ABSTRAK ENDANG ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA

dokumen-dokumen yang mirip
03 Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat.

AKTIVITAS AKUNTANSI REAL ESTAT MENURUT PSAK NO. 44 DAN ISAK NO. 21 PADA PT. BANGUN PAPAN SELARAS

ANALISA PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT TUNAS BARU SULAWESI DI MAKASSAR

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA PADACV PURIYASA CONTRACO SEKAYU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perumnas Regional I merupakan salah satu perusahaan di Indonesia

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 28

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

Suci Anggreani Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut IAI (2004 dan 2009) pendapatan (revenue) adalah :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

EVALUASI PENGAKUAN PENDAPATAN KONTRAK KONSTRUKSI BERDASARKAN METODE PERSENTASE PENYELESAIAN

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

BAB II LANDASAN TEORI. capaian dan biaya mempresentasi upaya. Konsep upaya dan hasil

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI. I B R A H I M STIE-YPUP Makassar

Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan. keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN KONSTRUKSI PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

PENDAPATAN. PSAK 23 (revisi 2010) Hari 3 - Sesi 2

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ENTITAS ANAK TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN LABA RUGI BERDASARKAN PSAK NO. 23 PERIODE:

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

MAKALAH PSAK 34: KONTRAK KONSTRUKSI

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

PENDAPATAN. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang mempunyai unsur kegiatan di

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Koperasi

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PT COWELL DEVELOPMENT Tbk. DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang

PT MEGAPOLITAN DEVELOPMENT Tbk DAN ENTITAS ANAK

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PENGAKUAN DAN PENGUKURAN PENDAPATAN PADA PT DHEZIGN ONLINE SOLUTION

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

30 Juni 31 Desember

BAB II AKUNTANSI SEWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Tinjauan Umum Laporan Keuangan. keputusan. Pengertian laporan keuangan menurut PSAK (2007: 1-2):

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

PENDAPATAN PSAK 23. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

ISAK 9/ IFRIC 1: PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN BUNGA PADA PD. BPR ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Kontrak Jangka Panjang (Konstruksi) penjualan terjadi (proses pengiriman) karena saat itu resiko penjualan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ABSTRAK ENDANG 080420103079 ANALISIS PENERAPAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN N0. 21 (Pengganti PSAK No.44) PADA PT. CIPTA KAWALAN RAJA Skripsi. Ekonomi 2013 Kata kunci : ISAK No. 21, PSAK No. 44 Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas sampai sejauh mana kebijaksanaan manajemen dalam akuntansi aktivitas pengembangan real estat diterapkan pada PT. Cipta Kawalan Raja dan agar dapat menganalisa bagaimana proses akuntansi aktivitas pengembangan real estat dari perusahaan yang diteliti serta dibandingkan dengan tiori akuntansi yang diterima penulis selama pendidikan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode evaluasi (evaluation method) yaitu yang melihat sampai sejauh mana penerapan implementasi Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan No. 21 (pengganti PSAK N0.44) tentang Akuntansi Pengembangan Real Estat oleh PT. Cipta Kawalan Raja. Berdasarkan analisis dan evaluasi terhadap data yang diperoleh dalam penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai hasil penelitian yaitu : 1. PT. Cipta Kawalan Raja menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) sebagai metode pengakuan pendapatan pada perusahaan dengan ketentuan yang dipenuhi sebagaimana yang terdapat pada ISAK No. 21 (Pengganti PSAK No. 44) yang dikeluarkan oleh IAI. 2. PT. Cipta Kawalan Raja mengklasifikasikan biaya atas biaya pokok penjualan serta biaya operasional dan administrasi, dan menggunakan perkiraan biaya bukan beban dalam struktur pengeluarannya. Hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan yang mencakup Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Ditahan. Pada Neraca PT. Cipta Kawalan Raja yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu dan dapat diperbandingkan dengan perkiraan lancar dan tidak lancar. maka, Neraca pada PT. Cipta Kawalan Raja tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. PENDAHULUAN Latar Belakang Penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan dilihat dalam cara penyajian suatu bentuk laporan keuangan yang merupakan bagian dari salah satu tanggung jawab manajemen suatu badan usaha. karena suatu manajemen perusahaan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh IAI. Dalam ketentuan ini ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan, pendefinisian, pengakuan dan pengukuran, yaitu untuk menganalisis apakah manajemen suatu badan usaha telah

