PEMBANGUNAN KESEHATAN MELALUI PENGUATAN LAYANAN PRIMER OLEH: KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MENSEJAHTERAKAN BANGSA. Menteri Kesehatan RI

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

PENYAKIT TIDAK MENULAR DI INDONESIA

AYOO.. KERJA... Untuk INDONESIA SEHAT KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2016

PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA SEHAT

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

MORE PROTECTION LESS ANTIMICROBIAL NILA F.MOELOEK

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

SEMILOKA NASIONAL PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DAN PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER

PERAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENYEDIAAN WAHANA PENDIDIKAN KLINIK

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2016

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

STRATEGI DAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN SINERGI DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN MEDIS UNTUK PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

KEBIJAKAN PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF OLEH DOKTER KELUARGA DI SARANA LAYANAN PRIMER DALAM JKN

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Affordable and Accessible Quality Healthcare for Indonesia People: Strategic Approach

OPTIMALISASI PROFESIONALISME DOKTER UMUM DI TINGKAT PELAYANAN PRIMER PADA ERA JKN MENYONGSONG SDGS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

MASA DEPAN LULUSAN PENDIDIKAN DOKTER DI INDONESIA

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

PROGRESS REPORT PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

RENCANA AKSI KEGIATAN sd Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

PERAN BIDAN DALAM PELAYANAN KIA - KB DI ERA JKN

KESIAPAN IMPLEMENTASI JKN DAN PERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DALAM PENYEDIAAN DOKTER LAYANAN PRIMER

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

PENGUATAN MANAJEMEN SDM KESEHATAN DALAM PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT - DAERAH OLEH: KEPALA BADAN PPSDM KESEHATAN

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

Dr.dr.Ina Rosalina SpAK.Mkes.,MHKes DIREKTORAT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN KEMENKES

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENERAPAN DAN PERLUASAN KAWASAN TANPA ROKOK DI INDONESIA

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dinas Kesehatan Aceh 2016

INTEGRASI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN. Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan Surabaya, 23 November 2016

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATANDi ERA JKN DALAM PROGRAM KESELAMATAN PASIEN

VISI DAN MISI BPJS KESEHATAN TAHUN Fachmi Idris Direktur Utama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

KEBIJAKAN DALAM IMPLEMENTASI SPGDT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. prioritas (Nawa Cita) dimana agenda ke-5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero)

Peran Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat dalam Penguatan Upaya Promotif dan Preventif pada Program Germas. Husein Habsyi PP IAKMI

STRATEGI DINAS KESEHATAN MEMPERKUAT KESEHATAN MENTAL MELALUI PELAYANAN PRIMER. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

DUKUNGAN TERHADAP PEMENUHAN TENAGA KEFARMASIAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT SESUAI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS

APOTEKER, FKTP DAN ERA JKN. Oleh Helen Widaya, S.Farm, Apt

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DR. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PERAN DOKTER KELUARGA DALAM JKN. DR.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PEMANTAUAN MASALAH DAN REKOMENDASI PERBAIKAN KEBIJAKAN TERKAIT BELANJA STRATEGIS JKN UNTUK LAYANAN KESEHATAN PRIMER BAGI DAERAH SULIT DAN TERPENCIL

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

KERJA NYATA SEHATKAN INDONESIA

PAJAK ROKOK DAERAH BAGI KESEHATAN

PERESMIAN BPJS, PELUNCURAN PROGRAM JKN DAN INTEGRASI JAMINAN KESEHATAN SUMBAR SAKATO, KE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL TIMUR

KONSEPTUAL RPJMN BIDANG KESEHATAN TAHUN KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN Drg. Tini Suryanti Suhandi, M.Kes

IMPLEMENTASI JKN DAN MEKANISME PENGAWASANNYA DALAM SISTEM KESEHATAN NASIONAL. dr. Mohammad Edison Ka.Grup Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan

JAMINAN KESEHATAN NASIONAL:

PERAN DINAS KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI DAERAH. Oleh : KOMISI VII RAKERKESNAS REGIONAL BARAT

PDKI (PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA) DAN PERAN DOKTER KELUARGA DI RANAH PELAYANAN PRIMER. OLEH DR. ERDIYANTO, DK (KETUA PDKI CABANG JAMBI)

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) dan Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer. Oleh dr. Erdiyanto, DK (Ketua PDKI Cabang Jambi)

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

suplemen Informasi Jampersal

E-Health. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDMK. Kepala Badan PPSDM Kesehatan Jakarta, 26 September 2012

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

SEJARAH FILOSOFI DAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA. Disiapkan oleh: dr. FX. Suharto, M. Kes

TOPIK UTAMA Pelaksanaan Indonesia Sehat Untuk Mendukung Kualitas Hidup Manusia Sehat

Prof. Dr.dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) Menteri Kesehatan RI

DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT STIKES HELVETIA MEDAN KURIKULUM MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

Transkripsi:

PEMBANGUNAN KESEHATAN MELALUI PENGUATAN LAYANAN PRIMER OLEH: KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN Disampaikan pada acara Rapat Koordinasi Pelaksanaan Operasional Program Jakarta, 1 Desember 2015

SITUASI DAN TANTANGAN MASALAH KESEHATAN

TRANSISI EPIDEMIOLOGI Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Cedera 13% Penyakit Menular 56% Penyakit Tidak Menular 37% Penyaki t Menula r 43% Penyaki t Tidak Menula r 49% Penyakit Menular 33% Penyakit Tidak Menular 58% Penyaki t Menula r 30% Penyaki t Tidak Menula r 57% Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014) Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) 5 hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur

Proporsi Biaya Manfaat di Puskesmas vs RS Tahun 2015 Proporsi pembayaran biaya manfaat tahun 2015 (diestimasikan) sbb: - 20,05% pada FKTP atau sebesar Rp 8.291.241,- - 79,95% pada FKRTL atau sebesar Rp 33.066.554,- 2015 1. Asumsi Perhitungan : Jumlah Peserta, Rate Experience, Claim experience 2. Biaya termasuk klaim yang belum ditagihkan Faskes tahun 2014 & 2015

Healthcare Cost (Primary vs Second/Tertiary care) FKRTL menyerap lebih 73% biaya kesehatan. Kapitasi menyerap 18 % biaya kesehatan Non INA-CBG dan Non kapitasi menyerap 9%

Sebaran Kasus & Biaya per penyakit Meski kasusnya urutan 11, klaim JANTUNG menepati urutan teratas (Rp. 3.5 triliun)

Sebaran Kasus & Biaya per penyakit: RANAP 2014 Jumlah Kasus Biaya Klaim (Rp Milyar)

Beban Penyakit Katastrofis 1.029.717 GINJAL JANTUNG 30.520 138.779 232.010 889.356 735.827 STROKE DIABET THALASEMI HEMOFILIA 11.280 1.415 285 70.584 53.948 8.755 12.170 172.303 KASUS RANAP KASUS RAJAL KANKER 88106 56.033 RAJAL RANAP

ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN

3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN VISI DAN MISI PRESIDEN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya PROGRAM INDONESIA PINTAR PARADIGMA SEHAT 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA SEHAT PENGUATAN YANKES PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA JKN NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA DTPK KOTA KELUARGA SEHAT 12

PROGRAM INDONESIA SEHAT Paradigma Sehat Program Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan Promotif - Preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan Pemberdayaan masyarakat Penguatan Yankes Program Peningkatan Akses terutama pd FKTP Optimalisasi Sistem Rujukan Peningkatan Mutu Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) JKN Program Benefit Sistem pembiayaan: asuransi azas gotong royong Kendali Mutu & Kendali Biaya Sasaran: PBI & Non PBI Tanda kepesertaan KIS 13

