Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

dokumen-dokumen yang mirip
Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

I. INFORMASI METEOROLOGI

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

I. INFORMASI METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

I. INFORMASI METEOROLOGI

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

Oleh Tim Agroklimatologi PPKS

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

Transkripsi:

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012 Prakiraan Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com Website: www.staklimpondokbetung.net

KATA PENGANTAR Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai analisa hujan bulan sebelumnya dan informasi prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan. Pada periode ini, informasi yang disajikan adalah analisa hujan bulan Oktober 2012 dan prakiraan hujan untuk bulan Desember 2012, Januari dan Pebruari 2013. Analisa hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk analisa hujan bulan Oktober 2012 di Propinsi Banten dan DKI Jakarta menunjukkan bahwa hujan yang terjadi cenderung bersifat Bawah Normal dan Atas Normal. Sedangkan prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan untuk bulan Desember 2012, Januari dan Pebruari 2013 di wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kecenderungan bersifat Normal. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, NOPEMBER 2012 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Ir. ZUBAIDAH SRI HANDAYANI, MM NIP.195710191979102001

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... III 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan... 3 2 ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2012... 4 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Oktober 2012... 4 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Oktober 2012... 5 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Oktober 2012... 6 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Oktober 2012... 6 2.5 Data Iklim Bulan Oktober 2012 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta... 10 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012, JANUARI DAN PEBRUARI 2013.. 11 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 11 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Pebruari 2013... 12 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2012... 13 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2012... 14 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2013... 15 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2013... 16 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Pebruari 2013... 17 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Pebruari 2013... 18 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 19 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2012... 19 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Desember 2012... 20 LAMPIRAN 1. ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012... 21 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN DESEMBER 2012... 22 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JANUARI 2013... 23 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN PEBRUARI 2013... 24 LAMPIRAN 5. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 25 iii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 2

1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan Oktober Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan Desember Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan Januari Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan Pebruari Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3

2 ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2012 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Oktober 2012 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Oktober 2012 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta, Kab Tangerang bagian Tenggara dan Barat Laut, Kab Serang bagian Timur, Barat Daya dan Barat Laut, Kab Lebak, Kab Pandeglang bagian Utara dan Barat Daya DKI Jakarta bagian Utara, Kab Tangerang bagian Timur, Tengah dan Barat, Kab Serang bagian Barat dan Timur, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Tengah dan Barat Daya DKI Jakarta bagian Timur Laut dan Barat Laut, Kab Tangerang bagian Timur Laut dan Barat Daya, Kab Serang bagian Tengah dan Utara, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Tengah dan Tenggara. Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Oktober 2012 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Oktober 2012 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm DKI Jakarta, Kab Tangerang bagian Utara, Kab Serang bagian Utara, Kab Lebak bagian Tengah, Timur dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Barat Daya dan Barat Laut DKI Jakarta bagian Timur Laut dan Barat Daya, Kab Tangerang bagian Tengah, Tenggara dan Barat, Kab Serang, Kab Lebak bagian Utara, Tangah, Timur dan Tenggara, Kab Pandeglang Kab Tangerang bagian Barat Daya, Kab Serang bagian Tenggara, Kab Lebak bagian Timur Laut Kab Lebak bagian Timur Laut. Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Oktober 2012 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Oktober 2012 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C - Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - Curah Hujan Harian > 100 mm DKI Jakarta : - Katulampa tgl 22 Oktober 2012 : 111 mm 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Tabel/ Gambar Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Oktober 2012 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 6.0 13.3 18.0 20.0 20.0 20.0 20.0 Tanggal 23 31 23 5 5 5 5 Curah hujan maksimum yang tercatat pada bulan Oktober 2012 adalah seperti tabel di atas. Untuk curah hujan maksimum periode 5 menit-an adalah sebesar 6.0mm tercatat tanggal 23, periode 30 menit-an adalah sebesar 13.3mm tercacat tanggal 31, periode 60 menit-an adalah sebesar 18.0mm tercatat tanggal 23, periode 2 jam-an adalah 20.0mm tercatat tanggal 5, ditanggal yang sama terjadi curah hujan maksimum untuk periode 3 jam, 6 jam dan 12 jaman yaitu sebesar 20.0mm. 6

Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Pada bulan Oktober 2012, grafik disamping menunjukkan intensitas hujan dengan kategori Enteng 16%, Sedang 10%, Lebat 0%, TTU 0%, dan dengan kategori tidak ada hujan 74%. Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata pada bulan Oktober 2012 memiliki kisaran nilai 26.5 29.9 o C. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 36.0 o C terjadi pada tanggal 1 dan 16. Sedangkan suhu minimum absolute terjadi pada tanggal 5 adalah sebesar 22.0 o C. 7

Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan Oktober 2012 bernilai maksimum pada tanggal 27 sebesar 90% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 23 sebesar 69%. Gambar 10. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Oktober 2012 sebesar 4.4mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 22 sebesar 6.6mm dan bernilai minimum pada tanggal 5 sebesar 1.9mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 3.8mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 14 sebesar 6.0mm dan bernilai minimum pada tanggal 28 dan 29 sebesar 1.8mm. 8

Gambar 11. Windrose Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Gambar windrose bulan Oktober 2012 di atas menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Timur Laut dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori calm sebesar 3.2%, 1-4 knots sebesar 25.8%, 4-6 knots sebesar 61.3%, dan kategori 6-8 knots sebesar 9.7%. Gambar 12. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 9

Gambar 13. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Oktober 2012 Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Oktober 2012, bernilai maksimum pada tanggal 23 sebesar 100% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 2 dan 27 sebesar 0%. 2.5 Data Iklim Bulan Oktober 2012 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta Temperatur ( 0 C) Hujan Kelembaban Pos Hujan Maks Min Udara (%) No 1 2 3 4 5 Stasiun Klimatologi Pondok Betung Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Maritim Tanjung Priok Stasiun Geofisika Tangerang Ratarata Sumber; UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 28.6 34.4 24.6 77 56.2 89.5 8 26.8 33.5 23.0 80 66.5 300 18 27.8 33.2 23.5 77 65 126 10 29.5 32.8 26.8 71 64.5 73 7 28.5 33.3 24.4 77 67 85 9 10

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2012, JANUARI DAN PEBRUARI 2013 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global Kondisi dinamika atmosfer regional sampai dengan pertengahan bulan Nopember 2012 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia dalam kondisi hangat. Saat ini kisaran suhu muka laut perairan Indonesia mencapai 28-30 C (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai pertengahan bulan Nopember 2012 bernilai +0.42 yang memiliki nilai kecenderungan penurunan dibandingkan minggu sebelumnya yang bernilai +0.28 dan diprakirakan pada bulan berikutnya akan memiliki kecenderungan terus naik tetapi masih pada kisaran nilai 0 0.5 artinya masih dalam nilai batas normalnya (Gambar 14-b). Keadaan nilai anomali Nino 3.4 memiliki kecenderungan menurun dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya dengan nilai anomali positif, diprakirakan mulai Desember 2012 akan terus cenderung perlahan naik sedikit bergerak pada kisaran nilai +0.2 (Gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasikan wilayah Samudera Hindia mengalami suhu yang mulai meningkat, kemudian Indonesia pada umumnya mengalami penurunan suhu muka laut, dan wilayah pasifik masih sedikit terjadi peningkatan suhu muka laut. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Nopember 2012 dan (b) Dipole Mode Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-121014.gif Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml Pola angin di Indonesia secara umumnya menunjukkan pola angin timuran, hal tersebut terlihat dari nilai suhu muka laut yang berimplikasi dari adanya variasi pola tekanan udara di wilayah utara Indonesia yang memiliki nilai anomali tekanan udara yang lebih negatif dibandingkan dengan wilayah perairan selatan Indonesia, anomali suhu muka laut mingguan di wilayah perairan Indonesia pada kondisi terkini per tanggal 11 Nopember 2012 memiliki penjalaran anomali yang positif diwilayah perairan utara Jawa dan sedikit wilayah perairan barat Sumatera. Nilai anomali negatif umumnya mendominasi wilayah perairan Indonesia sebelah selatan Lampung hingga selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. Berbagai pusat tekanan rendah hingga badai tropis muncul disekitar perairan Filipina, hal tersebut mengindikasikan musim kemarau masih terjadi di wilayah Indonesia. (gambar 15-b). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali SST Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtm Sumber : http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst_anom-121014.gif 11