menggunakan ketentuan yang berlaku, Setiap badan usaha masingmasing memiliki pola yang berbeda. Perbedaan pola ini menunjukan suatu dinamika dalam profesi akuntansi, sehingga setiap individu akuntan yang berprofesi penuh sebagai akuntan atau akuntan yang berprofesi penuh sebagai unsur manajemen dari suatu badan usaha. Untuk mengatasi perbedaan ini dibutuhkan suatu pedoman, maka disusunlah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Standar ini berlaku di Indonesia dan merupakan pedoman resmi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan. Rumusan Masalah 1. Apakah pendefinisian akuntansi aktivitas pengembangan real estat pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan interpretasi standar akuntansi keuangan 21 (pengganti PSAK No. 44)? 2. Apakah pengakuan akuntansi aktivitas pengembangan real estat pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan interpretasi standar akuntansi keuangan 21 (pengganti PSAK No. 44)? 3. Apakah pengukuran akuntansi aktivitas pengembangan real estat pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan interpretasi standar akuntansi keuangan 21 (pengganti PSAK No. 44)? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah pendefinisian kebijakan manajemen pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan. 2. Untuk mengetahui apakah pengakuan kebijakan manajemen pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan. 3. Untuk mengetahui apakah pengukuran kebijakan manajemen pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan TINJAUAN PUSTAKA Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam pernyataan pendapatan PSAK 23 (revisi 2010) : 1. Nilai wajar adalah jumlah suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalam suatu transaksi yang wajar. 2. Pendapatan adalah arus masuk broto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontruksi penanam modal. Ruang lingkup yang terdapat di dalam PSAK menurut IAI (2002) ini adalah sebagai berikut : 1. Pernyataan ini harus diterapkan untuk perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat, walaupun

aktivitas pengembangan real estat tersebut bukan aktivitas utama perusahaan. 2. Pernyataan ini berlaku bagi setiap laporan keuangan perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real estat. 3. Pernyataan ini tidak mengatur real estat yang dibangun sendiri oleh suatu perusahaan, untuk digunakan sendiri atau disewakan kepada pihak lain. Karena, menurut defenisi, real estat tersebut termasuk aktiva tetep. Pernyataan ini juga tidak mengatur real estat yang merupakan investasi perusahaan, baik sebagai investasi lancar maupun investasi jangka panjang. METODE PENELITIAN Identifikasi Penelitian Identifikasi penelitian adalah penelitan yaitu membandingkan penerapan atau implementasi dengan teori atau ketentuan yang berlaku pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 dan ISAK 21. Prosedur Pengumpulan Data 1. Sumber Data Primer (primary data source) Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelusuran lapangan (field research) yaitu wawancara tidak teratur dengan pihak yang ada hubungannya dengan penulis skripsi ini, yaitu staf dan pegawai PT. Cipta Kawalan Raja serta pengamatan secara langsung atau observasi tidak berperan serta terhadap objek penelitian. 2. Sumber Data Skunder (scondary data source) Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelusuran dokumen yaitu dokumen berupa laporan keuangan dan buku pedoman perusahaan serta penelusuran kepustakaan yaitu pengumpulan sejumlah data teoritis sehubungan dengan masalah pembahasan melalui buku pelajaran, dan lain-lain yang ada hubungannya dengan Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat. Analisis Data Metode penganalisaan data yang digunakan adalah metode komparatif yaitu dengan cara membandingkan teori dengan praktek pada perusahaan, kemudian mengambil kesimpulan-kesimpulan, dan selanjutnya memberi saran-saran dari hasil perbandingan tersebut. Adapun tahapan yang dilakukan untuk menganalisa akuntansi aktivitas pengembangan real estat adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data PT. Cipta Kawalan Raja. 2. Mengamati klasifikasi pendapatan, pengakuan, pengukuran pendapatan antara Perusahaan, PSAK 44, ISAK 21. 3. Menganalisa apakah akuntansi aktivitas pengembangan real estat pada PT. Cipta Kawalan Raja telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan.