CONTINUUM OF CARE IBU HAMIL, BER SALIN, DAN NIFAS P4K Buku KIA ANC terpadu Kelas Ibu Hamil APN RTK Kemitraan Bidan Dukun KB PP PONED/ PONEK ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap Pemberian makan Penimbang an Vit A MTBS SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah PMT Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Konseling Kespro PKRT KB bagi PUS PKRT Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Posyandu Lansia Peningkatan kualitas Hidup Mandiri Perlambatan proses Degeneratif

15 KELANJUTAN MDGs 2000 2015 2030 PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP a. Meningkatnya kesadaran isu kesehatan b. Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan c. Menyatunya arah pembangunan kesehatan d. Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas

PENGUATAN LAYANAN PRIMER DAN DOKTER LAYANAN PRIMER

Visi Nasional untuk Layanan Kesehatan Primer (Permenkes No. 75 Tahun 2014) Transformasi dari situasi masa lalu menuju visi masa depan Medical Model Master Plan Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (1969) Selective PHC UU Kesehatan No. 23/1992 Kepmenkes No 128/2004 Comprehensive PHC UU Kesehatan No. 36/2009 Permenkes No. 75/2014 Menuju Kepesertaan Semesta (UHC) 2019 17

DOKTER LAYANAN PRIMER: THE AGENT OF CHANGE PROMOTIF TENAGA MEDIS LAYANAN PRIMER DOKTER SESUAI KOMPETENSI DOKTER SUB SPESIALIS JAGA KESEHATAN SENDIRI LAYANAN KESEHATAN PRIMER KESEHATAN SEKUNDER LAYANAN 1. CARE PROVIDER 2. DECISION MAKER 3. COMMUNICATOR 4. COMMUNITY LEADER 5. MANAGER LAYANAN KESEHATAN TERTIER INA CBGs Upaya Kesehatan Mayarakat KAPITASI BOK PROGRAM

FKTP YANG BEKERJA SAMA DGN BPJS KESEHATAN

PENGERTIAN UMUM DOKTER LAYANAN PRIMER adalah dokter setara dokter spesialis di bidang generalis yang secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kedokteran Keluarga, ditunjang dengan Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mampu memimpin maupun menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer. 20

PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM PROGRAM INDONESIA SEHAT Paradigma Sehat 1. Pelayanan komprehensif promotif - preventif berbasis individu dan keluarga 2. Pengelolaan kesehatan berorientasi pada komunitas dan masyarakat Penguatan Yankes 1. Peningkatan kualitas pelayanan FKTP 2. Optimalisasi Sistem Rujukan 3. Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan primer JKN 1. Penapis rujukan dengan prinsip kendali mutu dan kendali biaya dalam pelaksanaan jaminan kesehatan 2. Pengelolaan dana kapitasi 21

DOKTER LAYANAN PRIMER YANG MEMPUNYAI KOMPETENSI UNTUK MENJALANKAN FUNGSI : 1) fungsi gate keeper, yaitu menjadi tempat pertama pasien untuk mencari pertolongan dan penapis pasien yang akan dirujuk 2) fungsi koordinasi, yang mengatur kemana pasien akan dirujuk dan menerima rujuk balik 3) layanan komprehensif, yaitu mulai pencegahan, deteksi dini, pengobatan sampai rehabilitasi 4) layanan jangka panjang, yaitu mengikuti kesehatan dalam jangka panjang 5) berorientasi keluarga dan masyarakat, selalu melihat konteks yang luas, bukan hanya mengobati pasien sebagai individu

BEBERAPA BUKTI DI NEGARA LAIN 1) Pelayanan kesehatan primer di negara berkembang memperbaiki akses pelayanan kesehatan termasuk bagi masyarakat miskin dengan biaya yang terjangkau. 2) Menurunkan Angka Kematian Bayi dan menurunkan kesenjangan angka kematian antar sosio-ekonomi. 3) Merupakan landasan efektif untuk penguatan sistem kesehatan (Kurk et al 2010, The contribution of primary care to health and health systems in low- and middle-income countries: A critical review of major primary care initiatives) Studi di US menyatakan bahwa banyaknya jumlah dokter spesialis tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap status kesehatan masyarakat. Sebaliknya angka kematian menurun pada daerah dengan Dokter Layanan Primer yang lebih banyak (Barbara Starfield, Leiyu Shi et al The Effects Of Specialist Supply On Populations Health: Assessing The Evidence)

