9/4/2016. RDP dengan Berbagai Kalangan. Semangat dari UU Pendidikan Tinggi. Ruang Lingkup UU Pendidikan Tinggi. Alasan Perlunya UU Pendidikan Tinggi

dokumen-dokumen yang mirip
R. Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang telah disyahkan. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 Agustus 2012

PENYELENGGARAAN PERGURUAN TINGGI. Dedi Mulyasana

Nomor 12 Tahun Pendidikan Tinggi. DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum.

Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi di Indonesia

Undang-Undang No 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BEBERAPA CATATAN YANG PERLU DIPERHATIKAN ISI UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI PIJAKAN PELAKSANAAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BUKU KEBIJAKAN MUTU SPMI UMN AW BUKU KEBIJAKAN MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Mengapa Perguruan Tinggi Harus Otonom...5

SISTEM PENJAMIN MUTU PENDIDIKAN TINGGI

Sosialisasi Pendirian, Perubahan, Pembubaran PTN, dan Pendirian, Peubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

USULAN PEMERINTAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PENDIDIKAN TINGGI (VERSI 4 APRIL 2012)

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2011 TENTANG PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Akreditasi Program Studi di PTN-bh

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ringkasan Putusan. Perkara No 136/PUU-VII/2009. Aep Saepudin, dkk. Aminudin Ma ruf,dkk. Yura Pratama Yudistira,dkk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

BOPTN dan BPPTNBH. Bahan Biro Perencanaan dalam Rakor Pengawasan Bersama Itjen-BPKP. Solo, 28 Februari 2017

Kopertis Wilayah VIII Tahun 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN MEKANISME PENDANAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

TANYA-JAWAB SEPUTAR UU DIKTI 2012

GUNA MENGHASILKAN INOVASI UNGGUL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN Tentang:

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI BARU INSTRUMEN AKREDITASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Matrik RUU Pendidikan Tinggi Hasil Panja RUU DIKTI 22 Februari 2012 dan Masukan dari Uji Publik

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Oleh Prof.Dr.Bernadette Waluyo,SH., MH.,CN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2013, No Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-U

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh: Pembantu Rektor II UB

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

Secara umum PT/KOPERTIS harus meningkatkan kepedulian terhadap berkas usulan, PEDULI=KARAKTER. 70% kasus di berkas usulan Konsen terhadap keaslian

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

RUU Pendidikan Tinggi (RUU DIKTI) Versi 31 Maret 2012 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

Proses Evaluasi. Keterbatasan mampuan Negara. imo Masyarakat PRUDEN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017

Sosialisasi Peraturan Perundangan Berkaitan Pendanaan PTN Badan Hukum

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN KEDINASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 56 TAHUN 2013 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI KERANGKA IMPLEMENTASI

Transkripsi:

RDP dengan Berbagai Kalangan Undang Undang No ahun 0 entang inggi RDP dan sosialisasi dengan berbagai kalangan: PN, PS, P BHMN Pemerhati APISI, ABPSI Pemerintah (kementerian lain, LPNK) Masyarakat profesi Dsb. DIREKORA JENDERAL PENDIDIKAN INGGI Kementerian dan Kebudayaan 0 Semangat dari UU inggi Ruang Lingkup UU inggi Perluasan dan Jaminan Akses Pengembangan ridharma secara utuh Kesetaraan Penguatan Vokasi Keutuhan jenjang pendidikan Otonomi Sistem penjaminan mutu Memastikan tanggungjawab negara dan menghindari liberalisasi & komersialisasi P Ketentuan Umum Penyelenggaraan inggi Penjaminan Mutu Perguruan inggi Pendanaan dan Pembiayaan Penyelenggaraan inggi Oleh Lembaga Negara Asing Peran Masyarakat Sanksi Administratif Ketentuan Pidana Ketentuan Lain-lain Ketentuan Peralihan Ketentuan Penutup Alasan Perlunya UU inggi UUD 9 Perubahan ke IV, Pasal entang dan Kebudayaan Ayat : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU UU No. 0 ahun 00 (Sisdiknas) : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran... inggi adalah pendidikan sesudah pendidikan menengah... UU No. 0 h. 00 (Sisdiknas) Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya...? Ayat : Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. UU No. ahun 00 (Guru & Dosen) Dosen...dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perlunya jaminan bahwa pemerintah memajukan iptek dengan memperhatikan dan menerapkan humaniora secara terintegrasi dalam Sisdiknas, sekaligus sbg wadah bagi dosen menjalankan tugas utamanya UU inggi Permasalahan Operasional Penyelenggaraan inggi dan Penyelenggaranya (Perg. inggi) Belum adanya bentuk kelembagaan yang memadai untuk mendukung otonomi perguruan tinggi, baik PN maupun PS Belum adanya kerangka tata kelola yang baik bagi semua perg. tinggi dalam mengelola sumberdaya (Keu.,SDM,Aset,..) Belum setaranya pendidikan yg mengutamakan pengetahuan (akademik) dan keterampilan (vokasi), serta profesi Masih besarnya hambatan memperoleh pendidikan tinggi, baik dari segi ekonomi, geografi, maupun sosial. Belum adanya standar pend. tinggi yang mencakup pengembangan & pemanfaatan iptek dg nilai humaniora beserta penjaminan kepatuhannya Kurang dianggap pentingnya penelitian, komitmen pendanaan, dan penghargaan Aturan bentuk kelembagaan perg. tinggi dan prinsip penyelenggaraan pendidikan tinggi Aturan ata Kelola Perguruan inggi beserta prinsip otonomi pengelolaan perguruan tinggi Kesetaraan jenis dan jenjang pendidikan tinggi dan kesetaraan hak dosennya Aturan penerimaan calon mahasiswa dan pemerataan pembangunan perg. tinggi Ketentuan tentang SNP sebagai perluasan dari SNP dan sistem penjaminan mutu Aturan tentang dana penelitian dan penghargaan peneliti Undang Undang inggi