HASIL PENELITIAN Data Perusahaan 1. Penjualan Tanah dan Bangunan Rumah Pendapatan dari penjualan tanah dan bangunan rumah PT. Cipta Kawalan Raja diakui : 1. Melakukan perjanjian atau pengikatan jual beli telah dilakukan, dan dilakukan penandatanganan akte jual beli tanah dan bangunan rumah oleh ke 2 (dua) belah pihak. 2. Seluruh harga jual telah dilunasi atau membayar minimal sebesar 20 % dari harga jual telah diserahkan oleh pembeli kepada penjual dan tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 3. Bangunan telah siap ditempati atau digunakan. Jurnal pada transaksi ini ada 2 (dua), yaitu : 1. Pada saat penyerahan uang muka atau memorial jurnal Uang Muka Rp. 28.000.000,- KPR Rp. 112.000.000,- Penjualan Rp. 140.000.000,- Kas Rp. 28.000.000,- Uang Muka Rp. 28.000.000,- 2. Pada saat realisasi atau penyerahan rumah : Piutang KPR Rp. 112.000.000,- KPR Rp. 112.000.000,- Penjualan Realisasi Rp. 140.000.000,- Penjualan Rp. 140.000.000,- 2. Penjualan Tanah Matang Pendapatan penjualan dari tanah matang PT. Cipta Kawalan Raja diakui : 1. Melakukan perjanjian atau pengikatan jual beli telah dilakukan, dan dilakukan penandatanganan akte jual beli tanah dan bangunan rumah oleh ke 2 (dua) belah pihak. 2. Seluruh harga jual telah dilunasi atau membayar minimal sebesar 20 % dari harga jual telah diserahkan oleh pembeli kepada penjual dan tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 3. Lingkungan dimana tanah tersebut berada, secara signifikan telah selesai dikembangkan (pembangunan fasilitas-fasilitas pokok seperti jalan penghubung, saluran pembuangan) telah selesai dibangun oleh perusahaan. 3. Penjualan Unit Strata Bangunan Perkantoran Pendapatan dari penjualan unit strata bangunan perkantoran PT. Cipta Kawalan Raja diakui : 1. Melakukan perjanjian atau pengikatan jual beli telah dilakukan, dan dilakukan penandatanganan akte jual beli tanah dan bangunan rumah oleh ke 2 (dua) belah pihak. 2. Seluruh harga jual telah dilunasi atau membayar minimal sebesar 20 % dari harga jual telah diserahkan oleh pembeli kepada penjual dan tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.

3. Dalam menentukan harga jual, perusahaan telah memperhitungkan dengan seksama faktor volume unit yang telah terjual, kecendrungan harga jual tiap unit, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan. Jurnal pada transaksi ini ada 2 (dua), yaitu : 1. Pada saat penyerahan uang muka atau memorial jurnal Uang Muka Penempatan Rp. 130.000.000,- KPR Penempatan Rp. 520.000.000,- Penjualan Penempatan Rp. 650.000.000,- Kas Rp. 130.000.000,- Uang Muka Penempatan Rp. 130.000.000, 2. Pada saat realisasi atau penyerahan rumah : Piutang KPR Rp. 520.000.000,- KPR Penempatan Rp. 520.000.000,- Penjualan Penempatan Rp. 650.000.000,- Penjualan Rp. 650.000.000,- Pendefinisian, Pengakuan, dan Pengukuran Pendapatan PSAK 44 1. Penjualan Tanah dan Bangunan Rumah Pendapatan dari penjualan tanah dan bangunan rumah menurut PSAK 44 diakui : 1. Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: a. proses penjualan telah selesai. b. harga jual akan tertagih. c. tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli. d. penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. 2. Pengakuan pendapatan dengan metode akrual penuh dilakukan atas seluruh nilai jual dengan cara sebagai berikut: a. Piutang bersih didiskontokan ke nilai sekarang dengan menggunakan tingkat bunga yang sesuai, yang tidak boleh lebih rendah dari tingkat bunga yang diperjanjikan di pengikatan atau perjanjian jual beli. Diskonto tidak dilakukan bila umur sisa tagihan kurang dari 12 bulan. b. Dibuat penyisihan untuk piutang yang diperkirakan tidak akan tertagih. c. Apabila penjual merencanakan untuk memberikan potongan harga jual atau memperjanjikan hal demikian dalam

