Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

dokumen-dokumen yang mirip
Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Propinsi BANTEN. Total Kabupaten/Kota

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

09. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI BANTEN

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Lampiran I.36 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

Transkripsi:

Analisis Hujan Bulan Desember 2013 Iklim Mikro Bulan Desember 2013 Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013 Tidak Ada Hujan 35% Enteng 53% Lebat 6% Sedang 6% STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No.82 Jakarta Selatan 12070 Telp. (021) 7353018/ Fax. (021) 7355262 Website : www.staklimpondokbetung.net Email : staklim.pondok.betung@gmail.com

KATA PENGANTAR Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai analisa hujan bulan sebelumnya dan informasi prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan. Pada periode ini, informasi yang disajikan adalah analisa hujan bulan Desember 2013 dan prakiraan hujan untuk bulan Pebruari, Maret dan April 2014. Analisa hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk analisa hujan bulan Desember 2013 di Propinsi Banten dan DKI Jakarta menunjukkan bahwa hujan yang terjadi cenderung bersifat Normal s.d Atas Normal. Sedangkan prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan untuk bulan Pebruari, Maret dan April 2014 di wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kecenderungan bersifat Normal. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, JANUARI 2013 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Ir. BUDI ROESPANDI NIP.196007061981031002 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II i DAFTAR ISI... III ii 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan... 3 2 ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2013... 4 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Desember 2013... 4 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Desember 2013... 5 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Desember 2013... 6 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013... 7 2.5 Data Iklim Bulan Desember 2013 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta... 11 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN PEBRUARI, MARET DAN APRIL 2014... 11 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 11 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan April 2014... 13 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Pebruari 2014... 14 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Pebruari 2014... 15 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2014... 16 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2014... 17 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2014... 18 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2014... 19 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 20 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2014... 20 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Pebruari 2014... 21 5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN DESEMBER PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 22 LAMPIRAN 1. ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2013... 24 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN PEBRUARI 2014... 25 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MARET 2014... 26 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN APRIL 2014... 27 LAMPIRAN 5. INDEKS SPI TIGA BULANAN DI PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 28 LAMPIRAN 6. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 30 ii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 2

1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan Desember Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan Pebruari Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan Maret Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3

2 ANALISIS HUJAN BULAN DESEMBER 2013 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Desember 2013 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Desember 2013 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) DKI Jakarta bagian Timur Laut; sebagian kecil wilayah Tengah Kab.Lebak. Normal (N) Sebagian wilayah Timur Laut DKI Jakarta; sebagian wilayah Barat Kab.Pandeglang; sebagian wilayah Utara Kab.Lebak. Atas Normal (AN) Sebagian besar wilayah DKI Jakarta; seluruh wilayah Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Desember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Desember 2013 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) - Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm Bagian Timur Laut dan sebagian kecil wilayah Barat DKI Jakarta; Kab.Tangerang bagian Selatan; sebagian wilayah Utara Kab.Serang; Kab.Lebak bagian Timur Laut. DKI Jakarta bagian Tengah dan Barat Laut; Kab.Tangerang bagian Tengah dan Barat Laut; sebagian wilayah Timur Kab.Serang; sebagian kecil wilayah Timur Kab.Pandeglang, Kab.Lebak bagian Barat dan Tenggara. DKI Jakarta bagian Selatan; Kab.Tangerang bagian Timur Laut; bagian Barat dan sebagian kecil wilayah Timur Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian wilayah Selatan Kab.Lebak. Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Desember 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Desember 2013 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C Tangerang : - Staklim Pondok Betung Tanggal 4 : 35.2 O C Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - Jakarta : - Rorotan Tanggal 1 : 110 mm Tangerang : - Jatiwaringin/Mauk Tanggal 17 : 102 mm Serang : - Ciruas Tanggal 17 : 107 mm - Kragilan/Kalenpetung Tanggal 17 : 107 mm - Padarincang Tanggal 31 : 127 mm - Tengkile/cipocok Tanggal 14 : 102 mm dan Tanggal 17 : 125 mm - Walantakan/Pipitan Tanggal 17 : 113 mm Curah Hujan Harian > 100 mm Pandeglang : - Cikeusik Tanggal 3 : 120 mm - Cibaliung Tanggal 4 : 125 mm dan Tanggal 23 : 147 mm - Cimanuk Tanggal 14 : 117 mm dan Tanggal 31 : 145 mm - Jiput Tanggal 31 : 109 mm - Mandalawangi Tanggal 30 : 166 mm - Panimbang Tanggal 25 : 125 mm - Pulosari Tanggal 12 : 108 mm dan Tanggal 31 : 160 mm Lebak : - Cibeber Tanggal 30 : 107 mm - Cihara Tanggal 3 : 118 mm - Cijaku Tanggal 17 : 102 mm - Cirinten Tanggal 30 : 106 mm - Pagelaran Tanggal 23 : 154 mm - Panyaungan/Panggarangan Tanggal 22 : 108 mm 6