Prakiraan anomali suhu muka laut tiga bulanan yaitu Desember 2012 hingga Pebruari 2013 mengindikasikan mulai adanya aktivitas peningkatan suhu muka laut di wilayah perairan samudera Hindia, Indonesia dan Samudera Pasifik. (Gambar 16). Gambar 16. Prakiraan Anomali Suhu Muka Desember 2012 Pebruari 2013 Sumber:http://www.jamstec.go.jp/frsgc/research/d1/iod/sintex_f1_forecast.html.en 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Pebruari 2013 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta kondisi anomali hujan pada bulan Desember 2012-Januari- Pebruari 2013 diprakirakan benilai positif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 0 s/d 50 mm per 3 bulanan (Gambar 17). Keadaan cuaca pada bulan Desember 2012 s/d Pebruari 2013 untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya mulai mengalami hujan dengan intensitas ringan-sedang hingga sedang hal tersebut mengindikasikan terjandinya kenaikan intensitas curah hujan seiring mulai masuknya musim hujan diwilayah Banten dan DKI Jakarta, kondisi cuaca berawan dan memiliki potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang mendominasi pada siang dan malam hari. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan Desember 2012 s/d Pebruari 2013 Sumber: http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/f 12

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2012 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab Lebak bagian Tengah Normal (N) DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak, Kab Pandeglang Atas Normal (AN) Kab Lebak bagian Timur Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2012 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 13

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2012 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Kab Serang bagian Utara, Kab Lebak bagian Timur Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak bagian Tengah, Utara dan Tenggara, Kab Pandeglang bagian Tenggara DKI Jakarta bagian Timur Laut, Kab Serang bagian Barat, Kab Lebak bagian Selatan dan Barat, Kab Pandeglang bagian Timur dan Utara Kab Lebak bagian Selatan dan Barat Laut, Kab Pandeglang. Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2012 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 14

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2013 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab Serang bagian Barat, Kab Lebak bagian Tengah, Kab Pandeglang bagian Barat Daya dan Barat Laut Normal (N) DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak, Kab Pandeglang Atas Normal (AN) Kab Lebak bagian Timur. Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 15

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2013 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Kab Serang bagian Utara, Kab Pandeglang bagian Selatan Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm DKI Jakarta bagian Tengah dan Selatan, Kab Tangerang bagian Barat Daya dan Barat Laut, Kab Serang bagian Utara, Kab Lebak bagian Tangah, Timur dan Barat Daya, Kab Pndeglang bagian Selatan DKI Jakarta bagian Barat Laut, Tengah, Tenggara dan Barat Daya, Kab Tangerang, Kab Lebak bagian Barat Laut dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Selatan dan Barat Laut DKI Jakarta bagian Timur Laut, Kab Tangerang bagian Tenggara, Kab Serang bagian Selatan, Kab Lebak bagian Barat Laut, Kab Pandeglang bagian Tengah, Selatan dan Utara. Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Pebruari 2013 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab Lebak bagian Tengah dan Tenggara Normal (N) DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak, Kab Pandeglang Atas Normal (AN) Kab Serang bagain Barat Laut. Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Pebruari 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Pebruari 2013 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm WILAYAH Kab Tangerang bagian Tenggara, Kab Lebak bagian Timur DKI Jakarta bagian Barat Daya dan Barat Laut, Kab Tangerang bagian Timur Laut, Selatan dan Barat, Kab Serang bagian Tengah, Utara, Timur dan Barat, Kab Lebak, Kab Pandeglang bagian Tenggara DKI Jakarta bagian Tengah, Utara, Timur dan Barat, Kab Tangerang bagian Tengah, Utara dan Timur, Kab Serang bagian Selatan dan Barat, Kab Lebak bagian Selatan, Barat Laut dan Timur Laut, Kab Pandeglang DKI Jakarta bagian Barat dan Timur, Kab Lebak bagian Barat Laut, Kab Pandeglang bagian Utara dan Barat Daya. Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Pebruari 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 18