pengikatan atau perjanjian jual beli sebagai insentif bagi pembeli untuk melunasi utangnya lebih awal, jumlah potongan harga yang diperkirakan akan diambil pembeli harus ditaksir dan dibukukan pada saat penjualan. Potongan harga yang diberikan secara seketika atau tanpa rencana dibebankan ke laba rugi pada periode pemberiannya. 3. Proses penjualan dianggap telah selesai apabila pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku, yaitu apabila pengikatan atau perjanjian tersebut telah ditandatangani oleh kedua belah pihak telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengikatan atau perjanjian jual beli agar pengikatan atau perjanjian tersebut berlaku. 4. Harga jual diangap akan tertagih apabila jumlah pembayaran oleh pembeli telah memadai, yaitu apabila jumlah pembayaran oleh pembeli setidaknya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. 5. Tagihan penjual bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan datang bila penjual mengizinkan pembeli untuk menggunakan aktiva real estat yang dijualnya tersebut sebagai hipotik pertama dan tagihannya subordinasi terhadap hak penagih hipotik tersebut. 6. Penjual dianggap telah mengalihkan kepada pembeli seluruh risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan, apabila penjual tidak lagi terlibat dengan unit bangunan yang dijual, dan unit bangunan tersebut telah siap ditempati atau digunakan. 2. Penjualan Tanah Matang Pendapatan penjualan dari tanah matang menurut PSAK 44 diakui: 1. Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: a. jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. b. harga jual akan tertagih. c. tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli di masa yang akan dating. d. proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan. e. hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut. 2. Kondisi keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan dapat dilihat dari persyaratan dalam pengikatan jual beli, yaitu apakah penjual dipersyaratkan untuk terlibat atau bertanggung jawab atas pendirian bangunan. Apabila sebelumnya telah

terjadi pengikatan jual beli atas tanah dan bangunan atau hanya tanah saja, kemudian pengikatan tersebut diubah menjadi pengikatan jual beli tanah saja atau sebaliknya, maka perlakuan akuntansi atas transaksi tersebut didasarkan pada pengikatan jual beli yang pertama. 3. Untuk pengakuan pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, kewajiban penjual untuk membangun fasilitas yang dijanjikan atau menjadi kewajiban penjual dianggap telah terpenuhi apabila fasilitas-fasilitas pokok (seperti jalan penghubung dan saluran drainase atau pembuangan) telah selesai dibangun. 4. Apabila kriteria pengakuan pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan dengan metode akrual penuh tidak terpenuhi, maka penjualan kapling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode deposit. 3. Penjualan Unit Strata Bangunan Perkantoran Pendapatan dari penjualan unit strata bangunan perkantoran menurut PSAK 44 diakui : 1. Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian, apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: a. proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi. b. jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli. c. jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. 2. Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh sesuai dengan kriteria sebagaimana disebutkan dalam paragraf 06. Dalam hal ini, persyaratan pengakuan laba sebagaimana diatur dalam paragraf 13-14 dan paragraf 17-22 juga berlaku untuk transaksi tersebut. 3. Untuk menentukan apakah jumlah pendapatan penjualan unit bangunan dapat diestimasi dengan andal, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan: volume penjualan, trend harga penjualan tiap unit bangunan, pengalaman perusahaan pengembang, lokasi geografis, dan kondisi lingkungan unit bangunan. Beberapa unit bangunan mungkin lebih disukai oleh pembeli karena lokasi atau karena panorama lingkungan. Pada kondisi lain, mungkin unit bangunan tertentu sulit terjual. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa harga unit bangunan tertentu mungkin tidak mencerminkan nilai yang dapat direalisasi sehingga pada akhirnya unit bangunan tersebut harus dijual dengan potongan harga.