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013 Tabel / Gambar Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Desember 2013 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 23.0 51.0 57.0 81.0 98.8 98.8 98.8 Tanggal 12 12 12 1 1 1 1 Curah hujan maksimum yang tercatat pada bulan Desember 2013 adalah seperti tabel di atas. Untuk curah hujan maksimum periode 5 menit-an adalah sebesar 23.0 mm tercatat tanggal 12, untuk curah hujan maksimum yang tercatat pada tanggal 12 dengan periode 30 menit-an adalah 51.0 mm, periode 60 menit-an adalah 57.0 mm, untuk curah hujan maksimum yang tercatat pada tanggal 1 dengan periode 2 jam-an adalah 81.0 mm, periode 3 jam-an, periode 6jam-an dan periode 12 jam-an adalah 98.8 mm. Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 Pada bulan Desember 2013, grafik disamping menunjukkan intensitas hujan dengan kategori Enteng 53%, Sedang 6%, Lebat 6%, dengan kategori tidak ada hujan 35%. 7

Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 Grafik Suhu Udara Rata-rata, Maksimum dan Minimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013 40.0 Suhu Udara ( o C) 35.0 30.0 25.0 20.0 15.0 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) T Rata-rata (oc) T Max (oc) T Min (oc) Pada bulan Desember 2013 grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata memiliki kisaran nilai 24.5-28.7 o C. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 35.2 o C terjadi pada tanggal 4. Sedangkan suhu minimum absolut ditunjukkan dengan garis biru terjadi pada tanggal 29 dan 31 adalah sebesar 22.2 o C. Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 Kelembaban Udara (%) 100 95 90 85 80 75 70 65 60 Grafik Kelembaban Udara Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan Desember 2013 bernilai maksimum pada tanggal 14 sebesar 96% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 5 sebesar 75%. 8

Gambar 10. Windrose Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 Gambar windrose bulan Desember 2013 di atas menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Barat dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori 0-2 knots sebesar 0%, kategori 2-4 knots sebesar 25.8%, kategori 4-6 knots sebesar 64.5%, sedangkan untuk kategori 6-8 knots sebesar 6.5%, sedangkan untuk kategori lebih dari 8 knots sebesar 3.2%. Gambar 11. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 TEMPERATUR TANAH GUNDUL BULAN DESEMBER 2013 TEMPERATUR TANAH BERUMPUT BULAN DESEMBER 2013 33.0 Temperatur (ºC) 35.0 30.0 25.0 5 cm 10 cm 20 cm Kedalaman (cm) 07.30 13.30 17.30 Temperatur (ºC) 31.0 29.0 27.0 25.0 5 cm 10 cm 20 cm Kedalaman (cm) 07.30 13.30 17.30 Waktu Pengamatan (WIB) Suhu Tanah Gundul ( o C) Suhu Tanah Berumput ( o C) 5 cm 10 cm 20 cm 5 cm 10 cm 20 cm 07.30 26.5 27.3 28.4 27.7 28.3 28.9 13.30 33.3 31.6 28.7 30.6 29.6 29.0 17.30 29.9 30.8 29.1 30.5 30.1 29.4 9

Gambar 12. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 120 100 Lama Penyinaran Matahari (%) 80 60 40 20 0 Grafik Lama Penyinaran Matahari (LPM) Harian Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 Waktu (Tanggal) Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Desember 2013, bernilai maksimum pada tanggal 10 sebesar 98% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 22, 30 dan 31 sebesar 0%. Gambar 13. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Desember 2013 Penguapan (mm) 10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 Grafik Penguapan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember 2013 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 Panci Penguapan Tanggal Piche Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Desember 2013 sebesar 3.3 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 25 sebesar 5.9 mm dan bernilai minimum pada tanggal 20 sebesar 1.8 mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 1.9 mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 4.3 mm dan bernilai minimum pada tanggal 23 dengan nilai 0.4. 10

