RDP dengan Berbagai Kalangan Undang Undang No ahun 0 entang inggi RDP dan sosialisasi dengan berbagai kalangan: PN, PS, P BHMN Pemerhati APISI, ABPSI Pemerintah (kementerian lain, LPNK) Masyarakat profesi Dsb. DIREKORA JENDERAL PENDIDIKAN INGGI Kementerian dan Kebudayaan 0 Semangat dari UU inggi Ruang Lingkup UU inggi Perluasan dan Jaminan Akses Pengembangan ridharma secara utuh Kesetaraan Penguatan Vokasi Keutuhan jenjang pendidikan Otonomi Sistem penjaminan mutu Memastikan tanggungjawab negara dan menghindari liberalisasi & komersialisasi P Ketentuan Umum Penyelenggaraan inggi Penjaminan Mutu Perguruan inggi Pendanaan dan Pembiayaan Penyelenggaraan inggi Oleh Lembaga Negara Asing Peran Masyarakat Sanksi Administratif Ketentuan Pidana Ketentuan Lain-lain Ketentuan Peralihan Ketentuan Penutup Alasan Perlunya UU inggi UUD 9 Perubahan ke IV, Pasal entang dan Kebudayaan Ayat : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU UU No. 0 ahun 00 (Sisdiknas) : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran... inggi adalah pendidikan sesudah pendidikan menengah... UU No. 0 h. 00 (Sisdiknas) Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya...? Ayat : Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. UU No. ahun 00 (Guru & Dosen) Dosen...dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah bagi dosen menjalankan tugas utamanya UU inggi Permasalahan Operasional Penyelenggaraan inggi dan Penyelenggaranya (Perg. inggi) Belum adanya bentuk kelembagaan yang memadai untuk mendukung otonomi perguruan tinggi, baik PN maupun PS Belum adanya kerangka tata kelola yang baik bagi semua perg. tinggi dalam mengelola sumberdaya (Keu.,SDM,Aset,..) Belum setaranya pendidikan yg mengutamakan pengetahuan (akademik) dan keterampilan (vokasi), serta profesi Masih besarnya hambatan memperoleh pendidikan tinggi, baik dari segi ekonomi, geografi, maupun sosial. Belum adanya standar pend. tinggi yang mencakup pengembangan & pemanfaatan iptek dg nilai humaniora beserta penjaminan kepatuhannya Kurang dianggap pentingnya penelitian, komitmen pendanaan, dan penghargaan Aturan bentuk kelembagaan perg. tinggi dan prinsip penyelenggaraan pendidikan tinggi Aturan ata Kelola Perguruan inggi beserta prinsip otonomi pengelolaan perguruan tinggi Kesetaraan jenis dan jenjang pendidikan tinggi dan kesetaraan hak dosennya Aturan penerimaan calon mahasiswa dan pemerataan pembangunan perg. tinggi Ketentuan tentang SNP sebagai perluasan dari SNP dan sistem penjaminan mutu Aturan tentang dana penelitian dan penghargaan peneliti Undang Undang inggi
Konstruksi inggi Azas-Azas inggi Bangsa yang Berkehidupan Cerdas, Sejahtera, dan Berbudaya Berkembangnya SDM dan Iptek Pemeliharaan dan Penyebarluasan Kebenaran Ilmiah, Penalaran, Standar Penelitian Pengabdian Kpd Masyarakat Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...) Peraturan Perundangan Kejujuran, Keadilan, Manfaat, Kebajikan, anggung Jawab, Kebhinekaan, Keterjangkauan Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan inggi Prinsip Penyelenggaraan inggi Azas inggi 7 8 Amar Putusan MK No: ----/PUU-VII/009 ( Maret 00) entang UU Badan Hukum Prinsip Pengelolaan P idak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga pendidikan Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan idak terjadi liberalisasi dan komersialisasi pendidikan Nirlaba Akuntabel ransparan Mutu Efektif dan Efisien Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan UU P 0 Sifat dasar P Misi inggi: SDM & IPEK Unggul HAL PENING BARU DALAM UU DIKI Penelitian Pengabdian pada masyarakat Kementerian dan Kebudayaan Otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dijamin