CARA PENINGKATAN KOMPETENSI 1) Melalui pendidikan yang lebih terstruktur dan terstandarisasi 2) Tidak bisa melalui program pendidikan keprofesian berkelanjutan (P2KB atau CPD) karena umumnya self directed tidak terstandarisasi secara nasional

KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER Kompetensi Mahal III II I SAAT INI Marjinalisasi Dokter Pelayanan Primer Kondisi ini tidak mendukung JKN Spesialis Dokter Internal Medicine Obs-Gynecology Surgery Pediatrics Ophthalmology Dermatology Family Medicine Kedokteran Dasar Bidang ilmu kedokteran Etc Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program pendidikan dokter Sub-Spesialis Spesialis DK / DU / Dokter Pelayanan Primer III II Ib Ia GOAL Murah Dokter yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan kesehatan individu dan keluarga

PERBEDAAN KOMPETENSI DOKTER & DOKTER LAYANAN PRIMER KOMPETENSI DOKTER SKDI 2012 Profesionalitas yang luhur Mawas diri dan pengembangan diri Komunikasi efektif Pengelolaan informasi Landasan ilmiah ilmu kedokteran Ketrampilan klinis Pengelolaan masalah kesehatan + Kompetensi Lanjut Kompetensi Umum Kompetensi Dasar KOMPETENSI DOKTER LAYANAN PRIMER 1. Etika, Hukum dan profesionalisme di pelayanan primer 2. Komunikasi Holistik, Komprehensif dan Kecakapan Budaya 3. Pengelolaan kesehatan yang berpusat pada individu dan keluarga 4. Ketrampilan klinis >> 5. Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan primer 6. Pengelolaan kesehatan yang beorientasi pada komunitas dan masyarakat 7. Kepemimpinan

MANFAAT ADANYA DOKTER LAYANAN PRIMER 1) Strata layanan primer akan bisa menyelesaikan sebagian besar masalah kesehatan di wilayah tempat bekerja, pasien yang sakit lebih sedikit, dan yang dirujuk ke strata pelayanan sekunder akan lebih sedikit 2) Status kesehatan masyarakat meningkat dengan biaya kesehatan lebih terjangkau 3) Memperoleh kembali kepercayaan dari masyarakat 4) Meningkatkan status profesi dokter yang bekerja di layanan primer setara dengan spesialis sehingga mendapat penghargaan yang sepadan 5) Dokter yang selama bekerja di layanan primer mendapat rekognisi dari pengembangan yang dilakukan 6) Lebih banyak dokter mau bekerja di strata layanan primer

PENDIDIKAN KEDOKTERAN 28

PILIHAN KARIR LULUSAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN DOKTER PRAKTEK UMUM DOKTER LAYANAN (DLP) PRIMER Pelayanan Tingkat Pertama DOKTER Prodi Kedokteran 5 thn + Internsip 1 thn DOKTER SPESIALIS Pelayanan Tingkat Lanjutan PENELITI LAIN-LAIN (LSM, struktural, pengusaha, ib u rumah tangga, dll) 29

ESTIMASI JUMLAH DLP YANG DIPERLUKAN 2014 2016 2019 2022 2025 Jumlah penduduk 244,814,900 250,342,100 258,437,000 256,102,800 273,219,200 Perkotaan 51% 124,855,599 127,674,471 131,802,870 130,612,428 139,341,792 Kebutuhan DLP perkotaan(rasio 1:7500) DLP di Puskesmas prioritas DLP di 183 Kab daerah terpencil DLP di Pulau terluar berpenduduk Kebutuhan DLP pedesaan 16,647 17,023 17,574 17,415 18,579 110 121 133 146 161 183 201 221 244 268 34 37 41 45 50 71,649 73,241 75,585 74,859 79,848 Estimasi kebutuhan DLP 88,623 90,624 93,554 92,709 98,905