2.5 Data Iklim Bulan Desember 2013 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta Temperatur ( 0 C) Hujan Kelembaban Pos Hujan Maks Min Udara (%) No 1 2 3 4 5 6 Stasiun Klimatologi Pondok Betung Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Maritim Tanjung Priok Stasiun Meteorologi Cengkareng Stasiun Geofisika Tangerang Ratarata Sumber : UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 27.1 32.0 23.9 82 42 346.2 25 26.9 31.6 23.4 85 34 239 25 26.6 31.4 23.4 84 37 381 22 28.2 31.6 25.4 78 41 262.1 20 26.9 31.4 23.8 84 48 351.9 26 27.2 31.5 24.0 87 42 334.1 26 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN PEBRUARI, MARET DAN APRIL 2014 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan awal bulan Januari 2014 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) akan terkonsentrasi diwilayah sekitar perairan Indonesia disekitar ekuator. Dengan demikian suhu muka laut seharusnya akan menghangat di wilayah tersebut dan menghasilkan uap air dalam terbentuknya hujan yang ada disekitarnya, untuk wilayah selatan ekuator juga masih mengalami penghangatan suhu muka laut dan berakibat pada masih meningkatnya intensitas awan-awan hujan. Kondisi peningkatan suhu muka laut tersebut akan memiliki implikasi terhadap munculnya berbagai vortek (gangguan) berupa pusat tekanan udara rendah diwilayah sekitar selatan Indonesia. Saat ini kisaran suhu muka laut perairan Indonesia mencapai 29-31 C (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai Januari 2014 diprakirakan bernilai -0.05 yang berarti memiliki nilai kecenderungan konstan dibandingkan bulan sebelumnya dan diprakirakan pada bulan berikutnya akan memiliki tetap konstan pada kisaran nilai 0 (-0.4) artinya masih dalam nilai batas normalnya (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 masih memiliki nilai anomali negatif serta memiliki kecenderungan yang menurun dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, pada bulan Januari 2014 nilainya diprakirakan mendekati -0.5, diprakirakan mulai Pebruari April 2014 akan terus cenderung meningkat bergerak pada nilai -0.28 s/d -0.45 C (Gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasikan wilayah Samudera Hindia mengalami suhu yang mulai meningkat, kemudian Indonesia juga pada umumnya masih memiliki kecenderungan peningkatan suhu muka laut, kemudian wilayah pasifik mengalami penurunan suhu muka laut. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Pebruari dan (b) Dipole Mode Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-140105.gif Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml 11

Pola angin di Indonesia secara umum sudah menunjukkan pola angin baratan, hal tersebut terlihat dari nilai anomali suhu muka laut yang berimplikasi dari adanya pola tekanan udara di wilayah utara Indonesia yang memiliki nilai anomali tekanan udara yang lebih positif dibandingkan dengan wilayah perairan selatan Indonesia, anomali suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia pada kondisi terkini per tanggal 5 Januari 2014 memiliki penjalaran anomali yang negatif diwilayah perairan selatan Nusa Tenggara, Sulawesi dan Papua. Berbagai pusat tekanan rendah sudah banyak timbul disekitar selatan Indonesia mengindikasikan mulai masuknya musim hujan di wilayah Indonesia yang berimplikasi pada peningkatan nilai curah hujan di wilayah Indonesia pada umumnya (gambar 15-b). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali SST Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml Sumber : http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst_anom-141105.gif Prakiraan anomali suhu muka laut Januari Juni 2014 mengindikasikan mulai adanya aktivitas peningkatan suhu muka laut di wilayah perairan selatan Indonesia pada bulan Januari,- Pebruari, mulai bulan Maret mulai mengalami penurunan suhu muka laut didaerah tersebut. Sedangkan wilayah Pasifik dibeberapa bagian masih mengalami penurunan suhu muka laut tetapi mulai Pebruari mengalami kecendeungan peningkatan hingga bulan April, sehingga hal tersebut mengindikasikan mulai adanya tarikan uap air ke Pasifik dan Samudera Hindia ke wilayah Indonesia (Gambar 16). Gambar 16. Prakiraan Anomali Suhu Muka Januari 2014 Juni 2014 Sumber: www.cpc.ncep.noaa.gov/ 12