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Nopember dan Desember 2012 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2012 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2012 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Nopember 2012 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta pada bulan Nopember 2012 adalah Rendah. Sedangkan untuk wilayah Propinsi Banten, sebagian besar wilayah tersebut diprakirakan berpotensi banjir dengan tingkat Rendah. Kecuali untuk wilayah Kab Lebak bagian Selatan dan Kab Pandeglang bagian Selatan berpotensi banjir dengan tingkat Menengah. 19

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Desember 2012 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Desember 2012 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Desember 2012 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan wilayah Propinsi Banten pada bulan Desember 2012 adalah Menengah. 20

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Oktober 2012 ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : OKTOBER 2012 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 111 94-128 20 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 214 182-246 96 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 81 69-93 73 N 4. Cengkareng (BMKG) 74 63-85 67 N 5. Halim 146 124-168 61 BN 6. Pakubuwono 162 138-186 27 BN 7. Kedoya Selatan 180 153-207 38 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 168 143-193 300 AN 9. Stageof Tangerang 96 82-110 85 N 10. Mauk 66 56-76 19 BN 11. Kresek 48 41-55 11 BN 12. Balaraja 93 79-107 198 AN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 97 82-112 126 AN 14. C i o m a s 144 122-166 232 AN 15. Cinangka 148 126-170 135 BN 16. Ciruas (Singamerta) 77 65-89 86 BN 17. Kramat Watu 124 105-143 23 BN 18. Pamarayan 165 140-190 142 N 19. Kasemen 49 42-56 80 AN 20. Mancak 126 107-145 163 AN 21. Carenang 46 39-53 6 BN 22. Padarincang 191 162-220 56 BN IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 313 266-360 219 BN 24. Labuan 187 159-215 67 BN 25. Menes 231 196-266 98 BN 26. Cibaliung 155 132-178 95 BN 27. Munjul 102 87-117 236 AN 28. Cikeusik 118 100-136 141 AN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 119 101-137 129 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 190 162-219 140 BN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 149 127-171 *) *) 32. Bayah 280 238-322 98 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 198 168-228 163 BN 34. Malingping 236 201-271 4 BN 35. BPP Sajira 227 193-261 257 N 36. Panyaungan Panggarangan 148 126-170 39 BN Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima N RR SIFAT 21

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Desember 2012 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : DESEMBER 2012 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 196 167-225 195 N 2. Pondok Betung (BMKG) 239 203-275 227 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 235 200-270 231 N 4. Cengkareng (BMKG) 182 155-209 180 N 5. Halim 238 202-274 268 N 6. Pakubuwono 235 200-270 262 N 7. Kedoya Selatan 218 185-251 217 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 221 188-254 217 N 9. Stageof Tangerang 196 167-225 196 N 10. Mauk 183 156-210 182 N 11. Kresek 130 111-150 130 N 12. Balaraja 184 156-212 184 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 170 145-196 169 N 14. C i o m a s 272 231-313 271 N 15. Cinangka 322 274-370 324 N 16. Ciruas (Singamerta) 166 141-191 166 N 17. Kramat Watu 103 88-118 117 N 18. Pamarayan 219 186-252 218 N 19. Kasemen 87 74-100 87 N 20. Mancak 319 271-367 304 N 21. Carenang 174 148-200 174 N 22. Padarincang 336 286-386 338 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 411 349-473 406 N 24. Labuan 423 360-486 421 N 25. Menes 462 393-531 461 N 26. Cibaliung 557 473-641 554 N 27. Munjul 566 481-651 520 N 28. Cikeusik 225 191-259 228 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 242 206-278 248 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 241 205-277 235 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 144 122-166 144 N 32. Bayah 353 300-406 330 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 350 298-403 254 BN 34. Malingping 432 367-497 450 N 35. BPP Sajira 260 221-299 231 N 36. Panyaungan Panggarangan 402 342-462 395 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) N RR SIFAT 22

