MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DEFINISI KASUS MALARIA

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat

SKRIPSI. Oleh Thimotius Tarra Behy NIM

BAB I PENDAHULUAN. miliar atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap tahunnya

ABSTRAK. Helendra Taribuka, Pembimbing I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes Pembimbing II : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Ijin Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur

BAB I PENDAHULUAN. serta semakin luas penyebarannya. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. endemik malaria, 31 negara merupakan malaria-high burden countries,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Plasmodium, yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Ada empat spesies

Project Status Report. Presenter Name Presentation Date

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Separuh penduduk dunia berisiko tertular malaria karena hidup lebih dari 100

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai adalah Plasmodium Falciparum dan Plasmodium. Vivax. Di Indonesia Timur yang terbanyak adalah Plasmodium

BAB III KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

Epidemiologi dan aspek parasitologis malaria. Ingrid A. Tirtadjaja Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


Latar Belakang Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa

ABSTRAK PREVALENSI INFEKSI MALARIA DI LABORATORIUM RUMAH SAKIT UMUM PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh parasit Protozoa genus Plasmodium dan ditularkan pada

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA PROVINSI MALUKU UTARA PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

PENGENDALIAN MALARIA DI INDONESIA. Prof dr Tjandra Yoga Aditama Dirjen PP &PL

LAMPIRAN I DOKUMENTASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang

I. PENDAHULUAN. nyamuk Anopheles sp. betina yang sudah terinfeksi Plasmodium (Depkes RI, 2009)

Malaria disebabkan parasit jenis Plasmodium. Parasit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja (Dinkes

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia (Depkes RI, 2007). dan balita. Di negara berkembang termasuk Indonesia anak-anak menderita

ABSTRAK MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Harijanto, 2014). Menurut World Malaria Report 2015, terdapat 212 juta kasus

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses terjadinya penyakit terdapat tiga elemen yang saling berperan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Malaria merupakan penyakit kronik yang mengancam keselamatan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

Skripsi Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh TIWIK SUSILOWATI J

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA UTARA. 1. Sebelum penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. dunia. Di seluruh pulau Indonesia penyakit malaria ini ditemukan dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Diagnosis Malaria pada Dua Laboratorium Swasta di Kota Padang Periode Desember 2013 Februari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap ketahanan nasional, resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Diantara kota di Indonesia, Kota Bandar Lampung merupakan salah satu daerah

BAB I PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit yang

A. Pengorganisasian. E. Garis Besar Materi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kejadian kematian ke dua (16%) di kawasan Asia (WHO, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 2 miliar atau 42% penduduk bumi memiliki resiko terkena malaria. WHO

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan bagi

ABSTRAK GAMBARAN INFEKSI MALARIA DI PUSKESMAS SUNGAI AYAK III KALIMANTAN BARAT TAHUN 2010

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. sering disebut sebagai vektor borne diseases. Vektor adalah Arthropoda atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Penyakit ini mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi persebaran

PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

Proses Penularan Penyakit

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA KELUARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. negara khususnya negara-negara berkembang. Berdasarkan laporan The World

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih menjadi perhatian masyarakat dunia termasuk didalamnya negara Indonesia. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

BAB I PENDAHULUAN. menetap dan berjangka lama terbesar kedua di dunia setelah kecacatan mental (WHO,

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE DI RW III DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan.terlebih lagi dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh alphavirus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

C030 PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN MIMIKA

Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina yang telah membawa virus Dengue dari penderita lainnya. Nyamuk ini biasanya aktif

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit parasit yang tersebar

Transkripsi:

MANAJEMEN PENANGGULANGAN MALARIA DI KABUPATEN SUMBA TIMUR TAHUN 2011 Felix Kasim,H. Edwin Setiabudhi, Immanuel Indra Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Maranatha Bandung Forum Kebijakan Kesehatan Nasional III Surabaya, 19-20 September 2012

LATAR BELAKANG Di Indonesia dilaporkan kasus malaria menurun dari 2,8 juta kasus pada tahun 2001 menjadi 1,2 juta kasus pada tahun-tahun terakhir Penyakit Malaria di Provinsi NTT masih menjadi penyebab kematian bagi bayi, balita dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas tenaga kerja Kabupaten Sumba Timur merupakan salah satu daerah endemis malaria di NTT

IDENTIFIKASI MASALAH Apa saja upaya manajemen kesehatan lingkungan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur terhadap penurunan angka kejadian malaria. Apakah ada pengaruh pelaksanaan manajemen kesehatan lingkungan dan juga faktor pendukung dan penghambat untuk penanggulangan kejadian malaria di Kabupaten Sumba Timur

TUJUAN PENELITIAN Mengetahui : 1. upaya manajemen kesehatan yang telah dilakuan Dinas Kesehatan Sumba Timur terhadap penurunan angka kejadian malaria 2. pelaksanaan manajemen kesehatan lingkungan dan juga faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan manajemen kesehatan untuk penanggulangan kejadian malaria di Kabupaen Sumba Timur

MANFAAT PENELITIAN Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi bagi msayarakat terhadap manajemen kesehatan khususnya penyakit Malaria Bagi Institusi Kesehatan Sebagai masukan bagi pengelola program pengendalian dan pemberantasan malaria

Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman melakukan penelitian ilmiah.