3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan April 2014 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta kondisi anomali hujan pada bulan Pebruari April 2014 diprakirakan benilai sedikit negatif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 0 s/d 1-50 mm per 3 bulanan (Gambar 17). Keadaan cuaca sampai bulan April 2014 untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang hal tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan intensitas curah hujan seiring masuknya musim peralihan kembali dari musim hujan ke musim kemarau, khususnya diwilayah Banten dan DKI Jakarta, kondisi cuaca cerah berawan serta memiliki potensi hujan dengan intensitas sedang kadang lebat dapat terjadi pada siang hari hingga sore hari. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan Pebruari s/d April 2014 Sumber: http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/f 13

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Pebruari 2014 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian kecil wilayah Barat dan Timur Laut DKI Jakarta; sebagian wilayah Barat Kab.Pandeglang; Kab.Lebak bagian Barat Laut dan Tenggara. Sebagian besar wilayah DKI Jakarta; sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; seluruh wilayah Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. DKI Jakarta bagian Barat Daya; Kab.Tangerang bagian Timur Laut dan Tenggara; sebagian wilayah Selatan Kab.Pandeglang. Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Pebruari 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 14

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Pebruari 2014 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm - WILAYAH Sebagian kecil wilayah Barat Daya DKI Jakarta; sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; sebagian besar wilayah Kab.Serang; Kab.Pandeglang bagian Tenggara; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Sebagian besar wilayah DKI Jakarta; sebagian kecil wilayah Utara dan Timur Kab.Tangerang; sebagian wilayah Barat dan Selatan Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian wilayah Selatan, Barat dantimur Laut Kab.Lebak. DKI Jakarta bagian Timur Laut; Kab.Pandeglang bagian Barat Daya dan sebagian Timur Laut. Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Pebruari 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 15

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2014 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH Sebagian wilayah Selatan Kab.Pandeglang; bagian Timut Laut dan sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Lebak. Sebagian besar wilayah DKI Jakarta; sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; sebagian besar wilayah Kab.Serang; bagian Utara dan sebagian wilayah Selatan Kab.Pandeglang; sebagian besar wilayah Utara dan sebagian wilayah Selatan Kab.Lebak. Sebagian kecil wilayah Selatan DKI Jakarta; sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Tangerang; Kab.Serang bagian Barat Laut; Kab.Pandeglang bagian Tengah; sebagian besar wilayah Selatan Kab.Lebak. Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Maret 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2014 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) WILAYAH Sebagian wilayah Timur Laut Kab.Tangerang; sebagian kecil wilayah Utara Kab.Serang; sebagian kecil wilayah Timur Kab.Lebak. Seluruh wilayah DKI Jakarta; sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; sebagian besar wilayah Kab.Serang; sebagian wilayah Timur Kab.Pandeglang; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian wilayah Barat dan Selatan Kab.Lebak. Sangat Tinggi > 401 mm Kab.Pandeglang bagian Barat Daya. Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Maret 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2014 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH Kab.Pandeglang bagian Tengah; Kab.Lebak bagian Tengah dan Tenggara. Normal (N) Seluruh wilayah DKI Jakarta; seluruh wilayah Kab.Tangerang; seluruh wilayah Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Atas Normal (AN) Kab.Pandeglang bagian Selatan; Kab.Lebak bagian Barat Daya. Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 18

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2014 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm WILAYAH Sebagian kecil wilayah Utara DKI Jakarta; Kab.Tangerang bagian Utara; sebagian wilayah Timur Laut Kab.Serang; sebagian kecil wilayah Timur Kab.Lebak. Sebagian besar wilayah DKI Jakarta; sebagian besar wilayah Kab.Tangerang; sebagian besar wilayah Kab.Serang; sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang; sebagian besar wilayah Kab.Lebak. Sebagian wilayah Utara dan Barat Daya Kab.Pandeglang. Kab.Pandeglang bagian Barat Daya. Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 19

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Januari 2014 dan Pebruari 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2014 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2014 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Januari 2014 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Januari 2014 secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta adalah Menengah. Sedangkan untuk wilayah Propinsi Banten untuk sebagian kecil wilayah Barat Kab.Serang potensi banjir Rendah. Sedangkan untuk wilayah Propinsi Banten Kab.Tangerang, Kab.Pandeglang, Kab.Lebak dan sebagian besar wilayah Kab Serang potensi banjir Menengah. 20

