Kesejahteraan Masyarakat dan Kemiskinan Tidak ada satu pun masyarakat yang tidak ingin sejahtera. Tidak ada satupun masyarakat yang ingin miskin. Tentu kesejahteraan dan kemakmuran menjadi prioritas masyarakat pada umumnya. Berbagai upaya dilakukan oleh masyarakat dan pemeirntah daerah dalam mendorong kesejahteraan masyarakatnya. Secara teoritis kesejahteraan masyarakat diukur dengan beberapa indikator penting, yaitu: - Pendidikan - Kesehatan, dan - Taraf dan pola konsumsi, dan - Kondisi perumahan dan lingkungan 1. PENDIDIKAN Pendidikan merupakan aset penting dalam pembangunan. Semakin tinggi pendidikan masyarakatnya maka semakin mudah pula terdorongnya peningkatan taraf hidup masyarakat di suatu daerah, khususnya daerah Kabupaten Murung Raya. Data-data berikut ini disajikan berdasar hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2014 yang dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Murung Raya dan juga melalui data diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Murung Raya. 80
Tabel 8.1.1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kab. Murung Raya Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin tahun 2014 Partisipasi Pendidikan Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) SD 116,80 116,30 SMP 90,24 88,75 SMA 75,29 70,12 Perguruan Tinggi 14,31 13,5 Sumber: Susenas 2014 81
Tabel 8.1.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Murung Raya Tahun 2014 Kelompok Laki-Laki Perempuan Laki-Laki dan Umur Perempuan (1) (2) (3) (4) 7-12 99,42 100,00 99,70 13-15 99,42 98,69 96,67 16-18 74,80 61,01 67,66 19-24 18,99 12,82 15,69 Sumber: Susenas 2014 82
Tabel 8.1.3 Banyaknya Sekolah, Murid dan guru Menurut Jenis Sekolah di Kabupaten Murung Raya Tahun Ajaran 2014/2015 Jenis Sekolah Murid Guru Sekolah (1) (2) (3) (4) TK 160 4.879 454 SD 180 17.863 1.646 SMP 66 6.172 681 SMA dan MA 25 3.361 376 SMK 2 428 44 JUMLAH 433 32.703 3.201 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Murung Raya 2. KESEHATAN Sub Bab berikut merupakan bab yang berisi indikator-indikator kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung membangunan. Kesehatan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam proses membangunan itu sendiri. Oleh karena itu setiap lapisan masyarakat, terlebih pemerintah daerah berupaya agar tingkat kesehatan selalu meningkat. Dengan demikian taraf hidup masyarakat akan lebih berkualitas. 83
Tabel 8.2 1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Jenisnya Di Kabupaten Murung Raya Tahun 2014 Tahun Puskesmas Puskesmas Rumah Posyandu Klinik Poskesdes Pembantu Bersalin (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2010 13 86-151 - - 2011 14 82 31 150 - - 2012 14 88-124 - - 2013 14 83-147 - - 2014 14 95 1 138-1 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya Tabel 8.2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Murung Raya Tahun 2014 Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah (1) (2) 1. Dokter 29 2. Perawat 212 3. Bidan 95 4. Farmasi 3 5. Ahli Gizi 14 6. Teknisi Medis 4 7. Sanitasi 7 8. Sarjana Kesehatan Masyarakat 8 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya 84
