BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan,

dokumen-dokumen yang mirip
biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Berusaha untuk mendapatkan dan senantiasa meningkatkan keuntungan atau laba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kegiatan usaha, baik usaha jasa, dagang maupun. industri/manufaktur tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ekonomi sekarang banyak bermunculan perusahaan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melaksanakan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, dewasa ini perusahaan harus berhatihati

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN ROTI SHANIA

BAB II LANDASAN TEORITIS

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tajamnya tingkat persaingan antar perusahaan tidak hanya

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

BAB II URAIAN TEORITIS. Profit Margin (Studi Kasus pada Perusahaan Meubel PT. Jaya Indah Furniture

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menghasilkan keluaran berupa produk yang. akan menghasilkan laba. Dengan demikian untuk menghasilkan laba tersebut

BAB II LANDASAN TEORI. membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih baik. Secara luas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

KUESIONER. Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini pada tempat yang telah disediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis di zaman sekarang ini kebutuhan konsumen yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pengertian, Tujuan dan Keuntungan Akuntansi Pertanggungjawaban. 1. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan manufaktur tidak dapat terlepas dari masalah biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi khususnya dunia usaha saat. ini meningkat sangat cepat yang diimbangi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia, dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. John Soeprihanto (1999:414) adalah biaya yang seharusnya untuk produksi suatu

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha akhir akhir ini mengalami persaingan global yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipercaya sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sejalan dengan

ABSTRAK. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai, baik dalam merencanakan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS VARIANS BIAYA PRODUKSI BATAKO PADA UD. ARIF JAYA ABADI DI DESA PEGAYAMAN KECAMATAN SUKASADA TAHUN 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALAISIS BIAYA BAHAN BAKU DAN BIAYA TENAGA KERJA MELALUI PENERAPAN BIAYA STANDAR PADA TOKO NAHA BROWFFEE KAB. TANAH DATAR

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (procurement), produksi (production), penyimpanan produk selesai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

yang bersifat variabel maupun tetap. Sedangkan pada metode variabel costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. D

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bertambah, sehingga perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada laba berusaha

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

ABSTRAK. Kata kunci : standard cost, kos produksi, analisis selisih (variance). UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Tujuan suatu perusahaan pada umumnya adalah mencari keuntungan, untuk itu perusahaan dapat merencanakan dan menetapkan berapa besarnya biayabiaya yang diperlukan untuk proses produksi dan menetapkan besarnya harga pokok dari produksi tersebut. Penetapan harga pokok ini penting untuk menentukan penawaran yang akan dilempar ke pasar. Pada pasar yang memiliki persaingan sangat tinggi, penetapan harga pokok yang benar dan harga jual yang tepat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan disamping penetapan harga pokok yang benar, perusahaan juga harus dapat melakukan proses produksi yang efektif dan efisien. Proses produksi yang efisien dan efektif adalah sangat penting untuk dapat memaksimalkan laba dalam sistem ekonomi yang bersaing. Oleh karena itu manajemen haruslah dapat mengkombinasikan unsur-unsur produksi dengan tepat agar dapat dicapai hasil yang diharapkan. Unsur-unsur produksi yang dimaksud adalah: bahan baku, tenaga kerja, dan peralatan-peralatan untuk berproduksi karena itu manajemen merasa perlu untuk melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap unsur-unsur produksi tersebut. Dalam perusahan industri, aktivitas utamanya adalah proses produksi, perencanaan dan pengendalian biaya produksi merupakan bagian yang paling penting dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan dalam perusahaan. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga 1