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Pebruari 2014 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Pebruari 2014 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Pebruari 2014 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa pada bulan Pebruari 2014 secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta bagian Utara adalah Rendah sedangkan potensi banjir di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta bagian Selatan adalah Menengah. 21

5 ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DAN KEBASAHAN BULAN DESEMBER PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Tabel 2. Monitoring Tingkat Kekeringan Berdasarkan Metode SPI DAERAH SANGAT KERING TINGKAT KEKERINGAN KERING AGAK KERING NORMAL DKI Jakarta - - - Seluruh wilayah DKI Jakarta Tangerang - - - Serang - - - Sebagian besar wilayah Kab.Tangerang Sebagian besar wilayah Barat dan Timur Kab.Serang Pandeglang - - Lebak - - Sebagian kecil wilayah Barat Kab.Pandeglang Sebagian kecil wilayah Selatan,dan Timur Kab.Lebak Sebagian besar wilayah Kab.Pandeglang Sebagian besar wilayah Kab.Lebak Tabel 3. Monitoring Tingkat Kebasahan Berdasarkan Metode SPI DAERAH TINGKAT KEBASAHAN SANGAT BASAH BASAH AGAK BASAH DKI Jakarta - Tangerang - Sebagian kecil wilayah Timur DKI Jakarta Sebagian kecil wilayah Utara Kab. Tangerang dan Sebagian kecil wilayah Barat Kota Tangerang Sebagian wilayah Timur DKI Jakarta Sebagian besar wilayah Utara Kab.Tangerang dan sebagian besar wilayah Kota Tangerang Serang - Sebagian kecil wilayah Selatan Kab.Serang Sebagian wilayah Tengah dan Utara Kab.Serang Pandeglang - - Sebagian kecil wilayah Utara Kab.Pandeglang Lebak - - - 22

Gambar 27. Peta Monitoring Tingkat Kekeringan dan Kebasahan Propinsi Banten dan DKI Jakarta 23

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Desember 2013 ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : DESEMBER 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 196 167-225 352 AN 2. Pondok Betung (BMKG) 239 203-275 346 AN 3. Tanjung Priok (BMKG) 235 200-270 262 N 4. Cengkareng (BMKG) 182 155-209 352 AN 5. Halim (TNI AU) 238 202-274 456 AN 6. Pakubuwono 235 200-270 359 AN 7. Kedoya Selatan 218 185-251 269 AN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 221 188-254 239 N 9. Stageof Tangerang 196 167-225 334 AN 10. Mauk 183 156-210 452 AN 11. Kresek 130 111-150 384 AN 12. Balaraja 184 156-212 321 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 170 145-196 383 AN 14. C i o m a s 272 231-313 545 AN 15. Cinangka 322 274-370 579 AN 16. Ciruas (Singamerta) 166 141-191 386 AN 17. Kramat Watu 117 99-135 391 AN 18. Pamarayan 219 186-252 287 AN 19. Kasemen 87 74-100 200 AN 20. Mancak 319 271-367 401 AN 21. Carenang 174 148-200 367 AN 22. Padarincang 336 286-386 561 AN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 411 349-473 404 N 24. Labuhan 423 360-486 621 AN 25. Menes 462 393-531 674 AN 26. Cibaliung 557 473-641 843 AN 27. Munjul 566 481-651 517 N 28. Cikeusik 225 191-259 *) *) 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 242 206-278 394 AN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 241 205-277 290 AN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 144 122-166 276 AN 32. Bayah 353 300-406 449 AN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 350 298-403 296 BN 34. Malingping 432 367-497 535 AN 35. BPP Sajira 260 221-299 273 N 36. Panyaungan Panggarangan 402 342-462 514 AN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima 24