Konstruksi inggi Azas-Azas inggi Bangsa yang Berkehidupan Cerdas, Sejahtera, dan Berbudaya Berkembangnya SDM dan Iptek Pemeliharaan dan Penyebarluasan Kebenaran Ilmiah, Penalaran, Standar Penelitian Pengabdian Kpd Masyarakat Sumber Daya (SDM, Keuangan, Aset, Data,...) Peraturan Perundangan Kejujuran, Keadilan, Manfaat, Kebajikan, anggung Jawab, Kebhinekaan, Keterjangkauan Prinsip Otonomi Pengelolaan Perguruan inggi Prinsip Penyelenggaraan inggi Azas inggi 7 8 Amar Putusan MK No: ----/PUU-VII/009 ( Maret 00) entang UU Badan Hukum Prinsip Pengelolaan P idak boleh terjadi penyeragaman bentuk lembaga pendidikan Pemerintah tidak boleh lepas tanggung jawab keuangan untuk penyelenggaraan pendidikan idak terjadi liberalisasi dan komersialisasi pendidikan Nirlaba Akuntabel ransparan Mutu Efektif dan Efisien Menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam penyusunan UU P 0 Sifat dasar P Misi inggi: SDM & IPEK Unggul HAL PENING BARU DALAM UU DIKI Penelitian Pengabdian pada masyarakat Kementerian dan Kebudayaan Otonomi keilmuan, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik dijamin

PERPADUAN ANARA PENDIDIKAN FORMAL, OFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA DAN KARIR: Pencapaian Level pada KKNI Melalui Berbagai Jalur Jenis & Jenjang inggi dan Bentuk Perguruan inggi (Ps -) P S D D D D 9 8 7 Program Profesi Program Doktor Program Magister SMA SMP L L L Kementerian, Kementerian lain, LPNK, Profesi. Universitas, Institut, Sekolah inggi Program Sarjana Program D- Program D- Program D- Program D- Komunitas Kementerian dan Kebudayaan Hak Penyelenggaraan Program P Jenjang Karir k Dosen Bentuk P Komunitas Sekolah inggi Institut Universitas Jenis Program P k Vokasi Profesi/Spesialis S S S S S S S S S D D D D D D D M D D M D D M D D D M D DOSEN PADA P Komunitas Sekolah inggi Institut Universitas JABAAN AKADEMIK Asisten Ahli Lektor Lkt Kepala Profesor D M Pengaturan eksisting Pengaturan baru Pengaturan eksisting Pengaturan baru BUP OFESOR: 70 AHUN Persyaratan Dosen Perijinan dan Akreditasi (Baru) DOSEN PADA P Komunitas Sekolah inggi Institut Universitas Kualifikasi pendidikan/pengakuan ingkat Kompetensi KKNI D+/ S/SS/ S/MS/8 S//9 Institusi P Program Studi Ijin erbit erbit Akreditasi Minimum Minimum Pendirian Prodi baru harus telah memenuhi syarat minimum akreditasi, sehingga pada saat izin Prodi keluar, otomatis sudah terakreditasi minimum Pengaturan eksisting Pengaturan baru

