, sampai dengan bulan Juni realisasi anggaran sebesar Rp. 3.847.103.683,- (47,51%) serta realisasi fisik sebesar 58,34%. II. CAPAIAN INDIKATOR RKPD 2014 1. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah ditetapkan 7 indikator kinerja yang pada Semester I Tahun 2014 capaian Indikator Kinerja adalah sebagai berikut : MATRIK INDIKATOR KINERJA Indikator Kinerja Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi Target RKPD 2014 Capaian Per Semester I 2014 80,71% 80,80% Persentase Koperasi Sehat terhadap 15,70% 15,54% KSP Jumlah Produk OVOP 105 70 Indikator Kinerja SKPD Persentase Koperasi Provinsi 32,75% 33,05% Berkualitas Persentase UMKM yg telah 22% 29,32% mengakses kredit * Jangkauan pemasaran produk 7 Prov 5 Prov KUMKM Jumlah SDM KUMKM yg terlatih 12.950 13.115 * untuk Indikator Presentase UMKM yang telah mengakses kredit, data dari berasal dari Bank Indonesia, capaian per April 2014.

III. CAPAIAN KINERJA SEMESTER I TAHUN 2014 1. Kondisi Koperasi Keseluruhan Jumlah Koperasi : 27.572 unit - Aktif : 22.279 unit ( 80,80 % ) - Tidak aktif : 5.293 unit ( 19,20 % ) Anggota Koperasi : 6.878.580 orang Tenaga Kerja : 122.318 orang Aset Koperasi : Rp. 37,378 Trilyun Omset Koperasi : Rp. 27,863 Trilyun Grafik Perkembangan Jumlah Koperasi Grafik Perkembangan Anggota Koperasi Grafik Perkembangan Tenaga Kerja Koperasi

Grafik Perkembangan Omset dan Aset Koperasi *Per Juni 2014, Omset Koperasi sebesar Rp. 27,863 trilyun 2. Kondisi Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Simpan Pinjam sebagai lembaga keuangan mikro dapat berbentuk KSP (Koperasi Simpan Pinjam), USP (Unit Simpan Pinjam), KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) dan UJKS (Unit Jasa Keuangan Syariah). Jumlah KSP/USP/KJKS/UJKS : 22.079 unit Anggota KSP/USP/KJKS/UJKS : 5.649.609 orang Tenaga Kerja : 69.569 orang Total Modal : Rp. 29,120 triliun Volume Usaha : Rp. 25,796 triliun Sisa Hasil Usaha : Rp. 359,314 milyar Hingga Juni 2014, Kondisi kesehatan KSP/USP/KJK/KJKS di Jawa Tengah adalah sebagai berikut : Predikat Sehat : 2.027 KJK (15,54%) Predikat Cukup Sehat : 7.598 KJK (58,24%) Predikat Kurang Sehat : 216 KJK (1,66%) Predikat Tidak Sehat : 11 KJK (0,08%) Predikat Sangat Tidak Sehat : 2 KJK (0,02%) Tidak Dapat Dinilai : 3.193 KJK (24,47%) Sedangkan untuk KSP/USP/KJK/KJKS Tingkat Provinsi dari jumlah 437, per Juni 2014 telah dilakukan penilaian kesehatan bagi 112 KSP/USP/KJK/KJKS dengan hasil sebagai berikut : Predikat Sehat : 35 KJK (31,25%) Predikat Cukup Sehat : 72 KJK (64,29%) Predikat Kurang Sehat : 5 KJK (4,46%) Untuk peningkatan kualitas usaha dan struktur permodalan dari Koperasi Jasa Keuangan (KJK) telah dilakukan fasilitasi penyusunan Standar Operasional Manajemen / Standar Operasional Prosedur bagi 120 KJK, Fasilitasi Pembinaan Kemampuan Penyusunan Laporan Keuangan Usaha bagi 240 KJK. 3. Sedangkan upaya perluasan akses pembiayaan bagi masyarakat Koperasi dan UMKM (KUMKM) dilaksanakan melalui pendampingan penyusunan studi kelayakan usaha yang dilanjutkan dengan temu pembiayaan bersama lembaga keuangan bagi 325 KUMKM. Selain itu juga telah dilakukan sosialisasi Sertifikasi Hak Atas Tanah bagi 140 orang, sosialisasi Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah Jawa Tengah bagi 305 KUMKM, serta fasilitasi penerima program Sertifikasi Hak Atas Tanah dengan lembaga keuangan di Kab. Magelang, Kab. Pati, Kab. Banyumas, Kab. Wonogiri, Kab. Pemalang, dan Kab. Kendal masing masing sebanyak 30 KUMKM.