DEKLARASI IMPLEMENTASI PROGRAM DLP OLEH MENKES DAN MENRISTEK DIKTI 13 November 2015

PENDIDIKAN DOKTER LAYANAN PRIMER (Pendidikan DLP bersifat suka rela sebagai alternatif jenjang karir) NON REGULER (masa transisi) 1) Prioritas bagi dokter yang telah bekerja > 5 tahun 2) Penghargaan terhadap pengalaman dan pembelajaran lampau 3) Lama pendidikan tambahan 6 bulan ( e learning, studi kasus, praktek klinik, tugas akhir ) 4) Dilaksanakan kerja sama FK, Dinkes dan organisasi profesi REGULER 1) Dokter yang telah menyelesaikan internsip 2) Lama pendidikan 2-3 tahun 3) Dilaksanakan oleh FK dengan akreditasi terbaik

SINKRONISASI PENDIDIKAN DAN PELAYANAN Akreditasi puskesmas Penguatan sarana dan prasarana puskesmas Peningkatan kapitasi bagi FKTP dengan DLP TOT dosen dan widyaiswara Pendidikan non reguler (6 bln) bagi dokter puskesmas wahana pendidikan Pendidikan non reguler (6 bln) bagi dokter puskesmas bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Pendidikan reguler 2-3 tahun di FK

PENUTUP

PENGUATAN LAYANAN PRIMER DAN DOKTER LAYANAN PRIMER 1) Tantangan masalah kesehatan dan pembiayaan kesehatan menuntut adanya penguatan layanan primer 2) Penguatan layanan primer diantaranya dengan meningkatkan kompetensi dokter melalui Dokter Layanan Primer 3) Kementerian Kesehatan secara bertahap dalam masa transisi (sekitar 10 tahun) memfasilitasi pengembangan DLP dalam bentuk pelatihan dan bantuan pendidikan

Pangan ( laut,darat) Air (air bersih, sanitasi, iri gasi) Perumahan dan lingkung-an sehat Energi (fosil, terbarukan ) 36

LANDASAN HUKUM UUD 1945 pasal 28: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin..dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Pasal 5 ayat 2: Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau UU nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional. Peraturan BPJS Kesehatan nomor 1 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Perpres nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. UU nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran. 37

K AREA KOMPETENSI DOKTER LAYANAN PRIMER Kompetensi Umum Kompetensi Dasar Ketrampilan Klinik Manajemen fasyankes primer Kompetensi Lanjut Etika, hukum dan profesionalisme di layanan primer Kepemimpinan Komunikasi holistik, kompre hensif dan kecakapan budaya Pengelolaan kesehatan yang berorientasi padakomunitas dan masyarakat Pengelolaan kesehatan yang berpusat pada Individu dan keluarga

Standar Kompetensi DLP (Contoh Berdasarkan Daftar Penyakit) No Daftar Penyakit SKDI 2012 Kompetensi DLP yang diharapkan * 1 Neuralgia trigeminal 3A 4A Neuro 2 Neuropati 3A 4A Neuro 3 Baby blues (post-partum depression) 3A 4A Psikiatri 4 Gangguan panik 3A 4A Psikiatri 5 Rhinitis kronik 3A 4A THT 6 Angina pektoris 3B 4A Cardio 7 Penyakit jantung reumatik 2 3A Cardio 8 Hepatitis B 3A 4A Interna 9 Hepatitis C 2 4A Interna 10 Hipertensi pada kehamilan 2 4A Obgyn Ket *) Untuk didiskusikan dengan kolegium masing - masing