Pendefinisian, Pengakuan, dan Pengukuran Pendapatan PSAK 23 1. Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima. 2. Jumlah pendapatan yang timbul dari transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara entitas dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima oleh entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperolehkan oleh entitas. Pada umumnya,imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, jika arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima dan dapat diterima. Pendefinisian, Pengakuan, Pengukuran Biaya dan Beban PT. Cipta Kawalan Raja mengklasifikasikan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Biaya pokok penjualan. 2. Biaya operasional dan administrasi. 3. Biaya lain-lain (diluar biaya pokok penjualan serta biaya operasional dan administrasi). Ini berarti perusahaan mengklasifikasikan biaya atas biaya pokok penjualan serta biaya operasional dan administrasi, dan perusahaan menggunakan perkiraan biaya bukan beban dalam struktur pengeluarannya. Hal ttersebut tidak sesuai dengan ketentuan mengenai unsur-unsur biaya pengembangan proyek real estat seperti yang terdapat pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 paragraf 37 dan 38 yang dikeluarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) mensyaratkan bahwa seluruh komponen biaya yang berhubungan langsung dengan Aktivitas Pengembangan Real Estat harus dialokasikan dan dikapitalisasi keproyek pengembangan real estat tersebut. Sedangkan, biaya-biaya selain dari yang ada hubungannya dengan suatu proyek real estat harus diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Jadi, dalam mekanisme pengalikasian biaya yang dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Analisis Perbandingan Pendefinisian, Pengakuan, Pengukuran oleh Perusahaan PSAK 44 ISAK 21 Pendefinisian Sama Sama Pengakuan Pengukuran Tidak Sama 1. biaya umum dan administrasi diakui sebagai beban saat terjadinya. Tidak Sama Tidak Sama 1. Pendapatan tidak diakui dan biaya yang timbul diakui sebagai beban. Tidak Sama 1. Aktiva dan kewajiban tidak dikelompokan menurut lancar dan tidak lancar. 1. Pertukaran barang/jasa hanya dianggap sebagai pendapatan diukur dari nilai wajar, asset yang diterima disesuaikan dengan jumlah kas. 1. Dari data sebelumnya telah membahas ketentuan-ketentuan yang diterapkan. Ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai pengakuan pendapatan untuk penjualan tanah dan bangunan rumah, penjualan tanah matang dan penjualan unit strata bangunan perkantoran seperti yang terdapat pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 44 yang dikeluarkan IAI dan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) sebagai metode pengakuan pendapatan. 2. Dari poin dua pengakuan perusahaan PT. Cipta Kawalan Raja tidak menerapkan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Perusahaan memperkirakan biaya pokok penjualan, biaya operasional dan biaya lain-lain bukan beban dalam struktur pengeluarannya. Sedangkan menurut ketentuan yang berlaku PSAK 44. Seperti, biaya umum dan administrasi diakui sebagai beban pada saat terjadinya dan PSAK 23. Jika hasil transaksi tidak dapat diestimasikan dengan andal dan kemungkinan kecil biaya yang terjadi akan terpulihkan, pendapatan tidak diakui dan biaya yang timbul diakui sebagai beban. 3. Dalam pengukuran pada penyajian laporan keuangannya mencakup Neraca, laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Ditahan. PT. Cipta Kawalan Raja dalam laporan keuangannya,

pendapatan diperoleh dari penjualan real estat, posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu dapat diperbandingkan dengan perkiraan lancar dan tidak lancar (Laporan Laba/rugi) sedangkan pada PSAK 44, Neraca perusahaan yang aktivitas utamanya adalah aktivitas pengembangan real estat, aktiva dan kewajiban tidak dikelompokan menurut lancar dan tidak lancar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dalam pendefinisian PT. Cipta Kawalan Raja sama dengan PSAK 44 dan ISAK 21, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang real estat yang mempunyai kegiatan utamanya yaitu perolehan tanah yang kemudian ditinjaklanjuti dengan pembangunan perumahan untuk kemudian dijual kepada masyarakat. Perjalanan serta pengembangan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh pendapatan yang diperoleh dalam operasi normal usaha serta daya dan upaya oleh perusahaan untuk menekan biaya sekecil mungkin tanpa mengganggu kegiatan usaha perusahaan. Oleh karena itu, pendapatan dapat dikatakan sebagai alat ukur prestasi manajemen atas keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan. PT. Cipta Kawalan Raja menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) sebagai metode pengakuan pendapatan pada perusahaan dengan ketentuan yang dipenuhi sebagaimana yang terdapat pada PSAK No. 44 yang dikeluarkan oleh IAI. 2. Dalam pengakuan PT. Cipta Kawalan Raja tidak sama dengan PSAK 44 dan ISAK 21, mengklasifikasikan biaya atas biaya poko penjualan serta biaya operasional dan administrasi, dan menggunakan perkiraan biaya bukan beban dalam struktur pengeluarannya. Unsur-unsur biaya pengembangan proyek real estat seperti yang terdapat pada PSAK No. 44 paragraf 37 dan 38 yang dikeluarkan oleh IAI mensyaratkan bahwa seluruh komponen biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat harus dialokasi dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat trsebut. Sedangkan, biayabiaya selain dari yang ada hubungannya dengan suatu proyek real estat harus diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Jadi, dalam mekanisme pengalokasian biaya yang dilakukan oleh perusahaan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Dalam pengukuran PT. Cipta Kawalan Raja tidak sama dengan PSAK 44 dan ISAK 21, pada laporan keuangannya khususnya Laporan Laba/Rugi, pendapatan diperoleh dari penjualan real estat. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam menyajikan laporan keuangan yang mencakup Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Ditahan. Pada Neraca PT. Cipta Kawalan Raja yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu dan dapat diperbandingkan dengan perkiraan lancar dan tidak lancar. Sedangkan ketentuan yang terdapat pada PSAK No. 44 paragraf 56 yang dikeluarkan oleh IAI mengharuskan Neraca perusahaan yang aktivitas utamanya adalah aktivitas pengembangan real estat, aktiva dan kewajiban tidak dikelompokan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified).