Tabel 8.2.3 Banyaknya Kasus dari 10 Jenis Penyakit dengan Kasus Terbanyak Menurut Jenis Penyakit Di Kabupaten Murung Raya tahun 2014 Jenis Penyakit Banyaknya Kasus (1) (2) Infeksi Akut pada Saluran Pernafasan Atas 11.483 Diare 4.257 Tekanan Darah Tinggi 3.917 Gastritis 3.469 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 3.191 Penyakit kulit alergi 2.659 Penyakit lain saluran nafas bagian atas 1.427 Infeksi Penyakit Usus 1.411 OBS Febris 1.299 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 1.187 Jumlah 34.300 3. TARAF DAN POLA KONSUMSI Kesejahteraan masyarakat tidak akan terlepas dari bagaimana masyarakat ini melakukan kegiatan konsumsi. Tentu semakin tinggi taraf konsumsinya maka dapat menjadi indikator bahwa semakin sejahtera masyarakat tersebut. Berikut disajikan tabel yang menggambarkan taraf dan pola konsumsi masyarakat Kabupaten Murung Raya tahun 2014. 85
Tabel 8.3.1 Pengeluaran Rata-Rata Per Kapita Sebulan menurut Kelompok Barang Bukan Makanan di Kabupaten Murung Raya dan Provinsi Kalimantan Tengah 2014 Kelompok Barang Bukan Makanan Murung Kalimantan Raya Tengah Perumahan, Bahan Bakar, Penerangan, Air 205.950 183.124 Aneka Barang dan Jasa 119.231 100.339 Biaya Kesehatan 39.044 23.371 Biaya Pendidikan 13.337 17.460 Pakaian, Alas Kaki, Tutup Kepala 19.480 21.406 Barang Tahan Lama 22.830 30.902 Pajak, Pungutan dan Asuransi 13.875 10.634 Keperluan Pesta dan Upacara/Kenduri 21.334 10.029 Sumber: Susenas 2014 86
Pada grafik 8.3.1 tersebut terlihat kelompok pengeluaran per kapita terbesar terdapat pada kelompok 1, yaitu Perumahan Bahan Bakar, Penerangan, dan Air. Kemudian diikuti oleh Kelompok Aneka Barang dan Jasa. Sedangkan kelompok 4 dan 7 masing-masing mendapat porsi yang paling sedikit. 4. KEMISKINAN Setiap daerah pasti memiliki masalah yang harus dihadapi, khususnya masalah yang cukup pelik, yaitu kemiskinan. Berbagai kebijakkan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk penetapan peraturan-peraturan dan perundang-undangan pada umumnya fokus untuk mengatasi kemiskinan ini. Juga berbagai arah program-program baik yang bersifat nasional maupun daerah digiatkan dalam rangka mengurangi kemiskinan. Pada Bab ini berisi tabel-tabel dan yang berkaitan jumlah penduduk miskin, garis kemiskinan, program-program penanggulangan kemiskinan, serta persentase permukiman kumuh di Kabupaten Murung Raya. Pada tabel 8.1 dapat dilihat terjadinya penurunan jumlah penduduk miskin dari tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu dari berjumlah 6.236 jiwa pada tahun 2011 menjadi 5.870 jiwa pada tahun 2012. Hal ini mengidentifikasikan ada penambahan tingkat kemakmuran di kabupaten Murung Raya. Taraf hidup juga mengalami peningkatan dengan tidak mengesampingkan adanya inflasi/kenaikan harga. Hal ini dapat terlihat dari garis kemiskinan yang juga mengalami peningkatan dari Rp291.433 pada tahun 2011 menjadi Rp311.328 pada tahun 2012. 87
Tabel 8.4.1 Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Murung Raya Tahun 2005-2013 Tahun Garis Kemiskinan (Rp) Jumlah Penduduk Miskin Persentase (1) (2) (3) (4) 2005 136 661 9 800 10,24 2006 153 539 8 936 11,24 2007 164 753 8 683 8,91 2008 210 392 8 030 7,95 2009 210 392 7 190 6,94 2010 272 809 6 900 6,55 2011 291 433 6.236 6,30 2012 311 328 5.870 5,78 2013 353 373 6 768 6,44 Sumber: Badan Pusat Statistik Persentase penduduk miskin setiap tahunnya relatif menurun dari tahun ke tahun, kecuali pada tahun 2013. Dapat dilihat dari tabel 8.4.1 dan grafik berikutnya, persentase penduduk miskin pada tahun 2013 ada pada 6,44 persen, masih sangat jauh jika dibandingkan pada tahun 2006, yaitu 88
berada pada persentase 11,24 persen. Artinya tingkat kemakmuran kabupaten Murung Raya relatif meningkat. di Persentase Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin 10.24 11.24 8.91 7.95 6.94 6.55 6.3 5.78 6.44 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 89