Standar Nasional P Jenjang Isi Proses Lulusan PK Sarpras Kelola Biaya Penilaian Lingkup Dasar Menengah Delapan Standar Nasional (SNP) Penjaminan Mutu P BAN LAM O LAM WIL INS ODI Internal Eksternal Bisa Bisa Bisa inggi Dua Puluh Empat Standar Nasional inggi (SNP), Penelitian, Pengabdian Kpd Masy. Baru Catatan: + Semua standar mengacu pada SNP dari BSNP yang ditetapkan Menteri + Semua didasarkan pada Pangkalan Data inggi yang dikelola Menteri + LAM O: Lembaga Akreditasi Mandiri + LAM WIL: Lembaga Akkreditasi Wilayah (BAN) + Bisa: Pengaturan baru 9 Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Ketersediaan Universitas/Institut Negeri di setiap Provinsi Komunitas di Setiap Kabupaten/Kota PJJ untuk menjangkau Khusus dan Layanan Khusus unt Jenjang inggi Pengembangan sumber belajar terbuka (open educational resources) Penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi (INHEREN) Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Keterjangkauan Penetapan standar biaya satuan oleh Menteri Pembatasan pungutan pada mahasiswa (tidak memberatkan) Jaminan akses non diskriminatif Jaminan pembiayaan bagi masyarakat miskin yang memenuhi syarat akademik Pengalokasian 0% kapasitas penerimaan untuk mahasiswa miskin dan prioritas untuk calon mhs dari daerah Perluasan Akses dan Jaminan Kepastian Jaminan Kepastian Larangan penggunaan penerimaan mahasiswa baru utk tujuan komersial Kepastian bagi yang memenuhi syarat akademik untuk dapat kuliah Jaminan bagi yang telah masuk untuk menyelesaikan kuliah dalam batas waktu yang ditentukan Dukungan beasiswa, bantuan biaya pendidikan, pembebasan P, pinjaman tanpa bunga bagi yang tidak mampu Pemerintah (Wilayah) Lembaga Layanan Penjamin Pend. inggi Mutu Perguruan inggi inggi Sistem Penjaminan Mutu BSNP Pangkalan Data inggi Ketentuan Baru Ketentuan Saat Ini Masyarakat BAN-P Lembaga Lembaga Lembaga Akreditasi Akreditasi Mandiri Mandiri Mandiri

inggi Keagamaan Pemerintah atau masyarakat dapat menyelenggarakan P Keagamaan P Keagamaan dapat berbentuk: Universitas, Institut, Sekolah inggi, dan Ma had Ali, Pasraman, Seminari, dan bentuk lain yang sejenis Ketentuan mengenai P Keagamaan diatur dengan Peraturan Pemerintah ata Kelola & Otonomi (Baru) Aspek I II III Kelembagaan Satker Satker Badan hukum Organisasi & ata kelola Pola Satker Pola Satker + Mandiri Aset Negara Negara Dipisahkan Alokasi APBN Mekanisme APBN melalui Kemdikbud langsung Mekanisme APBN melalui Kemdikbud langsung Mekanisme subsidi atas penyediaan pelayanan publik Penetapan tarif Kementerian & PN Didelegasikan oleh Organ PN Menkeu Ke Kementerian & PN PNBP PNBP PNBP digunakan langsung Bukan PNBP Pelaporan LKPP LKPP Diintegrasi LKPP Kepegawaian PNS PNS Pegawai PN + PNS diperbantukan Akuntabilitas Menteri Menteri + Menkeu Pemangku kepentingan Otonomi Perguruan inggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan inggi Negeri Otonomi Perguruan inggi & Kelembagaannya Otonomi Perguruan inggi Swasta Otonomi Bidang k Otonomi Bidang Non- k Otonomi Bidang k Otonomi Bidang Non- k Otonomi Penuh (sesuai perundangan) Satker PPK-Negara (Statuta dg Permen) Satker PPK-BLU (Statuta dg Permen) Otonomi Penuh (sesuai perundangan) Ditentukan oleh Badan Penyelenggara PS a.l. yayasan PPK : Pola Pengelolaan Keuangan Badan Hukum (Statuta dg PP) Dengan adanya tiga macam tatakelola tersebut, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK) 7 Bentuk tatakelola ditentukan oleh Badan Penyelenggara PS (a.l. Yayasan) masing-masing, berarti tidak ada penyeragaman (amar putusan MK) 8 Penyelenggaraan Otonomi PN Pengelolaan ransisi Perguruan inggi BHMN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN SAUA DENGAN PP BADAN LAYANAN UMUM Sesuai dengan UU No. ahun 00 entang Perbendaharaan Negara dan UU 0 ahun 997 tentang PNBP BADAN HUKUM UU P P BHMN & EX BHMN SELAMA MASA RANSISI MAX AHUN MENGGUNAKAN PPK BLU PN BH (SESUAI RUU DIKI) SESUAI PP Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PN-BH elah diatur dalam PP /00 entang BLU dan PP /00. -Diatur dlm Statuta PP (usulan dari PN-BH) - Sebagian diatur dengan PP (bentuk dan mekanisme pendaaan PN-BH) 9 0