Upaya pemantauan efektivitas pembiayaan atas program KUR dilaksanakan di Kab. Rembang, Kab. Purworejo, Kab. Wonosobo, dengan sampel masing masing sebanyak 30 UMKM. Sedangkan pemantauan atas bantuan perkuatan permodalan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI di Kota Pekalongan, Kab. Pati, Kab. Semarang, dengan sampel masing masing sebanyak 30 UMKM. Hasil pemantauan atas pemanfaatan KUR adalah sebagai berikut : a. Di Kab. Rembang pertumbuhan aset rata rata sebesar 173%, pertumbuhan omset rata rata sebesar 169%, dan pertumbuhan tenaga kerja rata rata sebesar 6%. b. Di Kab. Purworejo pertumbuhan aset rata rata sebesar 53%, pertumbuhan omset rata rata sebesar 40%, dan pertumbuhan tenaga kerja rata rata sebesar 34%. c. Di Kab. Wonosobo pertumbuhan aset rata rata sebesar 33%, pertumbuhan omset rata rata sebesar 115%, dan pertumbuhan tenaga kerja rata rata sebesar 30%. 4. Upaya perkuatan Koperasi diarahkan pada aspek kelembagaan dan aspek usaha. Untuk kelembagaan, telah dilakukan fasilitasi Bimbingan Teknis penyusunan laporan pertanggungjawaban pengurus bagi 210 Koperasi di Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Pekalongan, Kab. Kudus, Kota Salatiga, dan Kab. Banyumas, selain itu juga telah dilaksanakan Aplikasi Teknis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Auditor Publik bagi 105 Koperasi di Kab. Pemalang, Kab. Klaten, dan Kab. Banyumas. Upaya pengawasan dan pengendalian Koperasi juga turut diperhatikan melalui fasilitasi magang aplikasi teknis Sistem Pengendalian Internal bagi 60 Koperasi di Kab. Wonosobo, Kab. Rembang, dan Kab. Jepara. Sedangkan perkuatan Koperasi dari sisi usaha dilaksanakan melalui Fasilitasi Pengembangan Usaha Koperasi bagi 150 Koperasi Agribisnis, 30 Koperasi Peternakan, dan 90 Koperasi Hortikultura. Selain itu juga sedang dilakukan uji coba pengembangan usaha Koperasi Pertanian melalui sistem Eco Farming bagi 90 Koperasi. 5. Pembinaan UMKM di Jawa Tengah dilaksanakan melalui Program Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha. Jumlah UMKM di Jawa Tengah yang telah dibina selama periode 2008 Semester I 2014 adalah sebanyak 96.960 unit, dengan perincian sebagai berikut : a. UMKM Produksi/Non Pertanian sebanyak 33.277 unit b. UMKM Pertanian sebanyak 17.032 unit c. UMKM Perdagangan sebanyak 35.227 unit d. UMKM Jasa sebanyak 11.424 unit Jumlah tenaga kerja yang diserap adalah sebanyak 574.756 orang, dengan total aset UMKM sebesar Rp. 12,385 triliun dan omset sebesar Rp. 15,680 triliun. Upaya peningkatan kualitas UMKM dilakukan melalui Sertifikasi P- IRT bagi 113 UMKM, Sertifikasi Hak Merk bagi 10 UMKM, dan Sertifikasi Halal bagi 10 UMKM. Sedangkan peningkatan produktivitas UMKM dilakukan melalui kegiatan Bintek dan PKL bagi 300 UMKM; Pengembangan Usaha Produktif melalui Sistem Inkubator Bisnis bagi 80 UMKM di Kota Salatiga dan Kab. Purbalingga, Kota Semarang dan Kab. Magelang, Fasilitasi Pengembangan Desain Busana bagi 50 UMKM, Workshop Packaging bagi 50 UMKM, dan Workshop Pemasaran berbasis Teknologi Informasi sebanyak 25 UMKM. Selain itu juga dilakukan penumbuhan 60 wirausahawan baru di Kab. Kebumen dan Kab. Rembang. Sedangkan untuk meningkatkan pangsa pasar produk KUMKM di Jawa Tengah telah difasilitasi 4 Pameran tingkat Nasional maupun Regional.

6. Untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dari pengurus/pengelola KUMKM, Dinas Koperasi dan UMKM Prov. Jawa DFGHJTengah melalui UPTD Balai Latihan Koperasi telah menyelenggarakan pelatihan bagi 1.150 Pengurus/Pengelola KUMKM melalui pelatihan Akuntansi, Pelatihan Manajemen Usaha Kecil, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif, dan Pelatihan Achievement Motivation Training (AMT). 7. Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UKM (PLUT KUKM) Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Kab. Banyumas hingga Juni 2014 telah melaksanakan kegiatan bimbingan teknis dan penerapan teknologi tepat guna sektor pengolahan makanan dan produk olahannya bagi 350 UMKM, serta pelatihan manajerial bagi 50 UMKM. Sedangkan untuk PLUT KUKM Kab. Kebumen, telah dilaksanakan pendampingan penarapan teknologi tepat guna bagi 125 UMKM sektor Handycraft dan 75 UMKM sektor makanan, serta bimbingan teknis pengembangan usaha bagi 325 UKM sektor pengolahan makanan. IV. PEMBIAYAAN / MODAL KERJA BAGI KUMKM 1. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Posisi sampai dengan bulan Mei 2014 telah disalurkan KUR sebanyak Rp. 24.578.438.000.000,- kepada 2.562.054 debitur UMKM. 2. Lembaga Penjaminan Dana Bergulir (LPDB) Penyerapan dana bergulir di Jawa Tengah yang bersumber dari LPDB per Juni 2014 mencapai Rp. 248,650 milyar. 3. Kredit bagi UMKM Hingga bulan Oktober 2013, telah disalurkan Kredit bagi UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp. 64,350 Trilyun (data Bank Indonesia). V. RENCANA KERJA APBD PERUBAHAN TA. 2014 Melalui APBD Perubahan TA.2014, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah mengajukan usulan perubahan anggaran untuk belanja langsung sebesar Rp. 9.577.532.000,- atau meningkat 27,21% dari anggaran semula Rp. 35.196.747.000,- menjadi Rp. 44.774.279.000,-. Penambahan belanja langsung tersebut dimanfaatkan untuk belanja Eks BAU sebesar Rp. 192.532.000,- dan belanja Pembangunan sebesar Rp. 9.382.000.000,-. Usulan penambahan belanja Pembangunan tersebut dimanfaatkan untuk : 1. Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM dari semula Rp. 2.880.000.000,- menjadi Rp. 4.087.000.000,- atau bertambah Rp. 1.207.000.000,- (41,91%) yang dimanfaatkan untuk Workshop Perkuatan Kelembagaan Kelompok dan Fasilitasi Akte Pendirian Badan Hukum Desa Mandiri di 6 Kabupaten yaitu Kab. Brebes, Kab. Demak, Kab. Blora, Kab. Banyumas, Kab. Purworejo, dan Kab. Sragen, Pengawasan dan Pembinaan Koperasi Tingkat Provinsi, serta Studi Banding Peningkatan Kualitas Pelayanan bagi Anggota Koperasi ke Provinsi Maluku. 2. Program Peningkatan Kualitas SDM KUMKM dari semula Rp. 1.975.000.000,- menjadi Rp. 3.070.000.000,- atau bertambah Rp. 1.095.000.000,- (55,44%) yang dimanfaatkan untuk Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif Bidang Jahit tingkat lanjutan bagi 25 orang, Pelatihan Business Plan bagi 25 orang, Pelatihan Manajemen Perkoperasian bagi Masyarakat Anggota Koperasi sebanyak 50 orang, Pelatihan Manajemen Usaha Kecil sebanyak 25 orang, dan Pelatihan Ketrampilan Usaha Produktif bidang Pengolahan Makanan bagi 25 orang.

3. Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah berbasis Sumber Daya Lokal dari semula Rp. 9.850.000.000,- menjadi Rp. 12.530.000.000,- atau bertambah Rp. 2.680.000.000,- (27,21%) yang dimanfaatkan untuk Fasilitasi Pengembangan Usaha bagi 80 Koperasi, Fasilitasi Sertifikasi P-IRT bagi 87 UMKM, Sertifikasi Halal bagi 30 UMKM, Sertifikasi HAKI bagi 5 UMKM, Fasilitasi Bantuan Peralatan sebanyak 40 paket. 4. Program Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha dari semula Rp. 5.350.000.000,- menjadi Rp. 8.250.000.000,- atau bertambah Rp. 2.900.000.000,- (54,21%) yang dimanfaatkan untuk Workshop Pemasaran Online berbasis Web bagi 25 UMKM, Pameran tingkat Internasional 1 kali dan Pameran Regional 2 kali, Fasilitasi sarana produksi 40 paket, serta Magang Pengembangan Usaha Pembatikan dan Handycraft bagi 70 orang. 5. Program Pengembangan Akses Permodalan dan Efektivitas Pembiayaan dari semula Rp. 1.800.000.000,- menjadi Rp. 2.050.000.000,- atau bertambah Rp. 250.000.000,- (13,89%) yang dimanfaatkan untuk fasilitasi penyusunan studi kelayakan usaha dan temu pembiayaan Desa Mandiri di 6 Kabupaten yaitu Kab. Brebes, Kab. Demak, Kab. Blora, Kab. Banyumas, Kab. Purworejo, dan Kab. Sragen. 6. Program Pendidikan Non Formal dan Informal dari semula Rp. 1.250.000.000,- menjadi Rp. 2.500.000.000,- atau bertambah Rp. 1.250.000.000,- (100%) yang dimanfaatkan untuk Pelatihan Manajemen Pemasaran bagi 75 orang, Pelatihan Perkoperasian bagi 50 orang, Pelatihan Akuntansi bagi 75 orang, Pelatihan Kewirausahaan berbasis OVOP bagi 50 orang, Pelatihan Akuntansi bagi 75 orang, Pelatihan Web Desain bagi 25 orang, Pelatihan Bahasa Inggris untuk Bisnis bagi 20 orang, dan Pelatihan Manajemen Koperasi bagi 100 orang. Demikian untuk menjadikan periksa. KEPALA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Ir. SUJARWANTO DWIATMOKO M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19651204 199203 1 012