pokok produksi akan berpedoman pada standar yang telah ditetapkan terutama untuk dijadikan dasar dalam menentukan harga jual, sehingga tujuan utama dari perusahaan akan tercapai. Sehubungan dengan itu, maka sebaiknya industri tersebut harus mempunyai standar biaya produksi sebagai pedoman dalam beroprasi. Dengan digunakannya biaya standar sebagai patokan, maka diharapkan kegiatan perusahaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, jadi dengan dipergunakannya biaya standar akan mendorong perusahaan bekerja dengan pedoman biaya tetap, sehingga setiap pemborosan maupun penghematan akan diketahui dengan baik dan dapat dengan mudah ditelusuri sebab - sebabnya, dengan demikian dapat dilakukan tindakan korektif sebagai pedoman pelaksanaan pada periode - periode selanjutnya. PT. Coca Cola Company adalah salah satu perusahaan yang menggunakan metode biaya standar dalam pengendalian biaya produksi dan harga pokok produksi. Dalam menentukan besarnya biaya standar tersebut perusahaan melihat berapa banyak produk yang akan diproduksi yang kemudian ditentukan sesuai dengan pengalaman dari manajemennya. Dengan menggunakan biaya standar sebagai patokan atau acuan dalam menentukan biaya produksi maka perusahaan dapat menganalisis apakah biaya sesungguhnya sesuai dengan biaya standar atau tidak, sehingga dapat dijadikan tolak ukur untuk melakukan tindakan koreksi di masa mendatang. Biaya standar merupakan alat yang penting untuk perencanaan dan pengendalian biaya produksi berdasarkan pemikiran bahwa pengendalian biaya produksi merupakan jalan yang logis sebagai 2

konsekuensi perusahaan dalam menekan biaya produksi agar sesuai dengan rencana. Berdasarkan data dari PT. Coca Cola tahun 2006 jumlah kuantitas produksi sesungguhnya sebanyak 48.482.320 unit dengan harga Rp.1276,8 per unit sedangkan kuantitas standar yang ditetapkan perusahaan sebanyak 41.885.240 unit dengan harga Rp. 1215,8 per unit. Sebagai gambaran mengenai pengendalian biaya produksi, maka jumlah biaya produksi sesungguhnya dan biaya standar yang ditetapkan perusahaan selama priode tahun 1997-2006. Yang dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini: 3

Tahun Kuantitas produksi standar (Unit) TABEL 1.1 Rekapitulasi Biaya Standar PT. Coca Cola Company Tahun 1997-2006 Biaya produksi standar per unit Jumlah 1997 17.020.400 887,5 15.105.605.000 1998 20.375.200 945,4 19.262.714.080 1999 26.457.230 975,2 25.801.090.696 2000 27.554.350 1015,5 27.981.442.425 2001 29.768.910 1015,5 30.230.328.105 2002 29.768.910 1027,7 30.593.508.807 2003 30.002.260 1035,5 31.067.340.230 2004 30.770.150 1153,2 35.484.136.980 2005 40.752.210 1195,6 48.723.342.276 2006 41.885.240 1215,8 50.924.074.792 Jumlah 315.173.583.391 Sumber :Data diolah kembali oleh penulis dari dokumen biaya standar PT. Coca Cola Company, 1997-2006. TABEL 1.2 Rekapitulasi Biaya Sesungguhnya PT. Coca Cola Company Tahun 1997-2006 Tahun Kuantitas produksi sesungguhnya (Unit) Biaya produksi sesungguhnya per unit Jumlah 1997 21.976.270 855,2 19.673.156.904 1998 24.976.160 950,5 23.739.840.080 1999 27.575.110 985 27.161.483.350 2000 28.985.050 995,5 28.854.617.275 2001 29.173.090 1027,7 29.981.184.593 2002 32.875.200 1085,5 35.686.029.600 2003 34.700.150 1125,2 39.044.608.780 2004 38.489.370 1133,2 43.616.154.084 2005 34.885.240 1235,5 43.100.714.020 2006 48.482.320 1276,8 61.902.226.176 Jumlah 352.760.014.862 Sumber : Data diolah kembali oleh Penulis dari dokumen biaya sesungguhnya PT. Coca Cola Company, 1997-2006. 4