Praktik Pengelolaan Keuangan P BHMN Kini. Pengelolaan Keuangan mirip dengan Pola Pengelolaan BLU: a. Mendapatkan alokasi APBN yang dikelola sesuai dengan mekanisme APBN. b. Mengelola PNBP secara otonom, dipertanggunjawabkan dan dikonsolidasikan dalam Laporan Keuangan Kementerian dan Kebudayaan.. Aset tidak terpisah, kacuali IPB dan Unair.. Program dan Anggaran (khususnya komponen PNBP) dievaluasi dan ditetapkan oleh Majelis Wali Amanah.. Pengelolaan SDM PNS dan Non-PNS Pendanaan dan Pembiayaan Perguruan inggi Pemerintah bertanggung jawab dalam pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBN). Sebagian alokasi BOPN untuk biaya penelitian. Pemerintah daerah dapat memberikan dukungan pendanaan pendidikan tinggi (dialokasikan dalam APBD). Alokasi untuk calon mahasiswa tidak mampu Pemerintah memfasilitasi dunia usaha dan dunia industri dengan aktif memberikan bantuan dana kepada Perguruan inggi. Pemerintah memberikan insentif kepada dunia usaha/ industri atau masyarakat yang memberikan bantuan penyelenggaraan pendidikan tinggi. Pemerintah menetapkan standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi dan dipergunakan PN untuk menetapkan biaya yang ditanggung oleh mahasiswa. Dana berasal dari APBN diberikan kepada: PN untuk investasi, operasi, dosen dan tenaga kependidikan, dan pengembangan PS untuk tunjangan profesi dosen, tunjangan kehormatan profesorinvestasi dan pengembangan Mahasiswa sebagai dukungan biaya mengikuti pendidikan tinggi Perguruan inggi Asing Penyelenggaraan P oleh KL Lain Perguruan inggi Asing (negara lain) yang sudah terakreditasi dan/atau diakui di negaranya, dapat menyelenggarakan pendidikan tinggi di wilayah NKRI. Pemerintah menetapkan daerah, jenis, dan program studi yang dapat diselenggarakan Perguruan inggi Asing. Penyelenggara pendidikan Asing wajib: melakukan kerja sama dengan Perguruan inggi Indonesia atas izin Pemerintah berprinsip nirlaba mengangkat dosen dan tenaga kependidikan warga negara Indonesia. mendukung kepentingan nasional. Ketentuan lebih lanjut mengenai Perguruan inggi Asing diatur dalam Peraturan Menteri. UUD 9 Perubahan ke IV, Pasal Ayat : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan SAU SISEM PENDIDIKAN NASIONAL, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdas-kan kehidupan bangsa, yang diatur dengan UU UU Nomor 0/00 (Sisdiknas) Kemdikbud penanggung jawab bidang pendidikan UU inggi MENGAUR PENGELOLAAN P UU inggi MENGAUR PENGELOLAAN P K/L LAIN BEKERJASAMA DG P UNUK PENDIDIKAN KEDINASAN/OFESI PENGELOLAAN P OLEH K/L LPNK DIAUR DENGAN PP Manfaat UU P Entitas Masyarakat Dunia Usaha Perguruan inggi Pemerintah Dosen Manfaat Memiliki banyak pilihan jenis pendidikan tinggi yang setara Jaminan dapat kuliah sesuai dengan kemampuan akademiknya Biaya kuliah yang dikendalikan sehingga lebih terjangkau Jaminan memperoleh layanan pendidikan bermutu Memanfaatkan penelitian di perguruan tinggi untuk inovasinya Memperoleh insentif bagi yang memberikan bantuan ke P Dijamin otonomi akademiknya Memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya untuk meningkatkan mutunya Memperoleh dukungan pendanaan dari pemerintah melalui bantuan operasional pendidikan tinggi Dapat mendorong perguruan tinggi untuk memajukan iptek melalui pelaksanaan tridharma secara komprehensif dan terpadu Dapat memberikan layanan pendidikan tinggi yang berkesetaraan Jaminan memperoleh dana penelitian Kesetaraan dalam jenjang karir akademik erima Kasih..