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Januari 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JANUARI 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 363 309-417 354 N 2. Pondok Betung (BMKG) 332 282-382 333 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 432 367-497 421 N 4. Cengkareng (BMKG) 360 306-414 353 N 5. Halim 277 235-319 310 N 6. Pakubuwono 261 222-300 253 N 7. Kedoya Selatan 313 266-360 331 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 308 262-354 317 N 9. Stageof Tangerang 341 290-392 333 N 10. Mauk 354 301-407 351 N 11. Kresek 292 248-336 287 N 12. Balaraja 328 279-377 323 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 302 257-347 299 N 14. C i o m a s 338 287-389 340 N 15. Cinangka 365 310-420 361 BN 16. Ciruas (Singamerta) 289 246-332 286 N 17. Kramat Watu 288 245-331 207 BN 18. Pamarayan 329 280-378 325 N 19. Kasemen 175 149-201 175 N 20. Mancak 391 332-450 378 N 21. Carenang 255 217-293 254 N 22. Padarincang 430 366-495 431 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 487 414-560 480 N 24. Labuan 399 339-459 394 N 25. Menes 466 396-536 462 N 26. Cibaliung 484 411-557 498 N 27. Munjul 746 634-858 703 N 28. Cikeusik 178 151-205 192 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 274 233-315 279 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 332 282-382 306 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 214 182-246 215 N 32. Bayah 418 355-481 372 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 342 291-393 280 BN 34. Malingping 313 266-360 304 N 35. BPP Sajira 280 238-322 252 N 36. Panyaungan Panggarangan 358 304-412 360 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) N RR SIFAT 23

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Pebruari 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : PEBRUARI 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 324 275-373 320 N 2. Pondok Betung (BMKG) 318 270-366 308 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 351 298-404 339 N 4. Cengkareng (BMKG) 320 272-368 304 N 5. Halim 369 314-424 389 N 6. Pakubuwono 364 309-419 343 N 7. Kedoya Selatan 428 364-492 427 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 276 235-317 277 N 9. Stageof Tangerang 316 269-363 304 N 10. Mauk 314 267-361 306 N 11. Kresek 268 228-308 257 N 12. Balaraja 266 226-306 266 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 269 229-309 261 N 14. C i o m a s 319 271-367 309 N 15. Cinangka 308 262-354 300 N 16. Ciruas (Singamerta) 269 229-309 259 N 17. Kramat Watu 189 161-217 226 AN 18. Pamarayan 277 235-319 271 N 19. Kasemen 181 154-208 175 N 20. Mancak 348 296-400 318 N 21. Carenang 245 208-282 240 N 22. Padarincang 355 302-408 352 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 447 380-514 430 N 24. Labuan 341 290-392 339 N 25. Menes 408 347-469 395 N 26. Cibaliung 423 360-486 411 N 27. Munjul 359 305-413 341 N 28. Cikeusik 205 174-236 199 N 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 278 236-320 281 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 262 223-301 228 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 221 188-254 217 N 32. Bayah 415 353-477 333 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 317 269-365 252 BN 34. Malingping 343 292-394 348 N 35. BPP Sajira 326 277-375 285 N 36. Panyaungan Panggarangan 352 299-405 347 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) N RR SIFAT 24

Lampiran 5. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 25

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG NOPEMBER 2012