Tahun Standar TABEL 1.3 Rekapitulasi Pengendalian Biaya Produksi PT. Coca Cola Company Tahun 1997-2006 Realisasi Selisih 1997 15.105.605.000 19.673.156.904 4.567.551.904 R 30,23 1998 19.262.714.080 23.739.840.080 4.477.126.000 R 23,24 1999 25.801.090.696 27.161.483.350 1.360.392.654 R 5,27 2000 27.981.442.425 28.854.617.275 873.174.850 R 3,12 2001 30.230.328.105 29.981.184.593 249.143.512 L 0,82 2002 30.593.508.807 35.686.029.600 5.092.520.793 R 16,64 2003 31.067.340.230 39.044.608.780 7.977.268.550 R 25,68 2004 35.484.136.980 43.616.154.084 8.132.017.104 R 22,92 2005 48.723.342.276 43.100.714.020 5.622.628.256 L 11,54 2006 50.924.074.792 61.902.226.176 10.978.151.384 R 21,56 315.173.583.391 352.760.014.862 37.586.431.471 R 11,92 Jumlah % Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya standar dapat digunakan oleh perusahaan dalam pengendalian biaya produksi. Pengendalian biaya produksi dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Dengan cara ini dapat diketahui apabila biaya standar lebih besar dari biaya sesungguhnya maka tidak terjadi penyimpangan dan apabila biaya standar lebih kecil dari biaya sesungguhnya maka terjadi penyimpangan. Pengendalian biaya produksi di atas menunjukkan terjadi penyimpangan atau kerugian biaya produksi sebesar Rp.37.586.431.471 dengan persentase efisiensi 11,92 % karena biaya produksi sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan biaya standar. 5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang masalah di atas, dengan mengambil judul: "Pengaruh Biaya Standar Terhadap Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Coca Cola Company". 2. Identifikasi Masalah Adapun permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana biaya standar yang ditetapkan pada PT. Coca Cola Company 2. Bagaimana pengendalian biaya produksi pada PT. Coca Cola Company 3. Bagaimana Pengaruh biaya standar Terhadap pengendalian biaya produksi pada PT. Coca Cola Company 3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penulis melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data - data yang diperlukan, dalam melihat peranan biaya standar dalam pengendalian biaya produksi. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui biaya standar yang ditetapkan pada PT. Coca Cola Company. 2. Untuk mengetahui pengendalian biaya produksi pada PT. Coca Cola Company. 3. Untuk mengetahui Pengaruh biaya standar terhadap pengendalian biaya produksi pada PT. Coca Cola Company. 6

4. Kegunaan Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian ini, penulis berharap hasil dari penelitian ini memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian lanjutannya dan juga sebagai bahan untuk mengetahui standar biaya dalam pengendalian biaya produksi 2. Kegunaan Praktis a. Penulis Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pentingnya biaya standar dalam pengendalian biaya produksi. b. Perusahaan Memberikan masukan sebagai bahan informasi tambahan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai pengendalian biaya dengan menggunakan biaya standar. 5. Kerangka Pemikiran, Asumsi, dan Hipotesis 5.1.Kerangka Pemikiran Perusahaan dapat di pandang sebagai suatu sistem yang memproses masukan berupa sumber ekonomi untuk menghasilkan keluaran berupa sumber ekonomi lain yang nilainya harus lebih tinggi daripada nilai masukan, sehingga kegiatan perusahaan akan menghasilkan laba. Dengan demikian untuk menghasilkan laba tersebut perusahaan harus mempunyai informasi biaya yang 7

berguna untuk menjadikan tolak ukur dalam mendapatkan masukan yang disesuaikan dengan biaya yang ada dan keluaran yang dapat dilebihkan dari biaya masukan. Dalam proses produksi, perusahaan harus mengeluarkan bermacam- macam biaya, diantaranya yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Maka perlu dipertimbangkan hasil yang akan diperoleh dan biaya yang akan dikeluarkan. Menurut Jajang Mulyana (2000 : 12) pengertian biaya adalah : Semua pengorbanan- pengorbanan yang mengandung empat unsur,ialah : 1. Dapat diduga lebih dahulu 2. Tidak dapat dihindarkan 3. Ada hubungan dengan proses produksi 4. Dapat diukur secara kuantitatif Menurut Mulyadi (2000 : 8 ) Pengertian Biaya adalah : Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk memperoleh suatu tujuan dalam perusahaan khususnya dibidang industri diharuskan untuk mengorbankan suatu sumber ekonomi yaitu berbentuk uang, atau dapat dikatakan dengan modal. Dengan mempunyai biaya, maka perusahaan industri dapat berproduksi dan menghasilkan barang sesuai dengan permintaan konsumen. Bagi perusahaan industri, biaya produksi merupakan biaya yang paling dominan. Pada umumnya biaya produksi merupakan biaya yang paling besar dikeluarkan disamping biaya lainnya (biaya pemasaran dan biaya administrasi). 8

