BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan ide-ide, penggambaran hal-hal, atau benda-benda

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. aspek-aspek kemasyarakatannya, baik yang berhubungan denga penciptanya, gambaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang

BAB I PENDAHULUAN. mamak atau pulang ka bako (Navis,1984: ). Dengan kata lain dikenal

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

KEKUATAN UNSUR INTRINSIK CERPEN DALAM KUMPULAN CERPEN AH... GERIMIS ITU KARYA HIDAYAT BANJAR: ANALISIS STRUKTURAL PROPOSAL OLEH IKHLASIYAH ROFIQI M

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. penelitian, maka pada subbab ini akan dijelaskan rancangan-rancangan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. mutakhir yang pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. penelitian yang ditemukan oleh para peneliti terdahulu yang berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. amanat, sudut pandang dan gaya bahasa yang saling berhubungan. Dengan demikian,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...ii. UCAPAN TERIMA KASIH...iv. DAFTAR ISI..vii. DAFTAR TABEL..xv. DAFTAR LAMPIRAN...xvi 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. untuk diteladani. Berdasarkan isi karya sastra itu, banyak karya sastra yang dipakai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat pada saat karya sastra tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Naskah drama merupakan karangan yang berisi kisah. Bahkan kadang juga

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra memberikan pelajaran penting bagi kehidupan manusia. Dalam karya terdapat pesan-pesan sosial, moral, dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penokohan, plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut

Bab I Pendahuluan. pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar (subconcius). Setelah memiliki

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Agar peneliti dan pembaca mendapatkan gambaran yang jelas mengenai preposisipreposisi

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ANALISIS KARYA SASTRA DJENAR MAESA AYU : NILAI-NILAI MORAL DI BALIK KEVULGARAN BIDANG KEGIATAN:

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. beberapa penulis dalam meneliti atau mengkaji karya sastra. Beberapa diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

Bab I. Pendahuluan. mengandung bidang pandang. Sastra bagi sebagian orang dinilai sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia) yang telah tersusun baik dan indah (Quthb dalam Sangidu,

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA (KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI MORAL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra berasal dari bahasa sanskerta, yang tersusun dari kata sas dan tra.

BAB I PENDAHULUAN. dibangun secara koherensif oleh berbagai unsur pembangunnya. Di satu pihak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini terbukti dengan banyaknya sastrawan sastrawan yang terkenal di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soekamto (1970 : 3) mengatakan secara etimologi, sosiologi berasal dari dua

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara Naskah Drama Ken Arok Karya Saini KM dengan Novel Arok Dedes Karya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat maupun bangsa. Pendidikan juga merupakan proses pertumbuhan dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra Jawa UI, Universitas Indonesia Analisis amanat..., Dyah Ayu Sarah Sakinah, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang kebenaran, tentang apa yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu genre sastra yang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi drama

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB V PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori, kajian pustaka

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial yang berada di sekelilingnya dengan menggunakan bahasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi dua subbab, sub bab pertama berisi tentang tinjauan pustaka berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2007:588), konsep adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kajian pustaka adalah paparan atau konsep-konsep yang mendukung pemecahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI ABSTRAK. KATA PENGANTAR.. UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR TABEL. DAFTAR DIAGRAM.. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret; (3) ling gambaran

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. karakter dalam cerita rakyat serta alur penganalisisan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencakup metode dan desain penelitian, definisi-definisi operasional dari variabel

Transkripsi:

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan ide-ide, penggambaran hal-hal, atau benda-benda ataupun gejala sosial yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Marlo, 1985:46). Dalam Kamus Istilah Sastra, konsep berarti gambaran mental dari objek, proses dari segala sesuatu yang berada di luar bahasa dan yang digunakan akal budi untuk memahami sesuatu (2006:143). Sedangkan dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, konsep berarti rancangan kasar dari sebuah tulisan (2010:286). Konsep berfungsi untuk menyederhanakan pemikiran terhadap ide-ide, hal-hal, benda-benda, maupun gejala sosial, agar memudahkan adanya keteraturan; sehingga memudahkan terjadinya komunikasi. Konsep dalam suatu penelitian juga dimaksudkan untuk memahami istilah atau kata, serta hal-hal yang dijadikan acuan terhadap hal yang berhubungan dengan penjabaran maupn permasalahan yang dianalisis. Konsep-konsep yang dipakai dalam ilmu sosial walaupun istilahnya sama dengan yang digunakan sehari-hari, namun makna dan pengertiannya dapat berubah (Marlo, 1985:47). Ada beberapa konsep dalam penelitian ini. Adanya perbedaan mengenai makna dan pengertian suatu konsep dalam bahasa sehari-hari, maka penulis akan mendefinisikan istilah-istilah yang merupakan konsep dalam peneliatian ini. A. Sastra Teeuw (1984:23) mengatakan,...kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta ; akar kata sas-, dalam kata kerja turunan berarti

mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi. Akhiran tra biasanya menunjukkan alat, sarana. Maka dari itu sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. B. Struktural Abrams (Nurgiyantoro, 1995:46) mengatakan bahwa struktural adalah struktur karya sastra yang dijadikan sebagai susunan penegasan, gambaran semua bahan, dan bagian yang menjadi komponennnya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah. C. Instrinsik Segi intrinsik karya sastra adalah hal-hal yang membangun karya sastra itu dari dalam. Pada umumnya para ahli membagi unsur intrinsik atas alur (plot), tokoh (penokohan), latar cerita (setting), titik pandang (sudut pandang), gaya bahasa, amanat, dan tema (Tjahjono, 1988:44; Siswanto, 2008: 142). D. Cerita Pendek (Cerpen) Poe (Aziez, 2010:33) mengatakan bahwa cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karya sastra yang panjang isinya berkisar antara 1.500 sampai 15.000 kata dan biasanya akan terbaca habis hanya dalam sekali duduk. 2.2 Landasan Teori Penelitian yang bersifat ilmiah memerlukan adanya landasan teori, agar penelitian tersebut tidak menyimpang atau terarah sesusai dengan tujuan yang telah ditentukan dan akan dicapai. Tujuan dari penelitian ini ialah berusaha mengungkapkan dan memaparkan tentang unsur-unsur dasar yang membangun sebuah karya sastra yaitu unsur intrinsik. Unsur intrinsik sebuah karya sastra yang

di dalamnya tercakup tentang alur, latar, tokoh, penokohan, tema, sudut pandang, amanah, dan gaya bahasa ini akan dijelaskan dengan teori atau pendekatan struktural. Pendekatan struktural dipelopori oleh kaum formalis Rusia dan Praha. Pendekatan ini mampu memengaruhi langsung teori Ferdinand de Saussure yang mengubah linguistik dari pendekatan diakronik menjadi sinkronik. Maksudnya adalah, bahwa studi linguistik ataupun sastra tidak lagi melakukan penekanan pada sejarah perkembangannya, melainkan lebih terfokus pada hubungan antar unsurnya. Itulah sebabnya, yang menjadi pusat sasaran pendekatan struktural adalah hubungan antar unsur (Yusuf, 2009: 14-16). Teeuw (1984:135) berpendapat bahwa pendekatan struktural ataupun analisis struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan secermat, seteliti, semenditel, dan mendalam mungkin tentang keterkaitan dan keterjalinan semua anasir dan aspek karya sastra yang berasama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 1995: 46), sebuah karya sastra yang dianalisis secara struktural merupakan sebuah totalitas yang dibangun secara koherensif dari semua unsur karya sastra dan merupakan sebuah komponen yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah. Endaswara (2008: 50) mengatakan; Strukturalisme merupakan cabang penelitian sastra yang tak bisa lepas dari aspek-aspek linguistik. Sejak zaman Yunani, Aristoteles telah mengenalkan strukturalisme dengan konsep: wholness, unity, complexcity, dan coherence. Hal ini mempersentasikan bahwa seluruh makna bergantung pada koherensi keseluruhan unsur sastra. Keseluruhan sangat berharga dibanding unsur yang berdiri sendiri. Karena masing-masing unsur memiliki pertautan yang membentuk sistem makna. Setiap unit struktur teks sastra hanya akan bermakna jika dikaitkan hubungannya dengan struktur lainnya.

Unsur-unsur pembangun struktur itu terdiri atas tema, fakta cerita dan sarana sastra. Fakta cerita terdiri atas alur, tokoh (penokohan), dan latar, sedangkan sarana cerita terdiri atas gaya bahasa dan suasana (Suwondo dalam Jabrohim, 2001: 58) Analisis dengan pendekatan struktural terhadap karya sastra dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik yang saling memiliki keterkaitan. Mula-mula akan diidentifikasi dan dideskripsikan tentang bagaimana alur, latar, tokoh, penokohan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa, selanjutnya akan dijelaskan fungsi dari masing-masing unsur tersebut dalam menunjang makna keseluruhan, serta bagaimana hubungan antarunsur itu yang secara bersama-sama membentuk suatu totalitas kemaknaan yang padu. Pendekatan struktural yang mengkaji hubungan antarunsur dari unsurunsur intrinsik ini penulis pergunakan sebagai upaya dalam menjelaskan dan memahami hubungan atau keterkaitan antarunsur yang membangun sebuah karya sastra, khususnya dalam kumpulan cerpen Ah.Gerimis Itu karya Hidayat Banjar. Sehingga tercapailah tujuan dari penelitian ini yang sekaligus menjadi landasan teori dalam proposal penelitian ini. 2.3 Tinjauan Pustaka Suatu penelitian harus memiliki objek, artinya penelitian harus memiliki bahan yang akan dianalisis serta dibantu dengan objek pendukung lainnya. Dalam proposal ini yang menjadi objek utamanya adalah kumpulan cerpen Ah.Gerimis Itu karya Hidayat Banjar.

Menurut sepengetahuan dan pengamatan peneliti, kumpulan cerpen Ah.Gerimis Itu karya Hidayat Banjar ini belum pernah diteliti atau dikaji oleh siapapun. Ah.Gerimis Itu adalah kumpulan cerpen pertama karya Hidayat Banjar dan kurang mendapat publikasi yang baik. Oleh karena itu, peneliti merasa tertarik untuk membuat suatu penelitian terhadap kumpulan cerpen Ah.Gerimis Itu karya Hidayat Banjar ini dengan analisis struktural terhadap unsur-unsur intrinsiknya yakni mencakup unsur alur, latar, tokoh, penokohan, tema, sudut pandang, amanah, dan gaya bahasa.