Jadi, Neraca pada PT. Cipta Kawalan Raja tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Saran 1. PT. Cipta Kawalan Raja menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) sebagai metode pengakuan pendapatan untuk penjualan tanah dan bangunan rumah serta penjualan tanah matang. Sedangkan, pada penjualan unit strata bangunan perkantoran, perusahaan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method). Namun dalam menentukan harga jual, perusahaan harus memperhitungkan ulang untuk seksama faktor lokasi geografis dan kondisi lingkungan karena saat ini perumahan yang berada dibelah oleh jalur jalan kota tanjungpinang dipastikan harga jualnya akan meningkat. 2. PT. Cipta Kawalan Raja harus merestrukturisasi mekanisme pengalokasian biaya dalam struktur pengeluarannya. Hal tersebut dilakukan agar sesuai dengan ketentuan mengenai unsure-unsur biaya pengembangan proyek real estat seperti yang terdapat pada PSAK No. 44 paragraf 37 dan 38 yang dikeluarkan oleh IAI mensyaratkan bahwa seluruh komponen biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat harus dialokasi dan dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat tersebut. Sedangkan, biaya-biaya selain dari yang ada hubungannya dengan suatu proyek real estat harus diakui sebagai beban pada saat terjadinya. 3. Kebijakan akuntansi PT. Cipta Kawalan Raja dalam menyajikan laporan keuangan yang mencakup Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, dan Laporan Laba Ditahan. Pada PT. Cipta Kawalan Raja yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu dan dapat diperbandingkan dengan perkiraan yang sama pada akhir periode sebelumnya terdapat komponen perkiraan yang menggambarkan pengelompokan pada perkiraan lancer dan tidak lancer. Sebaiknya PT. Cipta Kawalan Raja menyesuaikan Neraca perusahaan dengan tidak mengelompokan komponen perkiraan pada perkiraan lancer dan tidak lancer karena siklus operasi normal perusahaan pengembang pada umumnya lebih dari satu tahun dan dipengaruhi oleh faktor ketidak pastian yang cukup tinggi. Ketentuan tersebut seperti yang terdapat pada PSAK No. 44 paragraf 60 yang dikeluarkan oleh IAI. DAFTAR PUSTAKA Hansen, Don R, Maryanne M. Mowen, 2000. Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian Buku Satu, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Buku Ketiga. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, 1995. Akuntansi Intermediate Jilid satu, Edisi Ketujuh, Terjemehan Herman Wibowo, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta. Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, 1995. Akuntansi Intermediate Jilid dua, Edisi Ketujuh, Terjemahan Herman Wibowo, Penerbit Binapura Aksara, Jakarta. Kusnadi. 2001. Akuntansi Biaya. Fakultas Ekonomi. Bandung, Universitas Ahmad Yani. Lumbanoruan, Sophar, 1996. Akuntansi pajak, Edisi Revisi, Penerbit PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, Jakarta. Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Yogyakarta : Salemba Empat Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta : Liberty Prabowo, Yusdianto, 2002. Akuntansi Perpajakan Terapan, Penerbit Grasindo, Jakarta. Suandy, Erly, 2001. Perencanaan Pajak, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Syafri, Sofyan Harahap. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Wild, John. J, K.R. Subranyaman dan Robert F. Halsey. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. Salemba Empat.