Berikut ini adalah pengertian dari biaya produksi menurut Mulyadi ( 2000 ; 14) adalah : Biaya - biaya yang terjadi akibat pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi dibagi menjadi tiga elemen, yaitu : (1) Biaya bahan baku ; (2) Biaya tenaga kerja ; dan (3) Biaya overhead pabrik. Dari pengertian di atas dapat ditarik disimpulkan bahwa pada dasarnya biaya produksi merupakan jumlah dari tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dipasarkan. Dalam perencanaan, pengawasan dan pengendalian operasi perusahaan pihak manajemen perlu informasi segala kegiatan perusahaan yaitu informasi mengenai bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang berhubungan biaya produksi dan laporan atas segala penyimpangan yang terjadi. Dengan adanya informasi mengenai biaya produksi ini akan mempermudah manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian Mengenai pengendalian menurut Carter dan Usry (2004 : 6) dalam buku Cost Accounting yang telah dialih bahasakan oleh Krista, menjelaskan bahwa pengendalian adalah : "Usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan". adalah : Sedangkan menurut Henry Simamora (1999;301) pengendalian biaya Perbandingan kinerja aktual dengan kinerja standar, penganalisisan selisih - selisih yang timbul guna mengidentifikasikan penyebab - penyebab yang dapat dikendalikan dan pengambilan tindakan untuk membenahi atau menyesuaikan perencanaan dan pengendalian pada masa yang akan datang. 9

Jadi pengendalian di sini merupakan suatu tindakan dalam membandingkan antara biaya standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan biaya pelaksanaannya (biaya sesungguhnya) dimana dalam hal ini biaya - biaya yang telah ditetapkan terlebih dahulu digunakan sebagai dasar pengukuran apabila terjadi penyimpangan. Untuk dapat melakukan pengendalian pada biaya produksi bukan hanya diperlukan informasi mengenai biaya produksi sesungguhnya saja, melainkan memerlukan alat untuk menilai dan mengarahkan kegiatan produknya sehingga hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Mulyadi (2000 : 415) pengertian biaya standar adalah : Biaya yang ditentukan dimuka yang merupakan biaya seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu kesatuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor - faktor lain tertentu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya standar adalah biaya yang seharusnya ditentukan dimuka secara ilmiah sebelum proses produksi dimulai untuk membuat satu kesatuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu dalam kondisi operasi normal. Sehingga dengan biaya standar akan diperoleh suatu alat pengukuran yang lebih dapat dipercaya, dimana melalui selisih yang diketahui antara biaya standar yang telah ditetapkan dengan biaya yang sesungguhnya dapat digunakan untuk mengukur efisiensi biaya produksi yang kemudian dapat dijadikan tolak ukur untuk melakukan tindakan koreksi dimasa mendatang. 10

Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka pemikiran tersebut di atas, maka penulis sajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut : Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga kerja lansung Biaya Overhead Biaya Produksi Standar Biaya Produksi Sesungguhnya Pengendalian Efisiensi Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran 11

5.2.Asumsi Dari uraian identifikasi masalah dan gambaran kerangka berfikir di atas, maka anggapan dasarnya seperti berikut : Menurut Suharsimi Arikunto ( 2002 : 17 ) pengertian asumsi adalah: Sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal- hal yang dipakai sebagai dasar berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian. Sesuai dengan pengertian di atas maka yang menjadi asumsi dari penelitian ini adalah faktor faktor lain selain biaya standar yang turut berpengaruh dalam pengendalian biaya produksi. Faktor- faktor tersebut antara lain: 1. Perusahaan yang diteliti beroperasi secara normal. 2. Perubahan harga bahan baku dianggap konstan. 3. Perubahan harga gaji tenaga kerja dianggap konstan. 5.3.Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 67) mengemukakan bahwa Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Biaya standar berpengaruh positif terhadap pengendalian biaya produksi. 12

6. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Coca Cola Company khususnya pada unit Produksi yang beralamat di Jl. Terusan Pasir Koja No. 334 Bandung. Waktu untuk menyelesaikan penelitian ini adalah mulai dari 1 Juli 2007 sampai dengan 31 Juli 2007. 13