KERANGKA PEMIKIRAN Apa saja upaya pelaksanaan manajemen kesehatan yang dilakukan dalam menurunkan angka kejadian malaria di Kabupaten Sumba Timur

METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian Kualitaitf Rancangan Penelitian Grounded Research

Sample : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur Kepala bagian P2M DINKES Sumba Timur Penanggung Jawab program pemberantasan malaria di DINKES Sumba Timur Kepala-kepala PUSKESMAS di Kabupaten Sumba Timur

Tehnik Sample Cara Pengambilan data Purposive sampling dengan pendekatan homogenous sampling Diskusi kelompok terarah / focus group discussion Wawancara mendalam / indepth interview Obserfasi parsitipatif

Instrumen Penelitian Analisis Data Thematical Analysis

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Lokasi Penelitian Waktu Desember 2010- Desember 2011

M A L A R I A Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Parasit Genus Plasmodium terdiri dari 4 spesies yaitu Plasmodium vivax Plasmodium falciparum Plasmodium malariae Plasmodium ovale

Faktor Faktor yang menentukan Penyebaran Penyakit Malaria ditentukan oleh tiga faktor yang dikenal sebagai Host, Agent dan Environment 1. Host Manusia (host perantara) : usia, jenis kelamin, ras, riwayat malaria sebelumnya, cara hidup, sosek, status gizi, imunitas Nyamuk (host definitif) : umur, peluang kontak dengan manusia, frekuensi menggigit, kerentanan nyamuk terhadap parasit itu sendiri,kepadatan nyamuk 2. Agent (Parasit/plasmodium) Plasmodium vivax, falciparum, ovale, malariae 3. Environment (Lingkungan) Fisik, kimia, biologi dan sosial budaya

Diagnosis Malaria Anamnesis : Keluhan utama berupa menggigil, demam dan berkeringat (trias malaria). Sering disertai sakit kepala, mual, dan/muntah, kadangkadang diare dan nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa (merupakan gejala spesifik daerah. Riwayat berpergian dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah malaria (masa inkubasi). Tinggal / berdomisili di daerah endemis malaria. Pernah menderita malaria. Riwayat mendapat transfusi darah. Gejala pada daerah endemis biasanya lebih ringan dan tidak klasik karena timbulnya antibodi, sedangkan pada non endemis lebih klasik / khas dan cendrung menjadi berat. 16

Pemeriksaan Fisik : Demam ( Perabaan atau pengukuran dengan termometer) dengan suhu 37,5-40 ⁰C Konjungtiva Palpebra bisa ditemukan anemis Pembesaran Limpa ( Splenomegali). Pada daerah endemis splenomegali lebih sering dan berderajat besar khususnya pada anak-anak Pembesaran Hati (Hepatomegali) Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan darah tepi (tetes tebal dan/hapusan tipis) Tes Diagnosis cepat (Antigen HPR-2, Antigen enzim parasite Lactate Dehidrogenase (p-ldh) antigen HRP-2 P. Falciparum dan antigen pan-malarial dari 4 spesies plasmodium) 17

- Edukasi Pencegahan Malaria - Upaya Menghindari tusukan nyamuk : Proteksi Pribadi ( obat anti nyamuk, pakaian lengan dan celana panjang), modifikasi perilaku (mengurangi aktivitas diluar rumah mulai senja sampai subuh), modifikasi lingkungan ( mengurangi genangan air, menghilangkan tempat pembiakan nyamuk seprti kaleng bekas, bak mandi dibersihkan) - Kemoprofilaksis 18

MANAJEMEN KESEHATAN "Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan

FUNGSI MANAJEMEN KESEHATAN Fungsi manajemen yang digunakan oleh Depkes RI diambil dari fungsi manajemen menurut George Terry yang terrdiri dari Planning, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC)

PLANNING proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi proses memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dalam melakukan tugastugasnya sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki mengamati secara terus-menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi

Definisi Operasional Variabel Manajemen kesehatan masyarakat penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat Alat ukur : Questionaire dengan pertanyaan terbuka, tape recoder, dan kamera Cara ukur : wawancara mendalam dan observatif partisipatif

Pelaksanaan definisi : cara, proses, penerapan, pembuatan. Alat ukur : Questionaire dengan pertanyaan terbuka, tape recorder. Cara ukur : wawancara mendalam. Manfaat definisi : daya guna, faedah alat ukur : Questionaire dengan pertanyaan terbuka, tape recorder cara ukur : wawancara mendalam

hambatan definisi : kesadaran yang membatasi, menghalangi atau mencegah mencapai sasaran alat ukur : Questionaire dengan pertanyaan terbuka, tape recorder cara ukur : wawancara mendalam harapan definisi : keinginan supaya menjadi kenyataan alat ukur : Questionaire dengan pertanyaan terbuka, tape recorder cara ukur : wawancara mendalam

HASIL DAN PEMBAHASAN Manajemen penanggulangan malaria terpadu 3 Perencanaan P2KT 2 Data / Informasi Advocacy 4 Intervensi Kejadian penyakit Sumber penyakit Resiko lingkungan Resiko perilaku & kependudukan DINKES PUSKESMAS POSYANDU / PUSTU Penemuan & Pengobatan kasus Intervensi lingkungan Pemasaran sosial Kemitraan UPT P2MPL POSMALDES Masyarakat / swasta Intervensi perilaku Pemberdayaan masyarakat 1 Surveilans Res. perilaku Res. lingkungan SLPV Pengadaan data / informasi Dll 5 Monitoring / Evaluasi Audit kasus Audit PH

Pelaksanaan Jadi menurut saya manajemen kesehatan itu adalah seluruh kegiatan kesehatan yang pelaksanaannya dilakukan oleh para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (responden 4)

Peneliti Lain Notoadmojo (2003) : manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat

Hambatan karena keterbatasan dana seringkali kami hanya melakukan penyuluhan promotif di tingkat puskesmas atau desa (Responden 1) banyak pelaksana di desa yang belum begitu paham mengenai program ini (Responden 2)

Peneliti Lain Helmin Rumbiak (2006) : kurangnya dukungan dana dari Pemerintah Daerah menyebabkan angka kejadian malaria masih ada di wilayah tersebut. SKN (2009) : tujuan pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan adalah untuk mengarahkan, memberikan dukungan, serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan

Diskusi Terarah Hasil diskusi terarah tidak menunjukkan adanya kendala pendanaan, hal ini mungkin dikarenakan yang mengatur pendanaan untuk kegiatan penanggulangan malaria terpusat oleh Dinas Kesehatan dan bukan puskesmas

Peneliti Lain Helmin Rumbiak (2006) biaya yang diperlukan untuk pemberantasan malaria belum dilakukan oleh puskesmas melainkan oleh Kabupaten (Dinas Kesehatan) dan puskesmas sebagai tenaga pelaksana dilapangan

KESIMPULAN Manajemen penanggulangan malaria di kabupaten Sumba Timur telah sesuai dengan Ketetapan Menteri Kesehatan nomor 043/MENKES/SK/I/2007 dan Standar Kesehatan Nasional tahun 2009.

MANFAAT Adanya penurunan angka kesakitan malaria dalam kurun waktu 5 tahun terakhir Adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menanggulangi penyakit malaria HAMBATAN Kekurangan biaya operasional Kurangnya sumber daya manusia yang memadai Kurangnya alat dan bahan yang diperlukan untuk pemeriksaan malaria

HARAPAN Ketersediaan dana operasional yang mencukupi Tenaga kesehatan (SDM) yang kompeten di bidangnya Dukungan sarana dan prasarana yang lebih memadai

SARAN Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Timur Memberikan dukungan dana yang sesuai dengan kebutuhan operasional kegiatan manajemen kesehatan dalam pemberantasan malaria sehingga malaria tidak lagi meresahkan masyarakat dan bukan lagi sebagai masalah kesehatan serius di Kabupaten Sumba Timur.

Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Timur Pelaksanaan manajemen penanggulangan malaria harus dilaksanakan secara kontinyu. Meningkatkan ketrampilan petugas Membangun kemitraan dengan semua instansi yang terkait Studi dinamika penularan malaria secara spesifik lokal

Bagi puskesmas-puskesmas di Sumba Timur Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah dan mengendalika vektor. Melakukan penyuluhan tentang penyakit malaria dan cara pencegahan yang sederhana dan murah Pencatatan angka kejadian malaria yang lebih teliti.

TERIMAKASIH