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Pebruari 2014 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : PEBRUARI 2014 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 324 275-373 312 N 2. Pondok Betung (BMKG) 318 270-366 317 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 351 298-404 338 N 4. Cengkareng (BMKG) 320 272-368 289 N 5. Halim (TNI AU) 369 314-424 365 N 6. Pakubuwono 364 309-419 342 N 7. Kedoya Selatan 428 364-492 351 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 276 235-317 285 N 9. Stageof Tangerang 316 269-363 297 N 10. Mauk 314 267-361 308 N 11. Kresek 268 228-308 246 N 12. Balaraja 266 226-306 263 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 269 229-309 239 N 14. C i o m a s 319 271-366 300 N 15. Cinangka 308 262-355 276 N 16. Ciruas (Singamerta) 269 228-309 256 N 17. Kramat Watu 230 195-264 225 N 18. Pamarayan 277 236-319 267 N 19. Kasemen 181 154-208 177 N 20. Mancak 348 296-400 324 N 21. Carenang 245 209-282 238 N 22. Padarincang 355 302-408 342 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 447 380-513 402 N 24. Labuan 341 290-392 339 N 25. Menes 408 347-469 397 N 26. Cibaliung 423 360-487 427 N 27. Munjul 359 305-413 255 BN 28. Cikeusik 205 174-235 195 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 278 236-319 267 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 262 223-301 221 BN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 221 188-255 219 N 32. Bayah 415 352-477 314 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 317 269-364 250 BN 34. Malingping 343 291-394 363 N 35. BPP Sajira 326 277-374 279 N 36. Panyaungan Panggarangan 352 299-405 369 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 25

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Maret 2014 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : MARET 2014 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 191 162-220 187 N 2. Pondok Betung (BMKG) 239 203-275 215 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 168 143-193 167 N 4. Cengkareng (BMKG) 164 139-189 162 N 5. Halim (TNI AU) 251 213-289 251 N 6. Pakubuwono 229 195-263 222 N 7. Kedoya Selatan 189 161-217 211 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 196 167-225 189 N 9. Stageof Tangerang 195 166-224 186 N 10. Mauk 145 123-167 144 N 11. Kresek 128 109-147 121 N 12. Balaraja 167 142-192 161 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 168 143-193 173 N 14. C i o m a s 227 193-261 236 N 15. Cinangka 265 225-305 257 N 16. Ciruas (Singamerta) 135 115-155 134 N 17. Kramat Watu 130 111-150 151 AN 18. Pamarayan 205 174-236 201 N 19. Kasemen 79 67-91 83 N 20. Mancak 209 178-240 233 N 21. Carenang 132 112-152 144 N 22. Padarincang 312 265-359 336 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 324 276-373 303 N 24. Labuan 317 269-364 342 N 25. Menes 361 307-416 364 N 26. Cibaliung 398 338-457 413 N 27. Munjul 208 177-240 262 AN 28. Cikeusik 168 143-193 186 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 187 159-215 234 AN V. L E B A K 30. Rangkasbitung 241 204-277 210 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 180 153-208 177 N 32. Bayah 359 305-413 309 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 296 252-341 248 BN 34. Malingping 341 289-392 352 N 35. BPP Sajira 286 243-329 226 BN 36. Panyaungan Panggarangan 379 322-436 362 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 26

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2014 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : APRIL 2014 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) N RR SIFAT I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 153 130-176 154 N 2. Pondok Betung (BMKG) 222 189-255 217 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 107 91-123 104 N 4. Cengkareng (BMKG) 122 104-140 131 N 5. Halim (TNI AU) 232 197-267 239 N 6. Pakubuwono 230 196-265 232 N 7. Kedoya Selatan 171 145-197 181 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 249 212-286 237 N 9. Stageof Tangerang 156 133-179 158 N 10. Mauk 100 85-115 97 N 11. Kresek 95 81-109 89 N 12. Balaraja 133 113-153 118 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 144 122-166 138 N 14. C i o m a s 228 194-262 222 N 15. Cinangka 188 160-216 195 N 16. Ciruas (Singamerta) 126 107-145 121 N 17. Kramat Watu 104 88-120 116 N 18. Pamarayan 198 168-228 183 N 19. Kasemen 82 70-94 79 N 20. Mancak 145 123-167 144 N 21. Carenang 100 85-115 88 N 22. Padarincang 257 218-296 257 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 280 238-322 264 N 24. Labuan 189 161-217 200 N 25. Menes 314 267-361 310 N 26. Cibaliung 321 273-369 320 N 27. Munjul 355 302-408 225 BN 28. Cikeusik 131 111-151 137 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 174 148-200 192 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 212 180-244 197 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 208 177-239 193 N 32. Bayah 274 233-315 205 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 235 200-270 183 BN 34. Malingping 200 170-230 247 AN 35. BPP Sajira 277 235-319 242 N 36. Panyaungan Panggarangan 260 221-299 246 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) 27