PERPADUAN ANARA PENDIDIKAN FORMAL, OFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur Jenis & Jenjang inggi dan Bentuk Perguruan inggi (Ps -) P S D D D D 9 8 7 Program Profesi Program Doktor Program Magister SMA SMP L L L Kementerian, Kementerian lain, LPNK, Profesi. Universitas, Institut, Sekolah inggi Program Sarjana Program D- Program D- Program D- Program D- Komunitas Kementerian dan Kebudayaan Hak Penyelenggaraan Program P Jenjang Karir k Dosen Bentuk P Komunitas Sekolah inggi Institut Universitas Jenis Program P k Vokasi Profesi/Spesialis S S S S S S S S S D D D D D D D M D D M D D M D D D M D DOSEN PADA P Komunitas Sekolah inggi Institut Universitas JABAAN AKADEMIK Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor D M Pengaturan eksisting Pengaturan baru Pengaturan eksisting Pengaturan baru BUP OFESOR: 70 AHUN Persyaratan Dosen Perijinan dan Akreditasi (Baru) DOSEN PADA P Komunitas Sekolah inggi Institut Universitas Kualifikasi pendidikan/pengakuan ingkat Kompetensi KKNI D+/ S/SS/ S/MS/8 S//9 Institusi P Program Studi Ijin erbit erbit Akreditasi Minimum Minimum Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimum akreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudah terakreditasi minimum Pengaturan eksisting Pengaturan baru
Standar Nasional P Jenjang Isi Proses Lulusan PK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup Dasar Menengah Delapan Standar Nasional (SNP) Penjaminan Mutu P BAN LAM O LAM WIL INS ODI Internal Eksternal Bisa Bisa Bisa inggi Dua Puluh Empat Standar Nasional inggi (SNP), Penelitian, Pengabdian Kpd Masy. Baru Catatan: + Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri + Semua didasarkan pada Pangkalan Data inggi yang dikelola Menteri + LAM O: Lembaga Akreditasi Mandiri + LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN) + Bisa: Pengaturan baru 9 Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Ketersediaan Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi Komunitas di Setiap Kabupaten/Kota PJJ untuk menjangkau Khusus dan Layanan Khusus unt Jenjang inggi Pengembangan sumber belajar terbuka (open educational resources) Penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi (INHEREN) Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Keterjangkauan Penetapan standar biaya satuan oleh Menteri Pembatasan pungutan pada mahasiswa (tidak memberatkan) Jaminan akses non diskriminatif Jaminan pembiayaan bagi masyarakat miskin yang memenuhi syarat akademik Pengalokasian 0% kapasitas penerimaan untuk mahasiswa miskin dan prioritas untuk calon mhs dari daerah Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Jaminan Kepastian Larangan penggunaan penerimaan mahasiswa baru utk tujuan komersial Kepastian bagi yang memenuhi syarat akademik untuk dapat kuliah Jaminan bagi yang telah masuk untuk menyelesaikan kuliah dalam batas waktu yang ditentukan Dukungan beasiswa, bantuan biaya pendidikan, pembebasan P, pinjaman tanpa bunga bagi yang tidak mampu Pemerintah (Wilayah) Lembaga Layanan Penjamin Pend. inggi Mutu Perguruan inggi inggi Sistem Penjaminan Mutu BSNP Pangkalan Data inggi Ketentuan Baru Ketentuan Saat Ini Masyarakat BAN-P Lembaga Lembaga Lembaga Akreditasi Akreditasi Mandiri Mandiri Mandiri
inggi Keagamaan Pemerintah atau masyarakat dapat menyelenggarakan P Keagamaan P Keagamaan dapat berbentuk: Universitas, Institut, Sekolah inggi, dan Ma had Ali, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yang sejenis Ketentuan mengenai P Keagamaan diatur dengan Peraturan Pemerintah ata Kelola & Otonomi (Baru) Aspek I II III Kelembagaan Satker Satker Badan hukum Organisasi & ata kelola Pola Satker Pola Satker + Mandiri Aset Negara Negara Dipisahkan Alokasi APBN Mekanisme APBN melalui Kemdikbud langsung Mekanisme APBN melalui Kemdikbud langsung Mekanisme subsidi atas penyediaan pelayanan publik Penetapan tarif Kementerian & PN Didelegasikan oleh Organ PN Menkeu Ke Kementerian & PN PNBP PNBP PNBP digunakan langsung Bukan PNBP Pelaporan LKPP LKPP Diintegrasi LKPP Kepegawaian PNS PNS Pegawai PN + PNS diperbantukan Akuntabilitas Menteri Menteri + Menkeu Pemangku kepentingan Otonomi Perguruan inggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan inggi Negeri Otonomi Perguruan inggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan inggi Swasta Otonomi Bidang k Otonomi Bidang Non- k Otonomi Bidang k Otonomi Bidang Non- k Otonomi Penuh (sesuai perundangan) Satker PPK-Negara (Statuta dg Permen) Satker PPK-BLU (Statuta dg Permen) Otonomi Penuh (sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan Penyelenggara PS a.l. yayasan PPK : Pola Pengelolaan Keuangan Badan Hukum (Statuta dg PP) Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK) 7 Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PS (a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK) 8 Penyelenggaraan Otonomi PN Pengelolaan ransisi Perguruan inggi BHMN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN SAUA DENGAN PP BADAN LAYANAN UMUM Sesuai dengan UU No. ahun 00 entang Perbendaharaan Negara dan UU 0 ahun 997 tentang PNBP BADAN HUKUM UU P P BHMN & EX BHMN SELAMA MASA RANSISI MAX AHUN MENGGUNAKAN PPK BLU PN BH (SESUAI RUU DIKI) SESUAI PP Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PN-BH elah diatur dalam PP /00 entang BLU dan PP /00. -Diatur dlm Statuta PP (usulan dari PN-BH) - Sebagian diatur dengan PP (bentuk dan mekanisme pendaaan PN-BH) 9 0
Praktik Pengelolaan Keuangan P BHMN Kini. Pengelolaan Keuangan mirip dengan Pola Pengelolaan BLU: a. Mendapatkan alokasi APBN yang dikelola sesuai dengan mekanisme APBN. b. Mengelola PNBP secara otonom, dipertanggunjawabkan dan dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan Kementerian dan Kebudayaan.. Aset tidak terpisah, kacuali IPB dan Unair.. Program dan Anggaran (khususnya komponen PNBP) dievaluasi dan ditetapkan oleh Majelis Wali Amanah.. Pengelolaan SDM PNS dan Non-PNS Pendanaan dan Pembiayaan Perguruan inggi Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBN). Sebagian alokasi BOPN untuk biaya penelitian. Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBD). Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan dunia industri dengan aktif memberikan bantuan dana kepada Perguruan inggi. Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan tinggi. Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Dana berasal dari APBN diberikan kepada: PN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga kependidikan, dan pengembangan PS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan profesorinvestasi dan pengembangan Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti pendidikan tinggi Perguruan inggi Asing Penyelenggaraan P oleh KL Lain Perguruan inggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi dan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah NKRI. Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat diselenggarakan Perguruan inggi Asing. Penyelenggara pendidikan Asing wajib: melakukan kerja sama dengan Perguruan inggi Indonesia atas izin Pemerintah berprinsip nirlaba mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia. mendukung kepentingan nasional. Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan inggi Asing diatur dalam Peraturan Menteri. UUD 9 Perubahan ke IV, Pasal Ayat : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan SAU SISEM PENDIDIKAN NASIONAL, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU UU Nomor 0/00 (Sisdiknas) Kemdikbud penanggung jawab bidang pendidikan UU inggi MENGAUR PENGELOLAAN P UU inggi MENGAUR PENGELOLAAN P K/L LAIN BEKERJASAMA DG P UNUK PENDIDIKAN KEDINASAN/OFESI PENGELOLAAN P OLEH K/L LPNK DIAUR DENGAN PP Manfaat UU P Entitas Masyarakat Dunia Usaha Perguruan inggi Pemerintah Dosen Manfaat Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu Memanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke P Dijamin otonomi akademiknya Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan mutunya Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan operasional pendidikan tinggi Dapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan Jaminan memperoleh dana penelitian Kesetaraan dalam jenjang karir akademik erima Kasih..