Lampiran 5. Indeks SPI Tiga Bulanan Di Propinsi Banten dan DKI Jakarta Data Curah Hujan dan Indeks SPI Tiga Bulanan Di Beberapa Tempat Di Propinsi Banten Dan DKI Jakarta CURAH HUJAN (mm) NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN Okt 2013 Nop 2013 Des 2013 INDEKS SPI 1 Cengkareng 16 144 315 0.75 2 Curug 174 209 212 0.02 3 Halim (TNI AU) 76 366 456 1.60 4 Kemayoran 111 164 352 0.96 5 Pondok Betung 133 191 346 0.31 6 Serang 84 149 383 1.30 7 Tangerang 64 156 334 0.97 8 Tanjung Priok 83 98 262 0.29 9 Karet 155 149 245 0.74 10 Kedoya 100 89 269-0.46 11 Manggarai 78 213 512 1.00 12 Pakubuwono 129 177 359 0.17 13 Pulogadung 99 121 481 1.40 14 Rorotan 11 78 380 0.67 15 Sunter III Rawabadak 103 73 291 0.55 16 Sunter Kodamar 71 152 286 0.54 17 BPP Caringin 50 312 404-0.80 18 Jatiwaringin Mauk 23 184 452 1.20 19 UPTD Balaraja 121 227 321 1.30 20 UPTD Benda Sukamulya 55 119 257 0.58 21 UPTD Bendung Ciputat 151 246 235 1.10 22 UPTD Cipondoh 168 220 434 1.50 23 UPTD Kresek 16 53 384 1.10 24 UPTD Kronjo 42 100 407 1.90 25 UPTD Rajeg Banyawakan 87 140 397 1.50 26 UPTD Sepatan 18 210 420 1.50 27 UPTD Serpong 190 176 362 0.95 28 UPTD Sindang Jaya 89 71 196 0.46 29 UPTD Tegal Kemiri 60 179 308 1.70 30 Anyer 43 298 431 0.22 31 Baros 175 227 267 1.10 32 Carenang 4 81 367 0.47 33 Cinangka 148 216 579 0.67 34 Ciomas 199 247 545 1.40 35 Ciruas 43 199 386 1.40 28

CURAH HUJAN (mm) NO NAMA STASIUN/ POS HUJAN Okt 2013 Nop 2013 Des 2013 INDEKS SPI 36 Kasemen Kilasah 82 95 200 1.20 37 Kragilan Kalenpetung 43 136 286 0.33 38 Kramatwatu Pegadingan 71 129 391 1.20 39 Mancak 66 276 401 0.05 40 Pabuaran 36 225 482 0.85 41 Padarincang 79 350 561 0.38 42 Pamarayan 170 282 287 0.82 43 Petir 151 478 659 2.00 44 Pontang 5 105 319 1.50 45 Ragas Hilir 21 62 392 0.11 46 Tirtayasa 13 131 289 1.10 47 Walantaka 47 252 381 1.00 48 Bd Ciliman 152 301 304 0.66 49 Cibaliung 130 293 843 0.51 50 Cimanuk 155 362 718 1.20 51 Jiput 137 283 735-0.79 52 Labuhan 171 113 621-0.06 53 Menes 218 234 674 0.11 54 Pagelaran 60 127 362-1.40 55 Pandeglang 108 164 404-0.81 56 Bojong Leles 215 216 299 0.80 57 Bojong Manik 84 247 522-0.60 58 BPP Leuwidamar 80 350 309-0.36 59 BPP Sajira 143 169 273-1.10 60 Cijaku 228 338 528-0.25 61 Cijaura/ Cimesir 237 215 264 1.10 62 Cilaki/ Ciminyak 137 189 364-0.31 63 Cisangu Atas 93 100 278-0.78 64 Kecamatan Cimarga 256 182 259 0.43 65 Lebak Parahiang 141 358 296 0.29 66 Malingping Utara 94 173 535-1.30 67 Panyaungan 43 294 514 0.01 68 Pasir Ona Rangkas 204 237 290 0.70 69 Sampang Peundeuy 114 305 317 0.19 70 Warung Gunung 144 234 286 0.67 29

Lampiran 6. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 30

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG JANUARI 2014